LISTRIK
1. UMUM
1.1.
1.2.
Kita harus memilih alat ukur yang tepat dan menggunakan
dengan metode yang benar,
sehingga dalam
pelaksanaannya
tidak terjadi
kesalahan dan diperoleh hasil pengukuran
dengan
akurasi dan optimasi yang tinggi.
1.3.
2.2.
TIPE RECORDER
Harga yang dibaca adalah harga yang tertulis/tercatat pada kertas ,
pencatatan ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama
meter tersebut dialiri arus listrik.
2.3.
TIPE INTEGRATOR
Harga yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang
dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan
(misal
: KWH meter).
2.4.
3. PRINSIP KERJA
3.1. PRINSIP KERJA BESI PUTAR (ELEKTROMAGNIT)
Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar, disebut juga sistem elektromagnit,
adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi putar.
Bila sebuah kumparan didalamnya terdapat besi, maka besi tersebut akan
menjadi magnit. Jika didalam kumparan tersebut diletakkan dua batang besi, maka ke duaduanya akan menjadi magnit,
sehingga kedua batang besi tersebut akan
saling
tolak-menolak, karena ujung-ujung kedua batang
besi tersebut mempunyai
kutub
yang senama.
Arah arus
Arah arus
2 batang besi
berdamoingan
Lanjutan 3.1.
Lanjutan 3.2.
3.3. SISTEM INDUKSI ( Kwh meter )
Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal juga dengan sistem
ferraris ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Bila didalam medan magnit dengan garis gaya magnit arah yang
berputar, dipasang sebuah tromol berbentuk silinder, tromol
tersebut akan
berputar menurut
arah putaran garis-garis gaya
magnit tadi, medan
magnit ini dinamakan alat ukur medan putar atau induksi, biasa disebut alat ukur
ferraris.
I2
Tromol
I1
Q1
Q2
C
Q
Lanjutan 3.3.
tetap
dan
++
+
Arah gerakan
jarum
U
Arah gerakan
jarum
Tegangan benar
Tegangan terbalik
Lanjutan 3.4.
Alat ukur tipe elektro dinamis ini, dapat digunakan untuk arus bolak balik, atau
arus searah, dan dapat dibuat dengan presisi yang baik, dan telah pula banyak
digunakan dimasa masa yg lalu. Akan tetapi
pemakaian daya sendirinya tinggi,
sedangkan alat ukur prinsip yang lain telah dapat pula dibuat dengan presisi
tinggi, maka pada saat ini alat ukur elektro dinamis kurang sekali digunakan
sebagai alat ukur ampere maupun volt, akan tetapi penggunaanya masih sangat
luas sebagai alat ukur daya atau disebut watt.
F1
M
F2
Misalkan sekarang, bahwa kumparan yg putar terdapat dalam medan magnit hampir-hampir
rata yg dihasilkan oleh kumparan-kumparan tetap.
Lanjutan 3.4.
3.5.
Lanjutan 3.5.
Lanjutan 3.6.
Keterangan :
0
A B = Baut terminal
C = Tempat pengikat
D = Ikatan Tali
D
n
P = Pegas
a = Poros
penggulung
m = Kawat penarik
n = Tali penarik
x = Kawat panas
Lanjutan 3.6.
Kelemahannya:
- Dapat dipengaruhi oleh temperatur ruangan yg tinggi.
- Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yg lembab / basah
- Harga relatif mahal.
Lanjutan 3.6.
3.7. ALAT UKUR RESISTANS PEMBUMIAN
I1
Cara kerjanya :
M
S
I2
I1
I2
ER
Q
Q
T
EX
I1
4. BEBERAPA DEFINISI
4.1. Yang dimaksud dengan pengukuran ialah :
Untuk menentukan pemakaian daya dan energi
listrik.
Dalam pengukuran ini alat pengukur yang dipakai
meliputi Meter Kwh, Meter KVarh dan Meter KVA
maksimum.
4.2. Yang dimaksud dengan pembatasan ialah :
Untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai
dengan daya yang tersedia.
Dalam pembatasan ini alat pembatas yang dipakai
meliputi pemutus mini, pelebur, relai yang dimaksud
dengan arus minimal pembatas (pemutus mini,
pelebur, relai) ialah:
Lanjutan 4.2
In =
In =
.E
Lanjutan 4.2
4.3. Yang dimaksud dengan perlengkapan untuk memungkin
dipasangnya
alat pengukur dan pembatas, sehingga dapat berfungsi sesuai
dengan yang diisyaratkan, perlengkapan yang dimaksud meliputi
kotak
alat pengukur dan pembatas, trafo arus dan trafo tegangan.
4.4. Yang dimaksud dengan sakelar waktu ialah :
Suatu peralatan yang digunakan untuk membuka dan menutup
kontak
pada selang waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Kontakkontak ini digunakan antara lain untuk mengaktifkan meter
KVA maksimum dan meter Kwh tarip ganda.
4.5. Yang dimaksud dengan APP adalah :
Suatu kotak dengan ukuran-ukuran tertentu yang didalamnya dapat berisi
pelebur, trafo arus dan blok penjepit (clamp block), untuk
menghubungkan terminal-terminal APP dengan instalasi konsumen.
Nama Alat
Ukur
Ampere Meter
Besaran Yg
Diukur
Tanda
Satuan
Rangkaian
Penggunaan
Keterangan
Arus
AC / DC
U/R
Volt Meter
Tegangan
AC / DC
I.R
Watt Meter
Daya
AC / DC
kWH Meter
Energi
kWH
AC / DC
U.R , U.I
cos Q
kVARH Meter
Energi
kVARH
AC / DC
Getaran
Hz
AC
Frek Meter
Dan sbg nya
U.I.t, U.I.t
cos
Magnit :
Tidak dapat
dipisahkan
Mesin listrik
Generator
Motor
Transformator
Lanjutan 7.1.
Contoh :
a. Mencari letak putusnya kabel tanah
b. Mengukur permitivitas suatu bahan dielektrik.
Contoh :
a. Kumparan (belitan)
b. Induksi sendiri (Self Inductance/L. Henry)
c. Induktansi bersama (Mutual Inductance)
Lanjutan 7.3.
7.4.
IR
Sumber DC
Lanjutan 7.4.1.
7.4.2.
Tahanan Tanah
(Pentanahan)
Iv
V
VA
Metode Substitusi
Metode Jembatan Wheatstone
Lanjutan 7.4.2.
- Metode pengukuran :
- Klasifikasi
Tahanan
: kecil = < 1 ohm
Tahanan
Lanjutan 7.4.2.
Daya
Arus bolak-balik (AC)
Daya arus bolak-balik (AC)
Lanjutan 7.5.
7.5.2.
Induktif
Impendansi (Z)
Resistif
Kapasitif
Lanjutan 7.5.3.
(Arus)
(Tegangan)
Lanjutan 8.1.1.
Pengukuran langsung :
Untuk KWH satu phasa dua kawat
Meter KWH tiga phasa empat kawat
Lanjutan 8.1.2.
Lanjutan 8.1.3.
RANGKAIAN CT
SINGLE RATIO
500 / 5
P1
K
k
s1
DOUBLE RATIO
l
s2
500 - 1000 / 5
P1
K
k1
s1
DOUBLE RATIO
P2
L
k2
s2
P2
L
l
s3
500 - 1000 / 5 - 5
P1
K
1k
(1 s1)
P2
L
1l
2k
2l
(1 s2) (2 s1) (2 s2)
CL 1
CL 5 P10
Lanjutan 8.1.3.
RANGKAIAN PT
3 PHASE
3 WIRE
U
V
W
U
3 PHASE
4 WIRE
U
V
W
KWH METER
3 4
= 4 A
Lanjutan 9.1
a. DIAGRAM PENGAWATAN kWh METER 3 PHASA
R
S
10 12
T
N
MENENTUKAN PEMBATAS ( ZEKRING )
Daya tersambung = 33 kVA
Tegangan
= 220/ 380 V
Besar Arus
= A
A=
VA
VPP x V3
DIPILIH
33.000
380 x 1,73
= 50 A
= 50,19 A
Lanjutan 9.1.a.
b. DIAGRAM PENGAWATAN KWH METER TARIF GANDA DAN KVARH METER
kVarh Meter
kWh Meter
3 4
9 10 12
6 7
R
S
T
N
Time Switch
M
7
13
15
Lanjutan 9.1.b.
9.2 FREKWENSI METER
Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi atau
gelombang sinusoida arus bolak balik yg merupakan jumlah
siklus gelombang sinusoida tersebut perdetiknya ( cycle /
second )
Cara
penyambungannya :
P
Sumber
daya
Hz
beban
Sumber
daya
beban Hz
Lanjutan 9.2.
9.3. WATT METER
Alat ukur ini u/ mengetahui besarnya daya nyata ( daya aktif ) .
Pada watt meter terdapat spoel arus dan spoel tegangan ,
sehingga cara penyambungan watt pada umumnya
merupakan kombinasi dari volt meter dan ampere
W
P
Sumber
daya
beban
beban
Sumber
daya
W
Jenis lain dari watt meter adalah
- KW meter ( kilo watt meter )
- MW meter ( mega watt meter
Lanjutan 9.3.
9.4. MEGGER
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat
listrik atau instalasi-instalasi tenaga listrik misalnya: kabel, trafo,
OCB, Jaring SUTM dll.
Tegangan alat ukur ini umumnya tegangan tinggi arus
searah yang besarnya berkisar 500 s/d 10.000 Volt.
Tegangan megger dipilih berdasarkan tegangan kerja
daripada sistem tegangan kerja peralatan atau instalasi yang
akan
diuji.
Hasil pengujian ditetapkan bahwa harga penahan
minimum = 1000 X tegangan kerja peralatan yang akan diuji.
isolasi
Lanjutan 9.4.
GAMBAR RANGKAIAN DALAM MEGGER
R
A
Cara kerjanya :
X
P
- D
Tangkai
generator
diputar dengan cepat
Lanjutan 9.4.
Phasa Squence
RS
T
R
S
T
Sumber daya/
tegangan
Setiap alat ukur mempunyai batus ukur tertentu, artinya alat ukur tersebut
hanya mampu mengukur sampai harga maksimum tertentu, dimana jarum
petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maximal dari pada skala
yang tersedia.
Pada alat ukur cermat yang dipakai untuk mengukur bermacam-macam
rangkaian , biasanya dilengkapi dengan dua, tiga atau lebih batas ukur
Contoh sebuah Volt Meter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BU
Angka
penunjukan
Angka skala max
Angka batas ukur
CARA MEMBACANYA
10
15
HS =
P
SM
X BU
11.2. Pengujian dilakukan per sirkit antara titik pasok sampai dengan PHB
utama, PHB utama dengan PHB cabang PHB cabang dengan PHB
cabang berikutnya sampai sirkit akhir.
11.3. Nilai resistans minimum adalah 1 kilo ohm untuk setiap 1 volt
tegangan perencanaan.