Soehatman Ramli
1
LATAR BELAKANG
2
Latar Belakang
• Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun
2003, pasal 87, Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen K3 yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan.
• Pemerintah memperkenalkan Sistem Manajemen K3 sejak tahun
1996 (+/- 22 tahun) dan mencanangkan tahun 2015 Indonesia
Berbudaya K3 (direvisi menjadi tahun 2020)
• Perusahaan yang berhasil menerapkan SMK3 tahun 2017 mencapai
1.221 perusahaan.
• Angka kecelakaan di Indonesia masih tinggi. Tahun 2017 tercatat
80.393 kasus (yang terdaftar di BPJS). Non BPJS???.
Kecelakaan Kerja di Indonesia (BPJS)
TABEL 1 DATA KASUS KECELAKAAN KERJA TINGKAT NASIONAL
5
Tema Bulan K3 Nasional
KEPMEN 386 /2014
2018
Melalui Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kita Bentuk
Bangsa yang Berkarakter”.
7
Hasil Survey Depnaker Tahun 2013
Di 23 Propinsi
Tingkat Budaya K3 Perusahaan
Komitmen Manajemen
Motivasi 10.0 Prioritas Pada K3
9.0 7.9
8.4 8.0 8.1
Apresiasi Terhadap
7.0 Peraturan K3
Resiko
7.7 6.0 7.2
8.38 5.0 7.55 7.60
Lingkungan Kerja Non
7.38 4.0 6.95 Penghargaan
Fisik 6.4 6.7
3.0
2.0 6.62
6.46
1.0
Lingkungan Kerja 7.7 7.18 0.0 7.21 7.3 Gaya Manajemen
6.83 6.94
Kerjasama dan 7.2 7.23 7.6
6.44 7.31 Manajemen Perubahan
Keterlibatan
7.0 7.04
7.5 7.7
Kompetensi/Pelatihan 7.2 Komunikasi
7.1
7.53
Nilai-nilai Bersama Kunjungan Lapangan
Konsultasi
Manajemen Pekerja
8
Hasil Survey Depnaker Tahun 2013
Di 23 Propinsi
Safety Culture Maturity Model
Jangka Panjang
Perusahaan
anda ada
dimana?
From Dupont
10
Tahun 2020 – Indonesia
berbudaya K3
Perlu meningkatkan upaya
keselamatan dalam PERUSAHAAN
dengan menekankan aspek manusia
sebagai unsur kunci
11
Belajar dari Robohnya LRT, Sandi Ingin Keselamatan Kerja Jadi Budaya
12
EVOLUTION OF SAFETY PROCESS
• Masa sebelum revolusi industri.
• Masa revolusi industri / Unsafe conditions.
• 1931 - 1960 / Periode Unsafe Act.
• 1960 - 1970 / Periode Kelemahan Manajemen.
• 1970 - 1990 /Periode Kelemahan System &
Safety
• Engineering
• 1990 - Sekarang / Behavior
SAFETY CULTURE
13
KRITERIA PENERAPAN K3
Perusahaan
Peduli K3 Perusahaan
Menjalankan Kecelakaan Peduli
K3 Tinggi Kecelakaan
Rendah
Bad Luck
Program K3/Leading
World Class
K3 belum K3 Komprehensif
Komprehensif
Perusahaan Perusahaan
tidak peduli K3 Tidak Peduli
Kecelakaan Kecelakaan
Tinggi Rendah
Tidak
Menjalankan Pengusaha Hitam
K3 Good Luck
Tinggi Rendah
Angka Kecelakaan/Lagging
Pabrik Petasan
Kosambi, Tangerang Proyek Jalan Tol
52 meninggal 1 orang meninggal
Pabrik Mandom
Bekasi, 20 meninggal
Mengelola Keselamatan tidak mudah
17
Perkembangan SMK3
• SMK3 berkembang sejak tahuan 1970 oleh
berbagai lembaga dan institusi K3
• Banyak berkembang sistem atau model SMK3
18
ICAO
MODEL SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
Mengapa ????
Penerapan SMK3
belum komprehensif
dan holistik
21
Kenapa Kecelakaan Masih Terjadi
Tambang Freeport
runtuh
38 tewas Kecelakaan
masih terjadi
Kilang Pertamina
Cilacap
pada perusahaan
kelas dunia
Yang memiliki
standar
BP Gulf Mexico keselamatan
11 tewas tinggi
22
Clive Brookes (the Revitalizing Network
, 29 January 2009) dengan judul
“Safety Management Systems : Why
They Fail and How to Avoid It”.
Safety Management Systems
– Why They Fail and How to Avoid It
• Companies
• Sector culture
HUMAN FACTOR
• Senior Management SAFETY CULTURE
Perlu ??
pendekatan
komprehensif
dan holistik
PENERAPAN K3 KOMPREHENSIF
Menciptakan
tempat kerja yang
TUJUAN
aman dan selamat
K3
18 Kriteria
Tempat kerja
aman
UU No 1 Tahun 1970 : Syarat-syarat Keselamatan Kerja (Psl 3)
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan; 10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan baik;
kebakaran; 11. menyelenggarakan penyegaran udara yang
cukup;
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
12. memelihara kebersihan, kesehatan dan
4. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan ketertiban;
diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian
13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
lain yang berbahaya; kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
5. memberi pertolongan pada kecelakaan; 14. mengamankan dan memperlancar pengangkutan
6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para orang, binatang, tanaman atau barang;
pekerja; 15. mengamankan dan memelihara segala jenis
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau bangunan;
menyebar luasnya 16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan barang;
getaran; 17. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit 18. menyesuaikan dan menyempurnakan
akibat kerja baik fisik maupun pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
psikis, peracunan, infeksi dan penularan. kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
WHAT
PENERAPAN SMK
Menciptakan
tempat kerja yang
TUJUAN PROGRAM
aman dan selamat
K3 K3
TOOLS
HOW 18 Kriteria
Tempat kerja
SMK3 aman
HUMAN WHAT
Pendekatan Perilaku (BBS)
29
PERLU PENDEKATAN K3
BERBASIS MANUSIA
BEHAVIOR BASED SAFETY
SoehatmanRamli 2011 30
Roadmap Menuju BERBUDAYA K3
32
Permasalahan Keselamatan di Indonesia
• Teori Maslow : Budaya
Keselamatan berbanding lurus
dengan tingkat kesejahteraan.
Makin meningkat kesejahteraan
maka kebutuhan keselamatan
semakin tinggi
• Lebih 20% rakyat Indonesia masih
hidup di bawah garis kemiskinan SELF
keselamatan.
EGO NEED
SOCIAL NEED
• Keselamatan merupakan
• Acceptance, Equality,
•Belonging etc
barang mewah.
SECURITY NEED
• Safety, Comfort, protection
PHYSIOLOGICAL NEEDS
EGO NEED
SOCIAL NEED
• Acceptance, Equality,
•Belonging etc
35
Ternyata…..dapat diubah
2015
Pendekatan Top Down dari Jonan dikombinasi dengan Pendekatan
Kesisteman dan Engineering, dapat merubah perilaku
36
SMART SAFETY
Perlu Pendekatan Holistik
• Penerapan Sistem Manajemen
K3 tidak mudah dan kompleks
• Perlu pendekatan K3 yang
komprehensif dan holistik
• Prosafe Institute
memperkenalkan SMART
Safety untuk meningkatkan
kineja K3 dalam perusahaan
melalui pendekatan holistik dan
terintegrasi
38
SMART Safety
• Safety Management & Attitude
Reinforcement Techniques (SMART)
adalah pendekatan K3 dengan
mensinergikan pendekatan
Kesisteman, Operasional Safety dan Human
Factors.
• SMART Safety berdasarkan pendekatan
kultur atau budaya lokal dengan mengadopsi
pendekatan K3 yang sudah berkembang
seperti OHS Management System, BBS dan
Process Safety Management
39
SMART Safety Concepts
System Approach
(Management of System)
Engineering Approach
(Management of Process Operation)
Human Approach
(Management of Behavior)
40
SMART
Attitute Reinforcement Technique
41
Pendekatan Behavior
• Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh unsur manusia
dengan perilaku yang tidak aman (unsafe behavior)
• Pencegahan kecelakaan perlu fokus membangun manusia
(budaya keselamatan)
• Budaya keselamatan menyangkut budaya individu, budaya
kelompok, budaya perusahaan dan masyarakat
• Program K3 harus mengintegrasikan dengan
membangun perilaku aman (Attitute Reinforcement) pada
setiap individu dalam perusahaan mulai manajemen
puncak sampai pekerja terendah.
42
Peran dalam Penerapan SMART Safety
• Penentu kebijakan
STAR Direksi • Dukungan sumberdaya
44
Felt Leadership
“The Leader is a
Mirror of the
Company.”
-- Business Quote
Peran Manajemen Puncak
• Manajemen puncak memegang peranan kunci
keberhasilan K3
• Keberhasilan ditentukan oleh komitmen
manajemen puncak seperti BINTANG (STAR)
yang menyinari seluruh perusahaan
• Manajemen berkepentingan dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan
K3 dalam perusahaan
Manajemen menjadi Roles Models dan menunjukkan
komitmennya (visible commitment) dalam membangun budaya
K3 melalui program STAR (Safety Tour And Review)
46
Safety Tour And Review (STAR)
• Tugas manajemen adalah untuk memastikan
bahwa K3 telah berjalan baik dalam organisasi
yang dipimpinnya.
• Manajemen harus melakukan STAR, yaitu safety
tour secara berkala melihat kondisi K3 dalam
perusahaan dan melakukan review atas
pelaksanaanya
• Manajemen harus meluangkan waktunya untuk
melakukan STAR
47
Peran Manajemen Puncak
• Manajemen puncak memegang peranan kunci
keberhasilan K3 melalui program STAR (Safety
Tour And Review)
• Keberhasilan ditentukan oleh komitmen manajemen
puncak seperti bintang (STAR) yang menyinari
seluruh perusahaan
• Manajemen bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan keberhasilan K3 dalam
perusahaan
• Manajemen berkepentingan dengan K3
• Manajemen menjadi Roles Models dan
menunjukkan komitmannya (visible commitment)
dalam membangun budaya K3
48
Peran Komitmen Manajemen
• Manajemen harus
menunjukkan
komitmennya terhadap
Keselamatan
• Komitmen manajemen
harus dilihat, dirasakan
dan dipahami oleh
semua unsur dalam
perusahaan.
49
K3 Ala Jokowi
• Jokowi blusukan , berbicara dengan kalangan bawah mencari
masalah dan kemudian mereviewnya untuk menentukan
tindakan perbaikan.
• Bagi masyarakat umum hal ini dianggap hal baru, bagi
kalangan K3 ini bukan teknik baru , tetapi adalah bagian dari
elemen SMK3 yaitu Komitmen, kebijakan dan kepemimpinan.
• Manajemen puncak harus menunjukkan komitmennya dan
menetapkan kebijakan K3.
• Manajemen secara berkala mengadakan kunjungan ke tempat
kerja, berbicara dengan pekerja dan mencari permasalahan
yang ada. Dengan turun ke lapangan, manajemen
menunjukkan komitmennya bahwa dia sangat peduli
keselamatan.
• Hal ini sering tidak dilakukan oleh top manajemen dengan
alasan sibuk , Padahal dengan sekali turun kelapangan akan
sama dengan kerjaan yang dilakukan ahli K3 selama sekian
bulan atau tahun.
K3 Ala Jokowi
• Setelah kunjungan, Jokowi mengumpulkan pejabat terkait, menyampaikan
visinya dan meminta semua pejabat mendukung dengan target waktu
penyelesaiannya. Dalam K3 disebut objektif dan target.
• Manajemen perlu menunjukkan komitmennya dengan mengumpulkan
semua manajer secara khusus membahas K3 (safety review), memberikan
visi dan kebijakannya dan memberikan target kinerja bagi semua
manajernya (KPI)
• Peran manajemen puncak sangat strategis untuk keberhasilan K3 ibarat Star
atau bintang yang menyinari perusahaan. Memberikan penerangan, arah
dan pedoman yang harus diikuti oleh semua pihak,.
• Manajemen adalah super star yang menentukan keberhasilan K3, Tanpa
dukungan manajemen K3 tidak akan berjalan baik .
•Manajemen melakukan STAR (Safety Tour and
Review).
Roles of Management
Roles of Management
“You will achieve the
level of safety that
you demonstrate
you
want to achieve.”
52
New Paradigm of Safety Management
The Straits Times, July 24, 2003
Good Safety
is
Good business
Safety equals to any
other knowledge, science
and technology for better
business profitability and
sustainability
53
SMART
for
Senior Management
54
Peran Manajer Senior
• Setiap manajer senior harus terlibat langsung
dalam penerapan K3 di organisasinya masing-
masing melalui program 5M
• K3 harus menjadi bagian integral dari operasinya
• Manajer harus meluangkan waktunya sekurangnya
5 Menit setiap hari untuk melihat dan meninjau
apakah K3 sudah berjalan dan masalah apa yang
ada di lingkungan kerjanya
55
Peran Manajer Senior : 5 M
56
Peran Manager
Melakukan 5 M
1. Memulai setiap kegiatan &rapat dengan pesan K3
2. Menghadiri safety training dan rapat-rapat K3
3. Memeriksa dan memastikan K3 telah dijalankan
4. Menjadi role model setiap waktu
5. Meninjau dan mengapresiasi hasil kinerja K3 yang
dicapai hari ini
57
SMART
for
Supervisor
58
Peran Pengawas : BEKAL KESELAMATAN
• Pengawas merupakan ujung tombak
keberhasilan K3
• Pengawas berperan mengawasi dan
membina langsung bawahannya
• Melakukan BEKAL Keselamatan
(Bicarakan, Kerjakan dan Lanjutkan)
semua hasil observasi yang dilakukan untuk
memperbaiki kondisi lingkungan kerja.
• Melakukan program SIM K3 (Saling Ingat
Mengingatkan) secara rutin di
lingkungannya masing-masing
59
BEKAL Keselamatan
• BEKAL Keselamatan dilaksanakan
oleh pengawas untuk mengobservasi
perilaku tidak aman di lingkungan
kerjanya
• Bicarakan , mengapa seseorang
melakukan tindakan tidak aman
• Kerjakan langkah perbaikan yang
diperlukan untuk memperbaiki perilaku
tidak aman
• Lanjutkan standar kerja aman yang
sudah disepakati
60
SMART
for
Everybody ( Worker)
61
Peran setiap pekerja
• Keberhasilan K3 ditentukan oleh keterlibatan dan
kepedulian semua orang terhadap K3
• Setiap pekerja dan setiap individu wajib terlibat
dalam K3 dan peduli dengan kondisi tidak aman
dan berbahaya yang ada disekitarnya
• Setiap orang wajib melaporkan keadaan tidak aman
dan keadaan berbahaya (dengan menggunakan
kartu SMART)
62
SIM-K3
• SIM-K3 (Saling Ingat Mengingatkan dalam
K3) merupakan kunci keberhasilan program
SMART dalam perusahaan
• Saling ingat mengingatkan adalah ajaran
semua agama yang mengajar untuk berbuat
baik dan saling ingat mengingatkan dalam
kebaikan dan kebenaran
• Budaya K3 level tertinggi adalah
“interdependent” dimana setiap orang sudah
sadar untuk saling ingat mengingatkan satu
dengan lainnya
63
Safety Value
64
PENUTUP
One minute to write a safety rule
One hour to hold a safety meeting
One week to plan a safety program
One month to put it in operating
One year to win a safety award
One life time to make a safe worker
But it takes only, one second to destroy it
all with an accident.
67