Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Akuntansi
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Kelompok 8
PRODI AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Unsur-unsur
Desain Penelitian” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Unsur-unsur Desain Penelitian” bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Rida Ristiyana, S.E., M.Ak ,
selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Demikian, harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu
pengetahuan yang baru pula, Aamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.3 TUJUAN..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................14
3.2 SARAN...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Apa yang dimaksud horizon waktu, tinjauan unsur dan implikasi manajerial?
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Menjelaskan secara singkat segala sesuatu yang berkaitan dengan unsur-unsur
desain penelitian.
2. Menambah pengetahuan penulis maupun pembaca mengenai unsur-unsur
desain penelitian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari definisi yang dijelaskan di atas, menyimpulkan bahwa desain penelitian
adalah pola atau bentuk yang digunakan seorang peneliti dalam menyelidiki kasus
untuk memperoleh jawaban atas suatu permasalahan yang dapat dijadikan
perbandingan dalam mengambil suatu keputusan.
a. Studi Eksploratif
a) Untuk memahami sifat masalah, karena baru sedikit studi yang dilakukan
dalam bidang tersebut.
b) Untuk memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai fenomena untuk
melengkapi pengetahuan lewat pengembangan teori lebih lanjut dan pengujian
hipotesis.
c) Sejumlah studi kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui pengamatan atau
wawancara hal ini dikenal dengan sebutan eksploratif dalam sifatnya.
d) Dimaksudkan untuk mendapatkan fakta-fakta atau bukti-bukti mengenai suatu
hipotesis
e) Penelitian ini dilakukan bila tidak banyak yang diketahui mengenai keadaan
atau situasi tertentu atau bila tidak mengetahui atau tidak memiliki informasi
mengenai permasalahan yang sama yang pernah dipecahkan oleh peneliti lain
sebelumnya.
Contoh: Penelitian untuk mengetahui apakah di daerah tertentu terdapat deposit bahan
tambang/ sumber daya alam (misal: pasir besi, mangan dan sebagainya) serta berapa
volume deposit masing-masing sumber daya alam tersebut.
Catatan: melakukan studi untuk pertama kali dalam sebuah organisasi tertentu tidak
berarti sama dengan penelitian eksploratif, hanya saja jika pengetahuan sedikit dan
pemahaman yang lebih dalam dihasilkan, maka studi tersebut menjadi eksploratif.
b. Studi Deskriptif
Catatan : studi deskriptif menjadi sangat penting dalam banyak situasi, data kualitatif
yang diperoleh dengan mewawancarai orang mungkin membantu memahami
fenomena pada tahap eksploratif studi, sedangkan data kuantitatif dalam hal frekuensi,
mean dan standar deviasi adalah penting untuk studi deskriptif.
Tipe hubungan:
Meskipun ada sejumlah gangguan pada arus kerja normal dalam sistem saat
peneliti mewawancarai karyawan dan menyebarkan kuesioner di tempat kerja,
intervensi peneliti dalam fungsi rutin sistem adalah minimal jika dibandingkan dengan
yang disebabkan selama studi kasual. Dalam studi yang diakukan untuk menentukan
hubungan sebab-akibat, peneliti mencoba untuk memanipulasi variabel tertentu untuk
mempelajari akibat manipulasi tersebut pada variabel terikat yang diteliti. Dengan
kata lain, peneliti dengan sengaja mengubah variabel tertentu dalam konteks dan
mengintervensi peristiwa sejauh peristiwa tersebut terjadi secara normal dalam
organisasi.
a) Intervensi Minimal
Peneliti tidak melakukan intervensi dalam aktifitas normal yang
diteliti.
b) Intervensi Sedang
Peneliti tidak hanya mengumpulkan data dari dua selang waktu
yang berbeda, melainkan peneliti juga bermain bersama, atau
memanipulasi peristiwa normal dengan cara sengaja mengubah
tingkat emosi atau mempengaruhi, serta mengabaikan dibagian
lain.
c) Intervensi Berlebih
Dimana peneliti tidak hanya dukungan yang dimanipulasi, tetapi
juga situasi, menarik subjek keluar dari lingkungan normal dan
menempatkannya dalam keadaan yang benar-benar berbeda.
a. Eksperimen
b. Penelitian survei
Survei adalah sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang
orang-orang untuk mendeskripsikan, membandingkan, atau menjelaskan pengetahuan,
sikap, dan perilaku mereka (Fink, 2003). Menurut Fink, sistem survei termasuk
membuat tujuan untuk pengumpulan data , mendesain studi, menyiapkan instrumen
survei yang reliable dan valid, mengelola survei, mengelola dn menganalisi data
survei, dan melaporkan temuan. Strategi survei sangat populer dalam penelitian bisnis
karena hal ini membuat survei digunakan dalam penelitian eksploratif, deskriptif, dan
kausal untuk mengumpulkan data tentang orang, kejadian, atau situasi.
Sebagai contoh, dalam konteks bisnis, survei seringkali dilakukan pada subjek
pengambilan keputusan konsumen, kepuasan konsumen, kepuasan kerja, penggunaan
layanan kesehatan, sistem informasi, dan lainnya. Banyak survei semacam itu
merupakan survei satu waktu. Survei yang lain memiliki sifat berkelanjutan, membuat
peneliti dapat mengobservasi perubahan dari waktu ke waktu. Pertanyaan-pertanyaan
dalam instrumen survei biasanya dibuat untuk angket dimana responden
menyelesaikan pertanyaan tersebut sendiri, baik pada kertas maupun melalui
komputer. Instrumen survei yang lain adalah wawancara dan observasi terstruktur.
c. Observasi
Strategi yang berguna untuk mengumpulkan data pada tindakan dan perilaku
orang-orang adalah observasi. Observasi termasuk datang ke lingkungan alami dari
orang-orang, melihat apa yang mereka kerjakan, menganalisis, dan
menginterpretasikan apa yang seseorang lihat. Observasi dapat didefinisikan sebagai
pengamatan; pencatatan; analisis; dan interpretasi perilaku, tindakan, atau kejadian
yang terencana. Terkadang observasi diberikan label yang lebih luas untuk melibatkan
penggunaan metode lain seperti wawancara. Berbagai pendekatan observasi telah
digunakan dalam penelitian bisnis, digolongkan dengan empat dimensi utama yang
membedakan cara observasi dilakukan : kontrol, pengamat, struktur, penyembunyian
observasi.
d. Studi kasus
Studi kasus sebagai desain penelitian kualitatif cukup sering dilakukan oleh
peneliti sosial. Salah satu metode yang kerap digunakan adalah etnografi. Desain studi
kasus hampir selalu menerapkan etnografi dengan wawancara mendalam dan
observasi partisipatoris sebagai teknik pengumpulan datanya. Fokus penelitian studi
kasus sangat terbatas. Biasanya peneliti hanya fokus pada satu isu, misalnya pola
konsumsi fashion di kalangan seniman. Maka hanya pola konsumsi fashionnya saja
yang menjadi fokus penelitian.
Studi kasus sebagai desain penelitian juga dapat diadopsi oleh riset kuantitatif
meskipun cukup jarang. Penelitian kuantitatif dengan desain studi kasus umumnya
menerapkan metode survey dengan penggunaan kuesioner sebagai instrumen
penelitian. Misalnya penelitian tentang pola konsumsi fahion dikalangan seniman
yang menggunakan metode survey sebagai teknik pengumpulan datanya.
e. Teori dasar
f. Penelitian tindakan
g. Metode campuran
Pernyataan penelitian kita menentukan unit analisis. Misalnya, jika kita ingin
mempelajari pola pengambilan keputusan kelompok, kita mungkin akan menguji
aspek seperti ukuran kelompok, struktur kelompok, kepaduan, dan semacamnya,
untuk mencoba menjelaskan varians dalam pembuatan keputusan kelompok. Disini,
kita akan menelaah dinamika yang berlaku dalam beberapa kelompok berbeda dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan kelompok. Dalam hal
tersebut, unit analisis adalah kelompok.
a. Individu
b. Pasangan
c. Kelompok
d. Organisasi
e. Kebudayaan pengunaan unit analisis terkait dengan pertanyaan penelitian, unit
analisis akan bergerak secara integral sesuai dengan arah pertanyaan tersebut.
Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu (satu titik
waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa periode waktu yang relatif
lebih lama (lebih dari dua titik waktu), tergantung pada karakteristik masalah
penelitian yang akan dijawab.
a. Studi Cross-Sectional
b. Studi Longitudinal
Sebuah studi yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu
yang lama terhadap sekolompok subjek penelitian tertentu dan diamati terus menerus
mengikuti masa perkembangannya. Dalam sejumlah kasus, peneliti mungkin ingin
mempelajari fenomena lebih dari satu batas waktu dalam rangka menjawab
pertanyaan penelitian. Atau data yang dikumpulkan lebih dari satu batas waktu atau
dua batas waktu yang berbeda dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian,
biasanya terkait dengan sebelum dan sesudah, atau Mempelajari sampel peserta pada
jangka waktu yang panjang. Biasanya longitudinal ini selalu dilakukan untuk desain
eksperimen, dan ada juga studi lapangan akan tetapi biasanya biaya, waktu dan
lainnya membuat kebanyakan studi lapangan bersifat cross – sectional.
Pembahaan mengenai isu desain dasar yang terkait dengan tujuan studi, jenis
investigasi, tingkat intervensi peneliti, keadaan studi, unit analisis, dan horizon waktu.
Peneliti akan menentukan keputusan yang tepat untuk dibuat dalam desain studi
berdasarkan definisi masalah, tujuan penelitian, tingkat keketatan yang diinginkan,
dan pertimbangan biaya. Kadang-kadang karena waktu dan biaya, seorang peneliti
mungkin terbatas untuk menyelesaikan kurang dari desain penelitian “ideal”.
Misalnya, peneliti mungkin terpaksa melakukan studi cross-sectional dan bukan
longitudinal, melakukan studi lapangan alih-alih desain eksperimen, memilih ukuran
sampel lebih kecil dan bukan lebih besar dan seharusnya, sehingga menetapkan
suboptimasi dari keputusan desain penelitian dan menentukan tingkat keketatan
ilmiah yang lebih rendah karena keterbatasan sumber daya.
Desain penelitian yang ketat mungkin menuntut biaya yang lebih tinggi adalah
perlu jika hasil studi sangat penting untuk membuat keputusan penting yang
memengaruhi kelangsungan organisasi dan keberadaan sebagian besar anggota
sistem. Baik sekali untuk memikirkan persoalan keputusan desain penelitian, bahkan
saat kerangka teoritis disusun.
Manajer harus membuat satu keputusan penting sebelum memulai studi yang
berkaitan dengan bagaimana keketatan studi seharusnya. Mengetahui bahwa desain
penelitian yang lebih ketat memakan sumber daya lebih banyak, manajer berada
dalam posisi untuk menimbang kepentingan masalah yang dialami dan memutuskan
jenis desain seperti apa yang dapat memberikan hasil yang bisa diterima dalam cara
yang efisien. Pengetahuan mengenai interkoneksi di antara beragam aspek dari desain
penelitian membantu manajer memutuskan studi yang paling efektif, setelah
mempertimbngkan sifat dan besarnya masalah yang dihadapi, dan jenis solusi yang
diharapkan. Satu manfaat utama dalam memahami sepenuhnya perbedaan antara studi
kasual dan korelasional adalah bahwa manajer tidak terpeleset ke dalam jebakan
membuat asumsi kasual implisit ketika dua variabel hanya berhubungan satu sama
lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Susila dan Suyanto. 2015. Metodologi Penelitian Cross Sectional, Edisi ke-1, Klaten :
Bossscript.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia , 4thedition, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.