Anda di halaman 1dari 43

BIODATA

 Nama : Nur Pambudi


 TTL : Jakarta, 30 Maret 1982
 Pang/gol : Penata Muda/III-A
 Pendidikan formal : S-1 Administrasi Negara
 Jabatan : Komandan Regu Sektor 1/B Kec.Cilincing
 Tlp / Email : 081298585481 / aisyahn93@gmail.com
 Pendidikan kedinasan :
1. TOT Sertifikasi BNSP 6. Manajemen Bencana
2. TOT sertifikasi BLS AHA 7. Medical First Responder (MFR)
3. BLS sertifikasi AHA 8. Collapse Structure Search and
4. Fire Officer 1st and 2nd Rescue (CSSR)
5. Fire Rescue 9. Ahli K3 Umum Sertifikasi BNSP
1. Pendahuluan
2. Mengenal macam-macam detektor
3. Komponen fire alarm
4. Konfigurasi instalasi alarm sistem
5. Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian
alarm sistem
Adalah komponen dan sub-sub komponen yang
dirangkai dengan suatu tujuan memberi
peringatan dini baik kepada penghuni maupun
kepada petugas, bila di suatu area tertentu adanya
indikasi kebakaran atau terjadi kebakaran.

Suatu Sistem yang memiliki fungsi untuk mendeteksi


secara dini adanya suatu kebakaran awal.
JENIS DAN TIPE DETEKTOR

•ULTRA VIOLET
Nyala
•INFRA RED

Panas •FIXED TEMPERATURE


•RATE OF RISE

Asap •IONIZATION
•OPTIC

Manual •Push bottom


•Full down
•break glass
1. Detektor Asap (smoke detector)
2. Detektor Panas (heat detector)
3. Detektor Nyala Api (flame detector)
4. Detektor Gas (gas detector)

Detektor Asap (smoke detector)


Detektor yang bekerjanya berdasarkan terjadinya akumulasi asap
dalam jumlah tertentu.
Ada 2 tipe detektor asap (smoke detector)
1.Detektor asap optik
Contoh bentuk smoke detektor Optik

2.Detektor asap ionisasi

Contoh bentuk smoke detektor Ionisasi

Detektor Panas (heat detector)


Detektor yang bekerjanya berdasarkan pengaruh panas (temperatur)
tertentu
Ada 2 tipe detektor panas (heat detector)
1.Detektor bertemperatur tetap yang bekerjapadad
batas panas tertentu (fixed temperatur)

2.Detektor yang bekerjanya berdasarkan kecepatan


naiknya temperatur (rate of rise)

Detektor nyala api (flame detector)


Detektor yang bekerjanya berdasarkan radiasi nyala api
Ada 2 tipe detektor nyala api (flame detector)
1.Detektor nyala api ultra violet

2.Detektor nyala api infra red

Detektor gas
Detektor yang bekerjanya berdasarkan kenaikan kosentrasi gas yang
timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar
CARA KERJA ALARM KEBAKARAN
GEDUNG
MANUAL :
dengan menggunakan titik
panggil manual
- Tombol tekan
- Tombol tarik
- Handle tarik

OTOMATIS :
melalui deteksikebakaran
(fire detector)
- Smoke detector
- Heat detector
- Flame detector
IONISATION SMOKE
DETECTOR
Alat pengindra ini memiliki komponen

 Ruang deteksi dengan ini dilengkapi dengan bahan radioaktif


yang diberi muatan listrik sehingga memancarkan ion positif
dan ion negatif dengan muatan yang seimbang.
 Rangkaian electronic contact .

 Cara kerja detektor ini bila terjadi kebakaran yang kemudian


ada asap yang memasuki ruang deteksi maka partikel-partikel
asap tersebut mempengaruhi perubahan nilai ion diruang
deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian elektronic contact
menjadi aktif dan alarm berbunyi .

Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan


deteksi seawal mungkin untuk suatu ruangan seperti
ruang computer, arsip dan lain2 , sehingga pada
ruangan tersebut tidak diperkenankan merokok.
PHOTO ELECTRIC SMOKE DETECTOR PEKA
CAHAYA
Alat detector ini memiliki komponen :

 Ruang deteksi yang dilengkapi dengan pemancar


cahaya infra merah dan penerima cahaya infra
merah .
 Rangkaian electronic contact .
 Prinsip kerja detector ini bila terjadi kebakaran
sehingga asap memasuki ruang deteksi maka
partikel asap tersebut memantulkan cahaya infra
merah yang dipancarkan oleh tranmitter sehingga
dapat tertangkap oleh receiver ( photo diodae) yang
mengakibatkan rangkaian electronic contact
menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi.
PENGINDRA PANAS TYPE PENGEMBANGAN SUHU
(Rate Of Rise Heat Detector)

 Deteksi ini memiliki komponen:


Ruang deteksi yang dilengkapi membran
(diafragma) sebagai pendorong titik kontak
tsb.
 Prinsip kerja deteksi ini bila disuatu ruangan
terjadi kebakaran sehingga terjadi
perubahan suhu yg cepat antara 70 – 100 /
detik dan pemuaian udara diruang tertutup
tersebut mengakibatkan membran terdorong
naik dan dgn terdorongnya membran
sekaligus mendorong mechanical contact
menjadi aktif dan alarm berbunyi.
Biasanya alat ini digunakan sebagai alat
deteksi panas biasa untuk ruangan2 kantor,
hotel, pusat perbelanjaan dan lain2.
PASSIF

AKTIF
PROTEKSI KEBAKARAN
1. Proteksi kebakaran Aktif:
 Apar
 Sprinkler
 Alarm
 Hidran

Fire
Protecti
21
on /
Adalah komponen dan sub-sub komponen
yang dirangkai untuk suatu tujuan memberi
peringatan dini baik kepada penghuni maupun
kepada petugas, bila di suatu area tertentu
terjadi kebakaran atau ada indikasi kebakaran.
INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN

PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN


OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI
KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA


TINDAKAN PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN
DAPAT SEGERA DILAKUKAN.

Tindakan dalam keadaan Emergency Kebakaran


harus sudah berhasil diatasi.
sebelum 5 menit sejak penyalaan
 Suatu cara atau alat komunikasi dari penduduk atau warga masyarakat
kepada Dinas Pemadam Kebakaran untuk menginformasikan tentang
adanya bahaya kebakaran atau bencana lainnya guna mendapatkan
pertolongan .

Sistem tanda bahaya kebakaran seperti ini sering disebut dengan


alarm kota ( smart alarm ).
Atau dapat menggunakan alat komunikasi telepon 112.

Bell
Adalah suatu alat untuk memberikan
peringatan dini kepada penghuni
gedung atau petugas yang
ditunjuk,tentang adanya kejadian atau
indikasi kebakaran di suatu bagian
gedung.

 Dengan adanya peringatan secara dini


tersebut akan memungkinkan
penghuni/petugas dapat mengambil
tindakan pemadaman atau
melaksanakan evakuasi jiwa maupun
harta benda .
DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RINO. PER02/MEN/1983


TENTANG : INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK

Ruang lingkup
 Perencanaan
 Pemasangan,
 Pemeriksaan
 Pengujian
 Pemeliharaan

DETEKTOR AUDIBLE ALARM

INPUT
Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap
OUTPUT

HYDRANT
ANN
MCFA
CARA KERJA ALARM KEBAKARAN GEDUNG

 MANUAL : dengan menggunakan titik panggil manual

- Tombol tekan
- Tombol tarik
- Handle tarik
HYDRANT
 OTOMATIS : melalui deteksi kebakaran (fire detector)
- Smoke detector
- Heat detector
- Flame detector
INTERCONECTION

DETEKTOR FIRE ALARM SYSTEM


KEBAKARAN
AC
Off

SPRINKLER
LIFT
(FS)
Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
Alat ini adalah pusat dari Fire
Alarm System yang dapat
mengontrol bekerjanya seluruh
bagian detector dan manual
station juga memberikan
instruksi pada alarm bell,
lacation indicator lamp apabila
terjadi indikasi kebakaran.
Biasanya alat ini dipasang
pada ruang operation atau
control room dimana terdapat
pengawasan 24 jam.
Fasilitas yang dimiliki MCFA
 Power indicator lamp :
Untuk mengetahui kondisi catu daya pada
panel
 Fire Alarm Station :
Untuk mengetahui sinyal yang diterima
dari berasal dari Manual push Button.
 Intercom :
Untuk melakukan komunikasi dengan
Annunciator atau Fire Alarm Station
 Disconnection :
untuk menunjukkan adanya kabel instalasi
yang putus pada jaringan detector.
Lanjutan........
 Accumulation :
Untuk mengetahui adanya alarm Palsu.
 Fuse Disconnection :
Untuk mengetahui adanya fuse yang
putus pada panel akibat gangguan yang
terjadi pada sistem.
 Silence :
Saklar ini berfungsi untuk mematikan
alarm bell.
 General alarm :
Untuk mengaktifkan bell pada seluruh
area gedung apabila keadaan darurat.
 Battery Check :
Untuk mengetahui kondisi battery back
up pada panel.
 Reset :
Untuk mengembalikan panel pada
keadaan normal.
Alat ini adalah bagian/tambahan
dari Control Panel Fire Alarm
System yang fungsinya sebagai
monitor/pengamat tambahan
hanya tidak dapat berbuat aktif
seperti Control Panel. Alat ini juga
dilengkapi dengan Alarm Bell dan
telephone jack.
Biasanya alat ini dipakai apabila
dibutuhkan pengamat tambahan
diruangan lain seperti ruang
General Manager pada suatu
hotel.
Alat ini bekerja apabila tombol mechanic yang
dilapis oleh plastic ditekan yang mengakibatkan
mechanical contact menjadi aktif.
Biasanya alat ini digunakan pada ruang2
umum/public area sebagai alat diteksi manual dan
untuk Manual Alarm Station dilengkapi dengan
telephone jack untuk emergency communication.

Alat ini bekerja apabila Main Control Fire Alarm


menjadi aktif (Control Panel akan mensupply
tegangan DC 24 volt ke Alarm Bell).
Biasanya alat ini juga digunakan pada ruang
umum sebagai pemberi isyarat apabila terjadi
kebakaran (untuk evakuasi).
Alarm Bell.
Alat ini bekerja apabila
Main Control Fire Alarm
menjadi aktif (Control
Panel akan mensupply tegangan
DC 24 volt ke Alarm Bell).

Biasanya alat ini juga


digunakan pada ruang umum
sebagai pemberi isyarat apabila
terjadi kebakaran (untuk
evakuasi).
2. Proteksi Kebakaran Pasif

 Tangga Darurat
 Tanda Arah Exit
 Koridor/Selasar (Jalan Exit)
 Pintu Kebakaran
 Presurezing Fan

37
TANGGA DARURAT
 Tangga Luar Gedung

Fire
Protecti
38
on /
 Tangga Dalam Gedung

Fire
Protecti
on /
ASK

39
Tanda Arah Jalan Keluar / Exit
Pintu Kebakaran

Fire
Protecti
41
on /
Koridor/ Selasar

Fire
Protecti
42
on /
Pressurized Fan

Fire
Protecti
43
on /

Anda mungkin juga menyukai