Anda di halaman 1dari 12

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT

PEKERJAAN SISTEM PENGINDERAAN API (FIRE ALARM)

I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1.1. UMUM

Persyaratan umum, persyaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan juga instruksi, informasi
resmi yang disampaikan kepada peserta lelang paket ini adalah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Lelang secara keseluruhan serta prosedur pelelangan paket pekerjaan
ini.
Dokumen pelelangan ini merangkum seluruh informasi dan spesifikasi baik administratif maupun
teknis yang diberikan oleh Pihak Pemberi Tugas, Perencana dan Pengawas, di dalam proses
pelelangan.

Secara umum paket pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, uji coba, testing dan
pemeliharaan peralatan serta instalasi Fire Alarm khususnya terhadap MasterControl Fire Alarm,
Instalasi/Sistem pengkabelan , Terminal Box, Fixtures (detector, alarm bell, manual push buttom),
sehingga sistem dapat beroperasi secara baik dan sempurna.

1.2. STANDARD DAN PERSYARATAN

Referensi dan standard material serta pengerjaannya tidak terbatas kepada apa yang tertulis
dibawah ini, antara lain :
- SNI 03-39850-2000 : Tata cara perancangan system proteksi dan pengindera api pada
bangunan.
- SNI 04-0225-2000 : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
- Keputusan Menteri PU No. 10/KPTS/2000 dan No. 11/KPTS/2000 : Sistem Pemadam
kebakaran dalam dan luar bangunan. -
- SK. DEPNAKER No. 17 dan No. PER 02/DP/1983 : Keselamatan pekerja bangunan
- NFPA 70 : National Electric Code
- NFPA 72 : National Fire Protection Code
- Underwriters Laboratories (UL) Listed
- Factory Mutual (FM) Approved
- American Wire Gauge (AWG)
- Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000).
- Persyaratan teknis dari peralatan fire alarm.
- Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik, khusus mengenai
adanya pembangunan gedung maupun lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
- Ketentuan-ketentuan internasional/negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan
spesifikasi dan aturan-aturan yang ada antara lain : IEC, VDE, DIN, BS, NEMA, ANSI, VTE &
EDF, NEC.

EF- 1
II. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

Paket pekerjaan ini terutama ditujukan kepada pengadaan, pemasangan, testing, commissioning
dan trial run serta masa pemeliharaan sistem Fire Alarm.
Secara garis besar peralatan sistem Fire Alarm untuk gedung ini terdiri, namun tidak terbatas kepada
yang disebutkan disini, antara lain :

a. Master Control Fire Alarm (MCFA) dengan system konvensional dengan kapasitas 5 Zone di
masing masing bangunan ( Office & gudang).
MCFA harus mempunyai kemampuan untuk dapat di integrasikan dengan Sound System,
PABX, Fire Brigade, Panel Hubung Bagi Utama Tegangan Rendah (PHBUTR) serta peralatan-
peralatan lainnya yang ditunjukkan pada gambar perancangan.

b. Peralatan deteksi dan alarm kebakaran :


- Manual Point/manual call stations
- Photo Electric smoke detectors / Ionization Smoke Detectors
- Heat Detector.
- Horn strobe yang dilengkapi dengan flasher lamp
- Fireman telephone
- Serta peralatan lainnya yang ada dalam gambar perancangan.

c. Peralatan indikasi alarm (alarm indicating devices).

d. Peralatan sistem monitor dan sistem kontrol.

e. Sinyal kepada sistem public address untuk voice evacuation system messages, sebagai suatu
alternatif/option.

f. Sistem pengkabelan, konduit, pipa, peralatan penyangga kabel dan accessoriesnya untuk
menghubungkan seluruh peralatan utama.

g. Sistem pengkabelan dan penyambungan (kabel, konduit, pipa, peralatan bantu dan lain-lain)
yang diperlukan untuk menghubungkan peralatan di dalam paket kontrak ini atau dengan paket/
lingkup pekerjaan lainnya sehingga beroperasi dengan baik dan sempurna seperti :

- Fire hydrant valve supervisory switches


- Dan lain-lain, untuk hal ini Pemborong wajib mencari informasi dan mempelajari semua sub-
system lain, yang perilaku operasinya dikaitkan dengan sistem fire alarm, khususnya pada
saat terjadi kebakaran

h. Semua informasi peralatan seperti disebut pada persyaratan umum (informasi


peralatan) dan informasi Non-teknis lainnya serta seluruh perijinan yang diperlukan oleh pihak
pemilik/ Pengawas dan Perencana serta otorita lokal.

i. Contoh material dan instalasi, shop drawing dan As-built drawings.


Equipment and installation manuals, Operator manuals, Maintenance manuals.

j. Testing dan Trial Run.

EF- 2
k. Program latihan kepada calon operator.

l. System warranty terhadap seluruh komponen dan sistem operasi selama 1 (satu) tahun setelah
statement serah terima kepada pihak pemilik/ User.

m. Pengurusan untuk mendapatkan perijinan terhadap penerapan serta penggunaan sistem dan
peralatan/instalasi fire alarm ini dari semua instansi terkait (misalnya : Pemda DKI, Departement
Tenaga Kerja dan lain-lain).

p. Pengadaan dan pemasangan Fire Extinguisher tipe Dry Chemical Klas ABC dengan kapasitas
dan lokasi sesuai dengan gambar perencanaa.

2.2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN

2.2.1. MASTER CONTROL FIRE ALARM / MCFA

a. MCFA berbasis Intelligent Control Panel , memory dan UL/FM listed, MEA MCFA bekerja
secara 'Stand-alone mode'.

b. Produk yang dipakai harus dari authorized distributor di Indonesia yang ditunjukkan dengan
surat keagenan dari Prinsipal dan berpengalaman dalam instalasi Fire Alarm minimal 5 tahun
dan dibuktikan oleh Surat Keterangan dari Prinsipal.

c. Control Panel
Jenis Control Panel yang digunakan adalah Intelligent Control Panel dengan spesifikasi
sebagai berikut :
a. Dilengkapi dengan battery back up
b. Memiliki kemampuan “releasing” (min 10 “hazard area)
c. TCP/IP Base
d. Flash Scan Technology
e. Modular System
f. Dapat di Integrasikan dengan Fire Fighters Telephone
g. Dapat di program dengan mudah tanpa alat bantu
h. Standar UL,FM, MEA.

d. Pintu panel harus dilengkapi dengan kunci dan bagian depan diberi bahan transparant tertentu
sehingga dapat dilihat semua indikator yang ada didalamnya. Semua 'Control Unit' secara
struktur haruslah modular sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk melakukan instalasi,
maintenance dan penambahan dikemudian hari.

e. Memory data untuk konfigurasi panel dan operasi; non-volatile memory (EPROM). Penggantian
board harus tidak boleh mengganggu atau hilangnya memory. Bila penggantian board dapat
mengakibatkan hilangnya memory, maka card yang berisi memory harus dilengkapi dengan
'Back-up Battery'.

f. MCFA harus dapat berkomunikasi dengan peralatan/komponen monitor, kontrol dan module-
module lainnya. Suatu kegagalan, gangguan, terputusnya hubungan dari setiap
module/komponen fungsi dari MCFA harus dapat dideteksi, diketahui dan dilaporkan.

EF- 3
g. MCFA harus dapat mengsupervisi seluruh jaringan deteksi ('detection circuits') dan setiap
gangguan pada jaringan harus memberi sinyal, indikasi dan alarm ke panel kontrol MCFA dan
'Central-Control'.

h. MCFA harus dilengkapi dengan input points untuk penggunaan umum seperti untuk monitoring
rendahnya battery, AC power failure dan lain-lain. Begitu pula MCFA harus dilengkapi dengan
outputs points misalnya untuk operasi relay atau 'Logic Level Devices' tertentu dan lain
sebagainya. MCFA harus dilengkapi dengan indikator untuk komunikasi dengan 'Central
Console' serta alarm dan kondisi gangguan pada setiap line/ sensor loops.

i. MCFA harus mempunyai kemampuan dan dilengkapi dengan peralatan/ komponen/sistem untuk
monitoring dan kontrol kepada satu area/satu lantai / satu zone maupun kepada multi area/ multi
lantai/multi area yang diatur/diset melalui program tertentu.

Pada MCFA untuk setiap line/loop yang melayani smoke detector dan detector lainnya, harus
dapat dilakukan 'Alarm Verification' dan dilengkapi dengan 'Field-Adjustable 0 - 60 seconds'.
Selama dilakukan 'Alarm Verifikasi' MCFA akan menunda adanya alarm sampai akhir periode.

j. Penyajian secara digital numeric pada MCFA harus dilengkapi/diadakan dengan fungsi memberi
indikasi titik/detektor/yang sedang alarm atau dalam keadaan gangguan. 'Trouble LED' atau
alarm tersebut baru akan hilang apabila alarm dan gangguan itu telah di 'Cleared' atau direset
dari jaringan/loop. Sistem harus dimungkinkan untuk dilakukan komando test, reset dan 'Alarm
Silence' dari panel MCFA maupun dari panel 'Central Control'.

k. Sistem sentral dan switch pada MCFA harus dimungkinkan/memungkinkan bagi seorang
'Authorized Personel' untuk melakukan secara bebas dari central console :

o Membangkitkan kondisi 'General Alarm'


o Mendiamkan 'Local Audible'
o Mendiamkan sinyal alarm tanpa menghilangkan indikasi terjadinya alarm
o Melakukan 'Reset' terhadap seluruh zone (Logical PointGroups) / points,
setelah semua peralatan pendeteksi telah kembali pada keadaan normal
o Melakukan pengujian operasi terhadap Microprocessor' dan 'Memory'
o Melakukan test terhadap semua LED tanpa menimbulkan / mengakibatkan perubahan
kondisi pada setiap zone (Logical Point Group).

l. Terhadap Intelligent smoke dan heat detector dapat dilakukan 'Sence Level'/'Value' secara
analog (khusus terhadap analog detektor).

m. Dilengkapi dengan 'Monitor Modules'/'Addressable Modules' dengan fungsi monitor terhadap


'Manual Push Station', 'Flow Switcs' dan lain-lain peralatan 'Contact-type inputs'.

n. MCFA harus dapat melakukan program dan operasi untuk 'Cross Zoning' terhadap antar
'Addressable Detectors' atau antar zone/ sehingga 'Output' dapat dilaksanakan apabila dua
detector terdeteksi/teraktifkan. Dalam hal program 'Cross-Zoning' ini, maka apabila suatu
detektor (satu zone) telah mendeteksi, maka alarm dan sinyal pada panel MCFA sudah akan
memberi tanda-tanda begitu pula pencatatan pada printer.

o. Setiap MCFA harus dilengkapi dengan sistem power supply (AC-DC) tersendiri termasuk

EF- 4
dilengkapi dengan charger dan 'Stand bye maintenance free battery' dengan kemampuan
minimum 12 jam sistem beroperasi, lengkap dengan alarm dan indikator terhadap kondisi dan
status dari sistem power supply. Sistem power supply MCFA harus disiapkan mampu untuk
melayani seluruh kebutuhan sistem; detektor, manual push station, alarm/bell, komunikasi dan
lain-lain kontrol yang dibutuhkan.

p. Komunikasi antar MCFA melalui 'Twisted Pair Shielded Cable' dengan kecepatan transmisi
minimum 9600 bit atau standard kabel lainnya yang direkomendasikan oleh pihak manufacturer
namun dengan penampilan dan kemampuan minimum sama dengan yang dispesifikasi teknis
dalam dokumen ini. Untuk kabel yang dipasang/ditanam ditanah, maka jenis kabel harus pula
sesuai untuk keadaan ini. Seluruh 'Bus-to-Bus Communications Control and MCFA' haruslah
memenuhi/ listed UL 864 dan UL 916 dijamin untuk integritas sistem.

q. Hal-hal ini seperti 'Display Interface Board' (menyediakan semua controls dan indicators yang
diperlukan oleh system operator untuk dapat digunakan dalam memprogram semua parameter
dari panel), 'Serial Interface Board', 'Power Supply Unit' dan lain-lain kelengkapan harus
tersedia untuk menjamin beroperasi sistem.

2.2.2. FIELD DEVICE

a. Smoke Detector

1). Intelligent (analog) smoke detector


2). 'Conventional Smoke Detector'
o Produk yang digunakan harus merk yang direkomendasikan oleh pabrikan dari NFPA dan
mempunyai standard UL/FM.
o Dengan prinsip photo electric/optical system melakukan pengukuran terhadap'Smoke
Density'.
o Semua komponen elektronik haruslah 'Solid State Devices' dan di 'Hermetically Sealed'
sedemikian rupa sehingga menghindari gangguan dari debu, kotor dan kelembaban.
o Harus diamankan terhadap 'Electrical Tran-sient' dan 'Electro Magnetic Interference'.
Detektor tidak akan rusak bila terjadi polaritas yang salah (reverse polarity).
o Harus dilengkapi dengan 'Screen/Wire Mesh' untuk memproteksi masuknya insekta
kedalam 'Measuring Chamber'.
o Detector dipasangkan pada 'Base' dengan cara mekanisme putar-tarik yang dijamin tidak
akan lepas/jatuh (kokoh) namun mudah di dalam pencabutan saat maintenance dan
pembersihan.
o 2 (dua) atau 4 (empat) wire system harus dimungkinkan untuk Class A wiring ataupun
konfigurasi star.
o Dilengkapi dengan peralatan test, functional test switch Pemborong/Supplier harus
menyediakan peralatan untuk memungkinkan pengetesan.
o Dilengkapi dengan LED warna merah yang akan menyala dengan kedipan lama
menandakan detektor bekerja baik/stand-bye dan akan kedip-kedip cepat bila
sedang kondisi alarm/deteksi.
o Ambient temperatur : 10°C - 75°C.
o Relative humidity : s/d 90% RH, selama 30 hari

tanpa terjadi kondensasi


o Operating voltage : 24 Volt normal , (18 - 28 V)

EF- 5
3). Ionization type smoke detector

o Harus dapat merespons secara dini terhadap, 'Invisible dan Visible Conbution Gases'.
o Arus keadaan stand-bye/'Quiescent Current Draw' : 60 mikro A max.
o Kategori proteksi IEC 529 : IP-43
o Kecepatan udara : maksimum 10 m/detik horizontal

4). Photo electric type smoke detector

o Merespons secara dini 'Light Scattering' terhadap cahaya putih asap kebakaran
o Arus keadaan stand-bye/'Quiescent Current Draw' : 130 mikro ampere maximum
o Arus keadaan alarm : 100 mili ampere max.

b. Thermal Detector

o Detektor harus tahan terhadap getaran.


o Fixed temperatur (57,5 C ~ 60°C) dan rate of rise temperatur detector 15°F/menit,
dipasangkan di daerah tertentu yang disebut pada gambar.
o Dilengkapi dengan 'Visible Indicator' untuk melihat bahwa detektor telah bekerja.
o Kontak normally open/normally closed dari bahan perak.
o Operating voltage : 24 Volt nominal (18 - 28 Volt)

c. Manual Alarm Station (Call Point)

o 'Break Glass Type' atau 'Pull Lever' berwarna merah menyolok dengan tulisan warna perak yang
kontras, rumahan dari bahan metal/baja tuang.
o'Manual Alarm Push Button/'Call Point' haruslah 'Electrically Compatible' dengan fire detector
lainnya serta terhadap MCFA sehingga bila diperlukan 'Manual Call Station' dan 'Fire Detector'
berada dalam satu zone/satu loop-line, hal ini dimungkinkan dan dijamin sistem harus dapat
berfungsi.
oSemua komponen electronik/'Solid State Devices' haruslah 'Hermetically Sealed' diproteksi
terhadap debu, kotoran, humidity serta diproteksi terhadap 'Elektrical Transient', 'Electro
Magnetic Interference'/EMI dan lain-lain.
oDapat dilengkapi atau dapat dipasangkan 'Addressable Module,' bila diperlukan 'Addressable
Manual Call Station' begitu pula beberapa 'Conventional Manual Call Station' dapat dirangkai
dalam satu wiring/zone dan dilayani oleh sebuah 'Addressable Monitor Module'.
o 'Surface Mounted Type' atau semi-flush mounted type tergantung kepada lokasi pemasangan
yang dispesifikasikan.
o 'Sealed Switch', 'Positive Contact' dan aman terhadap korosi dan pengotoran lainnya
o'Manual Call Station' yang terpasang di luar bangunan sekalipun tidak diindikasikan khusus pada
gambar, maka haruslah dipasang dari type; 'Weather Proof Type' dan 'Tamper Proof Type'
begitu pula yang dipasang di daerah di mana kemungkinkan tertabrak/tersenggol benda
keras harus ditambahkan pengaman 'Wire Guard'/' Steel Bracket Protected'.

d. Peralatan Announciating

Alarm Bell

o 'DC Vibrating Bell', 24 Volt nominal/(18 - 30 Volt), 80 M Amp. rated current max. 85 dBA

EF- 6
minimum pada jarak 3 meter terhadap referensi 20 M Pa sound pressure)
o Bila dinyatakan pada gambar bell harus dilengkapi dengan Semua alarm bell/horn, harus
dipasangkan dengan kabel yang disupervisi/'Supervized Cable' dan bell harus UL listed
o 'Low-voltage vibrating bell type', dicat akhir ('baked-enamel point') warna merah menyala,
'Corrosion-proof; diameters 15 cm, jenis 'Surface Mounted' atau 'Semiflush mounting' tergantung
keadaan lokasi penempatan
o 'Strobe Light' maka harus dilengkapi dengan lampu/'Strobe Light Intensity' 8000 CD minimum,
42 M Amp. max. strobe current.

e. Remote Announciator Panel

o 80 karakter backlit LCD ( 20 karakter x 4 Line )


o 'Weather Proof Cabinet'.
o Mempunyai kemampuan untuk system Acknowledge, Signal Silence dan reset system.
o Dapat ditempatkan minimal sejauh 1830 meter dari MCFA
o Mempunyai standard UL/FM dan MEA.
o Dilengkapi dengan testing terminal.
o Kabinet harus 'Fully Sealed' sehingga semua peralatan akan aman diproteksi terhadap debu,
kotoran, kelembaban dan lain-lain.

2.2.3. KABEL DISTRIBUSI

a. Pemborong menyediakan dan memasang semua sistem kabel di dalam konduit sesuai dengan
persyaratan manufacturer.

b. 'Twisted Pair Shielded Cable' untuk kabel 'Wiring' dan kabel konvensional NYA berpenampang
minimum 1,5 mm2 untuk jaringan antar detektor konvensional.
Semua jaringan kabel adalah 'Class A Wiring' ataupun konfigurasi star.

c. Kabel-kabel yang ditanam atau ditarik di luar bangunan haruslah dari jenis outdoor type dan
underground type cable.

2.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

- Semua material yang di dalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila


bungkus/kolinya akan dibuka, maka harus dilakukan secara hati-hati dan rapih.
- Material harus dihindari dari air, debu dan kemungkinan kerusakan lainnya.
- Finishing tambahan dan penyiapan ruangan sesuai persyaratan / requirement peralatan harus
disiapkan oleh Pemborong.

2.3.1. PEMASANGAN SISTEM KABEL

a. Kabel-kabel di dalam bangunan, harus menggunakan konduit. Satu hal yang harus diperhatikan
dan diikuti adalah : semua kabel Fire Alarm sekalipun berada dalam konduit metal harus
mempunyai jarak minimal 10 cm terhadap kabel listrik dan kabel telepon.

b. Konduit pipa metal di dalam pemotongannya sebelum disambungkan dengan potongan lainnya
terlebih dahulu bekas potongan tersebut harus dihaluskan. Hal ini untuk mencegah terbukanya
kabel pada saat ditarik di dalam konduit.Antar konduit harus dihubungkan sedemikian rupa

EF- 7
sehingga tersambung secara elektrikal dengan jalan menggunakan sambungan yang diulir atau
melalui sambungan sekrup, pipa metal hanya digunakan pada instalasi yang masuk dalam
beton dan ter-expose, yang di atas ceiling menggunakan konduit uPVC hig impack.

c. Konduit harus dipasangkan secara kokoh dan rapih pada struktur bangunan ataupun digantung
dan diklem pada setiap jarak 60 cm.

d. Pemasangan kabel bawah tanah harus menggunakan kabel jenis underground cable dengan
menanamkan kabel di dalam tanah menggunakan konduit high impact dan dengan metoda yang
sesuai dengan gambar perencanaan atau atas petunjuk dari Pengawas serta harus sesuai
dengan standard dan aturan yang berlaku.

2.3.2. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA

a. MCFA dipasang di dalam ruang Operator pada lantai Dasar. Pemasangan MFCA harus
dilakukan dengan teliti dan kokoh. MCFA di lantai dasar ini di integrasikan dengan bangunan
existing yang ada disebelahnya yang menggunakan system penginderaan sendiri.
Sebelum dilakukan pemasangan, Pemborong diwajibkan untuk melakukan koordinasi dengan
pihak/disiplin lain dengan dibantu oleh Pengawas/MK, untuk mendapatkan posisi/tataletak
peralatan secara tepat di dalam ruangan.

b. Pemasangan peralatan detector di dalam bangunan harus pada posisi yang sesuai dengan
gambar perencanaan dan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak interior, listrik/lampu dan
Pengawas/MK.
Posisi detector harus sedemikian rupa sehingga terbebas dari pengaruh-pengaruh fisis dan
termis yang kemungkinan akan mengurangi sensitivitas pendeteksian detektor.

c. Alarm bell, announciator dan manual push-bottom harus diletakkan pada posisi yang dengan
mudah dicapai dan terlihat oleh petugas atau penghuni.

2.4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN

2.4.1. PENGIRIMAN MATERIAL

Material yang dikirim ke tapak haruslah dilakukan dengan baik dan hati-hati, material dilengkapi
dengan hasil test dan sesuai brosure yang ditawarkan dan telah disetujui Pemilik proyek/perencana.
Pengiriman terutama untuk peralatan MCFA, MDF, TB, dan komponen-komponen fire alarm haruslah
dibungkus, dipak atau di dalam koli dan sangat dicegah terhadap kemungkinan material tersebut
kena hujan, debu dan lain-lain.
Penempatannyapun setelah tiba di tapak harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan oleh
Pemilik/Pengawas dan dijaga dengan baik (terlindung).

2.4.2. AS BUILT DRAWING

Sebelum pekerjaan selesai seluruhnya ataupun secara bertahap, Pemborong wajib menyerahkan
kepada pemilik proyek/Pengawas/Perencana 5 (Lima) set gambar yang disebut "as built drawing",
yaitu gambar dari semua material dan instalasi yang terpasang dan disesuaikan dengan as/poros
kolom bangunan maupun terhadap site/tapak untuk jaringan yang dipasangkan di luar bangunan
(atau di tapak/site).

EF- 8
Untuk gambar "as built drawing" ini ditentukan 4 set gambar blue print,1 set kalkir, dan dalam bentuk
Compack Disk (CD) dan diserahkan pada saat serah terima pertama
Pemborong juga diwajibkan menyerahkan gambar diagram segaris sistem yang berada disetiap
ruang ME di atas papan kayu berlapis formika minimum 9 mm ukuran 100 x 100 cm lengkap dengan
besaran-besarannya.

2.4.3. PENGETESAN

Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan dan harus melakukan percobaan seperti operasi
sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem untuk peralatan, material dan cara bekerjanya
peralatan yang mengalami kerusakan/cacat /salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi
untuk operasi yang sebenarnya/normal/ dan benar pada seluruh deteksi kebakaran. Pemborong
harus bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan dari Dinas Kebakaran setempat atau pihak
yang berwenang bagi pemasangan sistem fire alarm dan seluruh biaya yang timbul atas beban
Pemborong.
Seluruh hasil test yang telah dilakukan harus dibuatkan Berita Acara Pengetesan yangdimintakan
persetujuan kepada Pengawas/MK dan Perencana.

2.5. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SISTEM

2.5.1. PERIHAL IKLIM

Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis dan lembab atau diberi suatu sistem
proteksi tertentu yang memadai.

2.5.2. OPERASIONAL SISTEM SECARA UMUM

a. Deteksi Alarm

Bila terjadi alarm/deteksi oleh salah satu detektor/zone serentetan kefungsian yang secara
umum terjadi :

 Indikator LED menyala dan bell berbunyi di ruang kontrol/MCFA.


 'Local Sounding' di panel akan diaktifkan/ berbunyi.
 Display akan memberi indikasi lokasi/zone yang terjadinya alarm/deteksi.
 Semua program otomatis yang telah disusun berkaitan dengan setiap titik alarm akan
terproses dan terlaksana dan semua indikator/ alarm yang terkait serta relay dan kontrol
akan diaktifkan.

b. Deteksi Gangguan / 'System Trouble Detection'

Bila suatu kondisi gangguan/'Trouble' terdeteksi oleh salah satu alat maka urutan kefungsian
yang berlaku :

- Indicator LED akan menyala.


- 'A local sounding' di panel akan diaktifkan.
- Display akan mengindikasi lokasi yang tepat serta macam gangguan

2.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN

EF- 9
2.6.1. MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI

Untuk peralatan Fire Alarm ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam)
bulan, sejak selesainya pemasangan dan bekerja dengan baik setelah serah terima pertama, yang
dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda tangani oleh Pemilik sesuai prosedur yang telah
ditetapkan dan dibuat oleh Pengawas.
Untuk hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan Pemborong wajib menyediakan peralatan
khusus terpakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2
orang yang selalu berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas.

2.6.2. ASISTENSI DAN TRAINING

Selama dalam masa pemeliharaan, termasuk di dalam paket ini adalah kewajiban bagi Pemborong
untuk :
Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan, menyusun dan melakukan training bagi
Pemilik/Operator-operator untuk : mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-
lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya.
Pemborong harus menyusun program training sesuai jadwal yang diberikan Pemberi Tugas dan
melaksanakan training operasional.
Peserta training dari pihak Pemilik akan ditentukan kemudian.

2.6.3. PROSEDUR PEMELIHARAAN

a. Pemeliharaan terhadap peralatan atama meliputi pemeriksaan dan perbersihan terhadap :


Panel MFCA (pada Display), terminasi dari/ke/pada Panel Kontrol, komponen-komponen,
Battery back-up.

b. Pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap sensor meliputi : pemeriksaan fisik pada seluruh
peralatan fire alarm, terminasi dari/ke/pada TB (announciator) setiap bangunan, pada MDF,
pembersihan detector dan peralatan lainnya.

2.6.4. PETUNJUK PEMELIHARAAN

a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku Petunjuk
Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan utama dan Instalasi/fixtures serta daftar
material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala.
Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus.
Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pengujian berkala yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum.

b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas
mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan,
bulanan dan tahunan).

c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (Lima) set, masing-masing 3
set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya
yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.

2.7. DAFTAR MATERIAL (MATERIAL LIST)

EF- 10
Material-material atau komponenkomponen sistem yang termasuk di dalam Material List di bawah
ini merupakan satu kesatuan dari keseluruhan persyaratan teknis dan Pemborong atau Peserta
Lelang di dalam penawarannya atau dalam pelaksanaannya tidak diperbolehkan untuk mengganti
merk/produk diluar yang tertera di dalam MaterialList dengan alasan apapun.

NO. PERALATAN MERK/PRODUK NEGARA ASAL

1. MASTER CONTROL FIRE ALARM - Notifi - USA


- er Siem - Germ
- ens Simpl - an USA
- ex Edwa - USA
- rd Esser - Germ
an

2. DETECTOR, ALARM BELL, PUSH-BUTTON, - Notifi - USA


INDICATOR LAMP - er Siem - Germ
- ens Simpl - an USA
- ex Edwa - USA
- rd Esser - Germ
an

3. INPUT MODULE, OUTPUT MODULE - Notifi - USA


- er Siem - Germ
- ens Simpl - an USA
- ex Edwa - USA
- rd Esser - Germ
an

4. FIRE EXTINGUISHER - Kidde - USA


- Servo - Indon
- Chub - esia USA
s

5. KABEL DISTRIBUSI - Supre - Indon


- me Trank - esia Indon
a esia

EF- 11
- Kabeli - Indon
- ndo Kabel - esia Indon
metal esia

6. KABEL MANUAL CALL POINT, FLASHING - Supre - Indon


LAMP - me Kabel - esia Indon
- Metal Kabeli - esia Indon
- ndo Trank - esia Indon
a esia

NO. PERALATAN MERK/PRODUK NEGARA ASAL

7. KABEL TELEPON UTK JACK TELEPON - Supre - Indon


LAMP - me Kabel - esia Indon
- Metal Kabeli - esia Indon
- ndo Trank - esia Indon
a esia

8. KONDUIT, CLAMP, SOCK, FLEXIBLE - Clipsa - Austr


- l Ega - alia USA
- Doubl - USA
e-H

EF- 12

Anda mungkin juga menyukai