KMPP 1
PERATURAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
1
Training Rules
UUD 1945
Surat Menteri Kehakiman & HAM
TAP MPR RI NO. M.U.M.01.06-27 tanggal 23 –02-02
Undang-Undang
PERPU
Peraturan Pemerintah (PP)
KEPPRES
KEPMEN
PERDA
KEPDIRJEN
3
DASAR – DASAR HUKUM KESELAMATAN PERTAMBANGAN Be GeMS
5
UU No 3 Th 2020 Be GeMS
Pasal 96
Dalam penerapan kaidah teknik Pertambangan yang baik, pemegang IUP atau IUPK
wajib melaksanakan:
d. pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan Usaha Pertambangan dalam bentuk
padat, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum
dilepas ke media lingkungan.
6
UU No 3 Th 2020 Be GeMS
Pasal 139
Menteri bertanggung jawab melakukan pembinaan atas pelaksanaan
kegiatan Usaha Pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP,
IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak Perjanjian, IPR, SIPB,
Izin Pengangkutan danPenjualan, atau IUJP.
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan
yang dilakukan oleh pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan Operasi
Kontrak/ Perjanjian, IPR, SIPB, lzin Pengangkutan dan Penjualan, atau IUJP.
7
UU No 3 Th 2020 Be GeMS
Pasal 141
Pengawasan atas kegiatan Usaha Pertambanganyang dilakukan oleh pemegang IUP,
IUPK, IUPKsebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian, IPR,atau SIPB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal l4O,antara lain:
a. teknis Pertambangan;
c. keselamatan Pertambangan;
8
Be GeMS
UU No 1 Th 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan keselamatan
dlm melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;
9
Be GeMS
UU No 1 Th 1970
10
Be GeMS
UU No 1 Th 1970
Pasal 3 Syarat-Syarat K2
Mencegah dan mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan,
dan memadamkan kebakaran
Kesempatan penyelamatan pada waktu kebakaran atau
kejadian berbahaya yang lainnya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja. Dll
11
Be GeMS
UU No 1 Th 1970
12
Be GeMS
UU No 1 Th 1970
Pasal 9 – (1)
Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bekerja
13
Be GeMS
UU No 1 Th 1970
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Memberi Keterangan yg benar
Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh
Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan
Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja
15
PP No 19 Th 1973 Be GeMS
18
Be GeMS
PP No 55 Th 2010
19
Be GeMS
PP No 55 Th 2010
20
Be GeMS
PP No 55 Th 2010
21
Be GeMS
PP No 55 Th 2010
Pasal 36:
(1)Pengawasan oleh Ispektur Tambang:
a. Evaluasi thd laporan berkala dan / sewaktu – waktu;
b. Pemeriksaan berkala / sewaktu-waktu; dan
c. Penilaian atas keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
(2)Pengawasan yg dimaksud ayat (1) IT melakukan kegiatan Inspeksi,
Penyelidikan dan Pengujian
22
Be GeMS
PP No 55 Th 2010
23
Be GeMS
24
Be GeMS
25
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 2
26
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 3
1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi
Produksi dalam setiap tahapan kegiatan Usaha Pertambangan wajib melaksanakan
kaidah pertambangan yang baik.
3) Kaidah teknik pertambangan yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a meliputi pelaksanaan aspek:
a. Teknis pertambangan;
b. konservasi Mineral dan Batubara;
c. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
d. keselamatan operasi pertambangan;
e. Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, Reklamasi, dan Pascatambang,
serta Pascaoperasi; dan
f. Pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun,
pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan.
27
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
28
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 5
29
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
30
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
31
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 6 Pasal 7
1) Dalam pelaksanaan kaidah teknik
pertambangan yang baik sebagaimana
Pemegang IPR wajib menerapkan dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a,
kaidah teknik pertambangan yang pemegang IUP Eksplorasi, IUPK
Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan
baik dan tata kelola pengusahaan IUPK Operasi Produksi wajib:
pertambangan sesuai dengan a. mengangkat KTT sebagai pemimpin
kegiatannya. tertinggi di lapangan untuk
mendapatkan pengesahan dari KaIT;
dan
b. memiliki tenaga teknis
pertambangan yang berkompeten
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
32
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 9
1) Dalam pelaksanaan kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a, pemegang IUJP wajib:
a. mengangkat penanggung jawab operasional di lapangan untuk mendapatkan
pengesahan dari KTT; dan
b. memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Penanggung jawab operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
tenaga teknis pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus
memiliki kompetensi teknis sesuai bidang usaha IUJP.
33
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 10
34
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 12
35
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 14
1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi
Produksi wajib melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf c dan huruf d.
2) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi
Produksi dalam melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib:
a. menyediakan segala peralatan, perlengkapan, alat pelindung diri, fasilitas, personil,
dan biaya yang diperlukan untuk terlaksananya ketentuan keselamatan
pertambangan; dan
b. membentuk dan menetapkan organisasi bagian keselamatan pertambangan
berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja, sifat, atau luas area kerja
36
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
37
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
38
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
39
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
b.pengamanan instalasi;
c. tenaga teknis bidang keselamatan operasi yang kompeten;
d.kelayakan sarana, prasarana instalasi, dan peralatan pertambangan
dengan melaksanakan uji dan pemeliharaan kelayakan;
e.evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan;
f. keselamatan bahan peledak dan peledakan;
g.keselamatan fasilitas pertambangan;
h.keselamatan Eksplorasi;
i. keselamatan tambang permukaan;
j. keselamatan tambang bawah tanah; dan
k.keselamatan kapal keruk/isap.
40
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
41
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 18
1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan.
2) Sistem manajemen keselamatan pertambangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi elemen:
a. kebijakan;
b. perencanaan;
c. organisasi dan personel;
d. implementasi;
e. pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut;
f. dokumentasi; dan
g. tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja.
42
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 20
1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK
Operasi Produksi wajib melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf e.
2) Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pertambangan
sesuai dengan Dokumen Lingkungan Hidup; dan
b. penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup apabila terjadi
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
43
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Paragraf 2
Reklamasi dan Pascatambang serta Pascaoperasi Pasal 22
1) Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib:
a. menyampaikan rencana Reklamasi tahap Eksplorasi sesuai Dokumen
Lingkungan Hidup;
b. menempatkan jaminan Reklamasi tahap Eksplorasi sesuai dengan penetapan
Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya;
c. melaksanakan Reklamasi tahap Eksplorasi;
d. melaporkan pelaksanaan Reklamasi tahap Eksplorasi;
e. menyampaikan rencana Reklamasi tahap operasi produksi pada saat
mengajukan permohonan peningkatan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
Produksi; dan
f. menyampaikan rencana Pascatambang pada saat mengajukan permohonan
peningkatan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.
44
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
45
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Bagian 5
Konservasi Mineral dan Batubara
Pasal 24
1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK
Operasi Produksi wajib melakukan upaya konservasi Mineral dan Batubara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf b.
2) Upaya konservasi Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. perencanaan dan pelaksanaan recovery Penambangan;
b. perencanaan dan pelaksanaan recovery pengolahan;
c. pengelolaan Batubara kualitas rendah dan Mineral kadar rendah, Mineral
ikutan, sisa hasil Pengolahan dan/atau Pemurnian, dan cadangan marginal;
46
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 27
(1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK
Operasi Produksi wajib melaksanakan pemanfaatan teknologi, kemampuan
rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan penerapan teknologi
pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf f.
Pasal 50
(8) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat
(7) berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha; dan/atau
c. pencabutan izin.
47
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
Pasal 60
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 02 Tahun 2013 tentang
Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan yang
Dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 78);
b. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 274);
c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2014);
48
PerMen No 26 Th 2018 Be GeMS
49
Be GeMS
50
KepMen No 1827 Th 2018
LAMPIRAN I
PEDOMAN PERMOHONAN, EVALUASI, DAN/ATAU PENGESAHAN
KTT, PTL, KTBT, PO, PT, DAN/ATAU PJO
Lampiran I – Hal 53
12
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
Pemegang IUP/IUP Operasi Produksi/IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian dapat mengangkat Wakil KTT atau
Wakil PTL apabila dianggap perlu dan berdasarkan pertimbangan dari
KaIT.
1) Kriteria Wakil KTT atau Wakil PTL
a) menduduki jabatan tertinggi di wilayah kerjanya atau satu
tingkat di bawah jabatan KTT/PTL; dan
b) memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan klasifikasi KTT/PTL
atau satu tingkat di bawah kompetensi KTT/PTL.
2) Tugas dan Fungsi Wakil KTT/PTL Wakil KTT/PTL memiliki tugas dan
fungsi membantu KTT/PTL dalam menerapkan kaidah teknik
pertambangan yang baik.
Lampiran I – Hal 17 54
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
a. Kriteria Pengawas Operasional meliputi:
1. memiliki sertifikat kompetensi Pengawas Operasional atau sertifikat
kualifikasi yang diakui oleh KaIT sesuai jenjang jabatannya;
2. menduduki jabatan di dalam divisi atau departemen operasional
pertambangan; dan
3. memiliki anggota yang berada di bawahnya dan/atau melakukan pengawasan
terhadap divisi atau departemen lainnya;
56
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
b. Tugas dan fungsi Pengawas Teknis, meliputi:
Penunjukan PJO oleh direksi Perusahaan Jasa Pertambangan didasarkan pada beberapa syarat
yang meliputi:
60
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
D. KETENTUAN UMUM
1.Sarana dan Prasarana
a. sarana dan prasarana pertambangan antara lain stockpile,
fasilitas penampungan air tambang, fasilitas penampungan
sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian, bangunan
perkantoran, perumahan karyawan, perbengkelan, fasilitas
pengolahan dan/atau pemurnian, fasilitas penyimpanan
sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), fasilitas
penyimpanan bahan bakar cair, pembangkit tenaga listrik,
fasilitas penyimpanan material B3, pelabuhan, fasilitas
penyimpanan, fasilitas peribadatan, fasilitas pembibitan,
fasilitas pengangkutan, dan sejenisnya.
61
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
5) Hidrologi dan Hidrogeologi
a) kajian hidrologi dan hidrogeologi paling kurang terdiri atas:
i. penyelidikan hidrologi meliputi jenis dan lokasi sumber air,
pengukuran debit, dan arah aliran air permukaan;
ii. penyelidikan hidrogeologi meliputi jenis dan jumlah akuifer,
karakteristik hidrolik akuifer, arah aliran air tanah, pengukuran
tinggi muka air tanah, dan pengukuran debit mata air dan/atau
seepage;
iii. inventarisasi data curah hujan sekurangkurangnya seumur
tambang atau 10 (sepuluh) tahun untuk umur tambang yang
kurang dari 10 (sepuluh) tahun;
iv. pengukuran luas wilayah tangkapan hujan (catchment area);
v. pengolahan data hasil penyelidikan lapangan, peta hidrologi dan
hidrogeologi serta hasil studi hidrologi dan hidrogeologi; dan
vi. rekomendasi teknis pengelolaan air tambang.
62
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
63
KepMen No 1827 Th 2018
LAMPIRAN III
PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN DAN
KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERBA
a. Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan suatu aktivitas dalam mengelola risiko yang
ada, terdiri atas:
1. komunikasi dan konsultasi,
2. penetapan konteks,
3. identifikasi bahaya,
4. penilaian dan pengendalian risiko, dan
5. pemantauan dan peninjauan.
65
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
Cidera akibat kecelakaan tambang dicatat dalam buku daftar kecelakaan tambang dan
digolongkan dalam kategori sebagai berikut:
1. Cidera Ringan
Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu
melakukan tugas semula lebih dari 1 (satu) hari dan kurang dari 3 (tiga) minggu,
termasuk hari minggu dan hari libur.
2. Cidera Berat
a. cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula selama sama dengan atau lebih dari 3 (tiga)
minggu termasuk hari minggu dan hari libur;
b. cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat
tetap (invalid); dan
66
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
c. cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja
tambang tidak mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami seperti
salah satu di bawah ini:
1. keretakan tengkorak, tulang punggung, pinggul, lengan bawah sampai
ruas jari, lengan atas, paha sampai ruas jari kaki, dan lepasnya
tengkorak bagian wajah;
2. pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen;
3. luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan
ketidakmampuan tetap; atau
4. persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah terjadi.
3. Mati
Kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati akibat
kecelakaan tersebut.
67
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
c. Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan kerja
Pendidikan dan pelatihan diberikan kepada pekerja baru, pekerja tambang
untuk tugas baru, pelatihan untuk menghadapi bahaya dan pelatihan
penyegaran tahunan atau pendidikan dan pelatihan lainnya. Pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kegiatan, jenis, dan risiko
pekerjaan pada kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/atau
pemurnian dan mengacu kepada standar kompetensi yang berlaku atau
kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Inspektur Tambang (KaIT).
d. Kampanye
Kampanye keselamatan kerja direncanakan dan dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
68
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
e. Administrasi Keselamatan Kerja
1. Buku Tambang
2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang
3. Pelaporan Keselamatan Kerja
4. Rencana Kerja, Anggaran dan Biaya Keselamatan Kerja
5. Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
6. Dokumen dan Laporan Pemenuhan Kompetensi; dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan serta persyaratan lainnya.
69
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
70
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
71
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
Dalam menerapkan program kesehatan kerja paling kurang dilaksanakan:
73
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
74
Be GeMS
KepMen No 1827 Th 2018
3. Lingkungan Kerja
Pengelolaan lingkungan kerja dilakukan dengan cara antisipasi, pengenalan, pengukuran
dan penilaian, evaluasi, serta pencegahan dan pengendalian bahaya dan risiko di
lingkungan kerja.
76
KepDirJen No 185 Th 2019 Be GeMS
78
Be GeMS
TERIMA KASIH
79