JOHANES JEFRI
NIM: 2211080010
1
REVIEW JURNAL
2
terkait dengan paparan aerosol berbasis kanabis dan paparan
tanaman memerlukan karakterisasi dan studi lebih lanjut untuk
memastikan tidak ada potensi efek kesehatan jangka panjang yang
terjadi bagi pekerja di industri baru yang sedang berkembang ini.
3
jauh dari rumah tetap tidak diketahui. Sebelum pandemic, tren
yang meningkat untuk penerjemah bahasa isyarat dalam
menyediakan interpretasi jarak jauh video terjadwal dan sesuai
permintaan (Koneksi 2 arah antara peserta di lokasi dan
penerjemah jarak jauh di lokasi terpisah) muncul.
4
menjaga kesehatan kerja juru bahasa isyarat sangat penting untuk
mengatasi hambatan bahasa yang telah mengakibatkan
ketidakadilan kesehatan bagi komunitas tunarungu. Asosiasi
disabilitas, kecacatan kerja, dan rasa sakit dengan kesehatan
mental memerlukan pendekatan holistik dalam perawatan klinis
dan penelitian dari para pekerja penting ini.
Kekuatan penelitian Artikel ini banyak memberi wawasan tambahan untuk
pembaca mengenai kesehatan para penerjemah bahasa
isyarat yang bekerja dari rumah
Artikel ini juga memberikan wawasan mengenai
pentingnya fungsi penerjemah bahasa isyarat bagi orang
bisu dan tuli (tuna wicara dan tuna rungu)
Kelemahan penelitian Sampel yang diambil tidak menggunakan metode random
sampling sehingga tidak representatif terhadap populasi
Penelitian ini hanya mau menunjukkan masalah-masalah
yang terjadi pada penerjemah bahasa isyarat yang bekerja
dari rumah tanpa disertai solusi
5
Dalam penelitian ini penulis menggunakan protokol
Preferred Reporting Items for Systematic Review and
Meta-Analyses (PRISMA) untuk mengatur aliran
informasi melalui berbagai langkah tinjauan.
Waktu penelitian yang dilakukan antara Januari 2000 dan
Desember 2018 dimasukkan dalam penelitian.
Sumber data untuk tinjauan sistematis ini termasuk
Cengage, PsycINFO, MEDLINE (Ovid), ProQuest,
PubMed, PMC, TOXLINE, PLOS ONE, Indeks Kumulatif
Keperawatan dan Literatur Kesehatan Sekutu (CINAHL),
Scopus, Access Pharmacy, Web of Science, ScienceDirect,
NIOSHIC-2, dan Database Riset Asuransi Kesehatan
Nasional (NHIRD); artikel, penelitian atau laporan
pemerintah, akademik, dan agensi yang tidak
dipublikasikan, terutama WorldCat, AHRQ EPC, Google
Cendekia, dan basis data penelitian WHO.
Sampel artikel yang dipilih 30 artikel.
Hasil:
Penulis menjabarkan hasil penelitian sesuai dengan
kategori ILO tentang bahaya K3 yang mempengaruhi
profesional perawatan kesehatan sebagai biologis, kimia,
fisik, ergonomis, dan psikososial.
Simpulan Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa rumah
sakit dan fasilitas kesehatan memiliki banyak bahaya
kesehatan dan keselamatan kerja yang unik yang
berpotensi mempengaruhi kesehatan dan kinerja
profesional kesehatan.
Dampak bahaya tersebut pada profesional kesehatan
menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang serius di
Taiwan; oleh karena itu, mengendalikan, menghilangkan,
atau mengurangi paparan dapat berkontribusi pada tenaga
kesehatan yang lebih kuat dengan potensi besar untuk
meningkatkan perawatan pasien dan sistem perawatan
kesehatan di Taiwan.
Menghilangkan atau mengurangi bahaya paling baik dapat
dicapai melalui tindakan teknis, kebijakan administratif,
dan penggunaan alat pelindung diri.
Kekuatan penelitian Topik yang diangkat sangat relevan dengan dengan tenaga
kesehatan yang membutuhkan perlindungan saat kerja
berhubungan dengan K3.
Penelitian ini juga harusnya membuka mata para pembuat
kebijakan atau pemilik rumah sakit atau klinik kesehatan
untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
para tenaga kesehatan.
Penulis sangat teliti dalam menjabarkan bahaya-bahaya K3
bagi para tenaga kesehatan.
Penelitian ini juga membuka wawasan para tenaga
kesehatan untuk menuntut hak keselamatan mereka saat
bekerja.
Kelemahan penelitian Kelemahan penelitian ini hanya menggunakan studi
observasi tanpa melakukan intervensi
6
Judul 4 OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY AMONG
COMMERCIAL SEX WORKERS
Jurnal Scand J Work Environ Health
Volume dan halaman Volume 30 no. 2, halaman 105-119
Tahun 2012
Penulis Michael W Ross
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang konsep kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) untuk pekerja seks komersial jarang
diselidiki, mungkin karena sifat tempat kerja yang seringkali
informal, stigma yang terkait, dan sifat kegiatan yang seringkali
ilegal.
Penulis juga menjelaskan tentang dimensi K3 yang muncul
meliputi risiko hukum dan kepolisian, risiko yang terkait dengan
pengaturan bisnis tertentu seperti jalanan dan rumah bordil,
kekerasan dari klien, risiko kesehatan mental dan faktor pelindung,
penggunaan alkohol dan narkoba, cedera regangan berulang,
infeksi menular seksual, risiko yang terkait dengan kelas klien
tertentu, masalah yang terkait dengan pekerja seks komersial pria
dan transgender, dan masalah pengurangan risiko yang dalam
banyak kasus terkait dengan kurangnya agensi atau kontrol,
stigma, dan hambatan hukum.
Pengantar Penulis mulai dengan menjelaskan bahwa pekerjaan seks
komersial atau pelacuran merupakan pekerjaan paling tua.
Selanjutnya penulis menjelaskan Perserikatan Bangsa-Bangsa
mendefinisikan pekerjaan seks sebagai “pertukaran uang atau
barang untuk layanan seksual, baik secara teratur atau
kadangkadang, yang melibatkan perempuan, laki-laki, dan orang
dewasa transgender, orang muda dan anak-anak di mana pekerja
seks mungkin atau mungkin tidak secara sadar mendefinisikan
aktivitas tersebut sebagai pendapatan. -menghasilkan.” Istilah ini
mencakup berbagai transaksi dan konteks di mana transaksi ini
terjadi memiliki implikasi untuk mengakses mereka yang berisiko.
Penulis juga menjelaskan K3 pada kegiatan prostitusi lebih
ditujukan pada klien daripada PSK itu sendiri.
Pembahasan Metode:
Penelitian ini mau menjelaskan K3 di kalangan pekerja
seks komersial dari perspektif hukum, pribadi, klien,
lingkungan, dan penyakit menular dan lintas budaya,
mengidentifikasi beberapa kebutuhan ini dalam situasi dan
konteks budaya yang berbeda, dan membahas promosi
kesehatan bagi PSK
Mengingat bahwa pendekatan K3 relatif baru di bidang
pekerjaan seks, tinjauan ini melampaui literatur yang
diterbitkan yang membahas pertanyaan tersebut secara
lebih luas.
Karena istilah "kesehatan kerja" dan "keselamatan" tidak
sering digunakan dalam artikel, meskipun konsep
kesehatan dan risiko sering diidentifikasi, tahap terakhir
dari pencarian melibatkan tingkat penilaian subjektif
relevansi di pihak penulis.
Simpulan Dalam artikel ini penulis mengungkapkan beberapa hambatan
yang paling signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan di
kalangan pekerja seks adalah masalah hukum. Di mana beberapa
7
atau semua aspek pekerjaan seks atau perilaku seksual seperti
hubungan sesama jenis adalah ilegal, hampir tidak mungkin untuk
menyediakan kesehatan dan keselamatan dasar bagi pekerja seks.
Hambatan hukum semacam itu mendorong keselamatan kerja yang
buruk, kekerasan, kurangnya penyaringan untuk IMS dan
pemerasan.
Kekuatan penelitian Menjadi bacaan yang bagus karena sangat jarang artikel
mengenai K3 dalam prostitusi
Penjelasan sangat detail dan menarik untuk dibaca
Kelemahan penelitian Dalam artikel ini tidak dijelaskan menggunakan metode
penelitian
Penulisan referensi tidak berabjad sehingga menyusahkan
pembaca dalam mencari sumber penelitian
8
Menggunakan kuesioner, terdiri dari pertanyaan tertutup
Uji Reliabilitas skala (Cronbach) instrumen adalah 0,788.
500 penambang artisanal direkrut berdasarkan interval
kepercayaan 95%, perkiraan proporsi populasi 50% dan
tingkat kesalahan 5%.
Pengukuran
Variabel respon. Variabel hasil dalam penelitian ini adalah
“penggunaan APD” oleh penambang emas artisanal, faktor
pekerjaan dan faktor komposisi dan kontekstual.
Analisis data
Analisis univariat dan bivariat: Chi-square Pearson dan
statistik Cramer's V digunakan untuk menguji dan
menggambarkan hubungan antara variabel bebas kategoris
dan penggunaan APD di tempat kerja oleh penambang
emas artisanal.
Analisis multivariat: menggunakan model regresi logistik.
Simpulan Pada bagian kesimpulan penulis mengidentifikasi faktor risiko
penting untuk penggunaan APD di antara penambang emas
artisanal. Temuan penelitian ini menunjukkan hubungan yang
mencolok antara pekerjaan (kondisi kesehatan, keselamatan dan
lingkungan), komposisi (jenis kelamin, pendidikan, pengalaman,
pendapatan, pemeriksaan kesehatan) faktor kontekstual
(departemen, subsektor) dan penggunaan APD di pertambangan
emas artisanal.
Penulis juga memberikan saran apabila para pekerja tidak
diberikan APD akan menyebabkan kondisi kesehatan dan
keselamatan kerja mereka menjadi terancam. Untuk meningkatkan
kesadaran keselamatan dan perawatan diri di pertambangan
artisanal, perlu adanya dialog nasional tentang bagaimana
memperbaiki kondisi K3 dan dengan tidak adanya undang-undang,
kompleksitas dalam mengelola K3 di sektor tersebut perlu
dipisahkan.
Kekuatan penelitian Penelitian ini sangat membantu dalam menambah wawasan
para pembaca
Memberikan pengetahuan tentang bahaya-bahaya
penambangan emas artisanal dan pentingnya APD
Metode penelitian yang sesuai
Kelemahan penelitian Di dalam bagian abstrak penulis tidak memisahkan antara
latar belakang, tujuan, metode dan lainnya
Tidak dijelaskan teknik pengambilan sampelnya
9
menjelaskan metode penelitian, hasil penelitian dan juga
kesimpulannya.
Pengantar Pada paragraf awal penulis menggunakan metode deduksi untuk
mengungkap data pekerja dari data pekerja dunia mengerucut
menjadi data di negara Thailand. Penulis juga mengungkapkan
para pekerja informal sebagian besar dikecualikan dari
perlindungan apa pun yang diberikan oleh undang-undang dan
peraturan ketenagakerjaan nasional. Akibatnya, pekerja informal
pedesaan, seperti pertanian dan pekerja wiraswasta, tidak dapat
mengakses langkah-langkah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
yang memadai sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang dan
program jaminan sosial.
Pembahasan Metode:
Desain penelitian
Desain penelitian mengguanakan cross-sectional study
Partisipan dalam penelitian ini adalah pekerja informal
Thailand berusia 15 hingga 59 tahun.
Populasi penelitian adalah 23.353
Ukuran sampel dihitung dengan menggunakan population
proportion (proporsi populasi) dengan nilai p 0.64, z 1.96,
e 0.05 dan disesuaikan ekstra 10% maka dihasilkan ukuran
sampel minimum 390.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Penelitian dilakukan Agustus-September 2017.
Uji statistik menggunakan Uji Chi-kuadrat Pearson dan
Fisher
Pemodelan regresi logistik sederhana dilakukan untuk
mendeteksi variabel multivariat.
Simpulan Penulis menyimpulkan bahwa pekerja informal di masyarakat
pedesaan, Thailand selatan, menghadapi pendapatan yang tidak
stabil dan berbagai bahaya pekerjaan. Status kesehatan dikaitkan
dengan pendapatan, praktik kerja, paparan bahaya kerja, dan akses
K3. Layanan UCS (sejenis BPJS) Thailand memainkan peran
penting untuk menjalankan pencegahan dan promosi kesehatan
bagi pekerja informal di masyarakat pedesaan. Akses K3 secara
eksplisit dikaitkan dengan status kesehatan pekerja informal yang
baik, terutama pada kelompok berpenghasilan rendah.
Penulis juga menambahkan untuk memperkuat kesehatan pekerja
informal, program K3 harus dikelola secara intensif oleh layanan
primer, terutama manajemen risiko dan program K3 di segmen
pertanian.
Kekuatan penelitian Jurnal ini sangat lengkap dan menarik untuk dipelajari dan
mudah untuk dipahami
Metode penelitian sangat jelas
Penelitian ini sangat relevan dengan pembaca untuk
meningkatkan K3 para pekerja informal dan harus
dilindungi oleh hukum
Penyusunan kalimat yang mudah dipahami
Kelemahan penelitian Abstrak yang ditampilkan tidak menyertakan latar
belakang penelitian
10
Judul 7 DEVELOPING A GLOBAL OCCUPATIONAL HEALTH AND
SAFETY MANAGEMENT SYSTEM MODEL FOR JAPANESE
COMPANIES
Jurnal Journal of Occupational Health
Volume dan halaman Volume 62
Tahun 2020
Penulis Shigeyuki Kajiki
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang tujuan penelitian
yaitu untuk mengembangkan dan memvalidasi model sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja global untuk
perusahaan Jepang. Selain itu juga penulis menjelaskan metode
penelitian, hasil penelitian dan juga kesimpulannya.
Pengantar Pada bagian pengantar metode penulisan menggunakan metode
deduktif yaitu menggambarkan suatu keadaan dari hal yang luas
atau global kemudian mengerucut ke hal yang lebih sempit.
Selain penulis juga mempertimbangkan persyaratan di lokasi
kantor pusat perusahaan, yang terlibat dalam alokasi personalia
dan pengambilan keputusan investasi melalui hubungan modal,
sebagai bagian dari strategi manajemen risiko dan tanggung jawab
sosial perusahaan, perusahaan Jepang serta perusahaan Barat perlu
meningkatkan standar K3 mereka di anak perusahaan mereka di
mana pun lokasinya.
Pembahasan Metode:
Peneliti membentuk tim peneliti yang terdiri dari dua
dokter kerja berpengalaman yang bekerja di cabang Jepang
dari perusahaan global yang berbasis di AS, dua kepala
dengan perusahaan global yang berbasis di Jepang
Target perusahaan adalah produsen peralatan konstruksi
dan pertambangan yang memiliki 12 lokasi produksi di
Jepang dan 31 lokasi di luar negeri.
Dari situs luar negeri, 18 berlokasi di lima negara Asia,
termasuk China, tujuh berlokasi di lima negara Eropa,
termasuk Rusia, lima berlokasi di Amerika Serikat, dan
satu berlokasi di Brasil.
Untuk melakukan survei, peneliti mengunjungi masing-
masing dari 9 negara mengikuti literatur dan pencarian
Internet dan mengumpulkan informasi menggunakan
“Lembar Cek Pengumpulan Informasi untuk SMK3 di
Pabrik Luar Negeri”.
Kemudian peneliti membuat indikator evaluasi untuk
kantor pusat dan lokasi uji untuk mengonfirmasi validitas
hipotesis model.
Indikator evaluasi juga dikembangkan berdasarkan ide-ide
yang disampaikan oleh anggota tim peneliti selama diskusi.
Simpulan Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa model SMK3
global didasarkan pada penggunaan metode dan sumber daya
manusia khusus yang relevan dengan masing-masing wilayah dan
tujuan bersama, serta indikator evaluasi berdasarkan persyaratan
minimum kantor pusat perusahaan.
Kekuatan penelitian Penelitian ini juga bagus sebagai bahan pembanding untuk
negara-negara lain apabila ingin membangun sebuah
perusahaan
Kelemahan penelitian Metode penelitian yang tidak jelas
Kalimat yang digunakan terlalu berbelit-belit sehingga
11
membingungkan pembaca
12
Faktor manusia dalam masalah perlu dipertimbangkan tidak hanya
persyaratan teknis dan fisik tetapi juga faktor psikososial yang
berdampak pada akurasi inspentor.
Akurasi inspektor dikaitkan dengan kemampuan dasar individu
(masalah manusia nonteknis); faktor organisasi (instruksi,
pelatihan, kondisi fisik); dan hubungan interpersonal dan
hubungan sosial.
Masalah kesehatan mental dan fisik yang terkait dengan tempat
kerja yang berasal dari faktor risiko psikososial merupakan
masalah kesehatan yang signifikan dan terdokumentasi dengan
baik.
Kekuatan penelitian Menjadi referensi yang baik untuk para inspektor di dinas
ketenagakerjaan dalam menjalankan tugas pengawasan dan
inspeksi karyawan
Kelemahan penelitian Metode penulisan yang tidak mudah untuk dipahami
pembaca
Penulisan gagasan menurut pembaca selalu diulang-ulang
sehingga menjadi membosankan.
13
SMK3 adalah kombinasi dari perencanaan dan peninjauan,
pengaturan konsultatif, dan elemen program khusus yang bekerja
sama secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja kesehatan
dan keselamatan.
Pembahasan Metode:
Sebuah desain penelitian menggunakan quasi-
experimental longitudinal
Penelitian dilakukan dengan 2 tahap
Tahap 1 fokus pada penilaian SMK3 saat ini di rumah sakit
yang berpartisipasi menggunakan indikator utama,
menentukan fasilitator potensial dan hambatan untuk
mengubah SMK3 saat ini, dan mengidentifikasi indikator
utama yang dapat ditambahkan atau diubah ke SMK3 yang
ada.
Tahap II akan menguji coba dan mengevaluasi intervensi
yang disesuaikan.
Pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
survei dan data administrasi
Sampel: Analisis dilakukan menggunakan G*Power untuk
menentukan ukuran sampel yang sesuai. G * Power adalah
software untuk menghitung statistical power atau kekuatan
uji statistik untuk berbagai uji t, uji F, uji χ2, uji z, uji
korelasi, dan uji statistik lainnya. Salah satu kegunaannya
juga untuk mengitung sampel. Jumlah sampel adalah 45.
Penelitin di lakukan di 2 rumah sakit di Ontario, Kanada.
Uji-t berpasangan akan digunakan untuk menilai
signifikansi statistik dalam variabel hasil sebelum dan
sesudah intervensi.
Analisis kemampuan reliabilitas menggunakan Cronbach's
alpha akan dilakukan pada skala multiitem untuk
mengetahui reliabilitas alat ukur dalam sampel ini.
Simpulan Penulis menyimpulkan bahwa dengan menerapkan elemen spesifik
untuk menguji indikator utama, proyek ini akan menguji
pendekatan baru untuk memperkuat sistem kesehatan dan
keselamatan kerja. Hasil akan memandu organisasi layanan
kesehatan dalam menetapkan prioritas untuk SMK3 mereka dan
dengan demikian meningkatkan hasil kesehatan dan keselamatan.
Kekuatan penelitian Metode penelitian yang sangat jelas dan tepat
Penelitian menggunakan software G*Power sehingga lebih
akurat dalm penentuan sampel dan alat uji.
Penelitian yang sangat menarik untuk dibaca karena sangat
relevan dengan petugas kesehatan bahwa petugas
kesehatan pun butuh SMK3 setiap melakukan tugas
perawatan
Kelemahan penelitian Penulis tidak menjelaskan teknik sampling yang diambil
sehingga kita tidak mengetahui jumlah sampel yang ada
sudah mewakili populasi atau belum.
14
Judul 10 Occupational Health Safety of Health Professionals and
Associated Factors During COVID-19 Pandemics at North Showa
Zone, Oromia Regional State, Ethiopia
Jurnal Dove Press Journal: Risk Management and Healthcare Policy
Volume dan halaman Volume 14, halaman 1299-1310
Tahun 2021
Penulis Dejene Hailu
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak peneliti menjelaskan latar belakang, metode,
hasil dan kesimpulan.
Penulis menjelaskan bahwa pandemi covid-19 menimbulkan
banyak masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada isu
Global. Ini menyebabkan kematian bagi banyak individu termasuk
profesional kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keselamatan kesehatan kerja tenaga kesehatan dan faktor terkait
selama pandemi COVID-19 di North Showa.
Pengantar Pada paragraf pertama penulis menjelaskan tentang penyebab
terjadinya pandemi covid-19, asal kasus dan proses penularannya.
Pada paragraf selanjutnya penulis menjelaskan pandemi menyebar
begitu cepat di seluruh belahan dunia hingga sampai di benua
Afrika dan sampai pada Zona Showa Utara, negara bagian
Oromia, Ethiopia.
Selanjutnya Kajian K3 tenaga kesehatan merupakan kunci
peningkatan keselamatan tenaga kesehatan dan klien di institusi
kesehatan. Juga, digunakan untuk mengurangi penyebaran infeksi
COVID-19 dan mengurangi bahaya kerja lainnya.
Pembahasan Metode:
Penelitian dilakukan di semua Rumah Sakit Umum di zona
Showa Utara.
Studi cross-sectional berbasis institusional dilakukan pada
10 Mei-15 Juni 2020 di Rumah Sakit Umum di kalangan
profesional kesehatan.
Semua profesional yang dipilih secara acak direkrut dan
bekerja di semua rumah sakit umum di zona Showa Utara
selama periode pengumpulan data adalah populasi
penelitian.
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus
proporsi populasi tunggal menggunakan proporsi 50%
karena tidak ada penelitian yang dilakukan sebelumnya.
Jadi sampelnya adalah 302 orang.
Peserta penelitian dipilih dari masing-masing Rumah Sakit
Umum dengan menggunakan teknik simple random
sampling (metode undian).
Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang
dikelola oleh pewawancara.
Analisis regresi logistik multivariat dilakukan untuk
melihat hubungan antara variabel dependen dan
independen.
Simpulan Dalam penelitian ini penulis mengungkapkan bahwa hanya
setengah dari peserta studi 51,1% (n=143) (95% CI: 45,0–56,8)
dari profesional kesehatan memiliki kesehatan dan keselamatan
kerja yang baik, sementara 48,9% (n=137) (95% CI: 43,2, 55.0)
tenaga kesehatan memiliki keselamatan dan kesehatan kerja yang
kurang baik.
Oleh karena itu, kementerian kesehatan, pemerintah, dan
15
administrasi rumah sakit harus memberikan perhatian yang besar
terhadap K3 tenaga kesehatan.
Studi ini mencapai bahwa keselamatan profesional kesehatan
berisiko karena K3 mereka dan rendah.
Kekuatan penelitian Peneliti menggunakan teknik random sampling sehingga
sampel bisa mewakili populasi.
Metode penelitian yang dijabarkan sangat jelas dan teliti
Bahasa yang ditampilkan mudah dicerna oleh pembaca
Desain penulisan juga sangat detai penjabarannya.
Kelemahan penelitian Penelitian ini tidak menggunakan penelitian pembanding
dengan daerah lain sehingga kita tidak tahu efektivitas dari
penelitian ini.
16