Anda di halaman 1dari 12

PELAYANAN KESEHATAN DALAM SKN

KELOMPOK 3
1.SANDRA GUSFITA 22222042
2. APRILIA DWI KARTIKA 22222028
3. REVI RAHMAYANTI 22222039

”KONSEP DETERMINAN KESEHATAN DAN KESEHATAN


KELOMPOK MASYARAKAT BAWAH”
MENURUT BLOOM, 1978,

yang termasuk ke dalam determinan


DETERMINAN kesehatan meliputi genetic, lingkungan,
peleyanan kesehatan, dan perilaku individu.

Determinan Kesehatan adalah faktor-faktor MENURUT SIMON-


yang menentukan dan mempengaruhi ( MORTON,DAN GREEN1995
membentuk) status kesehatan dari individu
atau masyarakat. sama dengan bloom namub bedanya adalah untuk
determinan lingkungan ebih dispesifikan menjadi
lingkungan fisik dan lingkungan social.

MENURUT SIMON-
MORTON
meliputi ekonomi, agama, gender, budaya, demografi,
populasi penduduk. Status ekonomi seringkali
mempengaruhi status kesehatan individu.
TEORI BLOOM
Ada 4 yang dikaji :
PERILAKU
MASYARAKAT LINGKUNGAN PENKES GENETIK

budaya hidup Terjadinya penumpukan Pelayanan kesehatan memperhatikan


bersih dan sehat sampah yang tidak yang berkualitas status gizi balita
harus dapat dapat dikelola dengan sangatlah sebab pada masa
baik, polusi udara, air dibutuhkan.Masyarakat inilah perkembangan
dimunculkan dari
dan tanah juga dapat membutuhkan posyandu,
dalam diri otak anak yang
menjadi penyebab. puskesmas, rumah sakit
masyarakat untuk menjadi asset kita
Upaya menjaga dan pelayanan
menjaga dimasa
lingkungan menjadi kesehatan lainnya untuk
mendatang.Namun
kesehatannya. tanggung jawab semua membantu dalam
mendapatkan masih banyak saja
berolah raga, pihak untuk itulah perlu
pengobatan dan anak Indonesia yang
tidurcl cukup, kesadaran semua pihak.
perawatan kesehatan. status gizinya kurang
tidak merokok,
bahkan buruk.
DETERMINAN YANG PENGARUHI
STATUS KESEHATAN

Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum


(1974) mengatakan bahwa adanya 4
determinan utama yang mempengaruhi
derajat kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat.
a). lingkungan
b). perilaku
c). pelayanan Kesehatan
d).keturunan atau herediter.
FAKTOR LAIN
mempengaruhi atau menentukan terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.

1. faktor makanan :Mereka yang memelihara tubuhnya dengan


makanan yang cocok, menikmati tubuh yang benar-benar
sehat.Kecocokan makanan ini menurut waktu, jumlah, dan harga
yang tepat.

2.pendidikan/tingkat pengetahuan :Biasanya, orang yang


berpendidikan (dalam hal ini orang yang menempuh pendidikan
formal) mempunyai resiko lebih kecil terkena penyakit atau
masalah kesehatan lainnya dibandingkan dengan masyarakat yang
awam dengan kesehatan.
Lanjut…
3.faktor sosioekonomi : Dalam masalah gizi buruk misalnya,
masyarakat dengan tingkat ekonomi dan berpendapatan rendah
biasanya lebih rentan menderita gizi buruk.Hal tersebut bisa terjadi
karena orang dengan tingkat ekonomi rendah sulit untuk
mendapatkan makanan dengan nilai gizi yang bisa dibilang layak..

4.faktor latar belakang budaya : Indonesia yang terbentang dari


Sabang sampai Merauke memiliki beribu-ribu suku dengan adat istiadat
yang berbeda-beda pula. Sebagian dari adat istiadat tersebut ada
yang masih bisa dibilang “primitif” dan tidak mempedulikan aspek
kesehatan.Misalnya saja, pada suku Baduy yang tidak memperbolehkan
masyarakat menggunakan alas kaki.D
MENURUT WHO
Ada 4 determinan yaitu :
a) Pemikiran dan perasaan yaitu merupakan
modal awal untuk bertindak atau berperilaku
b) Adanya acuan atau referensi dari seseorang
atau pribadi yang dipercayai
c) Sumber daya yang tersedia merupakan
pendukung untuk terjadinya perilaku
seseorang atau masyarakat
d) Sosio budaya merupakan faktor eksternal
untuk terbentuknya perilaku
seseorang.
KESEHATAN PADA KELOMPOK
MASYARAKAT BAWAH
Aksesbilitas Masyarakat Miskin pada Pelayanan Kesehatan

KETIDAKADILAN PROSEDURAL KETIDAKADILAN SOSIAL


pemetaan yang baik merupakan suatu hal
yang harus dilakukan. Sistem informasi Banyak orang miskin yang seharusnya
merupakan salah satu cara yang efektif masuk sebagai orang miskin dan
dalam hal pemetaan penduduk miskin mendapatkan program jaminan kesehatan,
tersebut. Keberadaan sistem informasi malah sebaliknya mereka tidak
tentunya akan memberikan data yang mendapatkan jaminan kesehatan. Di
akurat dan tepat, sehingga kebijakan samping itu, yang perlu dilakukan adalah
PREMIUM
yang harus diambil oleh Pemerintah memprioritaskan kebutuhan rakyat miskin,
Daerah menjadi tepat sasaran termasuk kebutuhan rakyat dalam
program jaminan kesehatan.
Lanjut..
KETIDAKADILAN POLITIK

Pendataan orang-orang miskin yang


ada tidak valid, karena tidak
dilakukan setiap saat. Seharusnya
data masyarakat miskin selalu di-
update setiap saat. Di samping itu,
karena persaingan untuk
mendapatkan akses pelayanan begitu
ketat, akhirnya mereka menempuh
jalan pintas dengan kolusi ataupun
nepotisme.
HAMBATAN AKSESIBILITAS
MASYARAJAT MISKIN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

Akses masyarakat miskin terhadap pelayanan


kesehatan masih sering terkendala oleh faktor internal
dan eksternal masyarakat. Faktor internal meliputi:
1. Kurangnya kesadaran warga miskin untuk berperilaku
hidup sehat. 2. Kurangnya minat warga miskin untuk
berobat ke puskesmas.
3. Kurangnya pemahaman tentang manfaat kartu
askeskin.
4. kurangnya partisipasi warga miskin dalam kegiatan
pelayanan kesehatan.
Sedangkan kendala-kendala eksternal
(berasal dari penyedia layanan
kesehatan : provider) yaitu:

1. Kurangnya jumlah tenaga Kesehatan


2. Kurangnya kualitas tenaga Kesehatan
3. Kurangnya mutu pelayanan Kesehatan
4. Penempatan tenaga kesehatan yang
tidak sesuai dengan situasi di lapangan;
5. Kurangnya sistem informasi Kesehatan
6. Terbatasnya alokasi anggaran
Kesehatan
7. Terbatasnya fasilitas penunjang
layanan kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai