Anda di halaman 1dari 31

KONSEP PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT BIDANG
KESEHATAN

Taufan Asrisyah Ode


Peminatan PKIP FKM UNEJ
Potret Masalah
Kesehatan Masyarakat di
Indonesia
Konsep Dasar Pemberdayaan
• Proses sebagai akibat dari individu memiliki
otonomi, motivasi dan keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka
dalam satu cara yang memberikan mereka rasa
kepemilikan dan pemenuhan atas tujuan-tujuan
organisasi (Lowe, 1995)
• Keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya,
memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan
dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun
sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial
dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya (Suharto, 2005)
Dimensi Pemberdayaan (Effendy, 2002)
Maintaining
03
Empowering
Enabling 01
02
Asumsi Teori Pemberdayaan (Mikkelsen, 1999)
1. Masyarakat harus memperoleh proyek pembangunan yang
ditentukan sendiri
2. Masyarakat memiliki kemampuan dan hak untuk menyatakan
pikiran serta kehendak mereka
3. Tujuan pembangunan dapat dicapai secara harmonis dan konflik
antara kelompok masyarakat direndam melalui pola demokrasi
setempat
4. Pembangunan menjadi positif bila ada partisipasi masyarakat
setempat
Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemampuan individu, keluarga serta masyarakat
untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan
yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses
pemecahan masalah melalui pendekatan
Pemberdayaan sebagai edukatif dan partisipatif serta memperhatikan
salah satu strategi utama kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat
dalam pembangunan
Kesehatan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat,
yang selanjutnya disingkat UKBM adalah wahana
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat,
dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama
masyarakat, dengan pembinaan sektor kesehatan,
lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait
lainnya
Strategi Pemberdayaan Masyarakat
a. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali dan mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi;
b. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan
masyarakat;
c. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;
d. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku
kepentingan;
e. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor,
lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan,
dan swasta;
f. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya
berbasis kearifan lokal; dan
g. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau
kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat (Ibrahim dan Irianto, 1995)

1. Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian integral dari proses pembangunan masyarakat


2. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pelestarian prasarana yang akan dan telah
dibangun
3. Pemberdayaan masyarakat menempatkan manusia sebagai subjek pembangunan
4. Pemberdayaan masyarakat berusaha membantu masyarakat mengenal potensinya dan
mengembangkannya menjadi berdaya guna
5. Pemberdayaan masyarakat berusaha meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang
produktif, kreatif dan mampu secara mandiri berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan
6. Pemberdayaan masyarakat memberikan kepercayaan, kesempatan dan keleluasaan kepada
masyarakat mengembangkan potensinya
7. Pemberdayaan masyarakat mengembangkan tumbuhnya partisipasi masyarakat yang berupa
tenaga, pikiran dan materi
8. Pemberdayaan masyarakat dilandasi filsafat menolong dirinya sendiri dan partisipasi anggota
masyarakat
Paradigma Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
a. Kesehatan ibu, bayi dan balita;
b. Kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
c. Kesehatan usia produktif;
d. Kesehatan lanjut usia;
e. Kesehatan kerja;
f. Perbaikan gizi masyarakat;
g. Penyehatan lingkungan;
h. Penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular;
i. Kesehatan tradisional;
j. Kesehatan jiwa;
k. Kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan; dan
l. Kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang
dibutuhkan oleh masyarakat setempat
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan melalui 6 tahap:

1 PENGENALAN
KONDISI WILAYAH

6 PEMBINAAN
KELESTARIAN
SURVEY
MAWAS D IRI
2

5 PELAKSANAAN
KEGIATAN U KBM
MUSYAWARAH
DESA/KELURAHAN 3
Pendampingan Fasilitator

4 PERENCANAAN
PARTISIPATIF

Setiap tahapan dilaksanakan oleh masyarakat dengan


pendampingan fasilitator/pendamping teknis
1 PENGENALAN KONDISI WILAYAH
Pengenalan kondisi wilayah dilakukan dengan mengkaji

DATA KESEHATAN MASYARAKAT :


Data terkait penyakit menular dan tidak menular
Data terkait kesehatan lingkungan
Data terkait KIA
Data terkait Gizi Masyarakat
Data terkait Imunisasi
Data UKBM (Posyandu)

DATA PROFIL DESA :


Keadaan Geogra s Desa
Keadaan Demogra Desa
Keadaan Sosial dan Pendidikan
Keadaan Ekonomi
Kependudukan
Kondisi Pemerintahan Desa
Sarana Umum
2 SURVEI MAWAS DIRI

Survei mawas diri dilakukan untuk mengetahui :


masalah kesehatan yang ada di masyarakat
dan urutan prioritas penanganannya
faktor penyebab masalah kesehatan, termasuk
perilaku berisiko, non-perilaku/lingkungan,
dan kebijakan yang ada di masyarakat; dan
potensi yang dimiliki desa/kelurahan untuk
mengatasi masalah kesehatan termasuk
keberadaan UKBM.
Tabel hasil pengenalan Tabel masalah kesehatan
kondisi wilayah yang dirasakan masyarakat
No Masalah Kesehatan No Masalah Kesehatan
1 Diare 1 Gatal-gatal
2 Hipertensi 2 Mencret
3 Diabetes 3 Sampah berserakan
4 D/S rendah 4 Buang air besar di sawah
5 Asi eksklusif rendah 5 Batuk-batuk
6 Merokok di dalam rumah 6 Balita banyak yang kurus
7 Kecelakaan kerja 7 Banyak orang stres/depresi
8 ……….. 8 ………….
Diperoleh dari data Penyakit di Puskesmas, Pendataan Diperoleh pada saat Pra-SMD yang merupakan
Keluarga Sehat, Sistem Informasi Posyandu (SIP) dll permasalahan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat

No Masalah Kesehatan
1 Diare
Permasalahan kesehatan yang ada
2 D/S Rendah dalam data Puskesmas dan yang
dirasakan masyarakat, dianalisa dan
3 ASI Eksklusif Rendah dimusyawarahkan untuk dicari
4 Merokok di dalam rumah prioritas permasalahan kesehatan
yang akan diintervensi
Tabelpenggabungan pengenalan Tabelpenentuan prioritasmasalahkesehatan
kondisi wilayahdanpenyakit
yang dirasakan masyarakat melaluimetodeUSG

No Masalah Kesehatan No Masalah Kesehatan U S G TOTAL Rank


1 Diare 1 Diare 3 4 5 12 2
2 D/S Rendah 2 D/S Rendah 5 5 4 14 1
3 ASI Eksklusif Rendah 3 ASI Eksklusif Rendah 4 3 3 10 3
4 Merokokdi dalam rumah 4 Merokokdi dalam rumah 2 2 2 6 4

Permasalahan yang telah disepakati Penilaian diisi dengan menggunakan skala


ditentukan prioritas masalahnya dengan likert 1-5 (5 = sangat besar dan 1 = sangat
MUSYAWARAH MUFAKAT atau menggu- kecil).
nakan metode USG : Pengisian pada masing-masing kolom U, S,
KETERDESAKAN : seberapa mendesak dan G tidak boleh memiliki nilai yang sama.
permasalahan itu untuk segera
diselesaikan (U). Jika nilai total permasalahan kesehatan sama,
maka dicari nilai KEMUNGKINAN (F) yang
SERIUS : Seberapa serius permasalahan merupakan seberapa memungkinkan
itu untuk segera diselesaikan (S). permasalahan kesehatan itu untuk segera
PERKEMBANGAN : seberapa memung- diselesaikan.
kinkan permasalahan itu menjadi
berkembang dan memburuk jika tidak
segera diselesaikan (G).
Tabelinstrumen survei mawasdiriyg disusun
timpelaksana bersama fasilitator

No MASALAH KESEHATAN U S G TOTAL RANK Nomor Rumah :


1 Diare 3 4 5 12 2 RT/RW :
2 D/S Rendah 5 5 4 14 1 JAWABAN
FAKTOR PENYEBAB/FAKTOR RISIKO
3 ASI Eksklusif Rendah 4 3 3 10 3 YA TIDAK
4 Merokok didalam 2 2 2 6 4 PERILAKU
rumah - Kerja pada hari buka posyandu
- Pengasuh tidak bisa membawa anak
ke Posyandu
Masalah kesehatan yang menjadi
NON-PERILAKU
prioritas disusun menjadi instrumen
SMD dengan memperhatikan faktor Lingkungan
- Posyandu jauh dari tempat tinggal
perilaku dan non perilaku (lingkungan - Perlengkapan Posyandu tidak memadai
dan kebijakan) dari permasalahan - Kader Posyandu kurang dari 5 orang
kesehatan tersebut. Ditanyakan Kebijakan
potensi sumber daya yang dimiliki - Belum ada penganggaran kegiatan Posyandu
masyarakat untuk mengatasi dari APBDes
permasalahan tersebut. POTENSI SUMBER DAYA MASYARAKAT
- Kelompok pengajian ibu-ibu
Dalam instrumen SMD perlu diperhatikan - Pos Ronda yang tidak terpakai yang posisinya lebih dekat dari
keseragaman sifat pernyataan (positif atau Posyandu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan Posyandu
negatif) untuk memudahkan rekapitulasi
Tabelceklisrekapitulasihasilsurveimawasdiri
FAKTOR PENYEBAB/ R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 dst Total
Berdasarkan instrumen yang telah
FAKTOR RISIKO diisi pada proses SMD dilakukan
rekapitulasi faktor penyebab/risiko
PERILAKU
yang paling banyak dilakukan/
- Kerja pada hari buka posyandu √ √ - √ - √ √ 5 ditemukan di masyarakat.
-anak
Pengasuh tidak membawa √ √ - √ - - √ 4
ke Posyandu

Lingkungan :
-Posyandu jauh dari
tempat tinggal
-Merasa perlengkapan
- - √ - √ √ √ 4
Posyandu tidak
memadai
-Merasa Kader tidak
√ √ √ √ √ √ √ 7
bisa memberikan
informasi yang √ √ √ √ √ √ √ 7
dibutuhkan

Kebijakan
Ket :R = Rumah
Sasaran SMD disesuaikan dengan masalah
prioritas yang di survei, seperti :
Rumah yang memiliki balita
Rumah yang memiliki anggota keluarga Dilakukan juga observasi lingkungan
dengan penyakit tertentu yang menjadi catatan tambahan
Rumah yang memiliki kandang ternak dalam proses SMD.
Seluruh rumah di dusun X yang banyak
terdapat penyakit diare, dst.
Identi kasi Perilaku Penyebab Masalah Stunting

Permasalahan Perilaku saat ini Perilaku layak/ Perilaku yang


antara diharapkan

Belum semua ibu


balita membawa Orang tua balita Datang ke Rutin membawa
anaknya ke tidak setiap bulan Posyandu dan anak ke Posyandu
Posyandu setiap dipantau tumbuh memantau setiap bulan untuk
bulan untuk kembangnya pertumbuhan dan dipantau tumbuh
memantau
tumbuh kembang perkembangan anak kembangnya

1 2 3 4
3 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

Musyawarah masyarakat desa dilakukan untuk :


menyosialisasikan program kesehatan dan
hasil survei mawas diri;
menyepakati urutan prioritas masalah
kesehatan yang hendak ditangani;
menyepakati kegiatan yang akan dilaksanakan
melalui UKBM atau kegiatan lain yang
memberdayakan masyarakat;
memetakan data/informasi potensi dan
sumber daya desa/kelurahan; dan
menggalang partisipasi warga desa/kelurahan
untuk mendukung Pemberdayaan Masyarakat
Susunan acara musyawarah masyarakat desa
Waktu Kegiatan Pelaksana Alat dan Bahan Peran Kader Penanggung Jawab
Draf Sambutan Menyiapkan
08.00-08.10 Pembukaan Kepala Desa dan Arahan peralatan yang
dibutuhkan
Penyampaian Perwakilan tim Flipchart/Laporan Menyiapkan peta
08.10-08.30 Hasil SMD pelaksana SMD hasil SMD desa dan tabel
rekapitulasi SMD
Penentuan prioritas
penanganan masalah Pendamping Teknis Flipchart, Spidol Mencatat dan
08.30-09.00 pemberdayaan merekap hasil
masyarakat diskusi
Penentuan kegiatan Flipchart, Spidol, Mencatat dan
dalam rangka meng-
atasi kegiatan Kepala Desa matriks rencana merekap dan
kegiatan diskusi
Penutupan Kepala Desa

Musyawarah masyarakat desa dihadiri oleh Kepala


Waktu pelaksanaan musyawarah Desa dan jajarannya, Kepala BPD, tim pelaksana
masyarakat desa dilakukan sesuai SMD, perwakilan Puskesmas, Bidan Desa,
dengan kesepakatan dan jadwal pendamping teknis pemberdayaan masyarakat,
yang telah disepakati. Kader Pembangunan Manusia, Kader Posyandu,
tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
PENYEBABMASALAH
YANGDIDAPAT MELALUI
HASIL REKAP SMD
PENYEBAB STRATEGI INDIKATO
SASARAN MASALAH TUJUAN INTERVENSI KEGIATAN R
KEGIATAN

Primer Tidak tau Mengetahui Pemberdayaan


Ibu/pengasu masyarakat
h balita manfaat manfaat
pemantauan pemantauan dengan
tumbuh kembang tumbuh kembang didukung media
KIE di Posyandu
Sekunder belum dapat Mampu Pemberdayaan
Kader melakukan melakukan masyarakat
penyuluhan penyuluhan dengan upaya
dengan baik dengan baik peningkatan
kapasitas

Tersier Kades belum Kades memiliki


Kades memiliki komitmen dan advokasi
komitmen dalam mengupayakan
pengembangan sumberdaya untuk
posyandu pengembangan
posyandu
4 PERENCANAAN PARTISIPATIF
Tahap perencanaan partisipatif , dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah desa/kelurahan,
dan Kader.

Perencanaan partisipatif mencakup :


UKBM yang akan dibentuk atau diaktifkan
kembali, dan/atau kegiatan lain yang member-
dayakan masyarakat yang akan dilaksanakan;
sarana prasarana yang diperlukan untuk
Pemberdayaan Masyarakat; dan
rencana anggaran, jadwal pelaksanaan,
sasaran kegiatan, dan penanggung jawab.
JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN PENANGGUNG PETUGAS YANG
JAWAB TERLIBAT

JADWAL TEMPAT INDIKATOR


JENIS KEGIATAN SUMBER DANA KEGIATAN KEGIATAN KEBERHASILAN

1 Hasil perencanaan partisipatif diarahkan 2 Hasil perencanaan partisipatif


pada kegiatan yang termasuk kewenangan yang memerlukan dukungan
lokal berskala desa dan bersifat kearifan puskesmas dapat menjadi
lokal. Kegiatan perencanaan partisipatif pedoman bagi puskesmas dalam
menjadi pedoman bagi pemerintah desa/ menyusun rencana usulan
kelurahan untuk menyusun rancangan kegiatan puskesmas.
rencana kerja pemerintah desa/kelurahan
dan daftar usulan rencana kerja pemerin-
tah desa/kelurahan.
5 PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan yang telah direncanakan dalam
perencanaan partisipatif dilakukan oleh
masyarakat melalui UKBM atau kegiatan
lain berupa penggerakan masyarakat
dengan dampingan dari pendamping
teknis terkait.

Dilakukan juga pencatatan dan pelaporan


terkait pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan evaluasi.
Pencatatan dalam kegiatan UKBM menggu-
nakan format laporan masing-masing
UKBM
POS PELAYANAN TERPADU
Salah satu UKBM yang dapat dikembangkan oleh
Masyarakat dalam upaya pencegahan stunting
adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Posyandu memiliki 5 kegiatan utama, yaitu KIA,
KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare
Selain melakukan kegiatan dalam upaya
peningkatan kesehatan masyarakat, Posyandu
juga dapat melakukan dan mengembangkan
kegiatan layanan sosial dasar lainnya yang
dibutuhkan masyarakat.
Secara kelembagaan Posyandu merupakan
Lembaga Kemasyarakat Desa (LKD) dan merupa-
kan salah satu kewenangan lokal berskala desa.
Pencatatan kegiatan Posyandu dilakukan dengan
menggunakan Sistem Informasi Posyandu
PEMBINAAN POSYANDU
Pembinaan Posyandu meliputi
POKJANAL pembinaan kelembagaan dan teknis :
KEMENKES MASING2 KEMENDAGRI
& DINKES TINGKATAN & DINAS PMD Pembinaan Kelembagaan diberikan
oleh Kementerian Dalam Negeri,
Dinas PMD, Camat dan Kades/Lurah.
Pembinaan Kelembagaan diberikan
kepada Posyandu selaku Lembaga
TEKNIS KELEMBAGAAN Kemasyarakatan Desa.
Pembinaan Teknis diberikan oleh
Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan serta Puskesmas.
Pembinaan Teknis diberikan kepada
Posyandu selaku Upaya Kesehatan
UKBM LKD Bersumber daya Masyarakat.
6 PEMBINAAN KELESTARIAN

Pembinaan kelestarian Sosialisasi


diarahkan untuk menjamin
pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakatdapat berlangsung
Pertemuan Pemantauan
secara berkesinambungan berkala & Evaluasi
sesuai dengan tujuanyang ingin
dicapai. Pembinaan kelestarian
dilaksanakan oleh masyarakat
bersamapemerintah desa/
kelurahan dan pendamping
teknis sesuai dengan kebutuhan
masyarakatdesa/kelurahan Orientasi Penerbitan
bagi kader peraturan lokal
Prinsip Pemberdayaan Bidang Kesehatan
Kesukarelaan
Otonom
Keswadayaan

Partisipatif
Egaliter
Demokratis
Keterbukaan
Kebersamaan
Akuntabilitas
Desentralisasi
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan juga melandaskan pada:
1. Prinsip-prinsip menghargai yang lokal, yang mencakup:
pengetahuan lokal, keterampilan lokal, budaya lokal, proses lokal,
dan sumber daya lokal.
2. Prinsip-prinsip ekologis, yang meliputi: keterkaitan, keberagaman,
keseimbangan, dan keberlanjutan
3. Prinsip-prinsip keadilan sosial dan hak asasi manusia, yang tidak
merugikan dan senantiasa memberikan manfaat kepada semua
pihak

Anda mungkin juga menyukai