Anda di halaman 1dari 32

PERATURAN DAN PERIZINAN

USAHA JASA PERTAMBANGAN


MINERAL DAN BATUBARA

Disampaikan dalam Webinar Pengelolaan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara
1 Desember 2022

1
OUTLINE

REGULASI USAHA JASA PERTAMBANGAN


1 MINERAL DAN BATUBARA 4 LAPORAN USAHA JASA PERTAMBANGAN

PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK


DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM USAHA
2 JASA PERTAMBANGAN
5 PERTAMBANGAN YANG BAIK ASPEK
USAHA JASA PERTAMBANGAN

KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN USAHA PERBANDINGAN UU 4 TAHUN 2009


3 JASA PERTAMBANGAN 6 DENGAN UU 3 TAHUN 2020
I. REGULASI USAHA JASA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
(PERIZINAN, PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN)
UU No. 4 Tahun 2009 UU No. 3 Tahun 2020
(Perubahan atas UU No. 4 Tahun 2009)
UU No. 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja PP No. 5 Tahun 2021 PP No. 96 Tahun 2021
(kemudian terbit Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan Pelaksanaan Kegiatan Usaha
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, Berusaha Berbasis Risiko Pertambangan Mineral Dan Batubara
kegiatan “pelaksanaan usaha jasa pertambangan” masuk dalam
kategori risiko tinggi).

Permen ESDM No. 5 • IUJP


Permen ESDM No. 7 • Sertifikat Standar
Kepmen ESDM No. Tahun 2021
• Kemitraan
Tahun 2020 1806.K/30/MEM/2018
Standar Kegiatan Usaha Dan Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan • Afiliasi
Tata Cara Pemberian Wilayah, Berusaha Berbasis Risiko Sektor Energi
Dan Sumber Daya Mineral
Perizinan, Dan Pelaporan Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi,
Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran
Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
Permen ESDM No. 26 Pertambangan Mineral Dan Batubara

Tahun 2018 Peraturan terkait Usaha Jasa


yang sudah tidak berlaku:
Pelaksanaan Kaidah Teknik Kepmen ESDM No.
Pertambangan yang Baik dan 1. Permen ESDM No. 28 Thn 2009 Tgl. 30 Sept 2009
Pengawasan Pertambangan 1827.K/30/MEM/2018 2. Permen ESDM No. 24 Thn 2012 Tgl. 9 Okt 2012
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik 3. Permen ESDM No. 34 Thn 2017 Tgl. 9 Mei 2017
Pertambangan yang Baik
Lamp. VIII Kaidah Teknik Usaha Jasa

3
REGULASI TERKAIT USAHA JASA PERTAMBANGAN
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
3. Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
4. Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
5. Peraturan Pemerintah No. 96 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
Dan Batubara
6. Peraturan Menteri ESDM No. 26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
7. Peraturan Menteri ESDM No. 7 tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, Dan
Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
8. Peraturan Menteri ESDM No. 5 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral
9. Keputusan Menteri ESDM No. 1806 K/30/MEM/2018 Tgl. 30 April 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
10. Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Tgl. 7 Mei 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik

4
DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
USAHA JASA PERTAMBANGAN

5
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUMII. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
1. lzin Usaha Jasa Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUJP, adalah izin yang diberikan untuk
melakukan kegiatan usaha jasa pertambangan inti yang berkaitan dengan tahapan dan/atau bagian
kegiatan Usaha Pertambangan.

2. Jasa Pertambangan adalah jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan Usaha Pertambangan.

3. Jenis Usaha Jasa Pertambangan yaitu pelaksanaan di bidang:


a. Penyelidikan Umum;
b. Eksplorasi;
c. Studi Kelayakan;
d. Konstruksi Pertambangan;
e. Pengangkutan;
f. Lingkungan Pertambangan;
g. Reklamasi dan Pascatambang;
h. Keselamatan Pertambangan; dan/atau
i. Penambangan.

Subbidang (64 sub bidang) diuraikan Lampiran III Permen ESDM No. 5 Tahun 2021
6
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
4. Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan terdiri atas:
a. konsultasi; sertifikat standar. (Kegiatan usaha bidang keinsinyuran atau
konsultasi teknis dengan kode KBLI 71102)
b. perencanaan;
c. pelaksanaan. → Perizinan Berusaha dalam bentuk Izin Usaha Jasa Pertambangan. (KBLI 09900)

5. Usaha Pertambangan dilaksanakan berdasarkan Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat,


dilaksanakan melalui pemberian:
1) NIB;
2) Sertifikat Standar; dan/atau
3) Izin (IUP; IUPK; IUP Sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/ Perjanjian; IPR; SIPB; Izin
Penugasan; Izin Pengangkutan dan Penjualan; IUJP; dan IUP untuk Penjualan)

6. Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenangan pemberian Perizinan Berusaha kepada


Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
7. Dalam hal pemegang IUP atau IUPK menggunakan Jasa Pertambangan, tanggung
jawab kegiatan Usaha Pertambangan tetap dibebankan kepada pemegang IUP atau
IUPK.

8. Kegiatan usaha Jasa Pertambangan dapat dilakukan oleh BUMN, BUMD, Badan
Usaha swasta, Koperasi, atau Perusahaan Perseorangan sesuai dengan klasifikasi
dan kualifikasi yang ditetapkan oleh Menteri.

9. Pelaku usaha Jasa Pertambangan wajib mengutamakan penggunaan kontraktor lokal


dan tenaga kerja lokal.

8
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
10. Pemegang IUP atau IUPK wajib menggunakan perusahaan Jasa Pertambangan lokal
dan/atau nasional. Penggunaan perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional
dilakukan berdasarkan:
a. kedekatan lokasi kegiatan Usaha Pertambangan dengan keberadaan perusahaan
Jasa Pertambangan pada wiiayah kabupaten/kota, provinsi, dan provinsi lainnya; dan
b. status perusahaan Jasa Pertambangan sebagai perusahaan PMDN.

11. Dalam hal tidak terdapat perusahaan Jasa Pertambangan dimaksud, maka dapat
menggunakan perusahaan Jasa Pertambangan yang berbadan hukum Indonesia
dalam rangka PMA. Penggunaan perusahaan Jasa Pertambangan PMA tersebut,
setelah pemegang IUP atau IUPK melakukan pengumuman ke media massa lokal
dan/atau nasional tetapi tidak ada perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau
nasional yang mampu secara teknis dan/atau finansial.

9
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN
USAHA JASA PERTAMBANGAN

10
III. KEWAJIBAN IUP/IUPK TERKAIT USAHA JASA PERTAMBANGAN
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
(1):d Menyampaikan laporan tertulis berkala atas RKAB tahunan Termasuk
Pasal termasuk pelaksanaan kerja sama Dengan pemegang IUJP Jasa Non
62 Inti
(1):e Pembinaan kepada Perusahaan Jasa Pertambangan (PJP)
dlm penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik

(1):f Merapkan azas kepatutan, transparan, dan kewajaran dalam


menggunakan PJP

(1):s Menerapkan standar kompetensi tenaga kerja

(1):v Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang


dan jasa dalam negeri

(1):x Mengikutsertakan pengusaha lokal sekitar WIUP atau WIUPK

11
III. KEWAJIBAN IZIN USAHA JASA PERTAMBANGAN
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
a. Mengutamakan produk dalam negeri
Pasal b. Mengutamakan subkontraktor lokal sesuai kompetensinya
72 c. Mengutamakan tenaga kerja lokal
d. Melakukan kegiatan = jenis dan bidang usahanya
e. menyampaikan setiap dokumen kontrak jasa pertambangan dengan pemegang
IUJP, IUP, atau IUPK kepada Menteri atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya
f. Pengelolaan lingkungan
a. Kegiatan PJP g. Mengoptimalkan pembelanjaan lokal (barang dan jasa)
b. Audit SMKP
Pasal 82 Ayat (6)
h. Melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan
i. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepada pemberi izin melalui IUP
atau IUPK
j. Mengangkat PJO
k. Memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten
l. Menggunakan peralatan yang telah diuji kelayakan
m. Memenuhi peraturan bidang usaha jasa
12
III. HAK DAN LARANGAN IZIN USAHA JASA PERTAMBANGAN (IUJP)
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
Pasal Pemegang IUJP berhak:
a. melakukan kegiatan sesuai dengan bidang usahanya;
71
b. mengubah bidang usaha yang tercantum pada IUJP dengan
menyampaikan permohonan perubahan kepada Menteri atau gubernur
sesuai dengan kewenangannya; dan
c. mendapatkan perpanjangan IUJP setelah memenuhi persyaratan.

Pasal Larangan IUJP :


a. Memiliki IUP, IPR, IUPK, IUP OP khusus Olah/Murni & IUP OP Khusus
73 Angkut/Jual
b. Melaksanakan kegiatan yang tidak sesuai IUJP

13
III. LARANGAN IUP/IUPK DAN AZAS KONTRAK
TERKAIT IZIN USAHA JASA PERTAMBANGAN (IUJP)
PERMEN ESDM NO. 7 TAHUN 2020
Pemegang IUP atau IUPK dilarang:
melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya yang bergerak di bidang usaha
jasa pertambangan dalam pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan tanpa
persetujuan dari Direktur Jenderal atas nama Menteri;

LAMPIRAN VIII KEPMEN ESDM 1827 K/30/MEM/2018


Pemilihan Perusahaan Jasa Pertambangan:
Penggunaan perusahaan jasa pertambangan oleh pemegang IUP, IUPK, IUP OP
Khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, dan IUJP harus didasarkan pada
kontrak kerja yang berasaskan kepatutan, transparansi dan kewajaran.

14
LAPORAN
USAHA JASA PERTAMBANGAN

15
IV. LAPORAN USAHA JASA PERTAMBANGAN (IUJP)
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020

(1):d Pemegang IUP/IUPK wajib menyampaikan laporan tertulis berkala atas


Pasal RKAB tahunan termasuk pelaksanaan kerja sama Dengan pemegang
62 IUJP

(1):b Pemegang IUP OPK Pengolahan/Pemurnian wajib Menyampaikan


Pasal laporan tertulis berkala atas RKAB tahunan termasuk pelaksanaan kerja
68 sama Dengan pemegang IUJP

huruf i Pemegang IUJP wajib Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan


Pasal kepada pemberi izin melalui IUP atau IUPK
72

16 16
IV.IUJP
LAPORAN LAPORAN USAHA JASA PERTAMBANGAN
& PERUBAHAN (IUJP)
PENGGUNANAAN PJP
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
Pemegang IUP/IUPK/IUP OPK untuk pengolahan dan/atau pemurnian, atau IUP
Pasal OPK untuk pengangkutan dan penjualan, dan IUJP wajib menyusun dan
82 menyampaikan laporan yang meliputi:
a. Laporan Berkala;
b. Laporan Akhir; dan/atau
c. Laporan Khusus

IUJP wajib menyusun & menyampaikan laporan berkala kepada Menteri atau
Pasal Gubernur melalui pemegang IUP/IUPK Meliputi:
83 a. laporan pelaksanaan kegiatan usaha jasa pertambangan
Ayat (6) b. Lap audit internal penerapan SMKP

IUP dan IUPK (Eksplorasi dan Operasi Produksi) dan IUP OP khusus Olah/Murni
Pasal wajib melaporkan perubahan penggunaan usaha jasa tahun berjalan kepada
92 Menteri atau Gubernur
17
IV. Format Laporan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan
KEPUTUSAN MENTERI ESDM NO. 1806 K/30/MEM/2018

Format Laporan berkala (Triwulan) usaha jasa pertambangan Triwulan


I/II/III/IV Tahun N

18

18
PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN YANG BAIK
ASPEK USAHA JASA PERTAMBANGAN

19
V. PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK IUJP
Peraturan Menteri ESDM No. 26 tahun 2018
Pemegang IUJP wajib melaksanakan kaidah pertambangan yang baik sesuai bidang
Pasal (1) usahanya
5 Kaidah pertambangan yang baik meliputi:
(2) a. Kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik
b. Tata kelola pengusahaan jasa pertambangan

Kaidah teknik usaha jasa pertambangan meliputi:


(3) a. Upaya pengelolaan lingkungan hidup, keselamatan pertambangan, konservasi dan
teknik pertambangan -> sesuai bidang
b. Kewajiban untuk mengangkat PJO

(4) Tata kelola pengusahaan meliputi:


a. Pengutamaan produk dalam negeri
b. Pengutamaan subkontraktor lokal sesuai kompetensi
c. Pengutamaan tenaga kerja lokal; dan
d. Pengoptimalan pembelanjaan lokal barang & jasa

20
V. PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK IUJP
Peraturan Menteri ESDM No. 26 tahun 2018

Pasal (1);a Mengangkat PJO untuk mendapat pengesahan KTT

9
(1);b Memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten

PJO dan Tenaga teknis harus memiliki komptensi teknis sesuai


(2) bidang usaha IUJP

Menteri menetapkan pedoman permohonan, evaluasi, dan Pengesahan serta


Pasal standar kompetensi KTT, KTBT, PTL dan PJO
11

21
V. KUALIFIKASI PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
Penentuan Kualifikasi Perusahaan Jasa Pertambangan

(1) Kegiatan inti → pemegang IUJP

(2) Kegiatan jasa non inti → izin yang diterbitkan oleh instansi terkait

(3) PJP melaksanakan kegiatan sesuai → bidang usaha yang terdapat dalam IUJP/izin
yang diterbitkan oleh instansi terkait

(4) Pemegang IUP, IUPK, IUP OPK untuk pengolahan dan/atau pemurnian, dan IUJP
terlebih dahulu menentukan persyaratan teknis perusahaan jasa pertambangan
yang akan dipekerjakan.

22
V. PENGGUNAAN PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
Penggunaan Jasa Pertambangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemegang IUP, IUPK, IUP OPK untuk pengolahan dan/atau pemurnian, meliputi
pemenuhan kewajiban perusahaan jasa pertambangan dan penerapan kaidah
Teknik pertambangan yang baik

23
V. KEWAJIBAN PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN DALAM PENERAPAN KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN YANG BAIK
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
melaksanakan ketentuan aspek teknis, konservasi, keselamatan, dan
(a) lindungan lingkungan pertambangan sesuai dengan bidang usaha dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

(b) mengangkat penanggung jawab operasional;

(c) memiliki Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten

(d) pemegang IUJP yang diterbitkan oleh Menteri melaporkan IUJP-nya kepada
gubernur tempat kegiatan usahanya sebelum memulai kegiatan usahanya

24
UNDANG-UNDANG 4 TAHUN 2009 VS
UNDANG-UNDANG 3 TAHUN 2020
Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara

25
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
1. Definisi Pasal 1
13d. Izin Usaha Jasa Pertambangan adalah izin
giat UJP inti yang berkaitan dengan tahapan
dan/atau bagian kegiatan usaha pertambangan
2. Perizinan berusaha Pasal 35
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan
berdasarkan Perizinan Berusaha dari
Pemerintah Pusat
(2) Perizinan Berusaha melalui pemberian:
a. NIB
b. Sertifikat standar, dan/atau
c. izin
(3) Izin td: IUP/K, ….IUJP

26
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020

No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020


3. Pendelegasian Pasal 35 ayat 4
perizinan Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan
kewenangan pemberian Perizinan Berusaha
kepada Pemerintah Daerah provinsi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

27
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
4. Usaha Jasa Bab XVI Usaha Jasa Pertambangan
Pertambangan Pasal 124 Pasal 124
(1) IUP/K wajib menggunakan UJ lokal (1) Pemegang IUP atau IUPK wajib
dan/atau nasional menggunakan jasa Pertambangan
(2) Dapat menggunakan UJ lokal dan/atau nasional
pertambangan lain yang berbadan (2) Apabila tidak ada perusahaan jasa
hukum Indonesia lokal dan/atau nasional pemegang
IUP atau IUPK dapat menggunakan
perusahaan jasa Pertambangan
yang berbadan hukum Indonesia
dalam rangka penanaman modal
asing.

28
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
4. Pelaksanaan UJ (3) Jenis-jenis usaha jasa pertambangan: (3) Jenis usaha jasa Pertambangan yaitu
a. Konsultasi, perencanaan, pelaksanaan di bidang:
pelaksanaan, dan pengujian a. Penyelidikan Umum;
peralatan di bidang: b. Eksplorasi;
1) penyelidikan umum; c. Studi Kelayakan;
2) eksplorasi; d. Konstruksi Pertambangan;
3) studi kelayakan; e. Pengangkutan;
4) konstruksi pertambangan; f. lingkungan Pertambangan;
5) pengangkutan; g. Reklamasi dan Pascatambang;
6) lingkungan pertambangan; h. Keselamatan Pertambangan; dan/atau
7) pascatambang dan reklamasi; dan/atau i. Penambangan;
8) keselamatan dan kesehatan kerja
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
b. Konsultasi, perencanaan, dan penggunaan perusahaan jasa
pengujian peralatan di bidang: Pertambangan lokal dan/atau nasional
1) penambangan; atau diatur dengan atau berdasarkan
2) pengolahan dan pemurnian Peraturan Pemerintah

29
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
5. Pelaksanaan UJ Pasal 125 Pasal 125
(1) Dalam hal pemegang IUP atau IUPK (1) tetap
menggunakan jasa Pertambangan, (2) Kegiatan usaha Jasa
tanggung jawab kegiatan Usaha Pertambangan dapat dilakukan
Pertambangan tetap dibebankan oleh BUMN, badan usaha milik
kepada pemegang IUP atau IUPK daerah, Badan Usaha swasta,
(2) Pelaksana usaha jasa koperasi, atau perusahaan
pertambangan dapat berupa badan perseorangan sesuai dengan
usaha, koperasi, atau perseorangan klasifikasi dan kualifikasi yang
sesuai dengan klasifikasi dan ditetapkan oleh Menteri
kualifikasi yang telah ditetapkan oleh (3) tetap
Menteri
(3) Pelaku usaha Jasa Pertambangan
wajib mengutamakan penggunaan
kontraktor lokal dan tenaga kerja
lokal

30
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
6. Pelibatan anak Pasal 126 tetap
perusahaan dan/atau (1) Pemegang IUP atau IUPK dilarang melibatkan
afiliasi anak perusahaan dan/atau afiliasinya dalam
bidang usaha jasa pertambangan di wilayah
usaha pertambangan yang diusahakannya,
kecuali dengan izin Menteri
(2) Pemberian izin Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila:
a. tdk. terdapat PJP sejenis di wilayah tsb.
b. tdk. ada PJP yang berminat/mampu

7. Pengaturan lebih lanjut Pasal 127 tetap


penyelenggaraan UJ Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan
usaha jasa pertambangan diatur dengan peraturan
menteri

31
32

Anda mungkin juga menyukai