Anda di halaman 1dari 14

QBD 9 - MPAK

Kelompok 7
Kelompok 7 – MPAK MK3 2020

Anugrah Budi U Bonardo Prayogo G Ricky Aritonang M Fajar Mt Rahman Gumilar S T Roy Nababan
2006559086 2006559136 2006504976 2006505045 2006505096 2006505114
Nomor 1

Jelaskan mengenai dampak akibat ketidakergonomisan suatu disain


peralatan atau pekerjaan tertentu, berikan 1 contoh disain yg tidak
ergonomi, apa faktor - faktor risikonya, dan apa dampaknya? 
Dampak Ketidakergonomisan Desain
Pekerjaan
Pekerjaan menjadi tidak efektif

Produktivitas kerja menurun dan tidak kompetitif

Risiko kecelakaan meningkat

Meningkatnya stress dan gangguan psikososial

Risiko fatigue dan gangguan muskuloskleletal


Global Ergonomics, 2009; Smith 2001
FAKTOR RISIKO TEMPAT Ukuran
KERJA YANG TIDAK • Terjadinya kompresi pada
kursi dan otot yang dapat
ERGONOMIS (KASUS WFH) meja yang mengakibatkan LBP
tidak sesuai
Tinggi
• Menekan saraf dan
peletakkan
mengiritasi tendon, terutama
laptop yang di bagian leher/ Upper Limb
terlalu Disorder
rendah
Postur statis
dengan • Membatasi aliran darah dan
durasi 8 jam kerusakan otot
sehari

(Kurniawidjaja, L.M., Ramdhan, D.H, 2019


Nomor 2
Jelaskan pengertian Musculoskeletal Disorder (MSD) dan
kaitannya dengan faktor risiko ergonomi?
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Cidera atau gangguan pada otot, saraf, tendon, sendi, tulang
rawan, dan ruas tulang belakang
(CDC, 2020)

Gangguan dan cidera pada jaringan lunak (otot, tendon, ligament,


sendi & tulang rawan) dan system saraf
(OSHA, 2000)

Bagian Tubuh yang Terkena MSDs (OSHA, 2000):


> Lengan tangan > Leher
> Telapak tangan > Bahu
> Jari > Punggung
> Pergelangan tangan > Kaki
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Risk Factor
• Excessive force • Compression
• Excessive repetition • Inadequate recovery time
• Awkward postures • Excessive vibration
• Static postures • Whole-body vibration
• Motion • Cold temperature (OSHA, 2000)

• Work postures and movements. • Lack of influence or control over one's job.
• Repetitiveness and pace of work. • Increase pressure (e.g., to produce more).
• Force of movements. • Lack of or poor communication.
• Vibration. • Monotonous tasks.
• Temperature. • Perception of low support (CCOHS,
2014)
Musculoskeletal Disorders (MSDs)

Risk Factor
• Excessive force • Compression
• Excessive repetition • Inadequate recovery time
• Awkward postures • Vibration
• Static postures • Temperature
• Motion • Psychosocial or workplace stress
Nomor 3
  Jelaskan beberapa jenis MSD, bagaimana gejala2nya, dan
penyebabnya?
Nomor 4
Jelaskan metode deteksi dini dan diagnosis untuk masing2 MSD 
yang dijelaskan pada jawaban pertanyaan no 3. 
Nomor 5
Jelaskan usulan pengendalian dari kelompok anda akan masing2
MSD? 
Nomor 6
Jelaskan bagaimana manajemen surveilans kesehatan kerja
terkait dengan adanya kejadian MSD.
Referensi
Kurniawidjaja, L.M., Ramdhan, D.H. . Penyakit Akibat Kerja dan Surveilans. Jakarta: UI
Publishing; 2019
Kurniawidjaja, L.M, Martomulyono, S., Susilowati, I.H. . Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan
di Tempat Kerja Meningkatkan Produktivitas. Jakarta: UI Publishing; 2020
Kurniawidjaja, L.M. . Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI-Press; 2011
Smith, T. J. (2001). Educational ergonomics: educational design and educational performance. International
Society for Occupational Ergonomics and Safety.
Center for Disease Control and Prevention (CDC). (2020). Work-relatedMusculoskeletal Disorders &
Ergonomic. United States
Canadian Center for Occupational Health and Safety (CCOHS). (2014). Work-related Musculoskeletal
Disorder (WMSDs) – Risk Factors

Anda mungkin juga menyukai