JAWATAN
UNDANG UNDANG KESESELAMATAN KERJA
KETENAGAKERJAAN
2. JAWATAN PERBURUHAN
VR. 1910
DEPARTEMEN
UU 1/51 NORMA KERJA • NAKER
UU 2/51
• NAKER TRANS KOP
KOMPENSASI • NAKER TRANS
KECELAKAAN KERJA • NAKER
UU 3/51 PENGAWASAN • NAKER TRANS
PERBURUHAN • KEMNAKER
UU 14 /1969 UU 3/1992
POKOK2 TENAGA KERJA JAMSOSTEK
UU 1/1970 UU 13/2003
KESELAMATAN KERJA KETENAGAKERJAAN
2
1/22/2023
PERSPEKTIF
(SAFETY)
“ACCIDENT PREVENTION”
(Hazards Control)
Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.
No. Kep-1135/MEN/1987 Tgl. 3 Agustus 1987
ARTI DAN MAKNA LAMBANG PADA BENDERA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA:
-. Palang : Bebas kecelakaan dan sakit akibat kerja.
-. Roda Gigi : Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
-. Warna Putih : Bersih, Suci
-. Warna Hijau : Selamat, Sehat dan Sejahtera
-. 11 Roda Gigi : 11 Bab dalam UU No.1 Tahun 1970
PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yg ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lain ditempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap
sumber produksi perlu dipakai secara aman dan efisien.
Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga
kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dari budaya
dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang
cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• Memeriksa,
•ZAT • Meneliti,
Pengawas • Menghitung,
/Ahli K3 •ENERGI SAFE
•PROSES • Mengukur
• Menguji
• Menganalisis,
DANGER
2. Menilai Risiko
3. Kendalikan
PP 50 Th 2012 SMK3
Gambaran
Umum Proses kegiatan
Penilaian
Tingkat Risiko Bahaya
Pengedalian Risiko
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
12
Penjelasan Pasal 2 (Ruang lingkup)
Undang-undang No.1 Tahun 1970
Dalam ayat ini diperinci sumber bahya
(Hazards) yang dikenal dewasa ini yang
bertalian dengan:
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat-
pesawat, alat-alat kerja serta
peralatan lainnya, bahanbahan dan
sebagainya.
2. Lingkungan;
3. Sifat pekerjaan;
4. Cara kerja;
5. Proses produksi.
Identifikasi, Pengendalian & Penilaian Resiko
Unit Kerja : Gudang
Pekerjaan :
Risiko
Sumber Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Kendali Pelu Kon Skala
Bahaya Bahaya Penyakit Akibat Kerja
ang sek
Risiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Bahan
2 Peralatan
3 Cara Kerja
4 Proses
Pekerjaan
5 Sifat
Pekerjaan
6 Lingkungan
14
1 Daftar
& Code
Periksa Hazard (Chek List)
Skala
11-15 Tinggi
Besar dan
Sedang
Risk f (FD) 5-10 Sedang
Besar
Kecil
Luas
3-4 Rendah
Sering 5 10 15 20 25 5
1-2 Kecil
Frekuensi
Agak Sering 4 8 12 16 20 4
Jarang 3 6 9 12 15 3
Jarang sekali 2 4 6 8 10 2
Pernah 1 2 3 4 5 1
Skala 1 2 3 4 5
SUMBER PANAS
API REAKSI
LISTRIK PENGELASAN MEROKOK ARSON ALAM
TERBUKA KIMIA
Sumber-sumber penyulutan
adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
Difinisi
Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya
korban manusia cidera atau mati.
PENYEBAB KECELAKAAN
SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR
INSIDEN
KERUGIAN
HAZARD ACCIDENT
CONSEQUENCY
Piramida kasus kecelakaan
1
kec. fatal Data yg
10 dilaporkan
kec. ringan dan
30
Kerusakan alat tercatat
600
Nyaris Kecelakaan
Sumber bahaya
10.000
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
$1 BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAK
• Pengobatan/Perawatan (asuran
• Gaji yang terus dibayar (asurans
•Kerusakan peralatan
•Kerusakan produk dan material
$5 HINGGA $50 •Hambatan dan ganguan produksi
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: •Biaya legal hukum
KERUSAKAN PROPERTI •Biaya fasilitas dan perawatan gawat
(BIAYA YANG TAK darurat
DIASURANSIKAN) •Sewa peralatan
•Kehilangan Waktu untuk
penyelidikan
$1 HINGGA $3 •Biaya pemakaian pekerja pengganti /
melatih
BIAYA LAIN YANG
•Upah lembur
TAK DIASURANSIKAN
•Ekstra waktu untuk kerja administrasi
•Berkurangnya hasil produksi akibat
dari sikorban
•Hilangnya bisnis dan nama baik
untuk menjamin dan
meningkatkan
Goals keamanan total
dalam setiap
Aktifitas, Kegiatan
Stop atau Pekerjaan
Accident
• Life Safety
Target • Property Safety
• Environmental
safety
Utamakan
keselamatan dan kesehaan Kerja
K3 PENDAHULUAN
Mengapa K3 Penting ?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen
b. Cacat
Tetap/fungsi
/anatomis 44 44 0 22 17 5 1173 811
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN Prod’s
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
√
Melanjutkan
Visi K3
Nasional
√
12 Januari 1970
UU No 1 Th 1970
• Ruang lingkup : • Sifat :
Pabrik dan Preventive
VR 1910
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut VR 1919
2. Memberlakukan UU No 1 Th 1970
SASARAN K3 :
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
STRATEGI IMPLEMENTASI K3 :
d. Diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja;
PROGRAM PENGEMBANGAN K3 :
e. Norma K3 dikembangkan sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat (ERA GLOBAL), industri, teknik
dan teknologi (sumber bahaya semakin beragam dan komplek)
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
Tenaga kerja
Orang lain
Sumber-sumber produksi agar dapat
dipakai secara aman dan efisien, guna
mewujudkan Produktifitas
1/22/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Menimbang :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan dan; meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja
perlu terjamin pula keselamatannya;
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan
dipergunakan secara aman dan effisien;
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya
upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan norma-norma itu pelru diwujudkan
dalam Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan
umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industri, teknik dan teknologi.
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan
kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia;
Pasal 3
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat
syarat keselamatan kerja untuk :
Secara sektoral
- PP No. 19/1973
- PP No. 11/ 1979
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan Permen
No. 37 Tahun 2016
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
Permen No. 38 Tahun 2016
-
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Pembidangan Teknis
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat & Angkut
Permen No. 08 Tahun 2020
- Per.Menaker No. 02/1989 – K3 Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 – K3 Lift Permen No. 06
Tahun 2017
-. Premenaker 12/2015- K3 Listrik di Tempat Kerja
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Pendekatan SDM
- Per.Menaker No. 01/1976 - Wajib Latih Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi Juru
Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi
Oparator Pesawat Uap
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Pendekatan SDM
- Per.Menaker No. 09/2010 - Syarat dan Kualifikasi
Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
- Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3
- Kep.Menaker No. 186/1999 Unit Penanggulangan
Kebakaran
- KepMenaker No. 187 /1999 NAK Bahan Kimia.
- PerMenaker No. 15/2008 – P3K
- Kep Dirjen No. 47 dan 48 Tahun 2015 Kompetensi Ahli dan
teknisi Listrik.
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Pendekatan Kelembagaan
dan Sistem
- Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
- PP 50/2012 – Penerapan SMK3
- Per.Menaker No. 03/1998 - Pelaporan Kecelakaan
Pasal 4
UU No 1 1970
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis
dan aparat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Memenuhi
kriteria Aman
bagi Keselamatan
PENGUSAHA • Produk ybs.
Pengurus • Pekerjanya
Pekerja
• Lingkungan
Termasuk produk
Pola penerapan K3 terhadap produk teknik
dari Luar Negeri
Psl 4
Pemeriksaan/
Pemeriksaan/
perhitungan
pengujian
Test
teknis
Berkala
-Pemasangan - Pemakaian
Perencanaan -Pembuatan - Peredaran
-dll - Pengangkutan
Pasal 5
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap
Undang-undang ini, sedangkan para pegawai
Keselamatan Kerja
Pasal 1 (5)
UU 1 tahun 1970
Pasal 1 (6)
“Ahli Keselamatan Kerja” ialah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang ini
KELEMBAGAAN Menteri
Direktur
Peg. Dokter
Ahli K3 P2K3
Pengawas Prsh
Pemerintah Swasta
Industri PJK3
1/22/2023
PENGAWASAN K3 ?
P D C A
Management Review
Pengawasan dalam prinsip manajemen:
adalah kegiatan Monitoring dan Evaluasi, guna
menilai kesesuaian Pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan Rencana tujuan yang ingin
dicapai
71 1/22/2023
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak
No 1 tahun 1970
Undang undang
KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja
yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai
dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada
Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan
oleh Direktur.
(3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan
ditetapkan dengan peraturan perundangan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 9 Pembinaan
1. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
2 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
3 Melakukan pembinaan
pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
peningkatan K3
pemberiaan P3K
4 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
1/22/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
keselamatan dankesehatan kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.
Susunan P2K3
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No.
04/Men/1987
Ketua : Manajemen
Sekretaris : AK3
Anggota : (Bipartite)
Dilantik : Disnaker
Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
TRIPARTITE
UU 1/1970
Sistem & Kelembagaan K3
(SMK3, Safety Officer, Safety Committee, Emergency Team)
PENGUSAHA/PENGURUS
TEMPAT KERJA
Safety
Officer
Safety
Emergency Team
Committee
Pasal 11
Pengurus diwajibkan:
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja
yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi
tempat kerja yang bersangkutan, pada tempattempat
yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a.
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a.
b.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai
dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli-
ahli keselamatan kerja.
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
Undang undang No 1 tahun 1970
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan
kerja VR 1910 tetap berlaku selama tidak
bertentangan
Undang undang No 1 tahun 1970
Pasal 18
Undang-undang ini disebut "UNDANG-UNDANG
Keselamatan Kerja