Anda di halaman 1dari 39

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN

PENILAIAN RISIKO
 Salah satu "penyebab utama" kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja adalah
kegagalan untuk mengidentifikasi atau
mengenali bahaya yang ada, atau bahaya
yang sebenarnya dapat dicegah di tempat
kerja .(OSHA)
 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
merupakan salah satu tahap perencanaan
dalam sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja (SMK3) yang
diwajibkan dalam standar ISO 45001:2018
maupun standar PP No.50 Tahun 2012
terkait SMK3.
PENGERTIAN
 Identifikasi bahaya adalah upaya untuk
mengetahui, mengenal, dan memperkirakan
adanya bahaya pada suatu sistem, seperti
peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.
 Penilaian risiko adalah proses penilaian suatu
risiko dengan membandingkan tingkat/kriteria
risiko yang telah ditetapkan untuk menentukan
prioritas pengendalian bahaya yang sudah
diidentifikasi.
SASARAN
 Meningkatkan dan mempertajam naluri
kewaspadaan tenaga kesehatan/praktikan
terhadap potensi bahaya di lingkungan
kerja
 Meningkatkan berpikir yang sistimatis dari
tenaga kesehatan/praktikan dalam
mengendalikan bahaya
 Melibatkan tenaga kesehatan/praktikan
dalam pencegahan kecelakaan
 Mendukung manajemen dalam upaya atau
meniadakan angka kecelakaan
Kegunaan identifikasi bahaya :
 Mengetahui bahaya-bahaya yang ada
ditempat kerja
 Mengetahui potensi bahaya tersebut baik
akibat maupun terjadinya
 Mengetahui lokasi bahaya
 Menunjukkan bahaya tertentu tidak akan
menimbulkan kecelakaan akibat tidak
diberikan perlindungan
 Untuk menganalisa lebih lanjut
POTENSI BAHAYA DI TEMPAT KERJA
KATAGORI A KATAGORI B KATAGORI C KATAGORI D

Potensi bahaya Potensi bahaya Risiko terhadap Potensi bahaya


yang menimbulkan yang menimbulkan kesejahteraan atau yang menimbulkan
risiko dampak risiko langsung pada kesehatan sehari- risiko pribadi dan
jangka panjang keselamatan hari psikologis
pada kesehatan

Kimia Kebakaran Air minum Pelecehan ,


(debu,uap,gas, uap intimidasi
logam

Biologi (bakteri, listrik Toilet dan fasilitas Terinfeksi HIV/AIDS


virus, jamur,binatang mencuci
dsb
LANJUTAN ….

KATAGORI A KATAGORI B KATAGORI C KATAGORI D

Cara kerja dan House keeping P3K di tempat kerja Kekerasan di tempat
bahaya ergonomis (perawatan yang kerja
(posisi meja buruk pada peralatan
kerja,pekerjaan Stress
berulang-ulang,jam
kerja yang lama

Potensi bahaya Transportasi Narkoba di tempat


lingkungan yang kerja
disebabkan oleh
polusi pada
perusahaan di
masyarakat
POTENSI BAHAYA KATAGORI A
 Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila
seseorang kontak dengan sesuatu dapat
menyebabkan gangguan/kerusakan bagi
tubuh
 Potensi bahaya ditempat kerja berasal dari
faktor lingkungan (kimia, fisik dan biologis)
UNTUK MENCEGAH ATAU MENGURANGI
BAHAYA

 Kemampuan bahan kimia untuk


menghasilkan dampak kesehatan negatif
(beracun)
 Wujud bahan kimia selama proses kerja
 Mengenali, menilai dan mengendalikan risiko
kimia
 Penggunaan jenis APD
 Mengikuti sistem komunikasi bahan kimia
yang sesuai  Lembar Data Keselamatan,
label
Faktor yang berkontribusi terhadap penyebab
kecelakaan :
 Faktor manusia : tindakan yang diambil
atau tidak diambil untuk mengontrol cara
kerja yang dilakukan
 Faktor material : risiko ledakan,
kebakaran dan trauma paparan tak terduga
untuk zat yang sangat beracun
 Faktor peralatan : peralatan, jika tidak
terjaga dengan baik, rentan terhadap
kegagalan yang dapat menyebabkan
kecelakaan
 Faktor Lingkungan : lingkungan mengacu
pada kondisi tempat kerja
 Faktor proses : termasuk risiko yang
timbul dari proses produksi dan produk
samping
POTENSI BAHAYA
KATAGORI B
Potensi bahaya yang menimbulkan risiko
langsung pada keselamatan
 Kebakaran
 Listrik
 Hoeskeeping
Contoh :Identifikasi bahya listrik

KONDISI SUMBER POTENSI


BAHAYA

Dampak • Terkena arus listrik


• Terkena percikan api

Proses bahaya • Penggunaan diluar batas kemampuan

rekomendasi • Diganti dengan yang permanen

Tindak lanjut :
• Kegiatan • Penataan lokasi dan instalasi
• waktu • 1 minggu
POTENSI BAHAYA
KATAGORI C
 Fasilitas yang behubungan dengan
kesehatan kerja sering diabaikan
 Untuk tetap sehat pekerja membutuhkan
fasilitas yang mempengaruhi kesejahteraan
pekerja :
 Askes untuk air minum, toilet dan tempat
cuci
 Ruang tempat untuk makan
 Kotak P3K di tempat kerja
 Ruang ibu menyusui dan tempat tunggu
 Fasilitas tambahan :
 Pakaian kerja
 Ruang istirahat
 transportasi
POTENSI BAHAYA
KATAGORI D
Untuk memaksimalkan produktivitas kerja perlu
menciptakan rasa aman dan dihormati,sehingga
dapat terhindar dari :
 Pelecehan dan penganiayaan :
 Memukul dan mendorong
 Berteriak mengejek
 Mengancam
 Pelecehan
 intimidasi
SUMBER BAHAYA UTAMA
POTENSIAL LABORATORIUM
A. PEOPLE/PROCESS ………………… P
B. EQUIPMENT ………………………….. E
C. MATERIAL …………………………….. M
D. ENVIRONMETAL ……………………... E
PROGRAM K3 LABORATORIUM
MANUSIA ALAT BAHAN LINGKUNGAN

 PELATIHAN  PEMELIHARAA  KOMUNIKASI  HOUSEKEEPIN


 SOSIALISASI K3 N BAHAYA B3 G
 PEMERIKSAAN  INSPEKSI  PELABELAN B3  PEMANTAUAN
KESEHATAN  SERTIFIKASI  PELATIHAN B3  PENGENDALIAN
 JAS ALAT  MSDS TEHNIS
 P3K  PENGAMANAN  SPILL  RESTRICTED
 BUDAYA K3 MESIN MANAGEMENT AREA
 SOP  LOTO (Lockout  INSPEKSI  HYGIENE
 SAFETY Tagout)  VENTILASI SANITASI
SHARING  SEFETY SIGN  APD  EVAKUASI
 PERSONAL  ERGONOMI  SUBTITUSI  KUALITAS
HYGIENE  APAR, HYDRAN BAHAN UDARA DLM
 SPLINKER,  PENGOLAHAN RUANGAN
SMOKE LIMBAH MEDIS  PENERAPAN 5
DETECTOR R TEMPAT
KERJA
TAHAPAN DALAM INDENTIFIKASI
BAHAYA
1. Kumpulkan semua informasi mengenai
2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk
menemukan potensi bahaya yang ada di
tempat kerja
3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap
kesehatan kerja
4. Lakukan investigasi pada setiap insiden yang
terjadi
5. Lakukan identifikasi bahaya yang terkait
dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin
6. Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi,
tentukan langkah-langkah pengendalian
sementara, dan tentukan prioritas bahaya
yang perlu pengendalian secara permanen
Instalasi Gawat Darurat
Potensi Bahaya
 Droplet infection
 Terkena darah
 Tertusuk jarum
 Kontak dengan luka
 Dosis oksigen berlebih
LABORATORIUM
Aktivitas kesehatan
 Pengambilan spesimen (darah/urin/sputum/
cairan tubuh lain)
 Pemrosesan spesimen
 Pembuangan sisa spesimen
Potensi bahaya
 Tertusuk jarum
 Terkontaminasi spesimen
FARMASI
Aktivitas kesehatan Potensi bahaya
Menerima resep
Menyiapkan/meracik obat
Memberikan obat
roplet infection
Kontaminasi bahan obat
ADMINISTRASI
 Menerima file  membungkuk
 Mengetik di komputer  duduk
lama, radiasi, tekanan pada
pergelangan, bosan
 Mengambil file di lemari  tangan
tertarik ke atas
PENGENDALIAN BAHAYA
POTENSIAL (HAZARD)

1. Kenali
2. Evaluasi
3. Rencanakan
4. Laksanakan
5. Monitor
KENALI SEMUA PELUANG KERUGIAN

a. Contoh peluang
 Housekeeping yang kurang baik
 Perilaku tenaga kesehatan/praktikan
 Penataan material sembarangan
 Peraturan ( usang, alur kerja yang tidak
efisien dan sistem pelaporan yang tidak
efisien dan aman)
 Pembelian yang tidak sesuai dengan
spesifikasi
b. Cara mengenali hazards
 Melakukan inspeksi rutin/mendadak di
tempat kerja
 Mempersiapkan/membuat operguide 
JSA, JHA, safety Audits, HAZOP, and
HAZAN studises
 Cek standart atau UU tentang pekerjaan,
cek peraturan-peraturan yang relevan
 Menganalisa kecelakaan
 Melakukan Preventive Maintenance
check (PM)
 Melakukan pengecekan sebelum
menggunakan peralatan
 Melakukan penilian risiko
 Melibatkan karyawa secara aktif dalam
mengenali seluruh bahaya potensial
disekitar tempat kerja
EVALUASI
Bisakah potensi bahaya itu ditolerir ?
Ataukah mengandung risiko yang harus
dikelompokkan pada LOW, MEDIUM atau
HIGH
 Hazard analysis (HAZAN)
 Risk assessment
 Hazardous Opreability Studies (Hazops)
RENCANAKAN
Merupakan langkah-langkah yang harus di-
ambil untuk mencegah atau mengurangi
akibat suatu kecelakaan.
LAKSANAKAN
Kita kenal apa yang disebut hirarki
pengontrolan potensi bahaya (yang juga
sebagai FILOSOFI KESELEMATAN KERJA).
IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO
TEMPAT KERJA (ISO 45001:2018)
 Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja
 Aktivitas semua pihak yang memasuki
tempat kerja
 Perilaku manusia, kemampuan, dan faktor
manusia lainnya
 Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja
JOB ANALYSIS SAFETY
NO KEGIATAN IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RENCANA
PENGENDALIAN

1 Identifikasi sampel Terjadinya pertukuaran Tertukarnya Menulis identitas di


sampel sampel lembar px

2 Pengambilan sampel 1. Tertusuk jarum Salah dalam 1. Menggunakan sop


2. Tdk menggunakan teknik dalam
APD dpt pengambilan pengambilan
menyebabkan sampel 2. Menggunakan apd
penularan py. saat pengambilan
sampel

3 Penyerahan hasil lab salah Salah dalam 1. Cek ulang


menulis 2. Harus
identitas didokumentasikan
LAPORAN TINDAK
LANJUT
Kegiatan Sasara Penanggun Pelaksan Waktu Indikator Kendala
n g jawab a
Penulisan Petugas PJ. Lab Seluruh Setiap Berkuran 1. Formulir
identitas lab petugas kegiata gnya identitas
sampel lab n kesalaha ditulis tdk
harus n lengkap
lengkap 2. Banyakn
sesuai ya pasien
SOP dan
kelelahan
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN ANALISIS RISIKO

No JENIS BAHAYA KEJADIAN DAMPAK


KEGIATAN RISIKO

1 MENCUCI ALAT BAHAYA FISIK : ALAT YANG LUKA


SETELAH TERGORES DICUCI JATUH
PRAKTIKUM PECAHAN DAN PECAH
KACA PADA SAAT
MENCUCI

BAHAYA TERKENA SISA • KONTAK KULIT


KIMIA : LARUTAN KIMIA • KONTAK MATA
TERKENA SAAT MENCUCI
LARUTAN
Jenis Pekerjaan Potensi Bahaya Upaya Tanggung
pengendalian Jawab
1. Pengambilan Fisik : menggunakan jarum suntik bisa  APD petugas
sampel luka tusuk jarum  SOP
Biologi : Kontak dengan pasien bisa  APD petugas
tertular penyakit (hepatitis dll  SOP
Perilaku : tdk menggunakan APD  APD petugas
 SOP
Ergonomi : Saat pengambilan  APD petugas
membungkuk  SOP
2. Penusukan jarum Ke Fisik : menggunakan jarum suntik bisa  APD petugas
vena luka tusuk jarum  SOP
Biologi : Kontak dengan pasien bisa  APD petugas
tertular penyakit (hepatitis dll  SOP
Perilaku : tdk menggunakan APD  APD petugas
 SOP
Ergonomi : Saat pengambilan  APD petugas
membungkuk  SOP
3. Selesasi Fisik : menggunakan jarum suntik bisa  APD petugas
pengambilan/merapik luka tusuk jarum  Safety box
an alat  SOP
Biologi : Kontak dengan pasien bisa  APD petugas
tertular penyakit (hepatitis dll  Safety box
 SOP
TUGAS INDIVIDU DITEMPAT KERJA SAUDARA

 IDENTIFIKASI DAN ANALIS RISIKO


KEGIATAN
 LAPORAN TINDAK LANJUT
 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN ANALISIS
RISIKO
 SEPERTI CONTOH DIATAS
TERIMA KASIH

SISTEM MANAJEMAN KESEHATAN DAN


08/29/2023 KESELAMATAN KERJA 39

Anda mungkin juga menyukai