Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik serta hidayahNya
“Rancangan Penelitian”.
Makalah ini selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dorongan
atau bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua, kritik dan saran kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................3
A. KESIMPULAN ....................................................................................39
B. SARAN ..............................................................................................40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu
yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka si peneliti bukan saja
dalam praktek penelitian, maka diperlukan suatu rancangan atau desain penelitian
yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalnya penelitian yang
kegiatan penelitian.
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
Rancangan penelitian. Rancangan atau Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa
1
desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan
baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari
informasi..
Kesalahan dalam melakukan analisa dapat terjadi pada saat peneliti salah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Rancangan penelitian diartikan sebagai desain atau pola-pola operasional yang dapat
dijadikan panduan atau pedoman teknis oleh peneliti dalam melaksanakan rangkaian
mulai dari jenis penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data yang akan
digunakan, teknik pengolahan dan analisis data, serta proses penarikan kesimpulan
yang lebih sempit, rancangan penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisa
data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, rancangan penelitian mencakup proses-
proses berikut.
3
e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.
Dari proses di atas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu:
pemilihan serta rumusan masalah sampai dengan perumusan hipotesa serta kaitannya
4
B. Tahap-tahap Rancangan Penelitian
Sebagaimana telah disinggung di atas, rancangan penelitian secara garis besar terdiri
penelitian.
penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui,
hipotesa dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu
masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang rancangan yang akan
Tetapi aspek yang paling penting adalah berkenaan dengan apakah suatu hipotesis
metode penelitian yang akan dipilih akan dapat menjamin diperolehnya data yang
diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut. Sampai pada taraf ini, peneliti
dihadapkan kepada pilihan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Apakah
akan digunakan metode survei, metode eksperimen ataukah metode kualitatif yang
tidak berstruktur. Juga telah dapat dipertimbangkan apakah dengan biaya yang
tersedia serta jumlah serta keterampilan dari orang-orang yang akan dilibatkan dalam
kesimpulan. Rancangan atau desain rencana penelitian yang baik akan dapat
keputusan yang tepat oleh si peneliti. Keputusan yang diambil harus merupakan
kompromi antara penggunaan metode ilmiah yang sangat sukar dan kondisi sumber
cocok dengan masyarakat ilmiah setempat serta taraf pengembangan ilmu itu sendiri.
prosedur dan teknik sampling, alat atau teknik pengumpul data, kemudian membuat
penelitian termasuk juga proses analisis data serta membuat pelaporan. Suchman
1) Desain Sampel
Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian sangat bergantung
a) mendefinisikan populasi
sampling yang diambil harus probability sampling, atau judgemental sampling, tetapi
yang akan diambil serta inferensi statistik yang akan dibuat. Kombinasi dari kedua
teknik sampling di atas dapat juga dilaksanakan. Jika metode penelitian yang dipilih
lebih diarahkan kepada pemilihan desain percobaan yang cocok. Dalam pemilihan
desain percobaan ini, peneliti selalu dituntun oleh derajat akurasi yang
diminimasikan. Kondisi homogenitas dari media percobaan mana yang lebih baik
Yang dimaksud dengan alat di sini adalah alat untuk mengumpulkan data. Walau
metode penelitian apa saja yang digunakan, masalah desain terhadap alat untuk
mengumpulkan data sangat menentukan sekali dalam pengujian hipotesis. Alat yang
digunakan dapat saja sangat berstruktur (seperti check list dari questioner atau
schedule), kurang berstruktur seperti interview guide ataupun suatu outline biasa di
memperoleh data yang cukup reliabel. Kecuali dalam penelitian eksperimen, maka
alat yang digunakan dalam penelitian sosial sukar menjamin terdapatnya validitas
mutlak dari observasi data. Satu alat bisa saja untuk satu kegunaan, tetapi menjadi
tidak valid untuk tujuan yang lain. Secara umum desain dari alat haruslah
3) Desain Analisa
Secara ideal, desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum pengumpulan
data dimulai. Jika desain dalam memformulasikan hipotesa sudah cukup baik, maka
desain analisa secara paralel dapat dikembangkan dari desain merumuskan hipotesa
tersebut. Hipotesa tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisa yang akan
variabel bebas dan variabel dependen, maka variabel lain yang mempengaruhi kedua
Hipotesa merupakan titik tolak analisa, tetapi pemikiran imaginatif serta pikiran-
pikiran asli akan muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia.
Dalam analisa, peneliti akan menocokkan data dengan hipotesa, menambah yang
kurang atau mengurangi yang lebih. Walaupun demikian, gambaran akhir yang
untuk membantu analisa. Penggunaan statistik yang tepat yang sesuai dengan
analisa telah sangat berkembang, tetapi dalam analisa yang dilakukan, jangan
secara empiris, berbeda dengan penelitian kualitatif yang menggali data lapangan
untuk memunculkan hipotesis. Atas dasar tersebut, maka sifat dari rancangan
2. Masalah yang diungkap berangkat dari kajian teori, yang kemudian memunculkan
9
3. Instrumen penelitian dikonstruksikan melalui kegiatan try out (uji coba) dan
memiliki manual yang sudah dirancang secara prosedural, termasuk dalam teknik
penskoran.
meneliti fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Banyak pakar penelitian
nampak eksistensinya, menjadi bagian integral dari suatu sistem populasi. Misalnya,
10
permasalahan aktual dalam penelitian pendidikan seperti kinerja guru,
siswa, dan aspek lainnya yang sedang berlangsung dalam praktek pendidikan.
berbagai fenomena yang menjadi obyek penelitian sehingga diperoleh makna atau
kesimpulan umum.
c. Peran peneliti dalam proses penelitian hanya sebagai observer, intervier, dan tidak
berlangsung, peran peneliti hanya mengungkap fenomena apa adanya, dan tidak
Pendekatan Survey
Survey merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah
besar individu atau kelompok; unit yang ditelaahnya, apakah individu atau
kelompok, jumlahnya relatif besar. Karena jumlah unit yang ditelaah relatif besar,
dan komprehensif seperti halnya yang dilakukan melalui pendekatan studi kasus.
11
Pada survey, fokus perhatiannya hanya ditujukan ke beberapa variabel saja,
populasi, apakah berkenaan dengan sikap, tingkah laku, ataukah aspek sosial lainnya,
tertentu daru suatu populasi, maka individu atau kelompok yang diteliti haruslah bisa
refresentatif. Oleh sebab itu, teknik sampling (cara pengambilan sampel atau contoh
dari individu atau kelompok yang diteliti) merupakan persoalan penting pada setiap
survey. Ini bisa dimengerti, karena hasil suatu survey tidak hanya untuk
eksplanasi. Bila tujuannya untuk maksud eksplanasi, sudah tentu harus sampai pada
tertentu dari suatu populasi. Survey untuk tujuan deskriptif misalnya tentang
wilayah tertentu”, sedangkan survey untuk untuk tujuan eksplanasi misalnya tentang
a. Judul Penelitian
variabel, dengan subyek penelitian atau wilayah penelitian bersifat umum. Sebagai
2. paparan yang menggambarkan kondisi obyektif dari fenomena yang akan diteliti,
sehingga nampak jelas adanya kesenjangan antara harapan yang dipaparkan dalam
13
3. paparan yang menegaskan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
Dalam paparan latar belakang, perlu juga disertakan data lapangan yang memperkuat
ilmiah. Tidak ada ketentuan mengenai berapa jumlah paragraf yang harus ada dalam
bagian latar belakang, tetapi yang penting adalah bahwa paparan latar belakang
c. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti, bisa bersumber dari keragu-raguan atas konsep yang dipelajari
dari berbagai kejian pustaka, atau boleh juga berangkat dari hasil studi pendahuluan
atau telaah lapangan. Hal tersebut, tergantung dari pendekatan penelitian yang
masalah penelitian, dapat dinyatakan dalam kalimat pertanyaan atau dalam kalimat
permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti merumuskan masalah penelitian, baik
“apakah ada hubungan antara kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja dengan
ini akan mengungkap hubungan antara kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja
Kecamatan Antapani?
Antapani?
Kecamatan Antapani?
e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menggambarkan apa yang hendak dicapai dari penelitian yang
f. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menggambarkan apa yang diperoleh dari penelitian yang akan
dilaksanakan, baik dalam tataran teoretis maupun praktis. Paparan manfaat teoretis
menggambarkan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian yang bersifat teoretis.
baik berupa pengertian, prinsip, maupun strategi dan teknik dari suatu konsep.
penelitian yang sifatnya praktis, seperti memberikan petunjuk teknis atau petunjuk
operasional.
g. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran atau disebut juga paradigma penelitian, dan ada juga yang
pernyataan atau batasan konseptual yang memperkuat asumsi penelitian yang akan
dilaksanakan. Batasan yang ditulis, mengutif dari pendapat beberapa ahli atau pakar
mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Antapani”, maka dalam kajian pustaka,
i. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian atau ada juga yang menyebutnya sebagai prosedur penelitian,
metode penelitian, subyek penelitian atau populasi dan sampel penelitian, instrumen
satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Studi
kasus bisa dilakukan terhadap individu, seperti lazimnya dilakukan oleh para ahli
psikologi analisis; juga bisa dilakukan terhadap kelompok seperti yang dilakukan
oleh beberapa ahli antropologi, sosiologi, dan psikologis sosial. Pada tipe penelitian
ini, seseorang atau suatu kelompok yang diteliti permasalahannya ditelaah secara
termasuk juga kemungkinan hubungan antar variabel yang ada. Karenanya peneliti
Akan tetapi eksplanasi yang demikian itu, tidak dapat diangkat sebagai suatu
generalisasi.
intern sebuah gang, pembentukkan militansi pada suatu kelompok radikal, faktor-
merupakan beberapa contoh dari topik atau permasalahan yang bisa didekati melalui
pendekatan studi kasus, tidak jauh berbeda dengan rancangan penelitian deskriptif
ingin diketahui “apakah yang akan terjadi jika suatu variabel dikontrol atau
kondisi yang keadaannya serba sama, kemudian kepada salah satunya ditambahkan
atau dikurangi satu elemen, maka perbedaan yang berkembang di antara kedua
situasi atau kondisi tersebut merupakan akibat dari elemen yang ditambahkan (atau
dikurangi) tadi.
Sejalan dengan asumsi tadi, pada suatu eksperimen lazimnya terdapat “kelompok
dipilih dua buah kelompok sasaran yang keadaannya relatif sama; pada keduanya
mengetahui taraf penguasaan mereka mengenai materi yang akan disuluhkan) dan
19
pos tes (untuk mengetahui penguasaan mereka setelah berakhirnya penyuluhan
Penguasaan waktu I), akan lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rata-
waktu I). Tapi andaikan rata-rata perolehan (penguasaan materi) tidak berbeda secara
“dunia sosial” juga dihadapkan pada persoalan validitas internal dan validitas
eksternal.
(setting) eksperimen, sehingga proses dan hasil eksperimen benar-benar bersih dari
pengaruh variabel imbuhan (extraneous variable). Bila validitas internal ini hendak
dicapai secara sempurna, mau tidak mau latar eksperimennya menjadi sangat
20
artifisial (sangat buatan); efek yang ditimbulkan oleh suatu variabel yang
dieksperimenkan, memang bisa diketahui secara lebih cermat. Akan tetapi, karena
latar eksperimennya sangat terkendali (berarti semakin jauh dari situasi wajar di
masyarakat), maka hasilnya belum tentu cocok dan terandalkan manakala diterapkan
eksternal yang dipentingkan, maka apa yang berlaku dan ditemukan sebagai hasil
kesimpulan eksperimen, juga diharapkan berlaku juga dalam situasi lain di liar
eksperimen haruslah lebih wajar (tak terlampau buatan); mau tidak mau intervensi
yang ditimbulkan (efek atau akibat pada variabel bebas) yang dilakukan secara
dinyatakan oleh Nan Lin, bahwa suatu eksperimen yang baik, harus mengandung
tiga elemen dasar, yaitu: (1) merandom subjek/kelompok yang dikenai eksperimen;
21
(2) mengontrol peluang pengaruh variabel-variabel imbuhan atau extraneous
variables; dan (3) manipulasi variabel bebas. Merandom subjek-subjek yang tersebar
pengaruh variabel lain terhadap variabel bebas dari variabel terikat, bisa dengan
variabel terikat, atau kedua-duanya (sejalan dengan teori atau hasil-hasil penelitian
eksperimentasi.
22
a. menyeleksi dan merandom subjek-subjek ke dalam kelompok-kelompok yang
1. Etnografi
periode waktu yang cukup lama dalam pengumpulan data utama, data observasi,
lapangan.
Contoh penelitian yang dilakukan Harry , Klingner , dan Hart (2005 ) menerbitkan
sebuah studi etnografi siswa Amerika Afrika dalam pendidikan khusus di sebuah
dan berbahasa yang diyakini bersama oleh sebuah kelompok kultural tertentu yang
Dalam penelitian ini, grounded theory memiliki prosedur analisis data yang lebih
rumit daripada jenis penelitian kualitatif lainnya. Karena penelitian ini bersifat
sitematis dan mengikuti format standar. Dalam Emzir (2010: 210) dijelaskan, dalam
Dalam gambar grounded theory seperti gambar di bawah, dijelaska bahwa Open
dalam kategori, selective coding membuat garis cerita dan mulai menulis cerita,
proporsi
merupakan pernyataan yang mengandung hubungan antara dua atau beberapa hal
yang dapat dinilai atau benar atas sesuatu yang relevan dengan keadaan dilapangan.
3. Study Kasus
24
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara
Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk
untuk kasus tersebut. Contoh penelitian yang dilakukan oleh Purcell, Horn, dan
Palmer ( 2007 ) menyelidiki inklusi siswa penyandang cacat dalam lima program
4. Fenomenologi
sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dan relatif lama di dalamnya untuk
menemukan makna dari hal-hal esensial atau mendasar dari pengalaman hidup
tersebut.
Sebagai contoh, peneliti sedang meneliti studi mengenai daur hidup masyarakat
tradisional dilihat dari perspektif hidup sehat, misalnya menggunkan air bersih,
menu makanan, kepeduliannya terhadap usaha pengobatan atas keluarga yang sakit,
dll.
5. Narasi
Bagi individu yang merencanakan studi narasi, setiap jenis narasi menyediakan
26
struktur untuk melakukan penelitian dan referensi agar mampu melakukan proyek,
pengulasan jurnal, dan diakui penerbitan buku. Bagi mereka pembaca penelitian
naratif, kurang penting untuk mengetahui jenis narasi apa yang sedang digunakan
dan lebih penting untuk mengenali karakteristik utama dari jenis narasi.
Pada rancangan factorial, peneliti memanipulasi dua atau lebih variabel secara
satu variabel (variabel tunggal); lalu variabel tersebut diuji efek atau pengaruhnya
misalnya, sesungguhnya ada banyak variabel lain yang patut diperhitungkan, yang
juga mempunyai pengaruh terhadap daya serap peserta penataran pada bahan atau
banyak dikritik oleh para ahli. Untuk memperhitungkan dan memanipulasi beberapa
simultan. Lain halnya dengan rancangan sebelumnya, yang hanya memanipulasi satu
variabel (varibel tunggal); lalu variabel tunggal tersebut diuji efek atau pengaruhnya
pada variabel.
banyak variabel lain yang patut diperhitungkan, yang juga mempunyai pengaruh
terhadap daya serap peserta penataran pada bahan atau materi yang ditatarkan
dikritik oleh para ahli. Untuk memperhitungkan dan memanipulasi beberapa variabel
factorial, bergerak dari yang sangat sederhana hingga ke yang sangat pelik atau
2 (2 X 2). Pada rancangan ini, ada dua variabel bebas yang dimanipulasikan, dan
kotak atau sel eksperimentasi). Untuk jelasnya, katakanlah seorang peneliti ingin
menguji efek atau pengaruh “model penataran” terhadap daya serap pesertanya pada
materi yang ditatarkan. Disini, si peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel atribut
berserta (dalam hal ini di batasi pada variabel tingkat pendidikan formal peserta)
masing-masing variabel bebas juga dapat mempunyai beberapa tingkat. Kalau pda
rancangan factorial sederhana tadi, bisa disebut dengan rancangan 2 X 2, maka pada
Untuk sekedar contoh dari rancangan yang cukup, kompleks, misalnya rancangan 2
prestasi belajar murid-murid SMA Kelas II. Variabel adalah: Tingkat IQ siswa
(terbagi kedalam 2 tingkatan, yaitu yang ber -IQ tinggi yang ber-IQ biasa), beserta
status sosial ekonomi orang tua siswa (terbagi kedalam tiga tingkatan, yaitu mereka
yang status sosial ekonomi orang tuanya tergolong tinggi, menengah, dan rendah).
ujistatistik yang mesti di lakukan. Hal ini tentu saja mesti di pertimbangkan oleh
seorang peneliti. Khusus mengenai uji statistik, dengan adanya peralatan komputer
faktor yang lazimnya bisa mengancam validitas eksperimen (faktor-faktor yang bisa
29
mempengaruhi kemurnian efek variabel ekperimental terhadap variabel tergantung).
kepekaan subjek yang dikenai eksperimen, baik terhadap tritmen yang akan
b. Efek waktu. Karena eksperimen berlangsung dalam suatu periode waktu tertentu,
didalam jangka waktu itu, bisa jadi ada peristiwa-peristiwa berarti, dan juga
berlangsung proses pada diri subjek untuk semakin matang (maturation), yang
c. Efek interaksi antara pengukuran prates dengan apa yang muncul atau terjadi dari
d. Efek interaksi antara pengukuran prates dengan tritmen yang dikenakan pada
e. Efek interaksi antara tritmen dengan apa yang muncul atau terjadi secara tak
f. Efek interaksi anatara pengukuran prates dengan tritmen dan apa yang terjadi
30
E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur
yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. 11
termasuk kegiatan yang harus dibuat secara intensif, sebelum peneliti memasuki
lapangan.
kunci pokok dalam kegiatan penelitian dan sekaligus sebagai mutu hasil penelitian.
a. Pedoman Observasi
Yaitu alat bantu yang digunakan peneliti saat mengumpulkan data melalui
yang mungkin timbul dan akan diamati.Pedoman observasi pada penelitian ini yaitu
b. Pedoman Dokumentasi
Yaitu alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data dalam
bentuk dokumen yang memuat garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
Pedoman ini berupa daftar-daftar terkait data siswa dan guru, daftar nilai siswa, foto
Yaitu alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Dengan menggunakan tes ini berfungsi untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa
mengenai kemampuan dalam mengerjakan soal. Soal tes ini berupa masalah IPA
materi organ manusia dan hewan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa
tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa serta proses berpikir kreatifnya melalui
respon jawaban terhadap tes. Soal tes dapat dilihat pada lampiran.
Tes hasil belajar yang memenuhi syarat alat ukur yang baik dapat menghasilkan hasil
ukur belajar yang akurat. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi alat ukur hasil
32
belajar yang baik berhubungan dengan validitas dan reliabilitas.14 Dalam penelitian
digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji
validitas dan reabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan
reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.
Dalam penelitian ini uji coba instrumen merupakan bagian yang penting, hal ini
diteliti karena berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar
benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabel.
1) Validitas Isi
Validasi isi adalah dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang
ingin diukur. Validasi isi juga biasa disebut face validity atau validitas wajah.
Validitas isi juga mempunyai peran yang sangat penting untuk tes pencapaian atau
achievement test. Validitas isi pada umumya ditentukan melalui pertimbangan para
33
ahli. Tidak ada formula matematis untuk menghitung dan tidak ada cara untuk
menunjukkan secara pasti. Tetapi untuk memberikan gambaran bagaimana suatu tes
dengan cara seperti berikut: Para ahli mengamati secara cermat semua tes yang
hendak divalidasi, para ahli mengoreksi semua item dalam tes yang telah dibuat, pada
akhir perbaikan, para ahli memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut
3) Reliabilitas
tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu
sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik, sehingga mampu
mengungkap data yang bisa dipercaya. Apabila pengertian ini sudah tertangkap maka
akan tidak begitu menjumpai kesulitan dalam menentukan cara menguji reliabilitas
instrumen.
34
F. Sumber Data, Variabel
Sumber Data , yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek
dimana data dapat diperoleh Yaitu “hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta
maupun angka.”
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman.
Sedangkan konsep itu sendiri adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu
fenomena atau gejala tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri-ciri yang
bervariasi atau beragam dapat disebut sebagai variabel. Jadi variabel adalah segala
sesuatu yang bervariasi.Secara garis besar ada dua macam variabel yaitu variabel
apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel
lain itu akan dapat berubah dalam keragamannya. Sedangkan variabel yang berubah
karena pengaruh variabel bebas disebut sebagai variabel terikat atau biasa diberi
35
Variabel bebas : - Metode inquiry (X1) - Metode ekspositori (X2)
sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada
rumah dengan berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya,
maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya berupa observasi, wawancara dan
memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
(angket), observasi.
a. Interview (Wawancara)
secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
b. Kuesioner
mencari data langsung dari para siswa yang dijadikan sampel oleh peneliti. Angket
37
adalah “kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang dalam
hal ini disebut dengan responden. Adapun cara menjawab dilakukan dengan
cara tertulis pula”. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam metode ini
alternatif jawaban.
c. Observasi
format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai
reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Metode penelitian yang mengambarkan ojek sesuai dengan apa adanya yang
38
b) Rancangan penelitian korelasional, menurut Soegeng dalam Tahir
pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam meneliti fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Karena jumlah unit
yang ditelaah relatif besar, tentunya mustahil untuk bisa menelaahnya secara intensif,
beberapa variabel saja, mengingat unit yang ditelaahnya dalam jumlah besar. Dengan
apakah berkenaan dengan sikap, tingkah laku, ataukah aspek sosial lainnya, variabel
yang ditelaah diselaraskan dengan karakteristik yang menjadi fokus perhatian survey
tersebut.
39
Karena dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik tertentu daru suatu
populasi, maka individu atau kelompok yang diteliti haruslah bisa mewakili
populasi. Artinya, individu atau kelompok yang diteliti bersifat refresentatif. Ini bisa
karakteristik tertentu dari individu atau kelompok yang menjadi sampel penelitian,
B. Saran
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
40
DAFTAR PUSTAKA
http://kseminar.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/02-Perencanaan-Penelitian.pdf
http://kseminar.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/02-Perencanaan-Penelitian.pdf
https://www.academia.edu/6423952/Copy_tugas_RANCANGAN_PENELITIAN
https://www.slideshare.net/chriesnaMenceg/makalah-rancangan-penelitian-
research-design-28879315
41
42