PT. JONATHAN AGUNG BERSAUDARA Any Priyanthy, H. Eddy Soegiarto K, Mardiana Program Studi Manajemen Priyanthy889@gmail.com ABSTRAKSI
Hipotesis dalam penelitian ini diketahui Hasil pengujian menunjukkan Fhitung
sebesar 13,782 dengan signifikan sebesar 0.000 < dari probabilitas 0.05, maka hipotesis menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel independen yang terdiri dari motivasi dan lingkungan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan dapat diterima. Hasil uji t menyatakan adanya pengaruh signifikan secara parsial variabel independent yang terdiri dari motivasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Jonathan Agung Bersaudara. Hasil uji t menyatakan variabel independen yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan adalah motivasi dengan hasil perhitungan dimana variabel motivasi X1 memperoleh hasil thitung sebesar 3.500 yaitu 0,269 dengan nilai signifikan sebesar 0.001 < 0.05. sedangkan variabel lingkungan kerja X2 memperoleh hasil 3.091 yaitu 0.248 dengan nilai signifikan 0.003 < 0.05. sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa hipotesis dapat diterima. Kata kunci : Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN diperlukan perhatian lebih serius
Manajemen sumber daya manusia terhadap tugas yang dikerjakan pada dasarnya, merupakan langkah- sehingga tujuan organisasi tercapai. langkah perencanaan, penarikan, Dengan motivasi kerja yang tinggi, seleksi pengembangan, pemeliharaan karyawan akan bekerja lebih giat dan penggunaan sumber daya manusia didalam melaksanakan pekerjaannya. untuk mencapai tujuan baik individu Sebaliknya dengan motivasi kerja yang maupun organisasional. Untuk itu rendah karyawan tidak mempunyai diperlukan adanya suatu manajemen semangat bekerja, mudah menyerah, yang baik untuk mengatur orang dan kesulitan dalam menyelesaikan tersebut secara efektif dan efisien, agar pekerjaannya. Karyawan kurang tujuan yang telah ditetapkan oleh memiliki informasi yang jelas apakah perusahaan dapat terwujud. Suatu pekerjaan mereka memiliki dampak perusahaan dapat maju ataupun hancur positif terhadap para penerima mamfaat akibat kualitas dan tingkah laku yaitu individu atau kelompok yang manusia yang ada di dalam perusahaan dilayani organisasi. Signifikasi tugas tersebut. seringkali tidak pasti di organisasi- Melihat pentingnya karyawan organisasi karena beberapa alasan. dalam organisasi, maka karyawan Pertama, karyawan di organisasi sering menemui prasangka buruk, yang biasa Perusahaan dalam upaya untuk menghalangi mereka untuk merasa mewujudkan tujuan perusahaan, salah bahwa mereka telah mencapai tujuan- satunya adalah dengan mempunyai tujuan dan membuat mereka ragu karyawan yang memiliki kinerja yang apakah misi mereka adalah mungkin. baik. Kinerja karyawan merupakan Kedua, para karyawan seringkali hanya hasil kerja yang dicapai seseorang menerima umpan balik langsung yang dalam melaksanakan tugas sesuai sedikit tentang bagaimana tindakan – tanggung jawab yang diberikan tindakan mereka mempengaruhi kepadanya. Karyawan dapat bekerja penerima manfaat, yang mungkin dengan baik bila memiliki kinerja yang membuat mereka ragu apakah misi tinggi yang dimiliki karyawan, mereka tercapai atau tidak. diharapkan tujuan organisasi dapat Motivasi sangat berkaitan dengan tercapai. Sebaliknya tujuan organisasi kinerja karyawan, maka dengan adanya susah atau bahkan tidak dapat tercapai motivasi bagi seseorang pegawai bila karyawannya tidak memiliki semakin meningkat kinerjanya. kinerja yang baik sehingga tidak dapat Motivasi juga dapat memberikan menghasilkan kerja yang baik pula. sumbangan yang signifikan terhadap Pengaruh kinerja karyawan sangat keberhasilan individu maupun besar dalam menentukan organisasi dalam mencapai tujuannya. berkembangnya dengan baik sehingga Selain faktor motivasi, dapat meningkatkan prestasi kerja dan lingkungan kerja tempat karyawan pencapaian tujuan organisasi. tersebut bekerja juga tidak kalah Dalam upaya menciptakan kinerja pentingnya di dalam meningkatkan karyawan PT.Jonathan Agung kinerja karyawan. Dimana lingkungan Bersaudara, nampaknya masih terdapat kerja adalah kondisi-kondisi material banyak kendala yang dihadapi sehingga dan psikologis yang ada dalam sulit untuk mencapai tujuan organisasi. organisasi. Maka dari itu organisasi Kondisi yang belum ideal masih ada harus menyediakan lingkungan kerja PT.Jonathan Agung Bersaudara. yang memadai seperti lingkungan fisik Dimana masih ada kendala lain di PT. (tata ruang kantor yang nyaman, Jonathan Agung Bersaudara antara lain lingkungan yang bersih, pertukaran karyawan datang kerja terlambat, udara yang baik, warna, penerangan istirahat lebih awal dan terlambat yang cukup), serta lingkungan non fisik masuk bekerja. Sehingga (suasana kerja karyawan, kesejahteraan mengakibatkan kinerja karyawan karyawan, hubungan antar karyawan , menurun yang disebabkan motivasi hubungan antar karyawan dengan karyawan yang rendah dalam pimpinan, serta tempat ibadah). mengerjakan pekerjaan dan didikung Lingkungan kerja yang baik dapat dengan lingkungan yang kurang mendukung pelaksanaan kerja sehingga nyaman sehingga pekerjaan karyawan karyawan memiliki semangat bekerja tidak dapat terselesaikan sesuai dengan dan meningkatkan kinerja karyawan. yang direncanakan. Motivasi kerja yang rendah dapat mengintegrasikan kebutuhan berpengaruh pada kinerja karyawan perusahaan dan individu sumber yang tidak maksimal. Kondisi nyata dayanya. yang terjadi di PT. Jonathan Agung Kemajuan yang dicapai dalam Bersaudara utamanya kinerja karyawan beberapa bidang, baik ekonomi, belum seluruhnya menunjukkan kinerja budaya, pengetahuan, pendidikan, yang optimal. hukum, politik maupun pembangunan Berdasarkan uraian tersebut, sudah dapat dipastikan akan penulis tertarik mengadakan penelitian menimbulkan berbagai rintangan serta dengan judul “Pengaruh Motivasi dan kendala yang beraneka ragam, semakin Lingkungan kerja Terhadap Kinerja kompleksnya kehidupan dalam Karyawan pada PT.Jonathan Agung bermasyarakat dan bernegara. dengan Bersaudara” adanya rintangan dan kendala ini, maka manajemen sumber daya manusia DASAR TEORI dirasakan penting bagi suatu Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan sehingga mampu adalah bidang keilmuan yang menyelesaikan berbagai masalah yang perkembangannya sangat pesat. Sejauh sedang dihadapi atau pun yang apapun kemajuan teknologi yang telah mungkin akan muncul dikemudian hari. dicapai oleh masyarakat,bangsa atau Proses ini terdapat dalam fungsi Negara, tidak dapat kita ingkari bahwa produksi, pemasaran, keuangan, pendukung yang dominan dari maupun kepegawaian. Karena sumber tercapainya kemajuan tersebut adalah daya manusia dianggap semakin jasa-jasa dan prestasi sumber daya penting perannya dalam pencapaian manusianya. tujuan perusahaan, maka berbagai Sumber Daya Manusia indentik pengalaman dan hasil penelitian dengan personalia,pegawai,tenaga ditujukan untuk bidang sumber daya kerja, karyawan dan buruh. Mengingat manusia. pentingnya sumber daya manusia Menurut pendapat Hendry dalam perusahaan agar tetap dapat Simamora (2004:4) menyatakan bahwa berdiri kokoh dalam iklim persaingan “Manajemen sumber daya manusia bebas tanpa batas, maka peran adalah pendayagunaan, manajemen sumber daya manusia tidak pengembangan, penilaian balas jasa, lagi hanya menjadi tanggung jawab pengelolaan individu anggota para karyawan, akan tetapi, merupakan organisasi atau kelompok karyawan,” tanggung jawab pemimpin perusahaan. Manajemen sumber daya manusia Pengelolaan manajemen sumber daya merupakan aktivitas-aktivitas yang manusia tentu saja harus professional. dilaksanakan agar tenaga kerja di dalam Dengan demikian, manajemen sumber organisasi dapat digunakan secara daya manusia juga merupakan efisien guna mencapai berbagai tujuan. rangkaian strategi, proses dan aktivitas Oleh karena itu manajer disemua yang didesain untuk menunjang tujuan lapisan harus menaruh perhatian pada perusahaan dengan cara pengelolaan sumber daya manusia. Ide pencapaian berbagai tujuan ditetapkan serta memiliki fungsi meruapakan hal utama dari setiap perencanaan yang sangat strategic bentuk manajemen. Manajemen dalam organisasi. Dengan kata lain, sumber daya yang efektif fungsi manajemen sumber daya mengharuskan manajemen menemukan manusia menjadi lebih bersifat cara terbaik dalam mengkaryakan strategic. orang-orang untuk mencapai tujuan Motivasi berasal dari kata latin perusahaan dan meningkatkan kinerja movere yang berarti organisasi. dorongan,keinginan, sebab atau alasan Namun, manajemen sumber daya seseorang melakukan sesuatu. Menurut manusia yang efektif juga malayu S.P.Hasibuan (2001:143) mengharuskan anggota organisasi motivasi adalah “pemberian daya meraih tujuan pribadi mereka. Manajer gerak yang menciptakan kegairahan haruslah mencari berbagai kiat untuk kerja seorang agar mereka mau bekerja meningkatkan kepuasan kerja, sama, bekerja efektif dan terintegrasi komitmen, keterlibatan dalam dengan segala daya upaya untuk kehidupan organisasi, kualitas mencapai kepuasan. lingkungan kerja, efisien dan Motivasi atau dorongan untuk bekerja produktivitas karyawan. Manajemen ini sangat menentukan bagi tercapainya sumber daya manusia yang efektif akan suatu tujuan. Karena itu pemimpin mengangkat efektivitas organisasiona. harus dapat menumbuhkan motivasi Pendayagunaan sumber daya manusia kerja setinggi-tinnginya bagi karyawan yang tepat menyangkut pemahaman dalam perusahaan. Pengertian motivasi terhadap kebutuhan individual maupun erat kaitannya dengan timbulnya suatu organisasional agar potensi sumber kecenderungan untuk berbuat sesuatu daya manusia dapar digali secar penuh. guna mencapai tujuan. Ada hubungan Perubahan teknologi yang sangat yang kuat antara kebutuhan, motivasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan usahanya. Perubahan tersebut telah kepuasan, karena setiap perubahan menggeser fungsi-fungsi manajemen senantiasa berkat adanya dorongan sumber daya manusia yang selama ini motivasi. hanya dianggap sebagai kegiatan Motivasi timbul karena adanya administrasi saja, yang berkaitan suatu kebutuhan dan karenanya dengan perekrutan pegawai, staffing, perbuatan tersebut terarah pada coordinating, yang dilakukan oleh pencapaian tujuan tertentu. Apabila bagian personalia saja. tujuan telah tercapai, maka akan Saat ini manajemen sumber daya tercapai kepuasan dan cenderung untuk manusia berubah dari fungsi diulang kembali, sehingga lebih kuat spesialisasi yang berdiri sendiri dan mantap menjadi fungsi yang terintegrasi Manajemen kinerja merupakan suatu dengan seluruh fungsi lainnya dalam proses strategis dan terpadu yang organisasi, untuk bersama-sama menunjang keberhasilan organisasi mencapai sasaran yang sudah melalui pengembangan SDM. Dalam manajemen kinerja, kemampuan SDM digunakan dalam penelitian ini. sebagai contributor individu dan bagian Adapun definisi tersebut adalah dari kelompok dikembangkan melalui sebagai berikut : proses bersama antara manajer dan 1. Motivasi berupa pengakuan dari individu yang lebih berdasarkan atasan terhadap hasil kerja yang kesepakatan daripada instruksi. dicapai oleh karyawan, Kesepakatan ini meliputi tujuan, pemberian tanggung jawab persyaratan pengetahuan, keterampilan yang lebih besar karena adanya dan kemampuan, serta pengembangan pekerjaan yang penuh tantangan kinerja bertujuan untuk dapat dan sebagainya, dengan memperkiuta budaya yang berorientasi demikian diharapkan kinerja pada kinerja melalui pengembangan karyawan akan meningkat. keterampilan, kemampuan dan potensi- Motivasi sebagai variabel bebas potensi yang dimiliki oleh SDM. pertama (X1), yang diukur Sifatnya yang interaktif ini akan berdasarkan indikator : meningkatkan motivasi dan a. Gaji memberdayakan SDM dan membentuk b. Tanggung jawab suatu kerangka kerja dalam c. Pengakuan pimpinan pengembangan kinerja. d. Penghargaan Lingkungan kerja merupakan e. Kesempatan untuk salah satu faktor penting dalam berkembang menciptakan kinerja karyawan. Karena 2. Lingkungan kerja berupa lingkungan kerja mempunyai pengaruh kondisi-kondisi material dan langsung terhadap karyawan didalam psikologis yang ada dalam menyelesaikan pekerjaan yang pada organisasi. Lingkungan kerja akhirnya akan meningkatkan kinerja sebagai variabel bebas kedua organisasi. Suatu kondisi lingkungan (X2) yang diukur berdasarkan kerja dikatakan baik apabila karyawan indikator : dapat melaksanakan kegiatan secara a. Kebersihan tempat kerja optimal, sehat, aman dan nyaman. Oleh b. Penerangan dan karena itu penentuan dan penciptaan pencahayaan yang lingkungan kerja yang baik akan sangat memadai menentukan keberhasilan pencapaian c. Suhu udara ditempat kerja tujuan organisasi. Sebaliknya apabila d. Kelengkapan dan lingkungan kerja yang tidak baik akan pengaturan fasilitas dapat menurunkan motivasi serta peralatan kerja semangat kerja dan akhirnya dapat e. Keamanan lingkungan menurunkan kinerja karyawan kerja METODE PENELITIAN 1. Kinerja adalah hasil kerja secara Definisi operasional dibutuhkan kualitas dan kuantitas yang untuk memberikan pemahaman yang dicapai oleh seorang karyawan lebih jelas tentang arti dan batasan dari dalam melaksanakan tugasnya masing-masing variabel yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. usahanya, pemilik berencana Kinerja sebagai variabel terikat memperbaiki pencatatan dan pelaporan (Y) yang diukur berdasarkan administrasi serta keuangannya dengan indikator : mempekerjakan beberapa karyawan a. Kualitas pekerjaan untuk menangani administrasi b. Kemampuan dalam pembelian, penjualan dan bidang mengambil inisiatif keuangan. c. Tanggung jawab terhadap Awal mula berdirinya PT Jonathan pekerjaan Agung Bersaudara ini, sebagai d. Kehadiran dan ketepatan perusahaan swasta komersial dengan waktu tujuan semata-mata untuk memperoleh e. Kerjasama dengan rekan keuntungan yang sebesar-besarnya, kerja namun dengan semakin besarnya usaha dan faktor keuntumgan lainnya, usaha HASIL PENELITIAN ini mempunyai tujuan sosial yaitu PT. Jonathan Agung Bersaudara menciptakan lapangan pekerjaan bagi berkedudukan di jalan Sultan masyarakat setempat. Saat ini Hasanuddin Desa Badak Baru PT.Jonathan Agung Bersaudara 15 Kecamatan Muara Badak Kabupaten (Lima Belas) karyawan tetap, di Kutai Kartangera, Kalimantan Timur, samping itu juga terdapat beberapa didirikan sejak 29 Oktober 1993 karyawan kontrak. dengan nama CV. Bina Ria dengan akta No.42 di notaries Abdul Wahab ANALISIS DAN PEMBAHASAN SH,mengalami perubahan pada tanggal Berdasarkan hasil perhitungan 31 Agustus 1998 dengan akta No.52 di diatas maka fungsi regresi yang Notaris Mohammad Rasjid Umar SH, terbentuk adalah Y = 1,868 + 0,269 X1+ berubah menjadi PT. Bina Ria pada 0,248X2 + e tanggal 18 pebruari 2004 dengan akta Nilai korelasi ( R ) sebesar 0,509 No.26 di Notaris Hema Loka SH, yang yang artinya variabel Motivasi (X1) kemudian berubah kembali menjadi dan Lingkungan kerja (X2) PT.Jonathan Agung Bersaudara pada mempunyai hubungan terhadap Kinerja tanggal 20 Juni 2009 dengan akta Kerja Karyawan PT. Jonathan Agung No.01 di Notaris Helman Manner Bersaudara(Y). hal ini juga berarti Sitindjak SH. Akta telah mendapatkan bahwa variabel bebas Motivasi (X1) pengesahan Perseroan Terbatas dari dan Lingkunga Kerja (X2) mempunyai Menteri Hukum dan Hak Asasi hubungan terhadap Kinerja Kerja Manusia RI, Nomor : AHU- PT.Jonathan Agung Bersaudara(Y) 50906.AH.01.02. Tahun 2009. Dilihat nilai koefisien determasi 2 Sejak didirikan, usaha ini tumbuh (R ) yang sebesar 0,259 menunjukkan dengan cepat karena pekerjaan Jasa bahwa variabel Motivasi (X1) dan yang dikerjakan semakin banyak, Lingkungan Kerja (X2) mempunyai bahkan beberapa dari luar daerah hubungan terhadap Kinerja Kerja seperti, sejalan dengan perkembangan PT.Jonathan Agung Bersaudara(Y) sebesar 25,9% sedangkan sisanya mempunyai pengaruh yang positif dan 74,1% di pengaruhi variabel lain yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan tidak dimasukkan dalam penelitian ini. PT.Jonathan Agung Bersaudara (Y) Nilai F hasil perhitungan sebesar dengan demikian hipotesis penelitian, 13,782 dengan signifikansi 0,000 diterima. dibandingkan F tabel dengan drajat Jadi berdasarkan pengujian masing- kekebasan df1 = k-1 atau 3-1 = 2 dan masing variabel independen terhadap df2 = n-k atau 82-3 = 79 dengan tingkat variabel dependen secara parsial kepercayaan 95% pada F table terlihat bahwa variabel yang paling didapatkan nilai 3,11, ini berarti F dominan berpengaruh terhadap kinerja hitung 13,782 > F tabel 3,11 dan karyawan PT.Jonathan Agung signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti Bersaudara adalah variabel Motivasi pula secara bersama – sama variabel (X1) dengan nilai t hitung yang lebih Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja besar dibandingkan dengan variabel (X2) mempunyai hubungan terhadap Lingkungan kerja (X2) yaitu 3,500 > Kinerja PT.Jonathan Agung 3,091 dengan demikian hipotesis Bersaudara(Y) diterima Nilai t hitung variabel Motivasi (X1) sebesar 3,500 dengan signifikansi 0,001 KESIMPULAN jika dibandingkan pada nilai t tabel Berdasarkan hasil analisis dan pada derajat kebebasan atau df = n-k pembahasan maka kesimpulan atau 82-2 = 80 dengan drajat penelitian ini sebagai berikut : kepercayaan 95% didapatkan nilai t 1. Nilai F hitung positif> F tabel dan tabel sebesar 1,667. Ini berarti nilai t signifikansi 0,000<0,05 yang hitung 3,500 > t tabel 1,667 dan berarti Motiasi dan Lingkungan signifikansi 0,001< 0,05. Hasil ini kerja bersama-sama berpengaruh menunjukkan bahwa variabel Motivasi positif dan signifikan terhadap (X1) mempunyai pengaruh yang positif Kinerja Kerja Karyawan dan signifikan terhadap Kinerja PT.Jonathan Agung Bersaudara, Karyawan PT.Jonathan Agung dengan demikian hipotesis Bersaudara (Y) dengan demikian diterima. hipotesis penelitian, diterima. 2. Berdasarkan hasil analisis Nilai t hitung variabel mengenai faktor-fakor yang Lingkungan Kerja (X2) sebesar 3,091 mempengaruhi kinerja kerja dengan signifikansi 0,003 jika karyawan, nampak bahwa antara dibandingkan pada nilai t tabel pada kedua variabel yang dianalisis, derajat kebebasan atau df = n-k atau maka yang paling dominan 82-2 = 80 dengan drajat kepercayaan mempengaruhi kinerja karyawan 95% didapatkan nilai t tabel sebesar adalah variabel motivasi. Hal 1,667. Ini berarti nilai t hitung 3,091 > tersebut dibuktikan dengan hasil t tabel 1,667 dan signifikansi 0,003 < perhitungan thitung Motivasi (3,500) 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih besar dibandingkan dengan variabel Lingkungan Kerja (X2) nilai thitung lingkungan kerja (3,091) DAFTAR PUSTAKA Hendry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.Ed.Ke- 3Cet. Pertama, STIE-YKPN : Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2009. Ekometrika Teori,
konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang