Makalah
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitiam Pendidikan
yang diampu oleh Dr. Siti Masyithoh, M.Pd.)
Oleh:
Hilda Zuhri Khairunnisa
11190183000117
SEMESTER 6
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
A. Pengertian Proposal Penelitian......................................................................6
B. Karakteristik Proposal Penelitian..................................................................7
C. Tujuan Proposal Penelitian...........................................................................8
D. Ciri-ciri Proposal Penelitian yang Baik dan Benar.......................................9
E. Syarat-syarat Proposal Penelitian yang Baik dan Benar...............................9
F. Isi Proposal....................................................................................................9
G. Sistematika Penyusunan Proposal...............................................................10
H. Proposal Penelitian Kuantitatif...................................................................14
I. Penjelasan Unsur-unsur Proposal Penelitian Kuantitatif............................17
J. Proposal Penelitian Kualitatif.....................................................................20
K. Unsur-unsur Proposal Kualitatif.................................................................24
BAB III..................................................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran............................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah
awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan penelitian.
Proposal penelitian dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu
menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses penelitian
berlangsung. Jika proposal penelitian sudah disusun secara sistematis, lengkap
dan tepat, akan mempercepat pelaksanaan, proses serta penyusunan laporan
penelitian. Proposal mempunyai arti sangat penting bagi setiap peneliti dalam
usaha mempercepat, meningkatkan serta menjaga kualitas hasil penelitian.
Proposal
penelitian harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman
yang mudah diikuti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menuliskan beberapa rumusan
masalah, yaitu:
1. Apa pengertian proposal penelitian?
2. Bagaimana karakteristik proposal penelitian?
3. Apa saja ciri-ciri proposal penelitian yang baik dan benar?
4. Apa saja syarat-syarat proposal penelitian yang baik dan benar?
5. Apa tujuan dari dibuatnya proposal penelitian?
6. Apa isi proposal penelitian secara garis besar?
7. Bagaimana sistematika penyusunan proposal?
8. Bagaimana sistematika penyusunan proposal kuantitatif secara garis besar?
9. Apa saja unsur-unsur proposal kuantitatif
10. Bagaimana sistematika penyusunan proposal kualitatif secara garis besar?
11. Apa saja unsur-unsur proposal kualitatif
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis dapat menyimpulkan
beberapa tujuan dari diadakannya kegiatan observasi ini, yaitu:
1. A
2. A
3. A
BAB II
PEMBAHASAN
1
J. Supranto. 2004. Proposal Penelitian dengan Contoh. Jakarta: UI Press. Hlm., 2
2
Drs. Ridwan. 2009. M.B.A Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitan Jakarta: PT.
Centika.
Hlm., 28
mencari dan mengenalinya, serta menjelaskan mengapa penelitian itu
memiliki nilai kegunaan sehingga perlu untuk dilakukan.
Proposal penelitian adalah gambaran secara rinci tentang proses yang akan
dilakukan oleh peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian.
Secara umum, poposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-
langkah yang akan diikuti peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam
menyusun proposal perlu diantisipasi munculnya berbagai sumber yang dapat
bermanfaat sehingga dapat digunakan dalam mendukung penelitian atau
faktor-faktor yang mungkin menghambat kegiatan penelitian. Tujuan umum
proposal penelitian adalah memberitahukan secara jelas tentang tujuan
penelitian, siapa yang hendak ditemui, serta apa yang akan dilakukan atau
dicari di lokasi penelitian. Proposal penelitian dibuat peneliti sebelum
melakukan kerja lapangan.
Dalam hal ini, proposal penelitian turut menentukan penelitian turut
menentukan penelitian. Perencanaan penelitian baik penelitian metode
kuantitatif maupun metode kualitatif harus dituangkan jelas ke dalam proposal
penelitian.
3
Anwar, Hasnun, 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta.
dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan
pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang adalah apa yang
membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut
tidak diteliti. Jadi, dalam latar belakang masalah, peneliti harus melakukan
analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis
tersebut, peneliti harus dapat menunjukkan dan membuktikan adanya
suatu penyimpangan dan menuliskan mengapa masalah tersebut perlu
diteliti.4
3. Batasan Masalah
Masalah yanga akan dicarai pemecahannya harus terbatas ruang
lingkupnya agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat
dimungkinkan pengambilan keputusan definitife. Variable-variable yang
terlibat dalam penelitian harus ditentukan.
4. Identitifikasi Masalah
Identifikasi masalah umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan
aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul proses
penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti.
Identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam
topic atau judul penelitian. Seluruh variabel yang dilibatkan dalam
penelitian harus dapat tergambar dengan jelas dalam identifikasi masalah.
Pertanyaan- pertanyaan yang dikemukakan pada identifikasi masalah harus
dijawab pada bagian hasil penelitian dan pembahasan.
5. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sulit bagi setiap
peneliti. Hal ini dapat menolong mahasiswa keluar dari kesulitan
merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan yang luas dan terpadu
mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para ahli terdahulu dalam
bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.
Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis
maslaah seperti yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan
4
Drs. Ridwan. op. cit. hlm., 25
ketajaman rumusan masalah. Untuk memudahkan dalam menajamkan
rumusan masalah, ungkapkan masalah dalam 2 poin sesuai hasil
identifikasi
masalah yaitu:
a. Masalah umum.
b. Masalah spesifik.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun berdasarkan rumusan masalah yang telah
diterapkan sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh
solusi bagi pengatasan masalah secara langsung. Seperti rumusan
masalah, tujuan penelitian juga diungkapkan dalam bentuk tujuan
umum dan tujuan spesifik.
6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas
hasil peneliti dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang
hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan
variabel-variabel penelitian. Rumusan tujuan penelitian menyajikan hasil
yang mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh sebab itu, tujuan penelitian
harus relevan dan konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah
dan mencerminkan proses penelitiannya.
7. Kegunaan/Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan,
serta menjelaskan manfaat dari penelitian itu sendiri. Adapun kegunaan
penelitian itu ada dua, di antaranya: 1) kegunaan untuk mengembangkan
ilmu atau kegunaan teoritis; 2) kegunaan praktis adalah membantu
memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang
diteliti.
8. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka harus menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian, teori, temuan, dan penelitian lain. Tinjauan pustaka menjadi
landasan untuk menyusun kerangka/konsep yang akan digunakan.
Tinjauan pustaka juga menjelaskan posisi penelitian yang akan dilakukan
di antara khasanah penelitian yang sudah.5
Tinjauan pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu: a) penelitian
yang relevan/penelitian terkait; b) landasan teori; c) kerangka pemikiran
dan atau kerangka teori dan hipotesis (untuk metode korelasi,kausal
komaratif, eksperimen).
9. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya kerangka berpikir sama dengan kerangka teoritis.
Menurut Uma Sekaran—dalam bukunya yang berjudul Research Methods
for Business—mengatakan bahwa kerangka berpikir diartikan sebagai
model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor atau variabel yang telah dikenali sebagai masalah. untuk
diteliti, karena merupakan salah satu penyebab timbulnya masalah, benar-
benar didasarkan pada teori yang relevan.6 Yang paling penting dalam
kerangka berpikir yaitu menujukkan variabel mana mempengaruhi
variabel mana.7 Kerangka berpikir sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram
atau skema. Tujuannya adalah untuk mempermudah peneliti untuk
memahami beberapa variabel data yang akan dipelajari pada tahap
selanjutnya. Kerangka berpikir sangat dibutuhkan dalam proses
penyusunan penelitian ilmiah baik itu skripsi, karya tulis dan sebagainya.
Kerangka berpikir ini menjadi panduan dalam penyelesaian dari awal
sampai akhir. Kerangka berpikir itu sendiri memiliki tiga jenis yang perlu
diketahui. Adapun tiga jenis kerangka berpikir yaitu: 1) Kerangka teoritis,
mencakup teori-teori yang dijadikan sebagai landasan dan teori tersebut
digunakan untuk menjelaskan fenomena yang akan diteliti; 2) Kerangka
operasional, menjelaskan mengenai variabel yang didapat dari konsep
5
Totok Agung. 2016. Teknik Penulisan Proposal Penelitian. Pekan baru: Universitas Riau
6
J. Suprantoop. cit. Hlm., 30
7
Syahrum dan Salim. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Citapustaka Media.
Hlm.,171
teori. Selain itu, kerangka ini akan menunjukkan terdapat hubungan antara
variabel data dan menjelaskan hal-hal apa saja yang dapat menjadi
indikator untuk mengukur variabel yang berhubungan tersebut; 3)
Kerangka konseptual, menjelaskan konsep pada asumsi teoritis yang
digunakan untuk mengistilahkan unsur yang ada di dalam objek yang akan
diteliti. Selain itu juga menunjukkan adanya hubungan antara konsep
tersebut.8
Hal ini berbeda dengan penelitian kualitatif, di mana teori yang
dikemukakan bersifat sementara dan dapat berkembang atau berubah
setelah peneliti tersebut terjun ke lapangan. Oleh sebab itu, landasan teori
yang dikemukakan tidak perlu dibuat kerangka berpikir sebagai dasar
untuk perumusan hipotesis. Hal ini dikarenakan dalam penelitian kualitatif
tidak akan menguji hipotesis melainkan menemukan hipotesis.9
10. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan tentang nilai suatu parameter
yang untuk sementara waktu dianggap benar. Parameter ialah data
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian seluruh elemen populasi
melalui kegiatan sensus.10
11. Metode dan Teknik Penelitian
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat
dan bahan yang digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus
untuk penelitian yang dirancang.
12. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung
dalam metode penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan
dilakukan bila proposal penelitian disetujui.
8
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020),
h.328
9
Ibid., h.228
10
Ibid., Hlm., 34
H. Proposal Penelitian Kuantitatif
Garis-garis besar proposal penelitian kuantitatif menurut McMillan dan
Schumacher (2001) adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
a. Pernyataan masalah secara umum.
Masalah yang masih bersifat umum dirumuskan secara jelas dan
tepat. Rumusan demikian akan membantu pembaca memahami
pentingnya masalah dan kedudukan fokus masalah dalam bidang
keahlian peneliti (pendidikan). Rumusan masalah umum tersebut
ditunjang oleh studi kepustakaan yang sesuai, dijabarkan dalam
pertanyaan dan/atau hipotesis khusus, serta manfaat penelitian.
Rumusan permasalahan umum tersebut disimpan pada awal alinea,
diikuti oleh latar belakang pemilihan masalah. Rumusannya hendaknya
cukup padat tetapi mudah ditangkap/dipahami oleh orang yang tidak
ahli dalam bidang masalah tersebut.
b. Review Kepustakaan
Mengemukakan apa yang telah diketahui tentang permasalahan dan
kajian teori dan penelitian terdahulu, membantu memperjelas latar
belakang dan pentingnya penelitian. Reviu kepustakaan juga
menjelaskan tentang pentingnya masalah yang akan diteliti, pendirian
peneliti, kritik terhadap desain penelitian terdahulu, identifikasi
kesenjangan-kesenjangan dan hal-hal baru yang akan dikembangkan.
c. Hipotesis atau pertanyaan penelitian khusus
Sebagai jabaran dari permasalahan umum dirumuskan hipotesis
dan/atau pertanyaan khusus, diikuti rumusan definisi operasional atau
penjelasan tentang variabel yang diteliti. Rumusan pertanyaan khusus
atau hipotesis hendaknya mampu menggambarkan dengan jelas bahwa
penelitian bersifat empiris dengan desain penelitiannya yang spesifik.
d. Manfaat Penelitian
Menjelaskan pentingnya penelitian dalam pengembangan
pengetahuan, implikasinya bagi penelitian lebih lanjut, manfaatnya
praktis untuk pengembangan pendidikan. Manfaat hasil penelitian bagi
pengembangan pengetahuan (manfaat teoritis) dapat berupa penemuan
pengetahuan atau prinsip-prinsip baru. Implikasi hasil penelitian bagi
penyempurnaan pelaksanaan pendidikan dapat berupa bentuk rumusan
atau pernyataan-pernyataan yang bersifat umum bukan saran-saran
khusus.
2. Desain dan Metodologi
Menjelaskan jenis desain dan metode yang akan digunakan, apakah
menggunakan penelitian deskriptif, survei, korelasional, eksperimental,
pengembangan, dan jenis-jenis penelitian kuantitatif lainya.
a. Subjek
Dijelaskan siapa/apa target populasi, bagaimana pengambilan
sampel dan populasi tersebut, besarnya sampel, prosedur penarikan
sampel. Dalam bagian ini dijelaskan juga bagaimana menjaga nama
baik subjek yang diteliti, izin untuk meneliti serta memelihara
kerahasiaan data dan individu yang menjadi sumber data.
b. Penyusunan instrumen
Dijelaskan jenis instrumen yang digunakan, alasan penggunaan
instrumen tersebut. Jika instrumen sudah ada dikemukakan validitas
dan reliabilitas instrumen tersebut. Bila instrumen akan dikembangkan
dikemukakan proses pengembangan dan pengujian validitas dan
reliabilitasnya.
c. Prosedur
Dijelaskan bagaimana penelitian akan dilaksanakan, bagaimana
hubungan antar variabel dapat dicari. Dalam penelitian deskriptif atau
survei, prosedur ini mencakup penyiapan angket, pembuatan pedoman
dan jadwal wawancara, latihan dan pemberian petunjuk bagi
pengumpul data. Dalam penelitian eksperimen prosedurnya lebih
kompleks, meliputi: identifikasi dan pemilihan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, spesifikasi perlakuan, prosedur untuk
mengurangi variabel-variabel penyela, dan lain.
d. Analisis dan penyajian data
Dijelaskan teknik analisis data yang digunakan dan bagaimana
proses analisisnya serta bagaimana data hasil analisis disajikan.
Bagaimana pengujian setiap hipotesis dilakukan serta alasan
penggunaannya. Alasan diarahkan pada kesesuaian dengan tujuan
studi, ukuran sampel, serta pengujian instrumen yang digunakan. Pada
bagian ini juga dijelaskan bentuk penyajian data yang akan dibuat
seperti: tabel, grafik, profil, bagan dan lain-lain.
e. Keterbatasan desain
Dijelaskan keterbatasan desain dalam kaitanya dengan lingkup
studi, desain, dan metodologi. Lingkup studi terbatas pada apa yang
dirumuskan dalam permasalahan umum atau fokus penelitian, tidak
bisa meneliti semua hal yang terkait dengan permasalah tersebut.
Desain juga dibatasi oleh metodologi yang digunakan, kalau
metodenya korelasional maka penelitian diarahkan untuk
mengidentifikasi hubungan melalui analisis korelasi, demikian juga
dengan komparasi terbatas pada membandingkan hal-hal yang sudah
dirancang melalui analisis komparatif.
3. Rujukan
Berupa daftar sumber-sumber apa yang dijadikan rujukan. Sumber
tersebut dapat berbentuk buku, jurnal, hasil penelitian serta sumber-
sumber dalam situs internet. Rujukan digunakan dalam identifikasi,
perumusan masalah, perumusan definisi, penyusunan desain,
pengembangan instrumen, analisis data, pembahasan bahkan sampai
penarikan kesimpulan.
4. Lampiran
Berisi hal-hal yang sifatnya melengkapi atau mendukung proposal
penelitian seperti jadwal penelitian, rencana anggaran, dan riwayat hidup
para peneliti.
I. Penjelasan Unsur-unsur Proposal Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai
objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan secara jelas.
Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya,
seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan.
Penelitian kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
Setiap kegiatan penelitian kuantitatif selalu dilakukan dengan melalui tahapan-
tahapan berlandaskan metode ilmiah. Adapun tahapan-tahapannya adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah. Tanpa ada masalah tidak terjadi penelitian, sebab
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Masalah pada umumnya
diajukan dalam bentuk pertanyaan sekalipun tidak selamanya sebab bisa
juga dalam bentuk pernyataan. Permasalahan bisa diajukan dalam bentuk
deskriptif, asosiatif dan komparatif bahkan untuk satu penelitian bisa
diajukan ketiga-tiganya bergantung kepada tujuan yang akan dicapainya.
2. Mengkaji teori keilmuan berkaitan dengan bidang ilmu yang dijadikan
dasar perumusan masalah. Peneliti menelusuri konsep-konsep, prinsip,
generalisasi dan berbagai literatur, jurnal dan sumber lain berkaitan
dengan variabel dan masalah yang diteliti. Kajian teori tersebut sebagai
dasar dalam merumuskan kerangka berpikir dalam melihat hubungan antar
variabel untuk Selanjutnya mengajukan alternatif kemungkinan jawaban
atas masalah atau sering disebut hipotesis.
3. Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan penelitian
sebagai acuan dalam mengumpulkan data empiris atau verifikasi data di
lapangan. Artinya jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang
tersirat dan tersurat dalam rumusan hipotesis. Dengan kata lain data
empiris yang diperlukan adalah data yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis.
4. Melakukan verifikasi data empirik yakni data lapangan yang diperlukan
untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini peneliti harus menentukan jenis
data yang diperlukan apakah data kualitatif atau data kuantitatif. Jika data
kuantitatif apakah data nominal, ordinal, interval atau data rasio. Darimana
data itu diperoleh dalam hal ini berkaitan dengan, populasi dan sampel
serta responden penelitian. Cara atau teknik memperoleh data serta alat
atau instrumen yang digunakan untuk menjaring data. Data yang
terkumpul terus diolah dan dianalisis dengan cara-cara tertentu yang
memenuhi kesahihan dan keterandalan sebagai bahan untuk menguji
hipotesis.
5. Menarik kesimpulan dalam arti membuat generalisasi atas dasar hasil uji
hipotesis. Hasil uji hipotesis sifatnya adalah temuan penelitian atau hasil
penelitian. Temuan penelitian ini dibahas dan disintesiskan untuk
kemudian disimpulkan. Kesimpulan inilah pada hakekatnya adalah
jawaban atas masalah penelitian yang disusun dalam bentuk proposisi atau
pernyataan ilmiah.
Karena permasalahan yang diteliti sudah jelas dan prosedur penelitian
sudah baku, maka proposal penelitian kuantitatif dipandang sebagai
“blueprint” yang harus digunakan sebagai pedoman baku dalam melaksanakan
penelitian. Sebagai acuan, proposal penelitian kuantitatif dapat dikemas dalam
sistematika penulisan sebagai berikut:
JUDUL PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan/Manfaat Penelitian
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoretik
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Analisis Data
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
ANGGARAN BIAYA PENELITIAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu
ntuk suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan
maupun bantuan dari pihak lain. Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut: 1)
ada pihak yang mengajukan; 2) ada pihak yang menyetujui; 3) terdapat
gambaran kegiatan secara umum; 4) dibuat untuk meringkas kegiatan yang
akan dilakukan; 5) sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah
tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka
memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari
proposal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang sedetail
mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi,
misi, dan tujuan.
Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain: 1) nama proposal;
2) pendahuluan; 3) tujuan; 4) bentuk/jenis kegiatan; 5) pelaksanaan; 6) panitia
pelaksana (terlampir); 7) biaya/dana (rincian terlampir); 8) harapan; 9)
lampiran.
B. Saran
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan juga para
pembaca. Penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang
terjadi pada penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA