Anda di halaman 1dari 16

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

JOHANES JEFRI
NIM: 2211080010

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022

1
REVIEW JURNAL

Judul 1 OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY IN CANNABIS


PRODUCTION: AN AUSTRALIAN PERSPECTIVE
Jurnal INTERNATIONAL JOURNAL OF OCCUPATIONAL AND
ENVIRONMENTAL HEALTH
Volume dan halaman Volume 24, Halaman 3–4, 75–85
Tahun 2018
Penulis Maggie Davidson, Sue Reed, Jacques Oosthuizen, Greg
O’Donnell, Pragna Gaur, Martyn Cross and Gary Dennis
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Jurnal yang berjudul “Occupational Health and Safety in Cannabis
Production: an Australian Perspective”, berisi tentang Industri
ganja legal Australia telah berkembang pesat karena meningkatnya
kesadaran akan potensi terapeutik tanaman, serta beragam
aplikasinya termasuk biofuel, tekstil, bahan bangunan, makanan,
suplemen nutrisi dan pakan ternak. Tujuan dari artikel ini adalah
untuk menggambarkan lanskap industri ganja komersial Australia
saat ini, merangkum bahaya kesehatan dan keselamatan kerja
(OHS) di lingkungan kerja terkait ganja, dan memberikan saran
untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan pekerja
di industri yang sedang berkembang ini.

Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan Bahasa


inggris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak
ini langsung menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam jurnal
ini, yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal
ini.
Pengantar Pada paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa bahaya
paparan dalam produksi komersial Cannabis sativa L. (ganja)
adalah masalah kesehatan publik dan pekerjaan global yang
muncul dengan peningkatan produksi karena perubahan signifikan
dalam sikap terhadap penggunaan ganja untuk tujuan terapeutik,
rekreasi dan industri. Penulis juga menjelaskan bahwa ganja juga
sedang dikembangkan sebagai sumber ramah lingkungan untuk
bahan bangunan, produksi pangan dan biofuel.
Pada paragraf selanjutnya, penulis ganja rekreasi tetap dilarang di
Australia.
Pembahasan  Dalam jurnal ini penulis menggunakan kajian pustaka atau
grey literature yang berkaitan dengan K3 dalam industri
terkait ganja termasuk penilaian risiko, studi kasus
penyakit akibat kerja dan penyakit akibat kerja
epidemiologi dan penilaian paparan.
 Penulis juga mencari literasi dari PubMed, Science Direct,
Web of Science Google Scholar, ProQuest, and Ovid
berkaitan dengan K3 dan ganja.
Simpulan Dalam penelitian ini penulis mengambil kesimpulan bahwa
industri ganja Australia terus berkembang dengan mengekspos
pekerja pada bahaya K3 yang sudah dikenal dan baru. Tinjauan ini
telah menyoroti berbagai penyakit akibat kerja termasuk
dermatitis, penyakit pernapasan, dan cedera fisik yang mungkin
timbul dalam produksi ganja komersial.

Pertimbangan dampak alergi dan kesehatan pernapasan yang

2
terkait dengan paparan aerosol berbasis kanabis dan paparan
tanaman memerlukan karakterisasi dan studi lebih lanjut untuk
memastikan tidak ada potensi efek kesehatan jangka panjang yang
terjadi bagi pekerja di industri baru yang sedang berkembang ini.

Pemanenan ganja dan pemrosesan awal membutuhkan banyak


tenaga kerja, dan menimbulkan bahaya fisik. Tergantung pada
operasinya, pekerja juga dapat terkena berbagai bahaya biologis,
kimia, dan fisik termasuk: debu organik, bioaerosol, gen serbuk
sari/alergen, senyawa organik yang mudah menguap, zat
psikoaktif (tetrahydrocannabinol [THC]), kebisingan, dan radiasi
ultraviolet.
Kekuatan penelitian  Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus dari
literasi yang berasal dari tahun 1900 sampai tahun 2017.
 Dalam penelitian ini penulis juga merekomendasikan untuk
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja para
pekerja industri ganja dengan mengembangkan manajemen
resiko.
Kelemahan penelitian  Penelitian ini hanya relevan untuk negara-negara yang
melegalkan produksi ganja.

Judul 2 THE OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY OF SIGN


LANGUAGE INTERPRETERS WORKING REMOTELY
DURING THE COVID-19 PANDEMIC
Jurnal PREVENTING CHRONIC DISEASE PUBLIC HEALTH
RESEARCH, PRACTICE, AND POLICY
Volume dan halaman Volume 19
Tahun Juni 2022
Penulis Gretchen Roman
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Jurnal yang berjudul, “The Occupational Health and Safety of
Sign Language Interpreters Working Remotely During the
COVID-19 Pandemic”, mau meneliti tentang kesehatan dan
keselamatan kerja dari penerjemah bahasa isyarat. Pandemi
COVID-19 telah menyebabkan perubahan drastis dalam kondisi
pekerjaan, membawa peningkatan perhatian pada kesehatan kerja
dari pekerja jarak jauh. Penulis memiliki tujuan untuk menyelidiki
kesehatan fisik dan mental penerjemah bahasa isyarat yang bekerja
dari rumah karena pandemi.

Pengantar Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang Biro Statistik


Tenaga Kerja AS menerapkan penambahan untuk Survei
Penduduk Saat Ini untuk mengukur dampak dari Pandemi
COVID-19 di pasar tenaga kerja. Yang paling awal tersedia data
Mei 2020, juru bahasa isyarat termasuk di antara 70,2% dari
mereka yang ada di komunitas dan pekerjaan pelayanan sosial
yang bekerja dari rumah karena pandemi.

Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan risiko kesehatan kerja


dan hubungan antara fisik, dan kesehatan mental dalam
penerjemah bahasa isyarat yang bekerja di tempat atau tatap muka
telah didukung dengan baik namun, efeknya bekerja dari jarak

3
jauh dari rumah tetap tidak diketahui. Sebelum pandemic, tren
yang meningkat untuk penerjemah bahasa isyarat dalam
menyediakan interpretasi jarak jauh video terjadwal dan sesuai
permintaan (Koneksi 2 arah antara peserta di lokasi dan
penerjemah jarak jauh di lokasi terpisah) muncul.

Penulis juga menjelaskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mengetahui kesehatan kerja penerjemah bahasa isyarat bekerja
jarak jauh dari rumah karena pandemi COVID-19. Analisis utama
berfokus pada pengukuran fisik dan kesehatan mental penerjemah
saat bekerja dari jarak jauh, serta menentukan hubungan antara
variabel hasil.
Pembahasan Metode:
Peserta
 Penulis mengambil sampel juru bahasa isyarat bersertifikat
dengan usia 18 tahun atau lebih yang bekerja dari rumah
dengan 10 jam atau lebih dalam seminggu.
 Menggunakan statistik uji sampel t berpasangan (P<0.01)
Pengumpulan data
 Dari Maret hingga September 2021, semua peserta yang
tertarik mengakses tautan ke instrumen survei online
kolektif (REDCap).
 Penulis mengukur kesehatan fisik dengan memperoleh skor
disabilitas dan ketidakmampuan kerja dari versi singkat
Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (QuickDASH)
dan modul kerja pilihan (DASHWork), seperti Numeric
Pain Rating Scale (NPRS).
 Skor keseluruhan dari depresi, kecemasan, dan stres skor
subskala pada versi singkat dari Depresi, Kecemasan, dan
Skala Stres (DASS-21) digunakan untuk mengukur
kesehatan mental.
Analisis data
 Uji variabel menggunakan Pearson X2 test dan Kruskal-
Wallis test
 Uji korelasi menggunakan Spearman rank untuk mengukur
asosiasi dalam sampel keseluruhan antara hasil untuk
kesehatan fisik dan mental.
Hasil:
Peserta
 Penulis mensurvei 120 juru bahasa isyarat bersertifikat di
AS, Kanada dan Inggris
 Penulis menghitung skor untuk kecacatan (skor rata-rata,
13,93 [kesalahan standar rata-rata] (SEM), 1,43] dari 100),
cacat kerja (skor rata-rata, 10,86 [SEM, 1,59] dari 100),
dan nyeri (skor rata-rata, 3,53 [SEM, 0,29] dari 10). Nyeri
bahu paling umum (27,5%). Responden memiliki skor
yang tidak dalam batas normal untuk depresi (22,5%),
kecemasan (16,7%), dan stres (24,2%).
 Meskipun kecacatan tidak terkait dengan depresi, semua
hasil lain untuk kesehatan fisik berkorelasi dengan
kesehatan mental (r≥ 0.223, P ≤ 0.02).
 Penerjemah pendididikan dan komunitas/freelance
cenderung kearah kesehatan fisik yang lebih buruk,
sedangkan penerjemah jarak jauh pendidikan dan video
cenderung lebih ke masalah kesehatan mental.
Simpulan Pada bagian kesimpulan penulis ingin menyampaikan bahwa

4
menjaga kesehatan kerja juru bahasa isyarat sangat penting untuk
mengatasi hambatan bahasa yang telah mengakibatkan
ketidakadilan kesehatan bagi komunitas tunarungu. Asosiasi
disabilitas, kecacatan kerja, dan rasa sakit dengan kesehatan
mental memerlukan pendekatan holistik dalam perawatan klinis
dan penelitian dari para pekerja penting ini.
Kekuatan penelitian  Artikel ini banyak memberi wawasan tambahan untuk
pembaca mengenai kesehatan para penerjemah bahasa
isyarat yang bekerja dari rumah
 Artikel ini juga memberikan wawasan mengenai
pentingnya fungsi penerjemah bahasa isyarat bagi orang
bisu dan tuli (tuna wicara dan tuna rungu)
Kelemahan penelitian  Sampel yang diambil tidak menggunakan metode random
sampling sehingga tidak representatif terhadap populasi
 Penelitian ini hanya mau menunjukkan masalah-masalah
yang terjadi pada penerjemah bahasa isyarat yang bekerja
dari rumah tanpa disertai solusi

Judul 3 OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY HAZARDS


FACED BY HEALTHCARE PROFESSIONALS IN TAIWAN: A
SYSTEMATIC REVIEW OF RISK FACTORS AND CONTROL
STRATEGIES
Jurnal SAGE Open Medicine
Volume dan halaman Volume 8, Halaman 1–12
Tahun 2020
Penulis Lin Che Huei
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang latar belakang,
tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan,
dan implikasi.

Penulis menjelaskan latar belakang penelitian ini adalah bahawa


tenaga kesehatan di Taiwan banyak terpapar berbagai bahaya
kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk bahaya fisik, biologi,
kimia, ergonomis, dan psikososial. Sehingga dengan penelitian ini
bertujuan untuk menilai literatur penelitian terkini mengenai
situasi ini dengan maksud untuk menginformasikan pembuat
kebijakan dan praktisi tentang risiko paparan dan menawarkan
rekomendasi berbasis bukti tentang cara menghilangkan atau
mengurangi risiko tersebut.
Pengantar Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang bahaya tenaga
kesehatan terpapar berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan
kerja di seluruh dunia.
Pada paragraf selanjutnya penulis menjelaskan bahaya kerja
menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan dan berdampak
negatif pada ekonomi, yang menyumbang sekitar 4% kerugian
dalam produk domestik bruto tahunan global (yaitu $2,8 triliun per
tahun).
Selanjutnya penulis menjelaskan penelitian ini meninjau karya
sebelumnya tentang bahaya K3, serta faktor risiko dan strategi
pengendaliannya, dengan fokus pada profesional kesehatan di
Taiwan.
Pembahasan Metode:

5
 Dalam penelitian ini penulis menggunakan protokol
Preferred Reporting Items for Systematic Review and
Meta-Analyses (PRISMA) untuk mengatur aliran
informasi melalui berbagai langkah tinjauan.
 Waktu penelitian yang dilakukan antara Januari 2000 dan
Desember 2018 dimasukkan dalam penelitian.
 Sumber data untuk tinjauan sistematis ini termasuk
Cengage, PsycINFO, MEDLINE (Ovid), ProQuest,
PubMed, PMC, TOXLINE, PLOS ONE, Indeks Kumulatif
Keperawatan dan Literatur Kesehatan Sekutu (CINAHL),
Scopus, Access Pharmacy, Web of Science, ScienceDirect,
NIOSHIC-2, dan Database Riset Asuransi Kesehatan
Nasional (NHIRD); artikel, penelitian atau laporan
pemerintah, akademik, dan agensi yang tidak
dipublikasikan, terutama WorldCat, AHRQ EPC, Google
Cendekia, dan basis data penelitian WHO.
 Sampel artikel yang dipilih 30 artikel.
Hasil:
 Penulis menjabarkan hasil penelitian sesuai dengan
kategori ILO tentang bahaya K3 yang mempengaruhi
profesional perawatan kesehatan sebagai biologis, kimia,
fisik, ergonomis, dan psikososial.
Simpulan  Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa rumah
sakit dan fasilitas kesehatan memiliki banyak bahaya
kesehatan dan keselamatan kerja yang unik yang
berpotensi mempengaruhi kesehatan dan kinerja
profesional kesehatan.
 Dampak bahaya tersebut pada profesional kesehatan
menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang serius di
Taiwan; oleh karena itu, mengendalikan, menghilangkan,
atau mengurangi paparan dapat berkontribusi pada tenaga
kesehatan yang lebih kuat dengan potensi besar untuk
meningkatkan perawatan pasien dan sistem perawatan
kesehatan di Taiwan.
 Menghilangkan atau mengurangi bahaya paling baik dapat
dicapai melalui tindakan teknis, kebijakan administratif,
dan penggunaan alat pelindung diri.
Kekuatan penelitian  Topik yang diangkat sangat relevan dengan dengan tenaga
kesehatan yang membutuhkan perlindungan saat kerja
berhubungan dengan K3.
 Penelitian ini juga harusnya membuka mata para pembuat
kebijakan atau pemilik rumah sakit atau klinik kesehatan
untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
para tenaga kesehatan.
 Penulis sangat teliti dalam menjabarkan bahaya-bahaya K3
bagi para tenaga kesehatan.
 Penelitian ini juga membuka wawasan para tenaga
kesehatan untuk menuntut hak keselamatan mereka saat
bekerja.
Kelemahan penelitian  Kelemahan penelitian ini hanya menggunakan studi
observasi tanpa melakukan intervensi

6
Judul 4 OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY AMONG
COMMERCIAL SEX WORKERS
Jurnal Scand J Work Environ Health
Volume dan halaman Volume 30 no. 2, halaman 105-119
Tahun 2012
Penulis Michael W Ross
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang konsep kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) untuk pekerja seks komersial jarang
diselidiki, mungkin karena sifat tempat kerja yang seringkali
informal, stigma yang terkait, dan sifat kegiatan yang seringkali
ilegal.
Penulis juga menjelaskan tentang dimensi K3 yang muncul
meliputi risiko hukum dan kepolisian, risiko yang terkait dengan
pengaturan bisnis tertentu seperti jalanan dan rumah bordil,
kekerasan dari klien, risiko kesehatan mental dan faktor pelindung,
penggunaan alkohol dan narkoba, cedera regangan berulang,
infeksi menular seksual, risiko yang terkait dengan kelas klien
tertentu, masalah yang terkait dengan pekerja seks komersial pria
dan transgender, dan masalah pengurangan risiko yang dalam
banyak kasus terkait dengan kurangnya agensi atau kontrol,
stigma, dan hambatan hukum.
Pengantar Penulis mulai dengan menjelaskan bahwa pekerjaan seks
komersial atau pelacuran merupakan pekerjaan paling tua.
Selanjutnya penulis menjelaskan Perserikatan Bangsa-Bangsa
mendefinisikan pekerjaan seks sebagai “pertukaran uang atau
barang untuk layanan seksual, baik secara teratur atau
kadangkadang, yang melibatkan perempuan, laki-laki, dan orang
dewasa transgender, orang muda dan anak-anak di mana pekerja
seks mungkin atau mungkin tidak secara sadar mendefinisikan
aktivitas tersebut sebagai pendapatan. -menghasilkan.” Istilah ini
mencakup berbagai transaksi dan konteks di mana transaksi ini
terjadi memiliki implikasi untuk mengakses mereka yang berisiko.
Penulis juga menjelaskan K3 pada kegiatan prostitusi lebih
ditujukan pada klien daripada PSK itu sendiri.
Pembahasan Metode:
 Penelitian ini mau menjelaskan K3 di kalangan pekerja
seks komersial dari perspektif hukum, pribadi, klien,
lingkungan, dan penyakit menular dan lintas budaya,
mengidentifikasi beberapa kebutuhan ini dalam situasi dan
konteks budaya yang berbeda, dan membahas promosi
kesehatan bagi PSK
 Mengingat bahwa pendekatan K3 relatif baru di bidang
pekerjaan seks, tinjauan ini melampaui literatur yang
diterbitkan yang membahas pertanyaan tersebut secara
lebih luas.
 Karena istilah "kesehatan kerja" dan "keselamatan" tidak
sering digunakan dalam artikel, meskipun konsep
kesehatan dan risiko sering diidentifikasi, tahap terakhir
dari pencarian melibatkan tingkat penilaian subjektif
relevansi di pihak penulis.
Simpulan Dalam artikel ini penulis mengungkapkan beberapa hambatan
yang paling signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan di
kalangan pekerja seks adalah masalah hukum. Di mana beberapa

7
atau semua aspek pekerjaan seks atau perilaku seksual seperti
hubungan sesama jenis adalah ilegal, hampir tidak mungkin untuk
menyediakan kesehatan dan keselamatan dasar bagi pekerja seks.
Hambatan hukum semacam itu mendorong keselamatan kerja yang
buruk, kekerasan, kurangnya penyaringan untuk IMS dan
pemerasan.
Kekuatan penelitian  Menjadi bacaan yang bagus karena sangat jarang artikel
mengenai K3 dalam prostitusi
 Penjelasan sangat detail dan menarik untuk dibaca
Kelemahan penelitian  Dalam artikel ini tidak dijelaskan menggunakan metode
penelitian
 Penulisan referensi tidak berabjad sehingga menyusahkan
pembaca dalam mencari sumber penelitian

Judul 5 OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY IN MINING:


PREDICTIVE PROBABILITIES OF PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT (PPE) USE AMONG ARTISANAL
GOLDMINERS IN GHANA
Jurnal PLOS ONE
Volume dan halaman
Tahun 2021
Penulis Simon Appah Aram
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan bahwa penambang emas
artisanal di Ghana terpapar pada berbagai tingkat dan bentuk
ancaman kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.
Penulis juga menjelaskan tanpa adanya undang-undang dan
peraturan yang diperlukan, penambang bertanggung jawab atas
kesehatan dan keselamatan mereka sendiri di tempat kerja.
Akibatnya, memahami kemungkinan perlindungan diri di tempat
kerja oleh penambang emas artisanal sangat penting.
Pengantar Pada bagian pengantar penulis menggunakan metode deduktif
pada paragraf pertama yaitu membahas masalah penambangan
emas artisanal dari dunia luas kemudian mengerucut ke negara
Ghana.
Pada paragraf selanjutnya penulis menghubungkan penambangan
emas artisanal dengan K3 bagi para pekerjanya. Bahaya-bahaya
K3 tanpa menggunakan APD bagi para pekerja.
Pembahasan Metode:
Sumber data dan prosedur pengambilan sampel
 Peneliti mengambil sampel di bagian Barat Daya Ghana
 Pengumpulan data berlangsung dari Januari 2018 hingga
Desember 2019.
 Pengambilan sampel multitahap yang melibatkan prosedur
acak bertingkat dan sederhana diadopsi untuk memastikan
probabilitas yang adil dan lebih tinggi dari pemilihan setiap
unit sampling.
 Karena pertimbangan etis dan ketergantungan pada
indikator yang dilaporkan sendiri, peserta yang telah
bekerja kurang dari sebulan dan berumur kurang dari 18
tahun tidak direkrut.
Metode pengumpulan data

8
 Menggunakan kuesioner, terdiri dari pertanyaan tertutup
 Uji Reliabilitas skala (Cronbach) instrumen adalah 0,788.
 500 penambang artisanal direkrut berdasarkan interval
kepercayaan 95%, perkiraan proporsi populasi 50% dan
tingkat kesalahan 5%.
Pengukuran
 Variabel respon. Variabel hasil dalam penelitian ini adalah
“penggunaan APD” oleh penambang emas artisanal, faktor
pekerjaan dan faktor komposisi dan kontekstual.
Analisis data
 Analisis univariat dan bivariat: Chi-square Pearson dan
statistik Cramer's V digunakan untuk menguji dan
menggambarkan hubungan antara variabel bebas kategoris
dan penggunaan APD di tempat kerja oleh penambang
emas artisanal.
 Analisis multivariat: menggunakan model regresi logistik.
Simpulan Pada bagian kesimpulan penulis mengidentifikasi faktor risiko
penting untuk penggunaan APD di antara penambang emas
artisanal. Temuan penelitian ini menunjukkan hubungan yang
mencolok antara pekerjaan (kondisi kesehatan, keselamatan dan
lingkungan), komposisi (jenis kelamin, pendidikan, pengalaman,
pendapatan, pemeriksaan kesehatan) faktor kontekstual
(departemen, subsektor) dan penggunaan APD di pertambangan
emas artisanal.
Penulis juga memberikan saran apabila para pekerja tidak
diberikan APD akan menyebabkan kondisi kesehatan dan
keselamatan kerja mereka menjadi terancam. Untuk meningkatkan
kesadaran keselamatan dan perawatan diri di pertambangan
artisanal, perlu adanya dialog nasional tentang bagaimana
memperbaiki kondisi K3 dan dengan tidak adanya undang-undang,
kompleksitas dalam mengelola K3 di sektor tersebut perlu
dipisahkan.
Kekuatan penelitian  Penelitian ini sangat membantu dalam menambah wawasan
para pembaca
 Memberikan pengetahuan tentang bahaya-bahaya
penambangan emas artisanal dan pentingnya APD
 Metode penelitian yang sesuai
Kelemahan penelitian  Di dalam bagian abstrak penulis tidak memisahkan antara
latar belakang, tujuan, metode dan lainnya
 Tidak dijelaskan teknik pengambilan sampelnya

Judul 6 HEALTH STATUS AND OCCUPATIONAL HEALTH AND


SAFETY ACCESS AMONG INFORMAL WORKERS IN THE
RURAL COMMUNITY, SOUTHERN THAILAND
Jurnal Journal of Primary Care & Community Health
Volume dan halaman Volume 12, halaman 1–7
Tahun 2021
Penulis Chamnong Thanapop, Sasithorn Thanapop, Sukanya Keam-Kan
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tujuan penelitian yaitu
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status
kesehatan masyarakat pekerja informal. Selain itu penulis juga

9
menjelaskan metode penelitian, hasil penelitian dan juga
kesimpulannya.
Pengantar Pada paragraf awal penulis menggunakan metode deduksi untuk
mengungkap data pekerja dari data pekerja dunia mengerucut
menjadi data di negara Thailand. Penulis juga mengungkapkan
para pekerja informal sebagian besar dikecualikan dari
perlindungan apa pun yang diberikan oleh undang-undang dan
peraturan ketenagakerjaan nasional. Akibatnya, pekerja informal
pedesaan, seperti pertanian dan pekerja wiraswasta, tidak dapat
mengakses langkah-langkah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
yang memadai sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang dan
program jaminan sosial.
Pembahasan Metode:
Desain penelitian
 Desain penelitian mengguanakan cross-sectional study
 Partisipan dalam penelitian ini adalah pekerja informal
Thailand berusia 15 hingga 59 tahun.
 Populasi penelitian adalah 23.353
 Ukuran sampel dihitung dengan menggunakan population
proportion (proporsi populasi) dengan nilai p 0.64, z 1.96,
e 0.05 dan disesuaikan ekstra 10% maka dihasilkan ukuran
sampel minimum 390.
 Pengumpulan data menggunakan kuesioner
 Penelitian dilakukan Agustus-September 2017.
 Uji statistik menggunakan Uji Chi-kuadrat Pearson dan
Fisher
 Pemodelan regresi logistik sederhana dilakukan untuk
mendeteksi variabel multivariat.
Simpulan Penulis menyimpulkan bahwa pekerja informal di masyarakat
pedesaan, Thailand selatan, menghadapi pendapatan yang tidak
stabil dan berbagai bahaya pekerjaan. Status kesehatan dikaitkan
dengan pendapatan, praktik kerja, paparan bahaya kerja, dan akses
K3. Layanan UCS (sejenis BPJS) Thailand memainkan peran
penting untuk menjalankan pencegahan dan promosi kesehatan
bagi pekerja informal di masyarakat pedesaan. Akses K3 secara
eksplisit dikaitkan dengan status kesehatan pekerja informal yang
baik, terutama pada kelompok berpenghasilan rendah.
Penulis juga menambahkan untuk memperkuat kesehatan pekerja
informal, program K3 harus dikelola secara intensif oleh layanan
primer, terutama manajemen risiko dan program K3 di segmen
pertanian.
Kekuatan penelitian  Jurnal ini sangat lengkap dan menarik untuk dipelajari dan
mudah untuk dipahami
 Metode penelitian sangat jelas
 Penelitian ini sangat relevan dengan pembaca untuk
meningkatkan K3 para pekerja informal dan harus
dilindungi oleh hukum
 Penyusunan kalimat yang mudah dipahami
Kelemahan penelitian  Abstrak yang ditampilkan tidak menyertakan latar
belakang penelitian

10
Judul 7 DEVELOPING A GLOBAL OCCUPATIONAL HEALTH AND
SAFETY MANAGEMENT SYSTEM MODEL FOR JAPANESE
COMPANIES
Jurnal Journal of Occupational Health
Volume dan halaman Volume 62
Tahun 2020
Penulis Shigeyuki Kajiki
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang tujuan penelitian
yaitu untuk mengembangkan dan memvalidasi model sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja global untuk
perusahaan Jepang. Selain itu juga penulis menjelaskan metode
penelitian, hasil penelitian dan juga kesimpulannya.
Pengantar Pada bagian pengantar metode penulisan menggunakan metode
deduktif yaitu menggambarkan suatu keadaan dari hal yang luas
atau global kemudian mengerucut ke hal yang lebih sempit.
Selain penulis juga mempertimbangkan persyaratan di lokasi
kantor pusat perusahaan, yang terlibat dalam alokasi personalia
dan pengambilan keputusan investasi melalui hubungan modal,
sebagai bagian dari strategi manajemen risiko dan tanggung jawab
sosial perusahaan, perusahaan Jepang serta perusahaan Barat perlu
meningkatkan standar K3 mereka di anak perusahaan mereka di
mana pun lokasinya.
Pembahasan Metode:
 Peneliti membentuk tim peneliti yang terdiri dari dua
dokter kerja berpengalaman yang bekerja di cabang Jepang
dari perusahaan global yang berbasis di AS, dua kepala
dengan perusahaan global yang berbasis di Jepang
 Target perusahaan adalah produsen peralatan konstruksi
dan pertambangan yang memiliki 12 lokasi produksi di
Jepang dan 31 lokasi di luar negeri.
 Dari situs luar negeri, 18 berlokasi di lima negara Asia,
termasuk China, tujuh berlokasi di lima negara Eropa,
termasuk Rusia, lima berlokasi di Amerika Serikat, dan
satu berlokasi di Brasil.
 Untuk melakukan survei, peneliti mengunjungi masing-
masing dari 9 negara mengikuti literatur dan pencarian
Internet dan mengumpulkan informasi menggunakan
“Lembar Cek Pengumpulan Informasi untuk SMK3 di
Pabrik Luar Negeri”.
 Kemudian peneliti membuat indikator evaluasi untuk
kantor pusat dan lokasi uji untuk mengonfirmasi validitas
hipotesis model.
 Indikator evaluasi juga dikembangkan berdasarkan ide-ide
yang disampaikan oleh anggota tim peneliti selama diskusi.
Simpulan Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa model SMK3
global didasarkan pada penggunaan metode dan sumber daya
manusia khusus yang relevan dengan masing-masing wilayah dan
tujuan bersama, serta indikator evaluasi berdasarkan persyaratan
minimum kantor pusat perusahaan.
Kekuatan penelitian  Penelitian ini juga bagus sebagai bahan pembanding untuk
negara-negara lain apabila ingin membangun sebuah
perusahaan
Kelemahan penelitian  Metode penelitian yang tidak jelas
 Kalimat yang digunakan terlalu berbelit-belit sehingga

11
membingungkan pembaca

Judul 8 A Hierarchical Solution Approach for Occupational Health and


Safety Inspectors' Task Assignment Problem
Jurnal Safety and Health at Work
Volume dan halaman Volume 12, halaman 154-166
Tahun 2021
Penulis Feyzan Arikan
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang latar belakang
penulisan artikel yaitu bahwa Kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) merupakan kepentingan yang signifikan dari semua
pemerintah untuk mencegah bahaya di tempat kerja. Penulis juga
menambahkan secara undang-undang K3 sudah ada tetapi
penerapannya masih perlu diperhatikan oleh komponen mendasar
dari sistem inspeksi adalah inspektur dan tugas auditnya.
Selain latar belakang, ada juga metode, hasil dan ksimpulan
penulisan.
Pengantar Di awal paragraf penulis mempertegas tugas dan fungsi para
pekerja tidak hanya memastikan peningkatan kualitas hidup
individu dan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada
produktivitas tempat kerja dan perkembangan sosial ekonomi
negara.
Paragraf berikutnya penulis menjelaskan tentang peran penting
dari inspektor untuk mengukur, mengaudit, dan mengevaluasi
efektivitas pengendalian bahaya dan program pengendalian
bahaya, untuk melaksanakan alat penegakan dan untuk menulis
laporan. Inspektor bertanggung jawab untuk menghormati
prinsipprinsip kejujuran, ketergantungan, ketidakberpihakan,
keandalan, dan kompetensi.
Selanjutnya penulis membandingkan upaya pengawasan K3 di
beberapa negara dengan membandingkan tulisan-tulissan yang
pernah diterbitkan sebelumnya.
Pembahasan  Studi ini mengusulkan pendekatan pemrograman tujuan
dua fase untuk penilaian tugas inspektur K3 dan
menyajikan studi kasus.
 Metode Optimasi Sekuensial atau Lexicographic
digunakan untuk menilai motivasi kerja dan kesejahteraan
setiap inspektur sangat tergantung pada total jarak
perjalanan dalam periode perencanaan dan tingkat
kepuasannya.
 Model integer campuran dari kedua tahap (disebut Model 1
dan Model 2) juga sangat dekat dengan model penugasan
umum formulasi ketika jumlah inspeksi dan beban kerja
serta jumlah karyawan dianggap sebagai kapasitas sumber
daya.
 Kajian ini berkonsentrasi pada salah satu rencana inspeksi
K3 yang dilakukan oleh pengurus di Produksi Produk
Mineral dengan kode proyek P2.
 Di mana 20 inspektor direncanakan untuk mengaudit 328
tempat kerja selama 9 bulan.
Simpulan Pada bagian kesimpulan penulis mempertimbangkan masalah
penugasan inspentor K3 dan mengusulkan pendekatan solusi.

12
Faktor manusia dalam masalah perlu dipertimbangkan tidak hanya
persyaratan teknis dan fisik tetapi juga faktor psikososial yang
berdampak pada akurasi inspentor.
Akurasi inspektor dikaitkan dengan kemampuan dasar individu
(masalah manusia nonteknis); faktor organisasi (instruksi,
pelatihan, kondisi fisik); dan hubungan interpersonal dan
hubungan sosial.
Masalah kesehatan mental dan fisik yang terkait dengan tempat
kerja yang berasal dari faktor risiko psikososial merupakan
masalah kesehatan yang signifikan dan terdokumentasi dengan
baik.
Kekuatan penelitian  Menjadi referensi yang baik untuk para inspektor di dinas
ketenagakerjaan dalam menjalankan tugas pengawasan dan
inspeksi karyawan
Kelemahan penelitian  Metode penulisan yang tidak mudah untuk dipahami
pembaca
 Penulisan gagasan menurut pembaca selalu diulang-ulang
sehingga menjadi membosankan.

Judul 9 A study of leading indicators for occupational health and safety


management systems in healthcare
Jurnal BMC Health Services Research
Volume dan halaman Volume 18, halaman 296
Tahun 2018
Penulis Joan M. Almost
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak penulis menjelaskan tentang latar belakang
penelitian yaitu di Ontario, Kanada, sekitar $2,5 miliar dihabiskan
setiap tahun untuk cedera akibat kerja di sektor perawatan
kesehatan. Sektor perawatan kesehatan telah menduduki peringkat
kedua tertinggi untuk tingkat cedera waktu hilang di antara 16
sektor Ontario sejak 2009 dengan petugas kesehatan wanita
menduduki peringkat tertinggi di antara semua pekerjaan untuk
klaim kehilangan waktu.
Penulis juga menjelaskan tujuan penelitian yakni untuk melakukan
studi longitudinal yang menerapkan enam elemen sistem Ontario
Safety Association for Community and Healthcare (OSACH) yang
diidentifikasi sebagai indikator utama dan mengevaluasi
efektivitas intervensi ini dalam meningkatkan indikator kesehatan
dan keselamatan kerja yang dipilih.
Selanjutnya penulis menjelaskan tentang metode dan kesimpulan.
Pengantar Pada bagian ini penulis menjabarkan tentang latar belakang
penelitian yaitu petugas kesehatan yang berusaha untuk
meningkatkan dan melindungi kesehatan pasien mereka
menghadapi risiko fisik dari pengangkatan dan pemindahan
berulang, bahan kimia risiko, dan ancaman kekerasan. Sekitar $2,5
miliar dihabiskan setiap tahun untuk cedera kerja di sektor
kesehatan Ontario dan paling banyak dialami oleh perempuan.
Selanjutnya penulis menjelaskan Pendekatan alternatif untuk
mengubah tren ini adalah pengembangan budaya tempat kerja
yang sehat dan aman, termasuk pemanfaatan indikator utama
secara efektif dalam Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.

13
SMK3 adalah kombinasi dari perencanaan dan peninjauan,
pengaturan konsultatif, dan elemen program khusus yang bekerja
sama secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja kesehatan
dan keselamatan.
Pembahasan Metode:
 Sebuah desain penelitian menggunakan quasi-
experimental longitudinal
 Penelitian dilakukan dengan 2 tahap
 Tahap 1 fokus pada penilaian SMK3 saat ini di rumah sakit
yang berpartisipasi menggunakan indikator utama,
menentukan fasilitator potensial dan hambatan untuk
mengubah SMK3 saat ini, dan mengidentifikasi indikator
utama yang dapat ditambahkan atau diubah ke SMK3 yang
ada.
 Tahap II akan menguji coba dan mengevaluasi intervensi
yang disesuaikan.
 Pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
survei dan data administrasi
 Sampel: Analisis dilakukan menggunakan G*Power untuk
menentukan ukuran sampel yang sesuai. G * Power adalah
software untuk menghitung statistical power atau kekuatan
uji statistik untuk berbagai uji t, uji F, uji χ2, uji z, uji
korelasi, dan uji statistik lainnya. Salah satu kegunaannya
juga untuk mengitung sampel. Jumlah sampel adalah 45.
 Penelitin di lakukan di 2 rumah sakit di Ontario, Kanada.
 Uji-t berpasangan akan digunakan untuk menilai
signifikansi statistik dalam variabel hasil sebelum dan
sesudah intervensi.
 Analisis kemampuan reliabilitas menggunakan Cronbach's
alpha akan dilakukan pada skala multiitem untuk
mengetahui reliabilitas alat ukur dalam sampel ini.
Simpulan Penulis menyimpulkan bahwa dengan menerapkan elemen spesifik
untuk menguji indikator utama, proyek ini akan menguji
pendekatan baru untuk memperkuat sistem kesehatan dan
keselamatan kerja. Hasil akan memandu organisasi layanan
kesehatan dalam menetapkan prioritas untuk SMK3 mereka dan
dengan demikian meningkatkan hasil kesehatan dan keselamatan.
Kekuatan penelitian  Metode penelitian yang sangat jelas dan tepat
 Penelitian menggunakan software G*Power sehingga lebih
akurat dalm penentuan sampel dan alat uji.
 Penelitian yang sangat menarik untuk dibaca karena sangat
relevan dengan petugas kesehatan bahwa petugas
kesehatan pun butuh SMK3 setiap melakukan tugas
perawatan
Kelemahan penelitian  Penulis tidak menjelaskan teknik sampling yang diambil
sehingga kita tidak mengetahui jumlah sampel yang ada
sudah mewakili populasi atau belum.

14
Judul 10 Occupational Health Safety of Health Professionals and
Associated Factors During COVID-19 Pandemics at North Showa
Zone, Oromia Regional State, Ethiopia
Jurnal Dove Press Journal: Risk Management and Healthcare Policy
Volume dan halaman Volume 14, halaman 1299-1310
Tahun 2021
Penulis Dejene Hailu
Reviewer Johanes Jefri
Tanggal 1 November 2022
Abstrak Pada bagian abstrak peneliti menjelaskan latar belakang, metode,
hasil dan kesimpulan.
Penulis menjelaskan bahwa pandemi covid-19 menimbulkan
banyak masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada isu
Global. Ini menyebabkan kematian bagi banyak individu termasuk
profesional kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keselamatan kesehatan kerja tenaga kesehatan dan faktor terkait
selama pandemi COVID-19 di North Showa.
Pengantar Pada paragraf pertama penulis menjelaskan tentang penyebab
terjadinya pandemi covid-19, asal kasus dan proses penularannya.
Pada paragraf selanjutnya penulis menjelaskan pandemi menyebar
begitu cepat di seluruh belahan dunia hingga sampai di benua
Afrika dan sampai pada Zona Showa Utara, negara bagian
Oromia, Ethiopia.
Selanjutnya Kajian K3 tenaga kesehatan merupakan kunci
peningkatan keselamatan tenaga kesehatan dan klien di institusi
kesehatan. Juga, digunakan untuk mengurangi penyebaran infeksi
COVID-19 dan mengurangi bahaya kerja lainnya.
Pembahasan Metode:
 Penelitian dilakukan di semua Rumah Sakit Umum di zona
Showa Utara.
 Studi cross-sectional berbasis institusional dilakukan pada
10 Mei-15 Juni 2020 di Rumah Sakit Umum di kalangan
profesional kesehatan.
 Semua profesional yang dipilih secara acak direkrut dan
bekerja di semua rumah sakit umum di zona Showa Utara
selama periode pengumpulan data adalah populasi
penelitian.
 Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus
proporsi populasi tunggal menggunakan proporsi 50%
karena tidak ada penelitian yang dilakukan sebelumnya.
Jadi sampelnya adalah 302 orang.
 Peserta penelitian dipilih dari masing-masing Rumah Sakit
Umum dengan menggunakan teknik simple random
sampling (metode undian).
 Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang
dikelola oleh pewawancara.
 Analisis regresi logistik multivariat dilakukan untuk
melihat hubungan antara variabel dependen dan
independen.
Simpulan Dalam penelitian ini penulis mengungkapkan bahwa hanya
setengah dari peserta studi 51,1% (n=143) (95% CI: 45,0–56,8)
dari profesional kesehatan memiliki kesehatan dan keselamatan
kerja yang baik, sementara 48,9% (n=137) (95% CI: 43,2, 55.0)
tenaga kesehatan memiliki keselamatan dan kesehatan kerja yang
kurang baik.
Oleh karena itu, kementerian kesehatan, pemerintah, dan

15
administrasi rumah sakit harus memberikan perhatian yang besar
terhadap K3 tenaga kesehatan.
Studi ini mencapai bahwa keselamatan profesional kesehatan
berisiko karena K3 mereka dan rendah.
Kekuatan penelitian  Peneliti menggunakan teknik random sampling sehingga
sampel bisa mewakili populasi.
 Metode penelitian yang dijabarkan sangat jelas dan teliti
 Bahasa yang ditampilkan mudah dicerna oleh pembaca
 Desain penulisan juga sangat detai penjabarannya.
Kelemahan penelitian  Penelitian ini tidak menggunakan penelitian pembanding
dengan daerah lain sehingga kita tidak tahu efektivitas dari
penelitian ini.

16

Anda mungkin juga menyukai