Anda di halaman 1dari 94

Sistem Instalasi Deteksi, Alarm &

Pemadam Kebakaran
TINGKAT DASAR II
Agenda
01 Dasar Hukum

02 Sistem Deteksi dan Alarm


Kebakaran
03 Alat Pemadam Api Ringan

04 Hidran Sprinkler

05 Fire Safety Equipment


Dasar Hukum
Tingkat Dasar II
Dasar Hukum

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Permenaker No : PER.02/MEN/1983


Tentang Keselamatan Kerja Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik

PP No 50 Tahun 2012 PermenPU No : 26/PRT/M/2008


Tentang Penerapan Sistem Manajemen
tentang Persyaratan Teknis Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan

Kepmenaker No: KEP.186/MEN/1999 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992


Tentang Unit Penanggulangan tentang Perumahan dan Permukiman
Kebakaran Di Tempat Kerja

Permenakertrans No: PER.04/MEN/1980 Instruksi Menteri Tenaga Kerja


Tentang Syarat – Syarat Pemasangan dan No : INS.11/M/BW/1997
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
SISTEM DETEKSI
DAN ALARM
KEBAKARAN
Tingkat Dasar II
Sistem Penginderaan/Deteksi
Detektor (sistem penginderaan) dan Alarm (sistem deteksi)

Tujuan Pemasangan
Untuk mendeteksi kebakaran sedini mungkin
sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan
dapat segera dilakukan.

Peraturan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No 02 Tahun 1983
tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik

Jenis Sistem Penginderaan


1. Detektor Nyala 3. Detektor Asap
2. Detektor Panas 4. Detector Gas
1. Detektor Panas (Heat Detector)
Peralatan dari detektor kebakaran yang dilengkapi dengan suatu rangkaian listrik atau pneumatic yang secara
otomatis akan mendeteksi kebakaran melalui panas yang diterimanya
Fixed Temperature Rate of Rise Detector Rate Compensation
Detector
Detector

Adalah pendeteksi kenaikan


panas. ROR banyak digunakan
Adalah pendeteksi panas yang karena detector ini bekerja Adalah pendeteksi temperature
langsung tinggi. Maka berdasarkan kenaikan suhu yang mengkompensasi
dipasang pada ruangan cocok secara cepat di suatu ruangan kendati dapat temperature
sudah bersuhu tinggi. Karena yang masih berupa hembusan panas. dengan sekitar. Prinsip
kalua pada tempat itu digunakan ROR Umumnya pada titik 55 – 63 derajat lingkungansama
kerjanya dengan fixed
maka akan muncul alarm palsu. Celcius sudah aktif dan membunyikan temperature
alarm.
Elemen peka panas dipasang pada posisi antara 15 mm ~ 100 mm dibawah plafond
Detektor
Panas Pada satu kelompok sistem tidak boleh dipasang lebih dari 40 buah

Luas 46 m², tinggi langit-langit 3 m, dipasang 1 buah alat pengindera panas

Jarak antar alat pengindera tidak lebih dari 7 m untuk ruang efektif, sedangkan untuk ruang sirkulasi
tidak lebih dari 10 m
Jarak alat pengindera dengan dinding pembatas paling jauh 3 m pada ruang efektif dan 6 m
pada ruang sirkulasi
Jarak alat pengindera panas dengan dinding minimum 30 cm

Pada tiap ketinggian yang berbeda dipasang satu buah alat pengindera panas untuk setiap
luas lantai 92 m².
Di puncak lekukan atap pada ruangan tersembunyi, dipasang sebuah alat pengindera panas
untuk setiap jarak memanjang 9 m
Jenis fixed temperature heat detector: Ruang genset, dapur foodcourt, basement, gudang berasap
asbes, bengkel las dan sejenisnya.
Jenis rate of rise heat detector: Kantor, kamar hotel, rumah sakit, ruang server, ruang arsip dan
sejenisnya.
2. Detektor Asap Detektor Ionisasi
1 Yang bekerjanya berdasarkan
(Smoke Detector) tumbukan partikel asap
dengan unsur radioaktif Am di
dalam ruang detektor
(smoke chamber). Alat ini cocok
Adalah peralatan untuk mendeteksi asap dari
suatu alarm kobaran api yang cepat,
tetapi jenis ini lebih mudah
kebakaran yang terkena alarm palsu karena
dilengkapi dengan sensitivitasnya yang tinggi.
suatu rangkaian dan Contoh : R.keluarga, R. tidur.

secara otomatis Detektor Photo Electric


mendeteksi
2
Yang bekerjanya berdasarkan
kebakaran apabila pembiasan cahaya lampu LED
di dalam ruang detektor oleh
menerima partikel adanya asap yang masuk dengan
partikel asap. kepadatan tertentu. Alat ini lebih
baik untuk mendeteksi asap dari
kobaran api kecil. Jenis ini lebih
tahan terhadap alarm palsu.
Contoh : Lorong, dapur.
2. Detektor Asap (Smoke Detector)
setiap luas lantai 92 m2 harus dipasang sebuah alat pengindera asap

Jarak antar alat pengindera asap maksimum 12 m di dalam ruangan


efektif, dan 18 m di dalam ruangan sirkulasi

Jarak titik alat pengindera yang terdekat ke dinding atau dinding


pemisah 6 m dalam ruang efektif dan 12 meter dalam ruang sirkulasi

Setiap kelompok sistem harus dibatasi maksimum 20 buah alat pengindera


asap yang dapat melindungi ruangan 2000 m² luas lantai
2. Detektor Asap (Smoke Detector)
Terdapat dua jenis smoke detektor yaitu ionization smoke detector
dan photoelectric smoke detector.

Ionisasi Photoelectric
• Mendeteksi asap dari kobaran api • Smoke optikal (photoelectric) lebih
yang cepat (fast flaming fire), tetapi baik untuk mendeteksi asap dari
jenis ini lebih mudah terkena false kobaran api kecil, sehingga cocok
alarm, karena sensitifitasnya yang untuk di hallway (lorong) dan
tinggi tempat-tempat rata. Jenis ini lebih
• Lokasi penempatan : ruang tahan terhadap false alarm dan
keluarga dan ruangan tidur karenanya boleh diletakkan di
dekat dapur.
• Lokasi penempatan : dapur
3. Detektor Nyala (Flame Detector)
Detektor nyala akan memberikan tanggapan terhadap
01 energi radiasi di dalam atau di luar batas kemampuan
manusia. Ia peka terhadap nyala bara api, arang atau nyala
api kebakaran, sehingga detektor ini disediakan untuk sistem
alarm kebakaran

02
Penggunaan detektor nyala ini cocok untuk
daerah yang sangat mudah meledak atau
terbakar

03
Jenis detektor nyala antara lain :
a. Infrared detektor
b. Ultraviolet detektor
Ultra Violet Ultraviolet & Infra Red Infra Red
Prinsip Kerja
Detektor Nyala
3. Detektor Nyala (Flame Detector)
setiap kelompok dipasang di luar daerah yang sering Lokasi/penempatan:
1

4
sistem harus dibatasi suangan (udara mengalami alat ini digunakan
maksimum 20 buah terbuka), maka alat sambaran petir, harus untuk deteksi
pengindera harus dilindungi ruangan yang agak
terbuat dari bahan sedemikian rupa besar/tinggi atau
yang tahan karat, sehingga tidak ruangan yang
tahan pengaruh menimbulkan alarm menyimpan barang-
angin dan getaran palsu barang yang mudah
terbakar seperti
gudang mesiu,
tank-tank dan
gudang bahan
kimia.
Alarm Kebakaran
mendeteksi Memberitahu/ Sistem
fenomena peringatan Konvensional
kebakaran se- (early warning)
awal mungkin dan
menemukan Sistem
Tujuan

Fungsi

Jenis
(detector) Addressable
gejala
kebakaran
secara Sistem Semi
dini/awal Addressable
Jenis Alarm
Kebakaran

Konvensional Addressable Semi Addressable


Hanya bisa Setiap detektor memiliki Panel kontrol
menginformasikan zone, alamat sendiri-sendiri menggunakan addressable
tanpa mengetahui detektor untuk menyatakan dan detektor dan peralatan
mana yang mendeteksi. identitas dirinya jadi titik menggunakan
Untuk skala kecil seperti kebakaran diketahui konvensional. Agar dapat
minimarket, perumahan, dengan pasti. Biasanya berkomunikasi dengan
pertokoan, gudang, dll digunakan di gedung panel maka dipasang
bertingkat seperti hotel, module.
perkantoran, mall, dll
Peralatan Alarm Kebakaran
Peralatan alarm kebakaran, sekurang-kurangnya harus memiliki:

1. Lonceng/bel/sirene dengan
sumber tenaga baterai.
2. Alat pengindera.
3. Master Control Fire Alarm
System
4. Break glass
5. Annunciator
6. Lampu indicator
Skema Kerja
Alarm
Tempat Pemasangan Alarm Kebakaran
Setiap perlengkapan Setiap lemari dalam tembok
listrik/papan sakelar  luas yang memiliki tinggi mencapai
Ruangan tersembunyi permukaan 1,5 m² dan plafond/ volumenya minimum
ditempatkan dalam lemari 7,3 m³.

Ruangan tangga dalam


Kereta lift atau pada ruangan Setiap daerah diantara 2 bangunan gedung yang kedap
penarik vertikal (dua) lantai api dan asap dipasang pada
plafond atas

lantai bangunan gedung,


Daerah yang dilindungi dengan
dimana secara khusus Bagian dari plafond yang
jarak 1,5m dari pintu tahan api
dipasang saluran berbentuk kisi-kisi
pembuangan udara

Pada setiap 12 m sepanjang


dinding luar terbuat dari baja
yang digalvanis
Pemasangan Alarm Kebakaran
Dilengkapi dengan indikator

Bila dalam satu sistem alarm kebakaran, dipasang lebih dari satu jenis alarm,
tegangannya harus sama

Sistem alarm kebakaran harus memiliki gambaran instalasi secara lengkap dan
mencantumkan letak perlengkapan tersebut, serta ditempatkan di pusat kontrol

Sumber tenaga listrik untuk sistem ini harus memiliki tegangan 6 volt atau 12
volt DC (arus searah)

Pemasangan harus terpisah dari pemasangan instalasi tenaga dan instalasi


penerangan
ALAT PEMADAM
API RINGAN (APAR)
Tingkat Dasar II
Alat Pemadam Api Ringan
Atau biasa disebut dengan APAR

Pengertian
Alat pemadam yang dapat dilayani oleh satu orang,
yang beratnya maksimal 16 kg yang dipergunakan
pada awal terjadinya kebakaran.

Peraturan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No 04 Tahun
1980 tentang Syarat – syarat pemasangan dan
pemeliharaan APAR

1. Jenis Cairan (Air Bertekenan)


Jenis - 2. Jenis Busa / foam
Jenis 3. Jenis Tepung Kering
4. Jenis Gas (CO2)
Kelas Kebakaran >< Jenis APAR

A B C D

Bahan Padat Bahan Bakar Cair Peralatan Logam


(Kec.Logam) Kelistrikan
1. Air Bertekanan 1. Busa / Foam 1. CO2 APAR jenis MET-L-X,
2. Dry Chemical 2. Dry Chemical 2. Dry Chemical TEC, LIT X dan Procu
Powder Powder Powder der
3. Busa / foam 3. CO2
Fungsi Alat Pemadam Api Ringan
Atau biasa disebut dengan APAR

Untuk pemadaman mulai


kebakaran

Untuk ukuran api kecil

Dapat dioperasikan satu


orang
Syarat Pemasangan APAR
PerMenaKer No 04 Tahun 1980

Tinggi
1 Jarak
2 3
Warna
Cara 4 Suhu
5
Pemasangan

Tinggi Jarak Tabung APAR APAR digantung APAR tidak


pemasangan penempatan berwarna merah di dinding boleh
dg
tanda APAR 125 APAR tidak boleh tinggi 120 ditempatkan pada
lantai dmana kecuali di cm
untuk CO2 atau tempat dg
cm dari dasar
APAR ditempatkan lebih dari 15 m,
tentukan lain oleh dari
DCPlantai
dg kecuali
syarat ruangan
temperature atau
bagian pengawasan jarak antar lantai diatas 49 derajat
dan APAR tidak Celcius
kurang dari 15 cm
LETAKAN 125 Cm
DARI ATAS LANTAI
ATAU MINIMAL 15
Cm DARI LANTAI

Tanda dan Cara Pemasangan


1. Air Bertekanan
2,5 gallon ai 10 – 13 meter
pada 150 – 175 (jarak efektif
psi (s.d 1 maksimum)
menit waktu
penyemprotan)
1 3 5

Hanya untuk Ada pressure Metode


Kebakaran 2 gauge untuk 4 pemadaman
Kelas “A’ memudahkan adalah
melihat tekanan pendinginan.
secara visual
2. Busa / Foam
Penggunaan
dengan 4 - 6 meter
mencampurkan (jarak efektif
2 larutan maksimum)
berbeda dg
1 membalikan 3 5
tabung atau
menekannya

Untuk Tidak mampu Metode


Kebakaran 2 untuk 4 pemadaman
Kelas “A & kebakaran adalah
B’ minyak yang pendinginan
bertekanan, dan
mengalir memisahkan
maupun bahan
kebakaran gas bakar
3. Karbon Dioksida
Tidak ada 1 – 2 meter
pressure (jarak efektif
gaugenya, maksimum)
kapasitas
ditentukan dari
1 beratnya
3 5

Untuk Efektivitas Metode


Kebakaran 2 menurun 4 pemadaman
Kelas “B & C’ sebanding adalah
dengan pendinginan
kenaikan dan
temperature penyelimutan.
4. Dry Chemical Powder
Mempumyai 1,5– 6 meter
pressure gauge (jarak
untuk efektif
pemeriksaan maksimum)
visual
1 3 5

Untuk Waktu Metode


Kebakaran 2 penyemprotan 4 pemadaman
Kelas “A, B & C’ 8 – 25 detik adalah
penyelimutan.
5. Wet Chemical
Mempumyai
pressure gauge
untuk
pemeriksaan
visual
1 3

Untuk Metode
Kebakaran 2 pemadaman
yang adalah
disebabkan penyelimutan.
oleh unsur
lemak atau
minyak goreng
6. Pengganti Halon
Tidak beracun,
Tidak
menghantarkan
listrik, mudah
menguap, tidak
1 meninggalkan 3
noda

Beberapa jenis: Melindungi


AF-1 2 peralatan listrik,
Halotron laboratorium,
NAF galeri, museum,
alat
penyimpanan
data, dll
Jenis Media Pemadam
Kebakaran dan
Aplikasinya
Hidran

Tingkat Dasar II
Hidrant

Pengertian
Jaringan instalasi pipa air untuk pemadaman
kebakaran yang dipasang secara permanent

Standar
Standar Negara Indonesia (SNI) 03 – 1745 - 2000
tentang Tentang Standar Sistem Pipa tegak dan Selang
Kebakaran

1. Hydrant Halaman / Pillar


Jenis - 2. Hydrant Gedung / Box
Jenis
Klasifikasi hunian tingkat risiko bahaya
kebakaran :
Risiko Bahaya Kebakaran Ringan
luas 1000 m² s/d 2000 m², 2 titik Pilar Hydrant dan
tambahan 1 titik setiap tambahan luas 1000 meter

Risiko Bahaya Kebakaran Sedang


luas 800 m² s/d 1600 m², 2 titik pilar hydrant tambahan
1 titik pilar hydrant setiap tambahan 800 meter

Risiko Bahaya Kebakaran Berat


luas 600 m² s/d 1200 m², 2 titik Pilar Hydrant dan
tambahan 1 titik Pilar Hydrant setiap tambahann 600
meter
Jenis Hidran

- Pilar Hydrant dengan Double/Single - Diameter Selang Kebakaran 1,5 inch


Outlet 2,5 “ - Dilengkapi dengan Landing Valve
- Pilar Hydrant dipasang tidak kurang 6 -Diameter Pipa Tegak untuk bangunan
meter dari tepi bangunan rendah 2 inch
- Dilengkapi Seamese Connection - Diameter Pipa tegak untuk bangunan
- Tekanan titik Terberat/terdekat minimum sedang 2,5 inch
- Diameter PipaTegak untuk banguan
7. kg/cm²
tinggi
- Tekanan titik Terjauh Max 4.5 kg/cm² 4 inch
- Tekanan max pada titik terjauh 4,5 kg/
cm²
Komponen Hidran
Tempat persediaan air (Reservoir)

Panel Pengendali (Kontrol) Pompa.

Pompa-pompa

Outlet/pengeluaran

Hidran halaman

Sambungan pemadam
kebakaran
Komponen Hidran
Tempat persediaan air (Reservoir)

 Klasifikasi potensi bahaya kebakaran ringan:


45 menit (22.500 galon = 85,16 m³)
 Klasifikasi potensi bahaya kebakaran
sedang:
60 menit (30.000 galon = 113,6 m³)
 Klasifikasi potensi bahaya kebakaran
berat:
90 menit (45.000 galon = 170,33 m³)
Komponen Hidran

Panel Pengendali (Kontrol) Pompa.


 Berfungsi sebagai pengendali pompa
 Masing-masing pompa dilayani oleh 1 panel
 Bisa beroperasi secara manual atau otomastis
 Panel dilengkapi dengan :
 tombol on/off
 indikator standby power
 indikator trouble
 indikator pompa aktif (on), dan lain-lain.
Komponen Hidran Kapasitas pompa pemadam :
i. Kelas 1 = 1000 GPM atau lebih
ii. Kelas 2 = 500 s/d 1000 GPM
Pompa-pompa iii. Kelas 3 = kurang dari 500 GPM

Fungsi: untuk stand- Fungsi : supplai air Fungsi : cadangan


Jockey

Utama Diesel
Utama Elektrik
by tekanan di dalam pada outlet. pompa utama
jaringan instalasi. Kapasitas besar. elektrik, bekerja
Kapasitas kecil. Harus siap setiap secara otomatis.
Operating pressure saat (hidup secara Operating Pressure
jockey pump di- otomatis, mati secara Diesel Fire Pump di-
setting 6 kg/cm² - 8 manual). Operating setting pada tekanan 3
kg/cm² atau 8 kg/cm² Pressure Main Pump kg/cm² – 8 kg/cm²
– 10 kg/cm². (Electrical Fire Pump) atau 3 kg/cm² – 8
di-setting pada tekanan kg/cm² tetapi juga
4kg/cm² – 8 kg/cm² diintegrasikan
atau 4 kg/cm² dengan supply daya
– 10 kg/cm². dari PLN
Komponen Hidran
Outlet/pengeluaran
 Disebut sebagai hidran box
 Didalamnya terdapat nozzle, coupling dan selang (umumnya 30 meter)

Selang pemadam (fire hose)


Selang kebakaran ada 3 Jenis, yaitu :
Selang Rembes (Percolated), Selang tidak
Rembes (Non Percolated) dan Hose Reel
dengan masing-masing diameter 2,5”,
1,5
” dan 1.
Komponen Hidran
Outlet/pengeluaran
Coupling (Sambungan)
Fungsi Coupling adalah untuk menyambung Selang Kebakaran (Fire Hose) dengan
diameter 2,5” dan 1,5”.

Machino coupling
Thread Coupling
Storz Coupling

Hermaphridte Coupling Instantaneous Coupling


Komponen Hidran
Outlet/pengeluaran
Adaptor coupling Hose reel
Adaptor coupling berfungsi untuk Hose reel adalah gulungan selang pemadam
menyambung selang kebakaran kebakaran yang pada ujungnya dilengkapi
yang mempunyai perbedaan diameter. dengan Nozzel Diameter 1 inch secara tetap
dan dihubungkan dengan sumber air
bertekanan
Komponen Hidran
Outlet/pengeluaran
Nozzle
Nozzle adalah alat penyemprot yang merupakan
titik ujung sistem penyaluran air sebagai tempat
pengeluaran air untuk pemadaman kebakaran.
Nozzle berfungsi untuk mengatur bentuk
pancaran air dan mengatur arah pancaran untuk
mencapai sasaran pemdaman kebakaran
Jenis Nozzle adalah Jenis Jet, Jenis Spray dan
Combination Nozzle (Jet-Spray) dengan variasi
diameter 2,5” , 1,5” dan 1” (Khusus untuk
Hose reel).
Komponen Hidran
Hidran halaman

 Dipasang dihalaman/ luar gedung


 Selang ukuran 2,5 inchi, nozzle diletak
kan dalam kotak terpisah
Komponen Hidran
Sambungan pemadam kebakaran
 Bentuknya berupa kopling bercabang
ganda yang dihubungkan ke pipa tegak
sistem hidran.
 Fungsi : untuk memasukkan suplai air
dari mobil pemadam kebakaran ke dalam
jaringan instalasi hidran pada saat
persediaan air di reservoir telah habis
 aliran air hanya ke arah masuk saja,
yakni dari arah siamese ke dalam jaringan
air
Sprinkler Sistem

Tingkat Dasar II
Sprinkler Sistem

Pengertian
Sistem pemadam yang terdiri dari sistem suplai air
dengan tekanan yang memadai, serta mengalur
melewati sistem pemipaan yang tersambung ke
kepala spi=rinkler.

Standar
Standar Negara Indonesia (SNI) 03 – 3989 - 2000
tentang Tentang Standar Sistem Sprinkler Otomatis

1. Sistem Sprinkler Pipa Basah


Jenis - 2. Sistem Sprinkler Pipa Kering
3. Sistem Sprinkler Curah
Jenis
4. Sistem Sprinkler Pre-Action
1. Sistem sprinkler terdiri dari
rangkaian pipa yang dilengkapi
dengan discharge nozzle yang
kecil atau sering disebut dengan
sprinkler head dan ditempatkan
dalam suatu bangunan

Sistem
2. Bila terjadi kebakaran panas api
akan melelehkan sambungan
solder atau memecahkan bulb,
kemudian kepala sprinkler akan

Sprinkler
menyemburkan air
3. Pemeliharaan sistem
sprinkler
yang akan memiliki
baik
kehandalan yang tinggi dan
memberikan perlindungan yang
baik terhadap manusia dan harta
benda
Efisiensi Sprinkler
Pemadaman kebakaran secara otomatis.
tidak banyak melibatkan personal

Gedung/assets mampu melindungi sendiri


terhadap bahaya kebakaran

Premi asuransi rendah

Daerah perlindungan berada dibawah kendalinya


sampai Petugas Fire Brigade datang ditempat.
Kepadatan Pancaran
SNI 03-3989-200

 Klasifikasi Resiko Ringan = 2, 25 mm/menit


Luas perlindungan max = 84 m²
 Klasifikasi Resiko Sedang = 5 mm/menit
Luas Perlindungan sedang I = 72 m² Luas
Perlindungan Sedang II = 144 m² Luas
Perlindungan Sedang III = 360 m²
 Klasifikasi Resiko Berat = 7,5-12,5
mm/menit
Luas Perlindungan Berat max = 260 m²
Jumlah Maksimum Kepala Sprinkler
SNI 03-3989-200

Bahaya Bahaya Bahaya


Ringan Sedang Berat
• 500 • 1000 • 1000
buah buah buah
Jarak Pemasangan Kepala Sprinkler
SNI 03-3989-200

Bahaya Bahaya Bahaya Jarak


Ringan Sedang Berat dari Overlap
•Max 4.6 •Max 4.0 • Max 1.7 Dinding ¼
meter meter meter • Max 1.7 bagian
meter
Sistem Sprinkler Pipa Basah

Pengertian Cara Kerja Kelebihan &


Kekurangan

+ Sistem dapat
Panas yang timbul
diandalkan dan
dari
lebih murah
Adalah jaringan suatu
- Sistem ini tidak
pipa yang berisi air kebakaran
boleh
dengan tekanan membuat sprinkler
dipakai untuk
tertentu head bekerja dan
pemasangan
air
keluar, ketika suhu pada
lokasi di bawah 40
berbentuk
pola derajat F karena air
dapat membeku
pancar
yang seragam.
Sistem Sprinkler Pipa Basah
Sistem Sprinkler Pipa Kering

Pengertian Cara Kerja Kelebihan &


Kekurangan
Panas dari
kebakaran
mengaktifkan + Sistem jaringan
Adalah sistem pipa kepala sprinkler, pipa dalam kondisi
yang berisi udara maka tekanan baik selama tidak
bertekanan yang udara dalam pipa digunakan
menjaga agar akan terlepas dan - Harus digunakan
“pipa kering” tetap turun sehingga hanya
tertutup. membuka katup ketika jaringan
dan seterusnya perpipaan terkena
mengalirkan keluar suhu di bawah 40
melalui kepala derajat F (8 derajat
sprinkler. C)
Sistem Sprinkler Pipa Kering
Sistem Sprinkler Curah

Pengertian Cara Kerja Kelebihan &


Kekurangan
Sistem ini
memberikan air
Adalah sistem pipa dalam jumlah + Dapat digunakan
yang head besar di atas area aktif
sprinkler terbuka tertentu dalam untuk
(penyiram). Tidak waktu yang perlindungan
membutuhkan relative singkat. ruangan
panas untuk Sistem ini yang
mengaktifkan head digunakan untuk memiliki
sprinkler. proteksi dari nilai
kebakaran yang tinggi
berkembang cepat - Bisa digunakan
dan menyebar. secara efektif jika
kuantitas
air sangat besar.
Sistem Sprinkler Pipa Curah
Sistem Sprinkler Pre-Action

Pengertian Cara Kerja


Kelebihan &
Adalah sistem pipa Kekurangan
yang
apabila detektor
Adalah sistem pipa bekerja, maka + Ruangan
yang memiliki akan yang dipasang
katup praaksi, membuka katup memiliki sistem
sehingga katup praaksi dan air pendeteksian
dapat masuk ke sistem api tambahan
bekerja pipa, namun air -
sesuai dengan tidak menyembur Perlunya
kerja detector. keluar monitoring
Sistem ini hamper dari rutin tekanan
sama sprinkler head udara untuk
dengan sistem sampai mencegah
pipa kering. panas terganggunya
memecahkan sinyal.
sprinkler head
Sistem Sprinkler Pre-Action
Sistem Sprinkler Combined
Dry Pipe – Preaction

• Adalah sistem pipa berisi udara


bertekanan.
• Jika terjadi kebakaran, peralatan
deteksi akan membuka katup
kontrol air dan udara dikeluarkan
pada akhir pipa suplai, sehingga
sistem akan terisi air dan bekerja
seperti sistem pipa basah.
• Jika peralatan deteksi rusak,
sistem akan bekerja seperti
sistem pipa kering.
Klasifikasi Bangunan
KLASIFIKASI TINGGI (M) PENGGUNAAN
BANGUNAN JUMLAH LANTAI SPRINKLER
Tidak Bertingkat Ketinggian sampai 8 m Tidak diharuskan
atau 1 lantai
Bertingkat Rendah Ketinggian sampai 8 m Tidak diharuskan
atau 2 lantai
Bertingkat Rendah Ketinggian sampai 14 m Tidak diharuskan
atau 4 lantai
Bertingkat Tinggi Ketinggian sampai 40 m Diharuskan mulai dari
atau 8 lantai Lantai 1
Bertingkat Tinggi Ketinggian sampai 40 m Diharuskan mulai dari
atau 40 m Lantai 1
Komponen Utama Sistem Sprinkler

Penyediaan Air

Jaringan Pipa

Tenaga Penggerak

Kepala Sprinkler
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Penyediaan Air

Penyediaan air Sprinkler dapat diusahakan melalui: Tangki gravitasi, tangki


bertekanan, jaringan air bersih dan tangki mobil kebakaran

Kebutuhan air untuk sprinkler:


 Klasifikasi bahaya ringan = 9 m³
 Klasifikasi bahaya sedang I = 12 m³
 Klasifikasi bahaya Sedang II = 22 m³
 Klasifikasi bahaya sedang III = 33 m³
 Klasifikasi bahaya Berat = 69 – 290 m³
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Jaringan Pipa

Jenis pipa yang dapat digunakan adalah:


1) Pipa Baja.
2) Pipa Baja Galvanis.
3) Pipa Besi Tuang dengan Flens.
4) Pipa Tembaga
5)Pipa-pipa tersebut harus memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI), atau standar internati
onal yang lain, seperti ASTM, NFPA, JIS.
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Tenaga Penggerak

Fungsi: untuk Fungsi : supplai Fungsi :


Jockey

Utama Diesel
Utama Elektrik
stand-by tekanan air pada outlet. cadangan pompa
di dalam jaringan Kapasitas besar. utama elektrik,
instalasi. Harus siap setiap bekerja secara
Kapasitas kecil. saat (hidup secara otomatis.
Operating otomatis, mati
Pressure Jockey secara manual)..
Pump biasanya di
di set pada 4
kg/Cm2 – 6
Kg/Cm2
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Kepala Sprinkler

Jenis kepala sprinkler berdasarkan sistem operasionalnya

Tipe Fusible Link Tipe Glass Bulb


Komponen Utama Sistem Sprinkler
Kepala Sprinkler

Jenis kepala sprinkler berdasarkan arah pancarannya

Pancaran dari dinding

open orifice

pancaran keatas Pancaran ke arah bawah


Komponen Utama Sistem Sprinkler
Kepala Sprinkler

Jenis kepala sprinkler berdasarkan kepekaaan terhadap suhu


• Kepala Sprinkler dengan segel berwarna.
• Kepala Sprinkler dengan tabung gelas berisi cairan berwarna.
• Tingkat kepekaan Kepala Sprinkler tersebut ditandai dengan pemberian warna te
rtentu baik pada segel maupun pada cairan yang terdapat di dalam tabung gelas.
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Kepala Sprinkler

Temperatur Kerja Kepala Sprinkler.


Perbedaan warna yang ada di Glass Bulb menunjukan tingkat kesensitifan
dari Sprinkler Head
Komponen Utama Sistem Sprinkler
Kepala Sprinkler

Pemilihan jenis Kepala Sprinkler yang digunakan harus disesuaikan dengan


kondisi termal mangan dimana Sprinkler
Alat Pemadam
Kimia
Tingkat Dasar II
Alat Pemadam Kimia

Sistem pemadam kimia merupa


kan sistem pemadam kebakaran
yang bekerja dengan cara
memutus rantai kimia pada tetra
hedron of fire
Alat Pemadam Kimia

Aerosol Padat

Kimia Basah

Fire Suppression System


Alat Pemadam Kimia
Aerosol Padat

• Berbentuk partikel padat dan bahan gas yang sangat halus


• Berada di udara secara significant lebih lama
• Meninggalkan residu lebih sedikit di dalam area terproteksi
• aerosol padat terkondensadi adalah agen proteksi total (proteksi ruangan) dan oleh
karena itu lebih efektif terlepas dari lokasi dan ketinggian api.
• Agen aerosol padat dapat diaktifkan secara mekanis, elektrik, atau gabungan
elektro – mekanis
• Sistem pemadam kebakaran aerosol padat sangat cocok untuk aplikasi risiko
khusus
• Sistem aerosol juga bisa digunakan sebagai alternative untuk pemadam kebakar
an agen bersih gas atau sistem kabut air (water mist)
Alat Pemadam Kimia
Aerosol Padat
Sistem Kerja

Sistem Langsung Ke Sumber (Aplikasi Lokal)

Mekanisme Pemadam Kebakaran

Sistem Proteksi Total


Alat Pemadam Kimia
Kimia Basah

• Media pemadam wet chemical untuk kelas K dikembangkan sebagai alat pemada m
dapur-dapur komersial modern yang menggunakan high efficiency deep fat fry ers
• khusus dirancang untuk menangani minyak goreng hingga atas 680 F
• diformulasikan khusus untuk bereaksi dengan minyak sehingga akan membentuk
zat sabun melalui proses yang disebut saponifikasi
• Proses saponifikasi dapat memberikan efek dingin dan emulsi sehingga lama kel amaan
api akan padam apabila diterapkan pada cairan yang terbakar.
Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System

Aplikasi dari fire suppression system, terdapat 2 (dua) jenis, yaitu:

Total Flooding system Local application system


Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System

Komponen utama fire suppression system:

- Discharge Nozzle
- Piping
- Control Panel
- Discharge or Warning Alarm
- Hazard Warning or Caution Sign
- Automatic Fire Detection
- Manual Discharge Stations
- Storage Containers & Extinguishing Agents
Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System

Keunggulan fire suppression system:


 Sistem kerja secara otomatis
 Memproteksi tanpa henti selam 24 jam dalam 7 hari.
 Telah mendapat sertifikasi internasional
 Sistem yang mudah dioperasikan, handal dan efektif mengatasi api
 Ramah lingkungan
 Tidak membutuhkan banyak perawatan
 Sistim ini bisa dioperasikan secara analog
Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System

Fire Suppression System FM200 dengan design khusus dengan Pipa


Polimer mempunyai 2 cara kerja, adalah sebagai berikut:

Sistem firetrace langsung Sistem firetrace tidak langsung


Alat Pemadam Kimia
Fire Suppression System

Cara Kerja Fire Suppression System FM200


Fire Safety

Equipment
Tingkat Dasar II
Baju Tahan Panas

Baju tahan panas ini dibuat atau di


desain untuk memberi perlindungan
kepada bagian tubuh. Perlindungan
tersebut untuk mencegah bagian
tubuh dari kobaran api saat bertugas
Baju Tahan Api

Bahan atau spesifikasi baju


pemadam kebakaran dibuat
untuk menyelamatkan korban
dari bahaya kebakaran.
Helm Pemadam Kebakaran

Bahan atau material tersebut


yaitu berasal dari bahan anti
panas dan anti benturan.
Memiliki face protector, tali
Dan neck protection.
Sarung Tangan Pemadam Kebakaran

Bahan atau spesifikasi dari


sarung tangan selain suede
ada juga reflektor. Reflektor
ini sudah digabungkan dengan
sarung tangan.
Fungsinya yaitu untuk
memberikan cahaya apabila
berada pada kondisi gelap.
Sepatu Boots Safety

Sepatu boots safety ini


memiliki fungsi untuk
menghindari bahaya khusus
nya bagian kaki.
Kecelakaan yang kadang
dialami oleh pemadam yaitu
kulit yang terbakar, terpeleset,
tertusuk duri atau paku dll
SCBA
(Self Contained Breathing Apparatus)
SCBA dipakai ditempat yang
udaranya mengandung segala
macam bahan pengotor dengan
konsentrasi berapapun serta
dalam lingkugan yang
kekurangan oksigen sekalipun.
Lamanya pemakaian Breathing
Apparatus itu terbatas dalam
waktu yang tertentu. Umumnya
antara 0,5 s/d 2 jam
SCBA
(Self Contained Breathing Apparatus)
Pembagian Jenis SCBA
 Berdasarkan isi botol
1) Gas Asam (Oksigen = O2)
2) Udara Bertekanan (Compressed Air)
 Berdasarkan konstruksi
1) Berdiri Sendiri (Self Contained)
2) Tidak berdiri sendiri (Not Self Contained)
 Berdasarkan cara kerja
1) Close Circuit (rangkaian tertutup)
2) Open Circuit (rangkaian terbuka)
SCBA
(Self Contained Breathing Apparatus)
Bagian – bagian Utama SCBA
 Botol bertekanan
 Keran botol
 Rangka Pembawa dan Sabuk Penggendong
 Manifold Assembly (Pipa Memipa Pengatur)
 Penunjuk Tekanan (Pressure Gauge)
 Selang lentur tekanan tinggi
 Suling pemberitahuan (warning whistle)
 Topeng muka (face mask)
 Pengaturan kebutuhan udara (udara demand regulator)
 Penjelasan singkat tentang aliran
Thank You

Anda mungkin juga menyukai