Disampaikan dalam Webinar Pengelolaan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara
1 Desember 2022
1
OUTLINE
3
REGULASI TERKAIT USAHA JASA PERTAMBANGAN
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
3. Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
4. Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
5. Peraturan Pemerintah No. 96 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
Dan Batubara
6. Peraturan Menteri ESDM No. 26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
7. Peraturan Menteri ESDM No. 7 tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, Dan
Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
8. Peraturan Menteri ESDM No. 5 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral
9. Keputusan Menteri ESDM No. 1806 K/30/MEM/2018 Tgl. 30 April 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
10. Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Tgl. 7 Mei 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
4
DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
USAHA JASA PERTAMBANGAN
5
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUMII. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
1. lzin Usaha Jasa Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUJP, adalah izin yang diberikan untuk
melakukan kegiatan usaha jasa pertambangan inti yang berkaitan dengan tahapan dan/atau bagian
kegiatan Usaha Pertambangan.
2. Jasa Pertambangan adalah jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan Usaha Pertambangan.
Subbidang (64 sub bidang) diuraikan Lampiran III Permen ESDM No. 5 Tahun 2021
6
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
4. Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan terdiri atas:
a. konsultasi; sertifikat standar. (Kegiatan usaha bidang keinsinyuran atau
konsultasi teknis dengan kode KBLI 71102)
b. perencanaan;
c. pelaksanaan. → Perizinan Berusaha dalam bentuk Izin Usaha Jasa Pertambangan. (KBLI 09900)
7
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
7. Dalam hal pemegang IUP atau IUPK menggunakan Jasa Pertambangan, tanggung
jawab kegiatan Usaha Pertambangan tetap dibebankan kepada pemegang IUP atau
IUPK.
8. Kegiatan usaha Jasa Pertambangan dapat dilakukan oleh BUMN, BUMD, Badan
Usaha swasta, Koperasi, atau Perusahaan Perseorangan sesuai dengan klasifikasi
dan kualifikasi yang ditetapkan oleh Menteri.
8
II. DEFINISI DAN KETENTUAN UMUM
UU 3 TAHUN 2020 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
10. Pemegang IUP atau IUPK wajib menggunakan perusahaan Jasa Pertambangan lokal
dan/atau nasional. Penggunaan perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional
dilakukan berdasarkan:
a. kedekatan lokasi kegiatan Usaha Pertambangan dengan keberadaan perusahaan
Jasa Pertambangan pada wiiayah kabupaten/kota, provinsi, dan provinsi lainnya; dan
b. status perusahaan Jasa Pertambangan sebagai perusahaan PMDN.
11. Dalam hal tidak terdapat perusahaan Jasa Pertambangan dimaksud, maka dapat
menggunakan perusahaan Jasa Pertambangan yang berbadan hukum Indonesia
dalam rangka PMA. Penggunaan perusahaan Jasa Pertambangan PMA tersebut,
setelah pemegang IUP atau IUPK melakukan pengumuman ke media massa lokal
dan/atau nasional tetapi tidak ada perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau
nasional yang mampu secara teknis dan/atau finansial.
9
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN
USAHA JASA PERTAMBANGAN
10
III. KEWAJIBAN IUP/IUPK TERKAIT USAHA JASA PERTAMBANGAN
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
(1):d Menyampaikan laporan tertulis berkala atas RKAB tahunan Termasuk
Pasal termasuk pelaksanaan kerja sama Dengan pemegang IUJP Jasa Non
62 Inti
(1):e Pembinaan kepada Perusahaan Jasa Pertambangan (PJP)
dlm penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik
11
III. KEWAJIBAN IZIN USAHA JASA PERTAMBANGAN
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
a. Mengutamakan produk dalam negeri
Pasal b. Mengutamakan subkontraktor lokal sesuai kompetensinya
72 c. Mengutamakan tenaga kerja lokal
d. Melakukan kegiatan = jenis dan bidang usahanya
e. menyampaikan setiap dokumen kontrak jasa pertambangan dengan pemegang
IUJP, IUP, atau IUPK kepada Menteri atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya
f. Pengelolaan lingkungan
a. Kegiatan PJP g. Mengoptimalkan pembelanjaan lokal (barang dan jasa)
b. Audit SMKP
Pasal 82 Ayat (6)
h. Melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan
i. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepada pemberi izin melalui IUP
atau IUPK
j. Mengangkat PJO
k. Memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten
l. Menggunakan peralatan yang telah diuji kelayakan
m. Memenuhi peraturan bidang usaha jasa
12
III. HAK DAN LARANGAN IZIN USAHA JASA PERTAMBANGAN (IUJP)
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
Pasal Pemegang IUJP berhak:
a. melakukan kegiatan sesuai dengan bidang usahanya;
71
b. mengubah bidang usaha yang tercantum pada IUJP dengan
menyampaikan permohonan perubahan kepada Menteri atau gubernur
sesuai dengan kewenangannya; dan
c. mendapatkan perpanjangan IUJP setelah memenuhi persyaratan.
13
III. LARANGAN IUP/IUPK DAN AZAS KONTRAK
TERKAIT IZIN USAHA JASA PERTAMBANGAN (IUJP)
PERMEN ESDM NO. 7 TAHUN 2020
Pemegang IUP atau IUPK dilarang:
melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya yang bergerak di bidang usaha
jasa pertambangan dalam pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan tanpa
persetujuan dari Direktur Jenderal atas nama Menteri;
14
LAPORAN
USAHA JASA PERTAMBANGAN
15
IV. LAPORAN USAHA JASA PERTAMBANGAN (IUJP)
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
16 16
IV.IUJP
LAPORAN LAPORAN USAHA JASA PERTAMBANGAN
& PERUBAHAN (IUJP)
PENGGUNANAAN PJP
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 7 TAHUN 2020
Pemegang IUP/IUPK/IUP OPK untuk pengolahan dan/atau pemurnian, atau IUP
Pasal OPK untuk pengangkutan dan penjualan, dan IUJP wajib menyusun dan
82 menyampaikan laporan yang meliputi:
a. Laporan Berkala;
b. Laporan Akhir; dan/atau
c. Laporan Khusus
IUJP wajib menyusun & menyampaikan laporan berkala kepada Menteri atau
Pasal Gubernur melalui pemegang IUP/IUPK Meliputi:
83 a. laporan pelaksanaan kegiatan usaha jasa pertambangan
Ayat (6) b. Lap audit internal penerapan SMKP
IUP dan IUPK (Eksplorasi dan Operasi Produksi) dan IUP OP khusus Olah/Murni
Pasal wajib melaporkan perubahan penggunaan usaha jasa tahun berjalan kepada
92 Menteri atau Gubernur
17
IV. Format Laporan Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan
KEPUTUSAN MENTERI ESDM NO. 1806 K/30/MEM/2018
18
18
PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN YANG BAIK
ASPEK USAHA JASA PERTAMBANGAN
19
V. PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK IUJP
Peraturan Menteri ESDM No. 26 tahun 2018
Pemegang IUJP wajib melaksanakan kaidah pertambangan yang baik sesuai bidang
Pasal (1) usahanya
5 Kaidah pertambangan yang baik meliputi:
(2) a. Kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik
b. Tata kelola pengusahaan jasa pertambangan
20
V. PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK IUJP
Peraturan Menteri ESDM No. 26 tahun 2018
9
(1);b Memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten
21
V. KUALIFIKASI PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
Penentuan Kualifikasi Perusahaan Jasa Pertambangan
(2) Kegiatan jasa non inti → izin yang diterbitkan oleh instansi terkait
(3) PJP melaksanakan kegiatan sesuai → bidang usaha yang terdapat dalam IUJP/izin
yang diterbitkan oleh instansi terkait
(4) Pemegang IUP, IUPK, IUP OPK untuk pengolahan dan/atau pemurnian, dan IUJP
terlebih dahulu menentukan persyaratan teknis perusahaan jasa pertambangan
yang akan dipekerjakan.
22
V. PENGGUNAAN PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
Penggunaan Jasa Pertambangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemegang IUP, IUPK, IUP OPK untuk pengolahan dan/atau pemurnian, meliputi
pemenuhan kewajiban perusahaan jasa pertambangan dan penerapan kaidah
Teknik pertambangan yang baik
23
V. KEWAJIBAN PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN DALAM PENERAPAN KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN YANG BAIK
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
melaksanakan ketentuan aspek teknis, konservasi, keselamatan, dan
(a) lindungan lingkungan pertambangan sesuai dengan bidang usaha dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
(d) pemegang IUJP yang diterbitkan oleh Menteri melaporkan IUJP-nya kepada
gubernur tempat kegiatan usahanya sebelum memulai kegiatan usahanya
24
UNDANG-UNDANG 4 TAHUN 2009 VS
UNDANG-UNDANG 3 TAHUN 2020
Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara
25
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
1. Definisi Pasal 1
13d. Izin Usaha Jasa Pertambangan adalah izin
giat UJP inti yang berkaitan dengan tahapan
dan/atau bagian kegiatan usaha pertambangan
2. Perizinan berusaha Pasal 35
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan
berdasarkan Perizinan Berusaha dari
Pemerintah Pusat
(2) Perizinan Berusaha melalui pemberian:
a. NIB
b. Sertifikat standar, dan/atau
c. izin
(3) Izin td: IUP/K, ….IUJP
26
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
27
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
4. Usaha Jasa Bab XVI Usaha Jasa Pertambangan
Pertambangan Pasal 124 Pasal 124
(1) IUP/K wajib menggunakan UJ lokal (1) Pemegang IUP atau IUPK wajib
dan/atau nasional menggunakan jasa Pertambangan
(2) Dapat menggunakan UJ lokal dan/atau nasional
pertambangan lain yang berbadan (2) Apabila tidak ada perusahaan jasa
hukum Indonesia lokal dan/atau nasional pemegang
IUP atau IUPK dapat menggunakan
perusahaan jasa Pertambangan
yang berbadan hukum Indonesia
dalam rangka penanaman modal
asing.
28
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
4. Pelaksanaan UJ (3) Jenis-jenis usaha jasa pertambangan: (3) Jenis usaha jasa Pertambangan yaitu
a. Konsultasi, perencanaan, pelaksanaan di bidang:
pelaksanaan, dan pengujian a. Penyelidikan Umum;
peralatan di bidang: b. Eksplorasi;
1) penyelidikan umum; c. Studi Kelayakan;
2) eksplorasi; d. Konstruksi Pertambangan;
3) studi kelayakan; e. Pengangkutan;
4) konstruksi pertambangan; f. lingkungan Pertambangan;
5) pengangkutan; g. Reklamasi dan Pascatambang;
6) lingkungan pertambangan; h. Keselamatan Pertambangan; dan/atau
7) pascatambang dan reklamasi; dan/atau i. Penambangan;
8) keselamatan dan kesehatan kerja
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
b. Konsultasi, perencanaan, dan penggunaan perusahaan jasa
pengujian peralatan di bidang: Pertambangan lokal dan/atau nasional
1) penambangan; atau diatur dengan atau berdasarkan
2) pengolahan dan pemurnian Peraturan Pemerintah
29
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
5. Pelaksanaan UJ Pasal 125 Pasal 125
(1) Dalam hal pemegang IUP atau IUPK (1) tetap
menggunakan jasa Pertambangan, (2) Kegiatan usaha Jasa
tanggung jawab kegiatan Usaha Pertambangan dapat dilakukan
Pertambangan tetap dibebankan oleh BUMN, badan usaha milik
kepada pemegang IUP atau IUPK daerah, Badan Usaha swasta,
(2) Pelaksana usaha jasa koperasi, atau perusahaan
pertambangan dapat berupa badan perseorangan sesuai dengan
usaha, koperasi, atau perseorangan klasifikasi dan kualifikasi yang
sesuai dengan klasifikasi dan ditetapkan oleh Menteri
kualifikasi yang telah ditetapkan oleh (3) tetap
Menteri
(3) Pelaku usaha Jasa Pertambangan
wajib mengutamakan penggunaan
kontraktor lokal dan tenaga kerja
lokal
30
UU No. 4/2009 vs UU No. 3/2020
No. Substansi UU No. 4/2009 UU No. 3/2020
6. Pelibatan anak Pasal 126 tetap
perusahaan dan/atau (1) Pemegang IUP atau IUPK dilarang melibatkan
afiliasi anak perusahaan dan/atau afiliasinya dalam
bidang usaha jasa pertambangan di wilayah
usaha pertambangan yang diusahakannya,
kecuali dengan izin Menteri
(2) Pemberian izin Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila:
a. tdk. terdapat PJP sejenis di wilayah tsb.
b. tdk. ada PJP yang berminat/mampu
31
32