KESEHATAN
KERJA [K3]
MIGAS
1 1
2
PERATURAN
PERUNDANGAN
2
Undang-Undang
3
Peraturan Pemerintah No. 35 Thn 2004 No.
jo PP 34 Thn 2005 tentang : Kegiatan Hulu
Minyak dan Gas Bumi
4
1. Peraturan Pemerintah No. 19 Thn 1973
tentang : Pengaturan Dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
2. Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 1974
tentang : Pengawasan Pelaksanaan
Eksplorasi Dan Eksploitasi Migas di Daerah
Lepas Pantai
3. Peraturan Pemerintah No. 11 Thn 1979
Tentang : Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Migas
5
Peraturan Menteri Pertambangan
No. 05/P/M/Pertamb/1977 tentang Kewajiban
Memiliki Sertifikat Kelayakan Konstruksi untuk
Platform Migas di Daerah Lepas Pantai
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 06P/0746/M.PE/1991 tentang Pemeriksaan
Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan
Teknik yang Dipergunakan dalam
Pertambangan
Migas dan Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi
6
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
K3 LINGKUNGAN
UU NO. 44 Prp. UU NO. 1/1970 UU NO. 32/2009
UU NO.22/2001 THN 1960 JO. UU
NO. 8 THN 1971 UU NO. 13/2003 PPLH
PASAL 40 AYAT
(2), (3), DAN (6) MPR NO. 341
TAHUN 1930
7
2.1
8
PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG
PASAL 4
1. Pelaksanaan tugas-tugas atau pekerjaan-
pekerjaan di suatu pekerjaan tambang atau
suatu pekerjaan eksplorasi, di mana
keselamatan atau kesehatan dari orang-
orang yang dipekerjakan pada perusahaan
itu tergantung pada kesempurnaan
perlakuan pekerjaan, maka hanya dapat
ditugaskan kepada karyawan-karyawan
yang memiliki kecakapan dan kejujuran
yang dibutuhkan baik jasmani maupun
rohani.
9
PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG)
PASAL 4
10
PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG)
PASAL 5
1. Dilarang untuk menyalah gunakan sesuatu
bagian dari pekerjaan tambang atau pekerjaan
eksplorasi untuk secara lain melepaskan diri
pada tujuannya atau merusakkan atau tanpa
berwenang menjalankan alat-alat bila dengan
perbuatan itu dapat me-nimbulkan bahaya
terhadap keselamatan dari orang-orang atau
lalu lintas umum.
11
(PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG)
PASAL 5
2. Tiap orang yang melihat atau
mendengar bahwa perbuatan yang
termaksud dalam ayat (1) di atas itu
dijalankan, berwajib untuk segera
memberitahukan hal ini kepada salah
satu dari orang-orang yang bertugas
untuk mengawasi pekerjaan disitu.
12
2.2
UU No 1 Tahun 1970
KESELAMATAN KERJA
XI Bab
18 Pasal
13
Mana
jemen SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN Produk
FAKTOR
PENYEBAB PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT tivitas
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
14
Simbol : jumlah gigi roda = 11
Tanda silang = keselamatan
XI Bab, 18 pasal
Bab VII : Kecelakaan
Bab I : Tentang Istilah-istilah
Bab II : Ruang Lingkup Bab VIII : Kewajiban dan Hak
Bab III : Syarat-syarat Tenaga Kerja
Keselamatan Kerja Bab IX : Kewajiban Bila
Bab IV : Pengawasan Memasuki Tempat Kerja
Bab V : Pembinaan Bab X : Kewajiban Pengurus
Bab VI : Panitia Pembina K3 Bab XI : Ketentuan-ketentuan
Penutup
15
Tempat kerja ruangan/lapangan, tertutup/terbuka,
diam/bergerak, tenaga kerja bekerja
ruangan/lapangan/halaman/
sekelilingnya
Pengurus Manajemen
Pengusaha Orang, Badan Hukum
Direktur petugas ditunjuk Menaker
sebagai pelaksana UU
Pegawai pengawas pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnaker yang
ditunjuk oleh Menaker
Ahli Keselamatan Kerja tenaga teknis berkeahlian
khusus dari luar Depnaker
16
Ruang Lingkup Keselamatan
Kerja [pasal 2]
Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat,
di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di
udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia
17
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh ......
Syarat-syarat Keselamatan Kerja
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar
muat,perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi
19
Direktur : Pengawasan umum pelaksanaan UU
Pegawai Pengawas dan Ahli Keselamatan Kerja :
pengawasan langsung pelaksanaan
Pengurus di wajibkan memeriksakan kesehatan
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan
sesuai dengan sifat-sifaf pekerjaan yang diberikan padanya
Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja
yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada
Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh
Direktur.
20
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang :
21
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan
pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada
di bawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,
pula dalam pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan
22
Pembentukan P2K3
Pengusaha/Pengurus dan tenaga kerja
melaksanakan tugas dan kewajiban
bersama di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi
23
Pelaporan kecelakaan yang terjadi di tempat
kerja
24
[pasal 12]
25
mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai
alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan
26
secara tertulis menempatkan semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan dalam tempat
kerja
27
2.3
PP No 19 Tahun 1973
Pengaturan Dan
Pengawasan
Keselamatan Kerja di
Bidang Pertambangan
28
Menimbang :
Departemen Pertambangan telah mempunyai personil
dan peralatan yang khusus untuk menyelenggarakan
pengawasan keselamatan kerja dibidang
pertambangan;
1. Pasal 2 :
Menteri Pertambangan melakukan pengawasan atas
keselamatan kerja dalam bidang Pertambangan
dengan berpedoman kepada Undang-undang Nomor 1
Tahun 1970 serta peraturan-peraturan
pelaksanaannya.
2. Pasal 5
Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagi
pengaturan dan pengawasan terhadap Ketel Uap
sebagaimana termaksud dalam Stoom Ordonnantie
1930 (Stbl. 1930 Nomor 225).
29
PP No 17 Tahun 1974
Pengawasan
Pelaksanaan
Eksplorasi dan
Eksploitasi Minyak
dan Gas Bumi di
Daerah Lepas Pantai
30
Pasal 1:
1) Eksplorasi: usaha pertambangan minyak dan gas bumi
eksplorasi didaerah lepas pantai;
2) Eksploitasi: usaha pertambangan minyak dan gas bumi
eksploitasi didaerah lepas pantai;
3) Daerah lepas pantai: daerah yang meliputi perairan
Indonesia dan landas kontinen
Indoneesia;
4) Instalasi pertambangan: instalasi pertambangan minyak
dan gas bumi yang didirikan didaerah lepas pantai untuk
melaksanakan usaha pertambangan minyak dan gas
bumi;
5) S u m u r: sumur minyak dan gas bumi didaerah lepas
pantai;
31
Pasal 2
1) Tata usaha dan pengawasan atas pekerjaan-pekerjaan dan
pelaksanaan usaha pertambangan minyak dan gas bumi dipusatkan
pada Menteri.
2) Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi
pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
kepada Direktur Jendral dan Direktur Jendral menunjuk Direktur
sebagai pelaksananya.
3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan Direktur sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (2) pasal ini dilakukan oleh pejabat-pejabat
Direktorat minyak dan gas bumi, yang ditunjuk oleh Direktur
Jendral atas usul Direktur, sebagai inspektur tambang minyak dan
gas bumi, yang selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut
Inspektur.
4) Inspektur bertanggung-jawab atas tugas dan pekerjaannya kepada
Direktur.
32
2.4
PP No 11 Tahun 1979
Keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan
Migas
33
Pasal 1:
34
1) Tatau saha dan pengawasan keselamatan kerja atas pekerjaan-
pekerjaan serta pelaksanaan pemurnian dan pengolahan minyak
dan gas bumi berada dalam wewenang dan tanggungjawab
Menteri.
35