Anda di halaman 1dari 49

 High profit – High

risk 
High Profit – Low
Risk
o Kesempatan untuk terjadinya sesuatu yang akan memberikan akibat
pada suatu tujuan. Risiko diukur dari hubungan kemungkinan akan
terjadinya sesuatu dengan konsekuensinya jika terjadi (Prof. Jean
Cross;1997, AS/NZS 4360;1995, ISO 31000;2009)
Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).
• Tidak bisa dihilangkan
• Risk merupakan bagian dari ketidakpastian
(ketidakpastian yang dapat dikenali informasinya)
• Dapat dikenali, diestimasi besarnya dan dilakukan
pengendalian.
 Untuk memastikan bahwa perlindungan terhadap
manusia, lingkungan dan assets dari akibat yang
merusakkan dan membawa risiko EHS
(Environment, Health and Safety) pada tingkat
yang acceptable limit.
SUMBER BAHAYA
Sumber bahaya
(HAZARD) adalah segala
sesuatu yang dapat
menyebabkan
kerusakan, penyakit,
kematian (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, ,lingkungan kerja.
Tersangkut
 Terjerat roda
berputar
1. Safety Hazard
1. Health Hazard
• Mechanic  Flammable • Physic
• Electric  Explosive Accidental • Chemical
• Kinetic  Poisonous release • Biologic
 Corrosive • Ergonomics
• Psychosocial
2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Minor 2. Konsekuensi
 Mayor
 Fatal • Terpapar  kontak  penyakit
mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)

3. Pengendalian 3. Pengendalian

• Process • Environment
• Equipment, facilities, (bahan pencemar)
tools • Exposure
• Working practices • Work hours
• Guarding • PPE
• Pengalaman • Pendidikan
• Karir lapangan + • Karir jab. Sesuai
pelatihan pendidikan
Penerapan secara
sistematis kebijakan
manajemen, prosedur dan
akitivitas dalam kegiatan :
 Identifikasi bahaya,
 Analisa dan Penilaian
 Pengendalian
 Pemantauan & review
resiko
Establish the context

Identify Hazard

Analyse risks

Evaluate risks
Assess risks

Treat risks

Risk Management Process AS/NZS 4360


HAZARD IDENTIFICATION
Tahap pertama dalam
IDENTIFIKASI kegiatan manajemen resiko
BAHAYA dimana kita melakukan
identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu
kegiatan atau proses :

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai


panduan :
1. Apakah ada sumber yg dpt menimbulkan cidera/loss ?
2. Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
3. Bagaimana mekanisme cidera/loss dapat timbul?
IDENTIFIKASI DAN MENCARI POTENSI BAHAYA

 Kenali dan amati sekeliling tempat kerja,


perhatikan perubahan yang terjadi
 Cari informasi mengenai kondisi tempat
kerja
 Periksa catatan kasus kecelakaan kerja
 Periksa SOP dan MSDS
Terget yang mungkin
IDENTIFIKASI terkena/ terpengaruh
BAHAYA sumber bahaya :

Ѳ Manusia
Ѳ Produk
Ѳ Peralatan/fasilitas
Ѳ Lingkungan
Ѳ Proses
Ѳ Reputasi
Ѳ Lainnya??
TETAPKAN Tetapkan siapa yang
KONSEKUENSI mungkin cidera
 Pekerja baru/
DAN magang/hamil/ wanita
KEMUNGKINAN  Petugas kebersihan/
tamu/ contraktor/ teknisi
KEJADIAN  Masyarakat lainnya
RISK ANALYSIS &
EVALUATE
ANALISA RISIKO
Kegiatan analisis suatu risiko dengan
cara menentukan besarnya
kemungkinan/probability dan tingkat
keparahan dari akibat/consequences
suatu risiko
TUJUAN ANALISA RISIKO
1. Analisis faktor-faktor Probabilitas seperti :
– Immediate causes (unsafe Acts dan unsafe
conditions)
– Basic causes (personal factors dan job factors)
– Underlying causes (management factors)

2. Analisis faktor-faktor konsekuensi seperti :


– Human loss
– Environmental loss
– Economic loss
TUJUAN
PENILAIAN RISIKO 1. Untuk mengetahui,
memahami dan mengukur
risiko yang terdapat di
tempat kerja;
2. Untuk melakukan penilaian
finansial dan risiko;
3. Untuk mengendalikan
risiko;
o Dasar pemilihan tehnik identifikasi
BERBAGAI  Nature dari sumber bahaya
 Karakteristik dari risiko (Scenario &
TEHNIK Non-based techniques)
IDENTIFIKASI
o Berbagai tehnik identifikasi
DALAM  Preliminary Hazard Analysis (PHA)
PENILAIAN 

Action Error Analysis (AEA)
Job Safety Analysis (JSA)
RISIKO  Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
 Failure Mode Effect Critically
Analysis (FMECA)
 Hazard Operability Studies (HAZOP)
 What if Analysis
 Fault Tree Analysis
Agar penilaian yang kita lakukan seobjective mungkin maka perlu
mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu akitivitas :
 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi dan siapa yang
melakukan)
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
 Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas
 Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)
 Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal & eksternal)
 Hasil studi, survey/pemantauan
 Literature
 Benchmark pada industri sejenis
 Penilaian pihak spesiality/tenaga ahli, dll
 Variasi sumber bahaya yang berhubungan dengan
kerentanan
 Jumlah manusia yang terpajan
 Frekuensi pemajanan
 Derajat risiko individu
 Kemungkinan pengendalian bahaya
 Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
 Aspek finansial individu
 Pendapat masyarakat
 Tanggung jawab sosial
o Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter
yaitu Probability dan Severity

▩ Risiko = Probability x Severity


PROBABILITY SEVERITY

Peluang: Akibat:
yaitu tingkat keparahan/
yaitu kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi
terjadinya suatu dari suatu kecelakaan/ loss
kecelakaan/kerugian ketika akibat bahaya yang ada. Hal ini
terpajan dengan suatu bisa terkait dengan manusia,
bahaya properti, lingkungan, dll

 Injury :
◊ Fatality atau kematian
◊ Luka berat/cacat

◊ Luka ringan (STMB) :

o Perawatan medis

o P3K

 Property damage
SUMBER : QUALITATIVE MEASURES
MENENTUKAN TINGKAT PROBABILITY/ KEMUNGKINAN OF CONSEQUENCE OR IMPACT
(AS/NZS 4360

LEVEL KATAGORI DESKRIPSI


3 Sering Hampir terjadi pada setiap
keadaan
2 Kadang-kadang Dapat terjadi sewaktu-waktu
1 Jarang Dapat terjadi pada keadaan
tertentu/khusus
SUMBER : QUALITATIVE MEASURES
MENENTUKAN TINGKAT KEPARAHAN OF CONSEQUENCE OR IMPACT
(AS/NZS 4360

LEVEL DESCRIPTOR EXAMPLE DETAIL DESCRIPTION


1 Ringan Cedera Ringan, pekerja bisa langsung bekerja

2 Sedang P3K, Memerlukan perawatan medis, pelepasan


ditempat kerja yang membutuhkan bantuan
luar pihak luar
3 Berat Menyebabkan kematian, cacat, pelepasan
bahan beracun berdampak pada lingkungan
MENENTUKAN TINGKAT KEPARAHAN

LEVEL DESCRIPTOR EXAMPLE DETAIL DESCRIPTION


1 Ringan Total Kerugian < Rp 3.000.000

2 Sedang Total Kerugian Rp 5.000.000 – 10.000.000

5 Berat Total Kerugian > Rp 10.000.0000


MATRIX LEVEL OF RISK
PROBABILITY

3 2 111

3 9 6 3
SEVERITY

2 6 4 2
1 3 2 1
MATRIX LEVEL OF RISK

RISK Score RISK LEVEL

I 1-2 LOW RISK Masih Ditoleransi

Dikendalikan Sampai
II 3-4 MEDIUM RISK
Batas Toleransi

III 6-9 HIGH RISK Pengawasan Intensif


Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan apakah
risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable risk) atau
tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi
Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya
paling minimum/sekecil mungkin
Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka
organisasi perlu memastikan bahwa monitoring
terus dilakukan terhadap risiko itu.
RESPONSE TO THE ASSESSED RISK

 Avoid Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka


 Mitigate – reduce
– redudancy harus dilakukan upaya penanganan risiko
principles agar tidak menimbulkan kecelakaan/
 Redesign kerugian. Bentuk tindakan penanganan
 Transfer
 Monitor risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
 Review
(kemungkinan
☻ Hindari risiko
muncul risiko lain) ☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko (u/ kerugian
material/finansial)
☻ Terima risiko
RISIKO YANG BISA DITERIMA
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan
berdasarkan :
 Tindakan pengendalian yang telah Catatan :
walau suatu risiko
ada masih dapat
 Sumber daya (finansial, SDM, diterima tapi tetap
fasilitas, dll) harus
dipantau/dimonitor
 Regulasi/standard yang berlaku
 Rencana keadaan darurat
 Catatan/data kecelakaan
terdahulu, dll
CONTROLs HIRARCHY
RISK Bagian dari risk
CONTROL management yang
melibatkan penerapan
kebijakan, standard,
Reasonably prosedur dan perubahan-
practicable perubahan fisik untuk
measures to mengeliminasi atau
eliminate or meminimumkan gangguan
reduce risk. risiko.
Hirarki Pengendalian Risiko

ELIMINASI

SUBTITUSI

REKAYASA ENGINEERING

PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF

(APD/PPE)
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses
berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan
bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechine
guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pelatihan karyawan
 Instruksi Kerja
 SIA & SIO

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 dll
RISK CONTROL ALTERNATIVES

Emergency procedures
o Risk monitoring dan pengendalian
IMPLEMENTING adalah proses untuk memonitor
RISK MONITORING risiko yang teridentifikasi untuk
tanda bahwa hal tersebut mungkin
AND CONTROL terjadi lagi, kemungkinan melihat
adanya risiko baru.
o Risk monitoring dan pengendalian
juga untuk memperhatikan berhasil
tidaknya sebuah dokumentasi
pelaksanaan manajemen risiko.
– Memastikan risk responses
diimplementasikan sesuai rencana
– Menentukan efektifitas risk responses
yang dibutuhkan
– Menentukan validitas dari asumsi
kegiatan
o Efektif
(effectiveness)
o Murah (low cost)
o Dapat dilaksanakan
(feasible)
o Cepat terealisir
(soon as posible)
HIERARCHY OF RISK
CONTROL

CONSIDER MANAGES

Elimination

First the Risk Substitution

Engineering

Administration
the
Last
People
PPE
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan
pengendalian resiko dilakukan
maka selanjutnya perlu dipantau
dan ditinjau ulang apakah tindakan
tersebut sudah efektif atau belum

Bentuk pemantauan antara lain :


 Inspeksi
 Pemantauan Lingkungan
 Audit
PEMANTAUAN Harus dilakukan karena akan selalu
DAN TINJAUAN ada potensi hazard yang baru untuk
setiap tempat kerja, hazard ini
ULANG dapat disebabkan oleh:
– Penggunaan teknologi, peralatan atau
bahan-bahan baru
– Penerapan dari metode atau prosedur
kerja baru
– Perubahan lingkungan kerja
(perpindahan ke kantor yang berbeda,
pengurangan staff, dll)
– Mempekerjakan staf baru dengan
tingkat kemampuan dan pengetahuan
yang berbeda
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai