Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN PENGANTAR

“KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN”

Anggota Kelompok :
1. Guntur Muhammad Azriel Abbas 22.05.51.3046
2. Hani Atul Masrifah 22.05.51.3047
3. Haniifah Almaas Wiguna 22.05.51.3048
4. Ginanjar Widodo 22.05.51.3049

UNIVERSITAS STIKUBANK ( UNISBANK )


SEMARANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dosen Bambang Sutedjo, Drs., M.M, yang telah membimbing kami
dalam pemberian materi, sehingga dapat menambah wawasan kami.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
dapat dipraktekkan oleh pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
dalam segi bahasa, penyusunan, maupun penulisannya serta kekurangan dalam
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PEDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3 TUJUAN..................................................................................................................2
BAB II KAJIAN KONSEP/TEORI.................................................................................2
2.1 Teori Pengambilan Keputusan............................................................................2
2.2 Kualitas Audit.....................................................................................................2
2.3 Independensi Independensi.................................................................................3
2.4 Mutu Personal Definisi.......................................................................................3
2.5 Pengetahuan Auditor...........................................................................................4
2.6 Keahlian Khusus.................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................4
3.1 Apa yang dimaksud dengan pegambilan keputusan ?........................................4
3.2 Apa saja yang menghambat jalannya pengambilan kepustusan ?......................5
3.3 Cara mengatasi hambatan saat mengambil kepustusan?....................................6
3.4 Langkah – Langkah apa saja dalam pengambilan keputusan?...........................7
BAB IV KESIMPULAN..................................................................................................8
Daftar Pustaka...................................................................................................................8

iii
BAB I
PEDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Segala hal sangat membutuhkan sebuah keputusan untuk suatu perencanaan,


baik secara individu maupun organisasi. Secara umum, konsep pengambilan
keputusan merupakan proses rangkaian kegiatan menganalisis berbagai fakta,
informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya sampai pada satu kesimpulan
yang dinilai paling baik dan tepat.

Dalam setiap pengambilan keputusan, baik individu maupun kelompok harus


memiliki sebuah rencana yang di persiapkan secara matang dengan pemikiran yang
kritis dan rasional agar pada hasil akhir sebuah rencana yang telah dibangun
sebelumnya tidak menimbulkan terlalu banyak kesalahan kedepannya.

Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan adalah


proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Menurut Prajudi Atmosudirjo, bahwa keputusan adalah suatu
pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan
pilihan pada suatu alternatif.

Pembuatan keputusan atau desicion making ialah proses memilih atau


menentukan berbagai kemungkinan - kemungkinan diantara situasi - siuasi yang
tidak pasti. Pembuatan keputusan terjadi didalam situasi yang meminta seseorang
harus :

a. membuat prediksi kedepan,


b. memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih atau membuat estimasi
(prakiraan) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti - bukti yang
terbatas

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud dengan pegambilan keputusan ?


b. Apa saja yang menghambat jalannya pengambilan kepustusan?
c. Cara mengatasi hambatan saat mengambil kepustusan?
d. Langkah – Langkah apa saja dalam pengambilan keputusan ?

1.3 TUJUAN

a. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kami.


b. Pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan tugas manajement pengantar.
c. Menginformasikan suatu hal serta menganalisis suatu ide.
d. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk melatih menulis agar mampu
menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar.
e. Memberikan manfaat bagi pembaca.

BAB II
KAJIAN KONSEP/TEORI

2.1 Teori Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan menurut Harold dan Donnell (1997) dalam


Ariati (2014) adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak
yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat. Sedangkan Teori pengambilan keputusan merupakan ilmu
yang mempelajari tentang cara memilih alternatif yang tepat yang akan dijadikan
sebuah keputusan dan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam proses
pengambilan keputusan.

2.2 Kualitas Audit

Penelitian tentang atribut - atribut kualitas audit oleh kantor akuntan


publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan klien. Terdapat 12 atribut

2
yang digunakan dalam penelitian ini, namun dalam hasilnya yang menunjukkan
bahwa kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain
pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas
kebutuhan klien, taat pada standar umum, komitmen terhadap kualitas audit dan
keterlibatan komite audit. Sedangkan atribut lainnya yaitu independensi, sikap
hati-hati, melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi
dan tidak mudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien. Ilmiyati
dan Suhardjo (2012) menyatakan bahwa kualitas audit dapat dipengaruhi oleh
rasa kebertanggung jawaban (Akuntabilitas), dan kompetensi yang dimiliki oleh
seorang auditor dalam menyelesaikan proses audit tersebut. Agusti dan Nastia
(2013) menyimpulkan bahwa kualitas audit merupakan segala kemungkinan
dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan
pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya
dalam bentuk laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya
tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik
yang relavan.

2.3 Independensi Independensi

Merupakan peraturan perilaku yang pertama, sebelum membahas


persyaratan independensi khusus, kita pertama akan membahas factor - faktor
eksternal yang mungkin mempengaruhi independensi auditor. Nilai auditing
sangat bergantung pada persepsi publik atas independensi auditor. Independensi
dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak biasa.

2.4 Mutu Personal Definisi

Mutu dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa ialah suatu ukuran baik
buruk suatu benda, kadar, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb),
kualitas sedangkan personal berasal dari Bahasa Inggris yaitu person yang
artinya seseorang. Jadi, mutu personal merupakan kualitas seseorang. Mutu
personal mencakup aspek - aspek pribadi yang mencakup sifat, motif - motif,
sistem nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dimana kompetensi akan
mengarahkan 13 tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan

3
kinerja. Mutu personal dipengaruhi oleh bagaimana keadaan psikologi seseorang
tersebut.

2.5 Pengetahuan Auditor

Pengetahuan merupakan tingkat pemahaman auditor terhadap sebuah


pekerjaan, secara konseptual atau teoritis. Setiap auditor harus memiliki
pengetahuan dan kecakapan dalam menerapkan berbagai standar, prosedur dan
teknik pemeriksaan, prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi, prinsip-prinsip
manajemen, serta pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan, seperti
akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-
metode kuantitatif dan sistem informasi yang dikomputerisasi. Semuanya bisa
diperoleh dari pendidikan serta pelatihan - pelatihan, yang dilakukan lembaga-
lembaga yang menunjang fasilitas tersebut.

2.6 Keahlian Khusus

Keahlian berasal dari kata ahli yang artinya dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia ialah orang yang mahir, paham sekali di suatu ilmu sedangkan khusus
memiliki arti tidak umum. Jadi keahlian khusus merupakan kemahiran seseorang
dalam suatu ilmu dalam bidang tertentu atau tidak umum.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Apa yang dimaksud dengan pegambilan keputusan ?

Pengambilan keputusan merupakan proses rangkaian kegiatan


menganalisis berbagai fakta, informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya
sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh


banyak ahli, diantaranya adalah :

4
a. Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan adalah
proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
b. Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku ( kelakuan ) tertentu dari dua atau lebih dari alternatif yang ada.
c. Menurut, P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu penndekatan
sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian
yang matang atas alternatif dan tindakan.
d. Menurut, Horold dan Cyril Odonnell mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak
yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau
repurtasi yang telah dibuat.

3.2 Apa saja yang menghambat jalannya pengambilan kepustusan ?

a. Masalah
Masalah yang muncul merupakan hambatan yang terjadi dan
berpengaruh pada hal-hal penting sehingga tujuan jadi tertunda.
Keberadaan masalah menjadi hal yang menyimpang dan tidak sesuai pada
apa yang sudah direncanakan, diharapkan namun tak berjalan semestinya.
Hal inilah yang berpengaruh pada suatu keputusan yang sebelumnya harus
menganalisa masalah terlebih dahulu. Bahkan sebelum terjadi masalah,
bisa melakukan riset terkait hal-hal penting yang diprediksi timbul
masalah.

b. Situasi Dan Kondisi

Pengambilan keputusan juga dipengaruhi karena adanya situasi


tertentu yang terjadi disekitar. Hal ini lebih dominan terlihat seperti apa
suasana kantor pada saat itu, bagaimana kondisi perusahaan dan faktor
lainnya. Situasi perusahaan yang sedang menurun kualitasnya tentu akan
berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan. Sementara itu kondisi

5
lebih didominasi oleh keadaan manusianya yang terlibat secara langsung,
misalnya saja terjadi pemogokan karyawan secara besar - besaran.

c. Keraguan

Kendala yang paling kuat sebenarnya berakar pada diri anda


sendiri. Keraguan menyebabkan seseorang tidak dapat bertindak tegas.
Seringkali seorang manajer diserang oleh keraguan dalam berpikir dan
mengambil tindakan.

d. Keliru Memahami Informasi

Kekeliruan dalam memahami peranan informasi dapat menjadi


hambatan besar dalam mengambil keputusan. Jika perusahaan mengambil
keputusan dengan pemahaman yang salah terhadap sebuah informasi,
keputusan yang diambil tidak akan tepat. Informasi yang digunakan harus
lengkap, kredibel, dan disimpan dengan hati - hati.

e. Informasi yang Berlebih atau Terlalu Sedikit

Memiliki banyak informasi sering dianggap bermanfaat, tetapi jika


informasi itu tidak dikumpulkan dengan benar justru akan merepotkan.
Perusahaan dapat merasa salah arah dan bingung saat informasi yang
tersaji terlalu banyak dan tidak berkelompok dengan benar. Sementara itu,
tidak memiliki cukup informasi untuk mendukung keputusan juga tidaklah
baik. Perusahaan harus mengetahui informasi yang relevan untuk
mendapatkan solusi terbaik.

3.3 Cara mengatasi hambatan saat mengambil kepustusan?

a. Menyelidiki situasi atau masalah secara detail.


b. Mengumpulkan berbagai macam informasi terkait dengan situasi tersebut.

6
c. Menciptakan beberapa alternatif keputusan yang baik untuk dijadikan opsi
untuk dipertimbangankan.
d. Mengidentifikasi resiko, kelayakan, dan implikasinya dari setiap opsi
keputusan.
e. Memilih solusi atau keputusan terbaik dari proses identifikasi yang
sebelumnya sudah dilakukan.
f. Mengevaluasi kembali atau double check keputusan sebelum
diimplementasikan.

3.4 Langkah – Langkah apa saja dalam pengambilan keputusan?

Pengambilan keputusan adalah suatu proses berpikir dalam menentukan


pilihan terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah dengan langkah-langkah
yang berurutan (Marquis dan Huston 2010). Dalam mengambil suatu
keputusan sering terjadi pergolakan di dalam jiwa seseorang dalam mengambil
keputusan. Hal itu dapat dipengaruhi oleh rasa intuisi, rasional, dan gejolak
emosional. Berdasarkan beberapa teori yang ada, keputusan yang baik adalah
suatu keputusan yang diambil setelah melalui beberapa tahapan dan proses dari
mengidentifikasi masalah, menyusun berbagai alternatif, menganalis alternatif
yang ada dengan pikiran yang jernih dan logis kemudian mengambil keputusan
secara rasional dan berdasarkan intuisi. Setelah melalui beberapa tahapan dan
proses tersebut hasilnya merupakan keputusan yang baik.

Rasional adalah cara berpikir menggunakan penalaran atau logis


berdasarkan data yang tersedia untuk mencari kebenaran faktual, keuntungan
dan tingkat kepentingan. Memiliki kemampuan untuk berpikir rasional adalah
suatu keinginan bagi banyak orang, karena cara berpikir rasional dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang memiliki kemampuan
berpikir rasional dengan baik, akan memiliki motivasi yang kuat terhadap
segala sesuatu, baik saat belajar, bekerja, beraktivitas maupun saat mengalami
kegagalan atau suatu tekanan.

Proses pengambilan keputusan secara rasional dan ilmiah pada dasarnya


meliputi tahapan sebagai berikut:

7
a. Pemahaman dan perumusan masalah,
b. Pengumpulan dan analisa data yang relevan,
c. Pengembangan alternatif - alternatif,
d. Evaluasi alternatif - alternatif,
e. Pemilihan alternative terbaik,
f. Implementasi keputusan, dan
g. Evaluasi hasil - hasil keputusan.

Inti dari proses pengambilan keputusan didasarkan pada intuisi, rasional,


fakta, wewenang, dan pengalaman dari diri sendiri. Semoga kita akan berani
mengambil keputusan dengan baik dan efektif dengan segala resikonya.

BAB IV
KESIMPULAN

Dalam pembuatan makalah ini kelompok kami saling bertukar pikiran untuk
membuat tugas makalah ini “Konsep Pengambilan Keputusan”. Kelompok kami juga
mencari reverensi dari beberapa sumber untuk mencari jawaban dari tugas yang
diberikan kepada kelompok kami. Dalam pembahasan ini membahas tentang “Konsep
Pengambilan Keputusan” untuk dibaca oleh orang yang membutuhkan ilmu tambahan
atau tambahan wawasan pengetahuan pembaca. Mohon maaf jika penulisan dan bacaan
yang tertulis di makalah kami masih terdapat adanya kosa kata yang berantakan ataupun
kalimat yang kurang rapi bagi pembaca. Saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya
dan semoga makalah yang kami buat sangat bermanfaat bagi pembaca.

Daftar Pustaka

https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/4424-proses-pengambilan-keputusan
https://www.ekrut.com/media/7-cara-mengambil-keputusan-agar-tidak-salah-langkah
https://www.siker.id/detail/tips/1049/artikel/tanda-hrd-yang-sensitif-dengan-anda

Anda mungkin juga menyukai