Anda di halaman 1dari 12

Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.

Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

BAB – 3

KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN TANDA BAHAYA KEBAKARAN

1.0.0. LINGKUP PEKERJAAN

1.1.0. UMUM

Pemborong adalah Kontraktor / Sub Kontraktor Pekerjaan Instalasi Tanda Bahaya


Kebakaran harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan maka hal tersebut merupakan kewajiban pemborong
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2.0.0. LINGKUP PEKERJAAN PEMBORONG

2.1.0. UMUM
a. Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum pada:
b. Persyaratan Umum.
c. Spesifikasi Teknis.
d. Gambar Rencana.
e. Berita Acara Aanwijzing.
f. Pada pelaksanaan dilapangan Pemborong harus berkonsultasi dengan pemborong lain
dan MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas agar mendapatkan koordinasi sebaik-
baiknya :
 Apabila timbul perselisihan paham antara Pemborong maka keputusan terakhir ada
pada MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.
 Staf pekerja Pemborong salah satu sistem instalasi akan berhubungan dengan Staf
pekerja Pemborong sistem instalasi lainnya yang terkait dan harus melaksanakan
koordinasi dengan baik.

2.1.1. Pemborong wajib mengadakan dan melaksanakan pemasangan bahan-bahan dan peralatan
yang diperlukan didalam sistem instalasi ini secara baik dan melakukan penyetelan pada
bagian-bagian yang memerlukan serta mengadakan pengujian, baik untuk setiap sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna mendapatkan hasil operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.

2.1.2. Pemborong diwajibkan melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam pasal
ini untuk setiap jenis pekerjaan tanda bahaya kebakaran.

2.1.3. Pemborong wajib melengkapi seluruh bagian dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.

2.1.4. Pemborong wajib menyatakan kekurangan dan atau ketidak jelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam Dokumen Pelelangan pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.

2.1.5. Penawaran yang diajukan oleh Pemborong dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam bentuk apapun juga.

2.2.0. LINGKUP PEKERJAAN TANDA BAHAYA KEBAKARAN

2.2.1. Sistem tanda bahaya kebakaran yang merupakan lingkup pekerjaan adalah suatu sistem
pendeteksian keadaan kebakaran, baik secara otomatis maupun secara manual. Hasil
pendeteksian tersebut akan diamati dari 2 (dua) tempat, yakni dari MCPFA di-Ruang Kontrol
& Announciator Panel di-R. Security).

2.2.2. Sistem tanda bahaya kebakaran yang digunakan secara umum adalah jenis Semi Addressable
Fire Alarm dan Emergency Fire Intercom lengkap dengan pengabelannya.
Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 1
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

Sistem tersebut menggunakan jaringan multiplex data, sistem jaringan Loop tertutup,
deteksi zoning secara individu, deteksi zoning secara group dan individual audio serta visual
signal circuit supervision.seperti yang tertera dalam Gambar Perencanaan yaitu meliputi :
1. Semi Addressable Fire Alarm dan Detection Operations.
2. Two-Way supervised Emergency Fire Intercom Operations.
3. Remote Manual and Automatic Control of Elevators.
4. Automatic Control of Air Conditioning System, Pressurizing Fan.
5. Interface yang secara otomatis mematikan Sistem fan dan unit AC.
6. Interface dan menjalankan Sistem Pressurizing fan.
7. Interface dengan Sistem Sound System.
8. Interface dengan PABX/Key Telephone, LVMDP.

2.2.3. Sistem yang dipakai dalam bangunan / gedung dipasang pada lantai Basement , yaitu
didaerah Parkir, ruang utilitas, ruang facilitas, gudang, Lobby Lift & Korridor dan Unit- unit
Apartment / Rusun.
Sistem ini dibagi dalam beberapa zoning melalui transfonder (addressable). Detector yang
digunakan adalah type conventional. Khusus untuk ruang-ruang dan Unit Apartemen di-atas
pintu memakai Led.

2.2.4. Pemborong wajib mengerjakan bagian-bagian yang ada di gambar rencana yaitu MCFA,
Kabel Utama, TBFA, Kabel Instalasi, Interkoneksi dengan Panel Pressurized Fan, dll dan
semua jenis detector, manual push button, alarm bell.

2.2.5. Secara garis besarnya, Lingkup Sistem Tanda Bahaya Kebakaran terdiri atas bagian-bagian
berikut :
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol yaitu Main Control Panel Fire
Alarm (MCPFA) type Mimic Panel (Type Addressable) lengkap dengan Power Supply,
Charger dan Back up Battery Nicad ( 4 jam ).
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Remote Control Panel (RCP), Transponder (TPR).
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detector, Manual Station dan
Indicator lamp dan Sistem Fire Intercom.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua perlatan Signal Fire Alarm yaitu : Alarm
Bel , Sirene, Horn.
e. Pemasangan dan penyambungan kabel ke kontaktor (relay) pada panel-panel listrik
untuk Control panel listrik mesin-mesin Air Conditioning (FCU/AHU), Fan, Lift
kebakaran, Pressurized Fan.
f. Pengadaan, pemasangan dan pengujian TBFA disetiap lantai.
g. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk keperluan Kontrol.
h. Detektor Panas Kombinasi [Rate of Rise Combined with Fixed Heat Detector], Detector
Panas [Fixed Heat Detector], Detector Asap [Smoke Detector], Titik Panggil Manual
[Break Glass Manual Station], Bel Tanda Bahaya Kebakaran Khusus [Alarm Horn], Bel
Tanda Bahaya Kebakaran [Alarm Horn].
i. Menyerahkan gambar kerja (shop drawing) pada saat pelaksanaan pemasangan dan
gambar terpasang pada saat akhir pekerjaan untuk keseluruhan instalasi fire alarm dan
diberikan kepada :
- MK/ Direksi Pengawas / Wakil Pemberi Tugas/Konsultan perencana.
- Didistribusikan ke Pemborong yang terkait.
j. Menyerahkan dokumen yang diperlukan pada waktu serah terima petama untuk
pengoperasian dan pelaksanaan testing oleh operator maintenance gedung dalam sistem
fire alarm antara lain :
- Sistem description dan prinsip operasi.
- Installations and instructions.
- Connection diagram.
- Testing and commissioning instructions.
k. Pabrik harus memberikan garansi baik hardware maupun software selama I tahun
minimum tanpa ada tambahan biaya.
l. Mengurus dan menyelesaikan perijinan Instalasi Fire Alarm dari instalasi yang
berwenang.
m. Melakukan testing dan commissioning.
n. Melaksanakan training dan menyerahkan buku technical manual.

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 2
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

3.0.0. KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN TANDA BAHAYA KEBAKARAN

3.1.0. KONDISI OPERASI

3.1.1. Setiap bagian dari bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus
merupakan suatu hasil produksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan juga tidak
bertentangan dengan ketentuan dari IEC, BRITISH STANDARD, NFPA serta harus
termasuk dalam daftar produksi yang diakui oleh UL.

3.1.2. Setiap bagian dari bahan dan peralatan yang akan digunakan harus mampu beroperasi
secara baik pada temperatur keliling tidak kurang dari 40 °C dengan kelembaban relatif
tidak kurang dari 80 %.

3.1.3. Setiap bagian dalam pekerjaan ini harus dilindungi dari gangguan interferensi gelombang
radio dan setiap indikasi yang akan timbul harus selalu disertai dengan ketepatan waktu
operasi.

3.1.4. Bilamana salah satu detector, manual push button bekerja maka lampu kontrol pada MCFA
dan Annunciator akan menyala, serta buzzer berbunyi sesuai dengan zone area dimana
peralatan tersebut diatas bekerja dan secara otomatis MCFA akan mengirimkan tegangan 24
V DC untuk menyalakan indicator lamp pada seluruh lantai dimana terdapat zone area
tersebut dan juga pada satu lantai diatasnya. Selain itu MCFA juga mengirimkan tegangan
24 V DC ke konfactor (relay) yang terdapat pada panel-panel listrik Fan untuk mematikan
atau menghidupkan air fan.
Indicator lamp akan tetap menyala/flashing sampai sistem riset di MCFA ditekan oleh
operator atau security pertanda keadaan teratasi.

3.1.5. Apabila keadaan Fire Alarm tidak bisa teratasi maka kita dapat mengaktifkan General Alarm
secara manual, dimana seluruh indicator lamp akan menyala.

4.0.0. KETENTUAN TEKNIS PANEL KONTROL

4.1.0. Main Control Panel Fire Alarm ( MCFA ) type Addressable Fire Alarm System

4.2.0. MCFA adalah type Microprocessor Electronic dilengkapi dengan configurable, programmable
and editable, system software (operating system data file).

4.3.0. MCFA harus dapat mengechek setiap perubahan pada tiap Transponder (TPR) melalui
hardware and software secara routine.

4.4.0. Battere yang dipergunakan adalah battere NIKEL CADMIUM type kering, dengan
kemampuan untuk mengoperasikan keseluruhan peralatan dalam satu kesatuan selama 24
jam dan setelah itu masih mampu membunyikan semua Bel Tanda Bahaya secara serentak
dalam jangka waktu 30 menit.

4.5.0. MCFA harus dilengkapi dengan alat pengisi muatan battere yang dapat bekerja secara
otomatis. Pembatasan operasi pada keadaan muatan battere yang telah berkurang sampai
batas terendah sebesar 30 % dari muatan normalnya adalah mutlak harus diadakan.
Selain itu pembatalan besaran arus pengisi muatan dan pemutusan arus pengisian pada saat
muatan battere telah kembali pada kondisi nominalnya juga disyaratkan untuk dipenuhi.

4.6.0. MCFA adalah terdiri atas beberapa bagian daerah kebakaran atau Zone seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana. Setiap Zone harus mempunyai bagian-bagian penerima
indikasi dan penerus indikasi.

4.7.0. Bagian penerus Indikasi setiap Zone / Address Transponder (TPR) harus dilengkapi dengan
dua buah kontak bantu, untuk mengoperasikan dan atau menghentikan operasi suatu
peralatan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana.

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 3
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

4.8.0. Bagian kontrol dalam MCFA harus mampu memberikan indikasi pada panel monitoring yang
memonitor bagi setiap kejadian dan untuk setiap Zone serta bunyi Bel Elektronik yang
terletak didalam MCFA dan Annunciator apabila terjadi hal-hal berikut dibawah ini :
1. Sumber daya utama terputus.
2. Muatan battere lemah.
3. Terjadi gangguan pada rangkaian pengisi muatan battere.
4. Kabel kontrol dari MCFA ke setiap peralatan yang dihubungkan ke sistim operasi
mengalami gangguan.
5. Adanya indikasi kebakaran.
6. Terjadi hubungan operasi aktif MCFA dengan peralatan lain seperti PABX, Tata Suara,
Elevator, Tata Udara dan lain sebagainya.

4.9.0. Bagian kontrol dalam MCFA harus mempunyai perlengkapan berupa :


1. Tombol operasi.
2. Tombol reset.
3. Tombol penghenti bunyi bel untuk sementara.
4. Tombal test lampu dan bel.
5. Tombol operasi bel secara serentak.
6. Dan lain-lainnya, yang diperlukan.

4.10.0. Kotak Hubung yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus terbuat dari bahan plat baja
setebal minimal 2,0 mm yang diproses anti karat dan di cat dengan cat bakar. Warna kotak
hubung akan ditentukan kemudian.

4.11.0. Peralatan terminasi yang akan dipergunakan didalam kotak hubung adalah tipe Screw,
kecuali ditentukan lain oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.

4.12.0. Panel kontrol ini terdiri dari Power Module, Control Module, Alarm Signal Module,
(Continuous & Intermittent). Panel kontrol harus mempunyai pintu dengan jendela penyekat.
Panel kontrol harus dilengkapi dengan fasilitas general alarm yang dioperasikan secara
manual. Panel kontrol harus mempunyai dengan perlenngkapan lainnya :

4.12.1. Lampu-lampu
a. Lampu alarm (merah) dan lampu trouble (kuning) untuk disetiap zone.
Lampu power ON yang menyatakan sistem mendapat supply daya listrik yang sesuai.
b. Lampu AC power failure yang menyatakan adanya gangguan dari jala-jala listrik yang
ada.
c. Lampu low battery yang menyatakan bahwa tegangan back-up battery sudah berada
pada level dic yang rendah.
d. Lampu bell circuit trouble yang menyatakan adanya ketidak beresan pada rangkaian bell.
e. Lampu common alarm yang menyatakan terjadinya alarm disistem tersebut.
f. Lampu common trouble yang menyatakan terjadinya trouble disistem tersebut.

4.12.2. Master Fire Intercom


Unit ini bersatu didalam Panel Control (MCFA) & Handset Fire Intercom dapat dipindah-
pindah sesuai kebutuhan.

4.12.3. Tombol-tombol / Switch


a. Reset switch yang berfungsi untuk menormalkan sistem setelah terjadi trouble atau
alarm.
b. Silence Switch yang berfungsi untuk mematikan Buzzer atau Bell bila Buzzer itu
berbunyi.
c. Alarm lamp test Switch yang berfungsi untuk mengadakan pengecekan apakah lampu-
lampu alarm masih berfungsi baik.

4.12.4. Fasilitas Interkoneksi untuk keperluan :


- Mematikan/menghidupkan mesin-mesin FAN(mati), Panel AC/FCU/AHU(mati) , Panel
Fire Lift(memerintahkan turun ke-lantai 1), Pressurized Fan(hidup), Panel LVMDP.
- Memberi signel output ke PABX/Key Telephone saat general alarm untuk fasilitas auto
dial ke dinas kebakaran terdekat.
- Memberi sinyal out keperalatan tata suara untuk memberikan sinyal perintah
pengumuman darurat.
Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 4
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

4.12.5. Battery Charger


a. Sistem harus menyediakan sumber charger (Pengisi Battery) yang dengan otomatis
mengisi battery setelah terpakai dan mempertahankan tegangan battery bilamana
battery tidak terpakai.
b. Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nilai rating battery yang digunakan.

4.12.6. Battery
a. Battery harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan agar bila sewaktu-waktu
sumber utama (PLN) mati, sistem alarm masih berfungsi dengan baik.
b. Jenis yang digunakan harus jenis dry cell rechargeable type Ni-Cad Battery (24 Volt DC).
c. Battery harus bertegangan normal sesuai tegangan (24 Volt DC) dengan kapasitas
kebutuhan (ampere hour) sedemikian sehingga battery ini sanggup memberikan supply
secara normal dan terus menerus kepada sistem minimum 4 jam dalam keadaan standby
dan 30 menit dalam keadaan general alarm.
d. Rak Battery :
- Battery harus ditempatkan dalam rak lemari yang terkunci. Bagian dalam lemari
harus dilindungi terhadap korosi
- Penyusunan battery dalam rak harus mudah mencapai saat dilaksanakan
maintenance.

4.13.0. SYSTEM TRANSPONDERS (TPR)

4.13.1. TPR yang digunakan adalah yang dapat interface dengan various alarm of status inputs,
control atau signal circuit outputs dan communicate changes in status to the MCPFA.

4.13.2. TPR harus mempunyai fasilitas komunikasi minimum 100 addressable alarm initiating
devices atau monitored zones dari 64 control atau signal circuit functions.

4.13.3. TPR harus secara continous menditeksi setiap dari zone addressable devices pada channel
komunikasi terhadap perubahan status atau jika terjadi masalah.

4.13.4. TPR harus dapat mendeteksi jika ada komunikasi yang hilang antara TPR dan MCFA. Pada
kejadian hilangnya komunikasi , TPR akan secara otomatis pindah ke "Local mode" operation,
untuk semua input dari addresable signal atau control circuits waktu terjadi alarm.
TPR dilengkapi dengan critical control actions yaitu sebagai berikut :
1. Activate the fire alarm signalling devices.
2. Activate a control relay output unit which is interfaced to the VAC system/VAC fans,
Elevator/ Lift.
Setiap address yang ditransfer melalui TPR, harus secara cepat dapat menditeksi terhadap
setiap kondisi Fire. TPR dilengkapi dengan separate power 220 Volt AC/ 1phase/ 50 hz input
dan 24 Volt DC output.
Stand-by battery pack sesuai kapasitas transponder termasuk connected peripherals dan
devices.

5.0.0. KETENTUAN TEKNIS DETEKTOR

5.1.0. Detektor panas atau Fixed Heat Detektor yang dipergunakan harus bekerja dengan sistem
kerja BIMETAL/THERMIS dan dapat dipergunakan berulang kali. Detektor panas harus
bekerja pada temperatur keliling sebesar 135°F dan mampu mendeteksi ruangan seluas 60
m2 atau lebih apabila ditempatkan pada ketinggian 2,80 meter. Detektor ini harus dilengkapi
dengan kontak bantu yang akan menyalakan lampu indikator.
5.2.0. Detektor panas kombinasi atau Rate of Rise combined with Fixed Heat Detektor panas harus
bekerja dengan sistim kerja bimetal dan dapat dipergunakan berulangkali. Detektor panas
kombinasi ini bekerja pada temperatur keliling sebesar 135 oF dan atau bila terjadi
perubahan temperatur keliling sebesar 5 °C dalam jangka waktu satu menit, dan mampu
mendeteksi ruangan seluas 60 m2 atau lebih apabila dipasang pada ketinggian 2,80 m.
Detektor ini harus dilengkapi dengan kontak bantu yang akan menyalakan lampu indikator.

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 5
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

5.3.0. Detektor asap tipe ionisasi atau ionization smoke Detektor yang dipergunakan harus dapat
mendeteksi asap dengan kepekatan tidak kurang dari 0,2 % Obscuration/Foot yang berasal
dari semua arah dan masih dapat bekerja secara normal pada kecepatan aliran udara tidak
kurang dari 0,2 pada kecepatan aliran udara tidak kurang dari 150 meter/menit. Detektor
asap tipe ionisasi harus dapat mendeteksi ruangan seluas 80 m2 atau lebih apabila dipasang
pada ketinggian 2,80 meter. Catu daya yang dibutuhkab tidak lebih dari 80 Mikro Ampere
pada keadaan tidak aktif dan tidak melebihi 100 Mili Ampere pada keadaan aktif. Detektor
ini harus dilengkapi dengan kontak bantu yang menyalakan lampu indikator.

5.4.0. Detector asap harus dilengkapi dengan lampu indikator yang akan berkedip pada saat aktif.

5.5.0. Semua Detector harus mempunyai perlengkapan bagian dasar [Base Frame] dalam
pemasanganya, sehingga berulangkali. Titik panggil manual harus dapat diuji dengan tidak
membuka bagian pelindungnya.

5.6.0. Titik Panggil Manual atau Break glass Manual Station yang dipergunakan harus dapat
dipakai secara berulangkali. Titik panggil manual harus dapat diuji dengan tidak membuka
bagian pelindungnya.

6.0.0. KETENTUAN TEKNIS BEL TANDA BAHAYA

6.1.0. Bel tanda bahaya atau Alarm Gong/Bell yang dipergunakan harus mampu menimbulkan
bunyi dengan kuat suara tidak kurang dari 93 dB bila diukur pada jarak 1 meter dengan catu
daya tidak lebih dari 2,5 watt. Bel tanda bahaya yang dipergunakan adalah tipe vibrasi
dengan catu daya arus searah.

6.2.0. Bel tanda bahaya khusus yang dipergunakan adalah tipe Buzzler dan ditempatkan di setiap
Box Hidrant atau dekat pintu keluar.

6.3.0. Semua Bel Tanda bahaya harus dilengkapi dengan bagian dasar [Base Frame] dalam
pemasangannya.

7.0.0. KETENTUAN TEKNIS LAMPU INDIKATOR

7.1.0. Lampu Indikator yang dipergunakan adalah tipe neon dilengkapi dengan penutup dari bahan
Acrylic berwarna merah. Teganggan kerja lampu ini adalah sama seperti tegangan kerja
sistem dan kuat penerangan yang dihasilkan adalah cukup jelas dilihat dari jarak 30 meter.

7.2.0. Lampu Indikator ini harus dilengkapi dengan bagian dasar pemasangannya [Base Frame]

8.0.0. KETENTUAN TEKNIS LAIN-LAIN

8.1.0. KOTAK HUBUNG / TERMINAL BOX FIRE ALARM (TBFA)

Kotak hubung / Terminal Box Fire Alarm (TBFA) harus type surface mounting dan dibuat
dari plat besi setebal minimum 2 mm dan seluruhnya harus dicat powder coating warna RAL
7032 (standar NOBI).
Kotak hubung harus dilengkapi kunci yang seragam untuk semua kotak hubung bagi dan
terminal penyambungan kabel.

8.2.0. KABEL

Pada Riser, kabel yang dipakai harus dari jenis Fire Resistant Cable ( FRC) tipe Twisted dan
kabel power FRC 3 x 2,5 mm² untuk penghubung antara junction box dan Panel Utama .
Dari Junction Box tiap lantai, kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector
adalah jenis NYA dengan ukuran 2x1,5 mm² dipasang dalam pipa konduit dengan saddle
klem merk yang sama (Clipsal, EGA).
Kabel untuk outlet Fire Intercom menggunakan ITC 2 pair dipasang dalam pipa konduit.
Kabel untuk sinyal LED Indicator diarea apartemen dan lainnya dipakai kabel ITC 2 pair x
0,6 mm².
Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 6
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

8.3.0. PIPA PELINDUNG KABEL / PIPA KONDUIT.

8.3.1. Apabila tidak ditentukan lain, maka Pemborong wajib memakai pipa pelindung kabel yang
harus dipasang terbuat dari bahan PVC khusus SUPER HIGH IMPACT HEAVY GAUGE
khusus untuk pemakai dalam bangunan sesuai dengan Standard BSI.

8.3.2. Pipa pelindung kabel yang dipergunakan harus mempunyai sifat sebagai berikut :
* Tidak mudah terbakar
* Tidak merambatkan api
* Dapat memadamkan api dengan sendirinya.
* Tidak mengeluarkan gas beracun bila terbakar
* Dan ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan persyaratan International.

8.3.3. Pemborong wajib mempergunakan kotak percabangan yang sesuai dengan kebutuhan dan
tipe pemasangannya serta disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.

8.3.4. Pemborong wajib mempergunakan alat bantu pemipaan yang sesuai dengan kegunaannya
dan disetujui oleh MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.

8.3.5. Peralatan bantu untuk pipa pelindung diatur sebagai berikut :


* Pada setiap jarak 6 meter harus diberikan sambungan tipe EXPANSION COUPLING.
* Tipe klem pipa harus sesuai untuk pemakaian jenis sambungan yang dimaksud, dimana
pipa tidak berhubungan langsung dengan tempat kedudukannya.
* Lem yang dipergunakan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik pembuat pipa dan
bersifat FIRE RETARDANT.
* Pada setiap 4 belokan arah jalur kabel, harus diberikan kotak percabangan.

8.3.6. Dalam pemasangan kabel ke peralatan utama, pemborong wajib mempergunakan pelindung
yang bersifat fleksibel dilengkapi dengan semua peralatan.
8.3.7. Pada daerah langit-langit tanpa plafon instalasi dicor dalam plat beton atau diklem ke rangka
plat rak, memakai pipa pelindung / pipa konduit lengkap dengan fitting-fittingnya.

8.3.8. Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut :
Diklem ke plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung pipa / pip konduit lengkap dengan
fitting-fittingnya.
Atau diklem dengan hanger setiap jarak 100 cm, dengan pelindung pipa / pipa konduit
lengkap dengan fitting-fittingnya.

8.3.9. Pemotongan pipa pada pipa pelindung / pipa konduit harus dilakukan dengan memakai alat
potong khusus pipa, dimana pada bagian bekas dilakukan pemotongan harus dibersihkan
dengan mempergunakan REAMER.

8.3.10. Bagian persambungan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cairan pembersih yang
dianjurkan pabrik pipa sebelum diadakan penyambungan.

8.3.11. Dalam hal pemasangan pipa, penempatan yang diperkenankan adalah yang sejajar dengan
dinding bangunan baik untuk pemasangan yang mendatar maupun yang tegak terhadap
bidang mendatar. Sudut belokan yang diperkenankan adalah tegak lurus atau 45 derajat.
8.3.12. Dalam hal pemasangan pipa yang tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus, maka bagian
ujung pipa harus ditutup sementara sesuai petunjuk MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi
Tugas.

8.3.13. Kotak percabangan dari pipa pelindung kabel apabila diperlukan harus ditempatkan pada
plat lantai diatas lantai yang bersangkutan. Kotak percabangan harus dipasang dengan
mempergunakan FISHER 5 sebanyak 2 buah ke plat lantai yang bersangkutan .

8.3.13. Apabila pada daerah langit-langit tanpa plafon pemasangannya ditentukan lain misalnya
pemasangan instalasinya / pipa pelindung harus ditempatkan dalam plat beton yang dicor
maka harus memakai fitting-fitting dan kotak-kotak percabangan dan harus dipasang dengan
rapih.

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 7
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

8.4.0. KETENTUAN TEKNIS PEMASANGAN.

8.4.1. Peralatan.
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian.
Manual Push Button dan Indicator lamp dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana
ada yang berada diluar hydrant box maka dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.
Alarm bell dipasang ± 0,5 m dibawah plafond atau disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Peralatan sistem Fire Alarm ini harus ditanahkan (grounding) dengan hambatan max. 2 ohm.
Supply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok Emergency load dari Genset.

8.4.2. Kabel dan Pipa pelindung kabel / Pipa Konduit


a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di rak kabel / kabel tray dan
instalasinya memakai pipa pelindung kabel / Pipa Konduit .
b. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan isolasi
antara urat-urat kabel terhadap tanah minimum 20 M Ohm.

8.4.3. Pemborong diharuskan memeriksa semua dimensi-dimensi yang ada, pada gambar rencana.
Ajukan usul-usul kepada MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas apa yang tidak sesuai
dan perlu dirubah atau diatur kembali agar sistem instalasinya dan peralatan dapat dipasang
serta bekerja dengan baik dan sempurna.

8.4.4. Semua peralatan/panel-panel/terminal box/distribution frame induk maupun cabang harus


rapi, baik dan harus sesuai pula dengan ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku.

8.4.5. Setiap panel masuk/keluar dari suatu peralatan/panel-panel/terminal box/distribution frame


induk maupun cabang harus dilengkapi dengan gland karet ataupun penutup yang rapat
tanpa adanya permukaan yang tajam.

8.4.6. Semua peralatan utama supaya digroundkan (ditanahkan) secara individual, terpisah dari
grounding untk paralel listrik arus kuat dengan sistem pentanahan yang baik dan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

8.4.7. Untuk instalasi kabel-kabel Fire Alarm penyambungan dilakukan pada peralatan-peralatan
Fire Alarm jangan dilebihkan secukupnya sehingga pemeliharaan dapat dilakukan
semaksimal mungkin.
8.4.8. Semua kabel instalasi telepon harus ditarik melalui pipa konduit yang masuk didalam
tembok/partisi atau didalam Shaft.

8.4.9. Dikecualikan dari hal diatas ialah kabel-kabel instalasi dalam tanah.

8.4.10. Pemasangan pipa pelindung kabel / pipa konduit harus rapi, rata, tidak saling bersilang,
teratur dan lain-lain.

8.4.11. Semua kabel-kabel instalasi didalam shaft harus diberi pipa pelindung / pipa konduit dan
ditempatkan pada tangga kabel dengan sistem cable trunking. Penyusunan kabel dalam pipa
konduit pada tangga kabel tersebut harus rapi, rata, teratur dan diberi klem sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

8.4.12. Dalam shaft, instalasi diklem pada rak kabel setiap jarak 100 cm, dengan pelindung pipa /
pipa konduit.

8.4.13. Pada daerah langit-langit tanpa plafon instalasi dicor dalam plat beton atau diklem ke rangka
plat rak, memakai fitting-fitting.

8.4.14. Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut :
 Diklem ke plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung pipa PVC lengkap dengan
fitting-fittingnya.
 Atau diklem dengan hanger setiap jarak 100 cm, dengan pelindung pipa PVC lengkap
dengan fitting-fittingnya.

8.4.15. Dibawah plafon, instalasi terpasang inbow, dalam kolom atau dinding tembok memakai pipa
pelindung / pipa konduit lengkap dengan fitting-fittingnya.
Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 8
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

8.4.16. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus pada kedalaman minimal 80 cm. Sebelum
penggelaran kabel harus dialasi dengan lapisan pasir setinggi 15 cm dan didalamnya diberi
pelindung dengan bata Cikarang. Lebar galian disesuaikan dengan jumlah jalur kabel yang
dilalukan tapi tidak boleh kurang dari 40 cm.

8.4.17. Kabel-kabel yang ditanam dalam tanah harus diberi patok beton setiap 25 m atau pada
belokan sehingga jelas terlihat rak kabel dan untuk jenis keperluan instalasi apa kabel
tersebut dipasang.

8.4.18. Kabel-kabel yang ditanam menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi lain harus
diletakkan pada kedalaman minimum 50 cm dari bagian bawah dari apa yang dilintasinya
dan diberikan pipa pelindung pipa GIP kelas medium dengan diameter minimum 2 ½ kali
penampang kabel.

8.4.18. Dan lain-lain sesuai dengan ketentuan-ketentuan pengabelan yang berlaku pada jenis-jenis
instalasi bersangkutan, seperti penjauhan jalur instalasi arus kuat dengan arus lemah,
telepon dengan sistem tata suara, pengujian tahanan isolasi kabel, dan sebagainya.

8.4.19. Angkur terpasang ke plat beton dan dinding dengan dicor atau ramset atau fisherplug.

8.4.20. Hanger dimur baut atau dilas atau diklem ke angkur.

8.4.21. Plat besi siku dimur baut dilas atau diklem ke angkur.

8.4.22. Pemborong harus membuat gambar kerja instalasi maupun perletakan peralatan dengan
tepat, koordinat-koordinat disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitiannya.

8.4.23. Pemborong sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan, gambar kerja yang dibuat harus
diajukan ke MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas dahulu untuk mendapatkan
persetujuan yang bersangkutan, dan setelah itu pekerjaan baru dapat dimulai.
8.4.24. Setiap Pemborong harus berkonsultasi dengan kontraktor lain dan MK/Direksi
Pengawas/Wakil Pemberi Tugas agar mendapatkan koordinasi sebaik-baiknya :
 Apabila timbul perselisihan paham antara Pemborong maka keputusan terakhir ada pada
MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas.
 Pemborong pekerjaan telepon akan berhubungan dengan Staf pekerja Pemborong Utama,
listrik, plambing, ceiling dan lain-lain.

8.4.25. Semua pemasangan peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan memberikan
ketentuan tersebut kepada MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas, sehingga merupakan
bagian dari spesifikasi yang berlaku.

8.4.26. Semua material dan peralatan sebelum dibeli atau dipesan dan masuk ke site harus
mendapatkan persetujuan dari MK/Direksi Pengawas/Wakil Pemberi Tugas, apabila
diperlukan dengan memberikan contoh-contoh dan biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
pemborong.

8.5.0. KETENTUAN RAK KABEL/CABLE TRAY & TANGGA KABEL/CABLE LEADER.

8.5.1. Pemborong wajib mempergunakan rak kabel untuk menempatkan jalur kabel dan juga kabel
yang dilindungi pipa pelindung ( Cable conduit) bila dipasangkan secara mendatar dan atau
tegak dengan jalur kabel lebih dari enam jalur.
8.5.2. Rak kabel harus terbuat dari bahan besi yang diproses dalam pabrik serta difinishing melalui
proses cat Hot Dip Galvanized.

8.5.3. Konstruksi rak kabel yang dipergunakan harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan
dibentuk dalam arah lengkung sesuai dengan keperluan di lapangan.

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. - 9
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

8.5.4. Cara pemasangan rak kabel / cable tray harus digantung pada rak beton dengan bunder
berulir (iron rod diameter 10 mm) dengan jarak tidak lebih dari 150 cm ( 1½ m ).
Rak kabel (tray) harus dilengkapi dengan penggantung yang dibuat dari bahan besi siku 40 x
40 x 40 mm di bagian bawah, tiang penggantung dari bahan besi beton berukuran diameter
10 mm dan kanal baja UNP 10 pada bagian atasnya. Tiap persambungan pada bagian
penggantung ini harus dilengkapi dengan mur di setiap sisinya.

8.5.5. Pemborong wajib memasang rak kabel selebar kebutuhan dengan memperhitungkan jarak
pemasangan kabel sehingga tidak mempengaruhi besarnya faktor koreksi yang telah
ditentukan selama perencanaan.

8.5.6. Sebelum pemasangan rak kabel dan tangga kabel harus dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan sistem Instalasi lainnya (Ducting AC , Pemipaan Plumbing dll. ).

8.5.7. Apabila ternyata lebar rak kabel yang dibutuhkan lebih dari 75 cm, maka MK/Direksi
Pengawas dan Wakil Pemberi Tugas akan menentukan konstruksi rak kabel.

8.5.8. Pada setiap shaft elektrikal (listrik dan elektronik) untuk jalur kabel , Pemborong wajib
membuat tangga kabel selebar kebutuhan dengan memperhitungkan jarak pemasangan
antara kabel sehingga tidak mempengaruhi besaran faktor koreksi yang dipergunakan dalam
perencanaan (ukuran minimal lebar 30 cm dan tebal 10 cm) dan harus dikoordinasikan
dengan MK/Direksi Pengawas dan Wakil Pemberi Tugas & konsultan perencana.

8.5.9. Tangga kabel harus terbuat dari bahan besi yang diproses dalam pabrik serta difinishing
melalui proses Hot Dip Galvanized yang dapat menampung beban dari kabel yang
ditempatkan pada tangga kabel yang bersangkutan.

8.5.10. Tangga kabel harus dipasangkan pada dudukan yang terbuat dari bahan kanal baja UNP 10
pada setiap jarak tidak lebih dari 150 cm. Pemasangan tangga kabel kedudukannya tersebut
dengan mempergunakan mur-baut berukuran sesuai dengan bebannya.

8.5.11. Apabila ternyata lebar tangga kabel yang harus dipergunakan lebih dari 150 cm, maka
MK/Direksi Pengawas dan Wakil Pemberi Tugas akan menentukan konstruksi dan bahan
tangga kabel.

8.5.12. Kabel-kabel yang dipasang diatas rak kabel dan tangga kabel harus diklem (diikat) dengan
klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).

8.5.13. Jarak minimum antara kabel tray elektrikal & elektronik adalah 400 mm.

9.0.0. PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen tunggal
(authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus menyiapkan sertifikat
pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang.
Pengujian terhadap tahanan isolasi kabel kontrol harus dilakkukan sesuai dengan PUIL 2000
(Peraturan Umum Instalasi Listrik).

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. -
10
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

10.0.0. KETENTUAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN

No. KOMPONEN REKOMENDASI MERK /


BRAND
II. FIRE ALARM
1.0. PERALATAN UTAMA
1.1. MASTER CONTROL FIRE ALARM
Type : ADRESSABLE SIEMENS, HOCHIKI
Kapasitas : 2 cone loop Minimum 1 loop - 117 GENT-ESSSER, EDWARD,
address NOHMI.
Accessories : Standard Manifacturer.
2.0. EQUIPMENT FIRE ALARM
2.1. FIRE DETECTOR
- Heat Detector : Rate of Rise Heat Detector GENT-ESSSER, EDWARD,
w/Thermistor Sensor NOHMI.
Operating voltage : 20 –24 Volt DC SIEMENS, HOCHIKI.
Operating Temperature : 57 °C
Temperature rate of rise : 10 °C/menit
- Heat Detector : Fixed Temperature Head Detector GENT-ESSSER, EDWARD,
w/Thermistor Sensor NOHMI.
Operating voltage : 20 – 30 Volt DC. SIEMENS, HOCHIKI.
Operating Temperature : 57 °C
- Smoke Detector : Photo Electric Smoke Detector GENT-ESSSER, HOCHIKI.
Operating voltage 15 – 30 Volt DC. SIEMENS. EDWARD, NOHMI
Ambient temperature -15°C - +15°C.
2.2. ALARM BELLS. GENT-ESSSER, HOCHIKI.
- Alarm Bell : Dia. 6 “ size , type gong SIEMENS. EDWARD, NOHMI
- Noise . : Type minimum 90 dB
2.3. MANUAL PUSH BUTTON GENT-ESSSER, HOCHIKI.
- Type :
flush mounting type dan dilengkapi SIEMENS. EDWARD, NOHMI
outlet fire intercom
2.4. ALARM LAMP / INDICATOR LAMP
Type : Surface GENT-ESSSER, HOCHIKI.
Operating voltage : 20 – 24 Vdc SIEMENS. EDWARD, NOHMI
Current consumption : 45 mA max
Intensitas : 4,75 Candela.sec
Flash Rate : 45 ± 20% flasher/minutes
Warna : Merah
3.0. INSTALASI
3.1. KABEL INSTALASI
Kabel utama pada Riser dari TBFA tiap lantai
- Kabel Data : Twisted (TSP AWG 18) type FRC RADOX, NEXAN, LS.
( Working Temp 90° C ), Breaking
Temp. 950°C
- Kabel Power : FRC 3 x 2,5 mm² ( Working RADOX, BETAFLAM, PYRELLI.
Temp.90 C,Breaking Temp. 950 C)
Kabel dari TBFA tiap lantai ke Detector menggunakan :
- Kabel Detector : NYA. KABELINDO, KABELMETAL,
- Kabel Intercom : ITC ( 2 pair ) SUPREME, VOKSEL, SUMI,
EXTRANA.
3.2. KABEL KONDUIT : UPVC High Impact Fire Retardant. EGA, CLIPSAL, PRALON, PRIME,
: Metal Conduit ELPRO, NATIONAL, GINDE.
3.3. TB-FA / IDF.
Box from steel sheet, finishing Powder coating, minimum 1,5 mm Lokal Kualitas Baik
thickness.
( Factory Made )
4.0. GROUNDING SYSTEM
4.1. - Conductor : BC 25 mm² .(Sesuai gambar KABELINDO, KABELMETAL,
rencana).
- Copper rod as Earthing Electrode SUPREME, VOKSEL,SUMI
4.2. Back up Nicad Battery : Back up Emergency 2 jam MENVIER, SAFT, HIT, SAMCON,
MAXPID, POWER CRAFT

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. -
11
Proyek : CINERE RESORT APARTEMEN Jl. Raya Gandul Cinere – Depok.
Paket Pekerjaan Fire Alarm.( Tower B ).

Cinere Resort Apartement -SPFA.Doc Ketentuan Teknis Pekerjaan Fire Alarm - Hal. -
12

Anda mungkin juga menyukai