Anda di halaman 1dari 115

MANAJEMEN RISIKO K3

RUMAH SAKIT
Outline
• Latar Belakang dan
Dasar Hukum
• Konsep Manajemen
Risiko
• Tahapan Manajemen
Risiko K3RS
• Kesimpulan
D Keselamatan dan Kesehatan Kerja
A Adalah Hak Asasi Pekerja
S • Amandemen UUD 1945 pasal 28 h
• UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
A• UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
R• UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit
• UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan
H• PP No. 50/2012 tentang Penerapan SMK3
U• PP No. 88/2019 tentang Kesehatan Kerja
• Permenkes No.66/2016 tentang Standar K3RS
K• Permenkes No.48/2016 tentang Standar K3 Perkantoran
U• Permenkes No.12/2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit
• dll
M
Hazard ??
Risk ??
IDENTIFIKASI HAZARD???

BERAPAJUMLAH
HAZARD???
Keselamatan
Kecelakaan Kerja
VS Kesehatan
Penyakit Akibat Kerja

Rumah sakit ???


Accidental Release, Accidental Exposure,
Jenis Hazard
Suddent Reaction, Konsekuensi, Prolonge Reaction,
Asset Demage Konsentrasi Kepedulian Hidden Demage

KK  peristiwa/momen yg tidak diharapkan PAK  adalah penyakit yang disebabkan oleh


yg merugikan manusia, mengakibatkan pekerjaan dan atau lingkungan kerja atau
kerusakan harta benda/kerugian pada paparan spesifik tunggal/ganda
proses
KONSEP MANAJEMEN RISIKO

Pengertian Dasar

BAHAYA RISIKO PROBABILITAS

MANAJEMEN
KONSEKUENSI RISIKO
Bahaya adalah …………… ?

Bahaya (Hazard) : suatu keadaan/kondisi/ peralatan/metode/material


yang dapat mengakibatkan (berpotensi) menimbulkan kerugian bagi
keselamatan maupun kesehatan pekerja
Pekerja
Mesin dan Lingkungan
Peralatan kerja

Material & Metode/


prosedur/
Bahan cara kerja

Work Proccess
Apa Itu Risiko?
•Potensi terjadinya kerugian :
• suatu proses kegiatan yang sedang berlangsung,
• kontak dengan suatu bahaya,
• kegagalan dari suatu fungsi
“Dampa: kgkiketidakpastian pada sasaran”
su p
(Risk is “effect of uncertainty on objectives” - ISO Guide 73)
RISIKO :
kemungkinan suatu hazard menimbulkan dampak pada keselamatan
dan kesehatan, tergantung :
- Pajanan, frekuensi.konsekuensi
- Dose - Response

KONSEKUENSI :
PROBABILITAS : Dampak yang ditimbulkan
Kemungkinan terjadi atau tidak akibat pajanan bahaya
terjadinya sesuatu
DANGER

“HAZARD” INSIDEN
“RISK”
ACCIDENT
Aksioma tentang
kecelakaan
• Semua kecelakaan adalah
insiden.
• Semua insiden tidak berarti
kecelakaan
• Semua cedera adalah akibat
dari kecelakaan
• Semua kecelakaan tidak
menyebabkan cedera
Kecelakaan= kejadian yang tidak diinginkan, tidak direncanakan yang terjadi
akibat kombinasi beberapa penyebab yang menyebabkan terjadinya kerugian
fisik (cedera atau penyakit) bagi pekerja, kerusakan properti, nyaris celaka,
kerugian, atau kombinasinya.
Manajemen Risiko
Adalah penerapan secara sistematis dari
kebijakan manajemen dengan pendekatan
proaktif / reaktif yang dilaksanakan
dengan cara mengidentifikasi, menilai dan
mengevaluasi untuk mengurangi risiko
cedera dan kerugian pada pasien,
karyawan rumah sakit, pengunjung dan
organisasi sendiri

(The Joint Commission on Accreditation of


Healthcare Organizations / JCAHO)
RUANGLINGKUPMANAJEMENRISIKO
Mencakup identifikasi dan penilaian bahaya potensial untuk
mengetahui seberapa besar risiko yang mungkin terjadi tindakan
penanganannya, serta skala prioritas penanganan yang harus
dilakukan
Mencakup seluruh proses pelayanan atau kegiatan yang dilakukan di
rumah sakit termasuk kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga

MANAJEMENRISIKO K3RS
Rumah Sakit melakukan program manajemen risiko K3RS berupa penentuan kegiatan
berisiko, identifikasi bahaya potensial, analisis risiko, evaluasi risiko, pengendalian
risiko, komunikasi dan konsultasi, serta pemantauan dan telaah ulang terhadap fasilitas
maupun lingkungan yang menggambarkan proses pengelolaan risiko yang dapat terjadi pada
pasien, keluarga, pengunjung dan staff.
Menghindarkan /meminimalisir bahaya
1 potensial di tempat kerja agar terhindar
dari gangguan kesehatan, PAK, KAK

2
Meminimalisasi meluasnya efek yang
tidak diinginkan
TUJUAN
3
Memaksimalkan pencapaian tujuan MANAJEMEN
organisasi dengan meminimalkan kerugian RISIKO
4
Melaksanakan program manajemen secara
efisien

5
Menjadi dasar untuk penyusunan program
yang tepat

6 Menciptakan manajemen proaktif


K3 di Rumah Sakit
Segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi sumber daya manusia fasyankes,
pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun masyarakat di sekitar lingkungan
fasyankes agar sehat, selamat, dan bebas
dari gangguan kesehatan dan pengaruh
buruk yang diakibatkan dari pekerjaan,
lingkungan, dan aktivitas kerja.

Tujuan
Untuk terselenggaranya K3 di Fasyankes secara optimal,
efektif, efisien dan berkesinambungan
Tahapan ManajemenRisiko
1. Persiapan Manajemen risiko
• PAHAM PERATURAN K3 YANG BERLAKU
1
• BENTUK TIM K3 & TENTUKAN TANGGUNG JAWAB/KEWENANGAN
2
• TENTUKAN RUANG LINGKUP
3
• TENTUKAN METODE ANALISIS RISIKO, EVALUASI RISK, MATRIKS RISIKO
4
• TENTUKAN WAKTU PELAKSANAAN
5
2. IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL

Proses pencarian terhadap semua jenis, kegiatan,


situasi, produk dan jasa yang dapat menimbulkan
potensi cidera ataupun sakit.
PENINJAUAN
METODE SEDERHANA ULANG

SURVEYJALAN SELINTAS (walk through survey) terdiri dari 3


aktivitas utamayaitu:
INSPEKSI
1) Lihat (see), yaitu melakukan identifikasi atau rekognisi UNIT
bahaya di lingkungan kerja UNIT
2) Pikirkan (think), yaitu melakukan evaluasi terhadap
KONSULTASI
potensi bahaya yang termatai dan ditemukan.
3) Kendalikan (Do), yaitu merumuskan upaya pengendalian &
terhadap bahaya yangada. DISKUSI DG
PEKERJA
Walk Trough Survey
Identifikasi bahaya difokuskan pada ruang
lingkup yang telah di tetapkan
Identifikasi dilakukan dengan menjawab pertanyaan:
1. Apa yang dapat terjadi ?
2. Kapan/bilamana hal tersebut dapat terjadi ?
3. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
4. Bagaimana (proses) hal tersebut dapat terjadi ?
5. Berapa besaran bahaya yang terjadi ?

Pekerja Fisik
S
Lingkungan U Kimia
M BAHAYA J
Metode Kerja E Biologi
B HAZARD N
Material E I Ergonomik
R S
Peralatan Psikososial
TEKNIK MANAJEMEN RISIKO
Apa Saja
1 Prelimenary Hazard Analysis (PHA)
2 Hazard and Operability Study (HAZOPS)
TEKNIK
3 Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)
MANAJEMEN
4 Job Safety Analysis, Job Task Analysis, etc What If
RISIKO??
5 Brainstorming

6 Fault Tree Analysis (FTA)

7 Task Risk Assesment (TRA) HVA,


8 HSI, FRSA,
PCRA (ICRA)
9
HIRA, HIRARC, HIRADC, RISK REGISTER
10
LINGKUNGAN.KERJA
 STATUS KESEHATAN PEKERJA

• Kimia (cair,
• Fisik SEHAT
uap. Partikel
• Ergonomi dl)
Mesin/
Bahan
Alat kerja
baku
Status
kesehatan
pekerja
Limbah Hasil

Psikososial
Biologis
SAKIT

Potensi hazard kesehatan lingkungan kerja


Syahrul Mod. Pekerja & st Kes, Hudoyo,2011.
PMK
No.66/2016
Katagori Risiko di Layanan Kesehatan ( RS)
Risiko Klinis :
Semua isu yang dapat
berdampak terhadap
pencapaian pelayanan pasien
yang bermutu, aman dan efektif.

Risiko Non-klinis / Corporate


Risk : Semua isu yang dapat
dapat berdampak terhadap
tercapainya tugas pokok dan
kewajiban hukum dari RS
sebagai korporasi
Katagori Risiko di Layanan Kesehatan ( RS)

Hospital Risk Management :


1. Patient care-related risks
2. Medical staff-related risks
3. Employee-related risks
4. Property-related risks
5. Financial risks
6. Other risks
Roberta Caroll, editor : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 4th edition, Jossey Bass, 2004
Contoh Bahaya Fisik
No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Bising IPS-RS, laundri, dapur, CSSD, gedung Karyawan yang bekerja di lokasi tsb
genset- boiler, IPAL
2 Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan yang Perawat, cleaning service dll
menghasilkan getaran (ruang gigi dll)
3 Debu Genset, bengkel kerja, laboratorium gigi, Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas
gudang rekam medis, incinerator IPS dan rekam medis
4 Panas CSSD, dapur, laundri, incinerator, boilerPekerja dapur, pekerja laundry,
petugas sanitasi dan IP-RS
5 Radiasi X-Ray, OK yang menggunakan c-arm, Ahli radiologi, radioterapist dan
ruang fisioterapi, unit gigi radiografer, ahli fisioterapi dan petugas
roentgen gigi.
6 Bahaya gravitasi Area dengan level ketinggian lantai yang Cleaning service, perawat
(terpeleset, tersandung, berbeda atau lantai yang licin
jatuh)
7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan peralatan Staf administrasi dan pendaftaran,
elektronik seperti ruang pendaftaran mekanik listrik
yang menggunakan computer, ruang
operasi yang menggunakan lampu
dengan daya listrik yang tinggi, dll
CONTOH BAHAYA KIMIA
No. Bahaya Kimia Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, perawat
2 Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan limbah, Pekerja farmasi, perawat, petugas
bangsal pengumpul sampah
3 Ethylene Oxide Kamar operasi Dokter, perawat
4 Formaldehyde Laboratorium, kamar mayat, gudang Petugas kamar mayat, petugas
farmasi laboratorium dan farmasi
5 Methyl : Methacrylate, Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter bedah,
Hg perawat
6 Solvents Laboratorium, bengkel kerja, semua area Teknisi, petugas laboratorium,
di RS kebersihan
7 Gas-Gas Anaestesi Ruang operasi gigi, OK, ruang pemulihan Dokter gigi, perawat, dokter bedah,
dokter/perawat anestesi
8 Gas-gas sisa Pemakaian genset dengan
pembakaran (CO, menggunakan bahan bakar fosil
CO2, Sox, NOx)
Contoh BahayaErgonomi
No. Bahaya Ergonomi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Pekerjaan yang dilakukan Area pasien dan tempat Petugas yang menangani pasien (mengangkat dan
secara manual penyimpanan barang (gudang) memindahkan pasien) dan barang
2 Postur yang salah dalam Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat duduk lama di kantor
melakukan pekerjaan Poli Gigi Dokter gigi saat lakukan pemeriksaan rongga mulut
3 Pekerjaan yang berulang Semua area Dokter gigi, petugas pembersih, fisioterapis, sopir,
operator komputer, yang berhubungan dengan
pekerjaan juru tulis
CONTOHBAHAYABIOLOGI
No. Bahaya Biologi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 AIDS, Hepatitis B dan IGD, kamar Operasi, ruang Dokter, dokter gigi, perawat, petugas laboratorium,
Non ANon B pemeriksaan gigi, petugas sanitasi dan laundry
laboratorium, laundry
2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan, ruang Perawat, dokter yang bekerja di bagian Ibu dan
anak anak
3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat
4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium, ruang Perawat, petugas laboratorium, fisioterapis
isolasi
POTENSI BAHAYA - AREA KERJA: PELAYANAN PASIEN
AREA PAJANAN
Klinik Biologis: Blood- & Airborne pathogen Ergonomic, Lateks
Kecelakaan: terpeleset, Benda tajam
Ruang Bedah S.D.A.Gas anestesi, Laser
Laboratorium Kuman, virus, jamurFormaldehid, toluene, xylene
Kecelakaan & Ergonomi
Radiologi Radiasi Pengion & non-pengionPatogen, kecelakaan, ergonomi
Fisioterapi Ergonomi, Kecelakaan, Biologis, Peralatan

POTENSI BAHAYA - AREA KERJA: PENUNJANG PELAYANAN PASIEN


AREA PAJANAN
Farmasi Absorbsi obat-obatan, ergonomi, kecelakaan, Lateks
Sentral Sterilisasi Gas anestesi, Compressed gases, Bahan sterilisasi, pembersih,
Ergonomi, kecelakaan
Laundry Bahan cucian terkontaminasi, Bising, Panas, Kecelakaan, kebakaran,
mengangkat beban
Urusan Rumah Tangga Cairan pembersih, bahan terkontaminasi, lateks, beban mengangkat
Dapur Panas, kebakaran/listrik, kecelakaan, ergonomic, dll
Pembuangan Limbah Bahan terkontaminasi, radiasi, benda tajam
3. ANALISIS RISIKO

Sebagai data awal awal


untuk menilai apakah
risiko K3 dapat diterima
atau tidak

Sebagai data awal


dalam mengambil
keputusan guna
menyusun program
pengendalian risiko
RISK REGISTER
•RS harus punya Standar yg berisi
Program
Risk Assessment tahunan adalah
Risk Register
•Risk Register :
1. Risiko yg teridentifikasi dlm 1 thn
2. Informasi Insiden keselamatan
pasien, klaim litigasi dan komplain,
investigasi eksternal & internal,
exernal assessments dan Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun
risiko aktual (menggunakan RCA &
FMEA)
PIRAMIDA KECELAKAAN
Cedera Serius / Kematian

Cedera Sedang

Cedera Ringan / Property Damage

Near-Miss / Hampir Insiden

Kondisi dan Tindakan Tidak Aman

The Domino Theory The Epidemiological


The Human Factor theory
Model / TeoriKecelakaan Theory The Accident / Swiss Cheese
IncidentTheory Model The
System Theory
CARA ANALISIS RISIKO
A. KUALITATIF B. SEMI KUALITATIF C. CAMPURAN

A. KUALITATIF
Penentuan besar risiko : berapa besar bahaya & kemungkinan terjadinya

RISK (R)= Consequence (E) x Probability (P)

•Consequence = Hazard severity = Effek


•Probability = likelyhood of occurance = Probabilitas

•Menaksir besarnya risiko termasuk sifat dan luasnya


Contoh Effek = Consequence = Hazard Severity
KATEGORI DAMPAK KESEHATAN
TINGKAT KRITERIA PENJELASAN
A RINGAN Sakit/cidera yg hanya membutuhkan P3K dan tidak terlalu mengganggu proses kerja
B SEDANG Gangguan kesehatan yang lebih serius dan membutuhkan penanganan medis seperti
alergi, dermatitis, Low back Pain, dan menyebabkan pekerja absen dari pekerjaannya
untuk beberapa hari
C BERAT Gangguan kesehatan yang sangat serius dan kemungkinan terjadinya cacat permanen
hingga kematian. Contohnya amputasi, kehilangan pendengaran, pneumonia,
keracunan bahan kimia, kanker

ATAU
TINGKAT KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang.
3 Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya
hari kerja / hilangnya fungsi anggota tubuh utk sementara
waktu, kerugian materi cukup besar.
4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara
total, tidak berjalannya proses produksi, kerugian materi besar.
5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.
Contoh : KATEGORI PROBABILITAS
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
A TIDAK MUNGKIN TIDAK TERJADI DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN

ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN TERSEBUT,


B MUNGKIN TERJADI SAAT INI
C SANGAT MUNGKIN SANGAT BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DAMPAK BURUK TERHADAP
KESEHATAN TERJADI SAAT INI

ATAU
TINGKAT KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain / Hampir Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap
pasti kegiatan yang dilakukan.
B Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
C Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
D Unlikely/Kecil Kemungkinan Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi
tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya.
E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang
khusus / luar biasa / setelah bertahun-tahun.
MATRIX PENGKAJIAN RISIKO
DAMPAK/keparahan
RISK MATRIX
RINGAN SEDANG BERAT
TIDAK MUNGKIN RISIKO RENDAH RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG
KEMUNGKINAN/
PROBABILITAS MUNGKIN RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI
SANGAT MUNGKIN RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI

SKALA TINGKAT RISIKO


TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN

Ada kemungkinan rendah bahwa cedera atau gangguan PRIORITAS 3


Risiko RENDAH kesehatan minor terjadi saat ini, dgn
dampak kesehatan yg ringan hingga sedang

Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari cidera dan gangguan PRIORITAS 2
kesehatan tergolong kategori serius meskipun
probabilitasnya rendah

Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi gangguan kesehatan cedera yg PRIORITAS 1


moderate atau serius bahkan kematian
B. CARA KUANTITATIF
KATEGORI DAMPAK / EFFEK TERHADAP K3
KATEGORI DAMPAK TERHADAP KESELAMATAN & KESEHATAN
1 TIDAK ADA DAMPAK
2 MEMBUTUHKAN P3K
3 MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS
4 MENYEBABKAN CACAT PERMANEN
5 MENYEBABKAN KEMATIAN

Contoh : KATEGORI KEMUNGKINAN/PROBABILITAS


KATEGORI KETERANGAN
1 = sangat jarang Terjadi sekali dalam lima tahun
2= jarang Terjadi sekali dalam 1-2 tahun
3= mungkin Terjadi sekali dalam 1-2 tahun
4= sering Terjadi beberapa kali dalam setahun
5= sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau bulan
MATRIKSRISIKO(kuantitatif)
Severity/Dampak/EFEK
Matriks Risiko 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
Probability/Kemungkinan 4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25

KXD TINGKAT RISIKO KETERANGAN WARNA


1-3 RENDAH
4-6 SEDANG

TINGKATRISIKO 8 -12 BERMAKNA


15 -25 TINGGI
Contoh lain : TingkatRisiko
4. PENGENDALIAN RISIKO
• Pengendalian risiko bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada
tingkat yang dapat diterima.
• Tahapan pengendalian risiko meliputi:

Mengidentifikasi Mengevaluasi Memilih Menyusun Pelaksanaan


alternatif metode alternatif Metode metode Perencanaan program
pengendalian pengendalian pengendalian implementasi pengendalian
yang tepat

Fourth Hazard Control Principles (4 Prinsip Pengendalian Bahaya)


• The first principle: all hazards can be controlled.
• The second principle: there are usually many alternate methods of control.
• The third principle: some methods of control are better than others.
• The fourth principle: some situations will require more than one control method to obtain optimum results.
5. EVALUASI RISIKO
EVALUASI RISIKO adalah :
• proses membandingkan antara hasil analisis risiko dengan kriteria risiko
untuk menentukan apakah risiko dan atau besarnya dapat di terima atau di
toleransi. Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.
• Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa bahaya dibuat
tingkatan prioritas manajemennya.

HASIL :
1. GAMBARAN SEBERAPA PENTING
2. GAMBARAN PRIORITAS RISIKO
3. GAMBARAN KERUGIAN YG MUNGKIN TERJADI
4. PERTIMBANGAN TAHAPAN PENGENDALIAN
Elemen Evaluasi Risiko
Inspeksi periodik
Dan monitoring

Pengukuran
Wawancara
Sampel
personal
nonformal

Pengukuran Pemeriksaan
lingkungan Kesehatan
Hasil Evaluasi Risiko
KRITERIARISIKO
Kategori Warna Tinjauan Penilaian Frekwensi
Risiko Risiko Risiko Oleh Tinjauan
Ekstrim Merah Direktur Eksekutif Bulanan
(15 – 25)
Tinggi Jingga Kepala Divisi Tiap 2 bulan
(8 – 12)
Sedang ( Kuning Manajer Tiap 3 bulan
4 – 6)
Rendah Hijau Kepala Unit Tiap 6 bulan
(1-3)
PENGENDALIAN RISIKO
Setelah jenis & besarnya risiko diketahui dalam melakukan penilaian risiko, maka pengendalian risiko dapat dilakukan dengan
menentukan jenis pengendalian yang ingin dilakukan.

Prepared by Ali Syahrul -2016


HIERARKI RISK CONTROL
1. Menghilangkan Bahaya
2. Penggantian alat / K
Bahan / Mesin / Tempat E P
kerja yang lebih selamat E
dan aman H
R
3. Modifikasi Alat / Mesin A L
/Tempat Kerja Yang
lebih Selamat dan aman N I
Tempat Kerja / Pekerjaan D N
 Mengurangi Bahaya
A D
4. Kebijakan, Prosedur, L U
pelatihan, durasi kerja, N
tanda bahaya, rambu, A
poster, label G
N A
5. APD jumlah dan jenis
sesuai N
Tenaga Kerja 
Mengurangi Paparan
DAFTAR RISIKO RS xx
DAMPAK FREKUENSI Nilai Kategori Kategori
Sgt Ringan Sgt Sgt Sgt
Risiko Nilai Prioritas
NO KATEGORI RISIKO Ringan Sedang Berat Berat Jaran Jarang Mungkin Sering Sering
Tingkat
Pengendalian
g Risiko Risiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 – 25

KEAMANAN DAN
I
KESELAMATAN
1Ac bocor dan berjamur 3 4 12 bermakna moderat Prioritas 2
Banyak barang yang
tidak di gunakan
2 4 3 12 bermakna moderat Prioritas 2
tersimpan di tangga
darurat ataupun di
dalam
ruangan kerja
Ember menggantung
untuk menampung air
3 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
hujan karena atap bocor
dan berada pada
sambungan aliran listrik
Handle ram patah dan
4 bengkok dan ada 3 3 9 bermakna moderat Prioritas 2
DAFTAR RISIKO RS xx

DAMPAK FREKUENSI
Nilai Kategori
Sgt Sgt Sgt Sgt Kategori Prioritas
NO KATEGORI RISIKO Risiko Tingkat
Ringan Ringan Sedang Berat Berat Jarang Jarang Mungkin Sering Sering Nilai Risiko Pengendalian
Risiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 – 25

I KEAMANAN DAN KESELAMATAN


1Ac bocor dan berjamur 3 4 12 bermakna moderat Prioritas 2
9Petugas pembersih AC tidak menggunakanpengaman 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
10Pintu ruangan terkunci atau tidak bisa dibuka 3 3 9 bermakna moderat Prioritas 2
11Plavon atap yang berlubang bisa menyebabkan kebocoran 3 4 12 bermakna moderat Prioritas 2
II PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
13Adanya cairan pemutih di lemari penyimpanan alat makanpasien 3 3 9 bermakna moderat Prioritas 2
Kereta bersih untuk mengantar makanan ke ruang pasiendi
17 3 3 9 bermakna moderat Prioritas 2
gunakan menyimpan sabun dll
Lemari alat di gunakan penyimpanan sepatu dan kemasan
18 3 3 9 bermakna moderat Prioritas 2
makanan
III PROTEKSI KEBAKARAN
26Alkohol di campur dengan bahan B3 lainnya 4 3 12 bermakna moderat Prioritas 2
Apar tidak di terawat tidak sesuai dengan fungsinya checklistApar
27 4 3 12 bermakna moderat Prioritas 2
tidak rutin di isi tiap bulan ( Gizi )
28Apar tidak memiliki kartu kontrol 3 3 9 bermakna moderat Prioritas 2
39Kabel yang tidak rapi dan saklar yang tidak di tutup olehlakban 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
40Panel listrik di jadikan gudang perlengkapan apel 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
41Ruang Panel Listrik Di Gunakan Untuk Gudang 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
45Saklar listrik yang hampir terlepas 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
46Selang hidrant tidak di pasang secara rapi 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
IV BENCANA
47Kebakaran 4 1 4 sedang moderat Prioritas 2
48Gempa bumi 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
V SISTEM UTILITAS
54Konsleting instalasi listrik 4 4 16 tinggi penting prioritas 1
55Genset overload beban 4 2 8 bermakna moderat Prioritas 2
72Kelangkaan bahan bakar 4 1 4 sedang moderat Prioritas 2
73Kelangkaan logistik bahan makanan 4 1 4 sedang moderat Prioritas 2
VI PENGELOLAAN ALAT MEDIS
80Hasil pengukuran alat tidak akurat 4 2 8 bermakna moderat Prioritas 2
81Kegagalan sistem alat saat digunakan 4 1 4 sedang moderat Prioritas 2
Risiko Paparan Sangat Tinggi
• Tenakes yg melakukan prosedur penghasil aerosol (intubasi, induksi batuk, bronkoskopi,
prosedur & periksa gigi/pengumpulan spesimen invasif) pasien COVID-19 (Prob/Suspect)
Risiko Paparan Tinggi
• Tenakes Pendukung lainnya (mis., Dokter, perawat, dan staf RS lain yang harus masuk
area layanan pasien di ketahui/diduga Covid-19). Jika ada prosedur penghasil aerosol,
tingkat risiko pajanannya menjadi sangat tinggi), Pekerja transportasi medis, pekerja
kamar mayat.
Risiko Paparan Sedang
• Pekerja dgn kontak yang sering dan/atau dekat dgn (dalam jarak 3 kaki) orang yg mungkin
terinfeksi dengan SARS-CoV-2, tetapi yang tidak diketahui atau diduga pasien COVID-19.

Risiko Paparan Rendah


• Pekerja yang tidak memerlukan kontak dgn orang-orang yg diketahui, atau diduga terinfeksi,
SARS-CoV-2 /sering kontak dekat dengan (yaitu, dalam jarak 3 kaki dari) masyarakat umum.52
Beberapa pertanyaan yang terkait dengan Manajemen risiko
Adakah program terkait manajemen risiko K3RS terhadap risiko-risiko yang dapat
terjadi pada pasien, keluarga, staff dan pengunjung secara tertulis?

Adakah program tersebut merupakan penerapan dari regulasi kebijakan Rumah Sakit?

Apakah sudah dilakukan identifikasi dan pemetaan populasi berisiko sesuai potensi bahaya
yang ada, menentukan jenis pemeriksaan sesuai potensi bahaya tempat kerjanya dan
menentukan jenis pemeriksaan kesehatan sesuai dengan potensi bahaya tempat kerjanya?

Apakah tenant/penyewa lahan di dalam lingkungan rumah sakit sudah mematuhi semua
aspek program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan?
1. Manajemen Risiko merupakan inti dari SMK3RS yang
harus terintegrasi dengan sistem Manajemen di RS
2. Manajemen Risiko meliputi penetapan kontek,
identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan
pengendalian risiko, monev, komunikasi dan
konsultasi.
Pasal 12
(1) Manajemen risiko K3RS bertujuan untuk meminimalkan
risiko keselamatan dan kesehatan di Rumah Sakit sehingga
tidak menimbulkan efek buruk terhadap keselamatan dan
kesehatan SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, dan
pengunjung. harus dilakukan secara menyeluruh yang meliputi:
a. persiapan/penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola
risikonya;
b. identifikasi bahaya potensial;
c. analisis risiko;
d. evaluasi risiko;
e. pengendalian risiko;
f. komunikasi dan konsultasi; dan
g. pemantauan dan telaah ulang.
• TERIMA KASIH, wassalam
• Read books that you enjoy ....................
RISK REGISTER UNIT
RSUD TUGU KOJA
2022

SKOR
JENIS INSIDEN DAMPAK ( PROBABILIT BANDS RANKING TINDAKAN PENANGGUNG
NO RUANG/AREA/LOKASI KEADAAN KEGIATAN RISIKO (
BAHAYA/HAZARD D) AS ( P ) RISIKO PENGENDALIAN JAWAB
DxP) L M H E
memberlakukan
kondisi kerja Ramai peraturan penunggu
pasien dan
pasien hanya 1 orang, PJ IGD dan PJ
1 IGD pengunjung serta 5 1 5
butuh pergerakan meminta security untuk Security
cepat mengarahkan keluarga
pasien
saaat CS mengepel
Terpeleset 1 3 3 dipasang tanda Cleaning Service
pemberitahuan
Disiplin dalam
Terpapar cairan tubuh penggunaan APD,
3 2 6 PJ IGD dan PPI
pasien Refreshing SOP
Penggunaan APD
Udara terasa
panas/gerah 4 1 4 pemeliharaan rutin AC IPSRS
mempersiapkan
penampungan air bersih
disaat ada gangguan
Kegagalan air bersih 2 1 2 IPSRS
dan adanya MOU
dengan penyedia air
bersih
Kondisi Ruang Kerja memasang bed reil,
Pasien jatuh dari PJ IGD, SKP,
1 4 4 memasang stiker risiko
tempat tidur K3RS
jatuh

maintenance
Udara tidak sedap/ pengecekan instalasi
2 1 2 KESLING, IPSRS
pencemaran udara IPAL minimal 1 bulan 1
kali dan rutin sedot tinja
minimal 3 bulan sekali.
maintenance
pengecekan instalasi
Septic tank meluap 2 2 4 KESLING, IPSRS
IPAL minimal 1 bulan 1
kali dan rutin sedot tinja
minimal 3 bulan sekali.
penyemprotan area IGD
oleh pestcontrol secara
banyak nyamuk 1 2 4 KESLING
rutin minimal 1 minggu 1
kali.
Petugas kesetrum Menutup stop kontak
1 1 1 IPSRS
listrik yang terbuka
Disiplin dalam
Terinfeksi penyakit penggunaan APD,
2 IGD 4 3 12 PJ IGD dan PPI
menular Refreshing SOP
Penggunaan APD
Salah melakukan
triage dalam
menentukan 2 5 10 mengadakan pelatihan PJ IGD
: Melakukan Triage kegawatan pasien triage
Petugas loket salah 2 4 8 Melakukan konfirmasi PJ LOKET
memberikan identitas ulang identitas pasien
Disiplin dalam
Terpapar airborne penggunaan APD,
2 3 6 PJ IGD dan PPI
disease monitoring kepatuhan
penggunaan APD

Tidak memasang PJ IGD dan


3 IGD 2 3 6 Melakukan konfirmasi
Tindakan Pada Pasien ( gelang identitas SECURITY
Identifikasi Pasien) ulang identitas pasien
Melakukan konfirmasi
Salah identifikasi 2 3 6 IGD
ulang identitas pasien
Salah memberikan 1 5 5 IGD, FARMASI
obat IV melakukan TBAK

tidak melakukan
PJ IGD
Tindakan Pada Pasien ( recaping, menyediakan
Menyuntik)
Tertusuk Jarum 1 5 5 safety box
Disiplin dalam
Terinfeksi penyakit penggunaan APD,
2 4 8 PJ IGD dan PPI
menular monitoring kepatuhan
penggunaan APD
Gagal memasang
Pelatihan pemasangan
infus berkali-kali pada 4 3 12 PJ IGD, DIKLAT
infus pada anak
anak

melakukan pelatihan
Tindakan Pada Pasien ( Terdapat buble udara 4 4 16 pemasangan infus yang PJ IGD, DIKLAT
Menasang infus) yang berisiko emboli
benar dan aman
Menyediakan safety
box, refreshing teknik
Tertusuk jarum 2 3 6 pembuangan jarum PJ IGD, DIKLAT
suntik dan cara
menyuntik
menggunakan spalk
Fiksasi kurang kuat 2 1 2 anak dan fiksasi dengan PJ IGD
hipafix
Menyediakan safety
box, refreshing teknik
Tiindakan Pada Pasien ( Tertusuk jarum 1 5 5 pembuangan jarum PJ IGD, DIKLAT
melakukan pengambilan suntik dan cara
darah) menyuntik
Salah mengambil Melakukan konfirmasi IGD,
1 4 4
sample ulang identitas pasien LABORATORIUM

Belum melakukan inform Memastikan no. telp


consent terhadap keluarga 4 1 4 keluarga yang bisa IGD, DIKLAT
pasien dihubungi, Refreshing
SOP tindakan resusitasi

melakukan pengecekan
Alat tidak lengkap dan
1 5 5 alat inventaris IGD, ATEM
tidak siap
menggunakan ceklis
berkala

Mengatur posisi
Low back pain 2 4 8 IGD, DIKLAT
ergonomis, refreshing
Tindakan Pada Pasien (
SOP Tindakan resusitasi
melakukan resusitasi)

Obat emergency kurang 1 5 5 Melakukan pengecekan IGD, FARMASI


obat emergency
Tindakan Pada Pasien (
melakukan resusitasi)

IGD, IPSRS,
kegagalan gas medis 1 5 5 Melakukan pengecekan
ATEM
oksigen setiap shift

1 5 5 melakukan pengecekan IGD, ATEM


Defibrilator tidak berfungsi alat secara berkala
Berkoordinasi dengan
Pasang pihak IPSRS dan ATEM
5 1 5 IPSRS, ATEM
Ventilator/HFNC untuk pemantauan
ketersediaan Oksigen

Salah obat 1 5 5 Melakukan konfirmasi


ulang identitas pasien PJ IGD
melakukan konsultasi ke
Obat tidak tersedia di
3 2 6 DPJP untuk
farmasi
penggantian obat PJ IGD
Tindakan Pada Pasien (
Memberikan obat ) memposisikan pasien
Tersedak obat 1 5 5
dengan benar sebelum
memberikan obat oral PJ IGD
Berkoordinasi dengan
Obat injeksi ( Obat pihak Farmasi untuk
injeksi memasuki 3 2 6 pengecekan obat secara
masa kadaluarsa) berkala PJ IGD, FARMASI

Melakukan sterilisasi
Alat tidak steril 2 3 6 berkala dan pengecekan
Tindakan pada pasien (
expired date alat yang
melakukan hecting )
sudah steril PJ IGD, CSSD
Melakukan tindakan
Prosedur tidak steril 2 3 6
sesuai SPO PJ IGD, CSSD

Salah diagnosa 1 5 5 melakukan pemeriksaan


Tindakan Pada Pasien penunjang PJ IGD
(Pemeriksaan medis) melakukan
Salah pengukuran
2 4 8 pemeliharaan secara
berat badan
berkala PJ IGD, ATEM

Tindakan Pada Pasien


Tidak melakukan melakukan pengecekan PJ IGD, REKAM
(Pemeriksaan 2 5 10
assessmen nyeri status RM yang naik ke MEDIS
Keperawatan)
ruang rawat inap
Tindakan Pada Pasien Dokumen rujukan memeriksa kelengkapan
2 1 2
(Merujuk pasien) tidak lengkap dokumen sebelum
merujuk PJ IGD
memastikan rencana
Lebih dari 6 jam 1 1 1 lanjutan pasien PJ IGD
Tindakan Pada Pasien
melakukan
(Mengobservasi pasien)
TTV tidak akurat 2 5 10 pemeliharaan alat
secara berkala ATEM, PJ IGD
Kemungkinan
4 IGD bencana gempa dan 1 5 5 melakukan manajemen
kebakaran disaster PJ IGD, K3RS
Kemungkinan
Bencana dan ancaman
kekerasan kepada 2 3 6
personal
staf memasang cctv di IGD IPSRS
Kemungkinan
kehilangan barang 5 1 5
berharga pasien memasang cctv di IGD IPSRS
melakukan
Alat komukasi tidak
5 IGD 2 3 6 pemeliharaan secara
berfungsi
berkala IPSRS, IT
Fasilitas Operan kurang melakukan format
1 4 4
lengkap operan IGD PJ IGD
Pelaksanaan melakukan format
1 5 5
komunikasi efektif operan IGD PJ IGD
UNIT PONEK
bertabrakan dengan
1 PONEK
nakes lain 2 4 8 Jatuh/ cedera menggeser bed obgyn Bidan PONEK
pelatihan SDM penanganan
8 2 4
terbatas terlambat Pelatihan Bidan PONEK
Persalinan
Letak obat/ peralatan
2 4 8 Terlambat
jauh dari bed
penanganan Penambahan troley Bidan PONEK
infeksi nasokomial 3 1 3
Terlambat Koordinasi dengan sdm Bidan PONEK ,
2 PONEK tenaga terbatas 2 4 8 RB Poli dan RB
perawatan
transfer pasien Infeksi
kesiapan ruang rawat 1 4 4 nasokomial dari Koordinasidengan tim Bidan PONEK dan
lama pasien lain PPI RB
melaporkan hasil respon time lambat Koordinasi dengan Bidan PONEK dan
3 PONEK 2 4 8
pemeriksaan dari DPJP terlambat terapi SPGDT dan DPJP SPGDT
Terlambat
4 PONEK memberikan tindakan menjalankan instruksi 2 2 4 Pelatihan, Koordinasi Bidan PONEK dan
dari DPJP terlambat terapi dengan DPJP SPGDT
petugas kesehatan
5 PONEK yang kurang 2 1 2 Penanganan DIKLAT, Bidan
kompeten terlambat Pelatihan PONEK dan RB
Infeksi koordinasi dengan TIM PPI. Bidan PONEK
hecting perineum tertusuk jarum 2 4 8
nasokomial PPI dan RB
refreshing SOP hecting
menyebabkan perenium dengan benar, DIKLAT, Bidan
Terinfeksi penyakit 3 3 9
kematian Pemakaian APD yang PONEK dan RB
menular bener
Bidan PONEK dan
6 PONEK Keselamatan Pasien HNP 3 2 6 cedera menggeser bed obgyn RB
UNIT RAWAT INAP LT. 5
memberikan fasilitas
Rawat Inap lantai 5/ yang sesuai, memberi PJ Rawat Inap Lt.
1 Mudah terjatuh 2 3 6
Ruang Isolasi Covid-19 pita kuning untuk pasien 5, IPSRS,
resiko jatuh
Lingkungan kurang adanya SPO kriteria PJ Rawat Inap Lt.
kondusif 3 1 3 Pasien resiko jatuh 5, SKP,
Melakukan kolaborasi
dengan security agar
dapat melakukan
pengawasan IPSRS,
lampu mati 2 2 4
lingkungan, SECURITY
pemeliharaan lampu
serta perbaikan lampu
oleh IPSRS
monitoring kebersihan
Fasilitas/Area ruangan
area gedung oleh
Kerja
kesling dan K3RS,
lantai licin 2 4 8 KESLING, K3RS
membersihkan area
gedung oleh CS dengan
kontinou

Monitoring oksigen oleh


oksigen low 3 3 9 IPSRS, ATEM
IPSRS dan Driver, SPO
pengisian Oksigen
terkena tabung
oksigen yang jatuh tabung oksigen
2 2 4 IPSRS
karena tidak ada dipasangkan pengait
pengait
melaksanakan
tersetrum Alat Medis 2 4 8 pemeliharaan alat medis ATEM
secara rutin
Melakukan edukasi
PJ. Rawat Inap
2 Rawat Inap lantai 5/ Edukasi pasien 2 1 2 secara lengkap dan
Lt.5
Ruang Isolasi Covid-19 mengevaluasi kembali
meningkatkan PJ. Rawat Inap
Identifikasi pasien 2 2 4
identifikasi pasien Lt.5

Proses penerimaan Melakukan operan


pasien baru dengan perawat yang PJ. Rawat Inap
Transfer pasien 3 2 6
mentransfer pasien Lt.5
serta mengevaluasi
jawaban konsulan DPJP
Melakukan kroscek data
PJ. Rawat Inap
Kelengkapan data 3 1 3 pasien saat datang
Lt.5
keruangan
Menggunakan APD dan
cuci tangan, edukasi
pasien untuk rajin cuci
Terinfeksi/ tertular tangan. Seta selalu
Rawat Inap lantai 5/ PJ Rawat Inap
3 penyakit menular ( 2 4 8 menggubnakan masker
Ruang Isolasi Covid-19 Lt.5, PPI
Covid-19) di dalam ruangan dan
ada jarak tempat tidur
antar pasien minimal 1,5
m

Mengkoordinasi
kebagian Yanmed untuk
Visit DPJP tidak DPJP, PJ Rawat
3 2 6 membuat kebijakan
setiap hari Inap Lt. 5
visite DPJP oleh DPJP
lain
Melakukan perawatan
luka operasi dan
Infeksi Daerah melaporkan kondisi PJ Rawat Inap Lt.
3 2 6
Operasi (IDO) pasein ke DPJP serta 5, PPI
monitoring Surveilans
IDO

Tindakan Pada Pasien


kontroling tanggal
pemasangan infus dan
Tindakan Pada Pasien
Kemungkinan terjadi mengganti posisi infus
3 2 6
Phlebitis setelah hari ketiga serta
monitoring surveilans PJ Rawat Inap Lt.
Phlebitis 5, PPI
Membiasakan untuk
mengevaluasi dan
PJ Rawat Inap Lt.
menanyakan kembali
5
Ketelitian menerima instruksi dokter yang
instruksi 3 2 6 tidak jelas

membiasakan
Kepatuhan hand PPI, PJ rawat Inap
3 1 3 melakukan 5 moment
hygiene Lt. 5
hand hygene, monitoring
kepatuhan hand hygiene
Memakai APD dan
Tertusuk jarum 2 2 4 melakukan tindakan PJ Rawat Inap Lt.5
sesuai SOP
Rawat Inap lantai 5/ Persiapan pasien Melakukan prosedur
4 Ruang Isolasi Covid-19 operasi 2 1 2 sesuai instruksi DPJP PJ Rawat Inap Lt.5

Melakukan pengawasan
cairan infus blong 3 2 6
Rawat Inap lantai 5/ infus secara berkala dan
Ruang Isolasi Covid-19 benar PJ Rawat Inap Lt.5
Menunggu keluarga Menghubungi keluarga
5
pasien 2 1 2 pasien PJ Rawat Inap Lt.5
Proses pasien pulang Mengecek kembali
Berkas yang 2 1 2 berkas pasien sebelum
tertinggal pulang PJ Rawat Inap Lt.5
Kemungkinan
bencana gempa dan 1 5 5 melakukan manajemen PJ Rawat Inap Lt.5
kebakaran disaster , K3RS
Kemungkinan
Bencana dan ancaman
kekerasan kepada 2 3 6
personal
staf memasang cctv di IGD IPSRS
Kemungkinan
kehilangan barang 5 1 5
berharga pasien memasang cctv di IGD IPSRS
UNIT RAWAT INAP LT.6
memberikan fasilitas
Rawat Inap lantai 6/ yang sesuai, memberi PJ Rawat Inap Lt.
1 Mudah terjatuh 2 3 6
Ruang rawat Inap anak pita kuning untuk pasien 6, IPSRS,
resiko jatuh
Lingkungan kurang adanya SPO kriteria PJ Rawat Inap Lt.
kondusif 3 1 3 Pasien resiko jatuh 6, SKP,
Melakukan kolaborasi
dengan security agar
dapat melakukan
pengawasan IPSRS,
lampu mati 2 2 4
lingkungan, SECURITY
pemeliharaan lampu
serta perbaikan lampu
oleh IPSRS
monitoring kebersihan
Fasilitas/Area ruangan
area gedung oleh
Kerja
kesling dan K3RS,
lantai licin 2 4 8 KESLING, K3RS
membersihkan area
gedung oleh CS dengan
kontinou

Monitoring oksigen oleh


oksigen low 3 3 9 IPSRS, ATEM
IPSRS dan Driver, SPO
pengisian Oksigen
terkena tabung
oksigen yang jatuh tabung oksigen
2 2 4 IPSRS
karena tidak ada dipasangkan pengait
pengait
melaksanakan
tersetrum Alat Medis 2 4 8 pemeliharaan alat medis ATEM
secara rutin
Melakukan edukasi
PJ. Rawat Inap
2 Rawat Inap lantai 6/ Edukasi pasien 2 1 2 secara lengkap dan
Lt.6
Ruang rawat Inap anak mengevaluasi kembali
meningkatkan PJ. Rawat Inap
Identifikasi pasien 2 2 4
identifikasi pasien Lt.6

Proses penerimaan Melakukan operan


pasien baru dengan perawat yang PJ. Rawat Inap
Transfer pasien 3 2 6
mentransfer pasien Lt.6
serta mengevaluasi
jawaban konsulan DPJP
Proses penerimaan
pasien baru

Melakukan kroscek data


PJ. Rawat Inap
Kelengkapan data 3 1 3 pasien saat datang
Lt.6
keruangan
Menggunakan APD dan
cuci tangan, edukasi
pasien untuk rajin cuci
Terinfeksi/ tertular tangan. Seta selalu
Rawat Inap lantai 6/ PJ Rawat Inap
3 penyakit menular ( 2 4 8 menggubnakan masker
Ruang rawat Inap anak Lt.6, PPI
Covid-19) di dalam ruangan dan
ada jarak tempat tidur
antar pasien minimal 1,5
m

Mengkoordinasi
kebagian Yanmed untuk
Visit DPJP tidak DPJP, PJ Rawat
3 2 6 membuat kebijakan
setiap hari Inap Lt. 6
visite DPJP oleh DPJP
lain
Melakukan perawatan
luka operasi dan
Infeksi Daerah melaporkan kondisi PJ Rawat Inap Lt.
3 2 6
Operasi (IDO) pasein ke DPJP serta 6, PPI
monitoring Surveilans
IDO
kontroling tanggal
pemasangan infus dan
Tindakan Pada Pasien
Kemungkinan terjadi mengganti posisi infus PJ Rawat Inap Lt.
3 2 6
Phlebitis setelah hari ketiga serta 6, PPI
monitoring surveilans
Phlebitis
Membiasakan untuk
mengevaluasi dan
PJ Rawat Inap Lt.
menanyakan kembali
6, PPI
Ketelitian menerima instruksi dokter yang
instruksi 3 2 6 tidak jelas

membiasakan
Kepatuhan hand PPI, PJ rawat Inap
3 1 3 melakukan 5 moment
hygiene Lt. 6
hand hygene, monitoring
kepatuhan hand hygiene
Memakai APD dan
Tertusuk jarum 2 2 4 melakukan tindakan PJ Rawat Inap Lt.6
sesuai SOP
Persiapan pasien Melakukan prosedur
operasi 2 1 2 sesuai instruksi DPJP PJ Rawat Inap Lt.6

Melakukan pengawasan
cairan infus blong 3 2 6
infus secara berkala dan
benar PJ Rawat Inap Lt.6

kesalahan rumus mengikuti pelatihan


perhitungan balance 2 1 2 tentang perhitungan
DIKLAT, PJ Rawat
cairan pada anak balance cairan
Inap Lt.6
ketidaktepatan pemantauan ketepatan
pemberian antibiotik 4 2 8 antibiotik pada pasien
pada BP BP sesuai PPK PJ Rawat Inap Lt.6
memberi tanda risiko
Pasien jatuh dari 1 4 4 jatuh dan menutup bed
tempat tidur reil PJ Rawat Inap Lt.6
Rawat Inap lantai 6/ Menunggu keluarga Menghubungi keluarga
4 2 1 2
Ruang Rawat Inap Anak pasien pasien PJ Rawat Inap Lt.6
Proses pasien pulang Mengecek kembali
Berkas yang 2 1 2 berkas pasien sebelum
tertinggal pulang PJ Rawat Inap Lt.6
Kemungkinan
bencana gempa dan 1 5 5 melakukan manajemen PJ Rawat Inap
kebakaran disaster Lt.6, K3RS
5 Kemungkinan
Bencana dan ancaman kekerasan kepada
2 3 6
Rawat Inap lantai 6/ personal staf dan Penculikan
Ruang Rawat Inap Anak Anak memasang cctv di IGD IPSRS
Kemungkinan
kehilangan barang 5 1 5
berharga pasien memasang cctv di IGD IPSRS
UNIT RAWAT INAP LT.7
memberikan fasilitas
Rawat Inap lantai 7/ yang sesuai, memberi PJ Rawat Inap Lt.
1 Mudah terjatuh 2 3 6
Ruang Isolasi Covid-19 pita kuning untuk pasien 7, IPSRS,
resiko jatuh
Lingkungan kurang adanya SPO kriteria PJ Rawat Inap Lt.
kondusif 3 1 3 Pasien resiko jatuh 7, SKP,
Melakukan kolaborasi
dengan security agar
dapat melakukan
pengawasan IPSRS,
lampu mati 2 2 4
lingkungan, SECURITY
pemeliharaan lampu
serta perbaikan lampu
oleh IPSRS
monitoring kebersihan
Fasilitas/Area ruangan
area gedung oleh
Kerja
kesling dan K3RS,
lantai licin 2 4 8 KESLING, K3RS
membersihkan area
gedung oleh CS dengan
kontinou

Monitoring oksigen oleh


oksigen low 3 3 9 IPSRS, ATEM
IPSRS dan Driver, SPO
pengisian Oksigen
terkena tabung
oksigen yang jatuh tabung oksigen
2 2 4 IPSRS
karena tidak ada dipasangkan pengait
pengait
melaksanakan
tersetrum Alat Medis 2 4 8 pemeliharaan alat medis ATEM
secara rutin
Melakukan edukasi
PJ. Rawat Inap
2 Rawat Inap lantai 7/ Edukasi pasien 2 1 2 secara lengkap dan
Lt.7
Ruang Isolasi Covid-19 mengevaluasi kembali
meningkatkan PJ. Rawat Inap
Identifikasi pasien 2 2 4
identifikasi pasien Lt.7

Proses penerimaan Melakukan operan


pasien baru dengan perawat yang PJ. Rawat Inap
Transfer pasien 3 2 6
mentransfer pasien Lt.7
serta mengevaluasi
jawaban konsulan DPJP
Melakukan kroscek data
PJ. Rawat Inap
Kelengkapan data 3 1 3 pasien saat datang
Lt.7
keruangan
Menggunakan APD dan
cuci tangan, edukasi
pasien untuk rajin cuci
Terinfeksi/ tertular tangan. Seta selalu
Rawat Inap lantai 7/ PJ Rawat Inap
3 penyakit menular ( 2 4 8 menggubnakan masker
Ruang Isolasi Covid-19 Lt.7, PPI
Covid-19) di dalam ruangan dan
ada jarak tempat tidur
antar pasien minimal 1,5
m

Mengkoordinasi
kebagian Yanmed untuk
Visit DPJP tidak DPJP, PJ Rawat
3 2 6 membuat kebijakan
setiap hari Inap Lt. 7
visite DPJP oleh DPJP
lain
Melakukan perawatan
luka operasi dan
Infeksi Daerah melaporkan kondisi PJ Rawat Inap Lt.
3 2 6
Operasi (IDO) pasein ke DPJP serta 7, PPI
monitoring Surveilans
IDO
kontroling tanggal
pemasangan infus dan
Tindakan Pada Pasien
Kemungkinan terjadi mengganti posisi infus
3 2 6
Phlebitis setelah hari ketiga serta
monitoring surveilans PJ Rawat Inap Lt.
Phlebitis 7, PPI
Membiasakan untuk
mengevaluasi dan
PJ Rawat Inap Lt.
menanyakan kembali
7, PPI
Ketelitian menerima instruksi dokter yang
instruksi 3 2 6 tidak jelas

membiasakan
Kepatuhan hand PPI, PJ rawat Inap
3 1 3 melakukan 5 moment
hygiene Lt. 7
hand hygene, monitoring
kepatuhan hand hygiene
Memakai APD dan
Tertusuk jarum 2 2 4 melakukan tindakan PJ Rawat Inap Lt.7
sesuai SOP
Persiapan pasien Melakukan prosedur
2 1 2
operasi sesuai instruksi DPJP PJ Rawat Inap Lt.7
Melakukan pengawasan
cairan infus blong 3 2 6
infus secara berkala dan
benar PJ Rawat Inap Lt.7
memberikan bantuan
immobilisasi pada
ulkus decubitus 3 2 6 pasien PJ Rawat Inap Lt.7
Rawat Inap lantai 7/ Menunggu keluarga Menghubungi keluarga
4 2 1 2
Ruang Isolasi Covid-19 pasien pasien PJ Rawat Inap Lt.7
Proses pasien pulang Mengecek kembali
Berkas yang 2 1 2 berkas pasien sebelum
tertinggal pulang PJ Rawat Inap Lt.7
Kemungkinan
bencana gempa dan 1 5 5 melakukan manajemen PJ Rawat Inap
kebakaran disaster Lt.7, K3RS
Kemungkinan
Bencana dan ancaman
kekerasan kepada 2 3 6
personal
staf memasang cctv di IGD IPSRS
Kemungkinan
kehilangan barang 5 1 5
berharga pasien memasang cctv di IGD IPSRS
RAWAT JALAN
Pencapaian target
Semua Poli Renstra 3 5 15
1 sesuai renstra PJ RJ
5 momen HandHygene,
Disiplin dalam
2 Semua Poli penggunaan APD,
Refreshing SOP
Infeksi Nosokomial 3 3 9 Penggunaan APD PJ RJ dan PPI
3 Semua Poli Udara terasa panas/gerah 1 4 4 pemeliharaan rutin AC IPSRS
saaat CS mengepel
4 Semua Poli Terpeleset, lantai licin dipasang tanda Cleaning Service
3 1 3 pemberitahuan
Resiko Jatuh, Hand
Semua Poli PJ RJ
5 Rain Tidak ada 3 1 ,pengajuan pemasangan peganggan dinding
penyemprotan area
Radiologi oleh
Kondisi Lingkungan
6 Semua Poli Hama Binatang (Nyamuk & Tikus)
3 2 6 pestcontrol sminimal 1
Kerja
minggu 1 kali, Pintu
Selalu ditutup KESLING
Kondisi Lingkungan
Kerja

Melakukan teknik
mengangkat/memindahk
Semua Poli Cedera Ergonomi 3 2 6 an benda, material dan
pasien yang aman
7 (lifting Safety) k3RS
Terpapar Bakteri Menyediakan Hepa
8 Semua Poli 2 2 4 PPI
Udara Filter
Menutup stop kontak
Petugas kesetrum yang terbuka, kabel
Semua Poli
listrik diikat agar tidak terjuntai
9 3 1 3 dilantai IPSRS
SPO waktu tunggu
10 Semua Poli Identifikasi Kesalahan identitas 3 1 3
pasien PJ RJ
Semua Poli Pendaftaran 1 4 4 SPO pendaftaran pasien
11 Administrasi PJ RJ
12 Semua Poli Skrining pasien 1 4 4 SPO skrining pasien PJ RJ

SPO waktu tunggu


Semua Poli Waktu tunggu pasien 1 5 5 pasien, Alur pendaftaran
pasien rawat jalan
13 PJ RJ
Pemeriksaan Pasien
SPO waktu tunggu
14 Semua Poli Keterlambatan dokter 1 4 4 PJ RJ
pasien
SPO peresepan dan
Semua Poli Kelengkapan penulisan resep,
1 resep& obat3berbeda 3 PJ RJ
15 penerimaan resep
Dilakukan identifikasi
16 Semua Poli Obat tertukar / tidak sebelum memberikan
tepat 3 4 12 resep PJ Rajal dan Loket
Menggunakan APD dan
18 Semua Poli Tindakan Pada Pasien Terinfeksi penyakit menular 2 1 2 PJ RJ
cuci tangan
Menggunakan APD
Semua Poli Tertusuk jarum, 2 2 4 tidak melakukan PJ RJ
19 recaping
Dilakukan ditempat
Aerosol Pada
dengan ventilasi baik
20 P.Gigi, Paru, Anak Tindakan Nebulisasi / 2 3 6
dan di drymist setelah
Bor Gigi/ Suction
digunakan PPI
Kesalahan
P.mata penandaan area 4 1 4
21 operasi
Kesalahan rekam
22 Semua Poli Penunjang Medis ( RM) 1 5 5 SPO alur rekam medis Rekam Medis
medis
Keterlambatan rekam
Semua Poli Penunjang Medis ( RM) 1 5 5 SPO alur rekam medis Rekam Medis
23 medis
Hasil laboratorium
24 Semua Poli Penunjang Medis ( Lab) 1 3 3 SPO alur Laboratorium Laboratorium
terlambat
Hasil Radiologi
Semua Poli 1 3 3 SPO alur Radiologi Radiologi
25 Penunjang Medis ( terlambat
Radiologi) Waktu Tunggu
26 Semua Poli 1 3 3 SPO alur Radiologi Radiologi
Jadwal USG Lama
Penunjang Medis ( Tidak tersedia obat SPO peresepan dan
Semua Poli 1 3 3 Farmasi
27 Farmasi ) sesuai formularium penerimaan resep
Kemungkinan
28 Semua Poli bencana gempa dan melakukan manajemen k3RS
Bencana dan Ancaman kebakaran 5 1 5 disaster
Personal Kemungkinan Melakukan komunikasi
Semua Poli kekerasan kepada efektif, pemasangan PJ RJ, Security
29 staf 2 1 2 CCTV
Melakukan QA & QC
30 Semua Poli Kerusakan alat kesehatan 1 2 2 ATEM
Alat Kesehatan
Menyediakan fasilitas
Semua Poli Kegagalan Listrik 1 2 2 IPRS
31 yang sesuai
Menyediakan fasilitas
32 Semua Poli Kegagalan Air , Tidak bisa Mencuci
1 Alat 3 3 IPRS
yang sesuai
Menyediakan fasilitas
Kegagalan Air, Tidak bisa melakukan
1 tindakan
3 3 IPRS
33 Poli Gigi yang sesuai
Pemisahan ruangan
34 infeksius dan Non- 1 2 2 SPO ruangan infeksius
Poli Paru infeksius PJ RJ, PPI
Fasilitas / Alat / Bahan Audit /Monitoring
Semua Poli Pemilahan Sampah infeksi dan
1 Non- infeksi2 2
35 Pemilahan sampah PJ RJ, PPI
Menyediakan fasilitas
36 Semua Poli Tidak ada Iphone komunikasi1 terhambat 3 3
yang sesuai IT
Kegagalan jaringan Internet cadangan untuk
Semua Poli 1 4 4
37 internet backup IT
Kerjasama dengan
Kegagalan jaringan
38 Semua Poli 1 4 4 beberapa vendor untuk
telepon
backup IT
Belum ada sistem Memasang sprinkle dan
39 Semua Poli deteksi dini 5 1 5 alarm kebakaran di tiap
kebakaran ruangan K3RS
UNIT GIZI
Assement pasien
Keracunan makanan dengan menayakan
1 3 1 3 apakah ada alergi
pada pasien
makanan Ahli Gizi
Kesalahan dalam Pemeliharaan alat
2 3 6 secara berkala Ahli Gizi
Penyelenggaraan Pemberian diet
Ranap
makanan pasien
adanya SOP
penanganan Komplain
Komplain Pasien 2 1 2 pasien, edukasi kepada
pasien dan penyampaian
permohonan maaf Ahli Gizi
penggunaan APD
teriris pisau, dengan lengkap dan
Kecelakaan kerja ketumpahan air panas 2 4 8 penyedian P3K di area
2 dll dapur Petugas gizi
Kelengkapan Atribut Penggunaan APD 2 4 8 Bekerja sesuai dengan
memasak yang tidak lengkap SPO Petugas gizi
Area Dapur
Lantai licin berminyak, Memakai safety shoes,
terpeleset dan 2 1 2 dan memberi petunjuk Petugas gizi dan
lingkup area dapur terjatuh bahwa lantai licin cs
Hiegine dan sanitasi
perorangan (Petugas 3 1 3 Bekerja sesuai dengan
Kebersihan petugas gizi) SPO Petugas gizi

Kompor Gas meledak 5 1 5 Maintenace regulator IPSRS petugas


3 (kebakaran) pada gas secara berkala gizi
Dapur Gizi Peralatan dapur
5 1 5 Maintenace regulator IPSRS petugas
Oven Meledak pada gas secara berkala gizi
Mengikuti pelatihan
Kemungkinan pemadaman kebakaran
bencana (kebakaran, 3 1 3 dan evakuasi gempa PJ GIZI
Bencana gempa bumi) bumi
melakukan pmeliharaan IPSRS, petugas
Kegagalan listrik 2 2 4 Listrik gizi
UNIT LAUNDRY
Penggunaan APD
PJ Laundry
1 Laundry Pencucian Linen Kotor Terpapar Cairan B3 4 1 4 sesuai SPO
Adanyan pendingin
Pengeringan Linen ruangan AC atau PJ Laundry
Bersih Suhu ruangan panas 5 5 25 tambahan eksos
Pengelolaan linen Penggunaan APD
PJ Laundry
Pencucian Linen Kotor kotor/Infeski Silang 5 1 5 sesuai SPO
Sterilisasi APD dari Penggunaan APD
PJ Laundry
layanan Isolasi Covid Terpapar Virus Covid 5 1 5 sesuai SPO
UNIT RUANG BERSALIN
tidak dipasang gelang
1 Ruang Bersalin 2 3 6 pengawasan lebih ketat PJ RB
identitas
transfer pasien
3 3 9 operan pasien lebih teliti PJ RB
kurang lengkap
ketidaksesuaian hasil
pemeriksaan dengan 2 3 6 anamnesia lebih teliti
menerima pasien baru
diagnosis PJ RB

koordinasi dengan loket


status kurang lengkap 3 3 9 untuk kelengkapan
status pasien
PJ RB
permintaan ke
2 Ruang Bersalin ketersediaan alat (CTG) 3 2 6
pengadaan PJ RB

Tindakan Pada Pasien kompetensi tenaga


(pemeriksaan pasien) salah melakukan kesehatan di tingkatkan
2 3 6
pemeriksaan lagi dengan mengikuti
pelatihan
PJ RB, DIKLAT
melaporkan hasil respon time lambat komunikasi dan
3 3 9
pemeriksaan dari DPJP kordinasi PJ RB
Terlambat
komunikasi dan
menjalankan instruksi 2 3 6
kordinasi
Tindakan Pada Pasien dari DPJP PJ RB
tidak menjalankan komunikasi dan
2 3 6 PJ RB
instruksi dari DPJP kordinasi
Ketersediaan tempat permintaan ke
2 2 4 PJ RB
tidur VK pengadaan
kompetensi tenaga
kesehatan di tingkatkan
Tertusuk jarum suntik 2 3 6
lagi dengan mengikuti
Tindakan Pada Pasien
pelatihan DIKLAT, PJ RB
(menolong persalinan)
Tergelincir /
2 2 4 memakai APD
terpeleset PJ RB
Terinfeksi penyakit menular 2 3 6 memakai APD PJ RB
dokumentasi yang pemantauan status dari
2 2 4 PJ RB
kurang lengkap PJ dan karu
meningkatkan
pengawasan
Tindakan Pada Pasien Kemungkinan teradi
3 2 6 pemasangan infus,
(Pemasangan infus) Phlebitis
monitoring surveilans
phlebitis PJ RB
petugas kesehatan
yang kurang 2 3 6 Pelatihan
kompeten PJ RB
Tindakan Pada Pasien permintaan ke
ketersedian alat 3 3 9
(resusitasi bayi) pengadaan PJ RB
kompetensi tenaga
hipotermi 2 3 6 kesehatan dalam
menangani BBL PJ RB
gelang identitas bayi
pemantauan status dari
ada yang belum 2 3 6
Tindakan pada Pasien PJ dan karu
terpasang PJ RB
(pemeriksaan BBL)
dokumentasi yang pemantauan status dari
2 2 4 PJ RB
kurang lengkap PJ dan karu
petugas kesehatan
yang kurang 2 3 6 pelatihan
kompeten PJ RB
kompetensi tenaga
Tindakan Pada Pasien
kesehatan di tingkatkan
(hecting perineum) tertusuk jarum 2 3 6
lagi dengan mengikuti
pelatihan PJ RB

Terinfeksi penyakit menular 2 3 6 memakai APD lengkap


PJ RB
butuh waktu dalam
tindakan pada pasien
proses penyediaan 2 2 4 ketersediaan bank darah
(transfusi baru)
darah PJ RB
tindakan pada pasien butuh waktu dalam
(pemberian vaksin pada proses penyediaan 2 3 6 MOU dengan puskemas
bayi) Hbig PJ RB
pasien tidak
membawa
3 2 6 Edukasi
perlengkapan mandi
tindakan pada pasien
bayi PJ RB
(memandikan bayi)
menyiapkan satu
ruangan yang tidak
3 2 6 ruangan untuk
memadai
memandikan bayi PJ RB
petugas administrasi menyediakan petugas
3 Ruang Bersalin 3 2 6
yang belum ada administrasi
proses pemulangan PJ RB
pasien
terkendala karena mengingatkan DPJP
3 2 6
menunggu DPJP visit unruk visit lebih awal
PJ RB

tindakan pada pasien dokumen rujukan sebelum merujuk teliti


4 ruang Bersalin 2 2 4
(merujuk pasien) yang tidak lengkap lagi dalam hal dokumen
PJ RB

kemungkinan
Bencana dan ancaman mengikuti prosedur bila
5 Ruang Bersalin bencana (kebakaran. 2 3 6
personal ada bencana
Gempa bumi)
PJ RB, K3RS
kemungkinan setiap unit harus ada
kekerasan kepada 3 3 9 petugas keamanan yang
staff stand by PJ RB, SECURITY
Kemungkinan setiap unit harus ada
kehilangan barang 3 3 9 petugas keamanan yang
berharga pasien stand by PJ RB, SECURITY
Alat komukasi tidak membuat SPO
6 Ruang Bersalin fasilitas 3 2 6
berfungsi pemeliharaan alat IPSRS, PJ RB
UNIT PERINA

melakukan perbaikan
tidak tersedia ruang PJ. Rawat Inap
1 1 4 4 dengan menyediakan
m,enyusui Perina
ruang menyusui

melakukan pengecekan
Alat kesehatan tidak PJ. Rawat Inap
2 2 2 4 ulang setiap shift alat
siap pakai/rusak Perina
kesehatan siap pakai

Penataan alat kurang Melakukan penataan PJ. Rawat Inap


3 1 2 2
baik pada ruangan Perina

Stok air galon yang


Menyiapkan stok air PJ. Rawat Inap
4 tidak tersedia tepat 1 3 3
sebelum habis Perina
waktu
Ruangan
Menyediakan ruangan PJ. Rawat Inap
5 Memandikan Bayi 1 5 5
untuk memandikan bayi Perina
tidak memadai

Melakukan kolaborasi
dengan security agar
dapat melakukan
pengawasan
6 Fasilitas/Area ruangan lampu mati 2 2 4 IPSRS, SECURITY
lingkungan,
Kerja pemeliharaan lampu
serta perbaikan lampu
oleh IPSRS

monitoring kebersihan
area gedung oleh
kesling dan K3RS,
7 lantai licin 2 4 8 KESLING, K3RS
membersihkan area
gedung oleh CS dengan
kontinou

Monitoring oksigen oleh


8 oksigen low 3 3 9 IPSRS dan Driver, SPO IPSRS, ATEM
pengisian Oksigen

terkena tabung
oksigen yang jatuh tabung oksigen
9 2 2 4 IPSRS
karena tidak ada dipasangkan pengait
pengait

melaksanakan
10 tersetrum Alat Medis 2 4 8 pemeliharaan alat medis ATEM
secara rutin
Melakukan edukasi
PJ. Rawat Inap
11 Edukasi pasien 2 1 2 secara lengkap dan
Perina
mengevaluasi kembali

meningkatkan PJ. Rawat Inap


12 Identifikasi pasien 2 2 4
identifikasi pasien Perina

Melakukan operan
dengan perawat yang
PJ. Rawat Inap
13 Transfer pasien 3 2 6 mentransfer pasien
Perina
serta mengevaluasi
jawaban konsulan DPJP

Melakukan kroscek data


PJ. Rawat Inap
14 Kelengkapan data 3 1 3 pasien saat datang
Perina
keruangan

Melakukan pengecekan
Proses penerimaan Formulir transfer PJ. Rawat Inap
15 1 3 3 ulang sebelum, naik
pasien baru belum dikerjakan Perina
keruang rawat inap

Administrasi pasien Melakukan pengecekan


PJ. Rawat Inap
16 masuk rawat inap 1 3 3 ulang sebelum, naik
Perina
belum lengkap keruang rawat inap

Pemeriksaan
meningkatkan alur PJ. Rawat Inap
17 penunjang belum 1 3 3
pasein kerawat inap Perina
dikerjakan

Pasien belum meningkatkan alur PJ. Rawat Inap


18 1 5 5
terpasang infus pasein kerawat inap Perina
Pasien baru masuk
Koordinasi alur pasien PJ. Rawat Inap
19 belum diinput di 1 4 4
masuk Perina
SIMRS oleh Loket

Pasien belum
meningkatkan alur PJ. Rawat Inap
20 diberikan obat injeksi 1 4 4
pasein kerawat inap Perina
atau oral

Memberikan edukasi
Ibu mengantuk saat PJ. Rawat Inap
21 2 2 4 resiko jatuh kepada
memberikan ASI Perina
keluarga pasien

Perina
Menggunakan APD dan
cuci tangan, edukasi
pasien untuk rajin cuci
Terinfeksi/ tertular tangan. Seta selalu
PJ Rawat Inap
22 penyakit menular ( 2 4 8 menggubnakan masker
Perina, PPI
Covid-19) di dalam ruangan dan
ada jarak tempat tidur
antar pasien minimal 1,5
m

Mengkoordinasi
kebagian Yanmed untuk
Visit DPJP tidak DPJP, PJ Rawat
23 3 2 6 membuat kebijakan
setiap hari Inap Perina
visite DPJP oleh DPJP
lain
kontroling tanggal
pemasangan infus dan
Kemungkinan terjadi mengganti posisi infus PJ Rawat Inap
24 3 2 6
Phlebitis setelah hari ketiga serta Perina, PPI
monitoring surveilans
Phlebitis

Membiasakan untuk
mengevaluasi dan
25 Tindakan Pada Pasien Ketelitian menerima 3 2 6 menanyakan kembali
PJ. Rawat Inap
instruksi Perina
instruksi dokter yang
tidak jelas

membiasakan
Kepatuhan hand melakukan 5 moment PJ. Rawat Inap
26 3 1 3
hygiene hand hygene, monitoring Perina
kepatuhan hand hygiene

Memakai APD dan


PJ. Rawat Inap
27 Tertusuk jarum 2 2 4 melakukan tindakan
Perina
sesuai SOP

Persiapan pasien Melakukan prosedur PJ. Rawat Inap


28 2 1 2
operasi sesuai instruksi DPJP Perina

Melakukan pengawasan
PJ. Rawat Inap
29 cairan infus blong 3 2 6 infus secara berkala dan
Perina
benar
meningkatkan SPO
PJ. Rawat Inap
30 salah pemberian obat 2 2 4 pemberian obat dan
Perina
double check

memberikan label pada PJ. Rawat Inap


31 Salah pemberian ASI 2 1 3
setiap botol susu Perina

Kelebihan cairan PJ. Rawat Inap


32 2 2 4 memakai infus pump
infus Perina

Pengiriman Form Kurir/CS selalu standby,


33 Permintaan 2 3 6 Mengadakan Elektronik IT
Penunjang Telat Form

Tindakan Penunjang
Medis Meningkatkan
Hasil laboratorium PJ. Rawat Inap
34 2 1 2 kepatuhan identifikasi
tertukar Perina, Lab
pasien

PJ. Rawat Inap


Menginformasikan minta
35 Hasil Penunjang Telat 2 2 4 Perina, Lab,
hasil segera / cap CITO
Radiologi

Menunggu keluarga Menghubungi keluarga PJ. Rawat Inap


36 2 1 2
pasien pasien Perina

Proses pasien pulang


Mengecek kembali
Berkas yang PJ. Rawat Inap
37 2 1 2 berkas pasien sebelum
tertinggal Perina
pulang

Kemungkinan
melakukan manajemen PJ Rawat Inap
38 bencana gempa dan 1 5 5
disaster Perina , K3RS
kebakaran

Bencana dan ancaman


personal
Kemungkinan
memasang cctv di
39 kekerasan kepada 2 3 6 IPSRS
Perina
Bencana dan ancaman staf
personal
Kemungkinan
memasang cctv di
40 kehilangan barang 5 1 5 IPSRS
Perina
berharga pasien

Menjalankan SPO
Resiko penculikan
41 1 2 2 Pengamanan, Diadakan Security, IPRS
bayi
Finger Akses Door
Unit OK

saaat CS mengepel
1 Terpeleset dipasang tanda Cleaning Service
pemberitahuan
1 3 3

Terpapar cairan Disiplin dalam


2 PJOK dan PPI
tubuh pasien penggunaan APD,
Kondisi Lingkungan Refreshing SOP
Kerja 3 5 15 Penggunaan APD

Udara terasa
3 IPSRS
panas/gerah
4 1 4 pemeliharaan rutin AC

Melakukan teknik
Cedera Saat mengangkat/memindahk
Mengangkat / an benda, material dan PJ OK, K3RS
Memindahkan Pasien pasien yang aman
(lifting Safety)
3 2 6

Tidak Melakukan
4 PJ OK
Inform Consent Konfirmasi dan
Persiapan Operasi 3 1 3 mengecek Kembali
Persiapan Operasi
Pasien Tidak
5 Konfirmasi kembali ke PJ OK
Melakukan Persiapan
4 1 4 Pasien / Perawat

Insiden tertinggalnya
6 4 1 4 pengecekan ulang alkes PJ OK
instrumen

Memastikan dan
Insiden operasi tanpa
7 4 1 4 Mengkonfirmasi dr PJ OK
spesialis anastesi
Anastesi

Insiden kesalahan melakukan pemeriksaan


8 4 1 4 PJ OK
jenis operasi pre op

Insiden kesalahan menjalankan form


9 4 1 4 PJ OK
posisi operasi tindakan pre op

Insiden konsultasi
10 4 2 8 PJ OK
durante operasi

OK
melakukan penanganan
Insiden Infeksi gv post operasi,
11 Tindakan Operasi 4 2 8 PJ OK
Daerah Operasi (IDO) monitoring surveilans
IDO

Insiden operasi
melakukan pemeriksaan
12 dengan kekurangan 4 2 8 PJ OK
pra operasi
darah
melakukan pengecekaln
Insiden tertinggalnya instrumen operasi
13 3 2 6 PJ OK
kain kasa sebelum dan setelah
tindakan

Insiden kesalahan menjalankan SPO dan


14 4 1 4 PJ OK
identifikasi pasien double checking

Insiden kesalahan melakukan pmeriksaan


15 3 1 3 PJ OK
diagnosis pra operasi ulang

Melakukan proteksi
16 kebakaran 4 2 8 kebakaran, K3RS
menyediakan APAR
Bencana dan Ancaman
Personal
Kemungkinan
kekerasan kepada 2 3 6 memasang cctv di OK IPSRS
staf

menggunakan sumber
17 kegagalan air 4 3 12 IPRS
air alternatif

melakukan
18 kegagalan gas medis 5 3 15 IPRS
pemeliharaan rutin

Fasilitas / Alat / bahan menggunakan sumber


19 kegagalan listrik 5 3 15 IPRS
listrik lain

Maintenance cuci ac rutin,


Ruangan : Pencucian menggantian lapisan
20 2 3 6 IPRS
AC dan Dinding dinding, swab ruangan
Antibakteri berkala

Unit ICU
Menjaga Lantai Selalu
Terpeleset lantai licin 1 2 3 CS, Perawat
1 Kering
Disiplin dalam
Terpapar cairan penggunaan APD,
3 5 15 PJ ICU dan PPI
tubuh pasien Refreshing SOP
Penggunaan APD
2

Udara terasa
4 1 4 pemeliharaan rutin AC IPSRS
panas/gerah
3

mempersiapkan
penampungan air bersih
disaat ada gangguan
Kegagalan air bersih 2 1 2 IPSRS
dan adanya MOU
dengan penyedia air
bersih
4

memasang bed reil,


Pasien jatuh dari PJ ICU, SKP,
1 4 4 memasang stiker risiko
tempat tidur K3RS
jatuh
5

maintenance
Kondisi Lingkungan pengecekan instalasi
Udara tidak sedap/
Kerja 2 1 2 IPAL minimal 1 bulan 1 KESLING, IPSRS
pencemaran udara
kali dan rutin sedot tinja
minimal 3 bulan sekali.
6

penyemprotan area IGD


oleh pestcontrol secara
banyak nyamuk 1 2 4 KESLING
rutin minimal 1 minggu 1
kali.
7

Petugas kesetrum Menutup stop kontak


1 1 1 IPSRS
listrik yang terbuka
8
Melakukan teknik
Cedera saat mengangkat/memindahk
mengangkat / 3 2 6 an benda, material dan PJ ICU, k3RS
memindahkan pasien pasien yang aman
(lifting Safety)
9

Kultur Ruangan Berkala,


5 4 20 PPI
Pembersihan Berkala
Terpapar Infeksi di
10 Ruangan Tertutup

Tidak terisinya form Melakukan monitoring


Penerimaan Pasien
kriteria pasien masuk 1 3 3 pengisian form kriteria PJ ICU
Baru
HCU pasien masuk HCU
11

Barotrauma saat Kalibrasii Alat, Setting


5 4 20 PJ ICU
pemasangan Yang Benar
12 Ventilator / HNFC
Infeksi pemasangan Sterilisasi Ruangan dan ATEM, PPI, Tim
13 Ventilator / HNFC 3 4 12
Alat ICU

Refleks Vagal saat 5 1 5


14 intubasi dan Bagging
Kalibrasii Alat, Setting
Barotraumab saat 5 4 20 PJ ICU
Yang Benar
15 intubasi dan Bagging
Infeksi saat intubasi Sterilisasi Ruangan dan ATEM, PPI, PJ
16 dan Bagging 3 4 12
Alat ICU

Cedera
3 2 6
Muskuloskeletal saat
17 intubasi dan Bagging
Pengkajian awal Melakukan kontrol dan
medis tidak lengkap 3 2 6 pengecekan form PJ ICU
<24jam assesmen awal masuk
18

Melakukan pencegahan
ICU dekubitus dengan miring
Kejadian peningkatan
2 4 8 kanan dan miring kiri, PJ ICU
angka dekubitus
monitoring surveilans
dekubitus

19

Kesalahan dalam Melakukan tindakan


5 2 10 PJ ICU
pemberian obat sesuai SPO
20

Kesalahan dalam Melakukan tindakan


5 2 10 PJ ICU
pencampuran obat sesuai SPO
21
Tindakan pada pasien
Kesalahan dalam
Melakukan tindakan
perhitungan skoring 3 1 3 PJ ICU
sesuai SPO
pasien risiko jatuh
22

Kesalahan dalam
melakukan
Melakukan tindakan
identifikasi pasien 2 2 4 PJ ICU
sesuai SPO
saat pengambilan
sample dan tindakan
23

Pasien kembali ke
Melakukan operan
ruang HCU dengan
3 2 6 dengan unit lain dengan PJ ICU
kasus yang sama <72
benar dan teliti
jam
24
monitoring tanggal
pemasangan infus dan
Kemungkinan mengganti posisi infus
2 3 6 PJ ICU
terjadinya Phlebitis setelah 3 hari,
monitoring surveilans
phlebitis
25

memberikan edukasi
Pemasangan infus kepada pasien dan
2 2 4 PJ ICU
yang berulang keluarga tentang
perawatan infus
26

Kesalahan perolehan Monitoring data intake


data intake dan 3 3 9 dan output cairan PJ ICU
output cairan dengan baik
27

Kesalahan
Mengikuti pelatihan
perhitungan rumus
3 3 9 perhitungan balance PJ ICU
balance cairan dan
cairan
diuresis
28

Keluarga tidak mau Kolaborasi dengan


dilakukan rujukan ke 5 3 15 DPJP mengenai edukasi PJ ICU
RS lain kepada pasien
29 Proses transefer
pasien/rujuk
Penundaan Melakukan kolaborasi
pemindahan pasien 1 4 4 antar unit dalam proses PJ ICU
ke ruang rawat pemindahan pasien
30

5 4 20 PJ ICU
31 DVT, Emboli Paru
Imobilisasi
Imobilisasi
3 4 12 Bantuan Mobilisasi PJ ICU
32 Ulkus Dekubitus
Kemungkinan
melakukan manajemen
bencana gempa dan 5 1 5 k3RS
disaster
33 Bencana dan Ancaman kebakaran
Personal Kemungkinan
kekerasan kepada 2 1 2 pemasangan CCTV IPRS
34 staf
menggunakan sumber
kegagalan listrik 4 2 8 IPRS
35 listrik lain

Monitoring berkala
kegagalan gas medis 3 2 6 IPRS
Fasilitas / Alat / Bahan pengisian gas medis
36

5 5 25 Penggantian Tabung IPSRS


37 Low Oxygen Supply
Unit Radiologi

5 momen HandHygene,
Disiplin dalam
1 Infeksi Nosokomial 3 2 12 penggunaan APD, PJ Radiologi, PPI
Refreshing SOP
Penggunaan APD

Udara terasa
2 4 1 4 pemeliharaan rutin AC IPSRS
panas/gerah

saaat CS mengepel
3 Terpeleset 3 1 3 dipasang tanda Cleaning Service
pemberitahuan

Kondisi Lingkungan
Kerja
penyemprotan area
Kondisi Lingkungan
Radiologi oleh
Kerja Hama Binatang
4 3 2 6 pestcontrol sminimal 1 KESLING
(Nyamuk & Tikus)
minggu 1 kali, Pintu
Selalu ditutup

Melakukan teknik
Cedera Saat mengangkat/memindahk
PJ Radiologi,
5 Mengangkat / 3 2 6 an benda, material dan
K3RS
memindahkan pasien pasien yang aman
(lifting Safety)

Terpapar Bakteri SPO Pemeliharaan


6 2 2 4 PJ Radiologi, PPI
Udara Hepafilter

Menutup stop kontak


Petugas kesetrum yang terbuka, kabel PJ Radiologi,
7 1 1 1
listrik diikat agar tidak terjuntai IPSRS
dilantai
Melakukan konfirmasi PJ Radiologi,
8
ulang identitas pasien Radiolog
Kesalahan Identifikasi 2 3 6 Surat Pengantar wajib
IGD, Rawat Inap,
9 memakai label pasien,
Poliklinik
bukan tulis tangan
Tindakan Pada Pasien (
Identifikasi Pasien)
Mencocokan permintaan
Kesalahan Tindakan foto dengan keluhan
10 Foto Rontgen, salah 2 2 4 pasien, melakukan PJ Radiologi
posisi kroscek dengan dokter
pengirim

Dilakukan fiksasi untuk


Pengulangan foto
12 2 3 6 mengurangi pergerakan PJ Radiologi
rontgen pada anak
pada pasien anak

Radiologi
Setiap pasien dan
Radiologi pendamping wanita
Pasien / Pendamping
13 4 1 4 diatas 15 tahun wajib PJ Radiologi
Sedang Hamil
ditanyakan sedang
hamil / tidak

dilakukan skin test,


pasien diminta jangan
Tindakan Pada Pasien Pasien mengalami PJ radiologi,
14 3 1 3 keluar dari rumah sakit
(Pemeriksaan Pasien) reaksi alergi kontras Radiolog
30 menit setelah
pemeriksaan

Pasien mengalami Memastikan jarum tepat PJ radiologi,


15 2 1 2
extravasasi kontras di pembuluh darah Radiolog

tidak melakukan
PJ radiologi,
16 Tertusuk jarum 3 1 3 recaping, menyediakan
Radiolog
safety box

Kesalahan input Melakukan double


PJ radiologi,
17 expertise dari email 3 1 3 Crosscek hasil di email
Radiolog
ke SIMRS dan hasil di expertise
Hasil Expertise
Pemeriksaan
Kesalahan Identifikasi Melakukan konfirmasi PJ radiologi,
18 3 2 6
Pengambilan Hasil ulang identitas hasil Radiolog

Kemungkinan
melakukan manajemen
19 bencana gempa dan 5 1 5 k3RS
disaster
kebakaran
Bencana dan Ancaman
Personal
Kemungkinan Melakukan komunikasi
PJ Radiologi,
20 kekerasan kepada 2 1 2 efektif, pemasangan
Security
staf CCTV
Kerusakan alat Melakukan perawatan PJ Radiologi,
21 2 3 6
Radiologi peralatan radiologi ATEM

Melakukan perawatan
peralatan radiologi
Fasilitas / Alat / Bahan PJ Radiologi,
22 Kerusakan Film 2 3 6 secara rutin dan Tempat
ATEM,IPRSRS
penyimpanan film harus
sesuai standar

24 Kegagalan Listrik 1 3 3 SPO Pemadaman Listrik IPSRS

Unit Laboratorium

5 momen HandHygene,
Disiplin dalam
1 Infeksi Nosokomial 4 3 12 penggunaan APD, PJ Lab dan PPI
Refreshing SOP
Penggunaan APD

Udara terasa
2 4 1 4 pemeliharaan rutin AC IPSRS
panas/gerah

saaat CS mengepel
3 Terpeleset 1 3 3 dipasang tanda Cleaning Service
Kondisi Ruang Kerja pemberitahuan

penyemprotan area
Laboratorium oleh
Hama Binatang
4 3 2 6 pestcontrol sminimal 1 KESLING
(Nyamuk & Tikus)
minggu 1 kali, Pintu
Selalu ditutup
Menutup stop kontak
Petugas kesetrum yang terbuka, kabel
6 1 1 1 PJ Lab, IPSRS
listrik diikat agar tidak terjuntai
dilantai

Pemisahan ruang
Menyediakan fasilitas
admin dan ruang
7 4 2 8 dan ruangan yang IPRS
pengambilan
sesuai
sampling

8 Kesalahan Identifikasi 1 2 2 Pemakaian sistem LIS PJ Lab

9 Pengambilan Tertusuk Jarum 2 3 6 Ketelitian Petugas PJ Lab


Darah/Spesimen

Petugas mengikuti
Gagal Pengambilan
10 3 3 9 Pelatihan / PJ Lab
darah/sample
SeminarPhlebotomi

Ketelitian ekstra dalam


Salah
11 2 3 6 identifikasi & pelabelan PJ Lab
Sample/Tertukar
sampel

Pemaksaan sistem HIS


13 Hasil Kritis 4 4 16 dan Alarm penanda PJ Lab
hasil kritis

14 Sample Jatuh 1 2 2 Ketelitian petugas PJ Lab

Ketelitian ekstra dalam


Pemeriksaan Sample
15 Salah sample 3 3 9 identifikasi & pelabelan PJ Lab
External
sampel

Kesalahan pemberian
16 3 3 9 Pemasangan sistem HIS PJ Lab
hasil

Laboratorium

Hasil Pemeriksaan Lab


Laboratorium Pada saat terjadi nilai
kritis Lab segera
17 Hasil Pemeriksaan Lab Pelaporan hasil kritis 3 3 9 dilaporkan ke Dokter PJ Lab
DPJP dalam waktu <15
menit

Kuisoner kepuasan
18 Komplain pelanggan 3 3 9 PJ Lab
pelanggan

pembuatan SOP
Pembuangan limbah
19 Pengolahan limbah 2 2 4 pembuangan Limbah PJ Lab
lab
Laboratorium

Kordinasi antara
Waktu tunggu
petugas laboratorium
20 permintaan kantong 3 2 6 PJ Lab
dengan driver serta
darah
Permintaan pelayanan perawat
darah

Pengiriman sample Menyediakan tenaga


21 2 1 2 PJ Lab
darah ke PMI driver yang standby

Penulisan kejadian
transfusi darah pada
Kejadian reaksi
22 Proses transfusi darah 3 4 12 bendera yang terdapat PJ Lab
transfusi darah
pada setiap kantong
darah
1.komunikasi efektif
(Pertanyaan Terbuka
dan aktif),
Pencocokan identitas
23 3 3 9 2.Pencocokan data PJ Lab
kantong darah pasien
identitas di formulir
dengan data identitas di
Kantong darah pasien tabung spesimen

Permintaan kantong
Presentase darah darah harus sesuai
24 3 3 9 PJ Lab
yang tidak terpakai dengan kebutuhan
pasien

Kemungkinan
melakukan manajemen
25 bencana gempa dan 1 5 5 k3RS
disaster
kebakaran
Bencana dan Ancaman
Personal
Kemungkinan Melakukan komunikasi
26 kekerasan kepada 2 1 6 efektif, Pemasangan PJ Lab, Security
staf CCTV

Perawatan Alat dan


27 Fasilitas / Alat Kerusakan Alat 2 3 6 PJ Lab , ATEM
Teknisi Alat
Unit Rekam Medis

Pencapaian target
1 5 3 15
sesuai renstra

Melakukan teknik
Cedera Saat mengangkat/memindahk
2 Mengangkat/Memind 3 2 6 an benda, material dan PJ RM, K3RS
ahkan Status pasien yang aman
(lifting Safety)
Jatuh Tertimpa Menumpuk status
3 3 4 12 PJ RM
Tumpukan Status dengan rapih dan stabil

Terjepit Rak Rekam


4 2 4 8 Mengatur Rak- Rak PJ RM
Medis

Kondisi Lingkungan
Kerja
Kelelahan Mata saat Melakukan teknik rileks
5 3 5 15 PJ RM
mencari rekam medis mata 20-20-20

Selalu ingat mengunci


6 Terjepit roll opeck 3 2 6 roll opeck saat PJ RM
mengambil rekam medis

Kardus dipindahkan ke
7 Tertimpa kardus 3 2 6 PJ RM
ruang tidak terpakai

Rekam Medis
8 Terjatuh 4 3 12 Menyalakan tolls step PJ RM & PPI

Melakukan 5 momen
9 Infeksi Nosokomial 3 5 15 PJ RM
Hand Hygene

Membagi Tugas
10 Cedera Kaki 3 5 15 ergantian saat PJ RM
opelayanan

Kesalahan dalam Mengkordinasikan


Proses pelayanan
11 distribusi rekam 3 3 9 dengan pihak loket dan PJ RM
medik distributor
Proses pelayanan

Membuat buku kendali


12 drm tidak ketemu 4 3 12 PJ RM
drm

Keterlambatan dalam
13 pengiriman rekam 5 3 15 Penambahan SDM PJ RM
medis

Kemungkinan adanya
Bencana dan Ancaman Pemassangan CCTV &
14 orang asing masuk 1 3 3 IPRS
Personal Kunci Pintu Automatis
Ruang RM

Belum Adanya Memasang sistem


15 Fasilitas / Alat 1 5 5 IPRS
Sistem Fire Safety deteksi dini kebakaran

Unit Farmasi
PJ Radiologi dan
1 Infeksi Nosokomial 3 1 3 5 momen HandHygene PPI
saat CS mengepel
2 Terpeleset 1 3 3 dipasang tanda Cleaning Service
pemberitahuan
penyemprotan area
Radiologi oleh
Kondisi Lingkungan Hama Binatang
3 3 2 6 pestcontrol sminimal 1
Kerja (Nyamuk & Tikus)
minggu 1 kali, Pintu
Selalu ditutup KESLING
Melakukan teknik
mengangkat/memindahk
4 Cedera Ergonomi 3 2 6 an benda, material dan
pasien yang aman
(lifting Safety) k3RS
5 Salah Identifikasi 4 2 8 SPO di jalankan PJ Farmasi
6 salah telaah resep 4 2 8 telaah resep dilakukan PJ Farmasi
salah membaca
7 resep 4 2 8 SPO di jalankan PJ Farmasi
Penerimaan Resep
8 4 2 8 SPO di jalankan PJ Farmasi
salah penulisan resep
Penulisan Resep
revisi buku formularium
9 Tidak Sesuai 1 2 2 PJ Farmasi
dilakukan lebih sering
Formularium
Tidak Tersedianya
10 Obat 3 1 3 SPO di jalankan PJ Farmasi
dosis yang tidak
11 sesuai 1 1 1 konfirmasi ke DPJP PJ Farmasi
waktu tunggu resep
Peracikan Obat
12 obat pasien anak 1 1 1 SPO di jalankan PJ Farmasi
ridak sesuai SPM
waktu tunggu obat
13 jadi ridak ssesuai 1 1 1 SPO di jalankan PJ Farmasi
SPM
salah pasien saat
14 1 1 1 konfirmasi ke DPJP PJ Farmasi
penyerahan resep

Penyerahan Obat / salah edukasi tentang


15 1 1 1 banyak baca buku PJ Farmasi
resep cara penggunaan
obat yang benar
penyerahan obat
16 1 1 1 dibuat SPO PJ Farmasi
pasien rawat inap
pemantauan efek
menjalankan farmasi
17 samping obat tidak 1 1 1 PJ Farmasi
klinis
dilakukan
Pelaporan dan
kesalahan obat (KTD,
Farmasi pencatatan Efek
18 KTC, KNC) tidak 1 1 1 sesuai SPO PJ Farmasi
Samping dan Kesalahan
dilaporkan
Obat
hasil analisis laporan
19 obat tidak di tindak 1 1 1 sesuai SPO PJ Farmasi
lanjuti
Pengiriman Obat Dari Keterlambatan
20 1 2 2 follow up ke distributor PJ Farmasi
Penyedia pengiriman obat
21 3 1 3 ada buffer stok 2 bulan PJ Farmasi
Obat Habis
Penyimpanan obat sticker LASA lebih
22 LASA tidak ditandai 3 1 3 PJ Farmasi
banyak
Penyimpanan obat
high alert tidak sticker high alert lebih
23 1 1 1 PJ Farmasi
ditandai dan tidak di banyak
pisah

penyimpanan larutan sticker high alert lebih


24 1 1 1 PJ Farmasi
konsentrat tidak banyak
ditandai dan dipisah

Penyimpanan Obat
suhu tempat
penyimpanan obat
25 Penyimpanan Obat 1 1 1 pencatatan grafik suhu PJ Farmasi
tidak sesuai dengan
stabilitas
stok obat di ruang
perawatan tidak
26 1 1 1 kontrol dan monitor PJ Farmasi
disimpan dengan
aman
obat mendekati
27 kadaluarsa tidak 1 1 1 kontrol dan monitor PJ Farmasi
diberi tanda
obat kadaluarsa
28 3 1 3 kontrol dan monitor PJ Farmasi
masih disimpan
kontrol gudang dan
29 4 2 8 PJ Farmasi
perencanaan lebih baik
banyak obat expired
Kemungkinan
30 bencana gempa dan 5 1 5 melakukan manajemen k3RS
Bencana dan Ancaman kebakaran disaster
Personal Kemungkinan Melakukan komunikasi
31 kekerasan kepada 2 1 2 efektif, pemasangan Farmasi, Security
staf CCTV

ruang peracikan dan


Fasilitas, Sarana dan bagian pengadaan
32 pencampuran obat 3 1 3 PJ Farmasi
prasarana barang
dan obat suntik steril
belum standart
Unit Gudang
Menggunakan Alat
Tertiban Barang 4 2 8 Pengurus Barang
Bantu / Trolley
Perapihan Gudang / Nyeri Tulang atau Menggunakan Alat
1 Mengangkat Beban 3 1 3 Pengurus Barang
Otot Bantu / Trolley
Barang
Management waktu
Kelelahan Tubuh 3 2 6 Pengurus Barang
bekerja

Memanage waktu di
Nyeri Pinggang
depan Komputer dan
Karena Duduk Terlalu 3 2 6 Pengurus Barang
Menggunakan Kursi
lama
Gudang Ergonomis
Pengerjaan Laporan /
2 Mutasi Barang
Persediaan atau BMD
Gudang
Pengerjaan Laporan /
2 Mutasi Barang
Persediaan atau BMD
Memasang Frame
Kelelahan Mata
Cahaya monitor,
Akibat Radiasi 4 3 12 Pengurus Barang
melakukan teknik rileks
Cahaya Monitor
mata 20-20-20

Ceceran Bahan Kimia Mengelap Cairan Kimia / Pengurus Barang


3 Loading Barang 2 4 8
/ B3 B3 Dengan Spil Kit dan CS
Unit Kesehatan Lingkungan

Diberikan edukasi
mengenai
Petugas tidak memakai APD
2 ketika mengambil/mengangkut
4 8 sampah infeksius 2 penggunaan APD dan PJ Kesling
melakukan
monitoring evaluasi

Diberikan edukasi dan


melakukan
monitoring evaluasi
Tidak mengikat plastik sampah
1 infeksius
4 4 3 PJ Kesling
Pengelolaan mengenai
1. Seluruh unit penanganan limbah
sampah medis
infeksius

Diberikan edukasi dan


melakukan
monitoring evaluasi
Tempat sampah infeksius&safety
3 box terisi
4 sangat12
penuh 1 PJ Kesling
mengenai
penanganan limbah
infeksius
Diberikan edukasi
mengenai
2. Isolasi Covid Sterilisasi Ruangan Terpapar residu dari kegiatan
2 sterilisasi
4 menggunakan
8 drymist 2 penggunaan APD dan PJ Kesling
melakukan
monitoring evaluasi

Unit Ambulance

5 momen HandHygene,
Disiplin dalam
1 Infeksi Nosokomial 4 3 12 penggunaan APD, Driver dan PPI
Refreshing SOP
Penggunaan APD

Pengecekan Mobil
Hama Binatang
2 3 2 6 secara Rutin, Jendela & Driver
(Tikus)
Pintu selalu ditutup
Kondisi Lingkungan
Kerja
Disiplin dalam
Terpapar cairan penggunaan APD,
3 3 5 15 Driver dan PPI
tubuh pasien Refreshing SOP
Penggunaan APD

Melakukan teknik
Cedera Saat mengangkat/memindahk
4 Mengangkat / 3 2 6 an benda, material dan k3RS
Memindahkan Pasien pasien yang aman
(lifting Safety)

Safety Riding dan


5 Kecelakaan 5 3 15 Menggunakan Safety driver
Belt
Bencana dan Ancaman
Personal
Bencana dan Ancaman
Personal
Kemungkinan
Melakukan komunikasi
6 kekerasan kepada 2 1 6 Driver, Security
efektif
staf

Melakukan pengecekan
berkala sesuai standar
7 ban bocor 5 3 15 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic
Ambulance

Melakukan pengecekan
berkala sesuai standar
8 inverter mati 5 3 15 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic

Melakukan pengecekan
berkala sesuai standar
9 Mobil Mogok 1 3 3 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic

Melakukan pengecekan
Fasilitas / Alat
berkala sesuai standar
10 Ac Tidak Dingin 1 3 3 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic
Melakukan pengecekan
berkala sesuai standar
11 Rotator Mati 1 3 3 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic

Melakukan pengecekan
berkala sesuai standar
12 Sirine Mati 1 3 3 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic

Melakukan pengecekan
berkala sesuai standar
13 konslet kelistrikan 1 3 3 EWAGON, driver
Engine,Water,Air,Gas,Oi
l,Noic

Unit IPRS
1 Tersetrum 5 4 20 Penggunaan APD PJ IPRS

Proses Kerja Menggunakan alat bantu


2 Konsleting Listrik 3 4 12 PJ IPRS
IPRS Area Panel Listrik (Pemeliharaan Panel kerja sesuai standar
Listrik)
Memanajemen Waktu
3 Kelelahan 3 2 6 PJ IPRS
Bekerja

Menggunakan alat bantu


4 Tertimpa Tabung 4 3 12 PJ IPRS
kerja sesuai standar

5 Terpapar cairan liquid 3 3 9 Penggunaan APD PJ IPRS

Proses Kerja
IPRS Area Gas Medis (Pemeliharaan Gas
Medis) Pengecekan Rutin
6 Tabung Meledak 5 1 5 PJ IPRS
Tabung Gas Medis
Proses Kerja
IPRS Area Gas Medis (Pemeliharaan Gas
Medis)

7 Gas Beracun 3 1 3 Penggunaan APD PJ IPRS

Memanajemen Waktu
8 Kelelahan 3 2 6 PJ IPRS
Bekerja

9 Iritasi Tangan 2 1 2 Penggunaan APD PJ IPRS


10 Bau Tinja 1 3 3 Penggunaan APD PJ IPRS
11 Tersandung 2 2 4 Penggunaan APD PJ IPRS
12 Terpeleset 2 2 4 Penggunaan APD PJ IPRS
Proses Kerja
IPRS Area IPAL Pengecekan Instalasi
(Pemeliharaan IPAL) Tersetrum Kabel
13 3 2 6 IPAL dan Penggunaan PJ IPRS
Terlepas
APD

Memanajemen Waktu
14 Kelelahan 3 2 6 PJ IPRS
Bekerja

Pengecekan Instalasi
Tersetrum Kabel
15 3 2 6 Pompa dan PJ IPRS
Terlepas
Penggunaan APD
16 Proses Kerja Tersandung 2 2 4 Penggunaan APD PJ IPRS
IPRS Area Ruang Pompa
(Pemeliharaan Pompa)
17 Terpeleset 2 2 4 Penggunaan APD PJ IPRS
18 Terjatuh 3 3 9 Penggunaan APD PJ IPRS
Memanajemen Waktu
19 Kelelahan 3 2 6 PJ IPRS
Bekerja

Pengecekan Instalasi
Tersetrum Kabel
20 3 2 6 listrik rutin dan PJ IPRS
Terlepas
Penggunaan APD

21 Tersandung 2 2 4 Penggunaan APD PJ IPRS


22 IPRS Area Gedung Proses Kerja Terpeleset 2 2 4 Penggunaan APD PJ IPRS
Rumah Sakit (Pemeliharaan Gedung)
23 Terjatuh 3 3 9 Penggunaan APD PJ IPRS
24 Tertimpa 3 3 9 Penggunaan APD PJ IPRS
25 Terjepit 2 3 6 Penggunaan APD PJ IPRS
Memanajemen Waktu
26 Kelelahan 3 2 6 PJ IPRS
Bekerja
Menerapkan Teknik
27 Kelelahan Mata 4 3 12 PJ IPRS
Pembuatan Laporan Rileks Mata 20-20-20
IPRS Office Harian, Bulanan,
Tahunan Menerapkan Cara
28 Kelelahan tubuh 4 3 12 PJ IPRS
Duduk Ergonomis

Unit CSSD

saaat CS mengepel
Terpeleset dipasang tanda PJ CSSD
pemberitahuan
1 3 1 3

Melakukan teknik
Kondisi Lingkungan Cedera Ergonomi 3 2 6 mengangkat/memindahk k3RS
Kerja an benda, material dan
pasien yang aman
2 (lifting Safety)

Petugas kesetrum Menutup stop kontak


listrik yang terbuka, kabel
diikat agar tidak terjuntai
3 1 1 1 dilantai IPSRS
CSSD Proses Kerja (Pencucian Terpapar Cairan B3, Penggunaan APD
PJ CSSD
4 Alat Kotor) Terkena Air Panas 3 5 15 1 sesuai SPO

Proses Kerja Penggunaan APD PJ CSSD


5 (Pengeringan Alat Kotor) Suhu ruangan panas 3 1 15 2 sesuai SPO
Proses Kerja (Sealing
Alat Bersih Dengan Penggunaan APD PJ CSSD
6 Pouches) Terjepit alat Sealing 5 1 5 2 sesuai SPO

Proses Kerja (Sterilisasi Terkena Alat Panas, Penggunaan APD PJ CSSD


7 Alat dari RJ dan RI) Konsleting Mesin 5 1 5 2 sesuai SPO
Proses Kerja (Sterilisasi
Alat dari layanan Isolasi Penggunaan APD PJ CSSD
8 Covid) Terpapar Virus Covid 5 1 5 2 sesuai SPO
Kemungkinan
Bencana dan Ancaman
bencana gempa dan melakukan manajemen k3RS
Personal
9 kebakaran 5 1 5 disaster
Cek Berkala Alat
10 Fasilitas / Alat / Bahan Alat Sterilisasi rusak 3 2 6 Sterilisasi IPRS
Unit Loket

merapikan kabel-kabel
1 Tersandung 2 5 10 PJ Loket, IPRS
yang masih berantakan

merapikan kabel-kabel
2 Tersetrum 4 2 8 PJ Loket, IPRS
yang masih berantakan

Menerapkan 5 momen
3 Infeksi Nosokomial PJ Loket, PPI
Kondisi Lingkungan HandHygene
kerja 4 3 12
Menerapkan Posisi
4 Cedera Ergonomi 3 2 6 Duduk Secara PJ Loket, k3RS
Ergonomis

Melakukan teknik rileks


5 Loket Kelelahan Mata 2 3 6 PJ Loket
mata 20-20-20

menyediakan fasilitas
6 ruangan terasa panas IPRS
1 5 5 yang sesuai

membuat SPO dan


7 salah input tujuan poli PJ Loket
double checking
proses pendaftaran 1 3 3
pasien
menjalankan SPO dan
8 salah identitas PJ Loket
double checking
2 5 10
jumlah pasien mendambah DPJP atau
9 PJ RJ
dibatasi 2 5 kuota pasien
Ancaman Personal
Kemungkinan Melakukan komunikasi
10 kekerasan kepada efektif, pemasangan PJ Loket, Security
staf 2 1 2 CCTV
Unit Kasir
5 momen HandHygene,
Disiplin dalam
1 penggunaan APD, PJ kasir, PPI
Refreshing SOP
Infeksi Nosokomial 4 3 12 Penggunaan APD
Menerapkan Posisi
2 Cedera Ergonomi 3 2 6 Duduk Secara PJ Kasir, k3RS
Kondisi Ruang Kerja
Ergonomis
Melakukan teknik rileks
3 2 3 6 PJ Kasir
Kelelahan Mata mata 20-20-20
Menutup stop kontak
Petugas kesetrum yang terbuka, kabel
4 IPSRS
listrik diikat agar tidak terjuntai
4 1 1 dilantai

5 Input Proses Kesalahan Identifikasi 2 3 6 Melakukan konfirmasi PJ Kasir


ulang identitas pasien

Mengedukasi
Pasien tidak
pasien/pendamping,
6 mempunyai BPJS / 2 3 6 PJ Kasir, Perawat
Membuat Banner
BPJS tidak aktif
Edukasi sistem BPJS

Setiap petugas kasir igd


Kasir IGD
yang berjaga ganti shift
akan selalu
Pasien meminta
Kaasir mengkonfirmasi ulang PJ Kasir, Perawat
7 keringanan biaya 4 1 4
kepada bagian rawat Ranap
rawat inap
inap pasien terkait BPJS
nya sudah jadi atau
belum.

Terjadi selisih dicrosscek kembali


8 perhitungan pada 3 1 3 antara jumlah tindakan PJ Kasir
saat pembayaran pasien dan jumlah uang

Kasir Poliklinik
Kasir Poliklinik Pasien datang cek
Perawat Poli spesialis
lab tidak sesuai
mengedukasi pasien utk
dengan tanggal yang PJ Kasir, Perawat
9 pemeriksaan lab sesuai
diberikan pada Poli
dengan tanggal form
formulir lab dari poli
yang diberikan dokter
spesialis

Kemungkinan
melakukan manajemen
10 bencana gempa dan k3RS
disaster
kebakaran
Bencana dan Ancaman 5 1 5
Personal
Kemungkinan
11 kekerasan kepada Memasang CCTV Kasir, Security
staf 2 2 4
Unit Casemix
koordinasi dengan
pihak BPJS dan
Pihak CS untuk
Banyaknya dipindahkan berkas
kardus dan yang lebih aman
1 3 2 4 PJ Casemix
berkas klaim terkait kerahasiaan
diruangan dokumen pasien
untuk di simpan di
gudang yang tidak
terpakai
Menambahkan filter
monitor ,
Kelelahan mata PJ Casemix,
2 4 2 4 mmerapkan teknik
pada monitor K3rs
rileks mata 20-20-
Keadaan
20
Lingkungan Kerja

Mengatur waktu
Nyeri pinggang selama bekerja
PJ Casemix,
3 karena duduk 4 5 8 didepan komputer,
Casemix K3RS
lama menerpakan posisi
duduk ergonomis
Casemix

Berkas klaim
terselip terjadi Menghubungi pihak
4 1 5 16 PJ Casemix
kadaluarsa atau layanan yg terkait.
tidak bisa diklaim

Tidak bisa
Menghubungi pihak
melakukan
5 Proses Input Berkas 1 5 4 IT untuk tindak PJ Casemix
penginputan
lanjut
berkas di aplikasi

Berkas klaim
terselip terjadi Menghubungi pihak
6 Berkas klaim 1 5 16 PJ Casemix
kadaluarsa atau layanan yg terkait.
tidak bisa diklaim

Unit IT
Dibuatkan ruangan
yang aman dan
tidak ada sirkulasi nyaman untuk PJ IT,
1 3 3 9
udara yang baik menunjang Pengadaan
pekerjaan dan
kesehatan

Menerapkan Posisi
2 Cedera Ergonomi 3 3 9 Duduk Secara K3RS
Ergonomis

Melakukan teknik
3 Kelelahan Mata 2 3 6 rileks mata 20-20- PJ IT
20
Kondisi Lingkungan
Kerja

Menggunakan alat
Jatuh atau
pelindung seperti
terpleset dari
4 3 3 9 helm dan tangga PJ IT, IPSRS
tangga saat
yang kualitasnya
Instalasi Jaringan
baik
Menggunakan
sarung tangan yang
Tersengat Listrik
tidak
Saat
5 3 2 6 menghantarkan PJ IT
Pemasangan
listrik dan
Komputer
perlengkapan yang
aman

Backup Data
Berkala secara
6 Pencurian Data 1 3 3 Otomatis dan PJ IT
Password yang
dienkripsi
Data Rumah Sakit
Backup Data
Berkala secara
7 Kehilangan Data 1 3 3 Otomatis dan PJ IT
Password yang
dienkripsi
IT
Harus ada Backup
Jaringan Internet Jaringan Internet
8 1 4 4 PJ IT
Mati lain yang berbeda
Provider
Jaringan / Internet
Harus ada Backup
internet tidak Jaringan Internet
9 2 4 8 PJ IT
dapat di gunakan lain yang berbeda
Provider

Komputer dan
Rusak tidak bisa Printer
10 1 5 5 Pj IT
digunakan digunakan/dirawat
dengan baik

Pengoperasian
Komputer & Printer
Antivirus yang Up
Pengoperasian
To-Date dan
11 Komputer & Printer Serangan Virus 1 3 3 PJ IT
pembatasan hak
akses

Antivirus yang Up
antivirus To-Date dan
12 2 4 8 PJ IT
kadaluarsa pembatasan hak
akses

Membuat akses
pada komputer agar
13 Sofware Illegal Terkena Virus 1 4 4 tidak dapat instal PJ IT
aplikasi
sembarangan

disediakan APAR
Bencana dan dan ruangan yang
14 kebakaran 3 3 9 PJ IT, K3RS
Ancaman Personal tidak mudah
terbakar

Harus ada 2 AC
AC Bocor/ AC
15 1 1 1 untuk Backup, agar IPSRS
Rusak
Fasiltias / Alat / suhu selalu terjaga
Bahan
16 kegagalan listrik 4 3 12 Cek Listrik Berkala IPRS
17 kegagalan air 1 3 3 Cek Air Berkala IPRS
Unit Pengadaan
Menerapkan Posisi
1 Cedera Ergonomi 3 2 6 Duduk Secara K3RS
Kondisi Lingkungan Ergonomis
Kerja
Melakukan teknik rileks
2 Pengadaan Kelelahan Mata 2 3 6 Pengadaan
mata 20-20-20

Membuat Backup Data


Penyimpanan data / Data Corrupt
3 3 2 6 Berkala, Penyimpanan IT
Laporan /Komputer Error
Cloud
Unit Kepegawaian
Menerapkan Posisi
1 Cedera Ergonomi 3 2 6 Duduk Secara K3RS
Ergonomis
Melakukan teknik
Kepegawaian &
2 Kelelahan Mata 2 3 6 rileks mata 20-20-
IT
20
Kondisi Lingkungan
Banyaknya kertas
Kerja
yang
Penggunaan sistem
diberkaskan,
untuk mengurangi Kepegawaian &
3 menjadi 1 5 5
waste kertas IT
penumpukkan
(paperless)
waste dan
kotoran/debu

Missdata jumlah
cuti tersisa,
karena Pengajuan Cuti Kepegawaian &
4 Pengajuan Cuti 1 4 4
pembatalan cuti Melalui Sistem IT
sepihak/terbentur
aturan

Absensi sidik jari


masih suka Himbauan dan
bolong-bolong rencana notifikasi Kepegawaian &
5 1 4 4
(Tanpa pada akun sistem IT
Kepegawaian (TU) keterangan/lapor kepegawaian
an)

Kesalahan Pemanfaatan tugas


6 Tertib Administrasi pengetikan 1 4 4 Kepegawaian
verfikator

Pembagian tugas
Keterlambatan
7 1 2 2 secara efektif dan Kepegawaian
pelaporan
efisien waktu
Pembuatan map
Kurang tertib pegawai serta sistem
8 1 2 2 Kepegawaian
database pegawai database berbasis
teknologi kepegawaian
Keterlambatan proses Membuat permohonan
9 1 3 3 Kepegawaian
rekruitmen rekruitmen ke dinas

Rekruitmen
Ketidaklengkapan Pemanfaatan tugas
10 1 3 3 Kepegawaian
berkas admisnistrasi verfikator

Membuat Backup Data


Penyimpanan data / Data Corrupt
11 3 2 6 Berkala, Penyimpanan IT
Laporan /Komputer Error
Cloud
Unit Kepegawaian
Menerapkan Posisi
1 Cedera Ergonomi 3 2 6 Duduk Secara Diklat, K3RS
Kondisi Lingkungan Ergonomis
Kerja Melakukan teknik
2 Kelelahan Mata 2 3 6 rileks mata 20-20- Diklat
20
Diklat Tingkatan
Pembuatan Jadwal Gagalnya
3 1 2 2 Komunikasi antar diklat
Pelatihan Pelatihan
pegawai

Membuat Backup Data


Penyimpanan data / Data Corrupt
4 3 2 6 Berkala, Penyimpanan IT
laporan /Komputer Error
Cloud

Unit Keuangan
Menerapkan Posisi
1 Cedera Ergonomi 3 2 6 Duduk Secara Keuangan, K3RS
Ergonomis
Kondisi Lingkungan Kerja
Melakukan teknik
2 2 3 6 rileks mata 20-20- Keuangan
Kelelahan Mata 20
Melakukan double
cosscheck terhadap
billing yang akan
diterbitkan untuk
Komplain atau
pembayaran,
keluhan
Berkoordinasi
Kesalahan Perhitugan pelanggan
3 1 1 1 dengan unit Keuangan
Jasa Layanan Pasien terhadap
pelayanan terkait
pembayaran jasa
jasa layanan yang
layanan RS
sudah diinput
kedalam sistem
untuk tagihan billing
pasien

Identifikasi terhadap
permasalahan
terjadi,melakukan
Piutang BPJS dan Target
upaya perubahan
4 kemenkes Tak pendapatan RS 1 1 1 Keuangan
potensi pendapatan
Tertagih tidak tercapai
RS, bila dirasa
memungkinkan untuk
dilakukan

Melakukan prioritas
Terganggunya belanja sesuai
5 Biaya 1 1 1 kebutuhan dalam Keuangan
Operasional RS rangka efisiensi
anggaran
Biaya Operasional
Melakukan
Unit Keuangan koordinasi dengan
Pembayaran
manajemen dan
Tunjangan
para kepala
6 Kinerja Pegawai 1 1 1 Keuangan
instalasi terkait
yang berasal dari
pembayaran
BLUD Terganggu
Pembayaran tunjangan kinerja
Pegawai kepada pegawai RS
PETA RISIKO
RSUD TUGU KOJA TAHUN 2022

DAMPAK
MATRIKS ANALISA RISIKO
1 2 3 4
Sangat Besar
Deskripsi Likelihood Sangat kecil kecil Besar
(Katastropik)
IGD (21), ICU (16), ICU
Lt.5 (4), Lt.5 (7), Lt.5 (12),
(18), ICU (21), ICU (24),
Lt.6 (4), Lt.6 (7), Lt.6 (12),
Hampir pasti 4 ICU (40), IPSRS (1), Lab
Lt.6 (22), Lt.7 (4), Lt.7 (9),
(1), casemix (4), casemix
Lt.7 (14)
(6)
Rajal (1), OK (2), OK (19),
Lt.5 (5), Lt.6 (5), OK (20), OK (21), ICU (2),
Lt.7 (5), RB (2), RB ICU (38), RM (1), RM (5),
kemungkinan
3 (4), RB (7), RB RM(9), RM(10), RM (13),
besar
(17), RB (32), Driver (3), Driver (5),
RB(33) Driver (7), Driver (8),
CSSD (4)
kemungkinan
2
kecil
sangat jarang 1

Anda mungkin juga menyukai