Pemadam Kebakaran
TINGKAT DASAR II
Agenda
01 Dasar Hukum
04 Hidran Sprinkler
Tujuan Pemasangan
Untuk mendeteksi kebakaran sedini mungkin
sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan
dapat segera dilakukan.
Peraturan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No 02 Tahun 1983
tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
Jarak antar alat pengindera tidak lebih dari 7 m untuk ruang efektif, sedangkan untuk ruang sirkulasi
tidak lebih dari 10 m
Jarak alat pengindera dengan dinding pembatas paling jauh 3 m pada ruang efektif dan 6 m
pada ruang sirkulasi
Jarak alat pengindera panas dengan dinding minimum 30 cm
Pada tiap ketinggian yang berbeda dipasang satu buah alat pengindera panas untuk setiap
luas lantai 92 m².
Di puncak lekukan atap pada ruangan tersembunyi, dipasang sebuah alat pengindera panas
untuk setiap jarak memanjang 9 m
Jenis fixed temperature heat detector: Ruang genset, dapur foodcourt, basement, gudang berasap
asbes, bengkel las dan sejenisnya.
Jenis rate of rise heat detector: Kantor, kamar hotel, rumah sakit, ruang server, ruang arsip dan
sejenisnya.
2. Detektor Asap Detektor Ionisasi
1 Yang bekerjanya berdasarkan
(Smoke Detector) tumbukan partikel asap
dengan unsur radioaktif Am di
dalam ruang detektor
(smoke chamber). Alat ini cocok
Adalah peralatan untuk mendeteksi asap dari
suatu alarm kobaran api yang cepat,
tetapi jenis ini lebih mudah
kebakaran yang terkena alarm palsu karena
dilengkapi dengan sensitivitasnya yang tinggi.
suatu rangkaian dan Contoh : R.keluarga, R. tidur.
Ionisasi Photoelectric
• Mendeteksi asap dari kobaran api • Smoke optikal (photoelectric) lebih
yang cepat (fast flaming fire), tetapi baik untuk mendeteksi asap dari
jenis ini lebih mudah terkena false kobaran api kecil, sehingga cocok
alarm, karena sensitifitasnya yang untuk di hallway (lorong) dan
tinggi tempat-tempat rata. Jenis ini lebih
• Lokasi penempatan : ruang tahan terhadap false alarm dan
keluarga dan ruangan tidur karenanya boleh diletakkan di
dekat dapur.
• Lokasi penempatan : dapur
3. Detektor Nyala (Flame Detector)
Detektor nyala akan memberikan tanggapan terhadap
01 energi radiasi di dalam atau di luar batas kemampuan
manusia. Ia peka terhadap nyala bara api, arang atau nyala
api kebakaran, sehingga detektor ini disediakan untuk sistem
alarm kebakaran
02
Penggunaan detektor nyala ini cocok untuk
daerah yang sangat mudah meledak atau
terbakar
03
Jenis detektor nyala antara lain :
a. Infrared detektor
b. Ultraviolet detektor
Ultra Violet Ultraviolet & Infra Red Infra Red
Prinsip Kerja
Detektor Nyala
3. Detektor Nyala (Flame Detector)
setiap kelompok dipasang di luar daerah yang sering Lokasi/penempatan:
1
4
sistem harus dibatasi suangan (udara mengalami alat ini digunakan
maksimum 20 buah terbuka), maka alat sambaran petir, harus untuk deteksi
pengindera harus dilindungi ruangan yang agak
terbuat dari bahan sedemikian rupa besar/tinggi atau
yang tahan karat, sehingga tidak ruangan yang
tahan pengaruh menimbulkan alarm menyimpan barang-
angin dan getaran palsu barang yang mudah
terbakar seperti
gudang mesiu,
tank-tank dan
gudang bahan
kimia.
Alarm Kebakaran
mendeteksi Memberitahu/ Sistem
fenomena peringatan Konvensional
kebakaran se- (early warning)
awal mungkin dan
menemukan Sistem
Tujuan
Fungsi
Jenis
(detector) Addressable
gejala
kebakaran
secara Sistem Semi
dini/awal Addressable
Jenis Alarm
Kebakaran
1. Lonceng/bel/sirene dengan
sumber tenaga baterai.
2. Alat pengindera.
3. Master Control Fire Alarm
System
4. Break glass
5. Annunciator
6. Lampu indicator
Skema Kerja
Alarm
Tempat Pemasangan Alarm Kebakaran
Setiap perlengkapan Setiap lemari dalam tembok
listrik/papan sakelar luas yang memiliki tinggi mencapai
Ruangan tersembunyi permukaan 1,5 m² dan plafond/ volumenya minimum
ditempatkan dalam lemari 7,3 m³.
Bila dalam satu sistem alarm kebakaran, dipasang lebih dari satu jenis alarm,
tegangannya harus sama
Sistem alarm kebakaran harus memiliki gambaran instalasi secara lengkap dan
mencantumkan letak perlengkapan tersebut, serta ditempatkan di pusat kontrol
Sumber tenaga listrik untuk sistem ini harus memiliki tegangan 6 volt atau 12
volt DC (arus searah)
Pengertian
Alat pemadam yang dapat dilayani oleh satu orang,
yang beratnya maksimal 16 kg yang dipergunakan
pada awal terjadinya kebakaran.
Peraturan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No 04 Tahun
1980 tentang Syarat – syarat pemasangan dan
pemeliharaan APAR
A B C D
Tinggi
1 Jarak
2 3
Warna
Cara 4 Suhu
5
Pemasangan
Untuk Metode
Kebakaran 2 pemadaman
yang adalah
disebabkan penyelimutan.
oleh unsur
lemak atau
minyak goreng
6. Pengganti Halon
Tidak beracun,
Tidak
menghantarkan
listrik, mudah
menguap, tidak
1 meninggalkan 3
noda
Tingkat Dasar II
Hidrant
Pengertian
Jaringan instalasi pipa air untuk pemadaman
kebakaran yang dipasang secara permanent
Standar
Standar Negara Indonesia (SNI) 03 – 1745 - 2000
tentang Tentang Standar Sistem Pipa tegak dan Selang
Kebakaran
Pompa-pompa
Outlet/pengeluaran
Hidran halaman
Sambungan pemadam
kebakaran
Komponen Hidran
Tempat persediaan air (Reservoir)
Utama Diesel
Utama Elektrik
by tekanan di dalam pada outlet. pompa utama
jaringan instalasi. Kapasitas besar. elektrik, bekerja
Kapasitas kecil. Harus siap setiap secara otomatis.
Operating pressure saat (hidup secara Operating Pressure
jockey pump di- otomatis, mati secara Diesel Fire Pump di-
setting 6 kg/cm² - 8 manual). Operating setting pada tekanan 3
kg/cm² atau 8 kg/cm² Pressure Main Pump kg/cm² – 8 kg/cm²
– 10 kg/cm². (Electrical Fire Pump) atau 3 kg/cm² – 8
di-setting pada tekanan kg/cm² tetapi juga
4kg/cm² – 8 kg/cm² diintegrasikan
atau 4 kg/cm² dengan supply daya
– 10 kg/cm². dari PLN
Komponen Hidran
Outlet/pengeluaran
Disebut sebagai hidran box
Didalamnya terdapat nozzle, coupling dan selang (umumnya 30 meter)
Machino coupling
Thread Coupling
Storz Coupling
Tingkat Dasar II
Sprinkler Sistem
Pengertian
Sistem pemadam yang terdiri dari sistem suplai air
dengan tekanan yang memadai, serta mengalur
melewati sistem pemipaan yang tersambung ke
kepala spi=rinkler.
Standar
Standar Negara Indonesia (SNI) 03 – 3989 - 2000
tentang Tentang Standar Sistem Sprinkler Otomatis
Sistem
2. Bila terjadi kebakaran panas api
akan melelehkan sambungan
solder atau memecahkan bulb,
kemudian kepala sprinkler akan
Sprinkler
menyemburkan air
3. Pemeliharaan sistem
sprinkler
yang akan memiliki
baik
kehandalan yang tinggi dan
memberikan perlindungan yang
baik terhadap manusia dan harta
benda
Efisiensi Sprinkler
Pemadaman kebakaran secara otomatis.
tidak banyak melibatkan personal
+ Sistem dapat
Panas yang timbul
diandalkan dan
dari
lebih murah
Adalah jaringan suatu
- Sistem ini tidak
pipa yang berisi air kebakaran
boleh
dengan tekanan membuat sprinkler
dipakai untuk
tertentu head bekerja dan
pemasangan
air
keluar, ketika suhu pada
lokasi di bawah 40
berbentuk
pola derajat F karena air
dapat membeku
pancar
yang seragam.
Sistem Sprinkler Pipa Basah
Sistem Sprinkler Pipa Kering
Penyediaan Air
Jaringan Pipa
Tenaga Penggerak
Kepala Sprinkler
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Penyediaan Air
Utama Diesel
Utama Elektrik
stand-by tekanan air pada outlet. cadangan pompa
di dalam jaringan Kapasitas besar. utama elektrik,
instalasi. Harus siap setiap bekerja secara
Kapasitas kecil. saat (hidup secara otomatis.
Operating otomatis, mati
Pressure Jockey secara manual)..
Pump biasanya di
di set pada 4
kg/Cm2 – 6
Kg/Cm2
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Kepala Sprinkler
open orifice
Aerosol Padat
Kimia Basah
• Media pemadam wet chemical untuk kelas K dikembangkan sebagai alat pemada m
dapur-dapur komersial modern yang menggunakan high efficiency deep fat fry ers
• khusus dirancang untuk menangani minyak goreng hingga atas 680 F
• diformulasikan khusus untuk bereaksi dengan minyak sehingga akan membentuk
zat sabun melalui proses yang disebut saponifikasi
• Proses saponifikasi dapat memberikan efek dingin dan emulsi sehingga lama kel amaan
api akan padam apabila diterapkan pada cairan yang terbakar.
Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System
- Discharge Nozzle
- Piping
- Control Panel
- Discharge or Warning Alarm
- Hazard Warning or Caution Sign
- Automatic Fire Detection
- Manual Discharge Stations
- Storage Containers & Extinguishing Agents
Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System
Equipment
Tingkat Dasar II
Baju Tahan Panas