1
PERATURAN
PERUNDANGAN K3
PERTAMBANGAN
2
TAP MPR RI
NOMOR III/MPR/2000
UUD 1945
Surat Menteri Kehakiman & HAM
TAP MPR RI NO. M.U.M.01.06-27
Undang-Undang tanggal 23 –02-02
PERPU
Peraturan Pemerintah (PP)
KEPPRES
KEPMEN
PERDA
3
DASAR HUKUM
K3 PERTAMBANGAN
5
UU NO. 4 TH 2009
Pasal 96
Ketentuan K3 Pertambangan
6
UU NO. 4 TH 2009
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan pengelolaan
usaha pertambangan oleh pemerintah provinsi,
kabupaten/kota sesuai kewenangan.
7
UU NO. 4 TH 2009
Pasal 141
Pengawasan dimaksud pasal 140 meliputi:
Ketentuan K3 Pertambangan
8
UU NO. 1 TH 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
keselamatan dlm melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional;
setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja
perlu terjamin pula keselamatannya;
12
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 9 – (1)
Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bewerja
13
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh
Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan
Pasal 64 ;
1) Menteri Melakukan Pembinaan & Pengawasan
thd Penyelenggaraan Pertambangan yang
dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota
17
PERMEN PANRB NO. 36 Tahun 2017
A. Inspeksi Tambang adalah suatu kegiatan yang dilakukan
dengan metoda baku untuk mendapatkan data dan
informasi yang berhubungan kegiatan usaha
pertambangan melalui proses :
1. Pengamatan,
2. Pemantauan,
3. Pengukuran,
4. Pengujian,
5. Pemeriksaan,
6. Evaluasi dan analisis data
dalam rangka pengawasan keteknikan dan lingkungan atas
pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dan usaha
jasa pertambangan, dan/atau untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan perundang-undangan di
bidang pertambangan mineral dan batubara
18
PERMEN PANRB NO. 36 Tahun 2017
19
KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 1
20
KEPMEN
NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2
Pasal 6; Wewenang
• Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat
(Pabum Psl 53 Ayat 2)
• Meminta bantuan Pemda atau Instansi Pemerintah yg
berkaitan
Pasal 7; Wewenang
• PIT Menghentikan/menutup sementara sebagian atau
22
PERMEN ESDM NO. 26/2018-Pasal 1
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT) & PENANGGUNG
JAWAB TEKNIK DAN LINGKUNGAN (PTL)
Pasal 3 Ayat 1 :
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi dan IUPK Operasi Produksi dalam setiap
tahapan kegiatan Usaha Pertambangan wajib
melaksanakan kaidah pertambangan yang baik.
Pasal 3 Ayat 2 :
Kaidah pertambangan yang baik meliputi :
a.Kaidah teknik pertambangan yang baik
b.Tata kelola pengusahaan pertambangan
24
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 3 Ayat 3 : (IUP/IUPK Eksplorasi dan IUP/IUPK Operasi Produksi)
Kaidah teknik pertambangan yang baik meliputi
pelaksanaan aspek :
a.Teknis Pertambangan
b.Konservasi Mineral dan Batubara
c.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
d.Keselamatan operasi pertambangan
e.Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan,
Reklamasi, pasca tambang dan pasca operasi
f.Pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang
bangun, dan penerapan teknologi pertambangan
25
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 3 Ayat 4 : (IUP/IUPK Eksplorasi dan IUP/IUPK Operasi Produksi)
Tata kelola Pengusahaan pertambangan meliputi pelaksanaan
aspek :
a.Pemasaran
b.Keuangan
c.Pengelolaan data
d.Pemanfaatan barang, jasa dan teknologi
e.Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan
f.Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat
g.Kegiatan lain yang menyangkut kepentingan umum
h.Pelaksanaan sesuai dengan IUP atau IUPK
i.Jumlah, Jenis dan Mutu hasil usaha pertambangan 26
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 4 Ayat 1 :
Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan pemurnian dalam kegiatan pengelolaan
dan atau pemurnian wajib melaksanakan kaidah
pertambangan yang baik.
Pasal 4 Ayat 2 :
Kaidah pertambangan yang baik meliputi :
a.Kaidah teknik pengolahan dan pemurnian yang baik
b.Tata kelola pengusahaan pengolahan dan atau
pemurnian
27
PERMEN ESDM NO. 26/2018
28
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 4 Ayat 4 : (IUP Operasi Produksi Khusus Olah Murni)
Tata kelola Pengusahaan pengolahan/pemurnian meliputi
pelaksanaan aspek :
a.Pemasaran
b.Keuangan
c.Pengelolaan data
d.Pemanfaatan barang, jasa dan teknologi
e.Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan
f.Tanggung jawab social dan lingkungan
g.Jumlah, Jenis dan Mutu hasil usaha pengolahan dan atau
pemurnian
29
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 5 Ayat 1 :
Pemegang IUJP wajib melaksanakan kaidah
pertambangan yang baik sesuai dengan bidang
usahanya.
Pasal 5 Ayat 2 :
Kaidah pertambangan yang baik meliputi :
a.Kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik
b.Tata kelola pengusahaan jasa pertambangan
30
PERMEN ESDM NO. 26/2018
31
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 5 Ayat 4 : (IUJP - Izin Usaha Jasa Pertambangan)
Tata kelola Pengusahaan Jasa Pertambangan meliputi
pelaksanaan aspek :
a.Pengutamaan Produk dalam negeri
b.Pengutamaan subkontraktor lokal sesuai kompetensinya
c.Pengutamaan tenaga kerja lokal
d.Pengoptimalan pembelanjaan lokal baik barang maupun
jasa pertambangan
Pasal 7 Ayat 1 :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK
Operasi Produksi wajib :
a.Mengangkat KTT sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KaIT
b.Memiliki tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan
Pasal 7 Ayat 4 - 5:
- KTT harus memiliki kompetensi di bidang teknis pertambangan
- Menteri menetapkan kompetensi teknis pertambangan 33
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 8 Ayat 1 :
Pemegang IUP Produksi khusus Pengolahan dan atau
pemurnian wajib :
a.Mengangkat PTL sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KaIT
b.Memiliki tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan
Pasal 8 Ayat 2 :
PTL harus memiliki kompetensi aspek teknis
pengolahan dan atau pemurnian
34
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 9 Ayat 1 :
Dalam pelaksanaan kaidah teknik usaha jasa
pertambangan yang baik, maka pemegang IUJP wajib :
a.Mengangkat Penanggung Jawab Operasional (PJO) di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KTT
b.Memiliki tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan
Pasal 9 Ayat 2 :
Penanggung jawab operasional dan tenaga teknis
pertambangan harus memiliki kompetensi teknis sesuai
35
bidang usaha IUJP.
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 12 Ayat 1 :
Teknis Pertambangan meliputi :
a.Menggunakan metode eksplorasi, penambangan,
pengolahan dan atau pemurnian dan pengangkutan
sesuai dengan persetujuan RKAB Tahunan
b.Menggunakan tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten.
c.Menyusun rencana kerja transparan, akuntabel dan
rasional
d.Melaksanakan kegiatan pertambangan yang tuntas dan
optimum sesuai rencana kerja dan memenuhi kelaikan
36
teknik
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 14 Ayat 1 :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK Operasi
Produksi wajib melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan.
Pasal 14 Ayat 2 :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK Operasi
Produksi dalam melaksanakan ketentuan K3 pertambangan wajib :
a.Menyediakan segala peralatan, perlengkapan, APD, fasilitas
personil dan biaya yang diperlukan untuk terlaksananya ketentuan
K3 Pertambangan
b.Membentuk dan menetapkan organisasi bagian K3 pertambangan
berdasarkan pertimbangan aspek pekerja, sifat, atau luas area kerja
37
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 14 Ayat 3 :
Ketentuan K3 pertambangan meliputi :
a.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
b.Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 14 Ayat 4:
a. Keselamatan Kerja Pertambangan meliputi :
1.Manajemen Resiko
2.Pencegahan kecelakaan dan kebakaran
3.Diklat keselamatan kerja
4.Manajemen keadaan darurat
5.Administrasi keselamatan kerja
38
6.Inspeksi K3, Pencegahan dan Penyelidikan kecelakaan
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 14 Ayat 4:
b. Kesehatan Kerja Pertambangan meliputi :
1.Program kesehatan pekerja
2.Ergonomis
3.Pengelolaan makanan dan minuman
4.Gizi Pekerja
5.Diagnosa dan pemeriksaan penyakit akibat kerja
39
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 14 Ayat 5:
Keselamatan Operasi Pertambangan meliputi :
a.Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan / perawatan sarana,
prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan
b.Pengamanan Instalasi
c.Tenaga teknis bidang keselamatan operasi yang kompeten
d.Kelayakan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan dengan melaksanakan uji dan pemeliharaan
kelayakan
e.Keselamatan bahan peledak dan peledakan
f.Evaluasi hasil kajian tenis pertambangan
40
PERMEN ESDM NO. 26/2018
Pasal 50 (BAB VI) :
Pemegang IUP Ekplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP & IUPK Operasi
produksi, Pemegang IUJP, Pemegang IPR yang tidak mematuhi atau
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud diatas dikenakan
sanksi administratif
Pasal 50 Ayat 8:
Sanksi Administratif berupa :
a.Peringatan tertulis
b.Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha
c.Pencabutan ijin
Pasal 50 Ayat 9:
Sanksi Administratif diberikan oleh Menteri atau gubernur sesuai
dengan kewenanganya 41
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh
KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL dalam
melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan
operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.
Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL
dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan
pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian
terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan mengenai
42
kaidah teknik pertambangan yang baik.
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
Kriteria Pengawas Operasional :
1.Memiliki sertifikat kompetensi pengawas operasional atau
sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT sesuai jenjang
jabatanya
2.Menduduki jabatan di dalam divisi atau departemen
operasional pertambangan
3.Memiliki anggota yang berada di bawahnya dan atau
melakukan pengawasan terhadap divisi atau departemen
lainnya
43
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
44
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
46
KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN I
Persyaratan administrasi Permohonan Penerbitan KPO :
1.Salinan sertifikat kompetensi dan atau sertifikat kualifikasi
yang diakui oleh KaIT
2.Pas Foto latar belakang biru ukuran 2x3 sebanyak 1 lembar
3.Salinan KTP
4.Daftar Riwayat Hidup
5.Surat pernyataan dari KTT/PTL bahwa ybs menjadi
pengawas di perusahaan tsb
6.Surat pernyataan bermeterai kebenaran dokumen dari
manajemen
7.Soft copy dokumen permohonan 47
BUKU TAMBANG (20)
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III
48
BUKU DAFTAR KECELAKAAN TAMBANG
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III
49
INSPEKSI KESELAMATAN KERJA
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III
Inspeksi keselamatan kerja dilakukan di setiap
area kerja dan kegiatan meliputi:
1) perencanaan inspeksi;
2) persiapan inspeksi;
3) pelaksanaan inspeksi;
4) rekomendasi dan tindak lanjut hasil inspeksi;
5) evaluasi inspeksi; dan
6) laporan dan penyebarluasan hasil inspeksi 50
BAGIAN K3 (24)
Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
Memberikan penerangan/Petunjuk K3
Membentuk dan melatih Tim Rescue
Menyusun statistik
Mengevaluasi K3
51
KOMITE K3 (25)
Melakukan pemeriksaan secara bersama-sama
Melakukan pertemuan
52
PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III - A
KTT wajib mengadakan diklat K3:
Pekerja Baru,
Pekerja Tugas Baru,
Pelatihan menghadapi bahaya
Penyegaran, dan
Diklat lain yg ditetapkan KAPIT
54
PENGGOLONGAN CIDERA (40)
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018
LAMPIRAN III Point A
56
PROGRAM KESEHATAN KERJA
KEPMEN 1827 K/30/MEM/2018 LAMPIRAN III
Program Kesehatan kerja sekurang – kurangnya
meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan Kerja (awal, berkala,
khusus dan akhir)
2) Pelayanan kesehatan kerja;
3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan;
4) Pengelolaan kelelahan kerja (fatique);
5) Pengelolaan pekerja tambang yang bekerja
pada tempat yang memiliki risiko tinggi 57