Anda di halaman 1dari 42

PERATURAN

PERUNDANGAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Oleh :
Nasrul Sjarief, SE. ME.
nsjarief@yahoo.com
1
PENGERTIAN PELAKSANAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA

Adalah :
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja; (PP 50/2012)
mengendalikan atau meniadakan potensi bahaya
untuk mencapai tingkat risiko yang dapat diterima
dan sesuai dengan standard yang ditetapkan.
(Konsep Manajemen Risiko)

2
3
4
5
PENERAPAN K3
DI TEMPAT KERJA
Sasaran akhir yang akan dicapai berkaitan
dengan 3 aspek :
LEGALITAS (Law/Regulation/Standards)

MORALITAS (Humanitarian/Human life/


Welfare)
EKONOMIS (Cost/Values of property/
Human capabilities)
6
UNDANG-UNDANG
NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

7
Produk Hukum dapat efektif
apabila memenuhi 2 syarat :
1. Syarat Formil : memenuhi tata cara
pembentukan peraturan perundangan
serta tidak melanggar hierarchi peraturan
perundangan;
2. Syarat Materil : isi peraturan perundangan
tersebut harus memenuhi kaidah2 hukum
nasional yang berlaku, mempunyai
kepastian hukum dan tidak bertentangan
dengan faktor2 sosiologis dan filosofis.
8
UU KESELAMATAN KERJA
NO. 1 TAHUN 1970

LATAR BELAKANG :
Yuridis VR. 1910 Stbl. 406
Kemajuan Industri dan tehnologi
Peningkatan intensitas kerja
Upaya preventif mulai dari perencanaan

9
DASAR HUKUM
UU NO.1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
1. PASAL 27 AYAT 2 UUD 1945 :
SETIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS PEKERJAAN
DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAN

2. PASAL 9 UU NO. 14 TAHUN 1969 :


(TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI KETENAGAKERJAAN)
SETIAP TENAGA KERJA BERHAK MENDAPAT
PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN, KESEHATAN,
PEMELIHARAAN MORIL KERJA SERTA PERLAKUAN
SESUAI DENGAN HARKAT DAN MARTABAT DAN
MORAL AGAMA
10
DASAR HUKUM
UU NO.1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
3. PASAL 10 UU NO. 14 TAHUAN 1969 :
PEMERINTAH MEMBINA PERLINDUNGAN KERJA
YANG MENCAKUP :

1. NORMA KESELAMATAN KERJA


2. NORMA KESEHATAN KERJA DAN
HYGIENE PERUSAHAAN
3. NORMA KERJA
4. PEMBERIAN GANTI KERUGIAN, PERAWATAN DAN
REHABILITASI DALAM HAL KECELAKAAN KERJA

11
DASAR HUKUM
PASAL 27 (2)
UUD 1945

PASAL 9 & 10
UU NO. 14 / 1969

UU KK
NO. 1 / 1970

PERATURAN PELAKSANAAN

-P.P
PERATURAN - PERMEN
KHUSUS - SE
12
UU 13 TH 2003
tentang KETENAGAKERJAAN
Pasal 86 :
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
(3) Perlindungan sbgmana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan perat. Peruu yang berlaku.

13
UU 13 TH 2003
tentang KETENAGAKERJAAN

Pasal 87 :
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan;
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana diatur
dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

14
UU KESELAMATAN KERJA
NO. 1 TAHUN 1970

TUJUAN :
Memberikan perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan :
Tenaga kerja
Orang lain
Memberikan perlindungan kepada asset
perusahaan agar dapat dipakai dengan
aman dan efisien
Mencegah pecemaran lingkungan kerja
15
RUANG LINGKUP
UU NO.1 TAHUN 1970

PELAKSANAAN UU No. 1 Tahun 1970,


DITENTUKAN OLEH 3 (TIGA) UNSUR :

1. TEMPAT KERJA
~ DIGUNAKAN UNTUK SUATU USAHA

2. TENAGA KERJA
~ MELAKUKAN PEKERJAAN

3. SUMBER BAHAYA
~ BERPOTENSI SEBAGAI PENYEBAB KECELAKAAN

16
TEMPAT KERJA
Adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya ;
Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan,
lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian atau yang berhubungan dgn
tempat kerja tsb

17
TENAGA KERJA
Tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat;
Pekerja/buruh adalah setiap orang yang
bekerja menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.

18
SUMBER BAHAYA
DI TEMPAT KERJA
Menurut UU 1 th. 1970 :
1. KONDISI MESIN/PESAWAT/ALAT
KERJA/BAHAN
2. LINGKUNGAN KERJA
3. SIFAT PEKERJAAN
4. CARA KERJA
5. PROSES PRODUKSI

19
SYARAT-SYARAT K3
TUJUAN :
1. Menghindarkan risiko (Avoiding of Risk)
2. Mencegah kecelakaan kerja
(Preventing of Accident)
3. Mengurangi Konsekuensi/ akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
(Mitigating of Consequency)

20
SYARAT-SYARAT K3
DITETAPKAN MELALUI :
1. PENDEKATAN TEHNIS
(Technical Approach)
2. PENDEKATAN PROSEDUR
(Procedural Approach)
3. PENDEKATAN FAKTOR MANUSIA
(Human Approach)

21
SYARAT2 K3
Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
Menyelamatkan diri pada waktu kebakaran dan
kejadian lain yang berbahaya
Memberikan P3K
Menyediakan APD
Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK
22
SYARAT2 K3 (lanjutan)
Mencegah dan mengendalikan timbul dan
menyebarluasnya suhu,kelembaban,debu,asap,uap,
gas,radiasi, suara dan getaran
Penerangan yang memenuhi syarat
Iklim kerja
Ventilasi Ruangan Kerja
Kebersihan ruangan kerja
Ergonomi
Listrik
Penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya
Pemeliharaan Bangunan
23
SYARAT-SYARAT K3
(Bab III Pasal 4 UU No.1 Tahun 1970)

Syarat-syarat K3 dalam :
Perencanaan, Pembuatan,
Pengangkutan, Peredaaran, Perdagangan ,
Pemasangan, Pemakaian, Penggunaan,
Pemeliharaan
dan Penyimpanan bahan, alat, mesin dan
peralatan produksi yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan
SYARAT-SYARAT K3

1. DISESUAIKAN DENGAN
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEHNOLOGI
2. DITETAPKAN DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN

25
Peraturan Perundangan K3
1. PERSONIL : 2. ALAT / MESIN:
UU dan Per.Uap; UU dan Per.Uap;
Per.Menaker No.01/1976; Per.Menaker No.01/1978;
Per.Menaker No.01/1979; Per.Menaker No.04/1980;
Per.Menaker No.02/1982; Per.Menaker No.01/1982;
Per.Menaker No.01/1988; Per.Menaker No.02/1983;
Per.Menaker No.01/1989; Per.Menaker No.03/1985;
Per.Menaker No.02/1992; Per.Menaker No.04/1985;
Kep.Menakertrans No.186/1999; Per.Menaker No.05/1985;
Kep.Menakertrans No.187/1999. Per.Menaker No.02/1989;
Per.Menaker No.04/1998;
Per.Menakertrans No.03/1999;
3. SISTEM : Kep.Menakertrans No.51/1999;
SE Menakertrans No.01/1997;
PP No. 50 th 2012 SE Menakertrans No.01/1979.
Per.Menaker No.01/1980;
Per.Menaker No.02/1980;
Per.Menaker No.01/1981; 4. KELEMBAGAAN K3
Per.Menaker No.03/1982;
Per.Menaker No.03/1998; Kep.Menaker No.155/1984;
Per.Menaker No.11/2005; Per.Menaker No.04/1987;
Kep.Menaker No.68/2004. Per.Menaker No.04/1995
26
SUBSTANSI UU KK No. 1 Th 1970

Bab I Istilah Bab VII Kecelakaan


Pasal 1 : Istilah Pasal 11 : Pelaporan Kecelakaan Kerja
Bab II Ruang Lingkup Bab VIII Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Pasal 2 : Ruang Lingkup berlakunya UU Pasal 12 : Kewajiban dan Hak Tenaga
No. 1 th 1970 Kerja
Bab III Syarat2 Keselamatan Kerja Bab IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
Pasal 3 : Syarat-syarat K3 Pasal 13 : Kewajiaban bila memasuki
Pasal 4 : Syarat-syarat K3 dlm disain, tempat kerja
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, Bab X Kewajiban Pengurus
peredaran dst Pasal 14 : Kewajiban Pengurus
Bab IV Pengawasan Bab XI Ketentuan2 Penutup
Pasal 5 : Pengawasan Pasal 15 : Sanksi Hukum
Pasal 6 : Panitia Banding Pasal 16 : Ketentuan Peralihan, waktu
Pasal 7 : Retribusi pemberlakuan 1 th stlh diundangkan
Pasal 8 : Pemeriksaan Kesehatan Pasal 17 : Ketentuan Peralihan,
Badan Tenaga Kerja pemberlakuan peruu yg ada,
Bab V Pembinaan Pasal 18 : Judul, waktu mulai berlaku dan
Lembaran Negara RI
Pasal 9 : Pembinaan K3
Bab VI P2K3
Pasal 10 : Pembentukan P2K3

27
PENGAWASAN
PELAKSANAAN UU 1 /1970
Dilakukakan oleh :

1. PEGAWAI PENGAWAS
(KEMNAKER)

2. AHLI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
( PERUSAHAAN YBS)

28
PETA STAKEHOLDER PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

MENAKER
Undang-Undang
No. 1 TAHUN 970 DIREKTUR

Pasal 5
PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS

Kab/Kota LUAR - POLI PRSH Perusahaan


KEMNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT

29
KEWAJIBAN
PENGURUS PERUSAHAAN (I)
1. MEMBAYAR RETRIBUSI PENGAWASAN (ps.7)
2. MERIKSAKAN KESEHATAN BADAN, KONDISI MENTAL
DAN KEMAMPUAN FISIK TENAGA KERJA (ps.8)
3. MENUNJUKKAN DAN MENJELASKAN KEPADA SETIAP
TENAGA KERJA BARU TENTANG (ps.9) :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Alat pengaman/pelindung yang diharuskan di tempat kerja
Alat Pelindung Diri
Cara dan sikap kerja yang aman

30
KEWAJIBAN
PENGURUS PERUSAHAAN (II)
4. HANYA MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
YANG MEMAHAMI SYARAT K3 (ps.9)
5. MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN K3 (ps.9)
6. MENTAATI SEMUA SYARAT-SYARAT DAN
KETENTUAN K3 YANG BERLAKU (ps.9)
7. MEMBENTUK P2K3 (ps.10)
8. MELAPORKAN SETIAP KEJADIAN
KECELAKAAN KERJA (ps.11)

31
KEWAJIBAN
PENGURUS PERUSAHAAN (III)

9. MENEMPATKAN SECARA TERTULIS UU/


SYARAT-SYARAT K3 PADA TEMPAT YANG
MUDAH DILIHAT (ps14)
10. MEMASANG GAMBAR/ POSTER K3 (ps.14)

11. MENYEDIAKAN ALAT PELINDUNG DIRI SECARA


CUMA-CUMA (ps.14)

32
KEWAJIBAN DAN HAK
TENAGA KERJA (I)

1. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR


BILA DIMINTA OLEH PEGAWAI PENGAWAS
DAN AHLI K3 (ps.12)
2. MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI YANG
DIWAJIBKAN (ps.12)
3. MEMENUHI DAN MENTAATI SEMUA
SYARAT K3 YANG DIWAJIBKAN (ps.12)

33
KEWAJIBAN DAN HAK
TENAGA KERJA (II)

4. MEMINTA PENGURUS MENTAATI


SEMUA SYARAT K3 YANG
DIWAJIBKAN (ps.12)
5. MENYATAKAN KEBERATAN KERJA
APABILA SYARAT K3 DAN APD YANG
DIWAJIBKAN DIRAGUKAN (ps.12)

34
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI
TEMPAT KERJA

1. MENTAATI SEMUA PETUNJUK K3


YANG DIWAJIBKAN (ps.13)
2. MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI
YANG DIWAJIBKAN (ps.13)

35
ANCAMAN PIDANA
ATAS PELANGGARAN

1. HUKUMAN KURUNGAN (ps.15)

2. DENDA (ps.15)

36
SANKSI
UU 13/2003
Ps. 35 : Kewajiban pemberi kerja memberikan
perlindungan atas K3;
Ps. 186 : Pelanggaran thd ps. 35 :
Sanksi Pidana : kurungan 1 bln (paling singkat)
dan kurungan 4 th (paling lama);
Denda : Rp 10 juta (paling sedikit) dan Rp.400
juta (paling banyak)

37
UU 13/2003 Ps. 190
SANKSI ADMINISTRASI ATAS
PELANGGARAN
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Pembatasan kegiatan usaha
d. Pembekuan kegiatan usaha
e. Pembatalan persetujuan
f. Pembatalan pendaftaran
g. Penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi
h. Pencabutan ijin
38
39
QUESTION ?

40
Orang jarang bisa berkembang
ketika mereka tidak memiliki
contoh untuk ditiru.

(Oliver Goldsmith)

41
SEKIAN

42

Anda mungkin juga menyukai