Anda di halaman 1dari 57

DIKLAT PEMBEKALAN DAN

PEMENUHAN UJI KOMPETENSI


PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA
(POP) BAGI PERTAMBANGAN

PT. SOLUSI INSPIRASI MANDHIRI

1
PERATURAN
PERUNDANGAN K3
PERTAMBANGAN

2
TAP MPR RI
NOMOR III/MPR/2000

UUD 1945
Surat Menteri Kehakiman & HAM
TAP MPR RI NO. M.U.M.01.06-27
Undang-Undang tanggal 23 –02-02

PERPU
Peraturan Pemerintah (PP)
KEPPRES
KEPMEN
PERDA

3
DASAR HUKUM
K3 PERTAMBANGAN

UU NOMOR 4 TH 2009 (Pasal 96, 140, 141)


Pertambangan Mineral dan Batubara
UU NOMOR 1 TH 1970 (Menimbang, Ps.2 & 3)
Keselamatan kerja
UU NOMOR 13 TH 2003 (Pasal 86 & 87)
Ketenagakerjaan
PP NOMOR 19 TH 1973 (Pasal 1, 2, & 3)
Pengaturan dan Pengawasan KK diBidang Pertambangan
KEPMEN NOMOR 2555.K/201/M.PE/1993
Pelaksanaan Inspeksi Tambang Bidang Pertambangan Umum
4
PERMEN PANRB No.36 TAHUN 2017
Jabatan Fungsional Inspektur Tambang
KEPMEN NOMOR 555.K/26/M.PE/1995
K3 Pada Pertambangan Umum
PERMEN ESDM No. 26 TAHUN 2018
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara
KEPMEN ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik

5
UU NO. 4 TH 2009

Pasal 96

Pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan:

Ketentuan K3 Pertambangan

Keselamatan Operasi Pertambangan

6
UU NO. 4 TH 2009

Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan pengelolaan
usaha pertambangan oleh pemerintah provinsi,
kabupaten/kota sesuai kewenangan.

Menteri, Gubernur dan bupati /Walikota melakukan


Pengawasan kegiatan usaha pertambangan oleh
pemegang IUP, IPR, IUPK

7
UU NO. 4 TH 2009

Pasal 141
Pengawasan dimaksud pasal 140 meliputi:

Ketentuan K3 Pertambangan

Keselamatan Operasi Pertambangan

Pasal 141 Ayat (2)


Pengawasan dilakukan oleh Inspektur Tambang

8
UU NO. 1 TH 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
keselamatan dlm melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional;
setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja
perlu terjamin pula keselamatannya;

Setiap sumber produksi perlu dipakai dan


dipergunakan secara aman dan effisien;

Pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam UU


yg memuat ketentuan umum tentang K2 yg sesuai dgn
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik &
teknologi. 9
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 2 Ruang Lingkup
1. Keselamatan Kerja dalam segala tempat
kerja (darat, dalam tanah, dalam air
maupun udara) di dalam wilayah hukum RI
2. (e) tempat dilakukan usaha pertambangan
& pengolahan emas, perak, logam atau
bijih logam lainnya , batu-batuan, gas,
minyak atau mineral lainnya, baik
dipermukaan atau di dalam bumi, maupun
di dasar perairan.
10
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 3 Syarat-Syarat K2
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan,
bahaya peledakan, dan memadamkan
kebakaran
 Kesempatan penyelamatan pada waktu
kebakaran atau kejadian berbahaya yang
lainnya.
 Memberi pertolongan pada kecelakaan
 Mencegah dan mengendalikan penyakit
akibat kerja. Dll
11
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan

Pasal 8 Pengurus Wajib melakukan


1. Pemeriksaan Kesehatan mental dan pisik
pekerja yg akan diterima/dipindah tugaskan
2. Secara berkala pada Dokter yg ditunjuk
Pengusaha
3. Pengujian kesehatan ditetapkan dengan
peraturan perundangan

12
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan

Pasal 9 – (1)
Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bewerja

13
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh
Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan

Pasal 13 Kewajiban Bila Masuk Tempat Kerja ;


Wajib mentaati semua petunjuk K2 &
memakai APD yang diwajibkan
14
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 14 Kewajiban Pengurus
Menempatkan : Syarat Keselamatan yg diwajibkan oleh
UU No.1 th 1970 serta Peraturan
Pelaksanaan yang Berlaku, pada Tempat
yang Strategis
Memasang : Gambar K2 dan bahan pembinaan,

pada Tempat yang Strategis


Menyediakan : Cuma-Cuma, APD bagi karyawan &
Tamu disertai petunjuk yg diperlukan
Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja
15
PP NO. 75 TH 2001

Pasal 64 ;
1) Menteri Melakukan Pembinaan & Pengawasan
thd Penyelenggaraan Pertambangan yang
dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota

2) Pembinaan dlm ayat 1 meliputi pemberian


pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan
supervisi

3) Pengawasan dlm ayat 1 meliputi Keselamatan


Pertambangan 16
PERMEN PANRB NO. 36 Tahun 2017
Pasal 5

Pejabat Fungsional Inspektur Tambang yang selanjutnya


disebut Inspektur Tambang adalah ASN yang diberikan
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan
usaha pertambangan, yang meliputi kegiatan Inspeksi
Tambang dan Pengawasan Keteknikan

17
PERMEN PANRB NO. 36 Tahun 2017
A. Inspeksi Tambang adalah suatu kegiatan yang dilakukan
dengan metoda baku untuk mendapatkan data dan
informasi yang berhubungan kegiatan usaha
pertambangan melalui proses :
1. Pengamatan,
2. Pemantauan,
3. Pengukuran,
4. Pengujian,
5. Pemeriksaan,
6. Evaluasi dan analisis data
dalam rangka pengawasan keteknikan dan lingkungan atas
pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dan usaha
jasa pertambangan, dan/atau untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan perundang-undangan di
bidang pertambangan mineral dan batubara
18
PERMEN PANRB NO. 36 Tahun 2017

B. Pengawasan Keteknikan adalah kegiatan pengawasan


terhadap :

1.Aspek teknis pertambangan,


2.Konservasi sumberdaya mineral dan batubara
3.Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan,
4.Keselamatan operasi pertambangan,
5.Pengelolaan lingkungan hidup,
6.Reklamasi dan pasca tambang
7.pemanfaatan barang, jasa, teknologi
8.kemampuan rekayasa dan rancang bangun

19
KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 1

Pasal 4; Fungsi PIT


• Pemeriksaan/Inspeksi, Pengujian, dan Pembinaan
• Penyelidikan Kecelakaan/Kejadian berbahaya &
Pencemaran/Perusakan Lingkungan
• Perintah, Larangan, & Petunjuk
• Laporan & Membuat Berita Acara

20
KEPMEN
NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2
Pasal 6; Wewenang
• Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat
(Pabum Psl 53 Ayat 2)
• Meminta bantuan Pemda atau Instansi Pemerintah yg
berkaitan
Pasal 7; Wewenang
• PIT Menghentikan/menutup sementara sebagian atau

seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum

• KIT Menghentikan/menutup tetap sebagian atau 21


seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum
PERMEN ESDM NO. 26/2018-Pasal 1

INSPEKTUR TAMBANG (IT)

Tugas dan Wewenang Inspektur Tambang :


•Melakukan pengawasan terhadap pelaksananaan kaidah
terknik pertambangan yang baik,

•Melakukan pengawasan terhadap pelaksananaan kaidah


pengolahan dan atau pemurnian

22
PERMEN ESDM NO. 26/2018-Pasal 1
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT) & PENANGGUNG
JAWAB TEKNIK DAN LINGKUNGAN (PTL)

“KTT adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi


dalam struktur organisasi lapangan pertambangan yang
memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya
operasional pertambangan sesuai dengan kaidah teknik
pertambangan yang baik”

“PTL adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi


dalam struktur organisasi lapangan yang bertugas
memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya
operasional pengolahan dan atau pemurnian sesuai
23
dengan kaidah teknik pengolahan / pemurnian”
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 3 Ayat 1 :
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi dan IUPK Operasi Produksi dalam setiap
tahapan kegiatan Usaha Pertambangan wajib
melaksanakan kaidah pertambangan yang baik.

Pasal 3 Ayat 2 :
Kaidah pertambangan yang baik meliputi :
a.Kaidah teknik pertambangan yang baik
b.Tata kelola pengusahaan pertambangan

24
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 3 Ayat 3 : (IUP/IUPK Eksplorasi dan IUP/IUPK Operasi Produksi)
Kaidah teknik pertambangan yang baik meliputi
pelaksanaan aspek :
a.Teknis Pertambangan
b.Konservasi Mineral dan Batubara
c.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
d.Keselamatan operasi pertambangan
e.Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan,
Reklamasi, pasca tambang dan pasca operasi
f.Pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang
bangun, dan penerapan teknologi pertambangan
25
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 3 Ayat 4 : (IUP/IUPK Eksplorasi dan IUP/IUPK Operasi Produksi)
Tata kelola Pengusahaan pertambangan meliputi pelaksanaan
aspek :
a.Pemasaran
b.Keuangan
c.Pengelolaan data
d.Pemanfaatan barang, jasa dan teknologi
e.Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan
f.Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat
g.Kegiatan lain yang menyangkut kepentingan umum
h.Pelaksanaan sesuai dengan IUP atau IUPK
i.Jumlah, Jenis dan Mutu hasil usaha pertambangan 26
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 4 Ayat 1 :
Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan pemurnian dalam kegiatan pengelolaan
dan atau pemurnian wajib melaksanakan kaidah
pertambangan yang baik.

Pasal 4 Ayat 2 :
Kaidah pertambangan yang baik meliputi :
a.Kaidah teknik pengolahan dan pemurnian yang baik
b.Tata kelola pengusahaan pengolahan dan atau
pemurnian
27
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 4 Ayat 3 : (IUP Operasi Produksi Khusus Olah Murni)

Kaidah teknik pengolahan dan atau pemurnian yang baik


meliputi pelaksanaan aspek :
a.Teknis kegiatan pengolahan dan pemurnian
b.Keselamatan pengolahan dan pemurnian
c.Pengelolaan lingkungan hidup dan pasca operasi
d.Konservasi mineral dan batubara

28
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 4 Ayat 4 : (IUP Operasi Produksi Khusus Olah Murni)
Tata kelola Pengusahaan pengolahan/pemurnian meliputi
pelaksanaan aspek :
a.Pemasaran
b.Keuangan
c.Pengelolaan data
d.Pemanfaatan barang, jasa dan teknologi
e.Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan
f.Tanggung jawab social dan lingkungan
g.Jumlah, Jenis dan Mutu hasil usaha pengolahan dan atau
pemurnian
29
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 5 Ayat 1 :
Pemegang IUJP wajib melaksanakan kaidah
pertambangan yang baik sesuai dengan bidang
usahanya.

Pasal 5 Ayat 2 :
Kaidah pertambangan yang baik meliputi :
a.Kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik
b.Tata kelola pengusahaan jasa pertambangan

30
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 5 Ayat 3 : (IUJP - Izin Usaha Jasa Pertambangan)


Kaidah teknik Usaha Jasa Pertambangan yang baik
meliputi pelaksanaan aspek :
a.Upaya pengelolaan lingkungan hidup, keselamatan
pertambangan, konservasi mineral dan batubara, dan
teknis pertambangan sesuai dengan bidang usahanya
b.Kewajiban untuk mengangkat Penanggung Jawab
Operasional (PJO) sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan

31
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 5 Ayat 4 : (IUJP - Izin Usaha Jasa Pertambangan)
Tata kelola Pengusahaan Jasa Pertambangan meliputi
pelaksanaan aspek :
a.Pengutamaan Produk dalam negeri
b.Pengutamaan subkontraktor lokal sesuai kompetensinya
c.Pengutamaan tenaga kerja lokal
d.Pengoptimalan pembelanjaan lokal baik barang maupun
jasa pertambangan

Pasal 6 (IPR – Izin Pertambangan Rakyat)


Pemegang IPR wajib menerapkan kaidah teknik pertambangan yang
baik dan tata kelola pengusahaan pertambangan sesuai dengan
32
kegiatannya
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 7 Ayat 1 :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK
Operasi Produksi wajib :
a.Mengangkat KTT sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KaIT
b.Memiliki tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan

Pasal 7 Ayat 4 - 5:
- KTT harus memiliki kompetensi di bidang teknis pertambangan
- Menteri menetapkan kompetensi teknis pertambangan 33
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 8 Ayat 1 :
Pemegang IUP Produksi khusus Pengolahan dan atau
pemurnian wajib :
a.Mengangkat PTL sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KaIT
b.Memiliki tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan
Pasal 8 Ayat 2 :
PTL harus memiliki kompetensi aspek teknis
pengolahan dan atau pemurnian
34
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 9 Ayat 1 :
Dalam pelaksanaan kaidah teknik usaha jasa
pertambangan yang baik, maka pemegang IUJP wajib :
a.Mengangkat Penanggung Jawab Operasional (PJO) di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KTT
b.Memiliki tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan
Pasal 9 Ayat 2 :
Penanggung jawab operasional dan tenaga teknis
pertambangan harus memiliki kompetensi teknis sesuai
35
bidang usaha IUJP.
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 12 Ayat 1 :
Teknis Pertambangan meliputi :
a.Menggunakan metode eksplorasi, penambangan,
pengolahan dan atau pemurnian dan pengangkutan
sesuai dengan persetujuan RKAB Tahunan
b.Menggunakan tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten.
c.Menyusun rencana kerja transparan, akuntabel dan
rasional
d.Melaksanakan kegiatan pertambangan yang tuntas dan
optimum sesuai rencana kerja dan memenuhi kelaikan
36
teknik
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 14 Ayat 1 :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK Operasi
Produksi wajib melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan.

Pasal 14 Ayat 2 :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK Operasi
Produksi dalam melaksanakan ketentuan K3 pertambangan wajib :
a.Menyediakan segala peralatan, perlengkapan, APD, fasilitas
personil dan biaya yang diperlukan untuk terlaksananya ketentuan
K3 Pertambangan
b.Membentuk dan menetapkan organisasi bagian K3 pertambangan
berdasarkan pertimbangan aspek pekerja, sifat, atau luas area kerja

37
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 14 Ayat 3 :
Ketentuan K3 pertambangan meliputi :
a.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
b.Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 14 Ayat 4:
a. Keselamatan Kerja Pertambangan meliputi :
1.Manajemen Resiko
2.Pencegahan kecelakaan dan kebakaran
3.Diklat keselamatan kerja
4.Manajemen keadaan darurat
5.Administrasi keselamatan kerja
38
6.Inspeksi K3, Pencegahan dan Penyelidikan kecelakaan
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 14 Ayat 4:
b. Kesehatan Kerja Pertambangan meliputi :
1.Program kesehatan pekerja
2.Ergonomis
3.Pengelolaan makanan dan minuman
4.Gizi Pekerja
5.Diagnosa dan pemeriksaan penyakit akibat kerja

39
PERMEN ESDM NO. 26/2018

Pasal 14 Ayat 5:
Keselamatan Operasi Pertambangan meliputi :
a.Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan / perawatan sarana,
prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan
b.Pengamanan Instalasi
c.Tenaga teknis bidang keselamatan operasi yang kompeten
d.Kelayakan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan dengan melaksanakan uji dan pemeliharaan
kelayakan
e.Keselamatan bahan peledak dan peledakan
f.Evaluasi hasil kajian tenis pertambangan
40
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 50 (BAB VI) :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK Operasi
produksi, Pemegang IUJP, Pemegang IPR yang tidak mematuhi atau
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud diatas dikenakan
sanksi administratif

Pasal 50 Ayat 8:
Sanksi Administratif berupa :
a.Peringatan tertulis
b.Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha
c.Pencabutan ijin
Pasal 50 Ayat 9:
Sanksi Administratif diberikan oleh Menteri atau gubernur sesuai
dengan kewenanganya 41
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh
KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL dalam
melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan
operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.
Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL
dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan
pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian
terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan mengenai
42
kaidah teknik pertambangan yang baik.
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
Kriteria Pengawas Operasional :
1.Memiliki sertifikat kompetensi pengawas operasional atau
sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT sesuai jenjang
jabatanya
2.Menduduki jabatan di dalam divisi atau departemen
operasional pertambangan
3.Memiliki anggota yang berada di bawahnya dan atau
melakukan pengawasan terhadap divisi atau departemen
lainnya

43
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I

Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Operasional :


1.Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan dan
kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya
2.Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
3.Bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya.
4.Membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan,
inspeksi dan pengujian

44
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I

Pengangkatan Pengawas Operasional :


1.KTT/PTL menunjuk calon pengawas operasional yang
memenuhi kriteria
2.KTT/PTL melakukan evaluasi terhadap calon pengawas
operasional, jika dinyatakan laik maka akan dikeluarkan surat
penunjukan pengawas operasional
3.KTT/PTL sewaktu waktu atau berkala mengevaluasi
kinerjanya
4.Pengawas yang memenuhi persyaratan tertentu akan
mendapatkan KPO yang disyahkan oleh KaIT / Kepala Dinas
atas nama KaIT sebagai bukti pengesahan
45
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I

Penerbitan Kartu Pengawas Operasi :


1.KaIT / Kepala Dinas atas nama KaIT menerbitkan KPO
2.Pemohon menerima KPO

46
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
Persyaratan administrasi Permohonan Penerbitan KPO :
1.Salinan sertifikat kompetensi dan atau sertifikat kualifikasi
yang diakui oleh KaIT
2.Pas Foto latar belakang biru ukuran 2x3 sebanyak 1 lembar
3.Salinan KTP
4.Daftar Riwayat Hidup
5.Surat pernyataan dari KTT/PTL bahwa ybs menjadi
pengawas di perusahaan tsb
6.Surat pernyataan bermeterai kebenaran dokumen dari
manajemen
7.Soft copy dokumen permohonan 47
BUKU TAMBANG (20)
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III

 Ada pada setiap tambang yang ada KTT


 Disyahkan oleh PIT
 Diberi nomor
 Media intraksi PIT dan KTT
 Disimpan di kantor KTT
 Duplikatnya di Kantor KAPIT

48
BUKU DAFTAR KECELAKAAN TAMBANG
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III

Pemegang izin usaha pertambangan


(IUP) memiliki Buku Daftar Kecelakaan
Tambang
Disimpan dan selalu tersedia di Kantor
KTT/PTL

49
INSPEKSI KESELAMATAN KERJA
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III
Inspeksi keselamatan kerja dilakukan di setiap
area kerja dan kegiatan meliputi:
1) perencanaan inspeksi;
2) persiapan inspeksi;
3) pelaksanaan inspeksi;
4) rekomendasi dan tindak lanjut hasil inspeksi;
5) evaluasi inspeksi; dan
6) laporan dan penyebarluasan hasil inspeksi 50
BAGIAN K3 (24)
Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
Memberikan penerangan/Petunjuk K3
Membentuk dan melatih Tim Rescue
Menyusun statistik
Mengevaluasi K3

51
KOMITE K3 (25)
 Melakukan pemeriksaan secara bersama-sama

 Mengatur inspeksi terpadu

 Melakukan pertemuan

52
PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III - A
 KTT wajib mengadakan diklat K3:
Pekerja Baru,
Pekerja Tugas Baru,
Pelatihan menghadapi bahaya
Penyegaran, dan
Diklat lain yg ditetapkan KAPIT

Pelaksanaan Diklat disesuaikan dengan kegiatan, jenis, dan


risiko pekerjaan pada kegiatan usaha pertambangan atau
pengolahan dan/atau pemurnian dan mengacu kepada
standar kompetensi yang berlaku atau kualifikasi yang
ditetapkan oleh Kepala Inspektur Tambang (KaIT) 53
KECELAKAAN TAMBANG (39)

KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018


LAMPIRAN III Point A

 Benar benar terjadi


 Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi
izin oleh KTT/PTL
 Akibat kegiatan usaha
pertambangan/pengolahan/pemurnian
 Pada Jam kerja pekerja tambang yang mendapat
cidera atau setiap saat orang yang diberi izin.
 Dalam wilayah KP/KK/PKP2B/wilayah proyek

54
PENGGOLONGAN CIDERA (40)
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN III Point A

1. Ringan (lbh 1 hari kurang 3 minggu)


2. Berat
 Sama dengan atau lebih 3 minggu; atau
 Cacat tetap; atau
 Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala, punggung,
pinggul), pendarahan dalam/ pingsang kurang
oksigen, persendian lepas, luka terbuka / terkoyak
yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap
3. Mati
 Pekerja tambang meninggal akibat kecelakaan
tersebut. 55
PENYELIDIKAN KECELAKAAN & KEJADIAN BERBAHAYA
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III

 Kecelakaan dan kejadian berbahaya


dilakukan penyelidikan oleh KTT, PTL,
atau Inspektur Tambang berdasarkan
pertimbangan KaIT/Kepala Dinas atas
nama KaIT. KTT/PTL segera melakukan
Penyelidikan terhadap semua
kecelakaan dan kejadian berbahaya
dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam

56
PROGRAM KESEHATAN KERJA
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III
Program Kesehatan kerja sekurang – kurangnya
meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan Kerja (awal, berkala,
khusus dan akhir)
2) Pelayanan kesehatan kerja;
3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan;
4) Pengelolaan kelelahan kerja (fatique);
5) Pengelolaan pekerja tambang yang bekerja
pada tempat yang memiliki risiko tinggi 57

Anda mungkin juga menyukai