Anda di halaman 1dari 83

MANAJEMEN RISIKO

K3 RUMAH SAKIT
Tujua
Mampu Melakukan
n Manajemen Risiko di RS
Umu
m
Tujuan
1). Menjelaskan Konsep
Khus Manajemen Risiko di RS

us 2).Melakukan Manajemen
Risiko
POKOK BAHASAN
Konsep Manajemen Risiko K3 di RS
- Pengertian
- Tujuan
- Ruang Lingkup Manajemen Risiko K3RS

Langkah-Langkah Manajemen Risiko


- Persiapan Manajemen Risiko
- Identifikasi bahaya
- Analisis Risiko
- Evaluasi Risiko
- Pengendalian Risiko
I. KONSEP MANAJEMEN RISIKO
Pengertian dasar

bahaya risiko probabilitas

Manajemen
konsekuensi
risiko
Bahaya adalah …………… ?
Bahaya :
• Bahaya (Hazard) : suatu keadaan/kondisi
/peralatan/metode/material yang dapat
mengakibatkan (berpotensi) menimbulkan
kerugian bagi keselamatan maupun kesehatan
pekerja
?
I SI KO
a i t uR
Ap
RISIKO :
kemungkinan suatu hazard menimbulkan dampak pada
keselamatan dan kesehatan, tergantung :
- Pajanan, frekuensi.konsekuensi
- Dose - Response

PROBABILITAS :
kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya sesuatu

KONSEKUENSI :
Dampak yang ditimbulkan akibat pajanan bahaya
DANGER

“HAZARD”
“RISK” INSIDEN

ACCIDENT
MANAJEMEN RISIKO
Upaya yang logis dan sistematis
dalam mengendalikan risiko :
1.mulai dari persiapan,
2. identifikasi,
3. analisis,
4. evaluasi
5. pengendalian,
6. komunikasi dan partisipasi serta
7. pemantauan dan telaah berulang
Menghindarkan /meminimalisir
bahaya potensial di tempat kerja
1
agar terhindar dari gangguan
kesehatan, PAK, KAK

2 Meminimalisasi meluasnya efek yang


tidak diinginkan

Memaksimalkan pencapaian tujuan


3 organisasi dengan meminimalkan
TUJUAN kerugian
MANA
Melaksanakan program manajemen
JEMEN 4
secara efisien
RISIKO
5 Menjadi dasar untuk penyusunan
program yang tepat

6
Menciptakan manajemen proaktif
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN RISIKO

Mencakup identifikasi dan penilaian bahaya


potensial untuk mengetahui seberapa besar risiko
yang mungkin terjadi tindakan penanganannya,
serta skala prioritas penanganan yang harus
dilakukan

Mencakup seluruh proses pelayanan atau kegiatan


yang dilakukan di rumah sakit termasuk kegiatan
yang dilakukan oleh pihak ketiga
TEKNIK MANAJEMEN RISIKO
1 Prelimenary Hazard Analysis (PHA)
2 Hazard and Operability Study (HAZOPS)
3 Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)
4 Job Safety Analysis
5 What If
6 Brainstorming
7 Fault Tree Analysis (FTA)
8 Task Risk Assesment (TRA)
9 Check List
Hazard Identification,Risk Assessment,Risk Control
10 (HIRARC)
Teknik Identifikasi Risiko

Hazard Identification, Risk Analysys, Risk Control (HIRARC)

1. Hazard identification : identifikasi semua sumber bahaya potensial yang ada di


tempat kerja.
2. Risk Assessment : menilai tingkat risiko timbulnya kecelakaan kerja atau PAK dari
sumber bahaya tersebut.
3. Risk Control atau kontrol terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja dan PAK
II. LANGKAH LANGKAH
MANAJEMEN RISIKO
HAZARD IDENTIFICATION, RISK
ASSESSMENT, RISK CONTROL
(HIRARC)

1.Hazard Identification :
Identifikasi semua sumber
bahaya potensial yang ada di
tempat kerja

2. Risk Assessment : Menilai


tingkat risiko timbulnya PAK atau
KAK

3. Risk Control : kontrol terhadap


risiko KAK atau KAK
1.1.PERSIAPAN
PERSIAPAN

2.2.IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

MONITOR & REVIEW


3.3.ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT
AKIBAT KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN

4.4.EVALUASI
EVALUASIRISIKO
RISIKO

5.5.PENGENDALIAN
PENGENDALIANRISIKO
RISIKO
LANGKAH LANGKAH MANAJEMEN RISIKO

2.IDENTIFIKASI
3. ANALISIS DAN
1.PERSIAPAN BAHAYA 4. PENGENDALIAN
POTENTIAL
1. Persiapan Manajemen risiko
1 ●
PAHAM PERATURAN K3 YANG BERLAKU

2 ●
BENTUK TIM K3 & TENTUKAN TJ /KEWENANGAN

3 ●
TENTUKAN RUANG LINGKUP

TENTUKAN METODE ANALISIS RISIKO, EVALUASI RISK,


4

MATRIKS RISIKO

5 ●
TENTUKAN WAKTU PELAKSANAAN
2. IDENTIFIKASI BAHAYA POTENTIAL

• ii
LINGKUNGAN.KERJA
 STATUS KESEHATAN PEKERJA

• Fisik • Kimia (cair,


SEHAT
• Ergono- uap.
Mesin/ Partikel dl)
mi Bahan
Alat kerja
baku
Status
kesehatan
pekerja
Limbah Hasil
• Psiko-
sosial\ • Biologis
SAKIT

Potensi hazard kes ling kerja Syahrul Mod. Pekerja & st Kes, Hudoyo,2011.
PENINJA
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL
UAN
ULANG

INSPEKS
I UNIT
UNIT

Walk Trough Survey


SURVEY JALAN SEPINTAS (walk through survey)
yang terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu:
1) Lihat (see), yaitu melakukan identifikasi atau rekognisi
bahaya di lingkungan kerja
2) Pikirkan (think), yaitu melakukan evaluasi terhadap
potensi bahaya yang termatai dan ditemukan.
3) Kendalikan (Do), yaitu merumuskan upaya pengendalian
terhadap bahaya yang ada.
FISIK KIMIA

HAZARDS ERGONO
BIOLOGI
MIC

PSIKOSOSI
SAFETY
BAHAYA POTENTIAL
di RUMAH SAKIT
Bahaya Kimia Bahaya Fisik

Bahaya Biologi

Bahaya Ergonomis Bahaya Psikososial

Bahaya kecelakaan kerja


getaran

tekanan
Bahaya
FISIK
Bising

radiasi

Suhu
ekstrim
Contoh Bahaya Fisik
No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Bising IPS-RS, laundri, dapur, CSSD, Karyawan yang bekerja di lokasi
gedung genset- boiler, IPAL tsb
2 Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan Perawat, cleaning service dll
yang menghasilkan getaran (ruang
gigi dll)
3 Debu Genset, bengkel kerja, laboratorium Petugas sanitasi, teknisi gigi,
gigi, gudang rekam medis, petugas IPS dan rekam medis
incinerator
4 Panas CSSD, dapur, laundri, incinerator, Pekerja dapur, pekerja laundry,
boiler petugas sanitasi dan IP-RS
5 Radiasi X-Ray, OK yang menggunakan c- Ahli radiologi, radioterapist dan
arm, ruang fisioterapi, unit gigi radiografer, ahli fisioterapi dan
petugas roentgen gigi.
6 Bahaya gravitasi Area dengan level ketinggian lantai Cleaning service, perawat
(terpeleset, yang berbeda atau lantai yang licin
tersandung, jatuh)
7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan Staf administrasi dan
peralatan elektronik seperti ruang pendaftaran, mekanik listrik
pendaftaran yang menggunakan
computer, ruang operasi yang
menggunakan lampu dengan daya
listrik yang tinggi, dll
Hazardous drugs
Gas anestesi
Asap pembedahan KIMIA
disinfectant
Merkuri
CONTOH BAHAYA KIMIA

No. Bahaya Kimia Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko

1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, perawat

2 Cytotoxics Farmasi, tempat Pekerja farmasi, perawat,


pembuangan limbah, petugas pengumpul sampah
bangsal
3 Ethylene Oxide Kamar operasi Dokter, perawat

4 Formaldehyde Laboratorium, kamar mayat, Petugas kamar mayat, petugas


gudang farmasi laboratorium dan farmasi

5 Methyl : Methacrylate, Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter


Hg (Amalgam) bedah, perawat
6 Solvents Laboratorium, bengkel kerja, Teknisi, petugas laboratorium,
semua area di RS kebersihan

7 Gas-Gas Anaestesi Ruang operasi gigi, OK, Dokter gigi, perawat, dokter
ruang pemulihan (RR) bedah, dokter/perawat
anaestesi
8 Gas-gas sisa Pemakaian genset dengan
pembakaran (CO, CO2, menggunakan bahan bakar
Sox, NOx) fosil
ERGONOMI
Posisi janggal
Statis
Gerak berulang
Manual handling
Contoh Bahaya Ergonomi

Bahaya
No. Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
Ergonomi
1 Pekerjaan yang Area pasien dan tempat Petugas yang menangani pasien
dilakukan penyimpanan barang (mengangkat dan memindahkan
secara manual (gudang) pasien) dan barang

2 Postur yang Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat


salah dalam duduk lama di kantor
melakukan Poli Gigi Dokter gigi saat melakukan
pekerjaan pemeriksaan rongga mulut
3 Pekerjaan yang Semua area Dokter gigi, petugas pembersih,
berulang fisioterapis, sopir, operator
komputer, yang berhubungan
dengan pekerjaan juru tulis
Bahaya PSIKOSOSIAL
Bahan berbahaya dan infeksius
Beban kerja
Jam kerja panjang
Kerja gilir
Kondisi kritis
Konflik peran
Understaffing
dll
CONTOH BAHAYA BIOLOGI
Pekerja Yang Paling
No. Bahaya Biologi Lokasi
Berisiko
1 AIDS, Hepatitis IGD, kamar Operasi, Dokter, dokter gigi,
B dan Non A­ ruang pemeriksaan perawat, petugas
Non B gigi, laboratorium, laboratorium, petugas
laundry sanitasi dan laundry
2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan, Perawat, dokter yang
ruang anak bekerja di bagian Ibu
dan anak
3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat
4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium, Perawat, petugas
ruang isolasi laboratorium,
fisioterapis
SAFETY
(kecelakaan kerja)
UNIT PELAYANAN RADIOLOGI

37
PELAYANAN UNIT FARMASI

38
PELAYANAN UNIT KESEHATAN GIGI DAN
MULUT

39
POTENSI BAHAYA MENURUT AREA KERJA:
PELAYANAN PASIEN
AREA PAJANAN
Klinik Biologis: Blood- & Airborne pathogen
Ergonomic, Lateks
Kecelakaan: terpeleset, Benda tajam
Ruang Bedah S.D.A.Gas anestesi, Laser

Laboratorium Kuman, virus, jamurFormaldehid,


toluene, xylene
Kecelakaan & Ergonomi
Radiologi Radiasi Pengion & non-pengionPatogen,
kecelakaan, ergonomi
Fisioterapi Ergonomi, Kecelakaan, Biologis,
Peralatan
POTENSI BAHAYA MENURUT AREA KERJA:
PENUNJANG PELAYANAN PASIEN
AREA PAJANAN
Farmasi Absorbsi obat-obatan, ergonomi, kecelakaan, Lateks

Sentral Sterilisasi Gas anestesi, Compressed gases, Bahan sterilisasi,


pembersih, Ergonomi, kecelkn

Laundry Bahan cucian terkontaminasi, Bising, Panas,


Kecelakaan, kebakaran, mengangkat beban

Urusan Rumah Tangga Cairan pembersih, bahan terkontaminasi, lateks,


beban mengangkat

Dapur Panas, kebakaran/listrik,

Pembuangan Limbah Bahan terkontaminasi, radiasi, benda tajam


TABEL / MATRIK BAHAYA POTENTIAL
UNIT RS : .............................................

PROSES/
AREA
GANG YANG SUDAH KECEL
AKAAN
JML
PEKER
BAHAYA POTENSIAL GUAN
KESE DILAKUKAN YG JA
mUNG
FISIK BIOLO KIMIA ERGO PSIKO HATAN ALAT/ PER APD
GI LOGIK LINGK ATURAN KIN
NOMI
KERJA

42
ACUAN STANDARD LINGKUNGAN KERJA

1. Permenkes no 66 tahun 2016


tentang Standard K3 Rumah Sak

2. Permenkes no 70 tahun 2016


tentang Standard Lingkungan
Kerja Industri
3. ANALISIS RISIKO
Tujuan analisis risiko

Sebagai data awal awal untuk


menilai apakah risiko K3 dapat
diterima atau tidak

Sebagai data awal dalam


mengambil keputusan guna
menyusun program
pengendalian risiko
Pengertian
Risiko adalah :
• Potensi terjadinya kerugian :
– suatu proses kegiatan yang sedang berlangsung,
– kontak dengan suatu bahaya,
– kegagalan dari suatu fungsi
“Dampak ketidakpastian pada sasaran”
(Risk is “effect of uncertainty on objectives” - ISO Guide 73)

Proses bisnis RISIKO

KEMUNGKINAN
Sasaran
Sumber Risiko
RISK REGISTER
• RS harus punya Standar yg berisi Program Risk
Assessment tahunan  Risk Register
• Risk Register :
1. Risiko yg teridentifikasi dlm 1 thn
2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim
litigasi dan komplain, investigasi eksternal &
internal, exernal assessments dan Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual
(menggunakan RCA & FMEA)
CARA ANALISIS RISIKO

Cara Analisis Risiko

B. Semi
A.Kualitatif C. Campuran
kuantitative
A. CARA KUALITATIF
Penentuan besar risiko :
berapa besar bahaya dan kemungkinan terjadinya

RISK (R)= Consequence (E) x


Probability (P)

• Consequence = Hazard severity = Effek


• Probability = likelyhood of occurance = Probabilitas

• Menaksir besarnya risiko termasuk sifat dan luasnya


Contoh Effek = Consequence = Hazard Severity
KATEGORI DAMPAK KESEHATAN
TINGKA-
KRITERIA PENJELASAN
TAN
A RINGAN Sakit atau cidera yang hanya membutuhkan P3K
dan tidak terlalu mengganggu proses kerja

B SEDANG Gangguan kesehatan yang lebih serius dan


membutuhkan penanganan medis seperti alergi,
dermatitis, Low back Pain, dan menyebabkan
pekerja absen dari pekerjaannya untuk beberapa
hari

C BERAT Gangguan kesehatan yang sangat serius dan


kemungkinan terjadinya cacat permanen hingga
kematian. Contohnya amputasi, kehilangan
pendengaran, pneumonia, keracunan bahan kimia,
kanker
Contoh lain : Effek = Consequence = Hazard Severity

TINGKA-
KRITERIA PENJELASAN
TAN
1 Insignificant / Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
Tidak signifikan
2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi
sedang.
Moderate / Memerlukan perawatan medis dan
3
sedang mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
fungsi anggota tubuh utk sementara waktu,
kerugian materi cukup besar.

Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya


4 Major / Mayor
fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
proses produksi, kerugian materi besar.

5 Catastrophe / Menyebabkan kematian, kerugian materi


Bencana sangat besar.
Contoh : KATEGORI PROBABILITAS
TINGKA-
KRITERIA PENJELASAN
TAN
A TIDAK TIDAK TERJADI DAMPAK BURUK TERHADAP
MUNGKIN KESEHATAN

ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK TERHADAP


B MUNGKIN KESEHATAN TERSEBUT, TERJADI SAAT INI

C SANGAT SANGAT BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DAMPAK


MUNGKIN BURUK TERHADAP KESEHATAN TERJADI SAAT INI
Contoh lain : Probabilitas
Probablitas / Kemungkinan
TINGKAT
KRITERIA PENJELASAN
AN
A Almost certain / Suatu kejadian pasti akan terjadi pada
Hampir pasti semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada
terjadi hampir semua kondisi.
C Moderate / Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa
Sedang kondisi tertentu.
Suatu kejadian mungkin terjadi pada
D Unlikely / Kecil
beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinannya kemungkinan terjadinya.

E Rare / Jarang Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada


suatu kondisi yang khusus / luar biasa /
sekali setelah bertahun-tahun.
MATRIX PENGKAJIAN RISIKO
RISK MATRIX DAMPAK/keparahan
RINGAN SEDANG BERAT

KEMUNGKINAN/ TIDAK RISIKO RISIKO RISIKO


PROBABILITAS MUNGKIN RENDAH RENDAH SEDANG

MUNGKIN RISIKO RISIKO RISIKO TINGGI


RENDAH SEDANG

SANGAT RISIKO RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI


MUNGKIN SEDANG
SKALA TINGKAT RISIKO
TINGKAT
RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN
Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa
cedera atau gangguan kesehatan PRIORITAS 3
minor terjadi saat ini, dengan
dampak kesehatan yang ringan
hingga sedang
Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari
cidera dan gangguan kesehatan PRIORITAS 2
tergolong kategori serius meskipun
probabilitasnya rendah
Risiko TINGGI Kemingkinan besar terjadi gangguan
kesehatan dan cedera yang moderate PRIORITAS 1
atau serius bahkan kematian
Contoh lain:
Contoh lain : QUALITATIVE RISK ASSESSMENT MATRIX

CONSEQUENCES PROBABILITY

IMPROBABLE OCCATIONAL FREQUENT


Very unlikely to occur Likely to occur once Likely to occur once
at all during the life of or more within five or more within one
the facility years year

CATASTROPHIC MEDIUM HIGH HIGH


* Personnel - Life threatening
* Public - Exposed to life threatening hazard
* Environment - Large uncontained release > 50 bbls
* Equipment - Result in loss of critical
equipment,>US$10,000
* Production - Loss of product, >US$100,000

MARGINAL LOW MEDIUM HIGH


* Personnel - Lost time injury (>21 days)
* Public - Nuissance or public exposed to a hazard that
could produce injuries
* Environment - Moderate uncontained release, 15-50 bbls
* Equipment - Result in loss of equipment, >US$10,000
* Production - Loss of product, <US$100,000

NEGLIGIBLE LOW LOW MEDIUM


* Personnel - First aid injury, no disability
* Public - No impact
* Environment - Contained release
* Equipment - No loss
* Production - No loss
B. CARA KUANTITATIF
KATEGORI DAMPAK/ EFFEK TERHADAP K 3

KATEGORI DAMPAK TERHADAP KESELAMATAN & KESEHTAN


1 TIDAK ADA DAMPAK

2 MEMBUTUHKAN P3K

3 MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS

4 MENYEBABKAN CACAT PERMANENT

5 MENYEBABKAN KEMATIAN
Contoh : KATEGORI KEMUNGKINAN/PROBABILITAS

KATEGORI KETERANGAN
1 = sangat jarang Terjadi sekali dalam lima tahun

2= jarang Terjadi sekali dalam 1-2 tahun

3= mungkin Terjadi sekali dalam 1-2 tahun

4= sering Terjadi beberapa kali dalam setahun

5= sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau


bulan
MATRIKS RISIKO (kuantitatif)
Dampak/EFFEK
Matriks Risiko 1 2 3 4 5

K
E 1 1 2 3 4 5
M
U 2 2 4 6 8 10
N
G
K 3 3 6 9 12 15
I
N 4 4 8 12 16 20
A
N 5 5 10 15 20 25
TINGKAT RISIKO

KXD TINGKAT RISIKO KETERANGAN WARNA

1-3 RENDAH

4-6 SEDANG

8 -12 BERMAKNA

15 -25 TINGGI
CONTOH SEMI KUANTITATIF :
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa
kualitatif, perbedaannya pada uraian/deskripsi dari
parameter dinyatakan dengan nilai/score tertentu.
CONTOH LAIN : MATRIKS RISIKO

AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5

A S S T T T
B M S S T T
C R M S T T
D R R M S T
E R R M S S

Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan
dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan
penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.

Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan
dengan kondisi perusahaan masing-masing.
C
O
N
T
O
H
Contoh lain : Tingkat Risiko
4. EVALUASI RISIKO
EVALUASI RISIKO adalah :

• proses membandingkan antara hasil analisis risiko dengan


kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan atau
besarnya dapat di terima atau di toleransi. Membandingkan
tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.
• Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa bahaya
dibuat tingkatan prioritas manajemennya.

HASIL :
1. GAMBARAN SEBERAPA PENTING
2. GAMBARAN PRIORITAS RISIKO
3. GAMBARAN KERUGIAN YG MUNGKIN TERJADI
4. PERTIMBANGAN TAHAPAN PENGENDALIAN
Elemen Evaluasi Risiko
Inspelsi
periodik
Pengukuran Dan monitoring
Sampel
personal

Wawancara
nonformal

T LV Pengukuran
NA B- lingkungan

Pemeriksaan
Kesehatan
Hasil Evaluasi Risiko
KRITERIA RISIKO
Kategori Warna Tinjauan Penilaian Frekwensi
Risiko Risiko Risiko Oleh Tinjauan
Ekstrim Merah Direktur Eksekutif Bulanan
(15 – 25)
Tinggi Jingga Kepala Divisi Tiap 2 bulan
(8 – 12)
Sedang Kuning Manajer Tiap 3 bulan
( 4 – 6)
Rendah Hijau Kepala Unit Tiap 6 bulan
(1-3)
5. PENGENDALIAN RISIKO
METODE PENGENDALIAN BAHAYA
BERDASAR LOKASI
Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko
LANGKAH – LANGKAH MANAJEMEN
RISIKO

Tentukan jenis pekerjaan /kegiatan/proses

Buat potensi bahaya dan risikonya

Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan


terjadi dan tingkat keparahannya
Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat
keparahan
Buat pengendalian risiko sesuai hierarki
KESIMPULAN
RS harus melakukan Manajemen Risiko

 Identifikasi bahaya yang ada di


tempat kerja
 Penilaian / Asesmen risiko di tempat
kerja
 Pengendalian risiko yang sesuai
dengan bahaya yg ada
 Monev dan Kaji Ulang Risiko
PERMENKES NO. 66 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR K3RS

BAB III
STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH
SAKIT - Pasal 11

a. Manajemen risiko K3RS;


b. Keselamatan dan keamanan di RS;
c. Pelayanan Kesehatan Kerja;
d. Pengelolaan B3 dari aspek K3;
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran;
f. Pengelolaan prasarana RS dari aspek K3;
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.

 harus dilaksanakan oleh SDM Rumah Sakit.


Pasal 12
(1) Manajemen risiko K3RS bertujuan untuk meminimalkan risiko
keselamatan dan kesehatan di Rumah Sakit sehingga tidak
menimbulkan efek buruk terhadap keselamatan dan kesehatan SDM
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, dan pengunjung. harus
dilakukan secara menyeluruh yang meliputi:
a. persiapan/penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya;
b. identifikasi bahaya potensial;
c. analisis risiko;
d. evaluasi risiko;
e. pengendalian risiko;
f. komunikasi dan konsultasi; dan
g. pemantauan dan telaah ulang.
BAB VI
ORGANISASI ( Pasal 24, 25, 26 )

Untuk terselenggaranya K3RS secara optimal, efektif, efesien, dan


berkesinambungan, Rumah Sakit membentuk atau menunjuk satu unit
kerja fungsional yang mempunyai tanggung jawab dalam
menyelenggarakan K3RS. dapat berbentuk komite tersendiri atau
terintegrasi dengan komite lainnya, dan/atau instalasi K3RS.

Unit kerja fungsional K3RS memiliki tugas:


a. Menyusun dan mengembangkan kebijakan, pedoman, panduan,
dan standar prosedur operasional K3RS;
b. Menyusun dan mengembangkan program K3RS;
c. Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan K3RS; dan
d. Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan K3RS untuk
bahan pertimbangan Kepala atau Direktur RS.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai