Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK 7

‘’PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERSAMA PASIEN’’


‘’EVALUASI HASIL PENELITIAN BERBAGAI MACAM METODE’’
‘’APLIKASI METODE PENELITIAN DALAM SETTING PRAKTIK
KEBIDANAN’’

Mata Kuliah Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan

Dosen Pengampu : Eka Putri Prima Sari, SKM., M.Kes

OLEH

1. Revi Rahma Yanti 22222039


2. Rika Suryani 22222040
3. Suci Nurlaili 22222046

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROPESI
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TA 2022/2023
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
ucapkan puji dan syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’ Pengambilan
Keputusan Bersama Pasien, Evaluasi Hasil Penelitian Berbagai Macam Metode dan Aplikasi
Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan Kebidanan’’

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dangan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman serta memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang, Mai 2023,

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengambilan Keputusan Bersama Pasien..................................................................... 3


2.2 Evaluasi Hasil Penelitian Dari Berbagai Macam Metode............................................ 4
2.3 Aplikasi Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan Kebidanan.................. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 10


3.2 Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengambilan keputusan sangat penting dalam sebuah organisasi. Pengambilan
keputusan merupakan salah satu peranan yang dilakukan oleh manajer. Pengambilan
keputusan sangat penting karena hal ini akan menentukan bagaimana kondisi suatu
organisasi kedepannya. Seorang manajer dalam melakukan pengambilan keputusan harus
mempertimbangkan banyak hal/faktor-faktor dan harus menentukan keputusan yang
terbaik bagi organisasi dan anggotanya, tidak boleh mementingkan kepentingan pribadi.
Robins (1997) dalam Syafaruddin berpendapat bahwa “decision making is which in
choses between two or more alternative”. Pernyataan ini mengatakan bahwa menentukan
keputusan adalah memilih di antara dua alternatif yang ada atau lebih untuk melakukan
suatu tindakan tertentu yang sangat berpengaruh terhadap organisasi. Pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam realitanya adalah suatu tindakan
yang tidak mudah untuk dilakukan. Ada peluang terjadinya kesalahan
yang dilakukan manajer dalam mengambil keputusan. Namun kesalahan tersebut masih
lebih baik dari pada tidak mengambil tindakan apapun sama sekali.
Penelitian evaluasi tidak mudah di definisikan. Bahkan tidak ada suara bulat
mengenai definisi atas penelitian evaluasi dan penelitian evaluatif. Beberapa orang
menganggap penelitian evaluasi sebagai salah satu macam metode penelitian khusus,
yang lain berfokus pada teknik-teknik khusus yang unik, lebih sering daripada evaluasi
program; dan yang lain melihatnya sebagai kegiatan penelitian yang menggunakan
metode penelitian standar untuk tujuan evaluatif. Griffiths dan King (1991)
mengidentifikasi beberapa prinsip untuk evaluasi yang baik yang masih harus diulang,
diantaranya yaitu evaluasi harus memiliki tujuan yang mampu mendeskriptifkan dan
memperhitungkan hubungan akun antara kinerja operasional, pengguna, dan organisasi,
dan beberapa prinsip lainnya.
Terdapat bebagai tipe perbedaan dari berbagai macam rancangan penelitian dan
hal ini dapat dikategorisasi dalam berbagai macam cara yaitu penelitian kuantitatif atau
kualitatif, dan penelitian eksperimental atau observasional. Karakteristik rancangan
penelitian dibuat oleh peneliti tergantung dari berbagai factor termasuk pertanyaan
penelitian dan sumber daya (termasuk waktu dan dana) yang tersedia. Masing-masing
rancangan penelitian mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja pengambilan keputusan bersama pasien ?
2. Apa saja evaluasi hasil penelitian dari berbagai macam metode ?
3. Apa saja bentuk aplikasi metode penelitian dalam setting praktik pelayanan
kebidanan

1.3 Manfaat
Mahasiswi mampu menjelaskan dan mengidentifikasikan mengenai pengambilan
keputusan bersama pasien, evaluasi hasil penelitian berbagai macam metode dan aplikasi
metode penelitian dalam setting praktik pelayanan kebidanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengambilan Keputusan Bersama Pasien


1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis dengan tujuan
memilih satu dari berbagai kemungkinan aktivitas atau kegiatan guna menyelesaikan
masalah baik permasalahan individu, kelompok, maupun organisasi.
2. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pasien
Menurut Kotler (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan antara lain :
a. Faktor budaya, yang meliputi peran budaya, sub budaya dan kelas sosial
b. Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan, keluarga, peran dan status
c. Faktor pribadi, yang termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
d. Faktor psikologis, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan
pendirian
Dermawan (2004) mengatakan bahwa faktor-faktor penentu dalam pengambilan
keputusan terkait dengan landasan waktu :
a. Masa lalu
Terkait dengan pengalaman dan peristiwa masa lalu, keinginan-keinginan masa
lalu yang belum terwujud, masalah dan tantangan yang timbul pada masa lalu dan
belum terselesaikan dan juga ketesediaan informasi mengenai masa lalu/sejarah.
b. Masa kini
Masa kini pada umumnya terkait dengan perubahan faktor lingkungan baik
politik, ekonomi, sosial dan juga budaya. Adanya dorongan visi, misi, tujuan dan
keinginan yang hendak diraih pun dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Selain itu, adanya konsep mengenai kelangkaan dan keterbatasan dan juga
mengenai tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah satu alternatif
solusi atas masalah yang dihadapi dan tantangan yang akan timbul.
c. Masa depan
Adanya visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai, perubahan faktor lingkungan
yang akan terjadi, ketidakpastian peluang tentang timbulnya resiko dan

3
kelangkaan serta ketersediaan “expected information” yang diharapkan
membantu proses pengambilan keputusan.
3. Aspek-Aspek Pengambilan Keputusan Pasien
Mincemoyer and Perkins (2003) menampilkan keterampilan pengambilan
keputusan yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan proses dalam membentuk tujuan yang
sistematis, mendeskripsikan masalah secara tepat, bereaksi terhadap suatu situasi
tujuan dengan berpikir, menafsirkan dan bertanya, memahami bahwa membuat
pilihan adalah proses kognitif.
2. Merumuskan alternatif-alternatif
Merumuskan alternatif adalah kemampuan untuk mencari kemungkinan pilihan,
mencari informasi, menganalisis pilihan, menjelaskan keakuratan sumber
informasi dan mengkombinasikan beberapa alternatif pilihan.
3. Mempertimbangkan resiko atau konsekuensi
Pada tahap ini penting untuk menjelaskan keuntungan atau kelebihan dan
konsekuensi dari keputusan yang akan diambil, memodifikasi pilihan apabila
pilihan tersebut kurang menguntungkan namun layak untuk dipilih, memeriksa
kesesuaian pilihan dengan tujuan dan nilai-nilai serta mengembangkan kriteria
untuk mendiskusikan solusi yang mungkin ada.
4. Memilih Alternatif
Memilih alternatif adalah tahap-tahap dalam membuat pilihan dari alternatif yang
terdaftar, merencanakan pelaksanaan keputusan dan menyatakan komitmen untuk
alternatif yang dipilih
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari pengambilan keputusan yaitu mengamati
dan menginterpretasi hasil, menyatakan kesesuaian pilihan dengan kriteria, serta
menilai kembali keputusan yang dibuat.

2.2 Evaluasi Hasil Penelitian Dari Berbagai Macam Metode


1. Pengertian Evaluasi
Penelitian evaluasi, juga dikenal sebagai evaluasi program, mengacu
pada tujuan penelitian dan bukan metode penelitian tertentu. Penelitian evaluasi
adalah penilaian sistematis tentang nilai atau nilai waktu, uang, usaha, dan sumber

4
daya yang dihabiskan untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian evaluasi berkaitan erat
dengan tetapi sedikit berbeda dari penelitian sosial yang lebih konvensional. Ini
menggunakan banyak metode yang sama yang digunakan dalam penelitian sosial
tradisional. Akan tetapi, karena terjadi dalam konteks organisasi, itu membutuhkan
keterampilan tim, keterampilan interpersonal, keterampilan manajemen, kecerdasan
politik, dan keterampilan lain yang tidak perlu banyak penelitian sosial. Evaluasi
penelitian juga mengharuskan seseorang untuk mengingat kepentingan para
pemangku kepentingan.
2. Ciri-Ciri Penelitian Evaluasi
Berikut ini ciri-ciri penelitian evaluasi, antara lain:
1. Memiliki tujuan umum untuk mengekstrak informasi yang bermakna dari audiens
Tujuan umum dari sebagian besar evaluasi adalah untuk mengekstrak
informasi yang bermakna dari audiens dan memberikan wawasan berharga
kepada evaluator seperti sponsor, donor, kelompok klien, administrator, staf, dan
konstituensi terkait lainnya. Seringkali, umpan balik dianggap berguna jika
membantu dalam pengambilan keputusan. Namun, penelitian evaluasi tidak
selalu menciptakan dampak yang dapat diterapkan di tempat lain, kadang-kadang
gagal mempengaruhi keputusan jangka pendek.
Juga sama benarnya bahwa pada awalnya, tampaknya tidak memiliki
pengaruh apa pun, tetapi dapat memiliki dampak yang tertunda ketika situasinya
lebih menguntungkan. Meskipun demikian, ada kesepakatan umum bahwa tujuan
utama dari penelitian evaluasi harus meningkatkan pengambilan keputusan
melalui pemanfaatan sistematis umpan balik yang terukur.
2. Termasuk jenis penelitian terapan
Penelitian terapan adalah bentuk penyelidikan sistematis yang melibatkan
aplikasi praktis sains. Ini mengakses dan menggunakan beberapa bagian dari
akumulasi teori, pengetahuan, metode, dan teknik komunitas riset, untuk tujuan
spesifik, seringkali negara, bisnis, atau yang didorong klien. Ciri penelitian
terapan berkaitan dengan pemecahan rumusan masalah praktis dan umumnya
menggunakan metodologi empiris. Karena penelitian terapan berada di dunia
nyata yang berantakan, protokol penelitian yang ketat mungkin perlu
dilonggarkan.

5
3. Proses analisis dan pelaporan data yang sistematis dan ketat
Proses penelitian evaluasi yang terdiri dari analisis dan pelaporan data
adalah proses sistematis dan ketat yang melibatkan teknik pengumpulan
data tentang organisasi, proses, proyek, layanan, dan/atau sumber daya. Penelitian
evaluasi meningkatkan pengetahuan dan pengambilan keputusan, dan mengarah
pada aplikasi praktis.
4. Menggunakan standar, kriteria, atau tolok ukur
Dalam melakukan beragam contoh penelitian evaluasi, sejatinya haruslah
ada standar tertentu, terkait kriteria, atau tolok ukur yang digunakan sebagai
perbandingan dalam menentukan kondisi real dari data yang didapatkan dan
untuk mengambil kesimpulan
5. Perlu adanya identifikasi terhadap faktor penentu
Agar dapat mengetahui secara detail bahasan terkait dengan kondisi dari
objek yang di evaluasi, maka dalam hal ini dibutuhkan adanya identifikasi
terhadap komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi adanya
wujud keberhasilan program.
6. Kesimpulan atau hasil penelitian dipergunakan untuk masukan atau rekomendasi
Kesimpulan atau hasil penelitian evaluasi digunakan untuk masukan atau
rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang sudah ditentukan,
atau dengan kata lain, dalam melakukan evaluasi program, peneliti harus
berkiblat pada tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolok ukur.
3. Jenis Metode Penelitian Evaluasi
1. Evaluasi kuantitatif
Setiap metode evaluasi yang melibatkan pengukuran variabel
penelitian kuantitatif/numerik mungkin memenuhi syarat sebagai metode
kuantitatif, dan banyak metode yang sudah diperiksa termasuk dalam kategori
luas ini. Di antara kekuatan metode penelitian kuantitatif adalah evaluator dapat
mencapai kesimpulan dengan tingkat kepercayaan yang diketahui tentang tingkat
dan distribusi fenomena tersebut; mereka setuju dengan berbagai teknik statistik;
dan mereka umumnya dianggap menghasilkan data yang relatif objektif (Weiss,
1998).
2. Evaluasi kualitatif
Metode penelitian kualitatif cenderung menerapkan pendekatan yang lebih
holistik dan alami untuk penyelesaian masalah daripada penelitian kuantitatif. Ini

6
juga cenderung memberi perhatian lebih pada aspek subjektif dari pengalaman
dan perilaku manusia (Powell & Connaway, 2004). Penelitian kualitatif juga
dapat menyediakan kesadaran yang lebih besar tentang perspektif peserta
program dan seringkali responsif yang lebih besar terhadap minat mereka;
kemampuan untuk memahami perkembangan dinamis dalam program saat
berevolusi; kewaspadaan terhadap kejadian yang tidak terduga dan tidak
direncanakan; fleksibilitas perspektif secara umum. Ditinjau dari tipenya,
khususnya dalam evaluasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran, ada dua
jenis evaluasi yang bisa diterapkan:
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif (kadang-kadang disebut sebagai internal) adalah metode
untuk menilai nilai suatu program sementara kegiatan program sedang
terbentuk (sedang berlangsung). Bagian evaluasi ini berfokus pada proses.
Dengan demikian, evaluasi formatif pada dasarnya dilakukan dengan cepat.
Mereka mengizinkan perancang, pelajar, instruktur, dan manajer untuk
memantau seberapa baik tujuan dan sasaran instruksional dipenuhi. Tujuan
utamanya adalah untuk menangkap kekurangan secepatnya sehingga
intervensi pembelajaran yang tepat dapat terjadi yang memungkinkan peserta
didik untuk menguasai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif (kadang-kadang disebut sebagai eksternal) adalah metode
menilai nilai suatu program pada akhir kegiatan program (penjumlahan).
Fokusnya adalah pada hasilnya. Berbagai instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah kuesioner, survei, wawancara, observasi, dan
pengujian. Model atau metodologi yang digunakan untuk mengumpulkan data
harus menjadi prosedur langkah-demi-langkah yang ditentukan. Itu harus
dirancang dan dijalankan dengan hati-hati untuk memastikan data akurat dan
valid.

2.3 Aplikasi Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan Kebidanan


Terdapat bebagai tipe perbedaan dari berbagai macam rancangan penelitian dan hal
ini dapat dikategorisasi dalam berbagai macam cara yaitu penelitian kuantitatif atau
kualitatif, dan penelitian eksperimental atau observasional. Karakteristik rancangan

7
penelitian dibuat oleh peneliti tergantung dari berbagai factor termasuk pertanyaan
penelitian dan sumber daya (termasuk waktu dan dana) yang tersedia. Masing-masing
rancangan penelitian mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri.
1. Penelitian kualitatif
Merupakan jenis penelitian yang mengembangkan sebuah
pengalaman atau fenomena. Berbagai jenis metode penelitian merupakan bagian dari
jenis penelitian ini termasuk fenomenologi dan teori grounded. Pada penelitian ini,
biasanya data penelitian berupa teks atau gambar-gambar. Pertanyaan penelitian
yang tepat untuk jenis rancangan penelitian ini termasuk: “apakah pengalaman
seorang ibu lesbian dengan pelayanan maternitas di Australia?
2. Penelitian kuantitatif
Merupakan jenis penelitian dimana berbagai jenis rancangannya berfokus pada
keluaran kuantitatif dengan data yang biasanya disajikan dalam bentuk angka-angka.
RCT, kohor, case control merupakan contoh-contoh rancangan penelitian ini.
Pertanyaan penelitian yang tepat untuk jenis penelitian ini termasuk: “bagaimana
perbandingan keluaran klinis dengan ibu bersalin dengan risiko rendah yang
memilih bersalin di unit kebidanan RS dibandingkan dengan yang memilih di klinik
bersalin?”
Cara lain untuk mengkategorisasikan penelitian kuantitatif adalah penelitian
observasional dan intervensi.
a. Penelitian Intervensi
Memperkenalkan sebuah intervensi pada satu kelompok kemudian dibandingkan
dengan kelompok lain yang tidak menerima keluaran (kelompok kontrol). Jenis
penelitian ini juga dideskripsikan dengan penelitian eksperimental atau
eksperimental semu. Pada penelitian intervensi peneliti akan memilih satu unit
sebagai intervensi (missal klinik bersalin) dan kemudian mengalokasikan ibu
bersalin (secara random atau dengan metode lain) untuk bersalin di unit bersalin
atau di klinik bersalin.
b. Penelitian Observasional
Peneliti tidak memperkenalkan sebuah intervensi namun secara sederhana
mendeskripsikan sebuah situasi atau membandingkan keluaran dari berbagai
kelompok yang berbeda. Pada penelitian observasional
peneliti akan memilih unit kebidanan dan klinik bersalin yang sudah tersedia
kemudian membandingkan keluaran dari ibu bersalin yang memilih bersalin di

8
tempat tersebut. Pada kasus ini, peneliti tidak mengintervensi namun hanya
mengamati.
Penelitian intervensi termasuk RCTs, dan randangan eksperimental semu.
Sedangkan, penelitian observasional termasuk studi kasus, kohor, dan case control.
Jenis penelitian:
 Sistematic Review: sebuah proses yang menggunakan standar metodologi untuk
memilih dan mengkaji ulang berbagai literature dengan teman sejawat/group
reviewer literature dengan mengacu pada sebuah topik untuk mensistesis
literature
tersebut dan merupakan tingkatan tertinggi dari piramida evidence.
 Meta analysis: sama halnya dengan systematic review, meta analysus juga dapat
dikaji ulang oleh sejawat / group reviewer literatur Fokus terletak pada analisis
statistic. Menggabungkan berbagai hasil penelitian untuk melihat kekuatan
penelitian
tersebut dari jumlah subjek penelitian atau karakteristik lain. Memiliki plot forest.
 RCTs: subjek penelitian diacak untuk menerima sebuah terapi baru atau terapi
standar. Biasanya digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan bias dengan
pembutaan tunggal, ganda atau tripel.
 Kohort: melihat keterpajanan terhadap factor risiko untuk mengetahui apa
penyakit
yang dapat muncul. Untuk melacak sejumlah orang dalam periode tertentu. Dapat
terjadi retrospektif maupun prospektif.
 Case kontrol: penelitian berdasarkan pada keterpajanan terhadap penyakit.
Melacak
orang yang terpajan sebuah penyakit (kasus) dan membandingkan dengan pasien
yang sama yang tanpa penyakit (kontrol)
 Opini ahli: biasanya tidak berdasarkan penelitian. 1 atau lebih ahli.
 Terapi: uji coba, RCT
 Diagnosis (sensitifitas, spesifisitas, rasio, probabilitas, terapi, kohor, atau case
kontrol
 Prognosis (prospektif/retrospektif, perbandingan dari berbagai populasi)

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis dengan tujuan
memilih satu dari berbagai kemungkinan aktivitas atau kegiatan guna menyelesaikan
masalah baik permasalahan individu, kelompok, maupun organisasi.
Penelitian evaluasi adalah penilaian sistematis tentang nilai atau nilai waktu, uang,
usaha, dan sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian evaluasi
berkaitan erat dengan tetapi sedikit berbeda dari penelitian sosial yang lebih
konvensional. Ini menggunakan banyak metode yang sama yang digunakan dalam
penelitian sosial tradisional. Akan tetapi, karena terjadi dalam konteks organisasi, itu
membutuhkan keterampilan tim, keterampilan interpersonal, keterampilan manajemen,
kecerdasan.
Terdapat bebagai tipe perbedaan dari berbagai macam rancangan penelitian dan hal
ini dapat dikategorisasi dalam berbagai macam cara yaitu penelitian kuantitatif atau
kualitatif, dan penelitian eksperimental atau observasional. Karakteristik rancangan
penelitian dibuat oleh peneliti tergantung dari berbagai factor termasuk pertanyaan
penelitian dan sumber daya (termasuk waktu dan dana) yang tersedia. Masing-masing
rancangan penelitian mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri.

3.2 Saran
Diharapkan seluruh pembaca baik bidan maupun mahasiswi kebidanan dapat mengerti
dan dapat mempelajari serta menjalankan teori ini dalam pelaksanaan tugasnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.unand.ac.id/33995/1/Dengan%20EBMImplementasi%20Dalam%20Masa
%20Kehamilan.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/23840/2/EA%20120356.pdf

https://penelitianilmiah.com/ciri-penelitian-evaluasi/

https://repository.ump.ac.id/2908/3/Laksmi%20Wienur%20Audina_BAB%20II.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai