Anda di halaman 1dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE

LOADING, HAULING & DUMPING TOP SOIL


Mining Production Dept
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 2 dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE


LOADING, HAULING & DUMPING TOP SOIL

1. MAKSUD & TUJUAN


Memberikan penjelasan tentang tata cara melakukan penggalian, pemuatan, pengangkutan dan pendumpingan
overburden dengan efisien dan aman.

2. RUANG LINGKUP
SOP ini berlaku untuk PT Arsari Batu Karya.

3. REFERENSI

4. TANGGUNG JAWAB
- Supervisor/foreman bertanggung jawab melakukan pengecekan potensi bahaya di seluruh daerah kerja
dibawah tanggung jawabnya dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kecelakaan karena potensi bahaya yang ditemukannya.
- Supervisor/foreman bertanggung jawab untuk memberikan instruksi kerja yang aman kepada operator.
- Operator bertanggung jawab melakukan pengecekan potensi bahaya atas unitnya dan daerah kerjanya serta
melaporkan kepada supervisor/foreman untuk dilakukan tindakan pencegahan kecelakaan.

5. PROSEDUR
5.1 Prosedur Penggalian - Excavator
- Cek jarak aman dengan personil atau alat lain yang beroperasi disekitar unit seperti truk yang hendak dimuati,
dozer atau grader yang melakukan pembersihan lokasi penggalian.
- Pastikan bahwa jangkauan boom dan kapasitas mengangkat excavator pada waktu melakukan penggalian
optimum setiap saat.
- Jangan menggali sampai dibawah unit.
- Jaga agar ‘track’ tidak terangkat pada saat melakukan penggalian.
- Pastikan daerah kerja excavator rata.
- Pastikan bahwa posisi excavator pada saat melakukan penggalian tegak lurus terhadap ‘face’ penggalian.
- Pastikan bahwa posisi’sproket’ berada di bagian belakang excavator.
- Hindari memposisikan excavator sejajar dengan ‘face’ penggalian pada saat melakukan penggalian.
- Untuk mendapatkan hasil penggalian optimal, pastikan bahwa titik penggalian dengan titik penumpahan load
tidak lebih besar dari 90 derajat.
- Usahakan setiap penggalian menggunakan metode ‘bottom loading’ yaitu posisi excavator berada pada elevasi
yang lebih tinggi daripada posisi truk yang hendak dimuati.
- Bila banyak kayu bekas land clearing di sekitar area loading tapi diluar jangkauan excavator, informasikan
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 3 dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE


LOADING, HAULING & DUMPING TOP SOIL
kepada foreman/supervisor pembersihannya dengan alat lain seperti Bulldozer atau motor grader.
- Bila terpaksa melakukan penggalian dengan metode ‘top loading’ pastikan bahwa selalu ada tanggul diantara
excavator dan tempat truck yang hendak dimuati. Tanggul ini berfungsi sebagai ‘stopper’ untuk menghindari
benturan/tabrakan antara excavator dan truk.
- Bila harus mengangkut potongan kayu/pohon, pastikan bahwa kayu tersebut dapat dimuat oleh bucket dengan
aman. Bila kayu tidak bisa dimuat ke dalam bucket (terlalu besar/panjang) singkirkan kayu tersebut dari area
loading laporkan kepada supervisor untuk diadakan pemotongan lebih kecil/pendek .

5.2. Prosedur Pemuatan – Excavator & Truk


Klakson 1x artinya truk stop / truk jalan
Klakson 2x artinya truk harus reposisi
Klakson 1x panjang artinya ADA BAHAYA !!!!

- Supervisor/foreman bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tempat kerja excavator aman dari daerah
bahaya seperti longsoran dan ‘overhang’ dan potensi bahaya lainnya.
- Pastikan bahwa lantai penggalian bersih dan rata.
- Setelah pengisian pada bucket terakhir, pastikan excavator tidak menggali dibelakang truk yang sedang antri
tetapi menggali ditempat lain dengan radius putar yang lebih besar sambil menunggu mundurnya truck, hal ini
untuk menghindari perlengkapan kerja tertabrak truk saat mundur, juga untuk menghemat waktu kerja karena
truk tidak terlalu lama menunggu bucket terangkat.
- Truck yang antri hanya boleh mundur loading, setelah driver melihat truk yang sudah selesai diisi melintasinya.
- Truck yang antri harus melakukan manuver sedemikian rupa, sehingga posisi truk lain yang sedang loading
berada disisi dalam radius putar.
- Bila tidak ada instruksi khusus karena kondisi medan yang berbahaya, truck harus melakukan antri siap
mundur.
- Lakukan antri siap mundur dalam posisi yang aman dengan tidak membelakangi truk yang sedang loading.
- Tempatkan unit yang antri disisi truck yang loading dengan jarak 1 x lebar unit dan 1 x panjang unit dari face
penggalian atau kurang lebih 10 meter.
- Jangan memaksakan parkir siap mundur bila lebar front loading kurang dari 5 x lebar unit terbesar yang ada di
fleeth tersebut.
- Dalam kondisi khusus yang sangat sulit, dimana excavator kesulitan dengan posisi dudukan dan material
sehingga urutan penggalian selalu berubah, maka truck hanya boleh mundur setelah excavator mengangkat
bucket dan membuatnya stationer.
- Bila truck yang menunggu lebih dari satu pastikan jarak parkir antar truk tidak kurang dari 10 meter.
- Posisikan bucket sedemikian rupa agar operator truck dapat melihat dengan jelas dan memposisikan truknya
dengan baik.
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 4 dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE


LOADING, HAULING & DUMPING TOP SOIL
- Pindahkan muatan dalam bucket secara hati-hati.
- Posisikan muatan ke dalam bak truk secara seimbang yang artinya tidak berat ke satu sisi.
- Pastikan bahwa bongkah batu terbesar berada di dasar dan tengah bak truck, dengan terlebih dahulu bak truck
diisi material lembut sehingga tidak merusak dan mengurangi goncangan truck.
- Pastikan bahwa muatan truck stabil.
- Pastikan bahwa muatan truck optimal, dalam artian sesuai dengan target muatan yang diijinkan untuk operasi
daerah masing-masing.
- Jangan melakukan swing baik bermuatan atau kosong diatas kabin truck.
- Bila muatan sudah penuh operator excavator harus memberikan sinyal, berupa klason 1x, kepada operator
truck untuk berangkat.

5.3. Prosedur Membawa Muatan - Truck


- Berjalanlah hanya pada jalan yang mempunyai demarkasi seperti tanggul, dinding penggalian, tiang/patok
pembatas jalan.
- Pilih kecepatan yang aman dibawah batas yang ditentukan, dengan gigi transmisi yang benar.
- Gunakan selalu jalur kiri kecuali Supervisor/Foreman mengarahkan lain (sesuai dengan rambu).
- Truk tidak boleh melakukan belok berbalik (U-turn) disepanjang jalan angkut.
- Ketika menghampiri rambu STOP atau BERI JALAN berhentilah di belakang kendaraan yang sudah berhenti
terlebih dahulu, minimal jarak 1 kali panjang unit terbesar dan menunggu giliran berjalan lagi.
- Agar ban tidak cepat rusak dan muatan tidak tumpah (bila bermuatan), hindari berbelok dengan kecepatan
tinggi.
- Kurangi kecepatan dengan hati-hati dan tingkatkan kewaspadaan bila harus memasuki daerah yang tergenang
air.
- Sewaktu beriringan dengan truk di depan, pertahankan jarak aman yaitu 30 m untuk kecepatan 30 km/jam.
- Tidak diperkenankan mendahului sesama truk kecuali diberi signal oleh truck didepanya untuk di dahului.
- Tidak diperkenankan mendahului unit apapun di belokan atau tikungan jalan.
- Kurangi kecepatan dengan hati-hati bila kondisi jalan tidak bagus dan laporkan segera kepada
supervisor/foreman.
- Hindari batu-batuan dan lubang-lubang di jalan. Laporkan segera kepada supervisor/foreman untuk
mengatasinya.
- Bila kondisi tidak aman karena daya cengkeram ban rendah, jarak pandang buruk dsb, parkirkan truck di lokasi
yang aman.
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 5 dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE


LOADING, HAULING & DUMPING TOP SOIL

5.4. Prosedur Dumping – Truck & Dozer


- Supervisor/foreman harus melakukan inspeksi potensi bahaya di area dumping.
- Supervisor/foreman harus menentukan jarak aman antara titik dumping dengan ujung tebing pembuangan dan
dikomunikasikan kepada spotter dan operator dozer.
- Kegiatan dumping dimulai dari sisi paling kanan (bila membelakangi tebing pembuangan) dan bergerak ke kiri
dan akan kembali lagi bila sudah sampai pada ujung pembuangan paling kiri.
- Spotter atau operator dozer harus mengarahkan truk untuk membuang muatannya ke titik dumping (sebelah kiri
dozer-bila menghadap tebing pembuangan) yang aman sesuai instruksi supervisor/foreman.
- Operator dozer harus menunggu sampai 3 truck menumpahkan muatannya.
- Truck harus menghampiri titik dumping dan melakukan manuver berlawanan arah dengan jarum jam. Lakukan
hal ini dengan hati-hati.
- Mundurkan truk pelan-pelan ke tanggul pengaman dan hentikan truck dengan pedal rem.
- Dalam kondisi normal, pastikan truck dumping dengan ban belakang menempel di tanggul dengan arah 90
derajat terhadap face penimbunan.
- Bila kondisi material dan dumping area mendukung, pastikan truck melakukan dumping habis, kecuali
diinstruksikan lain oleh pengawas yang bertugas.
- Bila tidak ada tanggul pengaman hentikan truk sejauh 10 meter dari ujung tebing pembuangan.
- Bila sejumlah truk melakukan dumping bersama-sama, pertahankan jarak dumping antar truk sejauh 5 meter.
- Dozer kemudian mendorong satu setengah dari tumpukan tersebut dan menyisahkan satu setengah tumpukan
sebagai referensi untuk truk yang datang berikutnya.
- Selalu harus ada minimal satu setengah tumpukan antara dozer dan truk yang melakukan pembuangan.
- Dalam melakukan pendorongan, operator dozer harus menyisahkan tanggul setinggi tiga per empat dari tinggi
ban truck yang paling besar yang beroperasi.
- Setelah melakukan dumping kembalilah ke area pemuatan dengan mengikuti prosedur yang sama seperti
tersebut diatas.
- Untuk pembuangan top soil sesuai intruksi pengawas akan di buang di Bank soil(Tabungan soil) atau untuk
area reklamasi.

6. DOKUMEN TERKAIT
- Laporan Checker
- Laporan Pengawas
- IKH
No. Dok :
Tgl. Efektif :
Status Revisi : 0
Tgl. Revisi : -
Halaman : 6 dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE


LOADING, HAULING & DUMPING TOP SOIL

7. LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN


Bagian Hal Uraian Singkat Tanggal

Disusun oleh, Dikoreksi oleh, Disetujui oleh,

PIT Coordinator PM/DPM Direktur

Anda mungkin juga menyukai