Peraturan
No Dasar Hukum Nomor
Mengenai
1. SMKP
1. UUD 1945
4. Undang-undang
4 Tahun 2009
Minerba
5. Permen ESDM 38 Tahun 2014
6. PP Keselamatan Kerja
19 tahun 1973
Tambang
8. Kepmen PE 555.K/26/MPE/1995
9. Permen ESDM 38 Tahun 2014
10. Kepmen ESDM 1827 K/30/MEM Tahun 2018
Peraturan
2.
Pertambangan
1. Kepmen ESDM 555.K/26/M.PE/1995
2. PP 19 tahun 1973
3. PP 55 Tahun 2012
4. PP 50 Tahun 2012
5. Permen ESDM 14 Tahun 2014
6. Permen ESDM 38 Tahun 2014
7. Permen ESDM 26 Tahun 2018
3. Lingkungan
i. Pencemaran
1. Kepmen LH 13 Tahun 1995
Udara
4 P3K
1. PERMENAKERTRANS PER-15/MEN/VIII/2008
5 AK3
1. PERMENAKER PER-02/MEN/1992
2. PERMENAKERTRANS PER-04/MEN/1995
6 P2K3
1. PERMENAKER PER-04/MEN/1987
7 APD
1. Undang-undang 1 Tahun 1970
Manajemen
8
Resiko
1. Kepmen ESDM 1827 Tahun 2018
9 Penambangan
1. UUD 1945
Paragraf 5
11 Gizi Karyawan
1. Permenkes RI 75 Tahun 2013
12 Kelistrikan
1. Undang-undang 30 Tahun 2009
2. KEPMENAKERTRANS KEP-75/MEN/2002
Instalasi
13
Penyalur Petir
1. PERMENAKER PER-02/MEN/1989
14 Kebakaran
1. PERMENAKER PER-02/MEN/1983
2. KEPMENAKER KEP-186/MEN/1999
3. PERMENAKERTRANS PER-04/MEN/1980
4. INSTRUKSI MENTERI 11/M/BW/1997
15 Kesehatan Kerja
1. KEPMENAKERTRANS KEP-333/MEN/1989
2. KEPMENAKERTRANS KEP.147/MEN/1998
3. KEPMENAKERTRANS KEP.79/MEN/2003
4. KEPMENAKERTRANS KEP.68/MEN/IV/2004
5. PERMENAKERTRANS PER-11/MEN/2005
6. PERMENAKER PER.01/MEN/1976
7. PERMENAKER PER.01/MEN/1979
8. PERMENAKER PER.02/MEN/1980
9. PERMENAKER PER.03/MEN/1982
Kecelakaan &
16
Pelaporan
1. PERMENAKER PER.03/MEN/1998
2. PERMENAKER PER.01/MEN/1981
3. KEPMENAKERTRANS KEP.333/MEN/1989
17 Audit
1. PERMEN ESDM 38 Tahun 2014
Bab I
Bab IV
18 Lahan
1. UUD '45
2. Undang-undang RI 5 Tahun 1960
19 Sertifikasi
1. Peraturan Pemerintah 10 Tahun 2018
Pasal Ayat
2
33
2
27
86 1)
2)
3)
1)
87
2)
96
140
141 1)
2)
3)
13
16
26
27
3 1 Butir F
9 1 Butir C
Butir B
12
14 Butir C
4 3
2 Butir 1
16
26 1)
2)
27 1)
2)
27 2)
59 4)
1 Angka 30
61
156
164 1)
86 1
1)
87
2)
190 1)
2)
3)
1 Angka 2
35 3)
1 19
14 1)
2)
3)
15 1)
2)
3)
33 3)
19 1)
37 1)
135
1)
136
2)
137
138
5 1)
20
33 2)
3)
KUMAN PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN
Mengenai/Isi/Bunyi/Tentang
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Keselamatan Kerja
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan & kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1) dan ayat 2) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perindang-undangan yang berlaku.
Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan.
Ketentuan mengenai penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud dalam ayat 1) diatur dengan
peraturan pemerintah.
Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP & IUPK wajib
melaksanakan:
a. Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
b. Keselamatan operasi pertambangan;
c. Pengelolaan & pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi &
paska tambang;
d. Upaya konservasi sumberdaya mineral & batubara;
e. Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk padat,
cair atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke media
lingkungan.
*Menteri melakukan pengawasan pengelolaan usaha pertambangan yang dilaksanakan
oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota sesuai kewenangan.
*Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan pengawasan kegiatan usaha
pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, IUPK
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, e, f, g, h, dan huruf l dilakukan
oleh Inspektur Tambang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota belum
mempunyai Inspektur Tambang, menteri menugaskan Inspektur Tambang yang sudah
diangkat untuk melaksanakan pembinaan & pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
Penerapan SMKP Mineral dan Batubara
1. Perusahaan pertambangan yang wajib melaksanakan SMKP adalah pemegang IUP, IUPK,
IUP Operasi Produksi Khusus u/ Pengolahan dan/atau Pemurnian, KK, & PKP2B
2. Perusahaan jasa pertambangan yang wajib melaksanakan SMKP adalah pemegang IUJP &
SKT
4 Jenis industri wajib memantau dengan CEMS (Continuous Emmission Monitoring System):
Buku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan industri & usaha lainnya dalam Prov. Kaltim
Sungai
Pengelolaan sumber daya air
P2K3
APD
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
Ketenagakerjaan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) hanya boleh dilakukan paling lama 2 (dua) tahun
dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya untuk suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Perjanjian kerja dapat berakhir apabila:
1. Pekerja meninggal
2. Jangka waktu kontrak kerja telah berakhir
3. Adanya putusan pengadilan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
4. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.
Jadi, pihak yang mengakhiri perjanjian kerja sebelum jangka waktu yang ditentukan, wajib
membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu
berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri mendapatkan uang pengganti hak & uang
pisah yang besarnya ditentukan oleh perusahaan atau kesepakatan bersama.
Skema pesangon:
*Uang penghargaan masa kerja --------> masa kerja x 8 x gaji pokok (B)
Fasilitas adalah kenikmatan dalam bentuk nyata/natura yang diberikan perusahaan oleh
karena hal² yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, seperti
fasilitas kendaraan (antar jemput pekerja atau lainnya), pemberian makanan secara cuma²,
sarana ibadah, tempat penitipan bayi, koperasi, kantin dll.
Pencegahan PHK
Pencegahan PHK
Ketenagakerjaan
Pemberi kerja dalam mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan, keselamatan & kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.
Ketenaga Listrikan
Pemberlakuan SNI no. SNI-4-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
di tempat kerja
Audit SMKP adalah Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMKP Minerba oleh perusahaan
Pedoman Penerapan dan Audit SMKP Minerba
Perusahaan WAJIB melakukan audit internal penerapan SMKP sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun
Dalam hal terjadi kecelakaan, kejadian berbahaya, penyakit akibat kerja, bencana, dan/atau
dalam rangka kepentingan penilaian kinerja Keselamatan Pertambangan, KAIT dapat
meminta kepada Perusahaan untuk melakukan audit eksternal penerapan SMKP Minerba
Audit eksternal penerapan SMKP Minerba sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan oleh lembaga audit independen yang terakreditasi dan telah mendapatkan
persetujuan KAIT
Pelaksanaan audit internal dan/atau audit eksternal penerapan SMKP Minerba mengacu
pada Pedoman Penilaian Penerapan SMKP Minerba sebagaimana tercantum dalam
lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Hasil pelaksanan audit internal dan/atau audit eksternal penerapan SMKP Minerba wajib
disampaikan kepada KAIT dalam jangka waktu paling lambat 14 hari (empat
belas) hari kerja sejak audit internal dan/atau audit eksternal penerapan SMKP
Minerba dinyatakan selesai sesuai dengan format Laporan Audit Penerapan SMKP
Minerba sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Hasil pelaksanan audit internal dan/atau audit eksternal penerapan SMKP Minerba
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menjadi dasar bagi KAIT dalam
menetapkan tingkat pencapaian penerapan SMKP Minerba dan memberikan
rekomendasi dalam rangka mencapai tujuan penerapan SMKP Minerba
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA)