Anda di halaman 1dari 52

PERATURAN PERUNDANGAN DAN

KEBIJAKAN DI BIDANG KESELAMATAN


& KESEHATAN KERJA
Dilengkapi dengan Peraturan terbaru Perlindungan Pekerja untuk
mencegah Penyebaran Covid-19 di tempat kerja
LANDASAN HUKUM -1
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU 13 Th 2003 ttg


Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86 dan 87
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PP No. 50 Th 2012 Tentang Penerapan SMK3.
Paragraf 5 ( UU 13 Th 2003)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan
Penjelasan

Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Penjelasan
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
UU 1 Th 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

KK/Agust.Doc 8
TUJUAN K3
• Tenaga kerja mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja terjamin
keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
(1) Tempat kerja
Unsur tempat kerja, ada :
1. Ruangan/ lapangan
(1) Pengurus
2. Tertutup/ terbuka (2) Sumber bahaya
3. Bergerak/ tetap (3) usaha
(2) Pengurus  pucuk pimpinan (bertanggung jawab/
kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970
(5) Pegawai pengawas
- peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB II - RUANG LINGKUP
Pasal 2

(1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :


a. Darat, dalam tanah
b. Permukaan air, dalam air
c. Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan
dengan :
a. Keadaan mesin/ alat/ bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
(3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3

Pasal 3

(1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3


(2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1)  IPTEK

Pasal 4

(1) Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d


pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi
teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK
dapat ditetapkan lebih lanjut
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5

(1) Direktur sebagai pelaksana umum


(2) Wewenang dan kewajiban :
– Direktur
– Peg. Pengawas
– Ahli K3

Pasal 6 Panitia banding

Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan
Permen No. 03/Men/1982)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 9 - Pembinaan

(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan  TK baru


(2) Dinyatakan mampu dan memahami  pekerja
(3) Pengurus wajib  pembinaan
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3

Pasal 10 - Panitia Pembina K3

Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK

a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)


b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak
dipenuhi dan APD yang wajib diragukan

Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja


Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD
Pasal 14 – Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 15 – Ketentuan Penutup

(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih


lanjut dengan peraturan perundangan
(2) Ancaman pidana atas pelanggaran :
• Maksimum 3 bulan kurungan atau
• Denda maksimum Rp. 100.000
(3) Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja  VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan

Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan
kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
LANDASAN HUKUM (1)

• Kep.Pres. No. 07 tahun 2019 tentang Penyakit Yang


Timbul Karena Hubungan Kerja
• Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang
Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1976 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis
Perusahaan
• Permenaker No. 05 tahun 2018 tentang K3
Lingkungan Kerja
LANDASAN
LANDASANHUKUM
HUKUM (2)(2)

• PERATURAN MENAKER NOMOR 1 TAHUN 2020


• Tentang Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan

• PERATURAN MENAKER NOMOR 22 TAHUN 2019


• Tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja
bagi Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan
LANDASAN HUKUM (3)

• Per.Men. Tenaga Kerja No. 2 tahun 1980 tentang


Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1981 tentang
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1985 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes
LANDASAN HUKUM (4)
• Per.Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1986 tentang
Syarat-Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola
Pestisida.

• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 333 tahun 1989


tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
Kerja.

• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Nomor PER.25/MEN/XII/2008 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena
Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja
LANDASAN HUKUM (5)

• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 187 tahun 1999


tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja
• Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979
tentang Kantin dan Ruang Makan
• SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang
Perusahaan Katering yang Mengelola Makanan
bagi Tenaga Kerja
LANDASAN HUKUM (6)
• Keputusan Menaker No. Kep. 186/MEN/1999 Tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
• Peraturan Menaker No. 03/MEN/1999 Tentang Syarat-syarat
K3 Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
• Peraturan Menaker No. 01/MEN/ 1989 Tentang Kwalifikasi
dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat..
• Peraturan Menaker No. 02/MEN/ 1989 Tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir.
• Peraturan Menaker No. 02/MEN/ 1992 Tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli K3.
• Peraturan Menaker No. 04/MEN/ 1995 Tentang Perusahaan
Jasa K3.
LANDASAN HUKUM (7)
• Peraturan Menakertrans No. 01/MEN/ 1982 Tentang Bejana
Tekanan.
• Peraturan Menakertrans No. 02/MEN/ 1982 Tentang Kwalifikasi
Juru Las.
• Peraturan Menaker No. 02/MEN/ 1983 Tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik.
• Peraturan Menaker No. 04/MEN/ 1985 Tentang Pesawat Tenaga &
Produksi.
• Peraturan Menaker No. 05/MEN/ 1985 Tentang Pesawat Angkat &
Angkut.
• Peraturan Menaker No. 01/MEN/ 1988 Tentang Kwalifikasi dan
Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
• .
LANDASAN HUKUM (8)
• Peraturan Menakertrans No. 01/MEN/ 1980 Tentang K3
pada Konstruksi Bangunan.

• Peraturan Menakertrans No. 04/MEN/ 1980 Tentang


Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.

• Dll.
PENJELASAN
TENTANG PERATURAN PERUNDANGAN
BIDANG KESEHATAN & LINGKUNGAN
KERJA
FAKTOR
FAKTORYANG
YANGMEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
KESEHATAN TENAGA
TENAGAKERJA
KERJA

KAPASITAS
KAPASITAS LINGKUNGAN
KERJA LINGKUNGAN
KERJA: : KERJA
KERJA
•Keterampilan
•Keterampilan •Fisik
•Kesegaran •Fisik
•Kesegaran •Kimia
•Kimia
Jasmani
Jasmani •Biologi
•Gizi •Biologi
•Gizi •Fisiologi
•Fisiologi
•Kelamin
•Kelamin BEBAN •Psikologi
BEBAN •Psikologi
•Usia
•Usia KERJA
KERJA
•Ukuran
•UkuranTubuh
Tubuh • Fisik
•Motivasi
•Motivasi
• Fisik
•Mental
•Mental
•Sosial
•Sosial
TUJUAN PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
KERJA

Upaya perlindungan kepada :


•Tenaga Kerja
•Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
l

1.Mesin, pesawat, alat kerja dan bahan serta energi


2.Lingkungan kerja
3.Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA & LINGK. KERJA
(1)
• Pelayanan Kesehatan Kerja
• Dokter Perusahaan
• Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
• Penyakit Akibat Kerja
• Paramedis Perusahaan
• Penggunaan Pestisida
• Katering / Pengelola Makanan Untuk Tenaga Kerja
OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA & LINGK. KERJA (2)

• Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja


• Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
• Ahli K3 Kimia
• Petugas K3 Kimia
• Pembinaan / Training KK & LK
• Informasi / Laporan Data KK & LK
• Informasi / Data Kasus Khusus KK & LK
MEKANISME PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

• Monitoring Lingkungan kerja

• Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja


LINGKUP PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

1. Identifikasi dan Evaluasi Faktor-faktor Bahaya


(Fisik, Kimia, Biologi, Fisiologi/Ergonomi, Psikologi)

2. Identifikasi Sumber Bahaya


a. Keadaan Mesin, Pesawat, Alat-alat Kerja, Bahan
b. Lingkungan Kerja
c. Sifat Pekerjaan
d. Cara Kerja
e. Proses Produksi

3. Identifikasi Objek Pengawasan KK & LK


(Lembaga, Sarana, Petugas K3, Dokumen Monitoring LK)
Bahan Kimia Berbahaya

Pengendalian
• Penyediaan Lembar Data Keselamatan
dan Label

• Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3


Kimia
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA

Untuk memenuhi 2 kebutuhan :

• Mendiagnosa dan memberikan terapi bagi yang


menderita penyakit umum
• Melakukan pencegahan dan mendiagnosa penyakit
akibat kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA

Pemeriksaan Kesehatan
Awal

Pemeriksaan Kesehatan
Berkala

Pemeriksaan Kesehatan
Khusus
HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN

DILAPORKAN DAN DIKIRIMKAN KE


DINAS NAKER SETEMPAT OLEH PERSH.
PERSH

DINAS NAKER SETEMPAT MENYAMPAIKAN


KEPADA DITJEN BINAWAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

TUJUAN :
• Memberikan bantuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri dan pekerjaan
• Melindungi tenaga kerja dari setiap gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja
• Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik tenaga kerja
• Memberikan pengobatan, perawatan dan
rehabilitasi
TUGAS POKOK
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
• Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
• Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan
• Pembinaan dan Pengawasan terhadap lingkungan kerja
• Pembinaan dan Pengawasan perlengkapan Sanitair
• Pembinaan dan Pengawasan perlengkapan kesehatan tenaga
kerja
• Pencegahan dan Pengobatan thd penyakit umum dan PAK
• Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
• Pendidikan Kesehatan dan Latihan P3K
• Memberikan nasehat ttg perencanaan tempat kerja, pemilihan
APD, penyelenggaraan gizi dan makanan
• Pembinaan dan Pengawasan thd tenaga kerja yang memiliki
kelainan tertentu
• Memberikan laporan berkala kepada Pengurus Perusahaan
GIZI KERJA :

• Ilmu gizi yang diterapkan kepada tenaga


kerja dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan tenaga kerja sehingga
tercapai produktivitas dan efisiensi kerja
yang setinggi-tingginya
PENYELENGGARAAN MAKANAN
DI TEMPAT KERJA :

• Mencakup semua proses, mulai dari


merencanakan anggaran belanja
kebutuhan makanan tenaga kerja sampai
kepada panyajian makanan yang siap
untuk dikonsumsi oleh
tenaga kerja
DALAM PENYELENGGARAAN
MAKANAN YANG PERLU
DIPERHATIKAN
1. Penyelenggaraan Makanan
2. Petugas Penyelenggara Makanan
3. Sistem Pelayanan Makanan
4. Susunan Menu dan Nilai Gizi
Makanan
5. Dapur dan Ruang Makan
6. Hygiene dan Sanitasi
PENGAWASAN
DILAKUKAN OLEH :

• Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan


• Dokter Perusahaan/Dokter Pemeriksa
• Ahli K3
• Ahli K3 Kimia
• Pengawas Pestisida
Update Peraturan Terbaru
Dari Kemnaker
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai