Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama,
Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
.....................disilahkan duduk....................
Keluarga yang dikasihi Tuhan... Alkitab sangat jujur dalam mengungkapkan setiap kesalahan
manusia, dan merupakan sebuah cermin besar bagi manusia sepanjang zaman. Betapa tidak, Daud
yang dikenal begitu setia dan menjadi kekasih Allah dapat melakukan perzinahan dengan seorang
istri dari prajuritnya yang setia (2 Samuel 11:1-27; 12:1-18). Itulah salah satu bukti
ketidaksempurnaan seorang manusia yang diungkapkan secara jujur oleh Alkitab.
Mazmur 51 : 1-6 yang kita baca saat ini merupakan bagian dari ungkapan perasaan Daud setelah
ditegur oleh Natan. „kasihanilah aku‟ (ayat 2). Ini menandakan bahwa Daud tidak sekadar malu
setelah dosa dan pelanggarannya dibongkar namun lebih dari itu ia sadar dengan sepenuh hati
bahwa dosa sudah membuat dirinya menjadi seorang manusia yang tak berharga dan tak
berpengharapan di hadapan Allah, karena hanya kepada-Nyalah Daud berdosa (ayat 6). Daud
menempatkan secara tepat tempat dosa dalam jalur hubungan antara manusia dengan Allah.
Mazmur 51 : 1-6, hendak mengajak kita melihat lagi lebih dalam siapa diri kita, dan bagaimana kita
membangun relasi dengan Allah.
Dosa merupakan penghalang dalam relasi antara manusia dengan Allah. Untuk itu sebagai manusia,
saat kita hendak membangun relasi yang baik dengan Allah yang adalah pemilik hidup ini, kita harus
mengaku dosa kita dengan sungguh kepada Allah dan memohon pengampunan dari-Nya. Sebagai
manusia kita tentu tidak luput dari dosa dan kesalahan. 1 Yohanes 1 : 8 “Jika Kita berkata, bahwa kita
tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. ‟. untuk itu
1
kita perlu pengampunan dari Allah, kita mohon belas kasihan dari Allah belas kasihan merupakan
dasar utama pengampunan Allah. Tuhan menolong kita sekalian. Amin
2
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 02 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama,
Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
.....................disilahkan duduk....................
Keluarga yang Tuhan Yesus Kasihi.... sampai dengan saat ini, kita masih ada di masa pendemi virus
corona, hampir setiap hari kita disuguhi berita bertambahnya korban virus corona. Belum lagi berita
tentang musibah dan bencana alam yang terjadi dimana-mana.
Apakah ini berarti bumi yang semakin tua? Ataukah Tuhan mulai bosan dengan tingkah dan ulah
manusia yang semakin serakah untuk mengeksploitasi bumi dengan seluruh isinya, demi uang dan
kepentingan sekelompok orang?
Dalam bacaan kita, nabi Yoel menyampaikan firman Tuhan lewat nubuatnya tentang bencana yang
akan menimpa umat Israel. Serbuan jutaan belalang yang mengerikan! Begitu mengerikan karena
bencana sehebat itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Dapat kita perkirakan betapa besarnya
"pasukan" belalang ini. Seluruh dedaunan luluh lantak digunduli dan tanaman dibuat rata dengan
tanah. Bagi masyarakat petani, bencana ini sangat mengerikan sebab membuat gagal semua usaha
dan kerja yang dilakukan dengan berkeringat.
Namun, dibalik nubuat tentang bencana, Yoel mengajak umat untuk “meratap”, beberapa kali Yoel
berseru mengingatkan umat: “merataplah….”. Hal ini berarti bahwa Yoel mengingatkan umat tentang
kemahakuasaan Allah sang pemilik bumi ini, DIA-lah yang berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya.
Merataplah kepada Tuhan, mohon pengampunan dan belas kasihan-Nya, agar Tuhan Allah
melalukan “tulah belalang” dan memberi kehidupan kepada umat.
3
Bagaimana dengan kita? Apa yang kita lakukan ketika musibah, bencana, dan berbagai peristiwa
alam mengancam hidup kita? Ajakan Yoel kepada umat Israel untuk “Meratap kepada Allah”,
hendaklah memberi inspirasi kepada kita untuk menghadapi setiap peristiwa dengan selalu
memandang kepada Allah dalam Doa dan Ratapan kita. Di Minggu Advent ini adalah Waktu yang
tepat bagi kita untuk memohon pengasihan Tuhan. Dan biarlah segala yang baik darinya menjadi
bagian kita. Amin....
4
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 03 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama,
Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
.....................disilahkan duduk....................
Keluarga yang dikasihi Tuhan, ketika gelombang penyebaran wabah covid-19 atau wabah virus
corona semakin merebak dan melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, kita diperhadapkan
dengan rasa cemas dan takut. Kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi hari ini.
Bahkan minggu advent yang pertama ini, kita masih ada dalam gumulan kita terkait penyebaran covid
19 ini. Dalam kondisi seperti ini apa yang paling kita butuhkan?
Mazmur 85:2-8, mengajak kita untuk berdoa memohon belas kasihan Tuhan agar dipulihkan
dari segala marabahaya. Pemazmur yang mewakili umat Israel berdoa dan berseru kepada Allah sang
Penyelamat agar umat diampuni, dipulihkan dan diselamatkan. Umat meyakini bahwa Tuhan-lah yang
berkuasa atas kehidupan ini. Nafas hidup adalah pemberiannya, dan keselamatan kita ada ditangan-
Nya. Menghadapi ancaman marabahaya baik bencana alam, ataupun bencana non alam seperti wabah
virus corona, kita meyakini bahwa, hanya Tuhan yang sanggup mengendalikan dan mengatasinya.
Oleh karena itu kita hanya bisa berlindung pada Allah, tempat pengungsian kita yang sejati. Dia
adalah Allah yang berbelas kasih. Pemazmur mengajak kita, bersama dengan semua manusia di muka
bumi ini marilah kita berseru: “Tuhan, kasihanilah kami!”. Pulihkanlah kami dari kondisi yang
mengancam kehidupan ini”. Runtuhkanlah semua benteng keangkuhan kita, mohonlah belas kasihan-
Nya sebab hanya itulah satu - satunya sumber pengharapan kita. Sebagaimana pemazmur bersama
5
segenap umat Israel dalam bacaan ini menyerukan: “Pulihkanlah kami ya Allah Penyelamat kami,
perlihatkanlah kepada kami kasih setiaMu dan berikanlah kami keselamatan yang dari pada-Mu”.
Demikian juga kita meyakini, bahwa badai ini pasti berlalu, Tuhan memulihkan keadaan kita
semua, memulihkan bangsa-bangsa di dunia, supaya secara bersama kita datang mengakui, bahwa
hanya Tuhan-lah satu-satunya Penyelamat dunia. Tuhan memberkati kita... Amin
6
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 04 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama,
Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
.....................dipersilahkan duduk............................
Biasanya warisan akan diberikan kepada anak-anak setelah orang tua meninggal. Tetapi lain
halnya dengan perumpamaan yang dibicarakan Yesus kali ini. Saat sang masih hidup, si bungsu telah
meminta harta kekayaan yang menjadi bagiannya. Kemudian ia menjual segala miliknya itu lalu pergi ke
negeri yang jauh. Nasib malang menimpa ketika datang bencana kelaparan di negeri yang ditempati
oleh si bungsu itu. Ia pun harus hidup melarat, sampai-sampai untuk mengisi perut saja ia ingin
memakan makanan babi.
Pada akhirnya dalam situasi hidup yang sulit itu ia teringat kepada Bapanya. Walaupun dipenuhi
dengan rasa bersalah ia bangkit dan pergi kembali kepada saat bertemu dengan bapanya ia mengaku
telah berdosa dan tidak layak lagi disebut sebagai anak bapa. Sebagai seorang bapa yang mengasihi
anaknya. Sang bapa menyambut si bungsu dengan penuh sukacita.
Suatu pelajaran berharga kita dapati dari kisah ini adalah. Tuhan begitu mengasihi dan
menyayangi kita. Ia tahu setiap kelemahan kita. Sebagai manusia, kita harus jujur mengakui bahwa
terkadang sikap kita layaknya si bungsu ini, yang tidak mempergunakan dengan baik, harta kekayaan
bagiannya yang ia dapat lebih dahulu. Kasih karunia telah kita dapatkan, pemeliharaan Allah telah kita
alami, namun kita sering lupa untuk bersyukur dan menganggap diri kitalah yang paling penting, yang
paling hebat. Kasih karunia yang diberikan kepada setiap kita menjadi sia-sia. Saat kita ada dalam
persoalan hidup, barulah kita ingat pada Tuhan. Saat itu mulai kita berseru Tuhan tolong.......dsb
Walaupun sudah melakukan kesalahan yang merugikan dirinya sendiri, si bungsu memiliki jiwa
yang besar untuk kembali pulang kepada bapanya dan mengaku segala dosa dan kesalahannya. Sikap
seperti ini juga harus menjadi bagian kehidupan kita. Di minggu Advent ini. dengan rendah hati kita
datang mengaku segala dosa dan kesalahan kita di hadapan Tuhan. Allah kita adalah Allah yang maha
murah tetapi kasihNya bukan murahan untuk itu, tidak sebatas kita mengaku dosa saja tetapi memiliki
komitmen untuk memperbaharui hidup ini, tidak lagi menyia-nyiakan Kasih Karunia yang telah Allah
berikan kepada kita. Mari koreksi hidup ini.... tuhan menolong kita... Amin....
7
7) Persembahan : Oleh Anak.
Segala yang kita terima dalam kehidupan ini, asalnya dari pemberian Tuhan. Untuk itu sebagai tanda
syukur, kita akan memberikan persembahan syukur. Bersama kita bernyanyi dari Ny. Rohani No. 132 :
1 “Ya Tuhan Murah-Mu Baka”
8
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 05 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama,
Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan... dalam kehidupan kita, pasti pernah kita temui orang-orang yang
membuat kita merasa marah, sakit hati dan kecewa. Apa yang harus diperbuat kepada orang-orang
seperti itu? Yesus mengajarkan kita untuk mengampuni. Salah satu pengajaran tentang
mengampuni orang yang bersalah pada kita ada dalam bacaan kita saat ini.
Mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali menggambarkan suatu hitungan yang tidak ada batasnya.
Artinya sikap mengampuni harus menjadi bagian dalam keseluruhan hidup kita dan itu tidak
terbatas oleh jumlah dan mengampuni itu harus dengan sepenuh hati.
Menjadi pertanyaan mengapa harus demikian? Mengapa harus mengampuni dengan sepenuh hati?
Lebih lanjut, Yesus memberikan penjelasan lewat perumpamaan (ayat 23-35). Perumpamaan itu
hendak menunjukan kepada kita bahwa kita ini sebenarnya, karna dosa, tidak layak di hadapan
Allah. Kesalahan orang lai terhadap kita tidak sebanding dengan dosa kita kepada Allah. Dosa kita
bagaikan hutang yang tidak mampu kita lunaskan sepanjang hidup kita.
Tetapi Allah kita adalah Allah yang Maha Murah. Dalam segala keterbatasan kita akibat dosa, saat
kita datang dengan sungguh kepada-Nya maka ia akan mengampuni kita. Allah begitu mengasihi
kita. Untuk itu kita juga harus mengasihi sesama kita dan bersedia mengampuni orang yang
berbuat salah terhadap kita.
Jika dosa itu diibaratkan hutang, maka sebenarnya hutang itu tidak hanya mengikat orang yang
berhutang, karena ia memiliki kewajiban membayar hutangnya. Tetapi juga mengikat si pemberi
hutang, karena ia akan terus berpikir untuk menagih hutangnya. Bagaimana jika Tuhan melakukan
hal itu kepada kita? Bagaimana jika Tuhan terus memperhitungkan dosa kita? Tentu kita semua
tidak ingin terjadi demikian.
9
Pada minggu advent yang pertama ini, marilah kita melihat kembali kehidupan kita. Sudahkah kita
mengampuni? Ataukah kita sementara menyimpan dendam dan kemarahan terhadap sesama kita.
Dalam Doa Bapa Kami ada kalimat yang berbunyi “ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” Saat kita berdoa dan berseru memohon
ampun kepada Allah, kita ingin memperbaiki relasi kita dengan Allah. Memperbaiki relasi dengan
Allah itu juga harus diikuti dengan memperbaiki relasi dengan sesama. Tuhan menolong kita untuk
mengampuni sesama kita dengan sepenuh hati.
10
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 06 Desember 2020
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung
Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Bapak : Syaloom.. Puji Syukur kepada Tuhan, kita sudah berada di Minggu Advent ke 2, mari
kita persiapkan hidup kita dengan beribadah. Semua disilahkan berdiri, kita memuji Tuhan dari
Ny Rohani No 21:1 “Kunantikan Betapa”
Ketika kami dibawa Tuhan ada sampai pada minggu Advent ke 2 ini, kami sadar bahwa sayang
Tuhan,penyertaan Tuhan tidak pernah lalu dari kami sekeluarga. Respon kami untuk semua
yang Tuhan buat, kami hendak beribadah, memuji dan memuliakan nama-Mu. Tuntun dan
serta kami dalam ibadah saat ini ya Tuhan. Amin
(disilahkan duduk)
3. Ibu : kita masih terus memuji, memuliakan Tuhan karena kasihNya yang Ajaib dan luar biasa
bagi kita. Untuk itu kita buka dan menyanyi dari Ny Rohani No 21:4 “Tak takut lagi aku”
Kesukaan orang percaya adalah merenungkan firman-Mu siang dan malam, kamipun
sekeluarga mau menjadi orang percaya bukan sekedar percaya, melainkan juga kesukaan kami
merenungkan firman Tuhan tiap hari, agar hidup yang kami jalani dan dalam menantikan
Tuhan, kami pakai sesuai kata firman-Mu. Kami akan membaca dan merenungkan firman-Mu,
berkati kami ya Tuhan dengan kuasa-Mu. Amin
Kita akan membaca Firman Tuhan dari YESAYA 9:1 (dibaca secara bersama)
5. Renungan : oleh Ibu
11
didalam diri kita, dengan cara menanggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di
hadapan Tuhan. Ingat menjalani hari hidup pada masa advent, mengajarkan kita untuk
menjalaninya dengan hidup menjadi terang yang bercahaya bagi orang lain, sehingga masa
advent bukanlah satu masa penantian yang kita jalani tanpa makna. Amin
6. Persembahan : oleh Anak
Kita akan memberikan persembahan sebagai syukur kita kepada Tuhan, dan kita memuji Tuhan
dengan pujian “Sungguh Ku Bangga Bapa”
7. Doa Syafaat : oleh Bapak
8. Berkat : Bapak
Disilahkan semua berdiri dan kita menerima berkat Tuhan dengan menyanyi dari Ny Rohani No.19
“Berkati dan Lindungi Kami, Hu” (Dalam Sikap Doa)
12
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 07 Desember 2020
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung
Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Anak : Damai di keluarga… Kemuliaan bagi Allah, kita patut menyadari kalau kita masih
menikmati hari ini, berarti Tuhan mengasihi kita dan sebagai orang percaya yang telah
menerima kasih Tuhan, kita akan beribadah padaNya. Disilahkan semua beridiri dan kita
memuji Tuhan dari Ny Rohani No 3:1 “Hormat Bagi Allah Bapa”
Syukur bagiMu ya Tuhan karena selalu baru kasih dan Rahmat-Mu dalam kehidupan kami,
terbukti kami masih ada, sebagaimana kami ada saat ini dengan segala baik dan juga menjalani
hari ini.Kami hendak beribadah, Biarlah ibadah kami saat ini dari awal sampai berakhirnya,
terjadi menurut kehendak-Mu saja. Amin.
(Disilahkan duduk)
3. Bapak : kita memuji Tuhan dari Ny Rohani No 3:2 “Hormat bagi Raja Sorga”
Tuhan Yesus, kami akan membaca dan merenungkan Firman-Mu, kami sadar bahwa kami
terbatas untuk mengerti dan memahami FirmanMu,untuk itu kami mohon Hikmat dari Tuhan
dan juga pertolongan kuasa Roh Kudus menuntun kami untuk menegerti apa kata FirmanMu
bagi kami. Berfirmanlah Tuhan, karena kami telah siap mendengar. Amin
Kita akan membaca Firman Tuhan dari ZAKHARIA 9:9-10 (dibaca bersama)
5. Renungan : oleh Ibu
13
kedatangan-Nya untuk kali yang ke 2 dan dalam penantian itu kita diajak untuk tetap
bersukacita, bersorak-sorak. Memang benar kita tidak ada yang tahu kapan Ia datang, tetapi
sebagai orang percaya, kita punya pengharapan bahwa Ia akan datang seperti yang telah
dijanjikan-Nya. Untuk itu marilah kita tetap hidup dalam kasih-Nya, menciptakan perdamaian
dan sukacita dimanapun kita berada dan mampu menjadi berkat bagi sesama. Amin
6. Persembahan : oleh Anak
Merespon renungan Firman Tuhan sekaligus kita memberikan tanda syukur kita kepada Allah
lewat persembahan syukur, kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No 91:1 “Putri Sion,
Nyanyilah”
7. Doa syafaat : oleh Anak (Doa Bapa Kami)
Semua disilahkan berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny Kidung Jemaat No 91:3 “Hosiana,
Putra Daud”
9. Doa Penutup: oleh Anak
Mari kita berdoa dan memohon berkat Tuhan : Trimakasih Tuhan untuk penyertaan-Mu, kami
sudah beribadah, dan biarlah berkat kasih karunia serta damai sejahtra dari Allah Bapa, Tuhan
Yesus Kristus dan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin
14
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 08 Desember 2020
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung
Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Bapak : Syaloom bagi kita semua,mengawali ibadah dimalam ini, semua disilahkan berdiri dan
kita buka serta menyanyi dari Ny Kidung Jemaat No.396:1 “Yesus Segala-galanya” atau Ny.
Rohani 144:1 “Segala Benua dan Langit”
2. Doa Pembukaan oleh Bapak : Ibadah kami saat ini, biarlah terjadi didalam nama Allah, Tuhan
Yesus Kristus dan Roh Kudus. Damai sejahtera-Nya menyertai kita sekalian. Amin
(Disilahkan duduk)
3. Bapak : Kita memuji Tuhan dari Ny Kidung Jemaat No 396:3 “Yesus Segala-galanya” atau
Ny Rohani No 144:3 “Sekalian Bangsa Sekali Hendak”
Tuhan Yesus yang baik bagi kehidupan kami, kalau tadi kami boleh memuji,memuliakan nama-
Mu lewat kidung pujian, kini tiba saatnya kami akan membaca dan merenungkan Firman-Mu.
Kami mohon hikmat dari-Mu Tuhan agar Firman yang kami baca dan renungkan, mampu kami
mengerti dan melakukannya dalam kehidupan kami setiap hari. Didalam nama Tuhan Yesus,
kami berdoa. Amin
Kita akan membaca Firman Tuhan dari LUKAS 2:29-30 (dibaca bersama)
5. Renungan : oleh Anak
Persekutuan keluarga yang diberkati Tuhan.. Tidak banyak orang yang mengalami hal seperti
yang dialami oleh Simeon, seorang yang benar dan juga saleh. Ia mendapat kepastian dari Roh
Kudus, bahwa dia tidak akan mati sebelum melihat Sang Juruselamat itu datang. Dan betapa
gembiranya ketika melihat Yesus datang ke bait suci bersama orang tuanya, dan kata-katanya
itulah yang menjadi ayat pokok kita untuk direnungkan saat ini. Timbul Pertanyaan menarik
untuk kita, bagaimanakah Simeon dapat mengetahui bahwa Yesus adalah anak yang
dinantikannya itu? Bukankah setiap hari ratusan anak dibawa ke bait suci oleh orang tuanya
dan kemungkinan juga bertemu dengan Simeon? Dan juga mengapa Simeon begitu yakin
serta memberi perhatian bahwa inilah penyelamat itu?. Kuncinya adalah Roh Kudus telah
menyatakan kebenaran Ilahi itu padanya, ia tetap memelihara kehidupan saleh dan dekat
dengan Tuhan serta selalu datang ke bait suci. Hal ini yang membuat Simeon setelah melihat
Yesus, ia memuji Tuhan sebagai rasa sukacita bahwa ia telah melihat keselamatan yang dari
pada Allah seperti dinyatakan oleh Roh Kudus. Saat ini kita semua ada dalam masa penantian
yang kita kenal juga dengan masa advent, kitapun harus sadar sungguh bahwa Ia yang kita
nantikan adalah Tuhan yang datang memberi keselamatan bagi kita, sehingga kita juga dapat
berkata keselamatan yang dari pada Allah telah kita lihat dan rasakan, sehingga mari kita mau
terus hidup dipimpin oleh Roh kudus untuk tetap hidup dalam kebenaran seperti Simeon.
Kedatangan-Nya membuat kita dapat melihat terang keselamatan masuk dalam hati dan
kehidupan kita setiap hari. Amin
15
6. Persembahan oleh ibu : merespon renungan dan sekaligus kita akan memberi persembahan,
kita memuji Tuhan dari Ny Kidung Jemaat No 393:1 “Tuhan Betapa Banyaknya”
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus terus menyertai dan
memberkati serta memimpin kami dalam menjalani hidup setiap hari. Amin
16
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 09 Desember 2020
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung
Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Anak : Syaloom.. Kemuliaan bagi Allah, memulai ibadah di malam ini, saya mengajak semua
berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No 20:1 “Terpuji Allah Israel”
Kami telah siap ya Tuhan untuk beribadah di malam ini, kami peralaskan ibadah kami dari awal
sampai selesainya didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin
3. Ibu : Kita masih terus memuji Tuhan dari Ny. Rohani No 20:3 “Sehingga Kita Akhirnya”
Kita akan membaca bagian firman Tuhan dari : MALEAKHI 3:1-5 (dibaca bersama)
5. Renungan : oleh Bapak
“TUHAN DATANG UNTUK MENYUCIKAN”
Persekutuan Keluarga yang diberkati Tuhan.. Masalah yang dihadapi Maleakhi ketika menegur
keberdosaan umat Tuhan adalah mereka tidak merasa bermasalah dengan dosa mereka, sebab
Tuhan tidak bertindak apa-apa. Justru mereka bertanya dimanakah Allah yang
menghukum?(pasal 2:17). Sikap menantang ini langsung dijawab : Tuhan yang kamu cari itu
akan masuk ke bait-Nya! Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya Ia
datang, firman Tuhan semesta alam (pasal 3:1b). Maleakhi pasal 3 ini merupakan nubuatan
tentang kedatangan Yesus yang kemudian dipahami, pertama kedatangan-Nya didahului
kedatangan Yohanes Pembaptis. Keadaan umat pada jaman Yohanes Pembaptis memiliki
kemiripan dengan keadaan umat pada jaman Maleakhi,Yohanes juga mengecam kemerosotan
moral dan formalitas keagamaan yang kosong,dengan demikian mempersiakan jalan bagi
penekanan yang diberikan oleh Kristus pada soal lahir baru dan penyembahan rohani. Yohanes
menyerukan agar umat bertobat. Kedatangan Yesus Kristus harus disikapi dengan hidup
bertobat. Kedua, kedatangan Tuhan sebagai seorang hakim, kedatangan-Nya sangat dahsyat,
sehingga tidak ada seorangpun yang mampu bertahan untuk menghadapiNya. Sebab Ia
seperti api tukang pemurni logam, artinya bahwa Allah akan menguji kemurnian dan kesucian
hidup umat manusia, Ia seperti sabun tukang penatu, artinya Allah akan membersihkan setiap
kotoran yang terjadi dalam kehidupan manusia, dan sebagai hakim yang menghakimi umat
manusia dihadapan takhta Allah untuk mempertanggungjawabkan seluruh tindakan dan
perbuatannya selama hidup. Sesuai thema kita Tuhan datang untuk menyucikan, maka yang
harus kita lakukan dalam hidup, secara khusus pada minggu advent ini adalah menerima Yesus
artinya mau diproses agar kita menjadi bersih, suci dan kudus sehingga kita sungguh-sungguh
menjadi orang yang berkenan kepada Allah. Sehingga demikian kita akan sangat bersukacita
menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali. Jangan sia-siakan kesempatan ini sebab kita
masih hidup berarti masih ada kesempatan untuk hidup menurut kehendak-Nya. Oleh sebab
itu, momentum advent ini kita jadikan pembaharuan tekad untuk sungguh-sungguh menerima
Yesus dalam hidup kita. Amin
6. Bapak : kita memuji Tuhan dari Ny Rohani No 129:1 “Karunia Baik Semua”
17
7. Doa Syafaat : oleh ibu
Tuhan Yesus yang Maha baik, trimakasih karena telah memelihara kehidupan kami sampai hari
ini dengan segala baik, trimakasih juga ya Tuhan karena kami masih terus diberikan
kesempatan untuk menikmati segala berkat-Mu. Dan trimakasih itu kami nyatakan lewat
ibadah kami dimalam ini, kami boleh memuji Tuhan, mendengar Firman Tuhan yang terus
mengajarkan untuk tetap berbengharapan didalam Tuhan apapun keadaan hidup kami. Tuhan
Yesus dalam ibadah ini juga, kami telah memberika persembahan syukur kami, diberkatilah
oleh Tuhan senantiasa, diberkatilah juga semua tugas dan kerja kami setiap hari. Kami juga
sehati berdoa untuk keadaan dunia saat ini, Tuhan kiranya menyatakan Kuasa-Mu memulihkan
keadaan dunia ini, kami rindu melakukan segala sesuatu seperti sebelum virus corona ini
mewabah, kiranya Tuhan melalukan virus corona ini dalam kehidupan kami. Dan akhinya ya
Tuhan, malam telah menjadi bagian kami, sebantar kami akan tidur, biarlah kasih dan
penjagaan Tuhan terus menyertai kami dan membangunkan kami di hari baru, yang kami
percaya telah Tuhan siapkan lebih baik dari hari ini. Ampuni kami dari segala dosa dan
pelanggaran kami, didalam nama Tuhan Yesus , kami berdoa. Amin
8. Pujian : oleh Ibu
Kita memuji Tuhan dari Ny Kidung Jemaat No 36:1 & 2 “Dihapuskan Dosaku” (bait 2
disilahkan berdiri)
9. Berkat : oleh Bapak
Allah Sumber damai sejahtera meneguhkan iman, harap dan percaya kami kepada Yesus
Kristus Juruslamat manusia dan dalam pimpinan Kuasa Roh Kudus terus menyertai seluruh
hidup kami sambil menanti kedatangan-Nya. Amin
18
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 10 Desember 2020
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung
Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Anak : syaloom.. damai di hati.. memulai ibadah kita, disilahkan berdiri dan kita memuji Tuhan
dari Ny Kidung Jemaat No 85:1 “Kusongsong Bagaimana”
Ibadah persekutuan Keluarga saat ini, kami peralaskan di dalam Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan
Roh Kudus. Amin
3. Bapak : kita masih memuji Tuhan dari Ny Kidung Jemaat No 85 : 2 “Kaum Sion
Menaburkan”
Kami telah siap ya Tuhan untuk membaca Firman-Mu, tuntun kami dalam kuasa-Mu, agar
memahami dan melakukan firman-Mu dalam seluruh hidup kami. Amin
Kita akan membaca bagian firman Tuhan dari : MATIUS 24:29-36
5. Renungan : oleh Ibu
19
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 11 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung
Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Minggu adven adalah minggu – minggu dimana selaku orang percaya kita
menantikan kedatangan Sang Raja Damai dalam bentuk peringatan kelahiranya bagi
kehidupan setiap orang percaya, penantian akan kedatangan sang juru selamat mengajak
kita untuk bisa menghargai setiap proses yang akan kita lewati, dan juga kita diajarkan
agar bisa hidup baik dan benar. Mampu mempersiapkan hati dan hidup kita sebagai
keluarga kristen, yang utuh dan siap untuk menyambut kedatangan sang raja damai itu
dalam kehidupan kita. pertanyaannya : bagaimana cara kita mempersiapkan hidup kita
untuk menyambut kedatangan sang raja damai?.
Ada beberapa hal yang kita belajar dari bacaan kita malam ini mengenai : Raja
Damai Yang Akan Datang yaitu :
Hal yang pertama : sebagai orang percaya yang siap untuk menyambut Sang Raja
Damai, kita harus menunjukan pengharapan akan Iman didalam TUHAN artinya
pengharapan akan Iman sangat penting, mengapa? Karena dengan pengharapan akan
iman percaya, „‟kita di ajarkan untuk bisa mempercayakan diri kita agar terus dipelihara
dan dijaga, sekalipun diperhadapkan dengan berbagai situasi dan kondisi konflik disekitar
kita. Dengan pengharapan Iman kita diajarkan untuk menjadi orang percaya yang tidak
20
mudah putus asa, melainkan menjadi orang yang mampu untuk menghadapi berbagai
persoalan hidup serta mampu menciptakan rasa aman dan damai.
Hal yang kedua : Taat Dan Setia kepada TUHAN.. orang yang taat dan setia
menantikan kedatanagan sang raja damai adalah orang yang mampu menghargai hidup
artinya setia dan taat menghargai hidup yang TUHAN sediakan berarti siap untuk ada
dalam persekutuan dengan TUHAN. Orang percaya yang menghargai hidup adalah orang
yang mau bersedia bersekutu dengan TUHAN.
Hal yang ketiga : Takut Akan TUHAN : setiap kehidupan orang percaya yang takut
akan TUHAN adalah orang yang mampu menyatakan keadilan, kebenaran dan kesetiaan
dalam kehidupan keluarga, mampu mengubah situasi kondisi yang buruk menjadi baik,
mampu menciptakan perdamaian antar sesama umat percaya dan tidak lagi malakukan
kejahatan. Takut akan TUHAN mengajarkan kita untuk terus menjadi berkat bagi orang
lain. Amin.
21
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 12 Oktober 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung
Jemaat.
Lilin dinyalakan.
…………………(disilahkan duduk)……………………
Persekutuan yang diberkati TUHAN…. setiap kehidupan orang percaya pasti berjalan
berdasarkan waktu, itu berarti segala sesuatu yang kita lakukan dan kerjakan dalam hidup
ini diatur oleh waktu. Waktu mempunyai peran yang penting bagi hidup manusia, tanpa
waktu kita tidak akan pernah tahu mengenai tentang pagi, siang, sore dan malam,
dengan adanya waktu kita bisa tahu kapan kita kerja dan kapan kita selesai bekerja.
Matius 25 : 1 – 13 berbicara mengenai waktu kedatangan TUHAN. kapan waktu itu
terjadi? Bagaimana keadaan dan tindakan kita untuk menyambut kedatangan TUHAN?
bagaimana cara kita untuk menggunakan waktu ini dengan baik dan benar?
Tema kita berbunyi : “Waktu Kedatangan TUHAN” bagaimana caranya ? ada 2 hal
pokok yang kita belajar dari bagian bacaan kita malam ini yaitu :
Pokok yang pertama, berbicara mengenai suatu konsep waktu dalam konteks
kerajaan Allah. Artinya setiap proses kehidupan orang percaya diatur oleh
waktu yang Tuhan tetapkan atau siapkan, entah itu suka dan duka semua
diatur oleh Tuhan,mengapa? karena waktu yang kita jalani saat ini adalah
pemberian dari Tuhan, untuk itu semua kehidupan manusia yang hidup dan
berkerja dalam waktu yang Tuhan berikan haruslah hidup dalam kuasa dan
22
otoritas Tuhan. Tidak ada satu orang manusia yang bisa mengatur dan
menciptakan waktu yang Tuhan sudah tetapkan dalam hidup dan kehidupan
kita.
Pokok yang kedua, berbicara mengenai bagaiamana cara setiap orang percaya
menggunakan waktu untuk menyambut Tuhan dengan baik sesuai dengan
Firman Tuhan. ada sikap dan tindakan yang kita lakukan atau kerjakan untuk
menentukan apakah kita siap untuk menyambut kedatangan Tuhan, kita
belajar dari lima gadis yang bijaksana, yang dengan setia menunggu waktu
kedatangan Tuhan, mereka menyiapkan segala sesuatu dengan baik untuk
menunggu kedatangan Tuhan, pelita dan minyak menggambarkan ketaatan
dan kesetiaan mereka dalam menggunakan waktu yang Tuhan berikan,
mereka tidak mengatur waktu yang Tuhan berikan sesuai dengan kehendak
mereka melainkan mereka mengikuti untuk dilakukan apa yang menjadi
kehendak Tuhan dalam hidup mereka.
Persekutuan yang diberkati Tuhan dari 2 pokok diatas kita belajar 1 pokok
penting dalam menjalani hidup sebagai orang percaya dalam masa penantian
waktu kedatangan Tuhan yaitu :
Hidup adalah anugerah yang Tuhan berikan, dan didalam hidup, selaku orang
percaya kita diatur oleh waktu yang sudah Tuhan tetapkan bagi hidup dan
kerja kita. Gunakan waktu yang Tuhan berikan dengan sebaik – baiknya,
teruslah taat dan setia serta bertanggung jawab untuk menunggu waktu
kedatangan‟Nya. Kita belajar dari 5 gadis yang bijaksana yang telah
menyiapkan diri menajalani proses waktu Tuhan, pelita yang terang
menggambarkan hati kita merespon akan waktu Tuhan. setiap orang ingin
hidup terang dalam menanti kedatangan Tuhan untuk itu kita memerlukan
terang Tuhan untuk menerangi jalan hidup kita.
Sambutlah Tuhan dalam kehidupan keluarga kita dan teruslah jadi terang
untuk kemuliaan Tuhan. Amin
6). Persembahan : Ny. KJ No 299 : 1. “Bersyukur Kepada Tuhan” atau Ny. Rohani No.
130 : 1 “Kepada Tuhan Jua”
23
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 13 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung
Jemaat.
Lilin dinyalakan.
……………(disilahkan duduk)……………..
3). Pujian : “Sungguh ku Bangga Bapa” atau Ny. Roh No. 20 : 3 “Sehingga Kita
Akhirnya”
24
Pada ayat 30 – 34 menceritakan mengenai suatu permasalahan yang hidup dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat galilea, terlebih khusus orang banyak yang
datang mencari dan mengikuti Yesus. Yesus tahu apa yang sedang terjadi dalam
kehidupan mereka, mereka sedang mengalami krisis pemimpin untuk itu mereka
mengikuti Yesus dengan tujuan ingin menjadikan‟Nya seorang pemimpin atau menjadi
juruselamat bagi kehidupan merek, karena orang banyak itu sudah mendengar tenteng
Yesus, mereka tahu bahwa Yesus akan memberi apa yang mereka perlukan, mereka mau
melihat kuasa Allah berlaku dalam diri Yesus bagi kehidupan mereka. Artinya dalam
konteks ini Yesus mempunyai peran dan fungsi yang penting, membawa banyak orang
mengalami keselamatan dan kesejahteraan hidup. Yesus menghargai orang banyak yang
datang mencari‟Nya.
Pada yata 35 – 44 menceritakan tentang pemberlakuan kuasa Allah melalui pelayanan
Yesus. Disini terjadi suatu perbedaan dengan cara pikir dan pandang antara Yesus dan
para murid – murid‟Nya. Menurut Yesus orang banyak itu tidak boleh disuruh pulang
mereka harus diberi makan, tetapi para murid berkata tidak cukup makan untuk memberi
mereka makan karena jumlah mereka sangat banyak, tetapi bagi Yesus pelayanan adalah
bentuk dari menghargai hidup manusia, pelayanan dilakukan bukan karena kita
mempunyai segala sesuatu untuk diberikan, pelayanan bukan dilakukan dari kelebihan
yang ada, tetapi justru pelayanan gereja, pelayanan keluarga Kristen dan pelayanan orang
percaya kepada sesama manusia harus dilakaukan dari apa yang ada pada diri kita, dan
bukan dari apa yang tidak ada pada kita. untuk itu Yesus berkata “Kamu harus memberi
mereka makan”. Artinya orang banyak yang mencari dan mengikuti Yesus memiliki
banyak masalah dan persoalan hidup, mereka perlu makan dan minum, mereka perlu
kebenaran firman Tuhan, mereka perlu pemimpin yang bisa menghargai dan mengerti
kebutuhan mereka. Karena itu Yesus meminta untuk para murid memberi mereka makan.
Lima roti dan dua ekor ikan menjadi bukti otoritas Allah melalui pelayanan Yesus bagi
orang banyak dengan menengadah kelangit lalu mengucap syukur dan memberkatinya,
kemudian memecahkan roti lalu membagikannya untuk dimakan. Semua orang makan
sampai kenyang dan akhirnya sisa 12 bakul. Yesus mau katakan kepada para murid‟Nya
bahwa pelayanan tidak dapat dilakukan secara perorangan, pelayanan harus dilakukan
secara persekutuan dan didasari atas doa dan ucapan syukur.
Dari narasi ini kita belajar 1 hal penting mengenai mengapa “Yesus Menghargai Hidup
Manusia” yaitu :
Setiap kehidupan keluarga Kristen akan berjalan dengan baik apa bila kita bisa
menghargai hidup yang TUHAN berikan. Menghargai hidup berarti hidup dalam
persekutuan dengan Yesus dan dengan sesama manusia. Di luar persekutuan
orang tidak dapat menghargai hidupnya. Persekutuan hidup rumah tangga
harus dihargai, persekutuan hidup jemaat harus dihargai dan seterusnya. Sebab
dalam persekutuan dengan Yesus disitulah terletak kuasa otoritas Allah
dinyatakan bagi kehidupan orang percaya. Amin
6). Persembahan : Ny. Suara Gembira No. 64 : 1 atau Ny. Roh No. 106 : 5 “sehari –
harian”
7). Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Bapak (Doa Bapa Kami secara bersama – sama )
……………(Bait Ke 3 Berdiri)……………
9). Berkat : Oleh Ibu.
Kasih anugerah selamat dan sejahtera dari Yesus Kristus, kiranya menyertai kehidupan
kita dengan segala baik mulai malam ini, besok dan selamanya. Amin
25
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 14 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
……………(disilahkan duduk)…………..
26
Dan ku tahu betapa dalam Kasih‟Mu.
Janji Allah tidak akan berubah bagi setiap kehidupan orang percaya asalkan sebagai
orang percaya kita mau saling mengasihi satu dengan yang lain artinya, jikalau Allah sudah
menepati janjinya untuk mengasihi kita selaku orang percaya, itu berarti sebagai orang
percaya kita juga harus bisa mampu belajar untuk, saling mengasihi satu dengan yang lain,
suami, istri dan anak – anak harus bisa saling mengsihi dalam hidup kelaurga Kristen, agar
hidup ini terus diberkati dengan janji yang Allah nyatakan dalm kehidupan kita. Yesaya 54 :
10, berbunyi : “Sebab biarpun gunung – gunung beranjak dan bukit – bukit bergoyang,
tetapi kasih setia‟Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai‟Ku tidak
akan bergoyang, firman Tuhan yang mengasihani engkau”. Nas ini merupakan sebuah
penegasan yang hendak menjelaskan kepada kita sebagai orang percaya ; “bahwa Janji Allah
melalui kasih‟Nya akan terus kekal selamanya. Dosa dan Hukuman tidak bisa membatalkan
perjanjian kasih Allah kepada Umat‟Nya. Penolakan Allah terhadap umat‟Nya hanya sesaat
saja. Masa hukuman berupa kehilangan tanah perjanjian akan berakhir. Allah kembali
menebus umat-Nya dan memulihkan mereka pada kedudukannya yang semula sebagai
umat pilihan‟Nya.
Oleh kasih setia Allah kita mendapatkan pengampunan dan pemulihan. Allah berjanji
memelihara dan melindungi kita dari ancaman musuh yang mau menghancurkan iman kita.
Kebenaran Allah menjadi benteng perlindungan yang kokoh, kebenaran Allah merupakan
perisai bagi kehidupan kita untuk terus berjalan menyatakan kemuliaan Kasih‟Nya. Dalam
masa – masa penantian kita belajar dari firman Tuhan malam ini bahwa Ia akan datang untuk
menepati janji keselamatan bagi setiap kehidupan kita yang adalah umat pilihan‟Nya. Amin.
6). Persembahan: Ny. KJ. 288 : 1 “Mari Puji Raja Sorga” atau Ny.Roh 133 : 1
“Jiwa Puji Raja Sorga”
8). Menyanyi : Ny.Roh No. 162 : 1 & 2 “Ya Tuhan‟ku Kiranya Engkaulah”
……………(Bait ke 2 Berdiri)……………
27
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 15 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
28
memperkenalkan Yesus adalah sosok Imam besar agung yang melebihi dari imam
besar lainnya, yang pernah memimpin kehidupan rohaninya umat Israel. Yesus disebut
Imam Besar Agung, karena Ia telah terlebih dahulu mengalami berbagai pergumulan
hidup, Ia mengalami hinaan, cacian bahkan dihianati, pencobaan datang silih berganti
dalam hidup‟Nya, Ia mengalami kesakitan, kesedihan akan semua yang menimpa
hidup‟Nya. Tetapi dengan kasih‟Nya Ia datang menepati Janji dan kesetiaan‟Nya untuk
menyelamatkan setiap orang percaya, yang terus berpengharapan akan Iman kepada
Tuhan.
Dari bagian bacaan ini kita belajar 1 bagian penting untuk terus beriman kepada
Tuhan dalam menjalani kehidupan yang mana sedang diperhadapkan dengan situasi
dan kondisi wabah covid 19 di masa raya minggu adven, masa dimana selaku orang
percaya, kita sedang menantikan kedatangan Sang Raja Damai. Yaitu :
Yesus datang untuk menepati janji dan setia‟Nya menyelamatkan
setiap orang percaya. Ia adalah Imam Besar Agung yang setia untuk
menjaga dan memalihara setiap kehidupan orang percaya. Pertanyaan
perenungan untuk kita :
Apa tindakan dan sikap kita untuk menyambut kedatangan‟Nya dalam
kehidupan keluarga, jemaat dan persekutuan?
Apakah kehidupan kita masih sama dengan gaya hidup kita yang
sering ada dalam pesta pora, hidup bermusuhan dengan orang lain?
Amin.
8). Menyanyi : Ny. Suara Gembira No.51 :1 & 3 “Aman Di Tangan Yesus”
29
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 16 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
2. Doa Pembukaan : Mari Kita Berdoa : “Tuhan Yesus yang maha baik, kami bersyukur kepada-Mu atas
penyertaan dan cinta kasihMu kepada kami, dan saat ini kami hendak beribadah, kiranya ibada di saat
ini mau terjadi hanya dalam Nama Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.”
(disilakan duduk)
3. Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi : Ny. Rohani No. 09: 2 “Yang rumahNya t‟rang Yang Maha Kudus”
Persekutuan yang di berkati Tuhan melalui pembacaan kita di saat ini pemazmur melakukan
suatu permohonan lewat Doa yang di naikkan kepada Tuhan atas hidupnya yang di alami dan di
rasakan dengan keadaan yang ada tetapi juga suatu keluhan kepada Tuhan dengan menyakini bahwa
hanya Tuhanlah yang selalu ada dalam hidup ini.
Keselamatan adalah janji dari TUHAN, bahkan pemazmur pun mengatakan bahwa “janji TUHAN
adalah murni, bagaikan perak yang yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.”
Pemazmur mengatakan hal ini karena ia ingin mengatakan bahwa janji TUHAN tidak keluar dari
kebohongan, sama seperti yang dilakukan mereka yang merayu dengan kata-kata manis namun
semuanya adalah kebohongan belaka.
Pada ayat ke-8, terlihat pengakuan iman dari pemazmur yang menyakini bahwa hanya
TUHANlah yang akan menepati janji itu, bahkan lebih dari itu pemazmur meyakini dalam harapannya
bahwa TUHAN akan menyelamatkan dan melindungi mereka selamanya.
Jikalau hari ini kita di ingatkan untuk selalu berharap kepada Tuhan dalam menghadapi segala
sesuatu yang terjadi dalam hidup ini melalui bacaan kita maka Pemazmur mau ingatkan bahwa ketika
berharap kepada Tuhan sudah pasti janjiNya itu nyata dalam hidup kita sebagai umatnya dengan suatu
janji yang murni yang tiada taranya bahkan Tuhan selalu melindungi kita dari segala macam pencobaan
yang ada dalam hidup ini. Seringkali kita takut dan ragu namun, ketika kita menaruh segalanya kepada
Tuhan semuanya pasti ada jalan yang terbaik di sediakan Tuhan kepada kita karna janjinya seperti fajar
pagi hari yang selalu tepat pada waktunya. Amin
30
6. Persembahan : Oleh Anak.
Kita akan memberikan persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan dan meresponi
renungan, kita menyanyi bersama dari Ny.Rohani No. 129 : 1 & 2 “ Karunia Baik Semua atau
Ny.Pujian “Segala Puji Syukur”
31
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 17 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
4. Doa dan Pembacaan Alkitab : Mari kita berdoa… Disaat ini Tuhan kami akan membaca
firmanMu urapi kami dengan kuasa Roh KudusMu agar kami tidak hanya membaca,mendengar
saja tapi kami dapat mengerti dan memahami maksud firmanMu dalam hidup kami, Tuhan
kami siap untuk membaca FirmanMu. Amin.
Kita akan membaca Firman Tuhan : “KEJADIAN 9 : 1 - 17”
Persekutuan yang di berkati Tuhan dari bacaan ini kita melihat dengan baik bahwa apa yang di lakukan
Allah terhadap Nuh ada suatu janji yang benar di berikan, karna ketika setia dalam melakukan
pekerjaan Tuhan dan apa yang di perintahakan Tuhan maka aka nada yang sudah Tuhan siapkan.
Melakukan suatu mandate yang di berikan dan di perintahakan maka, ada janji berkat tuhan yang telah
di siapkan.
Kita tahu bahwa Tuhan menjanjikan kebaikan
Kita hidup seturut Firman Tuhan sebagai jawaban atas janji penyertaan Tuhan
Kitapun belajar untuk memelihara alam sekitarnya
Penting menjadi perenungan bahwa tugas/tanggung jawab yang diberikan Tuhan untuk memelihara
ciptaanNya dan mengasihi sesama manusia harusnya menjadi jawaban / respon yang ditunjukkan
manusia atas kasih dan kesabaran yang ditunjukkan Tuhan kepada manusia yang berdosa.
kita semua dapat diajarkan tentang bagaimana kasih dan kesabaran Tuhan yang besar harus direspon
dengan cara mengasihi dan memelihara ciptaan Tuhan. Karena Tuhan sendiri bisa menghukum manusia
atas kejahatannya tetapi Ia setia pada janjiNya untuk tetap memelihara manusia, sehingga Ia
memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat dan kembali kepadaNya. Amin
32
7. Doa Syafaat : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa…Syukur bagiMu Tuhan atas setiap penyertaan Tuhan dalam kehidupan kami secara khusus
dalam keluarga terlebih lagi Tuhan dalam setiap pribadi kami hari lepas hari, saat ini kami mohon ampun dosa
atas setiap perbuatan dan tingkah laku kami sehingga mendatangakan dosa bagi kami, kami mohon ampun dosa.
Lalu Tuhan layakkan kami menaikkan Syukur dan gumul kami di saat ini. Tuhan kami telah membaca FirmanMu
kiranya Tuhan bri hikmat sehingga firmanMu tetap bertumbuh dalam hati kami menjadi dasar bagi kami untuk
selalu tetap berpegang pada firmanMu urapi kami dengan kuasa Roh kudusMu agar mampu melakukan
FirmanMu dalam hidup kami. Sebagai tanda ungkapan syukur Tuhan, kami telah memberikan persembahan
kiranya Tuhan memberkati untuk menunjang pekerjaan pelayananMu, di tengah-tengah jemaat,klasis maupun
sampai pada aras sinode, kami berdoa bagi setiap orang yang di percayakan memegang keuangan dan
mengelolanya kiranya Tuhan beri selalu kesehatan dan kekuatan terlebih keluarganya, dan juga takut akan Tuhan.
Kamipun menyerahkan kehidupan kami menjadi persembahan yang hidup dan yang berkenan di hadapan Tuhan
demi hormat dan kemuliaanMu. Tuhan yang maha baik, tak henti-hentinya kami terus berdoa satu hati
menyerahkan setiap keadaan yang terjadi di dalam kehidupan kami, lingkungan kami sekitar tetapi juga keadaan
yang sedang berjuang melawan Virus Corona maupun masalah-masalah yang sering terjadi dalam hidup kami,
beri selalu kesabaran dalam menghadapi setiap semuanya itu dan kiranya Tuhan turut berperkara di dalamnya,
agar semua dapat terselesaikan dengan baik. Tuhan tegurlah kami dengan caraMu sendiri ketika kami berpaling
dariMu. Lalu Tuhan pakailah setiap kehidupan kami agar kami menjadi berkat bagi setiap orang. Ini Doa kami
Tuhan, malam menjadi bagian dalam hidup kami dan sebentar lagi kami akan beristirahat Tuhan jaga lindungi dan
pagari rumah kami dengan malaikat kasihMu agar kami beristrahat di malam ini dengan baik dan bangun di pagi
hari menyambut hari yang baru di situ namaMu puji dan di permuliankan. Terima kasih Tuhan, inilah Doa Syukur
dan syafaat kami. Kami yakin dan percaya doa kami Tuhan akan jawab tidak cepat, tidak lambat tetapi indah pada
waktunya. Ampunkan segala dosa yang telah kami perbuat. Demi Kristus kami telah berdoa.Amin
33
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 18 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Melakukan suatu perjanjian adalah sesuatu yang perlu di tepati dan di laksanakan. melalui
bacaan Yeremia 33 : 25 - 26, dimana bacaan ini mau menegaskan bahwa apa yang Tuhan janjikan itu
yang benar dan di tepati. Dari pasal ini kembali berbicara tentang pemulihan Israel dan Yehuda kepada
perdamaian, kemakmuaran dan keutuhan rohani. Nubuat Yeremia menjangkau lebi dari pada
kembalinya. Pra buanag dari Babel. Ia menemukan hari-hari ketika Yesus Sang Mesias dan mendirikan
keagungan-Nya di bumi.
Firman Tuhan yang benar-benar dan melakukan janji serta menepatinya, jika Tuhan tidak
melakukan suatu perjanjian dan ciptaanya maka dengan keturunan Yakub hamba Daud menolaknya
akan tetapi tidak, Tuhan tetap memulihkan dan menyanyangi mereka.
Hidup kita berproses dari apa yang kita lakukan. Banyak hal yang terjadi dalam hidup ini. Akan
tetapi bagaimana melihat kasih Tuhan itu, jikalau Tuhan dapat melihat ciptaan alamnya, bagaimana
dengan kita umat ciptaan yang mulia, sudah pasti janjinya di tepati dalam hidup ini hanya karna kasih
dan cinta Tuhan pada kita. Jikalau janji manusia kadang ingkar maka tidak pada Tuhan karna Ia akan
selalau menepati janjiNya. Amin
34
6. Persembahan : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama
Ny.Rohani No : 129 “Karunia baik semua”
35
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 19 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Berbagai macam persoalan dan permasalahan selalu terjadi ada tiap porsi yang terjadi dalam hidup
manusia dan juga penjangaan di sekitar kita selalu ada keamanan yang di berikan agar terhindar dari hal – hal
yang tidak di inginkan bahkan rintangan dan masalah yang di hadapi, di mana suatu perjanjian Tuhan kepada
orang Israel untuk memberikan keamanan di negeri yang di janjikan tuhan. Dan segala yang baik di janjikan Tuhan
itu terpenuhi dan tidak ada yang tidak terpenuhi.
Kitapun belajar dan berproses dalam hidup ini melihat dan merasakan kasih Tuhan dengan apa yang di
alami, dengan apakah kita mau melihat dan merasakanNya. Segala yang terjadi dalam hidup ini sulit untuk
menebak dan menerka asal suka kita dan takut menghadapi itu semua. tetapi ketika berpegang pada Tuhan, maka
ada perlindungan Tuhan serta janji-janjinya itu nyata dalam hidup. Tuhan tidak pernah lali dalam menepati
janjiNya karna Tuhan mengasihi kita, dan menyanyangi kita semua. Amin
36
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 20 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan
Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persekutuan yang di berkati tuhan, dari pembacaan kita di saat malam hari ini, ketika kita
melihat bahwa dimana Tuhan membiarkan umat-Nya mengalami berbagai ujian dan kesulita di
padang durum suoaya mengajar mereka bahwa kehidupan ini bukan terdiri atas yang
jasmaniah saja, tetapi bahwa kesejahteraan (baik jasmaniah maupun rohaniah) tegantung pada
hubungan seseorang dengan Allah dan ketaatan kepada Firman-Nya. Kadang-kadang Tuhan
mengijinkan kesulitan di dalam hidup kita sebagai suatu bentuk displin seorang supaya melatih
kita untuk bersedia menerima Firman-Nya.
Untuk itu sebagai umat pilihan Tuhan bagaima respon kita terhadap penyertaan Tuhan kepada
kita, kita boleh lupa dengan hal-hal yang ada di sekitar kita yang membuat kita terpuruk dan
jatuh, tetapi ingat akan kasih Tuhan dalam hidup kita, dengan begitu kita terus di ajarkan untuk
harus mengingat tuhan yang adalah sumber hidup kita yang selalu memberikan nafas hidup
bahkan setiap berkat tuhan yang di rasakan, tanpa di sadari dengan hal sekecil apapun itu
kasih Tuhan nyata bagi kita semua.
Kiranya kita terus di ajatkan lewat firman Tuhan untuk selalu meresponi setiap penyertaan
Tuhan dan ingat akan kasihNya kepada kita semua. Amin
37
6. Persembahan : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama
Ny. Kidung Jemaat No. “402” : 1 “ Kuperlukan Juruslamat atau Ny. Rohani No. 132 : 7 “ Tidak
Terbalas KasihNya”
38
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 21 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
(disilakan duduk)
Daud adalah seorang raja Israel yang sangat setia kepada Tuhan, atas kesetiaan dan
ketekunannya maka Tuhan terus melimpahkan segala yang baik baginya dengan demikian ia terus
berusaha menjadi raja yang dapat mengarahkan bangsa Israel ke jalan yang benar. Pada bagian
bacaan saat ini sebenarnya Daud mau katakan bahwa Tuhan itu sangat baik dengan segala
perbuatan-Nya yang ajaib dirinya dan bangsa Israel masih terus dijaga dan dipelihara oleh Tuhan
sehingga Daud menekankan untuk “Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku”, ungkapan ini adalah sebuah
tanda mengaggungkan, memuliakan dan mensyukuri semua pemberiaan Tuhan yang tidak ada
taranya. Lalu apa saja pemberiaan Tuhan itu?.......ialah Mengampuni, menyembuhkan, menebus,
mengasihi dan memuaskan hasrat dengan kebaikan adalah bentuk perbuatan Tuhan yang
sungguh ajaib. Sesungguhnya tidak ada yang dapat melakukan seperti yang Tuhan lakukan. Ini
artinya tidak ada alasan untuk mereka tidak memuji Tuhan. Bahkan lebih dari itu, Daud
mengatakan “Pujilah nama-Nya yang Kudus, hai segenap batinku”, ini menunjukan kepada
memuliakan Tuhan dengan seluruh kehidupannya bukan hanya sebuah perkataan atau nyanyian
yang dikatakan melainkan perbuatan hidup Daud untuk memuliakan Tuhan.
Bagian Pertama : kita diajarkan dan ditekankan untuk memaknai semua proses kehidupan yang
telah terjadi dalam setiap hal yang kita jalani. Semua yang terjadi bukanlah suatu kebetulan
melainkan suatu kebenaran yang atas seijin Tuhan. Sehingga kita patut memuji dan memuliakan
39
Tuhan yang terus menganugerahkan yang terbaik bagi kita, meskipun terkadang saat menghadapi
masalah yang berat tetapi percayalah bahwa saat masalah itu Tuhan ijinkan terjadi maka ada
pembaharuan yang harus kita lakukan dan pastinya dari pembaharuan itu kita akan merasakan
kebaikan Tuhan yang luar biasa dibalik masalah tersebut. sehingga tidak ada hal yang buruk
melainkan semua yang Tuhan beri itu yang terbaik.
Bagian Kedua : Kita diajarkan dan dituntut untuk terus memuliakan Tuhan, sama seperti Daud.
Bukan hanya dengan perkataan atau nyanyian yang kita ucapkan sebagai tanda pujian kita akan
tetapi “Segenap Batin” artinya seluruh kehidupan kita, perbuatan, pemikiran, perkataan bahkan
hati seutuhnya untuk Tuhan. dan dari semuanya itu sebenarnya kita sudah menjadi pelaku firman
yang setia untuk dapat menjadi berkat buat orang lain. Tuhan kiranya terus menolong kita agar
kita pun tetap dapat memaknai kebaikan-Nya dan memuliakan-Nya. Amin.
40
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 22 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Bersama kita puji Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No.14 : 4 “Buka Hati, Buka Mata
Bangsa Israel yang baru saja keluar dari tanah perbudakan atas tuntunan Tuhan melalui Musa tibalah
di tempat yang bernama Mara yang bisa disamakan dengan Ain Hawara atau sebuah sumber air kecil yang
tidak dapat diminum airnya (pahit). Seperti yang sudah-sudah terjadilah hal yang sama ketika menghadap
kesulitan yakni persungutan yang dilakukan bangsa itu karena tidak dapat minum. Namun, Tuhan yang
mengasihi mereka tidak membiarkan mereka kehausan lalu memerintahkan Musa sehingga mereka dapat
minum dengan merubah air yang pahit itu menjadi manis. Air adalah hal yang sangat penting bagi
kehidupan manusia apalagi untuk diminum, jika dilihat dari sisi logika maka wajar saja bangsa Israel
bersungut karena tidak dapat minum dan kehausan namun dari sisi rohani seharusnya mereka bisa
bersabar, meminta dan melihat apa yang akan Tuhan kerjakan bagi mereka dalam menghadapi kesulitan
bukan dengan persungutan. Bahkan jika mereka dapat tenang menyikapi semua yang diijinkan terjadi
lihatlah di ayat 27 mereka tiba di Elim dan dapat minum dengan puas bukan hanya ada sebuah mata air
kecil melainkan 12 mata air ditambah 7 pohon korma yang dapat dimakan.
Lalu apa saja yang dapat kita pelajari bersama dari bacaan ini ?... Kita diajarakan untuk tidak boleh
bersungut atau mengeluh dengan keadaan yang harus kita hadapi meskipun sulit, dalam minggu-minggu
adven ini terasa sedikit berbeda karena pandemic covid yang sudah cukup lama kita rasakan ditahun ini
sehingga suasana natal yang sering kita rasakan setiap tahun mengalami sedikit perubahan. Ini artinya
bahwa tidak selamanya kita akan mendapatkan sesuatu yang mengenakkan hati tetapi juga ada masa
dimana kita harus memasuki masa sulit atau masalah yang berat. Menyikapi semua itu jangan seperti
tingkahlaku yang dilakukan bangsa Israel dalam bacaan yang kita baca tadi sebab persungutuan bukanlah
sebuah solusi, karena bersungut berarti mengeluh atau dapat dikatakan tidak sabar dan tidak bersyukur, ini
adalah tindakan yang tidak benar. Kita diajarkan untuk sabar dan bersyukur dalam setiap hal yang kita
jumpai dalam hidup ini termasuknya didalamnya masalah yang berat. Bukan hal yang mudah untuk kita
41
dapat bertindak benar akan tetapi tindakan yang benar itu akan disukai Tuhan. lihatlah bagaimana Tuhan
memperhatikan umat-Nya (ayat 25 & 27), ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu bekerja mendatangkan
kebaikan bagi kita bahkan dalam masalah seberat apapun. Tuhan menolong kita untuk tetap menjadi orang
yang sabar dalam menjalani kehidupan di minggu adven ini. Amin.
42
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 23 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
(disilakan duduk)
Hendak kita baca Kebenaran Firman Tuhan, yang terambil dari“LUKAS 17 : 11 - 19”
Bacaan saat ini sudah sangat familiar di telinga kita, kisah 10 orang kusta yang disembuhkan Yesus.
Kusta adalah sebuah penyakit yang dikatakan jaman itu adalah najis dan penyakit ini bisa menular sehingga
siapapun yang terkena akan penyakit ini tidak bisa hidup bergaul seperti biasa dengan orang yang tidak
sakit. Lihat saja mereka yang kusta hidup bersama sementara yang tidak kusta tidak bersama dengan
mereka. Namun, mereka yang percaya kepada Yesus sangat menyadari akan kekurangan mereka sehingga
ketika mereka bertemu dengan Yesus mereka berdiri jauh dan berteriak kasihanilah kami, dengan tindakan
yang mereka lakukan ternyata dipandang sabagai iman yang kuat oleh Yesus lalu mereka sembuh dalam
perjalanan saat Yesus menyuruh mereka menunjukkan diri mereka pada imam-imam. Disinilah terletak
perbedaan 9 orang terus melanjutkan perjalanan dengan menunjukkan diri pada imam-imam bahwa
mereka telah sembuh sedangkan 1 orang yakni orang samaria kembali pada Yesus untuk bersyukur dan
memuliakan Dia.
Sungguh kisah yang menarik bagaimana perbuatan Yesus yang sangat ajaib sehingga dalam hari-hari
yang kita nantikan untuk memperingati atau merayakan kelahiran-Nya adalah sesuatu yang luar biasa
karena jika tanpa kelahiran-Nya di dunia maka tidak ada pengajaran-pengajaran yang luar biasa untuk kita.
lalu pembelajaran apa yang kita dapatkan lagi?... yaitu tindakan seorang samaria yang kembali pada Yesus.
kita harus terus mengingat akan setiap perbuatan kasih-Nya dengan perilaku hidup yang menggambarkan
bahwa kita bersyukur dan mau untuk memuliakan Dia, karena tidak semua orang saat menghadapi sesuatu
yang sulit lalu ketika kesulitan itu terlawati dan kemudian mau untuk terus beryukur. Dengan tindakan ingat
akan kasih-Nya maka sesungguhnya kita menyadari diri bahwa kita bukanlah apa-apa tanpa campur
tangan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. tidak sepantas kita menunjukkan diri bahwa kita yang paling
43
bisa sama seperti tindakan 9 orang yang mau menunjukkan bahwa mereka telah sembuh dan belum tentu
mereka akan katakan mereka sembuh Karena Yesus yang menyembukan. Sudah sepantasnya kehidupan
yang kita jalani harus terus mengingat akan kasih Tuhan Yesus setiap hari. Amin.
44
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 24 Desember 2020
(Tata Ibadah Ini digunakan untuk ibadah Malam Kudus Keluarga, jam 23.00 – Selesai)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan dan lilin/pelita ibadah berjumlah 5: 1 dinyalakan lebih awal
sebelum ibadah dimulai, 4 lilin/pelita lainnya dinyalakan pada saat ibadah sesuai petunjuk Tata
Ibadah.
Ibu membagikan Ayat Alkitab kepada 4 anggota keluarga yang akan menyalakan lilin supaya
bacaan sudah siap dibacakan sebelum menyalakan lilin/pelita. Ayat Alkitab : Yes 7: 14, Yes.9: 1,
Yes. 9; 5, Luk. 2: 12 – 14 )
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin/pelita Ibadah dinyalakan.
45
4. Penyalaan Lilin/pelita : Menyanyi Ny.Roh.31: 1 „ Malam Kudus „ : Oleh Ibu
(Penyalaan lilin dan pembacaan Ayat Alkitab oleh 4 anggota keluarga yang telah ditunjuk. Ayat
Alkitab : Yes 7: 14, Yes.9: 1, Yes. 9; 5, Luk. 2: 12 – 14 )
Malam ini, kita akan menyalakan lilin/pelita yang sudah disiapkan, Nyanyian Roh.31 kita
nyanyikan dalam bentuk mendengung saja sambil ayat-ayat Alkitab akan dibacakan dan lilin
dinyalakan oleh masing-masing yang sudah ditugaskan (Lampu ruangan dipadamkan). Setelah
itu, seluruh anggota keluarga disilakan berdiri dan menyanyikan lagu Malam Kudus dengan
mengucapkan syair lagunya.
(disilakan duduk)
Kita akan membaca Firman Tuhan satu orang satu ayat, YESAYA 7 : 10 – 14
46
Tuhan nyatakan atas kita. Dalam Mazmur 86: 10 tertulis „ Sebab Engkau besar dan melakukan
keajaiban-keajaiban. Engkau sendiri saja Allah „. Tuhan memberkati kita. Amin
(Setelah membaca renungan, saatnya anggota keluarga akan sharing atau berbagi cerita
sebagai orang tua dan anak-anak. Apa yang dirasakan selama masa pandemic covid 19 dan
siap merayakan Natal besok. Masing-masing mengungkapkan kesan dan harapan Natal.
Sharing atau berbagi cerita ini dimulai oleh Bapak, Ibu dan dilanjutkan anggota keluarga lainny.
Jika ada yang masih menyimpan kemarahan dan dendam, perlu untuk saling melepaskan maaf
dan berdamai)
47
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 25 Desember 2020
(Masih dalam masa pandemic Covid 19, Ibadah Tanggal 25-27 hanya dilaksanakan 1 kali Tata Ibadah
ini dapat digunakan untuk ibadah Natal hari pertama di rumah jemaat pagi hari jam 09.00, jika ada
jemaat yang tidak bergabung ibadah di gereja)
Persiapan Ibadah :
Tempat persembahan dan Lilin disiapkan
Ibadah pagi ini dipimpin seluruhnya oleh ORANG TUA (Bapak atau Ibu)
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1. Pujian Pembukaan
Marilah kita beribadah kepada Tuhan, disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny.Roh.39: 1 „ Hai
Mari Berhimpun „
48
Anggota Keluarga Yang dikasihi Tuhan !
Mengapa kelahiran melalui seorang perawan itu penting bagi Iman Kristen? Yesus Kristus,Anak
Allah, harus bebas dari sifat dosa yang diturunkan kepada semua umat manusia oleh Adam.
Sebab Yesus di lahirkan dari seorang perempuan,Ia adalah seorang manusia,tetapi sebagai
Anak Allah, Yesus di lahirkan tanpa sedikitpun jejak dosa manusia. Yesus adalah sepenuhnya
manusia dan sepenuhnya Allah. Sebab Yesus hidup sebagai manusia kita mengatahui bahwa
Dia benarbenar memahami pengalaman dan pergumulan kita.(Ibrani 4: 15-16).
Dalam Ayat : 18 Perkawinan orang Yahudi meliputi 3 jejang,pertama keluarga setuju dengan
ikatan nikah itu.Kedua,diberitahukan kepada umum,pada tahap ini pasangan
tersebut”bertunangan” ini serupa dengan pertunagan masa kini,hanya pertunangan itu tidak
bisa di putuskan hanya maut yang memisahkan,ketiga pasangan itu di nikahkan dan hidup
bersama. Ketidak setiaan Maria karena mengandung dari Roh Kudus,menjadi stikma sosial,dan
menurut hukum perdata Yahudi Yusuf dapat menceraikanya atau dirajam dengan batu (
Ulangan 22 : 23-24 ). Selanjutnya Ayat 19 : Yusuf diperhadapkan pada situasi yang sulit
sesudah mengetahui bahwa Maria hamil,Yusuf memikirkan dua pilihan: menceraikan Maria
secara diam-diam atau membiarkan Maria di lempari batu,Tetapi Allah buat pilihan ketiga yaitu
menikahi dia.(1:20-23)
Dan pada Ayat 20 : Konsepsi dan kelahiran Yesus Kristus adalah peristiwa adikodrati di luar
logika atau penalaran manusia,karena itu Allah mengutus malaikat-malaikat untuk menolog
orang-orang tertentu mamahami arti dari apa yang sedang terjadi ( 2 : 13). Malaikat-malaikat
adalah mahluk Roh yang diciptakan Allah untuk menolong melaksanakan pekerjaan-Nya di
bumi. Mereka menyampaikan pesan Allah kepada manusia,(lukas 1:26 ),melindungi umat Allah
( Daniel 6 : 22 ), memberikan dorongan semangat ( Kej 16:7 ). Kemudian di dalam Ayat 20-23 :
Malaikat memberitahu Yusuf bahwa anak yang di kandung Maria adalah dari Roh Kudus dan
menjadi anak laki-laki,Ini menyingkapkan suatu kebenaran penting tentang Yesus, Dia adalah
Allah sekaligus manusia.Allah yang mahakuasa dan tak terbatas itu mengenakan keterbatasan
manusia supaya ia bisa hidup dan mati untuk keselamatan semua orang yang mau percaya
kepada-Nya. Yesus berarti TUHAN menyelamatkan,Yesus datang ke dunia untuk
menyelamatkan kita sebab kita tidak bisa menyelamatkan diri dari dosa dan akibatakibat-nya,
Tidak perduli seberapa baiknya kita,tetapi tidak bisa menghapuskan sifat dosa. Hanya Yesus
yang bisa melakukan hal itu. Pada ayat yang terakhir Ayat 24 : Yusuf dengan cepat mengubah
rencananya sesudah mengetahui bahwa Maria sebetulnya bukan tidak setia kepada-nya ( 1:19).
Yusuf menaati Allah dan melanjutkan rencana pernikahan. Meskipun orang lain kemungkinan
tidak menyetujui keputusannya. Yusuf tetap melangka terus dengan apa dia ketahui rencana
adalah benar.
Yesus yang lahir dari perawan seorang perempuan adalah manusia yang benar-benar
merasakan semua pergumulan dan penderitaan kita ,sebab Ia adalah Allah,Ia mempunyai kuasa
dan wewenang untuk melepaskan kita dari dosa. Yesus telah menjalani hidup sebagai manusia
dan Ia merasahkan penderiatan dan Ia mengetahui akan masalah kita untuk itu ceritakanlah
kepada-Nya,pada waktu senang maupun susah.
Allah sanggup memberikan kita sejumlah pilihan,ketika kita tidak punya pilihan,Dia sanggup
memberikan jalan keluar dan yang Ia tawarkan itu meyenangkan semua pihak seperti Yusuf
yang berada dalam kebimbangan antara menceraikan atau diam-diam membiarkan Maria di
rajam dengan batu tetapi TUHAN memberikan pilihan lain yaitu menikahi Dia.
49
Yesus berarti TUHAN yang menyelamatkan,Yesus datang ke dalam dunia melalui kelahiranya di
Betlehem untuk menyelamatkan kita,meskipun seberapa baiknya kita,tetapi kita telah mewarisi
sifat dosa,oleh sebab itu Ia datang supaya menebus kita dari dosa,Yesus telah mengampuni
kita,jadi datanglah kepada-Nya.
Hari ini kita merayakan Natal adalah waktu untuk kita datang kepadanya,kalau selama ini kita
jauh dari-Nya,maka inilah saatnya,untuk membangun kembali relasi yang telah putus itu baik
kepada TUHAN maupun kepada keluarga dan sesama. Tuhan memberkati kita selamat hari
natal. Amin.
11. Berkat
Disilakan semuanya berdiri dan kita memohon berkat Tuhan:
“ TUHAN memberkati kita dan melindungi kita; TUHAN menyinari kita dengan wajah-Nya dan
memberi kita kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita
damai sejahtera. Amin “
50
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 26 Desember 2020
(Masih dalam masa pandemic Covid 19, Ibadah Tanggal 25-27 hanya dilaksanakan 1 kali dan Tata
Ibadah ini dapat digunakan untuk ibadah Natal hari ke dua di rumah jemaat jam 09.00, jika ada
jemaat yang tidak bergabung ibadah di gereja)
Persiapan Ibadah :
Tempat persembahan dan Lilin disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1. Pujian Pembukaan
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Pagi ini sebagai bagian dari persekutuan jemaat, kita ada dalam ibadah Natal hari ke dua. Kita
sungguh bersyukur karena kemurahan Tuhan, kita dapat melewati hari dan terus menyaksikan
kebaikanNya. Saatnya kita akan beribadah, tenangkan hati dan diri kita sejenak….. Disilakan
berdiri dan kita menyanyi : Ny. Roh. 37: 1 „ Adalah di kota Daud „
2. Doa Pembukaan
Mari Kita Berdoa :
Tuhan Allah kami, pada masa raya Natal ini, kami berhimpun kembali untuk menyembah dan
memuliakanMu, menaikkan doa kami dan membaca FirmanMu, Hadirlah dan tuntunlah kami
dalam seluruh ibadah ini dari awal sampai dengan berakhirnya. Amin.
(disilakan duduk)
3. Pujian
Mari kita menyanyi Ny. Roh. 37: 2 „ Anak itu sudah turun “
4. Litani Pujian: Mazmur 93: 1 – 4 (Orang tua membaca ayat berangka ganjil, anak2 membaca
ayat berangka genap)
6. Renungan :
BELAJAR MEMBERI DARI PEMBERIAN ORANG MAJUS
Matius, satu-satunya yang mencatat peristiwa ini, menunjukkan perbedaan sikap di antara orang
bijaksana non Yahudi yang mengadakan perjalanan jauh untuk melihat Yesus dibandingkan dengan
para pejabat Yahudi yang tidak melakukan apa-apa.
51
Menurut Matius 2 : 1, kedatangan orang Majus adalah “Sesudah Yesus dilahirkan”. Beberapa hari atau
beberapa bulan sesudahnya tidaklah kita ketahui pasti.
Anggota Keluarga Yang dikasihi Tuhan !
Dalam ayat 1-2 : orang-orang Majus (Magoi) aslinya merupakan kasta imamat di kalangan orang Persia
dan Babilonia (Bdg. Dan 2 :2, 4 : 6, 5:7) Orang-orang Majus itu menempuh ribuan kilo meter untuk
menjumpai Sang Raja orang Yahudi. Bagaimana mereka mengetahui bahwa bintang itu menunjukkan
Mesias. Bintang itu diartikan sebagai manifestasi khusus yang dipakai Allah baik ketika muncul
pertama kali untuk menunjuk kepada kelahiran Kristus, dan juga ketika muncul kembali diatas
Yerusalem untuk menuntun orangorang Majus ketempat itu, karena mereka menerima pernyataan
langsung (ay 12) dan akhirnya mereka menemukan Dia. Kemudian dalam Ayat 3 – 8 : Sikap orang-orang
yang dilukiskan dalam cerita ini sangat berlainan, Herodes mencari Yesus, akan tetapi dengan maksud
untuk membutuhkanNya, Ia percaya bahwa Raja itu ada, akan tetapi ia membenci-Nya. == Herodes
meminta semua imam kepada dan ahli taurat 2 golongan yang merupakan Sanhedrin.
Kepada Raja disajikan dalam Nubuat Mikha 5 : 2 yang jelas menyebutkan Betlehem sebagai tempat
kelahiran Mesias.
Selanjutnya dalam Ayat 11-12 : Rumah itu (bukan palungan) tempat orang-orang majus menemukan
bayi Yesus. Tiga jenis persembahan telah membuat munculnya tradisi mengenai 3 orang majus. Tradisi
bahkwan memberikan nama kepada mereka : (orang yang sudah beruban karena tuanya) Melkhior,
Kaspar (seorang muda), Balthazar (seorang kulit hitam) namun tradisi ini belum tentu merupakan fakta
Emas, Kemenyan dan Mur oleh para penafsir kuno dianggap sebagai menunjukan pengakuan akan
Yesus sebagai Raja, Putra Allah, dan Dia yang ditakdirkan akan mati, secara urut. Diperingatkan (oleh
Allah) ayat 12 suatu pernyataan ilahi yang khusus menyuruh orang-orang majus itu menghindari
Herodes ketika mereka pulang.
Anggota Keluarga Yang dikasihi Tuhan !
Merayakan natal yang paling mencolok adalah kita mudah terperosok ke dalam komersialisasi Natal
(menjadikan natal sebagai sumber rupa-rupa bisnis dan rezeki).
Menyanyi Malam Kudus Sunyi Senyap….. namun hati kita tidak sunyi senyap. Hati kita hiruk pikuk dan
hingar bingar.
Mari kita belajar dari orang majus menempuh ribuan kilo meter untuk menjumpai Sang Raja, mereka
merespon dengan sukacita, penyembahan dan pemberian-pemberian.
Berbeda dengan kita yang selalu mengharapkan Allah untuk mencari kita, menjelaskan diriNya,
membuktikan siapa Dia, dan memberi kita hadiahhadiah. Tetapi orang-orang yang bijaksana tetap
mencari dan menyembah Yesus, bukan karena apa yang mereka bisa dapatkan, melainkan karna siapa
Yesus sebenarnya.
Bertemu Yesus bisa berarti bahwa hidup kita harus mengambil arah yang berbeda (ayat 12)… yaitu
hidup yang mau mendengarkan dan taat pada firman Allah. “Dalam Hal Apakah Yesus Telah
Mempengaruhi Arah Hidup Kita.” Amin.
(Penulis: PDT. JOICE HAUMAHU, S.Si - Klasis Port Numbay)
7. Persembahan
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama
Ny. KJ 120: 1 „ Hai siarkan di Gunung „
Mari kita berdoa : Tuhan sebagai ungkapan syukur kami, puji-pujian kami naikkan kepadaMu
dan persembahan uang kami berikan. Kuduskanlah ya Tuhan untuk menunjang pelayanan
gereja pada aras Sinode, Klasis dan jemaat kami. Tambah-tambahkanlah banyak yang baik
dariMu atas hidup kami dan jadikanlah kami saluran berkatMu. Demi Kristus, kami berdoa.
Amin.
8. Doa Bapa Kami Bersama-sama.
9. Pujian : Ny. Roh. 38: 1 – 2 „ Dari Pulau dan Benua “
(disilakan berdiri)
10. Doa Penutup
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Ya Tuhan Allah kami, kami akan selesai dengan
ibadah dalam keluarga kami ini, kami memohon kiranya Engkau memberkati kami dengan
berlimpah-limpah kini dan selamanya. Amin.
52
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 27 Desember 2020
(Masih dalam masa pandemic Covid 19, Covid 19, Ibadah Tanggal 25-27 hanya dilaksanakan 1 kali
dan Tata Ibadah ini dapat digunakan untuk ibadah hari Minggu di rumah jemaat jam 09.00, jika ada
jemaat yang tidak bergabung ibadah di gereja)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.
mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 106 : 3-4 “Syukur Bagi Dia”
1. Gembala-gembala
Profesi gembala sering menyolok di dalam Alkitab. Kebanyakan leluhur masyur kaum Israel, termasuk
Abraham, Musa dan Daud, pernah menjadi gembala. TUHAN sendiri digambarkan sebagai Gembala
53
(Maz 23). Namun pada zaman Yesus Kristus, kaum gembala dianggap remeh oleh orang-orang kota.
Mereka disebut kasar, bodoh dan tidak rohani. Mereka sering dicemooh oleh kaum saleh.
2. Malaikat
Menurut Alkitab, malaikat-malaikat adalah pesuruh atau kurir Allah. Mereka adalah makhluk-makhluk
surgawi yang bisa menjelma dalam rupa manusia dan menyampaikan pesan-pesan dari TUHAN.
Menurut Injil Lukas, seorang malaikat Tuhan pernah tampak kepada Zakharias, ayah Yohanes
Pembaptis, di Bait Suci. Sesudah itu seorang malaikat bernama Gabriel disuruh Allah pergi kepada
Maria untuk memberitahukan kepadanya bahwa dia akan mengandung dan melahirkan Yesus yang
akan disebut “Anak Allah Yang Mahatinggi” (Luk1:28-36). Dalam nas kita, peran para malaikat sangat
besar. Digambarkan suatu kontras mutlak antara dunia gembala-gembala yang serba gelap dan para
malaikat yang diliputi oleh sinar kemuliaan Tuhan. Pernyataan surgawi sama sekali tidak terduga oleh
para gembala. Sewajarnya para gembala takut sekali. Kedekatan dunia yang maha mulia pada
kehidupan yang serba sederhana dirasakan sebagai suatu ancaman.
4. Gembala yang sederhana menjadi utusan yang setia dan pemberita yang hebat
Sesudah para gembala menerima pesan sorgawi tersebut,maka mereka sepakat untuk mencari Sang
Anak itu. Mereka tidak menunggu sampai pagi tetapi langsung berangkat. Mereka “cepat-cepat”
berangkat (ayat 16). Kemungkinan besar mereka meninggalkan domba-domba mereka untuk
sementara. Lalu mereka bertemu dengan Maria dan Yusuf, serta Yesus Kristus di dalam palungan.
Langsung mereka menyampaikan Berita Sukacita yang mereka telah dengar dari malaikat kepada Maria
dan Yusuf. Kayaknya, berita itu mengherankan. Mungkin Yusuf dan Maria ragu-ragu bahwa Tuhan
menyatakan kabar keselamatan dunia ini kepada orang-orang sederhana ini. Tetapi berita yang hebat
ini berdampak pada Bunda Maria yang memperhatikannya dan merenungkannya. Perlahan-lahan Maria
menyadari betapa dahsyatnya mujizat yang dilakukan Allah kepadanya.
1. Berita yang agung mulia masuk realitas kita yang gelap. Mungkin kita merasa hidup kita tidak berarti.
Kita orang sederhana yang tinggal di suatu tempat yang sederhana pula, mungkin di suatu tempat yang
terpencil dan kurang menarik. Tetapi Tuhan mau melawat kita sama seperti para gembala itu. Dalam
Yesus Tuhan memperkenalkan Diri sebagai Imanuel, artinya: Allah beserta kita. Ia sangat peduli dan
menghargai kita. Allah tidak terkesan oleh kekayaan atau kehebatan dunia ini. Allah justru berkenan
menyatakan keagungan-Nya melalui orang-orang yang kecil. Orang-orang gembala yang dicemooh
54
pun dipilih-Nya untuk sebuah misi yang agung. Tuhan Yesus juga mau memakai kita, besar kecil, untuk
membawa Berita Sukacita.
2. Kabar yang sederhana menggerakkan hati. Tuhan tidak memilih cara yang canggih dan keren, tetapi
suatu peristiwa yang sangat sederhana,yaitu kelahiran seorang anak dalam segala kehinaan. Begitu pula
Dia mau supaya kita menjadi murid-murid Yesus. Tuhan mengakui kita seada-adanya, asal kita
menyambut Dia. Dan Tuhan mau memakai saudara-saudari untuk membawa terang surgawi ke dalam
dunia yang gelap. Dalam terang sorgawi itu, peristiwa-peristiwa hidup yang sederhana –seperti
kelahiran seorang anak yang miskin –menjadi sangat bermaknya. Yesus tidak memilih jalan seorang
“selebrity” (seperti bintang film, penyanyi pop atau konglomerat), atau pun penguasa, tetapi orang-
orang biasa. Namun, kata-kata dan perbuatan-perbuatan Yesus Kristus mengubah hidup jutaan
manusia menjadi berarti dan berbahagia. Kita dipanggil untuk mengajar orang melihat hidupnya dan
hidup orang sekitarnya dari sudut pandang surgawi, karena di mata Tuhan setiap manusia indah dan
unik, dan sangat berharga.
3. Berita Sukacita membuat kita bersukaria. Berita Injil tentang kasih setia Allah kepada orang-orang yang
susah dan berdosa, sangat mengembirakan. Baik para malaikat maupun paragembala bersukaria
sesudah mereka menyampaikan Berita Sukacita itu. Kiranya kita juga turut bersukaria, karena Sang
Juruselamat dunia, yaitu Yesus Kristus, telah masuk realitas kita dan mengubah kegelapannya menjadi
terang. Amin.
PDT. DR. UWE HUMMEL (STFT.GKI I.S.Kijne)
55
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 28 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
(disilakan duduk)
Kabar berarti sebuah berita yang tersiar. Dan ada kabar yang dapat membuat bahagia namun ada juga
yang menyedihkan hati. kabar baik, damai dan selamat adalah kabar yang selalu dinantikan semua orang
termasuk didalamnya bangsa Israel, apalagi saat mereka menjadi orang-orang buangan yang harus
diangkut ke bebel dan diperlakukan seenaknya. Sehingga dalam masa sulit itu pun mereka merasa tidak
adanya pertolongan dan penyelamatan. Dalam Alkitab Studi, Allah pengasih yang tidak pernah melupakan
umat pilihan-Nya, kembali berpihak kepada Sion. Ayat 7 pun menggambarkan ada seorang pembawa
berita yang hendak memberitakan kabar baik, damai dan selamat bahwa Allah ada dipihak Sion. Kabar ini
tidak hanya datang begitu saja melainkan semua atas seijin dan kemurahan kasih Allah yang begitu besar.
Kabar seperti inilah yang akan mendatangkan sukacita besar bagi setiap bangsa Israel yang mendengarkan.
Ayat 9 menunjukkan bahwa respon mereka saat menerima kabar itu haruslah dengan gembira dan
bersorak-sorak untuk Allah yang luar biasa. Kabar inipun akan menjadi kabar yang tersiar ke semua bangsa
bahwa keselamatan hanya ada pada Allah bukan yang lain.
Sebagai orang-orang yang percaya pada Allah kita pun akan selalu menerima kabar yang dapat
mengenakan hati atau tidak akan tetapi kabar yang datangnya dari Allah adalah kabar yang sangat baik.
Sukacita kita akan terus timbul karena melihat setiap perbuatan Allah yang luar biasa. Dalam keadaan
sesulit apapun Allah pasti akan berpihak pada kita asalkan kita taat pada-Nya. Sama halnya dengan hari
Natal yang baru saja kita peringati bersama bahkan setiap tahunnya sebagai hari kelahiran Juruselamat. Ini
merupakan bukti nyata bahwa Kabar baik, damai dan selamat telah menjadi cara Allah untuk berpihak pada
orang-orang yang percaya pada-Nya. Lalu masihkah kita meragukan perbuatan Allah?.. yang harus kita
lakukan adalah hidup dengan memuji dan memuliakan Allah karena kemurahan-Nya. Janganlah kesedihan,
56
keputusasaan dan kecemasan ada dalam hidup setiap kita melainkan besukacitalah senantiasa sebab kabar
yang baik telah kita terima dan hanya ada pada Allah. Amin.
57
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 29 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Pembacaan ini sama halnya dengan pembacaan kemarin yang berbicara tentang kabar baik.
Gambaran seorang yang datang membawa kabar baik pun dipakai dalam bacaan ini yang
mengabarkan berita damai sejahtera yaitu pertolongan Allah kepada umat pilihan-Nya. Lalu
dikatakan “Rayakanlah hari rayamu” ini berbicara mengenai keadaan bangsa Israel selama
pembuangan ke babel, mereka tidak dapat beribadah atau melaksanakan kebiasaan kehidupan
religius yang normal dikarenakan mereka bukanlah pemimpin namun hanya budak babel sehingga
tidak bisa seenaknya. “Bayarlah Nazarmu” suatu tindakan kebiasaan orang yang saat menghadapi
tantangan yaitu dengan berjanji untuk melakukan seusuai dengan kehendak Allah agar bisa
terlepas dari tantangan itu, lalu saat sudah terlepas maka janji itu harus benar-benar ditapati.
“Orang dursila” yang berarti dalam pandangan Allah bangsa babel bukanlah bangsa yang baik
sehingga kehidupan mereka berdasarkan kehendak mereka sendiri dan mereka inilah yang
dimaksud Allah bahwa tidak akan ada lagi gangguan yang dari mereka datang kepada bangsa
Israel.
Hampir setahun penuh ini kita hidup dengan pembatasan karena pademic covid, kabar ini
bukanlah yang baik ditelinga kita namun kabar baik yang ingin kita dengar bahwa dunia bisa
kembali pulih dan tidak ada lagi pembatasan-pembatasan. Jika kita ingat kembali saat pertama
masalah ini muncul di dunia, kita bahkan tidak dapat beribadah di gereja dan di rumah-rumah
jemaat sekitar kita, suatu keadaan yang terasa aneh karena kebiasaan peribadahan yang selalu kita
lakukan setiap minggu tiba-tiba dibatasi. Ada banyak tanggapan dan pemikiran yang diutarakan
masing-masing orang dalam menyikapi pembatasan ini namun kita tidak bisa berbuat banyak
selain hanya mengikutinya, memang ada ibadah yang kita lakukan dirumah masing-masing
bersama keluarga tetapi ada yang lama-kelamaan muncul kemalasan bahkan tidak lagi melakukan
ibadah dan ada yang tetap setia melaksanakan ibadah dirumah sampai sekarang. Bahkan tanpa
disadari ada beberapa orang yang berjanji dalam doa dan permohonan bahwa akan menjadi
orang yang baik didalam Tuhan dengan maksud covid dapat selesai. Sampai sekarang kita tidak
akan pernah tahu kapan masalah ini berakhir akan tetapi kita harus tetap percaya bahwa semua ini
pasti akan selesai diwaktu dan cara Tuhan. dan di dalam bulan desember yang sudah menjadi
58
kebiasaan orang Kristen dalam merayakan lahirnya Yesus Kristus maka ini menjadi kabar yang
sangat mengembirakan hati bahwa dalam setuasi inipun kita masih dapat hidup dan sudah
seharusnya menyikapi kabar sukacita ini dengan hidup sesuai kehendak Tuhan, tetap setia dan
taat dalam beribadah dan setiap hal. Jangan menunggu sampai pandemic ini berakhir lalu mau
taat. Sebab waktu kita hanya sebentar di dunia, tidak tahu kapan usia kita terhenti oleh sebab itu,
pergunakanlah waktu untuk tetap menyikapi perbuatan Tuhan yang luar biasa bagi kita. Amin.
59
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu , 30 Desember 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin ibadah disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama,
Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Seorang bernama Ben Taylor bercerita tentang perjalanan melayani di gereja yang terletak di
pegunungan La Ceiba, Honduras – Amerika Latin dengan mobil yang kendarai oleh sopir yang
bernama Tito Rodrique. Tiba-tiba mereka berhenti di tengah jalan dan melihat sesuatu yang
mengerikan terjadi. Mobil yang mereka tumpangi sedang berada di depan sebuah jurang yang
tingginya sekitar 30 meter. Tetapi kemudian mereka melanjutkan perjalanan dan tiba di
kampung yang mereka tuju.
Orang kampung lalu bertanya „ bagaimana kalian bisa sampai ke sini „?
„ lewat jalan dari La Ceiba „ Kata sopir itu.
„ tidak mungkin „ kata penduduk kampung itu. Jembatan itu sudah hanyut kemarin malam „
Tito, si sopir itu menjelaskan bahwa tadi mereka melewati jembatan itu dan sepertinya baru
diperbaiki karena kayunya masih baru dan berwarna putih.
Lalu mereka Bersama-sama ke dekat jurang, tempat jembatan itu untuk membuktikan apa
yang menjadi pokok pembicaraan mereka. Sesampainya di sana, ternyata benar, jembatan itu
memang tidak ada di sana. Lalu di mana jembatan yang tadi mereka lalui? Jembatan yang
masih baru dan sangat kokoh sehingga mereka menyebranginya dengan aman?
60
Seperti Pemazmur yang menghadapi banyak hal yang sulit dan berbahaya, penjagaan Tuhan
sungguh nyata atasnya. Saat melakukan perjalanan melewati pegunungan di mana akan nada
binatang buas dan penyamun yang siap menghadang dan memangsa, tetapi Tuhan
menolongnya. Tuhan sanggup melakukan hal yang tidak mungkin, Ia benar-benar menyatakan
kuasaNya. Tuhan sungguh-sungguh menjaganya !
Bagaimana dengan kita yang hampir 10 bulan ada dalam masa pandemi Covid 19, 2 hari lagi
kita akan memasuki tahun yang baru, tahun 2021? Sungguh sama seperti cerita pengantar dan
bacaan Alkitab hari ini, kita pun melewati jurang dengan banyak jembatan mujizat yang Tuhan
siapkan. Bukan hanya pemazmur dan tim pelayanan dalam cerita di atas. Kita semua pun ada
dalam penjagaanNya. Dia akan terus menjaga keluar masuk kita dari sekarang sampai selama-
lamanya. Amin.
8. Pujian : Ny.Kj. 438 : 1 & 3 „ Apa pun juga menimpamu „ (disilakan berdiri)
Tuhanlah Penjaga kita, Tuhanlah naungan kita di sebelah tangan kanan kita, Matahari tidak
menyakiti kita pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga kita
terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawa kita. TUHAN akan menjaga keluar masuk
kita, dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
61
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis , 31 Desember 2020
(Tata Ibadah ini digunakan untuk ibadah Malam Akhir Tahun di masing-masing Keluarga)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan dan Lilin ibadah disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat
Lama, Ny. Suara Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Marlene Wiechman bercerita tentang petunjuk atau tanda dari Tuhan saat anaknya yang
berusia 6 tahun yang sudah mengalami stroke dan menjadi setengah lumpuh sejak usia 7
bulan. Suatu ketika mereka sedang dalam perjalanan liburan, tiba-tiba anaknya mengatakan
kalua ia mulai merasa sakit. Kemudian ia mulai muntah dan matanya sudah mulai tidak dapat
melihat. Dalam perjalanan itu mereka memutuskan harus segera menuju rumah sakit. Mereka
kesulitan karena jaraknya masih 70 KM sementara anaknya mulai bertambah menurun
kondisinya. Marlene mulai berdoa dan meminta Tuhan menuntun mereka supaya mereka bisa
mendapatkan Rumah Sakit. Dalam perjalanan mereka mulai melihat ada petunjuk Rumah Sakit
berwarna biru dan putih. Selanjutnya ada 3 atau 4 petunjuk lainnya yang menuntun mereka
langsung tiba di ruang gawat darurat.
Lalu Dokter mengambil tindakan dan segera menyelamatkan anaknya. Setelah semuanya
berakhir baik, Marlene berkata kepada dokter, mereka sangat beruntung karena ada petunjuk
yang sangat menolong dan tiba lebih cepat dari dugaan mereka. Petunjuk itulah yang telah
menuntun mereka di tengah perjalanan yang penuh dengan kepanikan. Dokter bertanya
petunjuk apa?setelah dijelaskan, dokter berkata „ setiap hari ia melewati jalan itu, tidak ada
tanda seperti yang diceritakan. Penasaran Marlene dan keluarga kembali ke jalan yang sama
62
untuk melihat petunjuk itu kembali. Dan memang petunjuk itu tidak ada di sana. Mereka pun
menelpon pemerintah kota dan bertanya tentang itu. Jawabannya „ pemerintah kota tidak
pernah menaruh petunjuk itu di sana „ Marlene pun menyadari Tuhan lah sendiri yang telah
menuntun mereka dengan memberikan petunjuk itu.
Di malam akhir tahun ini, kita pun belajar dari Kebenaran Firman bagaimana Tuhan menuntun
Israel keluar dari Tanah Mesir dengan petunjuk berupa tiang awan dan tiang api. Mereka
bergerak keluar tanpa mengerti arah mana yang harus disusuri atau dilalui, Tuhan berjalan di
depan mereka baik pada waktu siang mau pun pada waktu malam, mereka tidak akan tersesat
dan luput dari marabahaya. Tuntunan Tuhan adalah tuntunan yang tepat arah dan sesuai
tujuan yang dikehendakiNya.
Malam ini kita pun mempersiapkan diri memasuki tahun 2021, sebagai keluarga yang percaya
kepada Tuhan, kita yakin bahwa kita tidak sendiri, bukan hanya Israel saja yang dituntun Tuhan,
kita pun dituntun olehNya. Kita percaya seperti yang tertulis di dalam Yes.58:11a, Tuhan akan
menuntun kita senantiasa. Seperti Ia menuntun Marlene dan keluarga dalam cerita pengantar
dan umat Israel dengan cara yang dahsyat, Ia tetaplah Allah yang sama, yang menuntun hidup
kita di tahun 2021, percayalah ! Amin.
63