Anda di halaman 1dari 15

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Di ajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Kualitas

Dosen Pengampu : Bapak Dikdik Purwadisastra,S.E,M.M.

Disusun oleh :

Maulana Irsan 18211142

Shohiful Ansyor Rambe 18211141

Ayuni Intan Fuzaeni 18211192

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita atas kehadiran Allah SWT,yang telah melimpahkan
nikmat kepada kita semua,baik nikmat iman,kesehatan dan kesempatan untuk
menuntut ilmu,sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah
ini disusun sebagai tugas dari dosen yang bertujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan. Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Dikdik Purwadisastra,S.E,M.M. selaku dosen Manajemen Kualitas.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambahkan pengetahuan


dan pengamalan bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agara menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman pembalajaran


kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembacaan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung,25 April 2020

Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
1. Pengambilan keputusan.......................................................................................6
2. Proses pengambilan keputusan...........................................................................7
3. Gaya pengambilan keputusan.............................................................................7
3.1 Gaya dan Model Pengambil Keputusan................................................................8
3.2 Pengambilan Keputusan Individu VS Kelompok.................................................9
4. Jenis-jenis keputusan organisasi...............................................................................10
4.1 Jenis keputusan berdasarkan pihak.....................................................................10
4.2 Keputusan berdasarkan masalah yang di hadapi.................................................10
5. Pemecahan Masalah.................................................................................................11
5.1 Tipe-tipe Masalah dan Pemecahannya...............................................................12
5.2 Proses Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan..................................13
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
Kesimpulan..................................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para ilmuan pelaku organisasi,ahli penelitian operasional dan manajer


berpendapat bahwa dalam suatu organisasi,sebagian besar para bawahannya
menginginkan kesempatan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan. Ini cara manajer dalam mempengaruhi para bawahan berdsarkan
tukar pikiran dan ng otoritas. Supaya mereka bisa berperan serta yang
meningkat dalam keputusan memiliki dampak meningkatnya keterkaitan
mereka dalam organisasi,kepuasan pekerjaan,pertumbuan dan perkembangan
pribadi,serta penerimaan inovasi.

Selain menyebabkan kepuasan yang lebih besar dari bawahan dan sebagai
dampaknya adalah usaha yang lebih besar,produktivitas kerja,serta efektivitas
yang lebih tinggi. Para pendukung pandangan tersebut memiliki alasan
tambahan atas keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan yang
ditunjukan bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
bertambah kompleks,memerlukan pengetahuan dalam bidang yang canggih
dan merupakan bentuk permasalahan yang tidak pernah dihadapi oleh
organisasisebelumnya,baik teknologi,sosial maupun manusiawi.

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sitematis


terhadap permasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut menyangkut
pengetahuan mengenai esensi atas permasalahan yang dihadapi,pengumpulan
fakta dan data yang relavan dengan permasalahan yang dihadapi,mencari
alternatif pemecahan,menganalisis setiap alternatif yang paling rasional dan
penialaian atas keluaran yang dicapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi pengambilan keputusan?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan?
3. Bagaimana gaya pengambilan keputusan manajemen?
4. Bagaimana pengambilan keputusan dalam organisasi?
5. Bagaimana prinsip pemecahan masalah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui gaya pengambilan keputusan manajemen
4. Untuk mengetahui prpengambilan keputusan dalam organisasi
5. Untuk mengetahui proses pemecahan masalah
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan
dan pertimbangan alternatif. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi
masalah utama,menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.

Pengertian pengambilan keputusan yang telah dikemukakan oleh banyak ahli


diantaranya adalah :

a. Menurut George R. Terry


Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan)
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Menurut S.P.Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
c. Menurut james A.F.Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah
Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa : Pengambilan keputusan merupakan suatu proses
pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
2. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui
atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan
kerangka dasar,sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus)/spesifik dan lebih
operasional. Secara umum, proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga
tahap, yaitu sebagai berikut :
1) Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas,
sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu)
menjadi jelas.
2) Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada
atau sudah jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
 Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan
masalah.
 Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui
sebelumnya atau diluar jangkauan manusia,identifikasi peristiwa-
peristiwa dimasa yang akan datang (state of nature).
 Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur
hasil,biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table).
 Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
3) Pengambilan keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan
atau kondisi yang ada,seperti kondisi pasti,kondisi beresiko,kondisi
tidak pasti,kondisi konflik.
3. Gaya pengambilan keputusan
Manajer dalam pengambilan keputusan dapat beperan dalam berbagi gaya.
Mungkin saja terjadi persamaan dalam gaya antara manajer yang satu dengan
Manajer yang lainnya,tetapi mungkin juga dapat berbagai variasi dalam gaya.
Gaya manajer dalam pengambilan keputusan akan banyak diwarnai oleh beberapa
hal seperti latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan sejenisnya.
Pengambilan keputusan merupakan proses pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah, mulai dari identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan dan
penganalisaan data dan informasi, pengembangan dan pemilihan alternatif, serta
pelaksanaan tindakan yang tujuannya untuk memperbaiki keadaan yang belum
memuaskan.
Keputusan lahir dari suatu proses yang rumit, diskusi intensif, berpikir
bersama, dan brain storming mendalam dengan analisis yang tajam, multi
dipensional atau interdisipliner .
3.1 Gaya dan Model Pengambil Keputusan
1. Keputusan Individu dan Kelompok
a. Keputusan Individu
Hal-hal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan individu:
1. Nilai-nilai: petunjuk dan keyakinan bahwa pembuat digunakan ketika
dihadapkan pada situasi yang membutuhkan pilihan
2. Personality:
· Personality Variables
· Situational Variables
· Interactional Variables
b. Keputusan Kelompok
Hal-hal berikut ini berhubungan dengan proses kelompok saat membuat
keputusan tak terprogram, yaitu :
a. Penetapan Tujuan
b. Indentifikasi alternatif
c. Evaluasi alternatif
d. Memilih alternatif
e. Implementasi alternatif
Dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif:
Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran
yang sebelumnya telah didefinisikan.
Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab
melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu alat terpenting untuk
mencapai informasi dan mengambil keputusan.
Keuntungan yang dapat dipetik melalui suatu rapat, yaitu :
• Masalah menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum
terbuka.
• Menghasilkan pendapat dan pengertian yang mendalam.
• Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta rapat.
• Melatih menerima pendapat orang lain.
• Melatih belajar tentang pemikiran dan menempatkan diri sebagai orang
lain.
3.2 Pengambilan Keputusan Individu VS Kelompok
• Penetapan target dan tujuan
kelompok lebih baik daripada individu karena jumlah pengetahuan yang lebih
banyak pada kelompok
• Mengidentifikasi penyebab dan mengembangkan solusi alternatif
upaya individu dari anggota kelompok penting untuk memastikan pencarian luas
dalam berbagai fungsi organisasi
• Mengevaluasi solusi alternatif
penilaian kolektif kelompok, dengan sudut pandang lebih luas, lebih baik
daripada pengambil keputusan individu
• Memilih solusi
interaksi kelompok dan pencapaian konsensus biasanya menghasilkan
penerimaan risiko yang lebih tinggi daripada yang diterima oleh pembuat
keputusan individu
• Implementasi dan tindak-lanjut keputusan
terlepas dari dibuat oleh kelompok atau tidak, biasanya dijalankan oleh
manajer individual
4. Jenis-jenis keputusan organisasi

Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan


banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian
mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian
organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. Secara garis besar, keputusan
digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. keputusan
rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah
dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin
adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

4.1 Jenis keputusan berdasarkan pihak


Disisi lain ada pula pembagian jenis keputusan berdasarkan pihak
pengambilan keputusan,yaitu :
1. Keputusan strategis
Setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan
organisasional. Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan
strategis. Kebijakan dan arah yang dimaksud adalah keputusan-
keputusan apa saja yang telah diambil dalam organisasi yang
membawa organisasi tersebut mencapai arah tujuan bersam organisasi.
2. Keputusan operasional
Adapun keputusan organisasional menyangkut pengelolaan organisasi
sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas
keputusan strategis yang diambil olleh para manajer puncak
(Drummond,1995). Keputusan operasional ini dilakukan untuk
menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan dalam
rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut.
4.2 Keputusan berdasarkan masalah yang di hadapi
Ada pula jenis keputusan yang berdasarkan masalah yang dihadapi,yaitu :
1) Keputusan yang diprogramkan (programdecision)
Keputusan ini merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan
sebelumnya,dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan
terprogram memilikistruktur yang baik karena pada umumnya kriteria
bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas,informasi mengenai kinerja
saat ini tersedia dengan baik,terdaapat banyak alternatif adalah
perbandigan tingkat keberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Keputusan
ini merupakan keputusan yang baik karena terdapat langkah-langkah
pengambilan keputusan yang tertata sehingga dapat memudahkan dalam
pengambilan keputusan.
2. Keputusan yang tidak di programan ( non program decision)
Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak
terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat di gunakan untuk
menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi
menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya,sehingga
organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut,sehingga terdpat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan
dapat menyelesaikan permasalan atau tidak,akibatnya keputusan tidak
terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan
dengan keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan
perencanaan strategik. Jadi keputusan ini muncul karena adanya masalah
baru yang belum pernah terjadi atau belum terdapat pengalaman terhadap
masalah tersebut.
5. Pemecahan Masalah
Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir.
Sering dianggap merupakan proses paling kompleks diantara semua fungsi
kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif
tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-
keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem
kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi
awal menuju kondisi yang dituju.
5.1 Tipe-tipe Masalah dan Pemecahannya
1. Masalah
Masalah merupakan kesenjangan antara das sollen atau teori dengan das sein
atau fakta empiris; antara yang ditetapkan sebagai kebijakan dengan kenyataan
implementasi kebijakan. Dalam masalah terdiri dua jenis masalah, yaitu:
a. Masalah Sederhana (Simple Problem),
Ciri dari masalah sederhana adalah, berskala kecil, berdiri sendiri (kurang
memiliki sangkut paut dengan masalah lain), tidak mengandung konsekuensi yang
besar, pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam.
Pemecahan masalah dilakukan secara individual. Teknik yang biasa
digunakan, dilakukan atas dasar intuisi, pengalaman, kebiasaan dan wewenang
yang melekat pada jabatannya
b. Masalah Rumit (Complex Problem),
Ciri dari masalah rumit adalah, berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki
kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya
memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan
dan segenap staf pembantunya. Jenis dari masalah ini adalah masalah yang
terstruktur (struktur problems) dan masalah yang tidak terstruktur (unstructured
problems).
1. Masalah yang Terstruktur,
Merupakan masalah yang jelas faktor penyebanya, bersifat rutin dan
biasanya timbul berulang kali sehingga pemecahanya dapat dilakukan dengan
teknik pengambilan keputusan yang bersifat rutin, repetitif dan dibakukan. Sifat
pengambilan keputusannya adalah. relatif lebih mudah atau cepat, salah satu
caranya dengan penyusunan metode, prosedur, atau program tetap.
2. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan
antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
5.2 Proses Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti pada di bawah ini
Masalah --> pengumpulan data-->Analisa Data-->Mengembangkan pemecahan-->
memilih alternatif--> Implementasi--> evaluasi
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan diatas adalah salah satu
penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah
kurang tepat mengidentifikasi masalah. Oleh karena itu identifikasi masalah adalah
langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam
mengidentifikasi masalah.
Identifikasi masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan
pengalaman pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang
cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah :
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan
masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil
Pengambilan keputusan merupakan proses pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, mulai dari identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan dan penganalisaan
data dan informasi, pengembangan dan pemilihan alternatif, serta pelaksanaan tindakan
yang tujuannya untuk memperbaiki keadaan yang belum memuaskan. Keputusan lahir
dari suatu proses yang rumit, diskusi intensif, berpikir bersama, dan brain storming
mendalam dengan analisis yang tajam, multi dimensional atau interdisipliner .
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengambilan keputusan banyak pemahaman menurut pakarnya masing-


masing dan juga menurut tempat berserta kepentingannya masing-masing.
Pengambilan keputusan ini sangat diperlukan dalam melakukan suatu usaha untuk
mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan baik itu secara individu maupun
kelompok, Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau
sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan karena pengambilan keputusan yang
betul-betul falid dalam melakukan sesuatu tindakan dalam suatu bisnis guna untuk
kelancaran bisnis.
Daftar Pustaka

Ardiprawiro, S.E . 2013. Teori Organisasi Umum 2


http://hutantropis.com/metode-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi
http://mesaenimerosis.blogspot.com/2014/11/pengambilan-keputusan-dan-
manajemen.html#more

Anda mungkin juga menyukai