DESAIN PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberkan rahmat dan
kasih karunian-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah
Metodologi Penelitian Desain Penelitian ini dengan tepat waktu.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi bapak/ibu dosen dan setiap rekan yang
membacanya. Seiranya makalah yang telah saya susun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun bagi setiap orang yang membacanya.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
dan saya mohon maaf apabila terdapat penyampaian atau kalimat yang kurang baik, untuk
itu kritik dan saran dari pembaca sangat penting bagi saya agar menjadi lebih baik untuk
kedepannya.
2
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………….…1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Definisi Desain Penelitian.............................................................................6
B. Tujuan Desain Penelitian..............................................................................7
C. Manfaat Desain Penelitian............................................................................7
D. Pengujian Desain Penelitian..........................................................................7
E. Memilih Jenis Desai Penelitian Yang Tepat.................................................8
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula
dengan pesatnya perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan
yang perluuntuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang
dapatdimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk
mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah
satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
Desain penelitian erat hubungannya dengan proses penelitian karena
merupakan tuntutan bagi seorang peneliti agar bisa mendapatkan jawaban-
jawaban yang telah dimunculkan. Idak hanya menjadi tuntutan bagi para peneliti,
desain penelitian juga mempermudah peneliti untuk menggunakan suatu metode
dalam mencari jawaban.
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntunserta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuaidengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar
seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang
bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain
penelitian akan dirasakan olehs emua pihak yang terlibat dalam proses penelitian,
karena dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Pada bagian desai penelitian terdapat tuntutan bagi peneliti mengenai apa
yang harus dicari untuk menyempurnakan komponen penelitian, maupun apa
yang seharusnya dikerjakan dan apa pula yang seharusnya tidak dikerjakan.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Desain penelitian adalah rangkaian prosedur dan metode yang dipakai untuk
menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan menjadi
topik penelitian.
Selain pengertian tersebut, juga bisa didefinisikan sebagai strategi yang
dilakukan peneliti untuk menghubungkan setiap elemen penelitian dengan sistematis
sehingga dalam menganalisis dan menentukan fokus penelitian menjadi lebih efektif
dan efisien.
Masalah pada sebuah penelitian akan menentukan jenis apa yang cocok untuk
dipilih. Hal tersebut juga menentukan alat dan cara apa yang cocok digunakan untuk
mengatasi masalah dalam penelitian.
Adapun pengertian desain penelitian menurut para ahli yaitu:
1. Silaen (2018: 23)
Menurut Silaen desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
2. Umar (2007, hal 6)
Menurut para ahli desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja yang
terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komprehensif
sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan preset,
mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai analisis
akhir.
3. Nachmias dan Nachmias (1976),
Menurut Nachmias dan Nachmias (1976), desain penelitian adalah suatu rencana
yang membimbing peneliti dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi
observasi. Maksudnya, suatu model pembuktian logis yang memungkinkan peneliti
untuk mengambil inferensi mengenai hubungan kausal antar variabel di dalam suatu
penelitian.
6
B. Tujuan Desain Penelitian
7
Penelitian harus menentukan apakah yang diperlukan adalah studi kasual atau
stud korelasional untuk menemukan jawaban atas persoalan-persoalan yang
dihadapi. Studi kasual dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat
yang definitif. Tetapi, jika yang diinginkan peneliti adalah sekedar identifikasi
fakto-faktor penting yang “berkaitan dengan” masalah, maka studi korelasional
dipilih. Studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih
masalah disebut studi kasual. Jika peneliti berminat untuk menemukan variabel
penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi
korelasional.
2. Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi
a. Intervensi Minimal : hanya menyebarkan kusioner, peneliti tidak
mengintervensi aktivitas normal dalam sebuah fenomena
b. Intervensi Sedang : peneliti tidak hanya mengumpulkan data dari perawat
mengenai stress yang mereka alami pada dua selang waktu berbeda, tetapi
juga “bermain bersama” atau memanipulasi peristiwa normal dengan secara
sengaja mengubah tingkat dukungan emosi yang diterima oleh perawat di
dua bangsal, sementara membiarkan bangsal ketiga apa adanya.
c. Intervensi Berlebih : tidak hanya dukungan dimanipulasi, tapi bahkan
situasi dimana eksperimen diadakan adalah artifisial karena peneliti
menarik subyek keluar dari lingkungan normalnya dan menempatkannya
dalam keadaan yang benar-benar berbeda.
Memilih jenis penelitian atau riset yang paling tepat merupakan sesuatu hal yang
sersisfat subjektif. Pemilihan tersebut tidak hanya bergantung dari sifat dasar
situasinya tetapi juga bagaimana si pengambil keputusan dan si peneliti memahami
tentang situasi penelitian. Ada dua jenis penelitian yang harus dipilih yaitu:
1. Penelitian eksploratif
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan atau dugaan yang sifatnya masih baru dan
untuk memberikan arahan bagi penelitian selanjutnya. Tujuan utama dari
jenis penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi penelitian dan
8
tujuan khusus atau data yang diperlukan untuk penelitian selanjutnya. Dalam
praktek, penelitian eksploratif bisa dilakukan dengan empat prosedur. Yaitu:
a. Teknik informal kunci (key informant technnique). Metode ini dilakukan
dengan cara mencari dan mewawancarai beberapa orang ahli yang
berhubungan dengan situasi yang akan di teliti.
b. Focus group interview atau focus group (FGD) Cara ini dilakukan
dengan membuat forum diskusi yang biasanya terdiri dari 9 sampai 12
orang.
c. Analisis data sekunder. Penelitian eksplooratif juga bisa mengambil data
sekunder, yaitu pengumpulan data dari data yang sudah ada atau sudah
dipublikasikan.
d. Metode studi khusus. Metode kasus merupakan pengujian yang
mendalam terhadapt unit yang berkentingan seperti pelanggan atau
konsume, took, penjual, perusahaan dan pasar.
2. Penelitian konklusif
Penelitian konklusif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuktikan
sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tindakan khusus
selanjutnya. Jenis tujuan ini sangat bermanfaat apabila peneliti mempunyai
banyak alternative dan membutuhkan banyak informasi untuk mengevaluasi
setiap alternatif.
Tujuan konkluisf dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Studi deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi data yang
mampu menggambarkan komposisi dan karakkteristik dari unit yang
diteliti, seperti konsumen, penjual, perusahaan dan area pasar.
b. Studi eksperimental merupakan bentuk riset konklusif yang bertujuan
untuk memperoleh pengujian yang tepat dalam menarik kesimpulan
hubungan sebab akibat antarvariabel.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12