Disusun Oleh
TA. 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah saya ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya, dengan makalah yang berjudul
“Penyusunan Proposal Penelitian Mini”. Saya ucapkan juga terimakasih kepada
Bspak Juanda, M.Pd selaku dosen pada mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif,
dan teman-teman yang telah ikut berpartisipasi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperean serta dalam menyusun
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua dan Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita. Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 25
B. Saran..................................................................................................... 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyajian karya tulis ilmiah harus dilakukan secara logis. Karya tulis ilmiah
berarti karangan yang menyajikan argumen-argumen dengan menggunakan logika
berpikir secara benar. Apabila penyajian karangan ilmiah menggunakan logika
yang benar, maka argumen ilmu pengetahuan tersebut akan diterima pula oleh
akal atau logika orang yang berpikir ilmiah. Apabila karya tulis ilmiah
menyajikan argumen secara objektif, bukan argumen yang pribadi, maka akan
dipahami pula oleh pembaca sebagai sebuah kebenaran. Inilah yang dinamakan
kebenaran ilmiah, yaitu sebuah kebenaran yang dapat diterima oleh setiap orang
berdasarkan logika dan suatu penalaran (Kusmana, 2016: 3). Berdasarkan paparan
diatas, dapat dinyatakan bahwa karya tulis ilmiah itu berupa karya atau produk
dari komunikasi ilmiah secara tertulis. Seseorang yang berkomunikasi secara
tertulis tetapi tidak disusun secara ilmiah belum dapat dinyatakan sebagai
komunikasi ilmiah. Demikian pula, jika seseorang berkomunikasi secara tertulis
yang disusun dengan pola penulisan ilmiah tapi materi yang dikomunikasikan
tidak ilmiah, maka tidak termasuk karya tulis ilmiah. Dengan demikian, dapat
dinyatakan bahwa karya tulis ilmiah itu adalah karangan yang berisi gagasan
ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah
(Kusmana, 2016: 3-4).
Artikel ilmiah untuk jurnal merupakan tulisan ilmiah yang didesain untuk
dimuat di jurnal ilmiah. Artikel ilmiah diharapkan berkontribusi dalam
pengembangan ilmu dan menjaga kebaruan ilmiah (Barnawi & Arifin, 2015:
142).Karya ilmiah khususnya artikel ilmiah untuk jurnal masing-masing memiliki
gaya selingkung yang berbeda. Hal ini menjadi ciri khas penerbit jurnal ilmiah.
Menurut Eneste (2017: 99) keseragaman pada satu penerbit ini merupakan ciri
khas penerbit bersangkutan. Ciri khas inilah yang disebut gaya penerbit atau gaya
selingkung, yang dalam bahasa Inggris disebut house style. Setiap penerbit
idealnya mempunyai gaya penerbit/gaya selingkung atau house style. Dengan
demikian, gaya itu akan terlihat pada semua produk satu penerbit. Gaya itulah
1
yang menjadi identitas penerbit. Gaya penerbit/gaya selingkung ini tentu berbeda
dari satu penerbit ke penerbit lain. Itu lumrah saja. Tiap penerbit pasti mempunyai
pertimbangan tertentu mengapa memilih gaya penerbit seperti itu dan mengapa
tidak yang lain. Umumnya format penulisan artikel berisi antara lain: judul,
abstrak, pendahuluan, studi literatur, metode penelitian, hasil, diskusi dan
kesimpulan, serta daftar pustaka. Namun ada beberapa penambahan tergantung
dari penyelenggara seminar atau pengelola jurnal. Umumnya mereka
menyediakan template sebagai acuan bagi penulis untuk menulis (Farid, 2017: 3).
Dala penulisan sebuah karya iliah tidak lepas dari kode dan juga ciri khas dari
masing masing jurnal ilmiah. Kode adalah istilah netral yang dapat mengacu
kepada bahasa, dialek, sosiolek, atau ragam bahasa (Saddhono, 2014: 85).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposal
Proposal adalah usulan rencana kegiatan kerja atau penelitian yang di buat
secara sistematis, terperinci, terencana, dan formal mengenai suatu kerjaan atau
penelitian yang akan dilakukan. Proposal juga masuk kedalam karya ilmiah yang
bersifat mutlak memberitahukan dan menerangkan semua rencana kegiatan yang
akan dilakukan.
Proposal penelitian adalah gambaran secara rinci tentang proses yang akan
dilakukan oleh peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian.
Proposal penelitian merupakan langkah awal sebelum menyusun laporan
penelitian. Menyusun rancangan penelitian atau sering disebut juga dengan
menyusun proposal penelitian merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
suatu proses dan rangkaian kegiatan. Pada banyak lembaga pendidikan,
penyusunan proposal merupakan suatu keharusan untuk dilakukan sebelum
peneliti melaksanakan proses penelitiannya. Apalagi penelitian itu merupakan
penelitian yang dimaksudkan sebagai syarat penyelesaian studi penelitian
bersaing, yang akan melalui tahap penyeleksian sebelum penelitian itu dilakukan.
3
dengan baik maka sebenarnya kita sudah menyusun sebagian isi laporan
penelitian (Wina Sanjaya, 2013: 281-282).
Setiap penelitian baik untuk skripsi, tesis, disertasi dan kegiatan penelitian
lainnya selalu didahului dengan membuat usulan penelitian atau proposal. Karena
keberhasilan suatu penelitian sering terlihat dari sempurna atau tidaknya suatu
usul penelitian yang disusun. Usul penelitian merupakan kerangka atau perincian
prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti. Jika dibandingkan
dengan pekerjaan arsitektur yang membangun rumah, terdapat bagian pekerjaan
membuat gambar/bestek sebagai petunjuk yang melukiskan/ menggambarkan
bagaimana kerangka atau susunan dari rumah yang dibuat itu. Sehingga gambar
tersebut dapat membayangkan bagaimana bentuknya jika rumah tersebut telah
selesai.
Demikian pula halnya dengan usul penelitian, dapat memberi gambaran dan
arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut serta
memberikan gambaran jika telah jadi atau selesai penelitian tersebut dilakukan.
Suatu usul penelitian yang baik, dapat mempermudah si peneliti melakukan
penelitiannya. Malahan orang lain dapat dibimbing untuk melakukannya, seperti
arsitektur dimana yang membuat gambar lain dan melakukan pembangunan lain
pula orangnya. Hal itu bisa terjadi karena gambar yang disusun cukup baik untuk
menuntun si pemborong melakukan pekerjaannya. Demikian pula hendaknya
setiap usulan penelitian yang dirancang oleh setiap peneliti dalam menyusun
karya ilmiah.
Dapat saya simpulkan bahwa proposal berarti acuan atau gambaran suatu
kerjaan, kegiatan dan penelitian. Yang mana penyusunan nya di buat terencana,
terperinci, sistematis, dan formal, mengenai suatu kerjaan, kegiatan, dan
penelitian yang akan dilakukan.
4
sumber penelitian, Teknik pengumpulan data, Teknik analisa data, Teknik
keabsahan data.
1. Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang masalah, dalam latar belakang masalah ini perlu
dikemukakan gambaran keadaan yang sedang terjadi selanjutnya
dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori,
pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang
merupakan masalah. Masalah ini perlu dikemukakan dalam bentuk
data. Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan
mungkin ada potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu
dilakukan penelitian. Jadi dalam latar belakang masalah ini intinya
berisi jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan
penelitian.
5
b. Fokus penelitian, pada penelitian kualitatif, penentuan fokus
berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan
disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli.
Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti di lapangan.
c. Rumusan masalah, merupakan panduan awal bagi peneliti untuk
penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun bila rumusan
masalah ini tidak sesuai dengan kondisi objek penelitian, maka
peneliti perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya.
d. Tujuan penelitian, dalam proposal dan laporan, tujuan penelitian
terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala
sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui
pengumpulan data.
e. Manfaat penelitian, setiap penelitian diharapkan mempunyai
manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk
penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu
untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat
praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif
dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan,
memprediksikan, dan mengendalikan.
2. Kajian teori, dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk memperkuat
peneliti sebagai human instrumen, sehingga mampu membuat
pertanyaan, analisis data dan membuat fokus penelitian dan
kesimpulan (Sugiono,2013: 287-289).
3. Metode penelitian
a. Pendekatan dan jenis penelitian, pada bagian ini peneliti perlu
menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa
pendekatan ini digunakan.
b. Kehadiran peneliti, dalam bagian ini peneliti perlu menjelaskan
bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul
data
6
c. Lokasi penelitian, dalam bagian ini diisi dengan identifikasi
karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi. Dalam pemilihan
lokasi harus didasarkan pada pertimbangan kemenarikan,
keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.
d. Sumber data, pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data
dan teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai.
e. Prosedur pengumpulan data, bagian ini menguraikan teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Teknik analisis data, pada bagian ini peneliti menguraikan proses
analisis data yang telah diperoleh dengan melalui
pengorganisasian, pemecahan, dan sintesis data.
f. Pengecekan keabsahan data, dalam bagian ini berisi usaha-usaha
peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya.
g. Tahap-tahap penelitian, pada bagian ini berisi uraian proses
pelaksanaan mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan
desain, penelitian sebenarnya sampai pada penelitian laporan.
h. Temuan hasil penelitian, yaitu berisi tentang uraian dana dan
temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur
yang digunakan.
i. Pembahasan, bagian ini memuat gagasan-gagasan peneliti terkait
dengan pola-pola, kategori-kategori, posisi temuan yang
sebelumnya, serta penjelasan dari temuan yang diungkap dari
lapangan.
j. Penutup, pada bagian ini memuat pokok atau kesimpulan,
implikasi dan tindak lanjut penelitian, serta saran-saran yang
diajukan (Imam Gunawan, 2015: 277-280)
1. BAB I
a. Latar Belakang Masalah
b. Fokus Penelitian
c. Rumusan Masalah
7
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
2. BAB II
a. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
b. Hasil Penelitian yang Relevan
3. BAB III
a. Jenis Penelitian
b. Tempat dan Waktu Penelitian
c. Data dan Sumber Data
d. Teknik dan Pengumpulan Data
e. Analisis Data
f. Pemeriksaan Keabsahan Data
8
Contoh Proposal mini Kualitatif
Disusun Oleh :
NPM : 20.03.0005
Dosen
Juanda M.Pd
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang
dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan di RA Al-Qur’an Iqro’pematang Siantar.
9
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan meluangkan waktu demi kelancaran kegiatan penelitian ini, antara
lain :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses tidak tahu menjadi tahu. Yang berarti
adanya proses pembelajaran baik menggunakan media audio, visual, audio visual,
dan multimedia yang dapat memberitahu seseorang anak tentang apa yang tidak
anak tahu menjadi tahu.
10
Menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung, alat
(sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya).
Jadi, dapat saya simpulkan bahwa media pembelajaran baik audio, visual,
audio visual, dan multimedia adalah suatu alat bantu proses belajar mengajar,
11
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada peserta didik yang mudah dipahami dan menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Guru
2. Untuk Siswa
Manfaat bagi siswa penelitian ini agar siswa mampu memahami tiap
materi yang diajar dan lebih memahami lagi ketika dijelaskan dengan bantuan
12
media pembelajaran. Selai itu manfaat lain agar siswa termotivasi dengan media
yang ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
berbagai tugas dan tanggung jawab berbagai macam, baik dalam pendidikan, di
keluarga dan di masyarakat.
a. Media Audio
14
pembelajaran itu. Pemanfaatan media visual di RA Al-Qur’an Iqro’
Pematang Siantar, dapat dilihat di pembelajaran IPA ketika guru
menghadirkan gambar metamorfosis kupu-kupu. Dengan pertimbangan
ketika guru menghadirkan kupu-kupu nyata, sangat membutuhkan waktu
yang lama untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu yang sesungguhnya.
c. Media Audio-visual
d. Media Multimedia
15
rangkaian dari beberapa jenis media yang menjadi satu paket setting media yang
digunakan dalam pembelajaran. Berarti dalam pembelajaran dapat digunakan
berbagai media sesuai dengan sarana prasarana yang memadai di sekolah tersebut.
Sejauh mana kesamaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti yang lain bahwa, pemanfaatan media pembelajaran memiliki manfaat
yang besar terhadap perkembangan siswa dan terhadap kreativitas guru. Media
pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang langsung kepada siswa,
dengan demikian siswa akan merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan
antara teori dan praktik atau memahami aplikasi ilmunya di lapangan
(Midun,2009).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi salah
satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku
non verbal yakni dengan menggunakan teknik observasi. Menurut Sugiyono
(2018:229) observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan
observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.
Observasi dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di
16
lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya para pedagang mikro di
Kecamatan Menteng untuk menerapkan pencatatan menerapkan metode Laba
Kotor sampai pembuatan laporan keuangan bulanan.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa metode observasi adalah metode yang
dapat mendeskripsikan, mencari tahu, dan menjelaskan suatu data-data tentang
suatu objek pada penelitian yang akan dilakukan.
1. Tempat
2. Waktu
Waktu yang dimaksud disini adalah data susunan kegiatan yang akan kita
lakukannya serta memerlukan beberapa waktu untuk selesai melakukan kegiatan
tersebut. data tersebut bisa dibuat dalam bentuk tabel ataupun narasi.
17
N Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
O
1 Mengajukan surat permohonan X
untuk melakukan peneliatian
2 Melakukan penelitian X X
1. Primer
a. Metode Interview (Wawancara)
18
b. Metode Observasi
c. Metode Dokumentasi
19
2. Sekunder
1. Pengumpulan Data
20
mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara
verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti
benar data atau hasil yang telah di dapatkan.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.
Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokkan tersebut oleh
peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting
serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap pengalaman,
permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan
teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian
ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat
asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang
ada.
21
4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang
telah didapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu alternatif
penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian
kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis,
ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak
terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui
referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian
pembahasan, kesimpulan dan saran.
22
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
Sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton (Sulistiany,1999) ada 4
macam triangulasi Sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu:
a. Triangulasi data
b. Triangulasi Pengamat
c. Triangulasi Teori
d. Triangulasi metode
23
keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang
berbeda.
4. Keajegan (Reabilitas)
DAFTAR PUSTAKA
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. BAB I
a. Latar Belakang Masalah
b. Fokus Penelitian
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
2. BAB II
a. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
b. Hasil Penelitian yang Relevan
3. BAB III
a. Jenis Penelitian
b. Tempat dan Waktu Penelitian Data dan Sumber Data
c. Teknik dan Pengumpulan Data
d. Analisis Data
e. Pemeriksaan Keabsahan Data
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi & Arifin, M. (2015). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
26