Anda di halaman 1dari 24

COMMUNITY

DEVELOPMENT
SEKITAR
PERTAMBANGAN

Prof. Dr. H. Kusnaka Adimihardja, MA.

1
Eksploitasi Tambang

Eksploitasi bernilai ekonomi tinggi harus


berdampak positif terhadap masyarakat dan
lingkungan di sekitar tambang :

“Peran sosial-ekonomi dan budaya bagi


komunitas sosial disekitar operasi tambang dan
masyarakat umumnya.”

2
COMMUNITY DEVELOPMENT (CD)

MODEL KLASIK – BAGAIMANA MASYARAKAT


DIKEMBANGKAN – MELALUI DORONGAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MASYARAKAT
SEBAGAI AKTOR UTAMA DALAM KESELURUHAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN
CD SANGAT MENEKANKAN PADA KEKUATAN
KONSEP DAN PROGRAMNYA – PROGRAM AND
PLANNING DARI PADA SUBJEKNYA
SUBSTANSINYA ADALAH DEVELOPMENT OF THE
COMMUNITY – NAMUN YANG TERJADI ADALAH
DEVELOPMENT IN THE COMMUNITY
3
TEKNIK DAN PROSESNYA BERAGAM –
PENDEKATAN YANG TRADISIONAL
URUTANNYA :
1. SOCIAL MAPPING
PERTANYAAN KELEMBAGAAN DAN INDIVIDU YANG
SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN
2. NEED ASSESMENT
ALAT ATAU PROSES UNTUK MEMAHAMI KEBUTUHAN
MASYARAKAT
3. PROGRAM DEVELOPMENT
KELANJUTAN/REALISASI DARI POINT 2 HASIL ASSESMENT
DITUANGKAN DALAM BENTUK PERENCANAAN DAN
ORGANISASI PENDUKUNG
4. PROGRAM IMPLEMENTATION
MERUPAKAN KELANJUTAN DARI POINT 3 JIKA PROGRAM
BAIK MAKA PELAKSANAANNYA AKAN BAIK PULA
4
5. PROGRAM EVALUATION
PENILAIAN KEMBALI TERHADAP BAIK PERENCANAAN
MAUPUN PELAKSANAAN

KEBERHASILAN CD AKAN MEMBANGUN TRUST


AND LEGITIMACY DARI EKSISTENSI DAN OPERASI
PERUSAHAAN DALAM BENTUK SECURITY DAN
SUPPORT
OLEH KARENANYA PROGRAM CD HARUS
DIARAHKAN PADA HAL - HAL ITU - WALAUPUN
TENTU PENINGKATAN KESEJAHTERAAN ADALAH
PENTING BAGI MASYARAKAT

5
Interaksi Perusahaan Pertambangan
dengan Masyarakat

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan;


Pemberdayaan Masyarakat & Pengembangan Daerah;
Kesetaraan yang Saling Menguntungkan;
Metode Pendekatan Partisipatori;
Informasi & Pertukaran Informasi;
Networking;
Gender and Community Development.
6
Pendekatan dari bawah (bottom-up) sebagai upaya
menyampaikan pesan dari atas, membangun sistem
interaktif pengetahuan dan teknologi yang
beragama sejalan dengan pluralisme sistem budaya
dan ekosistem para petani.

Pendekatan terintegrasi atas - bawah dengan


mempertimbangkan nilai-nilai budaya masyarakat
dan melibatkan mereka pada setiap tahap
perencanaan dan implementasinya akan mengubah
paradigma total dengan model partisipatif.
7
SEKARANG INI BERKEMBANG DARI KONSEP CD KE
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR)
ETIKA DAN PRAKTEK KORPORASI TERHADAP
STAKEHOLDERS
ETIKA BERSIFAT UNIVERSAL DAN DINAMIS -
PRAKTEK BERSIFAT KONTEKSTUAL
MAKA RESPONSIBILITY SEBAGAI SUBSTANSI
HARUS MENYESUAIKAN DENGAN KONDISI LOKAL
ETIK DALAM SUATU PERUSAHAAN DAPAT
DITERJEMAHKAN MENJADI “CODE OF CONDUCT”.
HASIL AKHIR DARI CDR ADALAH LEGITIMASI DAN
SUPPORT TERHADAP OPERASI DAN SISTEM
PRODUKSI PERUSAHAAN
8
Merancang Program Bersama
Hal-hal yang harus dirundingkan dan disepakati
dalam proses ini adalah :
Kejelasan peran masing-masing pihak;
Penyusunan agenda bersama;
Jangka waktu kerjasama;
Mekanisme dan aturan main tanggung gugat dari semua
pihak terhadap konsituen utamanya;
Alur komunikasi dan konsolidasi Tim Kerja di lapangan
dan pada tingkat pengambilan keputusan;
Penentuan waktu konsolidasi dan pembahasan program
yang sedang berjalan;
Merumuskan hal-hal yang tidak disepakati dalam bekerja
sama. Rumusan ini sebaiknya menjadi catatan bersama
bahwa ada beberapa hal yang tidak disepakati dalam
rencana kerjasama.
9
Skema Kerjasama Program

Naskah Identifikasi
Kerjasama Rancangan Calon Mitra
Program

- Sinkronisasi
Kesepakatan Prinsip - Koordinasi Membangun
Kerjasama - Partisipatif Komunikasi
- Transparan
- Akuntabilitas

Pengembangan
Inisiatif &
Gagasan
10
CSR MERUPAKAN KONSEP YANG LEBIH
LUAS LAGI MENYANGKUT "KEWAJIBAN“
PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
SOSIAL UTAMANYA, ANTARA LAIN :
(1) TENAGA KERJA LOKAL
(2) PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
(3) KESEJAHTERAAN

RESPON BALIKNYA:
MASYARAKAT MEMBERIKAN LEGITIMASI DAN
SUPPORT TERHADAP OPERASINYA PERUSAHAAN

11
PERUBAHAN FUNDAMENTAL
DALAM TATA HUBUNGAN ANTAR
LEMBAGA :

• PEMERINTAH - LSM - PERUSAHAAN MENUNJUKAN


ADANYA PERUBAHAN “KONTRAK SOSIAL”
ANTARA HUBUNGAN KELEMBAGAAN YANG
BERUBAH

• STRUKTUR RELASI ANTAR PERUSAHAAN -


STAKEHOLDERS TIDAK BISA LAGI DITENTUKAN
SUATU LEMBAGA YANG DOMINAN (PEMERINTAH)
MELAINKAN KESETARAAN POSISI TAWAR DALAM
KASUS TERTENTU
12
Model Pendekatan Pengelolaan Community Development pada
Industri Pertambangan
No Tahapan Pertambangan Aktifitas yang Dapat Dilakukan
1 Eksplorasi Identifikasi komuniti yang ada di sekitar wilayah tambang &
kelola selalu dengan baik ekspektasi yang berkembang dari
komuniti.
2 Rancangan Proyek Membangun data base aspek sosial dari masing-masing komuniti
yang ada, membangun rasa saling perhatian dan rasa saling
percaya, konsultasikan rencana kerja kepada komuniti yang
diperkirakan terkena program, minimalisasi dampak negatif yang
timbul dan kelola selalu dengan baik ekspektasi masyarakat.
3 Operasi Bangunlah kemitraan yang efektif dengan komuniti lokal
(terutama di sekitar wilayah tambang), regional maupun nasional,
rancang program pemantauan secara bersama dengan komuniti,
dukung komuniti untuk kapasitas kelembagaannya dan lakukan
pelatihan-pelatihan. Utamakan komuniti lokal untuk mengisi
posisi pekerja di kegiatan pertambangan.
4 Mine Closure Lakukan reklamasi bekas lahan tambang, libatkan komuniti lokal
dalam kegiatan reklamasi, berikan kepada komuniti menentukan
program-program reklamasi dan siapkan komuniti untuk
menghadapi program pasca mine closure.

13
MASYARAKAT HARUS DITEMPATKAN PADA
PRIMARY STAKEHOLDERS DALAM INDUSTRI
SEPERTI TAMBANG YANG MERUPAKAN
SUMBERDAYA LOKAL KOMUNITAS LOKAL
MERUPAKAN BAGIAN DARI KEGIATAN ITU.

OLEH KARENANYA MAKA KONSEPNYA


BERGESER DARI STAKEHOLDERS KE
SHAREHOLDERS - KARENA SUMBERDAYA
ALAM MEREKA YANG DIEKSPLOITASI
PERUSAHAAN
14
PENGUSAHA MASYARAKAT DESA

15
PEMERINTAH
DAERAH

FUNGSI
KEPERANTARAAN
LSM/LPM

PENGUSAHA MASYARAKAT DESA

16
Sustainable Human
Develeopment

Dasar-Dasar Pemikiran :
Interaksi Berkelanjutan Dalam Sistem Dunia
(Makro);
Interaksi Antar Proyek dan Manusia (Mikro) ;
Reorientasi / Rethinking.

17
Resolusi Konflik
Mengurangi jurang persepsi yang berbeda
antara Pemerintah, Perusahaan, dan
Masyarakat lokal;
Penghargaan dan Pengakuan Bukan
dikasihani;
Pemahaman Budaya Lokal di Sekitar
Penambangan;
Negosiasi Baru;
Pertemuan Berkala.
18
Jenis dan Sumber Konflik Sosial
Di Sekitar Wilayah Pertambangan

Substansi Konflik :
Batas kawasan hak ulayat dan tanah adat tidak
jelas;
Ganti rugi atas tanah, tanaman budi daya, benda-
benda yang memiliki makna adat, seperti makam
leluhur;
Hak pemanfaatan hasil hutan;
Pencemaran lingkungan.

19
Organisasi yang Terlibat Konflik
Dan Penyelesaian Konflik
LSM : Bergerak langsung di lapangan
Kekuatan :
Jaringan kerja sangat luas ;
Mengatasi Konflik Vertikal ;
Bebas Legitimasi ;
Pendekatan antar pelaku.
Kelemahan :
Prosesnya lama ;
Kurang tenaga lapangan ;
Masih ada persepsi Negatif dari kalangan Birokrasi.
20
Pandangan Manusia Terhadap
Lingkungan Alam

‘MANUSIA SEDERAJAT DENGAN ALAM’


(MAN AND ENVIRONMENT IS EQUALS);

‘MANUSIA MENGUASAI ALAM’


(MAN DOMINATES ENVIRONTMENT);

‘MANUSIA HARMONI DENGAN ALAM’


(MAN AND ENVIRONMENT IS HARMONY).
21
Logika Pemahaman Pemerintah
dan Pengusaha

Pemerintah Memandang Sumberdaya Alam


Sebagai Kapital ;
Pengusaha Memandang Sumberdaya Alam
Sebagai Sarana Keuntungan, Yang
Diperlukan Untuk Menjalankan dan
Melestarikan Mesin Pembangunan Yang
Menekankan Pada Aspek Fisik Semata.
22
Sumber: Harian Bisnis Indonesia, 5 Juni 2002, hal.24.
23
Taman Nasional Kutai dan Perusahaan –
perusahaan disekitarnya

24

Anda mungkin juga menyukai