Anda di halaman 1dari 7

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PROCEDURE MENGOPERASIKAN BULLDOZER


Mining Production Dept
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 2 dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE BULLDOZER


I. TUJUAN
1. Untuk menetapkan peraturan pengoperasian bulldozer di area tambang yang standar/baku
dalam rangka mengoptimalkan kegiatan operasional bulldozer yang aman.
2. Untuk menetapkan suatu procedure dalam mengeluarkan izin beroperasi dan kegiatan
operasional bulldozer di tambang.
3. Untuk menetapkan standar pengoperasian bulldozer yang lebih baik serta memastikan
penerapan pengoperasian bulldozer secara terus menerus.

II. RUANG LINGKUP.


1. Standar ini berlaku di lingkungan PT.ABK dan berlaku sebagai pedoman dasar dalam
pengoperasian bulldozer.

III. DEFINISI
1. Procedure ini dibuat untuk ditaati setiap karyawan yang mengoperasikan bulldozer.

IV. PENANGGUNG JAWAB


1. Project Manager/Perusahaan
Bertanggung jawab untuk memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan
ruang lingkupnya.

2. Supervisor/pengawas
2.1 Melakukan pengawasan dan pengarahan kepada setiap karyawan untuk melaksanakan
procedure ini demi keselamatan dan kesehatan kerja mereka dan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan serta kerusakan pada alat.

3. Karyawan
Melaksanakan procedur ini selama mengoperasikan unit untuk menghindari resiko resiko
yang timbul bekerjalah dengan aman.
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 3 dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE BULLDOZER

V. PROSEDUR KERJA
Aspek Kesehatan dan Keselamatan :
1. Pergunakanlah APD yang diperlukan sesuai ketentuan K3.
2. Lakukan pengecekan terhadap peralatan yang akan dipergunakan.
3. Pastikan area dan lingkungan kerja aman.
4. Konsultasikan kepada pengawas bila terdapat hal-hal yang kurang jelas mengenai keselamatan
kerja di area tambang.
5. Laporkan segera setiap temuan yang tidak aman atau kecelakaan yang terjadi baik lapor ke
pengawas maupun mengisi form hazard report.

Aspek Teknis :

Persyaratan Umum Perizinan.


1. Setiap opertaor dalam pengoperasikan bulldozer harus orang yang ahli dan berpengalaman.
2. Setiap operator harus memiliki SIMPER yang telah dilakukan pengetesan oleh trainer dan
dinyatakan lulus.
3. Tidak semua operator boleh mengoperasikan bulldozer kecuali telah lulus test bermacam-macam
jenis bulldozer dan dicantumkan dalam SIMPER.
4. Departement safety bertanggung jawab untuk pengawasan masa berlaku SIMPER karyawan
dalam database dan memastikan bahwa salinan terbaru SIMPER yang di perpanjang telah
dilakukan dan disimpan sebagaimana di isyaratkan.
5. Salinan SIMPER akan disimpan dan semua personil yang memegang SIMPER harus mentaati
peraturan-peraturan pengoperasian bulldozer di PT.Coalindo Adhi Perkasa.
6. Karyawan harus melaporkan setiap kehilangan atau pelarangan izin pengoperasian bulldozer
atau sertifikat pengalaman kerja yang berhubungan dengan pekerjaan kepada Supervisor
langsung.
7. Karyawan harus membawa SIMPER setiap hari kerja dan sewaktu pengoperasian alat-alat berat
di area tambang.
8. Bila bekerja di daerah ketinggian, sewaktu mendorong tanah harus ada tumpukan pertama untuk
menjaga alat-alat Berat tidak terjatuh.
9. Sewaktu mundur harus melihat ke belakang agar bisa memastikan dimana harus memulai untuk
mendorong dan ada unit atau orang di belakang.
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 4 dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE BULLDOZER

VI. PEMERIKSAAN AWAL BULLDOZER

1. Semua alat-alat berat harus di lakukan inspeksi awal sebelum di operasikan di tiap-tiap shift,
pemeriksaan awal akan di catat dalam kartu alat-alat berat sebelum di operasikan
2. Semua kerusakan alat-alat berat harus dilaporkan melalui berbagai system pelaporan kerusakan, alat-
alat berat boleh dioperasikan kembali setelah dinyatakan layak oleh mekanik alat-alat berat atau
supervisor lapangan.

VII. PEMADAM KEBAKARAN

1. Pastikan APAR telah terpasang di tempat yang aman dan mudah di ambil (dioperasikan) oleh
operator bilamana ada kebakaran di unit tersebut.
2. Pastikan APAR masih berfungsi dengan memperhatikan presure guage setiap hari, dan lakukan uji
coba dengan membalikan tabung dengan mendengar ada bunyi pada saat dibalikan.
3. APAR bulldozer tidak di batasi 1 unit jika perlu lebih dari 1 APAR dapat dipasang pada bulldozer
tersebut, tertgantung persyaratan yang berlaku di site.

VIII. KOTAK P3K


Pastikan Kotak P3 K ada ditiap-tiap bulldozer ada.

IX. AC (Air Conditioner)


Pastikan AC berfungsi dengan baik, dan semua bulldozer harus dilengkapi dengan AC agar
operator tidak kepanasan dan terkena debu dijalan yang menganggu kesehatan maupun
konsentrasi sewaktu mengoperasikan bulldozer.

X. SEAT BELT DAN ROTARY


1. Pastikan seat belt ada dan dipakai sewatu pengoperasian bulldozer
2. Pastikan ada rotary terpasang di unit tersebut
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 5 dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE BULLDOZER


XI. PEMERIKSAAN ALAT BERAT SEBELUM BEROPERASI (Pre Use Check)
1. Kelilingi unit dan pastikan tidak ada tetesan-tetesan kebocoran Oil/Fuel dan bagian-bagian
alat yang terlepas dari tempatnya.
2. Drain fuel filter untuk mengeluarkan kotoran.
3. Periksa kekencangan track link.
4. Periksa kehausan dari Idler Track Link, Track Roller, Top Roller, Tootch Sprocket/Segment.
5. Periksa Grease di Equalizer Bar, Hydroulik Cylinder Blade kiri/kanan.
6. Periksa Grease di Trunion Blade dan Tilt Blade.
7. Periksa Grease di Attacment Ripper.
8. Periksa air radiatornya.
9. Periksa Level/batas air Accu, dan kepala baterainya.
10. Periksa Level/batas Oil Engine.
11. Periksa Level/batas Oil Hydroulic.
12. Periksa Level/batas Oil Transmision.
13. Periksa tempat duduk beserta seatbelt.
14. Periksa lampu-lampu pada bagian depan unit dan bagian belakang unit dan pastikan
semuanya hidup.
15. Periksa Control Panel pastikan semua berfungsi.
16. Catat Hourmeter Unit.
17. Laporkan jika ada kelainan pada alat tersebut.
18. Start dilakukan dan tunggu alat Idle sekitar 5 menit.
19. Laporkan bila ada kelainan suara engine.
20. Test semua fungsi-fungsi bagian dari alat (Naik/turunkan atau tekan blade dan tilt blade,
naik/turunkan dan tekan ripper dan title ripper).
21. Test maju dan mundur dengan posisi transmisi 1, 2, 3.
22. Test maju dan mundur lalu lakukan pengereman secara mendadak.
23. Pastikan reatreat alarm berbunyi pada saat mundur.
24. Alat siap beroperasi.
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 6 dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE BULLDOZER


XII. PEMERIKSAAN ALAT SETELAH BEROPERASI
1. Dilarang unit melakukan mundur lebih dari 100 meter karena akan merusak (membuat
kehausan pada komponen-komponen under carriage).
2. Usaha pada saat mendorong material posisi alat datar atau turun sehingga produktifitas akan
terjaga.
3. Perhatikan selalu lingkungan kerja alat (atur jarak pandang) dengan maksud apabila ada alat
yang mendekat bisa kelihatan.
4. Dilarang berkomunikasi dengan isyarat lebih baik konsultasikan kepada pengawas tambang.
5. Pastikan lokasi parkir pada tempat yang aman.
6. Turunkan Blade, pasang look parking break, dan Attachment yang lain pada posisi parkir.
7. Idle 5 menit setelah itu matikan engine.
8. Lakukan pengecekan dengan mengelilingi unit dan pastikan semua dalam kondisi baik dan
benar.
9. Cabut kunci kontak.
10. Lakukan serah terima dengan partner operator shift berikutnya.

XIII. PARKIR BULLDOZER


1. Bila unit tidak beroparsi, parkir di tempat yang rata dan aman.
2. Pasang Lock Brake.
3. Semua Switch harus dalam keadaan OFF.
4. Kunci kontak dalam keadaan OFF.
5. Matikan arus dari accu dengan menekan tombol OFF disaklar accu.

Disusun oleh, Dikoreksi oleh, Disetujui oleh,

KTT Direktur
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 7 dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE BULLDOZER

Anda mungkin juga menyukai