Anda di halaman 1dari 62

Implementasi Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PENGERTIAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
PENGERTIAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
PENGERTIAN

Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara


sistematis dan independen terhadap
pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang
telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di perusahaan
Menciptakan
tempat kerja yang
aman dan sehat

Mencegah dan Menciptakan


mengurangi efisiensi dan
kecelakaan dan produktivitas
penyakit akibat kerja
kerja
PENERAPAN SMK3
Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan
nasional tentang SMK3.

Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagai pedoman


perusahaan dalam menerapkan SMK3.

Instansi pembina sektor usaha dapat


mengembangkan pedoman penerapan SMK3 sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Setiap tempat kerja :
• 100 orang atau lebih
dan atau,
• mengandung potensi bahaya tinggi yang
ditimbulkan oleh karakteristik proses atau
bahan produksi, yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
5 UNSUR DASAR SMK3

1. Penetapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja


2. Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja
3. Penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
4. Pengukuran dan evaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan
kerja
5. Peninjauan ulang peningkatan pelaksanaan sistim
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara
berkesinambungan oleh manajemen
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Kebijakan
Peninjauan
Ulang &
Peningkatan
Perencanaan
oleh manajemen
SMK3

Pengukuran
dan Penerapan
Evaluasi SMK3
• Inspeksi & Pengujian
• Audit SMK3
• Tindakan Perbaikan &
Pencegahan
Prinsip / Tahap I

“Organisasi perlu
mendefinisikan
kebijakan K3 serta
menjamin
komitmennya
terhadap SMK3”
 Komitmen tertulis dan ditanda tangani oleh
pengurus tertinggi dari tempat kerja
 Memuat visi dan tujuan perusahaan
 Kerangka dan Program kerja
 Dibuat melalui proses konsultasi dengan
wakil pekerja
 Disebarluaskan kepada seluruh pihak
(manajemen, pekerja, kontraktor, tamu dll)
 Bersifat dinamis
 Ditinjau secara teratur

Cat.: Kebijakan K3 tsb diatas diadakan penijauan ulang secara teratur


sesuai dengan perkembangan teknologi, standar dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Penetapan kebijakan K3
a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:

- identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;


- perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik;
- peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
- kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
yang berkaitan dengan keselamatan; dan
- penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang
disediakan.

b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus-menerus;


dan

c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat


pekerja/serikat buruh.
EHS/HSE/SHE
Health
HEALTH
Surveyllance

IDENTIFIKASI Environtment
IH Monitoring

Risk
Assessment
SAFETY

Penilaian
MANUSIA

Kecelakaan Penyakit
Kerja Akibat Kerja

Pencemaran

MESIN LINGKUNGAN
Potensial Hazard di Tempat Kerja
HEALTH RISK ASSESSMENT

No. Activity Hazard Employee Planning


Prinsip: Nacl + H2O menjadi NaOH + Cl2 + H2 C: NaCl, NaOH,Cl2, H2 13 org daily 1.Training:
CA 2: monopolar, 64 sel 10 org/ shift >MSDS
CA 3: bipolar, 6 sel, kapasitas 1/2 CA 2 (2 org di DCS) >Heat stress
Rotasi setiap >Ergonomi: work position
6 bln >Smoking
2. Haelth suveyllance:
Karyawan daily MCU vs health risk
> bongkar sel C: H2SO4, NaOH
> unloading H2SO4 P:heat stress
>cleaning filter

Karyawan shift
> Mengecek konsentrasi sample C: BRD, NaOH, Cl
> Mengisi check list P: heat stress
> Mengganti membran

Pada waktu shutdown: C: N, H


Nitrogen dipakai u/mengusir H

Pada waktu membersihkan elektrolisa C: aseton, debu


E: work position

Garam + WD, disaring u/menghilangkan Ca & Mg,C:+ Garam, Na2CO3, Ca2CO3, MgOH2 Sankyu
Na2CO3 menjadi Ca2Co3+MgOH2 H2SO4, Cl, busa garam
Garam diimport setiap 3 minggu @ 50,000 ton u/
Ca 1, 2 & 3
Dipakai H2SO4 u/mengikat H2) dari Chlorin
Heat
Vapor Chemical
Burn PERSONAL EFFECT HAZARD Dust
Ergonomi Noise
Vapor Chemical
Burn
Ergonomi
Heat
Injury
Load / Unload Radiation
Utility Area Oxidation Area PTA
dan material
1. Unloading CMA, CMB, Sodium Fosfat, HBr.
2. Handling Acetic Acid, Luwa Waste ( BM-403 ) 1. Caustik Wash ( Jalur pipa,Vessel dan
LAB aquipment lainnya )
Paraxilane 3. Loading NaOH, H2SO4, NaOCl, PAC, Liquid N2
4. Dumping/make up Sodium Bisulphate and HCl to 2. Frushing ( Jalur pipa,Vessel dan
tank, trace nutrient to AM-701 (CuSO4, FeSO4, MgO) Dust equipment lainnya )
1. Unloading HBr MDF 5. N2 purging AR-701, Drain ash, Ash. Noise 3. Mengambil sample ( Dryer dan silo ),
2. COULTER & ALPHINE 6. Logsheet on equalization basin ( Zat - HaC, PTA, BA Vapor Chemical BD-500 ( Zat - PTA )
3. Analysis BFM in BFM 7. Ergonomic ( Poor position for continuous activities, Burn 4. Hot Work di area Hidrogen
Room ( Zat - NH4OH ) Asam Sulfat related with chair, desk, keypad and monitor may Heat 5. Caustic Wash ( Zat - Caustic 5 % - 18
4. Oxidation, caused neurotical or muscules pain, some activities Ergonomi %)
OSBL/WWT, Utility are not ergonomic, fall from high position, repeated Radiation 6. Flushing BH-3107 ( Zat - Asam Asetat
Sample ( Zat - Hac, Nitrogen Liquid ovement, sitting too long ) {HaC} )
Px, HBr, N2SO4, 8. Computer radiation to eye 7. Gauging ( Zat - PTA, CTA, Nitrogen )
NaOH ) 9. High Nois >85 dB 8. Ganti Bag (Ove r Size Bag) Zat - PTA
5. XRF Instrument ( Zat - 10. Kejatuhan benda berat, tertabrak Fork lift,gunting, 9. Cleaning screen BP-708 A&B dengan
Radio Active )
NaOH / Caustic NEED : LIG ( Zat - PTA & Nitrogen )
cutter, kejatuhan drum, terbentur, terjatuh dari
6. Piping Gas instrument ketinggian, Skin Irritation
1. MSDS 10. Mengganti drum oli bekas ( Zat - Oli )
7. Poor position for
CMA & CMB 11. Kena Pipa Panas, tersembur air panas yang 2. SOP 11. Draw out CTA
continuous activities, bertekanan, Flammbel, Prest bite. 3. Freq 12. computer radiation to eye
related with chair, 13. Kejatuhan benda berat, tertabrak Fork
desk, keypad and lift,gunting, cutter, kejatuhan drum,
monitor may caused PTA terbentur, terjatuh dari ketinggian, Skin
neurotical or muscules Irritation
pain, some activities 14. Burn ( Kena Pipa Panas, tersembu r air
are not ergonomic, fall PAC & HAC WWT Area panas yang bertekanan, Flammbel,
from high position, Cold burning )
repeated ovement,
sitting too long NH4OH Heat
8. Computer radiation to Vapor Chemical NEED :
9.
eye
Decresing eye's
Burn All Employee / Silo A + B
1. MSDS
NaHSO3 Argonomi 2. SOP
sharpened Contractor 3. Freq
10. Skin Irritation
11. Infectious Disease HCl
12. Microorganisme
Sample PD / Store Dust
Injury
NEED :
Vapor Chemical
Burn 1. Tertabrak fork Lift 1. MSDS
Heat 2. Skin iritation 2. SOP
Dust 3. Debu PTA
Ergonomi Injury 3. Freq 1. Debu PTA
Radiation 4. Lama berdiri Dalam 2. Terjatuh dari Ketinggian
Back Injury pengisian Prodak PTA 3. Kejatuhan Benda Berat
Prinsip / Tahap II

“Organisasi harus
merencanakan untuk
memenuhi kebijakan,
target, dan sasaran
K3”
Perencanaan K3
Yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
rencana K3:

- hasil penelaahan awal;


- identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko;
- peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya; dan
- sumber daya yang dimiliki
RISIKO
Risiko didefinisikan sebagai : Efek Bahaya X Probability = Resiko

PROBABILITY
RESIKO L M H
H M H H
EFEK

M M M H
L L M M
..\..\..\PJK3 BONA OH SERVICES\KRAKATAU WAJAT
AMA\REPORT PT KWT\HRA PT KWT.xlsx
Evaluasi Risiko

Tentukan prioritas risiko

Lakukan pengambilan keputusan

Apakah risiko bisa Apakah risiko harus


diterima? dikendalikan?
(acceptable risk?) (risk reduction/control)?
Pengendalian Risiko
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya pengendalian risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. :
Evaluasi Risiko :
Yang perlu diperhatikan dalam evaluasi risiko :

 Metode pengendalian yang sudah ada (existing


controls)
 Standar dan peraturan (standards & regulations)
 Besarnya risiko (magnitude of the risk)
 Anggaran (budget) (?)
Prinsip / Tahap III

”Agar penerapan
berjalan secara efektif,
maka organisasi harus
mengembangkan
kemampuan dan
mekanisme pendukung
untuk mencapai
kebijakan, target, dan
sasaran K3”
Pelaksanaan rencana K3
Dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh
sumber daya manusia di bidang K3, prasarana,
dan sarana
1. Sumber daya manusia harus memiliki:
kompetensi kerja yang dibuktikan dengan
sertifikat; dan kewenangan di bidang K3 yang
dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi
dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang
berwenang
Pelaksanaan rencana K3
2. Prasarana dan sarana paling sedikit terdiri dari:
• — organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang
K3;
• — anggaran yang memadai;
• — prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan
serta pendokumentasian; dan
• — instruksi kerja.
Kegiatan dalam pemenuhan persyaratan K3.

a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat

Kegiatan a – f dilaksanakan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian


risiko.

Kegiatan g dan h dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya, investigasi dan analisa


kecelakaan
Agar kegiatan dapat berjalan
• Menunjuk SDM yang kompeten dan berwenang dibidang K3
• Melibatkan seluruh pekerja
• Membuat petunjuk K3
• Membuat prosedur informasi
• Membuat prosedur pelaporan
• Mendokumentasikan seluruh kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diintegrasikan dengan kegiatan manajemen


perusahaan
Prinsip / Tahap IV

PENGUKURAN DAN EVALUASI

“Organisasi perlu mengukur, memantau dan


mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan
tindakan pencegahan dan perbaikan”.
Pengukuran & Evaluasi

Melalui :

Inspeksi, Pemantauan,
Pengujian K3

Audit SMK3

Tindakan perbaikan dan pencegahan


Merupakan pengujian secara detail
dari suatu obyek seperti tempat
kerja yang khusus, departemen atau
bagian, unit, mesin, instalasi ataupun
proses.
Pemantauan dilakukan terhadap
 Lingkungan Kerja

 Kesehatan Personil
Pengujian dilakukan terhadap

• Kalibrasi terhadap peralatan sesuai dengan


Peraturan Perundangan & Standar yang
digunakan
• Alat dipelihara & dikalibrasi oleh petugas
berkompeten
Prosedur Inspeksi, Pemantauan
dan Pengujian
Secara umum meliputi :
Catatan harus
terpelihara dan
tersedia untuk
mereka yang
membutuhkannya
Personil
yang Pemilihan
melakukan peralatan dan
punya metode pengujian
keahlian untuk memelihara
memadai standar
• Pemeriksaan secara sistematik dan
independen untuk menentukan suatu
kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan
sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan dan dilaksanakan secara
efektif dan sesuai untuk mencapai
kebijakan dan tujuan perusahaan.
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI
AUDIT SMK3 INSPEKSI K3
• Upaya menemukan • Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm ketidaksesuaian dlm
penerapan sistem obyek
manajemen
• Mengukur kesesuaian
• Mengukur kesesuaian obyek terhadap
pelaksaanaan sistem standar
manajemen terhadap
standar • Berfokus pada obyek
• Berfokus pada
sistem manajemen
Lanjutan...

PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3


• Metode: • Metode:

pemeriksaan dokumen, pemeriksaan secara


verifikasi, wawancara teknis dan atau
dan observasi mendetil

• Pelaksanaan • Pelaksanaan
dengan jangka dengan jangka
panjang pendek
Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas


penerapan SMK3, dilakukan peninjauan
terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi
Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan dalam hal :

• terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;


• adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
• — adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
• terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan;
• — adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk epidemiologi;
• adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
• adanya pelaporan; dan/atau
• adanya masukan dari pekerja/buruh.
PENILAIAN PENERAPAN SMK3
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh
lembaga audit independen yang ditunjuk oleh
Menteri atas permohonan perusahaan
Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya
tinggi wajib melakukan penilaian penerapan
SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Hasil audit sebagai bahan pertimbangan dalam
upaya peningkatan SMK3
PELAPORAN AUDIT

Hasil audit dilaporkan kepada Menteri dengan


tembusan disampaikan kepada menteri
pembina sektor usaha, gubernur, dan
bupati/walikota.
PENGAWASAN SMK3
Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya

Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara


terkoordinasi dengan pengawas ketenagakerjaan
Hasil pengawasan digunakan sebagai dasar
dalam pembinaan
Pengawasan SMK3
• pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
• organisasi;
• sumber daya manusia;
• pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
• keamanan bekerja;
• pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan
SMK3;
• pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
• pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
• tindak lanjut audit.
Tinjauan Ulang & Peningkatan
Dilakukan oleh manajemen
meliputi :

Evaluasi penerapan SMK3

Tujuan, sasaran, & kinerja K3

Hasil audit SMK3

Evaluasi kebutuhan untuk peningkatan SMK3


ELEMEN , SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 28

2. Strategi Pendokumentasian 3 10
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 3 2
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 8 40
7. Standar Pementauan 4 15
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 11
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 13

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 7


11. Audit SMK3 1 4
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 16

12 ELEMEN 41 166
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3; (6)
pemeliharaan 1.2 Tanggungjawab dan wewenang utk
komitmen bertindak; (9)
1.3 Tinjauan ulang; (3)
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dgn
tenaga kerja. (10)

2. Strategi 2.1 Perencanaan Rencana Strategi K3; (5)


Pendokumentasian 2.2 Manual SMK3; (3)
2.3 Penyebarluasan Informasi K3. (2)
3. Peninjauan ulang 3.1 Pengendalian Perancangan; (4)
perancangan 3.2 Peninjauan ulang Kontrak. (4)
(Design) dan
Kontrak

4. Pengendalian 4.1 Persetujuan dan pengeluaran


Dokumen dokumen; (4)
4.2 Perubahan dan modifikasi dokumen (3)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
5. Pembelian 5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa; (4)
5.2 Sistem verifikasi utk brg & jasa yg dibeli
5.3 Kontrol barang dan jasa yg dipasok (1)
pelanggan;
(2)

6. Keamanan 6.1 Sistem Kerja; (9)


bekerja 6.2 Pengawasan; (5)
berdasarkan 6.3 Seleksi dan Penempatan Personil; (2)
SMK3
6.4 Lingkungan Kerja; (4)
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi; (9)
6.6 Pelayanan; (2)
6.7 Kesiapan untuk menangani keadaan
darurat; (7)
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan; (2)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
7 Standar 7.1 Pemeriksaan Bahaya; (6)
Pementauan 7.2 Pemantauan Lingkungan Kerja; (2)
7.3 Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian; (2)
7.4 Pemantauan Kesehatan. (5)

8. Pelaporan dan 8.1 Pelaporan Keadaan Darurat; (1)


Perbaikan 8.2 Pelaporan Insiden; (2)
Kekurangan 8.3 Penyelidikan Kecelakaan Kerja; (6)
8.4 Penanganan Masalah; (2)

9. Pengelolaan 9.1 Penanganan secara manual dan


Material dan mekanis;(4) (4)
Perpindahannya 9.2 Sistem Pengangkutan, penyimpanan dan
Pembuangan;(3) (3)
9.3 Bahan-bahan Berbahaya.(6) (6)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
10. Pengumpulan dan 10.1 Catatan K3; (5)
Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3. (2)

11. Audit SMK3 11.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3.


(4)
12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan; (8)
Keterampilan dan 12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan
Kemampuan. Supervisor; (2)
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja; (3)
12.4 Pelatihan untuk Pengenalan bagi
Pengunjung dan Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus. (2)
(1)
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
Penilaian Kriteria
• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
• Kategori Mayor
 Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
 Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di
beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan
acuan lainnya.
PEDOMAN PENILAIAN
PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
_1.pdf
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN
SMK3
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3
Tingkat Pencapaian Penerapan
Kategori
Perusahaan 0-59% 60-84% 85-100%

Kategori tingkat Tingkat Penilaian


Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
awal Penerapan
Penerapan Kurang Penerapan Baik
(64 kriteria) Memuaskan

Kategori tingkat Tingkat Penilaian


Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
transisi Penerapan
Penerapan Kurang Penerapan Baik
(122 kriteria) Memuaskan

Kategori tingkat Tingkat Penilaian


Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
lanjutan Penerapan
Penerapan Kurang Penerapan Baik
(166 kriteria) Memuaskan
Pengukuran terhadap kinerja
 AUDIT SMK3 (sistematis dan independent)
Kecil Sedang Besar
64 K 122 K 166 K

0-59% Tindakan hukum Tindakan hukum Tindakan Hukum

60-84 Bendera Perak. . Bendera perak. Bendera perak


Sertf. Perak Sertifikat perak Sertifikat perak

85-100 Bend.Emas. Bendera Emas. Bendera Emas


Sertifikasi Emas Sertifikat emas Serifikat emas
• Bendera Emas : Diberikan kepada perusahaan
dengan tingkat pencapaian penerapan 85-
100%
• Bendera Perak : Diberikan kepada perusahaan
dengan tingkat pencapaian penerapan 60 –
84%.
 Ditanda
tangani Menteri
 Berlaku 3 th

Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan
SANKSI ADMINISTRATIF

Sesuai Pasal 190 UU No. 13/03, Pelanggaran Pasal 87 dikenakan


sanksi administratif, berupa:

a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh
alat produksi;
h. pencabutan ijin.
Tanpa Sistim Manajemen K3

Fire drill
Pelatihan Pemeriks
K3 aan
P3K Pengujian Kesehatn

Work Bahan
Ergonomi permit Kimia
Bahaya
Pelaporan Mekanik
Perundan
gan K3 Risk
Komunika Pmrksaan Assessme
si K3 nt Pembelian
Lingkunga
Dokumen Audit K3
n
tasi K3
Pengelola
an B3
Komunika
Manual si
Promosi K3
K3
P2K3
Failure of management
Dengan Sistim Manajemen K3
Pemeriks
Pelatihan Perundan
Fire drill Pengujian aan
K3 gan K3
Kesehatn

Bahaya Work K3 Bahan


P3K Ergonomi
Mekanik permit Kimia
Promosi
Pmrksaan P2K3
K3 Risk
Komunika Komunika
Pelaporan Assessme
si K3 si Lingkunga
nt
n
Dokumen Pengelola Pembelia Manual
Audit K3
tasi K3 an B3 n K3

SMK3
Na
tu ra SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3
l In
sti
nc (Bradley curve)
ts
Sup
Injury Rates

e rvis
ion

Self
Teams

Reactive Dependent Independent Interdependent


 Safety by Natural  Management  Personal Knowledge,
Commitment Commitment, and
 Help Others Conform
Instinct  Condition of
 Compliance is the Standards
 Others’ Keeper
Employment  Internalization  Networking Contributor
Goal  Fear/Discipline
 Delegated to Safety  Personal Value  Care for Others
 Rules/Procedures  Organizational Pride
Manager  Supervisor Control,  Care for Self
 Lack of Management Emphasis, and Goals  Practice, Habits
Involvement  Value All People  Individual Recognition
 Training

Engineering OSH - MS Behavioral


Control Safety

Anda mungkin juga menyukai