Anda di halaman 1dari 26

Hazard

Psikologi
Dosen Pengampu:
Reny Indrayani, S.KM., M.KKK.
Anggota Kelompok
Dhona Sugesti Herera P. 202110101044
Adelia Rossa Amrief C. 202110101048
Defa Shinta Anggraeni M. 202110101076
Elya Rahmawati 202110101127
Kuni Faizatal Laili 202110101151
Riyantani Kusuma Dewi P. 202110101152
TABLE OF CONTENTS

01 Definisi Hazard
Psikologi 02 Regulasi Hazard
Psikologi

02 Bentuk-Bentuk Hazard
Psikologi 04 Instrumen Pengukuran
Faktor Psikologi
HAZARD
PSIKOLOGI
Hazard Psikologi
Hazard psikologi adalah suatu bentuk potensi bahaya
yang dapat mengancam kesehatan mental para
pekerja dan risiko penurunan produktifitas pekerja.

Bahaya psikososial ditetapkan oleh International Labour


Organization (ILO, 1986) dalam kaitannya dengan
interaksi antara pekerja, organisasi dan manajemen
kerja serta kondisi lingkungan kerja.
Identifikasi bahaya psikologi ditempat kerja :

Aspek dari hazard psikologi membahas 2 aspek yaitu job content yang
meliputi beban kerja, desain tugas, jadwal kerja dan peralatan kerja
dengan job context yang meliputi hubungan interpersonal,
perkembangan karir serta kebijakan dan pengawasan.

Identifikasi bahaya psikologi yang rentan terjadi di lingkungan kerja


antara lain :
1. Beban kerja yang berlebihan > Memicu stress kerja
2. Lingkungan dan budaya kerja yang tidak sehat > Memicu burn out
3. Tekanan sosial dan tekanan eksternal dalam kerja > Memicu
penurunan motivasi kerja
4. dll
Bentuk-Bentuk
Hazard
Psikologis
STRESS KERJA
Menurut Handoko (2008) stress kerja merupakan suatu keadaan
yang tidak menyenangkan yang dialami seseorang ketika bekerja
yang disebabkan oleh suatu kondisi ketegangan yang dapat
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi fisik seseorang.

Secara umum, seseorang yang mengalami stres pada pekerjaan


akan menampilkan gejala-gejala yang meliputi 3 aspek, yaitu :
Physiological, Psychological dan Behavior. (Robbins, 2003)
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi stress kerja
Faktor Internal
Meliputi :
1. Motivasi individu
2. Lingkungan dan dukungan sekitar individu
3. Permasalahan individu seperti masalah ekonomi, keluarga, dll
4. Karakteristik dan kesehatan mental individu

Faktor Eksternal
Meliputi :
1. Beban dan budaya lingkungan kerja
2. Dukungan serta manajemen lingkungan kerja
3. Permasalahan terkait pengembangan karir di tempat kerja
4.
BURN OUT
Definisi Burn Out

Burn out merupakan suatu kondisi


lanjut akibat ketidakmampuan
pekerja dalam mengelola atau
manajemen stress kerja yang terjadi
dalam kurun waktu yang lama atau
berkepanjangan (Marisa & Utami,
2021).
Faktor Penyebab Burn Out

Faktor Internal Faktor Eksternal


Faktor internal penyebab Faktor eksternal penyebab
burn out meliputi hal-hal burn out biasanya memiliki
yang berkaitan dengan tiap kaitan erat dengan hal-hal
individu pekerja. Contohnya yang ada di tempat kerja.
seperti, jenis kelamin Contohnya seperti, beban
pekerja, usia pekerja, status kerja, masa kerja, konflik
perkawinan, dan kepribadian antar pekerja, ambiguitas
pekerja. penugasan, serta lingkungan
kerja itu sendiri.
MOTIVASI
KERJA
DEFINISI MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata movere yang
artinya dorongan atau daya penggerak.

MOTIVASI KERJA
DEFINISI Motivasi kerja merupakan suatu keinginan
atau dorongan yang timbul dalam diri para
pekerja untuk melakukan pekerjaan
sehingga berdampak terhadap
meningkatnya semangat kerja secara
optimal agar dapat mencapai tujuan
perusahaan dan berdampak positif terhadap
kinerja perusahaan (Edward, 2022).
FAKTOR PENYEBAB
TIMBULNYA MOTIVASI KERJA
Menurut penelitian Fredick Hezberg, dkk yang dikutip oleh Wirawan,
2013 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja
meliputi :

01 02
FAKTOR MOTIVASI FAKTOR PENYEHAT
Faktor yang ada dalam pekerjaan, Faktor yang memiliki fungsi untuk
yang dapat menimbulkan mencegah terjadinya ketidakpuasan
kepuasan kerja dan kemauan kerja, contohnya seperti pemberian
untuk bekerja lebih keras. reward kepada pekerja yang disiplin
dalam melakukan pekerjaan.
Fredick Hezberg, dkk juga mengemukakan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi rendahnya motivasi kerja meliputi
supervise atau pengawasan yang kurang baik oleh atasan,
hubungan interpersonal antar para pekerja, kondisi kerja
fisik yang kurang memadai, yang tidak sesuai dengan
pekerjaan yang diberikan, kebijakan dan praktik
perusahaan yang tidak sesuai, benefit dari pekerjaan yang
didapatkan (Musdalifah et al., 2021).
REGULASI HAZARD PSIKOLOGI

Permenaker No 5
Tahun 2018
Bab II bagian 6 Pasal 24 dan
25

- Jenis Potensi bahaya


faktor psikologi
- Pengukuran dan
pengendalian faktor
psikologi
JENIS POTENSI BAHAYA
FAKTOR PSIKOLOGI
(Menurut Permenaker No. 5 Tahun 2018)

Ketidakjelasan/ketaksa Konflik peran Beban kerja berlebih


an peran secara kualitatif

Beban kerja berlebih Pengembangan karier Tanggung jawab


secara kuantitatif terhadap orang lain
PENGENDALIAN BAHAYA FAKTOR
PSIKOLOGI MELALUI MANAJEMEN STRESS
(Menurut Permenaker No. 5 Tahun 2018)

● Melakukan pemilihan, penempatan, dan pendidikan pelatihan bagi Tenaga Kerja;


● Mengadakan program kebugaran bagi Tenaga Kerja;
● Mengadakan program konseling;
● Mengadakan komunikasi organisasional secara memadai;
● Memberikan kebebasan bagi Tenaga Kerja untuk memberikan masukan dalam proses
pengambilan keputusan;
● Mengubah struktur organisasi, fungsi dan/atau dengan merancang kembali pekerjaan yang
ada;
● Menggunakan sistem pemberian imbalan tertentu; dan/atau
● Pengendalian lainnya sesuai dengan kebutuhan
Instrumen
Pengukuran
INSTRUMEN PENGUKURAN RISIKO PSIKOLOGI
Survei Diagnosis Stress Kerja
Kuesioner ini dirancang untuk mengetahui sejauh mana berbagai
kondisi pekerjaan menjadi sumber stress seseorang. Responden
diminta memilih seberapa sering kondisi tersebut menimbulkan
stress
1. Bila kondisi yang diuraikan tidak pernah menimbulkan stress
2. Bila kondisi yang diuraikan jarang sekali menimbulkan stress
3. Bila kondisi yang diuraikan jarang menimbulkan stress
4. Bila kondisi yang diuraikan kadang-kadang menimbulkan
stress
5. Bila kondisi yang diuraikan sering menimbulkan stress
6. Bila kondisi yang diuraikan sering kali menimbulkan stress
7. Bila kondisi yang diuraikan selalu menimbulkan stress
DAFTAR PUSTAKA
Edward, Y. R. (2022). Dampak Budaya Organisasi Motivasi Kerja. Jakad Media Publishing
Musdalifah, Miftahul Chaerat, & Nur Alfi Syahri. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan di Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Edu-Leadership, 1(1).
Marisa, P. A. A., & Utami, L. H. (2021). Kontribusi Stres Kerja dan Hardiness pada Burnout
Pekerja. Jurnal Psikologi Integratif, 9(1), 29–40.
Santoso, M. D. Y. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Burnout pada Tenaga
Kesehatan dalam Situasi Pandemi COVID-19. Jurnal Keperawatan Tropis Papua,
04(01), 1–9.
Zulkarnain. (2011). Dampak Burnout Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja Pada Pekerja
Public Service. Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59, 3(2), 338–345..
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018. (2018). Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018.
https://jdih.kemnaker.go.id/asset/data_puu/Permen_5_2018.pdf
THANK
YOU! CREDITS: This presentation
template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai