Anda di halaman 1dari 24

SISTEM SECURITY

KELOMPOK 2:
A L I M A’ S U M
B H I R AWA A G U N G W I J AYA
E L LY S U N A R Y O
I N TA N S A R I N U R J A N N A H
J E R E M Y N I C O W.
M I F TA K H U L R I D H O S U J U D I
Sistem alarm adalah serangkaian perangkat
elektronik yang berhubungan dengan
frekuensi suara, temperature, dan sensor
gerakan. Alarm digunakan untuk mendeteksi
dari bahaya pencuri dan kebakaran.
Ada beberapa jenis sistem alarm rumah : ada
yang menimbulkan suara yang keras, dan ada
juga yang membuat alarm diam tapi
memberitahukan kepada pihak kepolisian atau
perusahaan keamanan melalui telepon.
MACAM-MACAM ALARM
PENDETEKSI PENYUSUP:
1. Alarm detektor kaca pecah, alarm jenis ini akan memberitahukan
anda ketika kaca pecah. Alat ini mampu mendeteksi suara yang tidak
terdengar dengan frekuensi kurang dari 20 Hz dan frekuensi di atas
20 kHz.
2. Microwave Detector-Alarm alat ini menggunakan detektor
microwave yang membaca perubahan dalam emisi microwave ketika
gerakan atau pergeseran menyebabkan pergeseran frekuensi suara
yang jelas.
3. Passive Infrared Detectors (PIR): Ini adalah detektor yang paling
umum digunakan, alat ini dapat diandalkan dan harganya cukup
murah. PIR dirancang untuk mendeteksi penyusup dengan
mengukur perbedaan suhu daerah sekitarnya baik sebelum dan
sesudah adanya penyusup.
KACA PECAH
PIR
4. Photo Electric Beams Alarms: teknologi ini bekerja dengan
memancarkan sinar inframerah ke wilayah yang dipantau.
Alat ini dapat mendeteksi penyusup ketika tubuh
penyusup menghalangi sinar atau cahaya yang
dipancarkan.
5. Ultrasonic Detector: Alat ini mengeluarkan suara yang
frekuensinya terlalu tinggi untuk didengar manusia. Alarm
bekerja untuk mengenali penyusup dengan perubahan
frekuensi gelombang suara yang disebabkan oleh
gerakkan di daerah yang di monitor.
PHOTO ELECTRIC
ULTRA SONIC DETECTOR
Pemasangan sistem alarm lewat sms/wireless:
Perancangan sistem On-Off Alarm
Pada sistem ON-OFF alarm ini di gunakan dua buah procedure yang
namanya Procedure ON dan Procedure OFF.
Perancangan sistem pengecekan input
Pada sistem pengecekan ini digunakan sebuah procedure yang
namanya procedure pengecekan input.
Perancangan sistem sirene
Pada sistem sirene ini digunakan dua procedure yang namanya
procedure sirene on dan procedure sirene off.
Perancangan sistem pengambilan nomor telepon di HP.
Pada sistem merupakan procedure pengambilan nomor telepon secara
otomatis
Perancangan sistem pengiriman SMS
Perintah berikut ini digunakan agar Hand Phone dapat mengirimkan
SMS.
Berikut ini adalah sub-rutin procedure pengiriman SMS :
 Dalam konsep sistem ini di haruskan memenuhi beberapa aspek
tertentu agar di dalam prosesnya akan dilakukan secara sistematik,
berikut ketentukan dalam kinerja sistem
Konfigurasi Nomor Telepon
 Nomor telpon yang digunakan sebagai nomor tujuan dari pengiriman
SMS harus diletakkan pada Phone Book nomor (Indek) satu. Karena
nomor telepon pada indek nomor satu ini yang akan disimpan oleh
mikrokontroler sebagai nomor tujuan pengiriman SMS.
Nomor telpon yang dimasukan kedalam HP tidak perlu menggunakan
kode negara Indonesia Misal :
+62818309673 Ditulis 0818309673
Perancangan sistem pengiriman wireless
 Untuk pemasangan alarm pada wireless cukup
mudah dengan mendownload aplikasi alarm pada
handphone atau gadget anda. Alarm bisa
mengirim peringatan bahaya lewat HP atau
gadget anda.
Mengaktifkan Alarm
Pada awal penggunaan, alarm harus sudah
terkoneksi dengan HP melalui kabel data atau
wireless sebelum dihidupkan. Lampu indikator
sistem akan menyala setelah mikrokontroler
mendapat satu daya.
ALARM KEBAKARAN
Alarm kebakaran dikenal memiliki 2 (dua)
sistem, yaitu:
1. Sistem Konvensional.
2. Sistem Addressable.
Sistem Konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk
hubungan antar detector ke detector dan ke Panel. Kabel yang dipakai
umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY 2x1.5mm yang
ditarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi
yang cukup kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance
Cable) dengan ukuran 2x1.5mm, terutama untuk kabel-kabel yang
menuju ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena memakai kabel isi
dua, maka instalasi ini disebut dengan 2-Wire Type. Selain itu dikenal
pula tipe 3-Wire dan 4-Wire seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.
Sistem Addressable kebanyakan digunakan untuk instalasi
Fire Alarm di gedung bertingkat, semisal hotel,
perkantoran, mall dan sejenisnya. Perbedaan paling
mendasar dengan sistem konvensional adalah dalam
hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector
memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan
identitas ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui
dengan pasti, karena panel bisa menginformasikan deteksi
berasal dari detector yang mana. Sedangkan sistem
konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal
dari Zone atau Loop, tanpa bisa memastikan detector
mana yang mendeteksi, sebab 1 Loop atau Zone bisa
terdiri dari 5 bahkan 10 detector, bahkan terkadang lebih.
MACAM-MACAM DADECTOR ALARM
KEBAKARAN

1. ROR (Rate of Rise) Heat Detector


Heat detector adalah pendeteksi kenaikan panas. Jenis ROR adalah yang
paling banyak digunakan saat ini, karena selain ekonomis juga aplikasinya
luas. Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk ketinggian plafon 4m.
Sedangkan untukplafon lebih tinggi, area deteksinya berkurang menjadi
30m2.
2. Fix Temperature
Fix Temperature termasuk juga ke dalam Heat Detector. Berbeda dengan
ROR, maka Fix Temperature baru mendeteksi pada derajat panas yang
langsung tinggi. Oleh karena itu cocok ditempatkan pada area yang
lingkungannya memang sudah agak-agak "panas", seperti: ruang genset,
basement, dapur-dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan
sejenisnya.
3. Smoke Detector
Smoke Detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap memiliki
partikel-partikel yang kian lama semakin memenuhi ruangan smoke (smoke
chamber) seiring dengan meningkatnya intensitas kebakaran. Jika kepadatan asap
ini (smoke density) telah melewati ambang batas (threshold), maka rangkaian
elektronik di dalamnya akan aktif.
4. Flame Detector
Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet yang
ditimbulkan oleh nyala api. Tetapi detector ini tidak bereaksi pada lampu
ruangan, infra merah atau sumber cahaya lain yang tidak ada hubungannya
dengan nyala api (flame).
5. Gas Detector
Sesuai dengan namanya detector ini mendeteksi kebocoran gas yang
kerap terjadi di rumah tinggal. Alat ini bisa mendeteksi dua jenis gas,
yaitu:
-LPG (El-pi-ji) : Liquefied Petroleum Gas.
-LNG (El-en-ji): Liquefied Natural Gas.
Dari dua jenis gas tersebut, Elpiji-lah yang paling banyak digunakan
di rumah-rumah. Perbedaan LPG dengan LNG adalah: Elpiji lebih
berat daripada udara, sehingga apabila bocor, gas akan turun
mendekati lantai (tidak terbang ke udara). Sedangkan LNG lebih
ringan daripada udara, sehingga jika terjadi kebocoran, maka gasnya
akan terbang ke udara.
THANK YOU
LETS WATCH VIDEOS

Anda mungkin juga menyukai