DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat
serta salam taklupa pula kita haturkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad
SAW, seorang Nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang
terang benerang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Bapak/Ibu dosen yang telah ikut serta
dalam memberikan tugas dengan judul “RANCANGAN PENELITIAN DAN
PENELITIAN EKSPERIMEN”. Tugas ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang
telah diperoleh..
Penyusun.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Pengertian Rancangan Penelitian.........................................................................................3
B. Komponen Rancangan Penelitian.........................................................................................4
C. Jenis-Jenis Rancangan Penelitian Kuantitatif.......................................................................6
D. Jenis-jenis penelitian Kualitatif............................................................................................7
E. Pengertian Penelitian Eksperimen......................................................................................10
F. Tujuan Penelitian Eksperimen............................................................................................11
G. Syarat Penelitian Eksperimen.............................................................................................11
H. Langkah Penelitian Eksperimen.........................................................................................12
I. Variabel dalam Penelitian Eksperimen...............................................................................13
J. Bentuk Desain Eksperimen.................................................................................................13
K. Validitas Penelitian Eksperimen.........................................................................................17
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat Rancangan
penelitian. Rancangan atau Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai
pedoman arah yang jelas.
Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari sumber
potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan. Kesalahan-kesalahan
tersebut ialah:
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat
digunakan. Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih
harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan
dalam penelitian adalah metode eksperimen. Terutama dalam penelitian
pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian
eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami
terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen
eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan,
syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta validitas dalam penelitian
eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam
makalah ini yang berjudul “Penelitian Eksperimen” akan dibahas mengenai metode
penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan rancangan penelitian ?
1
2. Menjelaskan Komponen rancangan penelitian?
3. Menjelaskan jenis-jenis rancangan penelitian kuantitatif ?
4. Menjelaskan jenis-jenis rancangan penelitian kualilatif?
5. Apa pengertian penelitian eksperimen?
6. Apa saja tujuan penelitian eksperimen?
7. Apa saja syarat-syarat penelitian eksperimen?
8. Bagaimana proses penelitian eksperimen?
9. Apa saja variabel penelitian eksperimen?
10. Apa saja bentuk desain eksperimen?
11. Bagaimana validitas penelitian eksperimen?
12. Apa contoh penelitian eksperimen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian
2. Untuk mengetahui Komponen rancangan penelitian
3. Untuk mengetahui jenis-jenis rancangan penelitian kuantitatif
4. Untuk mengetahui jenis-jenis rancangan penelitian kualitatif
5. Untuk mengetahui pengertian penelitian eksperimen
6. Untuk mengetahui tujuan penelitian eksperimen
7. Untuk mengetahui syarat-syarat penelitian eksperimen
8. Untuk mengetahui proses penelitian eksperimen
9. Untuk mengetahui variabel penelitian eksperimen
10. Untuk mengetahui bentuk desain eksperimen
11. Untuk mengetahui validitas penelitian eksperimen
12. Untuk mengetahui contoh penelitian eksperimen
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta usaha-usaha
yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien.” Margono
(2010,100)
4
peneliti memperoleh informasi-informasi yang ilmiah sehingga dalam menemukan
jawabannya juga akan mudah dan tepat. Tujuan yaitu apa yang diinginkan peneliti
terhadap permasalahan itu sebenarnya sehingga dilakukan penelitian dan Manfaat
penelitian yaitu hasil dari penelitian tersebut berdampak positif kepada diri sendiri
sebagai peneliti teritama masyarakat . ( Sukardi:2003:70)
4. Kajian pustaka
Menurut Setyosari (2010:84) .kajian pustaka yaitu bahan- bahan bacaan yang pernah
dibaca oleh peneliti dan menpunyai kaitan dengan apa yang akan diteliti dan membantu
peneliti untuk lebih memahami masalah yang dihadapi. Pada kajian pustaka peneliti
mengajukan kerangka berpikir, hipotesis, arah metode yang dikehendaki.
5. Metodologi
Menurut sukardi (2003:71) Pada metodologi terdapat sekumpulan peraturan, kegiatan,
dan prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sehingga subjek
yang akan diteliti dapat dipahami Disini juga peneliti memaparkan metode penelitian
yang diterapkan dalam mengatasi permasalahan yang menjadi bahan penelitiannya.
6. Jadwal penelitian
Komponen ini merupakan penjelasan tenggang waktu yang dugunakan peneliti.
Penentuan jadwal menjadi sebuah target yang waktu yang akan diselesaikan dalam
melaksanakan penelitian. Agar setiap kegiatan dapat diperhitungkan semakin singkat
waktu penelitian maka semakin sedikit pula biaya yang dikeliarkan.(Sukardi:2003:71)
7. Rencana anggaran/estimasi biaya (jika diperlukan)
Dalam melakukan penelitian pelaku memerlukan biya yang bervariasi, tergantung tempat
dan waktu penelitian. Semakin jauh tempat tempat mengumpulkan data maka akan
memerlukan waktu yang sangat lama dan semakin banyak pula biaya yang diperlukan.
“kerangka penelitian dalam bentuk singkat yang biasanya memuat hal-hal sebagai berikut
:
a. Nama proyek :
b. Pengusul proyek:
c. Supervisor:
d. Pelaksana:
e. Pimpinan proyek:
5
f. Research associates:
g. Kontrak:
h. Jangka waktu pelaksana:
i. Anggaran biaya:
j. Scope penyelidikan:
k. Metode yang digunakan:
l. Tahapan-tahapan pelaksanaan:
m. Laporan sementara:” (Narbuko:2012:167-168)
6
pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih.
c) Rancangan penelitian survey, yaitu model penelitian yang paling banyak digunakan
untuk meneliti kehidupan social dan pendidikan. Penelitian survey mengumpulkan
data seakurat mungkin guna mendapatkan informasi mengenai keadaan dan kejadian
yang terjadi dikalangan masyarakt tersebut.
7
Ada 5 jenis penelitian yang terdapat dalam penelitian kualitatif (John E. Creswell,
2009:20), yaitu penelitian etnografi, penelitian grounded theory, penelitian study kasus,
penelitian fenomologi, dan penelitian narasi.
1. Etnografi
Merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang di dalamnya peneliti
menyelidiki suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode
waktu yang cukup lama dalam pengumpulan data utama, data observasi, dan data
wawancara. Proses penelitiannya fleksibel dan biasanya berkembang sesuai kondisi
dalam merespon kenyataan-kenyataan hidup yang dijumpai di lapangan.
Contoh penelitian yang dilakukan Harry , Klingner , dan Hart (2005 ) menerbitkan
sebuah studi etnografi siswa Amerika Afrika dalam pendidikan khusus di sebuah distrik
sekolah beragam budaya perkotaan.
2. Grounded Theory
Grounded theory adalah prosedur penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan,
menganalisis, dan menginterpretasikan pola-pola bertingkah laku, berkeyakinan, dan
berbahasa yang diyakini bersama oleh sebuah kelompok kultural tertentu yang telah
bertumbuh-kembang pada jangka waku yang lama.
Dalam penelitian ini, grounded theory memiliki prosedur analisis data yang lebih
rumit daripada jenis penelitian kualitatif lainnya. Karena penelitian ini bersifat sitematis
dan mengikuti format standar. Dalam Emzir (2010: 210) dijelaskan, dalam penelitian
grounded theory perlu diadakannya pengkodean sebelum melakukan proses analisis data.
Dalam gambar grounded theory seperti gambar di bawah, dijelaska bahwa Open
coding merupakan penentuan konsep, axial coding langkah menyatukan konsep dalam
kategori, selective coding membuat garis cerita dan mulai menulis cerita, proporsi
merupakan pernyataan yang mengandung hubungan antara dua atau beberapa hal yang
dapat dinilai atau benar atas sesuatu yang relevan dengan keadaan dilapangan.
Penyusunan konsep, kategori, dan proporsi merupakan suatu keharusan untuk
menghasilkan teori, sebagai tujuan akhir grounded theory. Gambar rancangan grounded
theory dapat dilihat di bawah ini.
8
3. Study Kasus
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat
suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus
dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap
dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah
ditentukan.
Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk
memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk
kasus tersebut. Contoh penelitian yang dilakukan oleh Purcell, Horn, dan Palmer ( 2007 )
menyelidiki inklusi siswa penyandang cacat dalam lima program prasekolah dan
mengumpulkan data melalui wawancara dan kelompok focus.
4. Fenomenologi
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti mengidentifikasi hakikat
pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Memahami pengalaman-
pengalaman hidup manusia menjadikan filsafat fenomologi sebagai suatu metode
penelitian yang prosedur-prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah
subjek dengan terlibat secara langsung dan relatif lama di dalamnya untuk
mengembangkan pola-pola dan relasi-relasi makna. Dalam proses ini, peneliti
mengesampingkan terlebih dahulu pengalaman-pengalaman pribadinya agar dapat
memahami pengalaman-pengalaman partisipan yang diteliti.
Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap,
penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam
kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomologis adalah mencari atau menemukan makna
dari hal-hal esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.
Rancangan penelitian dalam penelitian fenomenologi ini hampir sama dengan
rancangan penelitian pada etnografi, tetapi yang membedakan keduanya adalah
penekanan masalah yang mendasari dilakukannya penelitian. Kalau pada etnografi
berdasarkan pada suatu kebudayaan lingkungan, sedangkan pada fenomenologi
berdasarkan fenomena yang terjadi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan.
9
Sebagai contoh, peneliti sedang meneliti studi mengenai daur hidup masyarakat
tradisional dilihat dari perspektif hidup sehat, misalnya menggunkan air bersih, menu
makanan, kepeduliannya terhadap usaha pengobatan atas keluarga yang sakit, dll.
5. Narasi
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki kehidupan
individu-individu dan meminta seorang atau sekelompok individu untuk menceritakan
kehidupan mereka. Informasi kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam
kronologi naratif. Di akhir tahap penelitian, peneliti harus menggabungkan dengan gaya
naratif pandangan-pandangannya tentang kehidupan partisipan dengan pandangan-
pandangannya tentang kehidupan peneliti sendiri.
Bagi individu yang merencanakan studi narasi, setiap jenis narasi menyediakan
struktur untuk melakukan penelitian dan referensi agar mampu melakukan proyek,
pengulasan jurnal, dan diakui penerbitan buku. Bagi mereka pembaca penelitian naratif,
kurang penting untuk mengetahui jenis narasi apa yang sedang digunakan dan lebih
penting untuk mengenali karakteristik utama dari jenis narasi.
Sebagai contoh peneliti mencari tahu bagaimana para perempuan memikirkan setiap
kejadian-kejadian selama masa kehamilan. Maka peneliti mengumpulkan berbagai
macam cerita dari peempuan-perempuan yang sedang hamil.
10
Menurut Fraenkel (2012) Penelitian eksperimen bertujuan untuk Menguji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen,
dan menarik generalisasi hubungan antarvariabel.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu
treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam
pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji
hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan
lain.
11
syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa
(2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan
penelitian
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai
dengan yang dikehendakinya
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group)
12
2) Pilihlah rancangan penelitiannya.
3) Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi, tentukan subyek
untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompok-kelompok perlakuan eksperimen.
4) Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur hasil
eksperimen
5) Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan melakukan pilot atau uji
coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.
6) Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data tersebut akan
menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek yang diperkirakan akan ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap hasil peneltian.
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan buatlah
laporannya.
13
J. Bentuk Desain Eksperimen
Menurut Ahyan (2012) bentuk desain eksperimen yaitu:
1. Pre-Experimental Designs (Poor Experimental Designs)
Pre-experimental designs merupakan desain yang belum merupakan desain
sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel terikat (dependent variable). Hasil eksperimen yang merupakan
variabel terikat itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independent
variable). Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak
dipilih secara random. Ada beberapa bentuk pre-experiment designs yaitu:
3) Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi
dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
14
setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Hal ini dapat
digambarkan pada gambar berikut:
Ketiga bentuk desain tersebut bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak
varibel-variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas
internal penelitian menjadi rendah.
2. True Experimental Design
Dalam desain true experimental design ini, peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sehingga kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian (validitas internal) dapat menjadi tinggi. Ciri dari desain ini
adalah sampel yang digunakan dalam kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol dipilih secara acak (random). Ada dua bentuk desain ini yaitu:
1) Posttest Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok (R) yang masing-
masing dipilih secara acak. Kelompok pertama diberi
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak diberikan
perlakuan.
Pengaruh adanya perlakuan adalah O1 : O2. Pengaruh perlakuan dianalisis dengan
uji beda, pakai statistik t-test.
2) Pretest Group Design
Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 –
O1) – (O4 – O3).
3. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari true experimental design, yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
15
perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat). Paradigma desain faktorial
dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada desain ini, semua kelompok dipilih secara acak,
kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk
dinyatakan baik jika setiap kelompok nilai pretestnya sama.
Jadi, O1 = O3 = O5 = O7. Y1 dan Y2 sebagai variabel
moderator.
Pengaruh perlakuan kelompok laki-laki (Y1) = (O2 – O1) – (O4 – O3). Sedangkan
pengaruh perlakuan kelompok perempuan (Y2) = (O6 – O5) –(O8 – O7).
Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan
kelompok sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu,
dan tidak konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas,
maka baru diberi perlakuan.
16
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan adalah (O5 + O6 +
O7 + O8) - O1 + O2 + O3 + O4).
2) Nonequivalent Control Group Design
3)
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak.
1. Validitas internal
Suatu eksperimen memiliki validitas internal jika faktor-faktor yang dimanipulasi
(variabel bebas) benar-benar murni memberikan pengaruh atau efek pada fenomena
pada variabel terikat tergantung yang diobservasi dalam latar eksperimen. Faktor-faktor
yang mempengaruhi validitas internal adalah:
1) Kematangan
Perubahan seorang dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh reaksi wajar dari
kematangannya dapat mengganggu dalam menerjemahkan perubahan.
2) Peristiwa insidental
Penampilan subjek yang diobservasi oleh peneliti dapat dipengaruhi oleh
peristiwa spesifik yang bersifat eksternal yang muncul secara insidental.
3) Ujian
Proses ujian awal pada permulaan eksperimen dapat menghasilkan perubahan
pada diri subjek yang terkena eksperimen.
4) Pengukuran yang tak stabil
17
Penggunaan alat dan teknik pengukuran yang tidak reliabel dan akurat untuk
mendeskripsikan dan mengukur aspek-aspek tingkah laku, termasuk suatu ancaman
terhadap validitas eksperimen.
5) Regresi statistik
Eksperimen yang berpola pretests-posttest biasanya mengalami
ancaman ini. Subjek-subjek yang nilainya tinggi pada pretest, tidak menutup
kemungkinan nilainya pada posttest akan rendah, dan sebaliknya.
6) Seleksi sampel yang berbeda
Memilih sampel yang tidak equivalen antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol menimbulkan bias yang dapat mengancam validitas internal.
7) Adanya mortalitas sampel eksperimen
Eksperimen yang berjangka panjang dapat saja sampelnya menguap karena
kematian atau putus di tengah jalan.
2. Validitas eksternal
Biasanya eksternal biasanya mengacu pada hubungan antara variabel yang
ditemukan dan dapat digeneralisasikan pada situasi-situasi noneksperimental. Validitas
eksternal berkaitan dengan kemampuan temuan eksperimen untuk digeneralisasikan
pada populasi yang lebih luas. Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas eksternal
adalah:
1) Latar eksperimen buatan
Ada kemungkinan peneliti membuat suasana dan kondisi eksperimen buatan
yang sedemikian rupa dalam rangka mempertajam kontrol terhadap variabel
imbuhan.
2) Pengaruh Placebo Hawthorne
Pengaruh ini menunjuk kepada ancaman yang bersifat psikologis. Subjek yang
tahu bahwa dirinya berada dalam suatu eksperimen dapat menjadi variabel imbuhan
dan membuat biasnya eksperimen.
3) Campur tangan perlakuan sebelumnya
Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja (kelompok tunggal), baik dalam
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
4) Tes/Ujian
18
Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus
penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin
tidak valid pada situasi yang lain.
5) Pilihan yang bias
Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol
(tidak equivalen) dapat mengancam validitas eksternal juga.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Rancangan penelitian adalah Rencana tentang cara mengumpulkan Data dan
Menganalisis Data agar dapat dilakukan secara Ekonomis dan Sesuai dengan Tujuan
Penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan
dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan
sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia
pendidikan adalah penelitian eksperimen.
1.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi
pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan makalah dimasa akan
datang. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.
19
DAFTAR PUSTAKA
Fraenkel, W. &. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. New York:
McGraw Hill.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
20