Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan XI

Manajemen Resiko di
Lingkungan Kerja

Ergonomi dan K3
Politeknik STIA LAN Jakarta
Kenapa
Bagaimana

Mgmt
Resiko

Untuk Apa
Datang Sehat, Kerja Giat, Pulang Selamat

Company Regulation
HES Mgmt Plan
Housekeeping
Masa Depan Cerah • Keuntungan yang besar
• Sehat Jasmani
Access Control
•Perusahaan Yang Dihargai
• Sehat Rohani Work Permit •Diperhitungkan didunia bisnis
• Cukup Materi Lock Out Tag Out
SOP/JSA
PPE
MSDS
Etc
RUMUS STANDARD PENCEGAH KECELAKAAN

SEE

THINK KETAHUI ADANYA BAHAYA

KETAHUI CARA MENGATASINYA

DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
TINGGI
Kenapa
HANYA
pencapaian Apakah ini yang kita
KEBERUNTUNGAN
bisa tinggi? harapkan?
OH…

HASIL
TENTU.!!

SANGAT
Apakah iniTDK
kita Bagaimana
PERLUjika
RENDAH

DIHARAPKAN
harapkan? PERBAIKAN
begini?

BURUK BAGUS
CARA KERJA
Manajemen Risiko K3

Penerapan secara sistematis dari


kebijakan manajemen, prosedur dan
aktivitas dalam kegiatan identifikasi
bahaya, analisa, penilaian, evaluasi,
penanganan dan pemantauan serta
review risiko

Risiko: sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya
kematian, kerusakkan, atau sakit yang dihasilkan karena
bahaya.

Manajemen Risiko: organisasi yang dapat menerapkan
metode pengendalian risiko apapun sejauh metode
tersebut mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, memilih
prioritas dan mengendalikan risiko dengan melakukan
pendekatan jangka pendek dan jangka panjang.
Sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, properti, lingkungan atau
kombinasi ketiganya)

Bahaya fisik/physical hazards


Bahaya kimia/chemical hazards
Bahaya biologi/biological hazards
Bahaya psikologis/psychological hazards
Bahaya ergonomi
4 KATEGORI BAHAYA
Bahaya nyata, yaitu bahaya yang
jelas kelihatan dan dapat dirasakan, Bahaya tersembunyi (latent), yaitu
seperti mesin-mesin peralatan yang bahaya yang tidak tampak dan sulit
tidak diberi pelindung, kerusakan dirasakan, seperti instalasi listrik, uap
bangunan, peralatan listrik yang beracun, atau suara berfrekuensi
cacat, rem kendaraan yang tidak tinggi.
pakem dsb.

Bahaya yang berkembang, yaitu


bahaya yang tidak segera dikenali
dan akan berkembang sepanjang
Bahaya sementara, yaitu bahaya
waktu, misalnya pemakaian ban
yang kadang-kadang muncul,
karet pada mobil-crane, kabel baja
misalnya ketika beban mesin terlalu
yang kawatnya mulai putus-putus,
berat (overload), listrik atau mesin
suara bising yang menyebakan tuli,
yang kadang-kadang mati.
kulit tubuh terkena larutan kimia
yang bisa menyebabkan sakit kulit
dsb. 8/15/22

9
Kombinasi dari kemungkinan (likelihood) dan akibat
(Consequence) dari sebuah kejadian berbahaya yang spesifik.
Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu:

Kemungkinan Akibat
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3

 Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yg


pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan
keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan
lingkungan serta terganggunya kegiatan konstruksi.
11
 Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya dpt berisiko membahayakan
keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia
serta terganggunya kegiatan konstruksi.
 Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg
pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan
umum dan harta benda serta terganggunya kegiatan
konstruksi.
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan manajemen risiko, organisasi perlu melakukan beberapa
persiapan antara lain;
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko
rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat
Standar dalam penentuan kriteria risiko
Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:
prosedur manajemen risiko & komunikasi
daftar bahaya dan risiko (risk register)
form rencana/program pengendalian
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
• Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui dan mendata bahaya-
bahaya apa saja yang ada di tempat kerjanya.

• Personil yang melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya perlu


mempertimbangkan hal-hal seperti;
 Apa sumber yang berpotensi menimbulkan cedera ?
 Bagaimana cidera dapat terjadi ?

Pe
tho
 Siapa yang dapat cedera ?

op
Me

le
Hazard?

Location
Menetapkan cara untuk membantu mengidentifikasi bahaya-
bahaya di tempat kerja. Beberapa cara tersebut antara lain
melalui:
 Diskusi/Brainstorming
 Mereview catatan K3 organisasi:
laporan kecelakaan, laporan bahaya, hasil audit
 Studi literatur (MSDS, statistik industri)
 Wawancara dengan pekerja (user)
 Inspeksi dan observasi tempat kerja
 Regulasi dan atau standar K3
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Analisis Risiko
• Analisa risiko dilakukan dengan menentukan akibat yang
timbul dan kemungkinan akibat tersebut untuk dapat terjadi;
• Metode analisa risiko dapat dilakukan dengan cara kualitatif,
semi kuantitatif dan kuantitatif;
• Salah satu metode yang banyak digunakan yaitu matriks risiko
(kualitatif)
Matriks Penilaian Risiko
AKIBAT
First Moderate/ Major/ Fatal/
No
Aid/Minor Medical Cacat Catastroph
Injuries
ic
Almost Certain H H E E E
Hampir pasti terjadi
Likely M H H E E
Besar kemungkinan
PELUANG
terjadi
Moderate L M H E E
Dapat terjadi
Unlikley L L M H E
Kecil kemungkinan
terjadi
Rare L L M H H
Jarang terjadi

Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak


High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Evaluasi Risiko
Tahap evaluasi risiko bertujuan agar organisasi dapat
menetapkan keputusan, berdasarkan hasil dari analisa risiko
sebelumnya, mengenai risiko mana yang memerlukan
pengendalian & prioritas pengendaliannya.
Hasil Analisa Risiko

Lakukan pengambilan keputusan

Apakah risiko bisa diterima? Apakah risiko harus


(acceptable risk?) dikendalikan?
(risk reduction/control)?
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Pengendalian Risiko

Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus


dilakukan upaya pengendalian risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian.
Prinsip dari pengendalian risiko/risk control
dalam K3 yaitu:

 Menghindari risiko
 Mengurangi risiko
 mengurangi kemungkinan
 mengurangi akibat
Hirarki Pengendalian

Eliminasi
1

2 Substitusi

Rekayasa/
3 Engineering

Pengendalian
4 Administratif

Alat Pelindung
5 Diri
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Komunikasi dan Konsultasi
Tujuan:
 Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang
ada di tempat kerja
 Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan
berperan aktif dalam identifikasi bahaya
 Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi
pengendalian yang ditetapkan

Tentukan:
 Kenapa
 Bagaimana Bahaya/risiko
 Untuk Apa dikomunikasikan
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KOMUNIKASI & KONSULTASI

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Monitor & Review
Pemantauan dan tinjauan risiko merupakan langkah
terakhir dalam proses ini dan harus dilakukan pada
interval waktu sesuai dengan yang ditetapkan dalam
organisasi.
Untuk menentukan periode monitoring dan tinjauan
risiko tergantung pada :
1. Sifat dari bahaya
2. Manage risiko
3. Perubahan Operasi
4. Perubahan dari metode kerja
5. Perubahan peraturan dan organisasi.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai