www.minerba.esdm.go.id @ditjenminerba
KONTRIBUSI PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
REALISASI BIAYA PPM PERUSAHAAN MINERAL
(KK, IUPK, IUP BUMN, dan IUP PMA Realisasi 2018 – tw III 2021)
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
Rp (Juta)
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Realisasi Tw III 2021
KK & IUPK 1.543.732 1.785.950 1.083.790 854.715
IUP BUMN 159.879 242.381 147.495 95.931
IUP PMA 103.615 177.691 49.165 37.639
Total 1.807.226 2.206.022 1.280.450 988.285
• Peraturan kewajiban PPM terbit tahun 2016 dengan Permen ESDM No 41 /2016 dan dirubah tahun 2018 dengan Permen ESDM No:
25/2018, Permen ESDM 26/2018 dan KepMen ESDM No 1824/2018).
2
• Realisasi PPM tahun 2020 turun karena adanya Pandemi Covid-19
KERANGKA REGULASI PPM
UU NO. 11 TAHUN 2020 UU NO. 3 TAHUN 2020 PPM
Cipta Kerja Perubahan atas UU No. 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Usaha untuk Meningkatkan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Minerba Kemampuan Masyarakat, baik
secara individual maupun kolektif,
agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannya.
(UU No. 3 Tahun 2020 Pasal 1 angka 28)
UU No. 3 Tahun 2020 Pasal 108:
1. Badan Usaha wajib menyusun program PPM.
PP NO. 96 TAHUN 2021
2. Badan Usaha wajib mengalokasikan dana
Pelaksanaan Kegiatan Usaha
untuk pelaksanaan program PPM yang Pertambangan Minerba
besaran minimumnya ditetapkan oleh
Menteri. Bab XIX. PPM Pasal 179-182
3. Penyusunan program PPM dikonsultasikan
kepada Menteri, Pemerintah Daerah, dan KEPMEN ESDM
masyarakat. NO. 1806 K/30/MEM/2018
Pedoman Pelaksanaan
Penyusunan, Evaluasi,
Persetujuan RKAB, serta Laporan
PERMEN ESDM NO. 26 THN 2018 KEPMEN ESDM pada Kegiatan Usaha
PERMEN ESDM NO. 25 THN 2018 Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang NO. 1824 K/30/MEM/2018 Pertambangan Minerba
Pengusahaan Pertambangan Minerba Baik dan Pengawasan Pertambangan Pedoman Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat Matriks 27. Rencana dan Realisasi
Minerba
Bab XII, Pasal 38, ayat 1-6 PPM Tahun N-1 dan Rencana
Bagian Ketujuh, Pasal 38 Tahun N
PROSES PENYUSUNAN BAHAN MASUKAN ANALISIS DANA MINIMAL PPM
Koordinasi dan Pembahasan (Penyusunan Draft Kriteria dan pedoman Kunjungan lapangan inventarisasi data dan pembahasan dana
01 Penilaian) dengan Praktisi PT Grahatma pada 24-29 Agustus 2020; 08 minimal dengan Badan Usaha Pertambangan Mineral
Komoditas Batuan di wil Bangka Belitung dan DIY, Jateng, Jatim,
Koordinasi dan Pembahasan dengan Akademisi dari Fakultas Geologi pada April – Desember 2021
02 Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Padjajaran pada 11-13 September 2020; One on One Pembahasan masukan dana minimal PPM dengan
09 beberapa Badan Usaha Pertambangan Mineral, medio Jan-Des
Pembahasan masukan Akademisi dari Fak Teknologi Mineral, Fisipol, 2021 (Sejak April didampingi PT SMB)
03 serta Fak. Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta, 25-27 Nov 2020
Kerja sama dengan PT Studio Mineral dan Batubara, untuk
FGD (Penyusunan Draft Kriteria dan pedoman Penilaian) dengan 10 melakukan analisis data sebagai bahan masukan penetapan
04 Praktisi Social Engineering PT Grahatma dan Akademisi dari Fakultas dana minimal PPM, 1 April 2021
Teknologi Mineral dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN
Veteran Yogyakarta pada 28-29 November 2020; Menyampaikan Surat permintaan pengisian kuisioner dan data
11 dukung, sebagai bahan masukan penetapan dana minimal, No.
Koordinasi dan Pembahasan dengan Lembaga Pengabdian dan
05 Pemberdayaan Masyarakat UGM pada 30 Nov 2020 & 22 Des 2020
B-601/MB.04/DBM.HK/2021 tgl 18 Juni 2021
4 4
WATERFALL METHOD
HASIL ANALISIS DANA MINIMAL PPM BOOTOM UP METHOD
5
METODE ANALISIS
Waterfall Bottom Up
Method Method
6
– #MinerbaUntukKesejahteraanRakyat
Metode Clustering
1. Metode Clustering yang digunakan yaitu Partitional Clustering dengan menggunakan K-Means
Clustering
2. K-means clustering digunakan untuk mempartisi kumpulan data tertentu menjadi suatu set grup k
(yaitu k cluster), di mana k mewakili jumlah grup yang sudah ditentukan
3. Objek dalam satu cluster mempunyai sifat semirip mungkin, sedangkan objek pada cluster yang
berlainan, mempunyai sifat yang berbeda.
4. Pada pengelompokan dengan K-means, cluster diwakili oleh titik pusat cluster (centroid)
𝑛 + 1 𝑡ℎ
; 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
2
𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝑛𝑡ℎ 𝑛
2 + 2 + 1 ; 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
2
Clustering Wilayah
Berdasar Data UMR WATERFALL METHOD
#MinerbaUntukKesejahteraanRakyat –
9
HASIL CLUSTERING *persentase berdasar penjualan
10
8 PILAR
Pengelompokan Berdasar Aspek PPM BOOTOM UP METHOD
1 INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM)
2 INDEKS PEMBANGUNAN
KEBUDAYAAN (IPK)
3 INDEKS KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUJP
4 INDEKS
INFRASTRUKTUR
1. Pendidikan; 5. Sosial dan Budaya;
(IKLH) (INFRA)
7. Pemberian Kesempatan 8. Pembangunan
2. Kesehatan; 6. Pembentukan kelembagaan
kepada masyarakat infrastruktur yang
3. Tingkat pendapatan riil atau komunitas masyarakat dalam
setempat untuk ikut menunjang PPM
pekerjaan (perdagangan, menunjang kemandirian
berpartisipasi dalam
perikanan, perkebunan, PPM;
pengelolaan lingkungan
pertanian); kehidupan Masyarakat
4. Kemandirian ekonomi sekitar tambang yang
(pengembangan UMKM); berkelanjutan
12
FORMULA
𝐼𝑃𝑀 1,5𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
2 𝑃𝑃𝑀 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑛 − 𝑙𝑜𝑔𝑎𝑚 = 1 −
100
×
100
Keterangan:
• IPM : Indeks pembangunan manusia
• IPK : Indeks pembangunan kebudayaan
• IKLH : Indeks kualitas lingkungan hidup
• IF : Indeks infrastruktur
KUNING : Komponen bottom-up method
BIRU : Komponen waterfall method
13
Kelebihan dan kelemahan
Parameter Statistik Kombinasi
Metode Statistik Regional development dan statistik
Kerumitan Sederhana (data revenue) Jumlah dan sumber data lebih (Rev dan indeks)
Fleksibilitas Statis Dinamis
Peer comparison Perusahaan secara umum Berdasar keadaan indeks
Variasi nilai Tergantung revenue Tergantung revenue dan keadaan indeks
14
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
www.minerba.esdm.go.id
Untuk update berita dan informasi sub sektor Mineral & Batubara
@ditjenminerba DitjenMinerbaTV