Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RANCANGAN PENELITIAN DAN PROSEDUR PEMBUATAN PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu: Siddiq Ali Aziz Siregar, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Dwi Agustia Kurnianingsih : 0303213070


2. Fakhirah Batubara : 0303211007
3. Nurhayati Harahap : 0303213085
4. Wahyu Indah Sari : 0303213105

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,
sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Rancangan
Penelitian Dan Prosedur Pembuatan Proposal”. Dan juga pemakalah tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Metode Penelitian
Kuantitatif, bapak Siddiq Ali Aziz Siregar, M.Pd yang telah memberikan tugas ini
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Pemakalah menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan, dan


kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap
diharapkan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Terima kasih.

Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, 20 November 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 2


B. Prosedur Pembuatan Proposal .............................................................. 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13

A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi
langkah-langkah yang akan di ikuti oleh peneliti untuk penelitiannya. Dalam
menyusun rancangan penelitian perlu di antisipasi tentang berbagai sumber yang
dapat digunakan untuk mendukung dan yang menghambat terlaksananya pencitian.
Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah
merupakan "penyimpangan" dari apa seharusnya dengan apa terjadi. penyimpangan
antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek dan
penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang
(tempat) dan waktu tertentu.
Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga
dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian
yang sering disebut proposal penelitian

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rancangan penelitian?
2. Bagaimana prosedur pembuatan proposal?

C. Tujuan
1. Mengetahui rancangan penelitian.
2. Mengetahui prosedur pembuatan proposal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Rancangan
penelitian merupakan pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan
penelitian agar data dapat dikumpulkan secara efisien dan efektif, serta dapat diolah
dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Rancangan penelitian dapat
diibaratkan sebagai rencana seorang ibu rumah tangga yang ingin memasak. Ketika
berangkat belanja bahan masakan, sejak dari rumah si ibu tersebut sudah
merencanakan jenis masakan yang ingin dimasak. Berdasarkan jenis masakan
tersebut, si ibu membuat rencana antara lain bahan-bahan apa saja yang perlu dibeli
di pasar, berapa biayanya, waktu yang diperlukan, bagaimana cara mengolahnya,
serta fasilitas atau peralatan yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah
bahan tersebut sampai menjadi suatu masakan yang diinginkan.
Seorang peneliti juga seharusnya sejak awal sudah merencanakan objek
yang akan diteliti, bagaimana cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis
datanya, berapa waktu dan biaya yang diperlukan, serta fasilitas yang diperlukan
agar data dapat diolah secara efisien dan efektif sesuai tujuan penelitian. Dengan
demikian, kegunaan rancangan penelitian adalah:
1. Memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti dalam
melakukan penelitiannya, dan
2. Memberikan gambaran tentang masalah atau kesulitan yang akan dihadapi
(Bagja, 2007).
Dalam pengertian khusus rancangan penelitian dapat diartikan sebagai
sebuah rencana tentang bagaimana cara sampling, pengembangan instrumer
pengumpulan dan analisis data untuk memberi arti atas data, secara efisien dan
efektif. Berikut ini adalah beberapa ciri rancangan penelitian :

2
1. Sebuah rancang bangun (blue print) atau perencanaan dalam melakukan
sampling, pengumpulan data, pengembangan instrumen pengukuran dan
metode analisis data.
2. Membantu peneliti dalam mengalokasikan sumber daya (dana, tenaga sarana,
waktu) secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan penelitian.
3. Menggambarkan struktur penelitian untuk mendapatkan jawaban ata
permasalahan penelitian.
4. Skema yang akan digunakan untuk membuktikan secara empiris tentan
hubungan antarvariabel penelitian.
Adapun kegunaan dari rancangan penelitian dapat dideskripsikan sebaga berikut.
1. Sebagai "blue-print" atau kerangka operasional penelitian.
2. Menegaskan intensitas (kedalaman) dan ekstensitas (keluasan penelitian)
3. Memperkirakan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dan
4. Merencanakan alternatif pengatasannya. Mengetahui keterbatasan atau
kelemahan hasil penelitian (Zainuddin, 2012).

Rancangan penelitian menetapkan kerangka acuan bagi pengkajian


hubungan variabel yang ditetapkan dalam penelitian itu. Dengan kata lain, desain
ini menjelaskan langkah-langkah atau prosedur apa yang harus dilakukan oleh
peneliti, bagaimana pelaksanaan penelitian, dan teknik analisis mana terhadap data
empiris yang dikumpulkan. Dalam rancangan tersebut peneliti menggambarkan
variabel-variabel dan bagaimana mengontrol variabel tersebut. Atas dasar uraian
dan deskripsi tentang prosedur pelaksanaan, maka peneliti menetapkan model ran-
cangan mana yang dianggap paling tepat untuk menggali data dan bagaimana
caranya, sehingga diperoleh data yang dipersyaratkan untuk menguji hipotesis yang
telah dirumuskan (Setyosari, 2016).

Adapun jenis-jenis rancangan penelitian kuantitatif yaitu:

Menurut Tahir, penelitian kuantitatif terdiri dari metode eksperimen dan


metode non eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat true experiment dan
quasi experiment. Sedangkan dalam metode non eksperimen terdapat metode
deskriptif, metode korelasional dan metode survei.

3
1. Metode eksperimen

a) True experiment, atau eksperimen sungguhan dilakukan dengan memberi


perlakuan (treatment) kepada kelompok atau subjek untuk mengetahui apakah
perlakuan tersebut memiliki dampak pada variabel atau factor hasil tersebut. True
experiment ialah untuk menguji hubungan sebab akibat.

b) Quasi experiment, dalam penelitian quasi experiment bertujuan untuk


mambandingkan suatu kelompok. Peneliti memilik secara kelompok atau subjek
secara acak dan menentukan kelompok treatment atau kelompok yang mendapat
perlakuan dan control.

2. Metode non eksperimen

a) Rancangan penelitian deskriptif Metode penelitian yang mengambarkan ojek


sesuai dengan apa adanya yang diperoleh dari peneliti langsung.penelitian ini dapat
ditampilkan seperti penggambaran secara factual tentang perkembangan sekolah.

b) Rancangan penelitian korelasional, menurut Soegeng penelitian korelasional


adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih.

c) Rancangan penelitian survey, yaitu model penelitian yang paling banyak


digunakan untuk meneliti kehidupan social dan pendidikan. Penelitian survey
mengumpulkan data seakurat mungkin guna mendapatkan informasi mengenai
keadaan dan kejadian yang terjadi dikalangan masyarakt tersebut (Tahir, 2011).

Dalam buku (Salim, 2018) rancangan penelitian dapat dibedakan sebagai


berikut;

• Rancangan Eksploratif
Rancangan eksploratif bertujuan untuk mengadakan penelusuran
dan mengungkapkan faktor-faktor yang dapat diperkirakan sebagai
penyebab timbulnya suatu penyakit (keadaan) yang belum diketahui sebab
dan mekanismenya.

4
• Rancangan Deskriptif
Rancangan deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai permasalahan (keadaan) untuk mengetahui keberadaan suatu
masalah, besarnya masalah, luasnya masalah, dan pentingnya masalah.
Biasanya rancangan deskriptif menggambarkan suatu permasalahan
(keadaan) dengan meng- uraikannya berdasarkan yaitu variabel orang
(umur, jenis kelamin, suku bangsal etnis, pendidikan, status pernikahan),
variabel waktu (urutan waktu tertentu) dan variabel tempat (perbedaan
lokasi tempat tinggal, letak geografis).
• Rancangan Analitik
Rancangan analitik bertujuan untuk menjelaskan faktor- faktor yang
menyebabkan suatu permasalahan (keadaan/ penyakit). Selain itu, hasil
rancangan analitik juga memungkinkan diprediksinya suatu kejadian.
Secara prinsipil, analitik menggunakan kelompok kontrol untuk
membandingkan suatu risiko terkena keadaan/ penyakit dan mengujinya
menggunakan hipotesis.
• Rancangan Eksperimental
Rancangan eksperimental bertujuan untuk memperoleh hubungan
sebab akibat yang tegas, jelas dan pasti antara beberapa faktor penyebab
dengan permasalahan atau keadaan (penyakit). Bentuk dasarnya, rancangan
eksperimental membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok yang
mendapatkan perlakuan (disebut kelompok eksperimental) dan kelompok
yang tidak mendapat perlakuan ("perlakuan kosong") atau alternatif
(kelompok kontrol).
• Rancangan Cross Sectional
Rancangan cross sectional adalah sebuah penelitian yang dilakukan
dalam sekali waktu saja. Tidak ada perulangan dalam pengambilan data. Itu
berarti, jika yang ingin diketahui adalah hubungan sebab dengan akibatnya,
maka keduanya diukur pada saat yang bersamaan. Desain penelitian ini juga
dapat diibaratkan sebagai sebuah potret yang diambil dalam suatu waktu
saja.

5
• Rancangan Case Control
Rancangan case control adalah rancangan penelitian yang dari segi
waktu dilakukan lebih dari satu kali, yaitu pada saat sekarang dan
menelusuri keadaan tersebut ke masa lalu. Jika menggunakan pendekatan
hubungan sebab akibat, maka pada saat sekarang yang diteliti adalah
akibatnya, untuk kemudian ditelusuri sebabnya di masa lalu.
• Rancangan Kohor
Rancangan kohor adalah rancangan penelitian yang dari segi waktu
dilakukan lebih dari satu kali, yaitu pada saat sekarang dan menelusuri
keadaan tersebut ke masa depan. Dengan kata lain, sebab dari sebuah
keadaan ditelusuri dampaknya atau akibatnya di masa depan.
• Rancangan Observasional
Rancangan observasional menggunakan pendekatan alamiah, yaitu
mengamati perjalanan alamiah peristiwa dengan cara membuat catatan
mengenai perubahan-perubahan yang ada. Peneliti hanya berperan sebagai
pengamat terhadap subjek penelitian. Metode ini biasanya membandingkan
dua kelompok, yaitu kelompok yang terpapar dan kelompok tidak terpapar,
lalu mengukur status permasalahan (keadaan/ penyakit) kedua kelompok
tersebut.
• Rancangan Intervensional
Rancangan intervensional menunjukkan adanya peranan peneliti
dalam mempengaruhi subjek penelitian. Peneliti berhak menentukan
kelompok-kelompok yang ada, termasuk menentukan tingkat pemaparan
atas risiko yang akan mem- pengaruhi permasalahan/keadaan/ penyakit.
• Rancangan Uji Klinis
Rancangan uji klinis adalah penelitian dengan rancangan
eksperimental terhadap manusia untuk membandingkan efek akibat
intervensi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

6
• Rancangan Lapangan
Rancangan lapangan digunakan untuk penelitian yang dilakukan
tidak di dalam keadaan yang terkontrol, tetapi biasanya di masyarakat dan
atau fasilitas pelayanan kesehatan.
1) Rancangan Kuantitatif
Model analisis kuantitatif biasanya menggunakan data kuantitatif,
berupa angka dan perhitungan-perhitungan, baik yang bersifat
analisis terhadap variabel-variabel tunggal (univariat), maupun
hubungan antar variabel (bivariat) atau lebih banyak variabel
(multivariat). Analisis kuantitatif biasanya digunakan untuk
menghasilkan kesimpulan yang bersifat generalisasi.
2) Rancangan Kualitatif
Model analisis kualitatif menggunakan analisa kualitatif. Analisis
kualitatif tidak bertujuan untuk generalisasi, melainkan pada
kesimpulan yang sifatnya khusus dan ter- batas pada subjek
penelitian. Analisis kualitatif tidak meng- gunakan data-data
kuantitatif sebagai dasar bagi analisanya, melainkan merujuk pada
pernyataan-pernyataan dan fakta yang terlihat dengan seluruh
dinamika dan variasinya. Analisa kualitatif berkembang dengan
menggunakan model peng- ambilan data yang khas di dalam analisa
ini, yaitu dengan wawancara mendalam (indepth interview), focus
group discussion (FGD) atau observasi.

Adapun pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan dalam memilih


rancangan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Tingkat kesimpulan yang ingin dihasilkan


Seperti telah disampaikan di bagian awal bahwa penelitian
menghasilkan sebuah kesimpulan yang menjadi kebenaran, maka rancangan
penelitian yang baik adalah rancangan pene- litian yang menghasilkan
kesimpulan yang benar-benar baik. Itu berarti rancangan yang paling tepat
tergantung kepada kebutuhan penelitian itu sendiri.

7
Untuk kepentingan studi, rancangan penelitian yang bersifat
deskriptif dan analitik banyak diminati. Sementara untuk kepentingan yang
lebih luas dan kontributif, eks- perimental menjadi rancangan yang penting
untuk dilakukan. Sementara beberapa peneliti menginginkan hasil yang
cepat tetapi akurat, beberapa peneliti lain justru menggunakan pen- dekatan
yang lebih lama tetapi akurat. Dengan demikian, terdapat variasi yang amat
luas dalam penggunaan rancangan penelitian.
2) Kemampuan mengelola rancangan
Kemampuan mengelola yang dimaksud di sini adalah kemampuan
untuk mengerjakan sebuah rancangan sehingga menghasilkan kesimpulan
yang bermutu. Kemampuan penge- lolaan bergantung pada kemahiran
peneliti, ketersediaan waktu, dana dan tenaga, serta hal-hal teknis lainnya
semisal profil dari populasi dan sampel penelitian itu sendiri.
B. Prosedur Pembuatan Proposal
Proposal penelitian adalah rencana penelitian. Untuk membuat suatu
rencana, seharusnya terlebih dahulu diketahui hal-hal yang berkaitan dengan yang
akan direncanakan. Sumber pengetahuan penelitian untuk memperoleh informasi
mengenai hal yang akan direncanakan ada tiga hal yaitu pengalaman/ pengetahuan
peneliti sendiri literatur, atau pengalaman/ pengetahuan orang lain. Apabila ketiga
sumber ini belum memberikan informasi mengenai yang akan diteliti belum diper-
oleh, lebih baik tidak usah direncanakan penelitiannya.
Model dan prosedur pembuatan rencana penelitian tidaklah semuanya
seragam. Model ini banyak dipengaruhi pemberi dana atau penentu terlaksana
tidaknya suatu penelitian. Namun yang paling prinsip adalah bahwa seharusnya
pembuat proposal tidak ikut dalam melaksanakan penelitian yang bersangkutan
sudah dapat dilakukan orang lain. Di samping kejelasan juga adalah sesuai dengan
kaedah-kaedah keilmiahan. Tanpa bermaksud mengucilkan prosedur proposal
peneliti :
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang masalah
3. Identifikasi Masalah

8
4. Pembatasan Masalah
5. Perumusan Masalah
6. Tujuan Penelitian
7. Kegunaan Penelitian
8. Landasan Teoretis dan Pengajuan Hipotesis
9. Penelitian yang Relevan
10. Kerangka Pikir
11. Hipotesis
12. Metode Penelitian
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
b. Jenis Penelitian
c. Populasi
d. Sampel
e. Defenisi Operasional Penelitian
f. Alat pengumpul Data
g. Teknik Pengumpul Data
h. Analisis Data

Judul penelitian merupakan gerbang untuk meneliti. Untuk memudahkan


apakah judul yang sudah ditentukan sudah sesuai dengan masalah yang dibahas,
maka ada baiknya digandengkan: masalah-judul-tujuan-daftar isi. Kemudian
ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada salah satu komponen, gunanya untuk
mengetahui apakah kelima komponen itu sudah berkaitan dengan fungsi. Jadi
jangan untuk menunjukkan kepada pembacanya objek penyelidikan, wilayah, serta
metode umum yang digunakan”.

➢ Latar Belakang Masalah


Isi latar belakang masalah adalah:
1. Keadaan
2. Sebab
3. Yang sudah diketahui
4. Kekosongan

9
5. Ideal dari keadaan
6. Hubungan antar No. 5 terutama dengan No. 1

Selanjutnya untuk mengutarakan bahwa penelitian itu penting dilaksanakan


adalah dengan mengutarakan :

1. Apakah masalahnya sedang berlangsung


2. Bagaimana penyebab masalah
3. Apakah masalahnya berkaitan dengan kebijakan umum
4. Apakah ada hubungan dengan masalah besar yang sedang hidup dalam
masyarakat
5. Apakah kerugiannya kalau masalah itu tidak segera ditanggulangi.
➢ Tujuan dan Keguanaan Penelitian
Untuk memudahkan penentuan tujuan penelitian ada baiknya diajukan
pertanyaan kepada judul penelitian dengan redaksi sebagai berikut:
Untuk apa dilaksanakan penelitian (... Judul). Jawaban pertanyaan ini bisa
menjadi tujuan umum penelitian. Tujuan umum penelitian dijabarkan menjadi
tujuan khusus. Setelah diperoleh hasil penelitian, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan kegunaan penelitian. Jadi kegunaannya adalah nilai praktis
dari tujuan penelitian.
➢ Kerangka Teori
Bahan kerangka teori diambil dari literatur, yaitu teori yang digunakan peneliti
terdahulu. Juga kerangka teori ini bisa diambil dari hasil penelitian.
➢ Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan hasil pemikiran dari penelitian. Jadi kerangka pikir
yang dibuat sendiri oleh peneliti. Bahan yang membuat kerangka pikir ini
adalah kerangka teori. Kerangka teori ini bisa diambil oleh peneliti secara
seratus antara pemikiran dengan kerangka teori. Yang paling penting dalam
kerangka pikir ini adalah untuk memperlihatkan variabel mana mempengaruhi
variabel mana.
➢ Hipotesis

10
Bahan untuk merumuskan hipotesis ini adalah merupakan kerangka pikir.
Setelah dapat diketahui variabel mana mempengaruhi variabel mana, maka
digunakan rumus jika .... maka .... tidak ada perbedaan.... dengan .... atau
sebaliknya. Yang paling penting dalam perumusan ini adalah bahwa hipotesis
itu dapat diuji keberlakuannya dan bukan untuk dibuktikan.
➢ Populasi
Populasi adalah merupakan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup ini
mencakup teritorial dan masalah. Yang penting diutarakan dalam populasi ini
adalah: Apakah populasi homogen atau heterogen? kalau homogen bagaimana
kehemogenannya? kalau heterongen bagaimana keheterogenannya. Homogen
atau heterogen ditinjau dari judul penelitian.
➢ Sampel
Sampel merupakan wakil dari populasi. Populasi yang homogen mudah diambil
wakilnya, yaitu dengan random. Tetapi populasi yang heterogen terwakili dan
sampel.
Pasal ini merupakan garis besar dari daftar isi. Pasal ini bisa dimuat dalam
proposal namun amat efektif dalam menentukan isi wawancara, angkat dan
observasi.
➢ Sumber Data
Setalah daftar isi dijabarkan, sesuai dengan item-item tertentu, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan sumber data. Sumber data ini adalah yang
dianggap paling berkompeten memberikan data dan diupayakan dari tangan
pertama.
➢ Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data terdiri dari: angket, wawancara dan observasi. Sumber
datanya merupakan orang banyak digunakan angket, sedikit orangnya
digunakan wawancara di luar dari yang dua ini digunakan observasi.
➢ Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan. Data
kualitatif diuraikan, sedangkan data kuantitatif digunakan secara statistik.

11
Analisis data secara statistik sebaliknya langsung diutarakan teori yang
digunakan.
➢ Jadwal Penelitian
Persiapan, Pengumpulan data, Pengolahan data, Analisa data dan Pengiriman
Laporan (Salim, 2018).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,


mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Rancangan
penelitian merupakan pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan
penelitian agar data dapat dikumpulkan secara efisien dan efektif, serta dapat diolah
dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Proposal penelitian adalah rencana penelitian. Untuk membuat suatu


rencana, seharusnya terlebih dahulu diketahui hal-hal yang berkaitan dengan yang
akan direncanakan. Sumber pengetahuan penelitian untuk memperoleh informasi
mengenai hal yang akan direncanakan ada tiga hal yaitu pengalaman/ pengetahuan
peneliti sendiri literatur, atau pengalaman/ pengetahuan orang lain.

B. Saran
Di dalam penyusunan makalah ini, pemakalah menyadari masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan pembaca
lebih banyak membaca buku-buku atau jurnal-jurnal terkait, sehingga lebih banyak
menambah ilmu dan wawasan tentang materi tersebut. Kritik dan saran juga kami
harapkan dari pembaca, untuk membuat makalah berikutnya agar lebih baik lagi
kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bagja, W. (2007). Sosiologi: Menyelami Fenomena Di Masyarakat. . Bandung: PT


Setia Purna Inves.

Salim. (2018). METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF. Bandung:


Citapustaka Media.

Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Prenada


Media Group.

Tahir, M. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar: Unismuh.

Zainuddin, M. (2012). Metodelogi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Jakarta:


Airlangga University Press.

14

Anda mungkin juga menyukai