Anda di halaman 1dari 12

ALAT-ALAT PEMADAM KEBAKARAN

(Modul 13-Lanjutan )

Oleh
IR. SULTAN ALAM, M.Si

PRODI PENANGKAPAN IKAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
-2022-
Alat Pendeteksi Kebakaran
PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan teknologi
yang demikian pesatnya maka usaha
pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran pada saat sekarang semakin
meningkat dengan mengoperasikan
peralatan-peralatan elektronik yang
mutakhir (Teknologi komputer). Dalam hal
ini suatu bahaya kebakaran dapat dideteksi
sedini mungkin, baik setelah timbul nyala api
yang tidak terkendali maupun waktu masih
terjadi perbedaan suhu yang dapat
mengarah ke terjadinya bahaya kebakaran.
Peralatan-peralatan dengan teknologi mutakhir
tersebut dikombinasikan menjadi suatu sistem
deteksi awal bahaya api (early warning fire
detection) yang nantinya dapat secara otomatis
memberikan alarm bahaya atau langsung
mengaktifkan alat pemadam.
• Fire Alarm
Panel kontrol alarm bahaya kebakaran adalah suatu
unit pengontrol yang berfungsi untuk menyeleksi
dan mengevaluasi sinyal bahaya yang bersal dari
alat-alat deteksi. Dengan adanya peralatan ini maka
pengawasan terhadap bahaya kebakaran dapat
dilakukan secara terpusat dan tindakan pemadaman
api dapat segera dilaksanakan.
• Tujuan fire alarm adalah untuk menarik perhatian,
memberitahukan bahwa terjadi suatu kebakaran.
Jenis fire alarm adalah :
- Audible : lonceng, sirine, pengeras suara, dll
- Visible : lampu, sinar dan lain-lain

• Efektifitas Alarm Kebakaran :


- Bentuk isyarat disesuaikan dengan tempat yang
dilindungi
- Isyarat dapat didengar diketahui dan dimengerti
orang dimana alarm dipasang
- Isyarat harus khas/spesifik
- Isyarat hanya dipergunakan untuk tujuan itu saja
Tombol-Tombol adalah :
- Break glass (memecahkan glass)
- Menggeser tuas (pillar box)
- Detector relay
Alat Deteksi Kebakaran (Fire Detector)
Fungsi dari fire detector ini adalah untuk mendeteksi adanya suatu
kebakaran pada ruangan yang dipasang alat ini. Pembagian fire detector :
(1) Heat Detector (Detektor panas)
(2) Smoke Detector (Detektor Asap)
(3) Flame Detector (Detektor Nyala)
Sistem Fire Alarm
Fire alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik gedung untuk
mengetahui secepatnya suatu sumber kebakaran , sehingga sebelum api
menjadi besar pemilik gedung sudah dapat mengambil tindakan pemadaman

Sistem ini memakai panel kontrol yang biasanya dikontrol dari ruang
teknik dan panel di pasang di ruang posko security agar petugas
keamanan juga bisa cepat mengetahui lokasi kebakaran pada setiap
lantai
• Macam-Macam Alat Pendeteksi Kebakaran (Fire Alarm System)
• 1.Alat Deteksi Asap (Smoke Detector)

Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan Alarm apa bila
ada pengumpulan asap diruangan tempat alat ini dipasang
Pada umumnya prinsip kerja alat deteksi asap berdasarkan pada prinsip Ionisasi
dan Photo Electric
Type Ionisasi : Pada tipe ini cara mendeteksi asap menggunakan elemen
radioaktif dan dua elektroda (positive dan negative)
cara kerjanya sebagai berikut :
1.Dalam kondisi normal diantara kedua elektroda timbul suatu medan listrik
2.Elemen radioaktif memancarkan radiasi kearah medan listrik diantara dua
elektroda sehingga terjadi proses Ionisasi  sehingga terjadi aliran listrik antara
dua elektroda tersebut dan aliran listrik masih kecil dan lemah sekali
• 3.Bila diantara elektroda tercemar gas atau asap kebakaran maka
aliran listrik akan semakin membesar sehingga cukup untuk
mengaktifkan rangkaian elektronisme sehingga lampu indicator akan
memberikan tanda bahaya (nyala padam) dengan disertai bunyi alarm
bahaya
• Type Photo Electronic
Alat deteksi ini menggunakan bahan bersifat photoelectric yang sangat
peka terhadap cahaya
• Cara kerjanya sebagai berikut :
1.Dalam keadaan normal bahan photoelectric mendapat cahaya dari
lampu kecil yang menyala sehingga bahan tersebut mengeluarkan arus
listrik, arus listrik yang berasal dari bahan Photoelectric tersebut
digunakan untuk membuka suatu saklar elektronis
• 2.Apa bila ada asap yang masuk maka cahaya akan terhalang dan
bahan photoelectric akan berhenti mengeluarkan arus listrik sehingga
saklar elektronis yang membuka menjadi menutup
• 3.Menutupnya saklar elektronis mengakibatkan suatu rangkaian
penghasil pula listrik yang nantinya akan diteruskan ke lampu
indicator (tanda bahaya nyala padam) dan mengakibatkan alarm
bahaya
• 2.Alat Deteksi Panas (Heat Detector)

Alat ini dapat mendeteksi adanya bahaya kebakaran dengan cara


membedakan kenaikan temperature panas yang terjadi di ruangan,
semisalnya apa bila temperature naik sampai dengan 50°C sampai
60°C
Cara kerjanya sebagai berikut :
1.Pada temperature normal, tekanan diruangan juga normal, demikian
juga tekanan udara didalam alat tersebut , Pada kondisi ini kontak listrik
(semacam Relay) tidak berhubungan / membuka
2.Apa bila temperature tiba - tiba naik (terjadi kebakaran) maka tekanan
udara akan cepat naik yang menyebabkan terhubungnya kontak listrik
ibatnya rangkaian elektronis akan aktif bekerja dan menyala tanda
cator tanda bahaya serta menghasilkan sinyal untuk mengaktifkan
m bahaya
Deteksi Nyala Api (Flame Detector)

t ini dapat mendeteksi adanya nyala Api yang tidak dapat


kendali dengan cara menangkap sinar Ultra Violet yang
ancarkan oleh Api tersebut

a umumnya alat deteksi nyala api dipasang ditempat-tempat yang


mpunyai resiko bahaya kebakaran lebih besar dan dalam ke aktifan
bakaran lebih cepat misalnya ditempat penyimpanan barang-barang
ahaya, cairan-cairan yang mudah menyala dan sebagainya
• Prinsip cara kerjanya :
• hampir sama dengan alat deteksi sebelumnya cuma
perbedaannya terletak pada sensor yang dilakukan
yaitu mendeteksi terhadap sinar Ultra Violet yang
terpancar dari api kebakaran.

•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai