Anda di halaman 1dari 8

TATA KEBAKTIAN SYUKUR PERAYAAN NATAL KRISTUS

MAJELIS JEMAAT & PERANGKAT PELAYAN


JEMAAT GPM EBENHAEZER - KLASIS KOTA AMBON
Jumat, 30 Desember 2022

Tema:
Marilah Kita Pergi dan Berjumpa Dengan Juruselamat, Kristus Tuhan!

PERSIAPAN
 Warna Liturgis: PUTIH
 Doa di Konsistori (P 2.1)
 Warta Pelayanan Kebaktian (D 10.1)

MARILAH KITA MENYEMBAH DAN MEMUJI TUHAN (P 12.3)


A ray of hope flickers in the sky, A tiny star lights up way up high
All across the land, dawns a brand new morn. This comes to pass when a child is born

Penatua Perayaan Natal di kalender baru terlewati tiga hari. Tetapi, Natal itu terjadi
setiap hari. Dimana ada perjumpaan di situ ada Natal. Dimana ada
pengharapan di situ kita mengingat kisah Natal. Sebab, Natal adalah saat
dimana Allah datang melalui Kristus dengan membawa pengharapan akan
hidup yang penuh damai dan sukacita.
Jemaat Pengharapan kini t’lah datang, Bintang-bintang bersinar terang
Fajar merekah gantikan malam, Ketika Tuhan Yesus lahir (2x)

Penatua Oleh karena Pengharapan telah datang, maka marilah kita menyatu hati dan
bersyukur kepada Allah yang telah mengaruniakan Pengharapan itu kepada
kita. Sembalah dan pujilah Dia, Juruselamat, Kristus Tuhan!
Jemaat Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
Tuhanmu!
Laki2 Sembah dan puji Dia,
Perempuan sembah dan puji Dia,
Semua sembah dan puji Dia, Tuhanmu!

Penatua Bersama malak sorgawi, para gembala dan majusi, kita berhimpun dan
bersukaria, sebab di Betlehem telah nampak kemuliaan Allah yang hari ini kita
peringati kisah lahirNya Sang Juruselamat...
Lonceng 3x dibunyikan, Jemaat berdiri dan menyanyikan KJ No. 109 : 1, 6.
Sementara itu, Ketua MJ menuju meja persembahan dan menyalakan lilin induk,
PF menuju mimbar, MJ dan Kolektaan menyesuaikan tempat duduk.
“Hai Mari Berhimpun”
1. Hai mari, berhimpun dan bersuka ria! Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat Yang lahir, Raja bala sorga! Sembah dan puji Dia,
sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
6. Demi kita ini Ia sudah lahir. Peluk Dia dalam iman teguh:
cinta kasihNya patut kita balas. Sembah dan puji Dia,
sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, Tuhanmu!

Votum dan Salam


Pel.Firman Penolong kita adalah dalam nama Allah Bapa, Pencipta langit dan bumi; dalam
nama Yesus Kristus, Firman yang telah menjadi manusia dan diam di antara
kita; dan oleh pimpinan Roh Kudus yang menyertai dan bekerja di di dalam
kita.
Jemaat Amin!
Pel.Firman Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi
Jemaat dan damai sejahtera di bumi, di antara manusia yang berkenan kepadaNya
Glo...ooooo...ooooo...ooooo...ria in excelsis Deo!
Glo...ooooo...ooooo...ooooo...ria in excelsis Deo!

Nyanyian Jemaat KJ No. 101


1. Semua Perempuan
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
(semua) Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!
2. Semua Laki-Laki
Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?
Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
(semua) Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!
spontan duduk
Sukacita Natal Untuk Semua Manusia (D 9.2)
spontan lagu “TIFA NATAL” oleh PS EXODUS
Diaken Bersama malak sorgawi, paduan suara Exodus telah mengajak kita untuk
menyambut Yesus sayang telah datang membawa damai bagi manusia. Ia
hapus segala air mata dan diganti sukacita. Sukacita Natal sesungguhnya
dimulai dari dalam diri kita dan keluarga. Kisah kelahiran Yesus seperti tertulis
dalam kitab injil adalah peristiwa yang melahirkan sebuah keluarga kecil,
dimana ada ayah, ibu dan anak. Natal akhirnya memberikan penegas bagi kita
dimana peristiwa kelahiran Sang Juruselamat itu telah memulai sebuah
kehidupan keluarga yang baru. Dan Natal dimulai dari keluarga itu sendiri.
Natal mungkin meninggalkan banyak kenangan. Sedari masa kanak-kanak
hingga telah beranjak dewasa dan kini memasuki usia senja nan indah.
Kenangan Natal selalu membawa sukacita dan damai di hati. Bila mengingat,
mungkin terasa haru. Bila menenang, pasti terbawa rindu. Rindu pada semua
orang yang telah tiada, rindu pada suasana Natal di masa kecil yang pasti
takkan terulang namun tak mungkin terlupakan.
spontan solois Ketua Tim Verifikasi “Kenangan Natal Masa Kecil”
Diaken Sukacita Natal memang hadir untuk semua manusia, tanpa terkecuali. Tetapi,
mungkin sukacita itu tidak utuh dirasakan oleh saudara-saudara kita yang
kedamaiannya dirampas, ketenangannya diusik, haknya dikebiri dan petuanan
mereka dikepung tembakan dan ledakan bom. Kenangan Natal di kampung
halaman tak lagi dapat mereka nikmati. Bukan lagi hal yang tabu. Kariuw kini
menjerit. Menahan pilu dan hati terasa ngilu. Natal kali ini mungkin yang begitu
kelam, tetapi kasih dan penyertaan Sang Juruselamat tak tenggelam, sekalipun
kedamaian itu bagaikan sekam diterbangkan angin. Terlihat sesaat lalu lenyap
tak lagi kembali. Pilu Kariuw adalah pilu kita bersama. Bagaikan potong di kuku
rasa di daging. Siapa sangka, saat semua orang sedang bersukaria menghias
rumah dan pekarangan, mereka hanya bisa menatap sisa-sia puing tempat
perteduhan yang 11 bulan lalu hangus dilalap api kejahatan dan diserang
tembakan-tembakan permusuhan.
spontan lagu “Bumi Semakin Panas” oleh VG / Singers

Perenungan dan Pengakuan di Malam Natal (P 2.1)


Penatua Ya Kristus, Putra Natal. Hari ini, kami merayakan peringatan kelahiranMu saat
20 abad yang lalu. Sebagai Majelis Jemaat dan Perangkat Pelayan, kami
mengakhiri seluruh perayaan Natal sepanjang bulan ini di Jemaat kami,
Ebenhaezer. Berulang kali pemberitaan Natal disampaikan, nas bacaan yang
sudah terdengar tiap saat di telinga, baik cerita Gembala-Gembala, Majusi,
Yusuf, Maria, Herodes dan terutama bayi Yesus. Betlehem, Tanah Yudea,
kandang domba dan palungan hewan telah jadi cerita Natal yang terhisap di
telinga hingga ke hati. Tapi, malam ini, kami hendak mengambil beberapa
waktu untuk merenung akan perjalanan hidup di sepanjang tahun 2022 ini.
spontan lagu “Selamat Datang Penebusuku” oleh VG

Penatua Kami berkata bahwa kami merayakan Natal dengan sukacita, dan damai Natal
melingkupi kami. Tapi, damai dan sukacita itu tak mampu kami wujudkan bagi
sesama. Saat egoisme kami menguat dan kami berlindung dibalik jabatan,
kedudukan, kekayaan, strata pendidikan dan kelebihan duniawi lainnya, kami
justru menimbulkan luka bagi sesama karena tingkah dan ujar kami. Bahkan
kami beranggapan tak ada siapapun yang mampu menghalau apa yang kami
lakukan! Natal tidak mengajarkan kami demikian. Justru dari Natal itulah,
kerendahan hati yang sesungguhnya lahir. Saat Yesus yang Mahatinggi itu,
rela dilahirkan di palungan yang hina. Bukan soal tempatnya tetapi soal
kerelaan dan kerendahan hati yang sungguh tak terkalahkan oleh apapun di
dunia ini. Kami mau seperti Yesus, tetapi kami terhadang oleh ego yang
membutakan kami sebagai para pelayan yang semestinya menghamba
sepenuh hati. Bahkan kami merasa perlu belajar dari Yusuf dan Maria. Mereka
dengan penuh rela menerima tugas yang sungguh tidak ringan. Para gembala
memberikan pelajaran penting soal kekompakan, kebersamaan dan
menghargai waktu. Itu pun yang mesti kita ambil dari tokoh-tokoh kelahiran
Yesus ini. Tuhan, berilah kami hati yang tulus untuk melahirkan kebaikan dan
menumbuhkan cinta kasih agar hidup ini menjadi berarti bagi sesama.
spontan jemaat menyanyi refrein lagu “Natal di Hatiku”
sebab Natal tak adakn berarti tanpa kasihMu lahir di hatiku
hanya bersamaMu, Yesus, kurasakan selalu indahnya natal di hatiku

Pengharapan Yang Kokoh Pada Juruselamat, Kristus Tuhan (P 12.3)


Penatua Tuhan, semua Kaujadikan bagi kami adalah baik dan benar. Namun, seringkali
kebaikan yang kami terima tak mampu kami pahami sebagai bentuk
pemberianMu, karena kami meminta apa yang kami mau malah Kauberi apa
yang sungguh kami perlu. Pengharapan kami padaMu tidaklah sia-sia, sebab
kami percaya dengan berlindung pada Tuhan, kebaikan itu tetap kami rasakan
senantiasa. Sekalipun dunia sedang bergejolak dan perdamaian sedang
menjadi taruhan, tidak ada seroang pun yang dapat memisahkan kami dari
kasih Bapa. Tiap-tiap pencobaan yang kami lalui tak satupun melebihi
kekuatan jiwa dan ketegaran hati kami. Semua yang telah terjadi, kami percaya
telah Kaurancangkan baik adanya.
spontan jemaat menyanyi lagu “KebaikanMu Penuh”
Tak ada yg dapat memisahkan kita dari kasih Bapa
Semua cobaan takkan melebihi kekuatan kita
KebaikanMu penuh, KebaikanMu penuh, Semua kau rancangkan baik bagiku
KebaikanMu penuh, KebaikanMu penuh,ku bersyukur atas kasihMu

Penatua Di saat sukacita Natal kami rasakan, dan kedamaian kami nikmati, kami mau
mendasarkan pengharapan yang kokoh kepada Kristus Yesus, Tuhan dan
Juruselamat kami. Tuhan, kiranya ratapan kami Kaudengarkan, doa kami
Kauterima dan sembah kami Kaukenan. Sebab, tak ada Teman yang sejati
selain Kau, Tuhanku. Tak ada Penolong yang abadi, selain Dikau, ya Allahku.
Saat Kariuw bergejolak, kami percaya TanganMu tak melepas pelukan dari
mereka. Saat 2023 diramal sebagai tahun gelap dan kelam, kami percaya
erangan kami di penghujung tahun ini Kaudengar dan berilah yang kami pinta
menurut apa yang Tuhan pandang baik atas kami. Dengarlah Tuhan, ratapan
dan seruan kami...
spontan lagu “DENGAR TUHAN” oleh Pulesi Voice

PELAYANAN FIRMAN TUHAN (P 8.1)


 Doa Epiklese oleh Penatua
 Pembacaan Alkitab oleh seorang Pemudi
 Refleksi Natal oleh Pendeta Emr. Victor Untailawan
 Saat Teduh diiringi instrumen musik

RESPON UMAT spontan berdiri


Pel.Firman Jemaat marilah kita mengikrarkan pengakuan iman rasuli secara bersama-
sama... spontan duduk

Peresembahan Pujian “Solo Bapak Jacob Wattimena”

Persembahan Syukur (D 11.3)


Diaken Jemaat kekasih Tuhan, marilah kita menyerahkan tanda syukur kita kepada
Tuhan sebagai jawaban atas kasih sayangNya bagi kita dan yang telah
mengaruniakan Putra TunggalNya bagi pendamaian segala dosa. Kasihilah
Allah kita dan topanglah tugas kesaksisan Gereja melalui harta pemberianmu.
Tuhan memberkati jemaat!
Nyanyian Jemaat PKJ No. 72 : 1-4 “Siapa Gerangan Sang Raja”
Siapa gerangan Sang Raja yang t’lah lahir? Ikut petunjuk para malaikat.
Lekaslah cari Sang Bayi dipalungan, Dibungkus lampin; mari melihat!
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! Sang Jurus’lamat datang kedunia!
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! KelahiranNya membawa damai.

Nubuat lama yang dulu disabdakan kini ternyata t’lah digenapi.


Sang Raja Damai pembawa t’rang abadi sekarang lahir; sorga bernyanyi.
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! Sang Jurus’lamat datang kedunia!
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! KelahiranNya membawa damai.

Bayi yang kudus, Engkaulah Raja Damai. Benci Kau ubah menjadi kasih.
Yang bermusuhan menjadi bersahabat, yang putus asa berpengharapan.
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! Sang Jurus’lamat datang kedunia!
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! KelahiranNya membawa damai.

Ya Jurus’lamat, dengarlah doa kami.Tetaplah tinggal dihati kami.


Berkati kami dan jadikanlah kami saluran berkat bagi sesama.
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! Sang Jurus’lamat datang kedunia!
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! KelahiranNya membawa damai.
(kolektaan menuju altar, jemaat berdiri dan melagukan Refr NJ. GPM 172)

Diaken Jemaat kekasih Tuhan, marilah kita berdoa. Ya Tuhan berkenanlah menerima
dan memberkati tanda syukur kami di saat ini. Dan jadikanlah hidup kami
menjadi saluran berkat bagi gereja dan dunia. Amin! (jemaat duduk spontan)

Persembahan Pujian “TIMPELDAH EBENHAEZER”

PENGUTUSAN DAN JANJI PENYERTAAN


(Ketua Majelis Jemaat menuju meja persembahan, mengangkat lilin induk...
Semua perwakilan yang ditugaskan untuk membakar lilin berdiri mengelilingi meja
persembahan, sambil mengangkat lilin masing-masing yang belum dibakar)

KMJ Kini, Perayaan Natal akan berakhir. Esok kita telah mengakhiri tahun 2022.
Tetapi, apakah semua harus berakhir begitu saja, tanpa meninggalkan makna?
Lilin yang menyala ini adalah tanda kehadiran Allah melalui Yesus, AnakNya
yang Tunggal, Tuhan kita. Ia datang, supaya tak ada lagi kegelapan. Ia datang
membawa pengharapan supaya tak ada lagi kecemasan. Ia datang membawa
sukacita, agar tiada lagi tangisan dan air mata. Ia datang mengubahkan
hidupmu menjadi lebih baru dan berkenan pada berkatNya. Ia datang, supaya
yang bertikai kembali berdamai, yang sedang dirundung dendam kembali
memaafkan, yang dipapar oleh iri hati, dengki dna benci kembali dipenuhi cinta
kasih. Ia datang mambawa kebaikan supaya yang saling mendiamkan dapat
kembali bertegur-sapa. Ia datang manjadikan Ebenhaezer penuh berkat
karena Kalesang dan menjaga apa yang Ia jadikan, lalu Ebenhaezer menjadi
berkat bagi banyak orang. Dan Ia datang, supaya Kariuw dan semua tempat
yang sedang tegang, kembali hidup nyaman dan tenang, agar nyatalah
Kemuliaan Bagi Allah Di Tempat Yang Mahatinggi dan Damai Sejahtera Di
Bumi Di Antara Manusia Yang Berkenan KepadaNya.
spontan lagu “Lilin-Lilin Perdamain” oleh ERC (sambil KMJ melanjutkan
narasi)
KMJ Kini, terimalah nyala api ini dan teruskanlah kepada semua jemaat. Sebagai
wujud kita saling melayani dan menjadi terang atas banyak orang. Sebab, di
situlah letak perjumpaan kita dengan Sang Juruselamat, Kristus Tuhan! Jemaat
diundang berdiri...
(KMJ membakar lilin masing-masing perwakilan dengan api dari lilin
induk, setelah itu semua berpencar membagi nyala api ke lilin-lilin yang
jemaat pegang)

Pel.Firman Jemaat, kini pulanglah dengan selamat sambil sediakan hidupmu menjadi
berkat bagi banyak orang dengan janji penyertaan Allah yang kamu terima saat
ini. KEMURAHAN KASIH ALLAH BAPA, KESELAMATAN DARI
KRISTUS YESUS PUTRA NATAL DAN KUASA PEMBARUAN OLEH
ROH KUDUS MENOLONG DAN MENYERTAI MAJELIS JEMAAT
DAN PERANGKAT PELAYAN DI EBENHAEZER, BAIK PRIBADI
MAUPUN KELUARGA, SEMUA UMAT DI 13 SEKTOR DAN 33 UNIT
PELAYANAN, SERTA SEMUA ORANG YANG MENGASIHI TUHAN
KITA, DI PENGHUJUNG TAHUN 2022 INI SAMPAI SELAMA-
LAMANYA.
J (menyanyi) KJ 478c Amin... Amin... Amin...

jemaat duduk dan berdoa syukur... acara dilanjutkan oleh MC

Anda mungkin juga menyukai