Anda di halaman 1dari 37

Be GeMS

KMPP 8

IDENTIFIKASI BAHAYA
DAN PENILAIAN RESIKO
(IBPR)

1
Training Rules

Emergency Procedure On time Silent Mode

Stay Focus Participate Listen the Training


2
Enjoy the Training
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Manajemen Risiko
Manajemen risiko dilakukan melalui tahapan:

Komunikasi & Konsultasi

Penetapan Konteks

Identifikasi Bahaya

Penilaian & Pengendalian Risiko

Pemantauan & Pengendalian Risiko

3
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Komunikasi & Konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan

melibatkan para pemangku kepentingan,

baik internal maupun eksternal yang terkait.

4
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Penetapan Konteks
Penetapan Konteks Penetapan Konteks dilakukan dengan menentukan batasan-
batasan risiko yang akan dikelola.
Jenis kegiatan, proses rutin/ non rutin, adanya perubahan
(organisasi, lingkungan kerja, kegiatan, bahan/ material), fasilitas
Faktor baru (peralatan/ instalasi), kondisi normal dan abnormal, peraturan
Internal internal perusahaan, faktor personal pekerja, desain area kerja,
sistem pemeliharaan, perawatan, dan pengamanan, kompetensi
tenaga teknik, dan laporan hasil kajian teknik.
Budaya, politik, hukum, keuangan, teknologi, ekonomi, alam, dan
lingkungan, perkembangan isu yang berdampak signifikan,
Faktor kepentingan pihak eksternal, fasilitas baru (peralatan/ instalasi) di
Eksternal luar area kerja, bahaya dari luar area kerja, infrastruktur/
peralatan/ bahan/ material yang disediakan pihak luar, kewajiban
hukum.
5
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Hazard (Bahaya)
Anything that cause harm; Chemical, heat,
noise, moving machine part. (HSE-UK)

A something which may cause physical


harm (QUT-AST)

A condition or practice with the potensial


for harm. (SHEQM-Germain- dkk)

DIS/ISO 45001 mendefinisikan bahaya sebagai “sumber atau situasi yang


berpotensi untuk menyebabkan cedera dan sakit” (klausul 3.19)

6
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Risiko (Resiko)
The chance, great or small, that someone may be harmed by
a hazard. (HSE-UK)

Change of loss; A measure of the probability and potensial


severity of harm. (SHEQM-Germain-dkk)

DIS/ISO 45001 mendefinisikan risiko sebagai


“kombinasi dari kemungkinan terjadinya
peristiwa yang berhubungan dengan cidera
parah; atau sakit akibat kerja atau
terpaparnya seseorang / alat pada suatu
bahaya ” (klausul 3.21)

7
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Dari pengertian bahaya dan risiko tsb jelas, bahwa risiko pasti didahului dgn
adanya sumber bahaya. Namun bahaya baru akan menimbulkan risiko ketika
adanya pemaparan, pemajanan, exposure, interaksi, atau kontak langsung antar
pekerja dan bahaya tsb.

Risiko bukan akhir dari kejadian, juga


bukan apa yang terjadi.

Sebuah Lubang Besar pada lantai kerja di processing plant


adalah Suatu Bahaya. Apabila tidak ditutup atau diberi
pagar pengaman akan menjadi sebuah resiko.

Risiko bukan terletak pada lubang tetapi pada


kemungkinan pemaparan thd lubang tsb.

8
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Menghirup Gas H2S/Co/Co2, dampaknya thd manusia tergantung pada
konsentrasi dan durasi pemaparan. Gas H2S tsb berpotensi menciderai namun
belum menjadi risiko bila tidak terpapar ke manusia.

Dari contoh tsb, Risiko adalah kemungkinan terpaparnya seseorang thd


Gas H2S/Co/Co2.
Jadi keracunan adalah risiko akibat terpaparnya
pekerja/ orang thd gas-gas tsb.

Puley Conveyor tdk dilengkapi pagar pengaman adalah Suatu


Bahaya. Kondisi tsb baru berubah menjadi Risiko apabila kita
melakukan perawatan, perbaikan, pembersihan, atau berada
di dekat puley tsb.

9
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko

Bahaya & Risiko Keselamatan:


Sumber-sumber bahaya yg dpt menyebabkan cidera manusia atau
kerusakan pada lingkungan sekitar, permesinan/ peralatan, atau
proses

Bahaya & Risiko Kesehatan:


Sumber-sumber bahaya yg dpt menyebabkan sakit atau gangguan
kesehatan manusia. Pemaparan thd gas atau debu dpt berefek akut
(serius & langsung) atau kronis (jangka panjang) pd kesehatan
seseorang.

10
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Risiko Sisa/ Residu:
suatu resiko yang tertinggal atau masih ada
walaupun telah diupayakan untuk menghilangkan,
meminimalkan, atau mengendalikan.

Suara Bising, Debu, Getaran

11
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Pengelompokan Identifikasi Bahaya

Proses Pekerjaan

Area Kerja Sumber Energi Mesin & Peralatan

12
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Tipe Bahaya - 1

BAHAYA CONTOH

Biologi Micro Biologi ; Bakteri, Virus, Jamur,


Tengu (Mites)
Macro Biologi ; Serangga, Parasit,
Tumbuhan & Binatang
Fisik Suara Bising, Getaran, Pencahayaan, Radiasi,
Temperatur, Tekanan
Kimia Debu, Asap, Gas, Kabut (Aerosols), Fiber,
Fume, Uap (Vapors), B3
13
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko

14
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Tipe Bahaya - 2

BAHAYA CONTOH
Ergonomi Stres Fisik (Physical Stresses); Ruang sempit & terbatas,
menarik, mendorong, Canggung/aneh (awkward) or
Static Postures, overexertion, repetitive motion,
fatigue, excessive force, direct pressure

Stres kejiwaan/Mental (Psychological Stresses);


Bosan (monotony), Terlalu berat (Overload),
Perceptual confusion

Mekanis Permesinan, Peralatan (Titik operasi, Titik jepit,


Titik geser)

15
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko

16
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Tipe Bahaya - 3

BAHAYA CONTOH
Lingkungan Kemiringan, Permukaan tidak rata,
Sekitar Cuaca tidak ramah, Berlumpur/basah,
Kegelapan
Psikososial Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja,
Pola promosi, Pengorganisasian kerja
Tingkah Ketidak patuhan, kurang keahlian,
Laku tugas baru/tidak rutin, overconfident

17
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko

18
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Pekerja Risiko Tinggi
Pekerja dgn ketidak mampuan
Pekerja dgn usia muda
Pekerja Baru dan Ibu sedang mengandung
Pekerja tidak berpengalaman
Personil yg immune-compromised, - (Penderita HIV)

Personil dgn kondisi kesehatan khusus - (Penderita Asma)

Personil Yg Dalam Pengobatan Khusus

19
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Langkah Melakukan Identifikasi Bahaya

20
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko

21
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Merumuskan Penilaian Risiko

Semua bahaya harus di rumuskan dan dihitung resikonya


tentunya dengan mempertimbangkan semua pengendalian
yang sudah ada di area masing-masing.

Semakin lengkap dan semakin baik pengendalian yang


sudah ada, tentunya akan semakin kecil kemungkinan,
keparahan serta risiko yang mungkin terjadi.

22
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Kekerapan

• Insiden terjadi > 1 kali dalam 6 bulan terakhir, atau


Hampir pasti: • Aktivitas yang dilakukan sangat sering, tetapi tidak ada pengendalian
• Insiden terjadi sekali dalam 6 bulan terakhir, atau
Sangat mungkin: • Aktivitas yang dilakukan sering, pengendalian ada tetapi tidak mencakup
pengendalian yang dibutuhkan
• Insiden terjadi sekali dalam 2 tahun terakhir, atau
Mungkin : • Aktivitas yang dilakukan kadang-kadang, pengendalian ada tetapi tidak konsisten
/ kondisi rusak
• Insiden terjadi sekali dalam 5 tahun terakhir, atau
Kemungkinan kecil: • Aktivitas yang dilakukan jarang, pengendalian konsisten dilakukan yang
mencakup APD dan Administratif
• Insiden terjadi sekali dalam > 5 tahun terakhir, atau
Langka: • Aktivitas yang dilakukan sangat jarang, pengendalian yang dilakukan melalui
rekayasa / engineering

23
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Konsekuensi S – DEV – 03.01

24
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Matriks HIRA
Tidak
Minor Sedang Major Bencana
Signifikan

Hampir pasti

Sangat mungkin

Mungkin

Kemungkinan
kecil

Langka

25
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Konsekuensi VS Kekerapan

26
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Hirarki Kontrol Bahaya
Sangat efektif

Rekayasa 1 Rekayasa

Administrasi 2 Administrasi

Metode Metode Kerja


Kerja
3

APD 4 APD
Kurang efektif

27
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Hirarki Kontrol Bahaya
1. Primary/Engineering Control; meliputi Prosedur lockout , perubahan proses
atau peralatan, mengurangi penggunaan zat berbahaya, alat peringatan, dsb.
Contoh Control:
a. Mensubtitusi dgn proses yg kurang bahaya
b. Mengganti proses utk mengurangi pemaparan
c. Menutupi/melindungi proses sehingga edek bahay tdk tertranformasi ke
pekerja.
d. Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal atau umum utk
mengurangi konsentrasi agent yg berbahaya di udara.
e. Mengatur banyaknya getaran yg timbul sehingga
28 kebisingan dan trauma ke
badan dpt dikurangi.
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko

29
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Contoh Kontrol Primary/ Eng Control
f. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yg bising
g. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch point & rotating couplings.
h. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown devices dari area yg
berbahaya.
i. Memasang pelindung lampu pada mesin-mesin di tempat-tempat pemuatan.

30
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
2. Secondary/Administrative Control; Variasi proses manajemen dpt untuk
mengendalikan pengaruh bahaya seperti: Pemilihan staff, Pembatasan jam
kerja, program pemeliharaan, prosedur pembelian.

Contoh Control:
a. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/ pengamat dan orang lainnya ke
area kerja
b. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman dgn
bukti-bukti kesuksesan.
c. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu waktu/masa ketika lebih
sedikit pekerja di lapangan dengan demikian mengurangi potensi untuk
pekerja terpapar.

31
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Hirarki Kontrol Bahaya
3. Tertiary Control methods/ Work Practice

Langkah ketiga ini merupakan agak sedikit langkah akhir dan tidak
memberikan tingkat kepastian yg tinggi bahwa bahaya akan dpt
terkendali seluruhnya.
Tipe kontrol ini berhubungan dengan ringan dan Resiko Sisa (Minor &
Residual Risk).
Kontrol disini termasuk praktek kerja sesuai am bentuk prosedur yang
tepat dan pelatihan (training) untuk memastikan bahwa para pekerja
mengetahui: bagaimana mengenal dan menghindari bahay kesehatan
apabila mungkin.

32
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Contoh Kontrol Tertiary/ Eng Control

1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja


2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap langkah
kerja.
3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga kerjaan
4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan peralatan
baru yang lebih baik.
5. Membuat tempat kerja yang lebih aman.

33
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Hirarki Kontrol Bahaya
4. Personal Protective Equipment (PPE)

PPE tidak pernah menjadi kebijakan yang pertama atau


kedua dalam kontrol bahaya di tempat kerja.
Bahaya harus dihilangkan dengan kebijakan kontrol
pertama, kedua, dan ketiga sedangkan PPE digunakan
sebagai suatu kemungkinan/kebetulan dari metode kontrol
langkah terakhir.

34
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Bagaimana Menilai/ Mengkaji?

1 Identifikasi Seluruh Operasi


8
Kembangkan Action Plan untuk
Implementasi Tindakan Kontrol

2 Identifikasi Bahaya/ Resiko 7


Tentukan Tindakan Further Control
Masing-Masing Operasi yang tepat

3 Identifikasi Bahaya/Resiko 6 Tentukan Apakah Existing Control


Masing-Masing Tugas Memadai

4
Identifikasi Pengaruh Potensial 5 Identifikasi Tindakan Existing Control
Personil/ Pribadi
35
Be GeMS
Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko
Pengkajian/ Penilaian Ulang

Pengkajian/ Penilaian harus ditinjau ulang ketika terjadi


perubahan/ penggantian yg signifikan dalam Operasi,
Personil, Peralatan dsb karena dapat timbul bahaya dan
resiko baru yang berbeda.

Pengkajian/ Penilaian Ulang menjadi kebijakan yang baik


apabila dilakukan secara tetap, misal secara setahun sekali.

36
Be GeMS

TERIMA KASIH

37

Anda mungkin juga menyukai