PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia Nya, Kami dapat menyelesaikan Makalah guna memenuhi tugas perkuliahan dalam
mata kuliah Pengembangan Riset Interdisiplin Pendidikan Fisika yang berjudul “berbagai
desain penelitian pendidikan” dengan baik dan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen selaku dosen mata
kuliahPengembangan Riset Interdisiplin Pendidikan Fisika, yang sudah memberikan
bimbingandan arahan, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami juga menyadari bahwa di dalam Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam hal penulisan maupun kata-kata yang belum tepat. Oleh karena itu kami
memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dan juga mengharapkan kritik serta saran
yang membangun agar kedepannya didapati Makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga Makalah ini dapat bermanfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 1
1.3 Manfaat.............................................................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Design Penelitian.......................................................................................2
2.2 Desain Penelitian Kuantitatif.......................................................................................3
2.3 Desain Penelitian Kualitatif ........................................................................................4
2.4 Kegunaan dan kriteria Desain Penelitian.................................................................... 5
2.5 Jenis Desain Penelitian................................................................................................6
2.6 Unsur Unsur Desain Penelitian Kualitatif................................................................... 9
2.7 Sistematika Penelitian Kuantitatif............................................................................. 11
2.8 Sistematika Penilaian Kualitatif................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Dapat Mengetahui Apa Pengertian Desain Penelitian kuantitatif, kualitatif, gabungan
(mix method), dan desain penelitian R & D
2. Dapat Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Desain Penelitian
3. Dapat Mengetahui Bagaimana Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif
4
BAB II
ISI
Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya
mengenai pengumpulan dan analisis data saja, dan dalam pengertian yang luas, desain
penelitian mencakup proses-proses berikut:
a) Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.
b) Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan
dengan penelitian sebelumnya.
c) Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan luas
jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji.
d) Membangun penyelidikan atau percobaan.
e) Memilih serta memberikan defenisi terhadap pengukuran variabel-variabel.
f) Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.
g) Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
h) Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data.
i) Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi
serta inferensi statistik.
j) Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interprestasi data,
generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa
saran-saran dan kerja penelitian yang akan datang.
k)
5
2.2 Pengertian Desain Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian
akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun
bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi
kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian
kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Desain penelitian kualitatif merupakan:
1. Rencana untuk memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
2. Kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan variabel dalam penelitian.
3. Cetak biru yang memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari hipotesis
sampai analisis data.
6
7. Lingkungan penelitian (kebanyakan penilti bisnis dilakukan dilapangan,
meskipun ada juga penelitian labolatorium: jenis lain dalah simulasi)
8. Persepsi subjek mengenai penelitian (adakah mereka merasakan
penyimpangan-penyimpangan dalam kegiatan ruti mereka sehari-hari).
7
Desain penelitian dibuat untuk membantu peneliti untuk menjelaskan
langkah-langkahatau prosedur apa yang harus dilakukan peneliti, bagaiman
pelaksanan penelitian, dan teknikanalisis mana terhadap data empiris yang
dikumpulkan. Kegunaan desain bagi peneliti bahwarancangan dimaksudkan untuk
memnuhi dua hal mendasar, yaitu:
8
Eksperimen ini akan menunjukkan hasil seberapa efektif alarm rokok dapat
mengurangi konsumsi rokok di ruang publik.
9
Dalam penelitian kuantitatif, desain survey lebih lumrah diterapkan. Sering
kali persepsi yang umum kita dengar adalah desain survey merupakan bagian dari
penelitian kuantitatif. Hal ini karena kebanyakan riset kualitatif menggunakan survey
sebagai metode penelitiannya. Contoh, riset tentang tingkat kepercayaan publik
terhadap Presiden. Survey didesain dalam rangka menjawab rumusan masalah yang
disusun.
10
d) Desain penelitian studi kasus
Studi kasus sebagai desain penelitian kualitatif cukup sering dilakukan oleh
peneliti sosial. Salah satu metode yang kerap digunakan adalah etnografi. Desain studi
kasus hampir selalu menerapkan etnografi dengan wawancara mendalam dan
observasi partisipatoris sebagai teknik pengumpulan datanya. Fokus penelitian studi
kasus sangat terbatas. Biasanya peneliti hanya fokus pada satu isu, misalnya pola
konsumsi fashion di kalangan seniman. Maka hanya pola konsumsi fashionnya saja
yang menjadi fokus penelitian.
11
literatur. Studi komparatif lebih luas cakupannya dari pada studi kasus. Peneliti pada
akhirnya membandingkan antara kasus yang satu dengan yang lain.
12
teori yang dianggapnya dapat membantunya. Namun tidak berpegang pada
satu teori.
13
6. Merencanakan Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti
mengandalkan teknik-teknik pengumpulan data, misalnya wawancara,
observasi serta analisis dokumen.
8. Merencanakan logistik.
Peneliti harus memikirkan hal-hal yang diperlukan sebelum, sewaktu
dan sesudah penelitian di lapangan, misalnya mempertimbangkan kebutuhan
perlengkapan awal sebelum penelitian dilaksanakan, perlengkapan sebelum
kunjungan lapangan, perlengkapan pada waktu berada dilapangan, dan
lain-lain.
14
II. KAJIAN PUSTAKA
a. Pembahasa Variabel Penelitian
b. Penelitian Yang Relevan
c. Kerangka Pikir
d. Hipotesis Penelitian
III. Metodologi Penelitian
a. Rancangan Penelitian
b. Populasi, Sampel, dan Sampling Penelitian
c. Variabel Penelitian
d. Teknik Pengumpulan Data
e. Analisis Data
V. Penutup
a. Simpulan
b. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
15
c. Batasan Masalah
d. Rumusan Masalah
e. Tujuan Penelitian
f. Manfaat Penelitian
II. Kajian Teori dan Kerangka Pikir
a. Kajian Teori
b. Penelitian Yang Relevan
c. Kerangka Pikir
III. Metodologi Penelitian
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
c. Bentuk Penelitian
d. Sumber Data
e. Teknik Pengumpulan Data
f. Teknik Cuplikan/Sampling
g. Validitas Data
h. Teknik Analisis
IV. Pembahasan dan Analisis
a. Deskripsi Data
b. Pembahasan/Analisis
c. Pokok-Pokok Temuan Penelitian
d. Analisis Justifikasi
V. Penutup
a. Simpulan
b. Implikasi
c. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
16
2.9 Perbedaan Desain Kuantitatif dan Kualitatif
No Kuantitatif Kualitatif
1 A. Desain A. Desain
a Spesifik, jelas, rinci a umum
b ditentukan secara mantap sejak b fleksibel
awal c berkembang, dan muncul
c menjadi pegangan langkah demi dalam proses penelitan
langkah
3 C. Sampel C. Sampel
a besar a kecil
b representatifc. sedapat mungkin b tidak representatifc. purposive,
randomd. ditentukan sejak awal snowbald. berkembang selama
proses penelitian
4 D. Analisis D. Analisis
a setelah pengumpulan data a terus menerus sejak awal sampai
b deduktif akhir penelitian
c menggunakan statistik untuk b induktif
mengujihipotesis c mencari pola, model, thema, teori
17
5 E. Usulan Desain E. Usulan Desain
a luas dan rinci a singkat, umum bersifat sementara
b literatur yang b literatur yang digunakan
berhubungan denganmasalah, bersifatsementara, tidak menjadi
dan variabel yang diteliti peganganutama
c prosedur yang spesifik dan rinci c prosedur bersifat umum, seperti
langkah-langkahnyad.masalah akan
dirumuskan dengan spesifik d rencanakan tourd. masalah bersifat
dan jelase. hipotesis dirumuskan sementara dan akanditumukan
dengan jelasf. ditulis secara rinci setelah studi pendahuluan
dan jelas sebelumterjun e tidak dirumuskan hipotesis
kelapangan karena justru akan menemukan
hipotesis.
f fokus penelitian ditetapkan
setelahdiperoleh data awal dari
lapangan
18
.
2.10 Pengertian Penelitian Mixed Method
Penelitian mixed method merupakan pendekatan penelitian yang
mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif.
Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi
pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing)
kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Berikut ini pengertian penelitian
mixed method menurut para ahli
1. Creswell, 2015, mixed method merupakan pendekatan penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan bentuk kualitatif dan kuantitatif
2. Johnson dan Cristensen (dalam Sugiyono, 2013) mixed method atau metode
penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif (mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan dan
mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian).
3. Menurut Sugiyono, 2016 metode penelitian campuran merupakan metode
penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian sehingga akan diperoleh data
yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.
19
beberapa alasan menggunakan desain metode campuran ini dalam sebuah
penelitian:
1. Ketika mempunyai data kuantitatif dan kualitatif, akan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang masalah penelitian ketimbang hanya dari
satu.
2. Desain yang baik untuk digunakan jika untuk membangun kekuatan data
kuantitatif dan kualitatif. Misalkan : Data kuantitatif, seperti skor pada
instrumen, menghasilkan angka tertentu yang dapat dianalisis secara statistik,
dapat memberikan hasil untuk menilai frekuensi dan besaran tren. Sedangkan
data kualitatif, seperti wawancara terbuka yang memberikan kata-kata aktual dari
orang-orang dalam penelitian, menawarkan banyak perspektif berbeda tentang
topik penelitian dan memberikan gambaran yang kompleks tentang situasi
tersebut. Ketika keduanya digabungkan (data kuantitatif dan kualitatif), peneliti
memiliki campuran yang sangat kuat.
3. Anda juga melakukan studi metode campuran ketika satu jenis penelitian
(kualitatif atau kuantitatif) tidak cukup untuk menjawab masalah penelitian atau
menjawab pertanyaan penelitian. Lebih banyak data diperlukan untuk
memperluas, menguraikan, atau menjelaskan studi tersebut. Namun integrasi
antara keduanya belum tentu memuat porsi yang sama/seimbang. Misalkan saja
suatu penelitian campuran dapat bersifat dominan kualitatif, sementara
komponen kuantitatif ditambahkan sebagai elemen pendukung untuk
memperkuat kesimpulan penelitian.
20
Ciri-Ciri Karakteristik Penelitian Mixed Method
Penelitian mixed method memiliki karakter yang berbeda dengan penelitian lain.
Berikut beberapa karakter dari penelitian mixed method menurut Creswell (2012).
3. Penentuan prioritas
Penentuan prioritas pada kedua data yang diperoleh dalam penelitian mixed
method tergantung pada tujuan penelitian yang akan dilakukan.Prioritasnya adalah
bahwa dalam desain metode campuran, peneliti lebih menekankan pada satu jenis
data daripada jenis data lain dalam penelitian dan laporan tertulis.Penekanan ini
dapat dihasilkan dari pengalaman pribadi dengan pengumpulan data, kebutuhan
untuk memahami satu bentuk data sebelum melanjutkan tahap berikutnya.
21
Penggunaan data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian kombinasi
memungkinkan adanya data pengurutan dalam penggunaan kedua jenis data. Ada
beberapa kemungkinan pengurutan dalam pengumpulan data pada metode
penelitian kombinasi, yaitu:
dalam menganalisa data dari metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis data
6. Diagram prosedur
Salah satu bidang penelitian yang kini banyak dilakukan oleh mahasiswa calon guru, dan
praktisi pendidikan adalah penelitian pengembangan (research and development atau
disingkat R&D). penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk yang akan
digunakan dalam dunia pendidikan melalu proses yang ilmiah yang diakhiri dengan tahapan
validasi. Perlu dicatat bahwa produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian
pengembangan tidak hanya berupa buku, film, atau bahan pembelajaran lainnya tetapi juga
sampai kepada proses, model pembelajaran atau metode mengajar. Biasanya prosedur
penelitian pengembangan juga berbentuk siklus agar produk pendidikan yang dihasilkan
22
benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan. Perbaikan-perbaikan produk
pendidikan akan dilakukan di dalam tahapan-tahapan penelitian pengembangan sehingga
dapat dihasilkan produk yang paling tidak mendekati ideal.
Jadi kita bisa dengan mudah membedakan penelitian pengembangan ini dari jenis penelitian
pendidikan lainnya karena penelitian pengembangan memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:
(1) dihasilkannya sebuah produk untuk digunakan; (2)produk digunakan di lapangan (dalam
praktek pendidikan); (3) selama penelitian berlangsung produk selalu divalidasi.
Langkah-langkah atau prosedur penelitian pengembangan secara garis besar terdiri dari:
a. Melakukan riset dan pengumpulan informasi yang dapat dilakukan dengan melakukan
pengamatan di dalam kelas yang mungkin membutuhkan produk tersebut, juga tentu
dengan melakukan studi literatur.
b. Melakukan perencanaan penelitian pengembangan dengan cara melakukan perumusan
tujuan penelitian pengembangan, penetapan sekuen pembelajaran hingga akhirnya
melakukan pengujian produk pendidikan dalam skala terbatas.
c. Melakukan pengembangan produk awal.
d. Melakukan ujicoba terhadap produk awal yang telah dikembangkan tersebut di
lapangan dengan melakukannya secara terbatas. Pengumpulan data ujicoba produk
dapat dilakukan melalui metode wawancara, observasi, hingga angket untuk
kemudian dilakukan analisis sehingga ditemukanlah kelemahan-kelemahan produk
awal tersebut.
e. Melakukan perbaikan dan revisi produk awal sehingga diperoleh penyempurnaan
produk pendidikan tersebut.
f. Selanjutnya, kembali melakukan ujicoba di lapangan produk pendidikan yang telah
direvisi tadi untuk skala yang lebih besar dari ujicoba awal. Data-data juga
dikumpulkan dengan cara sebagaimana ujicoba lapangan pertama dilakukan.
g. Melakukan revisi produk untuk kedua kalinya berdasarkan data yang baru diperoleh.
h. Melakukan ujicoba untuk ketiga kalinya dalam skala yang lebih luas lagi dibanding
ujicoba lapangan yang kedua untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dengan
menggunakan beragam teknik yang sesuai seperti angket, wawancara, dan observasi
lalu kemudian menganalisisnya untuk memperoleh kelemahan-kelemahan yang
23
mungkin masih ada dan dapat diperbaiki pada produk pendidikan yang ingin
dihasilkan.
i. Melalukan revisi produk pendidikan tersebut untuk yang ketiga kalinya.
j. Membuat laporan (melakukan pelaporan) dan kemudian melakukan desiminasi
produk pendidikan dan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan.ch and
development sehingga diharapkan produk pendidikan yang dihasilkan dari proses
pengembangan tersebut benar-benar bermanfaat dan dapat mencapai tujuannya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan kajian sistematik dari upaya perbaikan
dilakukan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan
untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. PTK dilakukan oleh guru/dosen
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipicu oleh pengalaman praktis yang secara
24
praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Dalam
bersifat praktis dalam kaitan operasional didalam kelas, sehingga masalah tersebut
berbagai teori yang ada dan berkaitan dengan pemecahan masalah tersebut,
1. Penetapan fokus masalah penelitian, yang meliputi: (a) Merasakan adanya masalah,
(b) Identifikasi masalah, (c) Analisis masalah, (d) Merumuskan masalah.
2. Perencanaan tindakan perbaikan, yang meliputi: (a) Formulasi hipotesis tindakan, (b)
Persiapan tindakan, antara lain: (b.1.) Membuat skenario pembelajaran yang berisi
langkah kegiatan dalam pembelajaran disamping bentuk-bentuk kegiatan yang akan
dilakukan, (b.2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung kegiatan,
(b.3) Mempersiapkan instrumen penelitian, (b.4) Melaksanakan simulasi pelaksanaan
tindakan dan menguji keterlaksanaannya dilapangan.
3. Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi, dan interpretasi, yang meliputi: (a)
Pelaksanaan Tindakan: Kegiatan Pelaksanaan tindakan perbaikan merupakan tindakan
pokok dalam siklus penelitian tindakan, (b) Observasi dan Interpretasi: Secara umum,
observasi merupakan upaya untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
4. Analisis dan refleksi, yang meliputi: (a) Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu
: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis. (b) Reduksi data adalah
proses penyederhanaan data yg dilakukan melalui seleksi, pengelompokkan, dan
pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna
5. Perencanaan tindak lanjut, yang meliputi: (a) Bila hasil perbaikan yang diharapkan
belum tercapai pada siklus 1, maka diperlukan langkah lanjutan pada siklus 2 dan
seterusnya. (b) Satu siklus kegiatan merupakan kesatuan dari kegiatan perumusan
25
masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi,
serta analisis dan refleksi. Perlu diperhatikan bahwa banyaknya siklus tidak dapat
ditetapkan, dan karenanya perlu dibuatkan semacam kriteria keberhasilan.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Desain penelitian merupakan bagian dari perencanaan penelitian yang
menunjukkan usaha peneliti dalam melihat apakah penelitian yang direncanakan
telah memiliki validitas internal dan eksternal yang komprehensif.
2) Pada penelitian kualitatif, bentuk desain dimungkinkan bervariasi karena sesuai
dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang mempunyai sifat
emergent dimana phenomena muncul sesuai dengan apa yang dijumpai peneliti
dalam proses penelitian di lapangan.
3) Desain penelitian pada umumnya mengandung unsur-unsur seperti berikut:
a) fokus penelitian
b) paradigma penelitian
c) kesesuaian antara paradigma dengan teori yang dikembangkan
d) sumber data yang dapat digali
e) tahapan penelitian
f) instrumen penelitian
g) rencana pengumpulan data dan pencatatannya
h) rencana analisis data
i) rencana tingkat kepercayaan dan kebenaran penelitian
j) rencana lokasi dan tempat penelitian
k) etika penelitian
l) rencana penulisan dan penyelesaian penelitian.
4) Desain penelitian kualitatif seringkali tidak dinyatakan secara detail, bersifat
fleksibel tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di
lapangan
5) Hasil penelitian lebih bersifat terbuka dan tidak membatasi variabel seperti dalam
penelitian kualitatif.
6) Instrumen penelitian kualitatif pada umumnya lebih bersifat internal, dan
subyektif yang direfleksikan dengan “peneliti sebagai instrumen”.
3.2 Saran
Selaku penulis makalah ini, kami menyadari masih banyaknya kesalahan baik dalam
penyampaian atau pun pada format penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran yang membangun agar kedepannya didapati makalah yang lebih baik.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
http://sosiologis.com/desain-penelitian.
Syahrum dan Salim (2012) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Citapustaka Media
Perintis.
29