100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
669 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja seseorang seperti umur, jenis kelamin, antropometri, status kesehatan dan nutrisi, kesegaran jasmani, serta kemampuan kerja fisik. Kapasitas kerja akan menurun dengan bertambahnya umur dan dipengaruhi oleh jenis kelamin seseorang. Antropometri dan kecocokan alat kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Status g
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja seseorang seperti umur, jenis kelamin, antropometri, status kesehatan dan nutrisi, kesegaran jasmani, serta kemampuan kerja fisik. Kapasitas kerja akan menurun dengan bertambahnya umur dan dipengaruhi oleh jenis kelamin seseorang. Antropometri dan kecocokan alat kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Status g
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja seseorang seperti umur, jenis kelamin, antropometri, status kesehatan dan nutrisi, kesegaran jasmani, serta kemampuan kerja fisik. Kapasitas kerja akan menurun dengan bertambahnya umur dan dipengaruhi oleh jenis kelamin seseorang. Antropometri dan kecocokan alat kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Status g
Pada umur 50 60 thn, kekuatan otot menurun sebesar 25%, kemampuan sensoris-motoris menurun 60%, kemampuan kerja fisik seseorg yg berumur > 60 thn tinggal 50% dr org yg berumur 25 thn. Bertambahnya umur akan diikuti penurunan : VO2 max, tajam penglihatan, pendengaran, kecepatan membedakan sesuatu, membuat keputusan, & kemamp. Mengingat jangka pendek
2. Jenis Kelamin
Secara umum, tenaga wanita 2/3 dr laki2.
Wanita lbh tahan suhu dingin drpd panas. Why?? Krn tubuh seorg wanita mempunyai jaringan dg daya konduksi yg lbh tinggi terhadap panas bila dibandingkan dg laki2. Menurut Konz (1996), kerja fisik wanita mempunyai VO2 max 15 30% lbh rendah dr laki2, shg menyebabkan % lemak tubuh wanita lbh tinggi & kadar Hb darah lbh rendah dr laki2.
3. Anthropometri
Data Anthropometri sangat penting dlm
menentukan alat & cara pengoperasiannya. Kesesuaian hub. antara Anthropometri pekerja dg alat yg digunakan sangat berpengaruh pd sikap kerja, tingkat kelelahan, kemampuan kerja & produktivitas kerja. Anthropometri juga menentukan dlm seleksi penerimaan tenaga kerja, mis. Org gemuk tdk cocok bekerja di t4 bersuhu tinggi & tdk cocok utk pekerjaan yg memerlukan kelincahan.
4. Status Kes. & Nutrisi
Dlm melakukan pekerjaan, tubuh memerlukan
energi. Apabila kekurangan, kapasitas kerja akan terganggu. Sumamur (1982) & Grandjean (1993) bahwa selain jumlah kalori yg tepat, penyebaran persediaan kalori selama bekerja sangat penting. Pemberian Snack & the manis setiap 1,5 atau 2 jam stlh bekerja terbukti dpt meningkatkan produktivitas kerja dibandingkan dgn hanya diberikan sekali makan siang pd wkt istirahat.
5. Kesegaran Jasmani
Hairy (1989) & Hopkins (2002) bhw
kesegaran jasmani adalah suatu kesanggupan atau kemampuan dr tubuh manusia utk melakukan penyesuaian atau adaptasi thdp beban fisik yg dihadapi tanpa menimbulkan kelelahan yg berarti & msh memiliki kapasitas cadangan utk melakukan aktivitas berikutnya. Setiap Tenaga Kerja dituntut utk memiliki kesegaran jasmani yg baik shg tdk merasa cepat lelah & performansi kerja tetap stabil utk wkt yg cukup lama.
6. Kemampuan Kerja Fisik
Adalah suatu kemamp. Fungsional seseorg utk
mampu melakukan pekerjaan tertentu yg memerlukan aktifitas otot pd periode tertentu. Lamanya wkt aktivitas bervariasi antara bbrp detik (utk kerjaan yg memerlukan kekuatan) sampai bbrp jam (utk kerjaan yg memerlukan ketahanan). Hairy (1989) & Genaidy (1996) komponen kemampuan kerja fisik & kesegaran jasmani seseorg ditentukan oleh kekuatan otot, ketahanan otot, & Ketahanan kardiovaskuler.