Anda di halaman 1dari 26

TUGAS RUTIN &

CRITICAL BOOK REVIEW


MK. DDMPP
PRODI S1 DIKFIS
FMIPA

KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN


PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN (R & D)

OLEH

KELOMPOK 6

NAMA MAHASISWA HILERI F. SITUMORANG (4172121022)


:
MALIK ALFATAH (417212102
SEMBIRING 7)
MHD TAUFIQ ABDILLAH (4171121021)
PUTRI AMELIA BR SITEPU (4171121026)

DOSEN PENGAMPU : Dr. DERLINA, M.Si.


MATA KULIAH : DASAR-DASAR METODE PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN
PENGEMBANGAN (R & D)”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah penulis yaitu “DASAR- DASAR METODE PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN”.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Sekiranya makalah yang disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun bagi orang yang membacanya.
Kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Atas
perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 21 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI PENELITIAN PENGEMBANGAN............................... 3
2.2. KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN 3

2.3. RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN


PENGEMBANGAN......................................................................... 5
2.4. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN......... 6
2.5. PROSES PENELITIAN PENGEMBANGAN................................... 10
2.6. METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN................................. 12
2.7. ASPEK-ASPEK PENTING PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 15
2.8. TEKNIK PENYUSUNAN USULAN ................................................... 18

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan .......................................................................................... 21
3.2 Saran.................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian pendidikan dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah


research and development (R & D). Strategi untuk mengembangkan sebuah produk
pendidikan oleh Borg&Gall (1983) disebut sebagai penelitian dan pengembangan.
Penelitian dan pengembangan kadang pula sering disebut juga suatu pengembangan
berbasis pada penelitian atau disebut juga suatu Research-based development. Dalam
dunia pendidikan, penelitian dan pengembangan hadir belakangan dan merupakan
jenis penelitian yang relatif baru.
Pengertian penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah
suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah-
langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan
penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan
temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang
dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.
Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu
model pengembangan berbasis industry, yang temuan-temuannya dipakai untuk
mendesain produk dan prosedur yang kemudian secara sistematis dilakukan uji
lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi criteria keefektifan, kualitas,
dan standar tertentu(Gall & Borg, 2003).
Penelitian pengembangan menurut (Seels & Richey, 1994), didefinisikan sebagai
berikut : “ Penelitian pengembangan sebagaimana dibedakan dengan pengembangan
pembelajaran yang sederhana, didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk
merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses dan hasil-
hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara

1
internal.”

Lebih jauh menurut Seels dan Richey,dalam bentuk yang paling sederhana
penelitian dan pengembangan ini dapat berupa : (1) kajian tentang proses dan dampak
rancangan pengembangan dan upaya-upaya pengembangan tertentu atau khusus atau
berupa (2) suatu situasi dimana seseorang melakukan atau melaksanakan rancangan,
pengembangan pembelajaran, atau kegiatankegiatan evaluasi dan mengkaji proses
pada saat yang sama atau berupa (3) kajian tentang rancangan, pengembangan, dan
proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan komponen atau proses secara
menyeluruh atau tertentu saja.
Namun pada hakikatnya, suatu penelitian dan pengembangan dilakukan untuk
menjembatani atau memutus kesenjangan antara penelitian dasar dan terapan.
Terkadang seorang peneliti melakukan sebuah penelitian dengan pendekatan
penelitian “tradisional”( misalnya penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan
focus penelitian hanya mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan
deskripsi yang berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam
pembelajaran atau pendidikan.
Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaimana suatu penelitian
dan bagaimana pengembangannya dalam dunia pendidikan. Dari sini, penulis akan
mencoba mengkaji tentang penelitian dan pengembangan dalam dunia pendidikan
khususnya. Diharapkan dari pengkajian penelitian dan pengembangan akan
memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan
bagi seorang peneliti, yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian pengembangan di
bidang pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

2
Dalam rangka memfokuskan ide dan diskusi, maka dirumuskan masalah yang
dibahas adalah :
1. Apa definisi dari penelitian pengembangan?
2. Bagaimana karakteristik dan motif penelitian pengembangan ?
3. Apa rumusan masalah dan tujuan penelitian pengembangan ?
4. Apa saja langkah-langkah pokok penelitian pengembangan?
5. Bagaimana proses penelitian pengembangan?
6. Apa metode penelitian pengembangan?
7. Apa aspek-aspek penting penelitian dan pengembangan?
8. Apa saja teknik penyusunan usulan?

C. TUJUAN PENULISAN

Dari perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Definisi penelitian pengembangan.
2. Karakteristik dan motif penelitian pengembangan.
3. Tujuan dari penelitian pengembangan.
4. Langkah-langkah pokok penelitian pengembangan.
5. Proses penelitian pengembangan.
6. Metode penelitian pengembangan.
7. Aspek-aspek penting penelitian dan pengembangan.
8. Teknik penyusunan usulan.

D. MANFAAT

Makalah ini di samping memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian juga
diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis,
hasil makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian pendidikan

3
(education research). Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pengetahuan bagi para pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PENELITIAN PENGEMBANGAN

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk


mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan
untuk menguji teori. Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian
pengembangan sebagai berikut:

Educational Research and development (R & D) is a process used to develop


and validate educational products. The steps of this process are usually referred
to as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the
product to be developed, developing the products based on these findings, field
testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct
the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous programs of
R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets
its behaviorally defined objectives.

Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan


untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari
proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari
temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan,
mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan

4
di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki
kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program
yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan
bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu


pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program,
proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan,
dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan
nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut.

Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan


berdasarkan dua tujuan, yakni :

1. Pengembangan prototipe produk


2. Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi
prototipe produk tersebut.

Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan


atas dua tipe sebagai berikut :

 Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk


atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang
mendukung bagi implementasi program tersebut.
 Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan
yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk
memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang
efektif.

5
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan.
Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru, materi belajar,
media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran

2.2 KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN

Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan


dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran
sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap
pemerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media
belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli,
dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk
yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut
seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung
jawabkan secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan
originalitas.

Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan Akker (1999)


antara lain :

6
1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat
tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya
pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk
desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di
dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang
lebih evolusioner (interaktif dan siklis).
3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada
reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

2.3 RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya


berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2) spesifikasi
pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan
masalah tersebut. Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah
penelitian pengembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah benar.

Penambahan beberapa sub-masalah untuk merinci rumusan masalah (utama) bisa


saja dilakukan selama tidak mengurangi kejelasan makna dari rumusan masalah
tersebut, misalnya tetap hanya akan menghasilkan sebuah produk perangkat
pembelajaran dalam satu penelitian pengembangan. Rumusan masalah penelitian
pengembangan bisa dirinci menjadi beberapa sub-masalah apabila perangkat
pembelajaran yang akan dikembangkan bisa dibagi menjadi beberapa bagian.

Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan berdasarkan


pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi,
dan pendidikan guru didaktis. Berikut ini penjelasannya :

1.   Pada bagian kurikulum

7
Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan
sepanjang pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu
program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk
menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan.

2.   Pada bagian teknologi dan media

Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional,


pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan
masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.

3.   Pada bagian pelajaran dan instruksi

Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan


pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari
pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk
berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.

4.   Pada bagian pendidikan guru dan didaktis

Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan


para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan
spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan
penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar
pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang
memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan,
mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan
produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

2.4 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN

8
Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan
menurut Borg & Gall :
1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal

Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka,


pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal
atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi
awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui
pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.

2. Perencanaan

Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan


khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang
sangat urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin
dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program
atau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuia dengan
Tujuan khusus yang ingin dicapai.
3. Pengembangan format produk awal

Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan


pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan
program yang dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan proses, atau
prosedur yang dilengkapi dengan video.
4. Uji coba awal

Dilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan
data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis.
5. Revisi produk

Dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut

9
diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang
dikembangkan.
6. Uji coba lapangan

Dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data


kuantitatif. Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan
khusus yang ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
7. Revisi produk

Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan
dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk
menentukan keberhasilan produk dalam pencapaian Tujuan dan
mengumpulkan informasi.
8. Uji lapangan

Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara,


observasi, dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.
9. Revisi produk akhir

Yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan.


10. Desiminasi dan implementasi

Yaitu penyampaian hasil pengembangan(proses, prosedur, program, atau


produk) kepada para pengguna yang professional melalui forum pertemuan
atau menuliskan dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook.

2.5 PROSES PENELITIAN PENGEMBANGAN

Penelitian pengembangan biasanya dimulai dengan identifikasi masalah


pembelajaran yang ditemui di kelas oleh guru yang akan melakukan penelitian. Yang

10
dimaksud masalah pembelajaran.dalam penelitian pengembangan adalah masalah
yang terkait dengan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, lembar kerja
siswa, media pembelajaran, tes untuk mengukur hasil belajar, dsb. Perangkat
pembelajaran dianggap menjadi masalah karena belum ada, atau ada tetapi tidak
memenuhi kebutuhan pembelajaran, atau ada tetapi perlu diperbaiki, dsb. Tentunya
tidak semua masalah perangkat pembelajaran akan diselesaikan sekaligus, satu
masalah perangkat pembelajaran saja yang dipilih sebagai prioritas untuk diselesaikan
lebih dulu.

Tahap berikutnya adalah mengkaji teori tentang pengembangan perangkat


pembelajaran yang relevan dengan yang akan dikembangkan. Setelah menguasai teori
terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti kemudian bekerja
mengembangkan draft perangkat pembelajaran berdasarkan teori yang relevan yang
telah dipelajari. Setelah selesai dikembangkan, draft harus berulangkali direview
sendiri oleh peneliti atau dibantu oleh teman sejawat (peer review).

Setelah diyakini bagus sesuai dengan yang diharapkan, draft tersebut dimintakan
masukan kepada para ahli yang relevan (expert validation). Masukan dari para ahli
dijadikan dasar untuk perbaikan terhadap draft. Setelah draft direvisi berdasar
masukan dari para ahli, langkah berikutnya adalah menguji-coba draft tersebut. Uji-
coba disesuaikan dengan penggunaan perangkat. Bila yang dikembangkan adalah
bahan ajar, maka uji-cobanya adalah digunakan untuk mengajar kepada siswa yang
akan membutuhkan perangkat tersebut. Uji-coba bisa dilakukan pada beberapa bagian
saja terhadap sekelompok kecil siswa, atau satu kelas. Bila yang diuji-coba adalah
silabus, maka uji-cobanya adalah terhadap guru yang akan menggunakan silabus
tersebut. Kegiatan uji-cobanya adalah meminta guru menggunakan silabus untuk
menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP).

Tujuan uji-coba adalah untuk melihat apakah perangkat pembelajaran yang

11
dikembangkan dapat diterima atau tidak. Dari hasil uji-coba, beberapa bagian
mungkin memerlukan revisi. Kegiatan terakhir adalah revisi terhadap draft menjadi
draft akhir perangkat pembelajaran tersebut.

Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan yaitu :

1.   Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation).

Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan


mencakup :

 tinjauan ulang literatur,


 konsultasi tenaga ahli,
 analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang terkait, dan
 studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan.

2.   Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)

Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan


dalam mengutarakan dasar pemikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan.

3.   Uji empiris (empirical testing)

Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari
intervensi.

4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation,analysis,


and reflection on process and outcome).

Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan


metodologi rancangan dan pengembangan penelitian.

12
2.6 METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian


pendekatan penelitian lainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan
pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation (Tessmer, 1993)
yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one, dan small
group), serta field test. Adapun alur desain formative evaluation sebagai berikut :

Gambar 1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)

1.   Tahap Preliminary

Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti
dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah
yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan
persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur
kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian.

2.   Tahap Formative Evaluation

13
a. Self Evaluation

 Analisis

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam


hal ini akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis
perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.

 Desain

Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan
yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di
kembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi
teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni
desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat.  Hasil
pendesainan ini disebut sebagai prototipe pertama.

b. Prototyping

Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self
evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara
paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe
pertama dinamakan dengan prototipe kedua.

 Expert Review

Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan
dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan
bahasa dari masing-masing prototipe. Saran–saran para pakar digunakan
untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan
saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada

14
lembar validasi sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain
ini telah valid atau tidak.

 One-to-one

Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah


dikembangkan  kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan
ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat.

 Small group

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada
prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan
dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small
group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum
diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan
saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini
dinamakan prototipe ketiga.

c. Field Test

Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar


untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek
penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test.

Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk


yang telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999) mengemukakan bahwa
tiga kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki
efek potensial).

2.7 ASPEK-ASPEK PENTING PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

15
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D), ada beberapa aspek
penting yang harus diperhatikan :

1. Jenis Data

Dalam uji-coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan,


efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, jenis data
yang akan dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang
dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Bisa jadi data yang dikumpulkan hanya data tentang
pemecahan masalah yang terkait dengan keefektifan dan efisiensi, atau
data tentang daya tarik produk yang dihasilkan. Paparan data hendaknya
dikaitkan dengan desain penelitian dan subjek uji-coba tertentu. Data
mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subjek ahli isi,
kelompok kecil, atau ketiganya. Dalam uji ahli, data yang terungkap
antara lain ketepatan substansi, ketepatan metode, ketepatan desain
produk, dan sebagainya.

2. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan harus sesuai dengan jenis data yang
dikumpulkan. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (a)
analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi dan penyajian
data yang baik dengan tabel, bagan, atau grafik, (b) data diklasifikasikan
berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan, (c) data
dianalisis secara kualitatif-naratif maupun dalam bentuk perhitungan
kuantitatif, (d) penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat
faktual tanpa interpretasi pengembangan, sehingga dapat dijadikan dasar
dalam melakukan revisi produk, dan (e) dalam analisis data, penggunaan
perhitungan statistik harus sesuai dengan permasalahan yang diajukan,

16
dan produk yang akan dikembangkan.

3. Penyajian Data

Hasil uji-coba hendaknya disajikan secara menarik dan komunikatif, sesuai


dengan jenis dan karakteristik produk dan calon konsumen pemakai
produk. Penyajian yang komunikatif akan membantu
konsumen/pengguna produk dalam mencena informasi yang disajikan,
dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model atau produk
hasil pengembangan.

4. Revisi Produk

Revisi produk, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut yaitu : (a) simpulan


yang ditarik dari hasil analisis uji-coba hendaknya menjelaskan apakah
model atau produk yang dihasilkan perlu direvisi atau tidak, (b)
pengambilan keputusan untuk melakukan revisi model atau produk perlu
disertai dengan dukungan atau pembenaran bahwa setelah direvisi model
atau produk itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan
lebih mudah bagi pemakai, dan (c) komponen-komponen yang perlu dan
akan direvisi hendaknya dikemukakan secara jelas dan terperinci.

5. Expert Judgement

Proses expert judgement dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu (a) diskusi
kelompok adalah suatu proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli)
untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah,
menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai
alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya
yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah pendapat

17
(brainstorming) diantara para ahli tentang rancangan model atau produk.
Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing, dan (b) teknik Delphi, adalah suatu cara untuk
mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif.
Langkah-langkah penerapan teknik delphi untuk uji-ahli dalam penelitian
dan pengembangan adalah:

6. Problem Identification and Specification

Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yang berkembang dilingkungannya


(bidangnya), permasalahan yang melatarbelakangi, atau permasalahan
yang dihadapi yang harus mendapat penyelesaian.

7. Personal Identification and Selection

Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti


menentukan dan memilih orang-orang ahli, menaruh perhatian, dan
tertarik pada bidang tersebut untuk memecahkan masalah. Jumlah pakar
harus sesuai dengan subpermasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan
atau kewenangannya.

8. Questionaire Design

Peneliti menyusun instrumen berdasarkan variabel yang diamati atau


permasalahan yang akan diselesaikan. Instrumen tersebut hendaknya
memenuhi validitas isi (content validity). Butir pertanyaan sebaiknya
menggunakan bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan
sudah spesifik.

18
9. Sending Questioner dan Analisis Responded for First Round

Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden,


selanjutnya mereview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen
yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan
jawaban yang sama dan berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi
instrumen.

10. Development of Subsequent Questionaires

Kuesioner hasil review pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki,


selanjutnya pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner
dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan
keraguan dalam merangkum, maka peneliti dapat meminta klarifikasi
kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5
putaran, bergantung dari keluasan dan kerumitan permasalahan sampai
dengan tercapainya konsensus.

11. Organization of Group Meetings

Peneliti menyusun rencana pertemuan kelompok untuk melakukan diskusi


dan klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan. Disinilah argumentasi
dan debat bisa terjadi untuk mencapai konsensus dalam memberikan
jawaban tentang rancangan suatu produk atau instrumen penelitian.
Melalui face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara terperinci
mengenai responden. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat
dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus.

12. Prepare Final Report

Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang

19
dicapai dalam teknik Delphi. Hasilnya perlu diuji coba di lapangan
dengan responden yang akan menggunakan model atau produk dalam
jumlah yang lebih besar.

2.8 TEKNIK PENYUSUNAN USULAN

Penelitian dan pengembangan atau research and development (R & D) adalah


metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk atau
menyempurnakan produk. Produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat
keras, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium atau
juga perangkat lunak (software) seperti program komputer, model pembelajaran dan
lain-lain. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode
yang digunakan, yaitu metode : deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Variasi
metode inilah yang mendasari substansi proposal yang harus disusun.

Secara umum, garis besar isi usulan penelitian dan pengembangan dapat disusun
dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Produk yang Akan Dihasilkan

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
B. Desain dan Prosedur Penelitian

20
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Analisis Data

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

PERINCIAN BIAYA PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN BIODATA PENELITI

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat di simpulkan:


1. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan.
2. Empat karakteristik penelitian pengembangan antara lain ; (1) masalah yang
ingin dipecahkan ; (2) pengembangan model ; (3) proses pengembangan
produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli dan uji coba lapangan secara
terbatas (4) proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode dan
media pembelajaran.
3. Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya
berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2)

21
spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan
untuk memecahkan masalah tersebut.
4. Langkah-langkah penelitian pengembangan adalah (1) penelitian dan
pengumpulan informasi awal ; (2) perencanaan ; (3) pengembangan format
produk awal; (4) uji coba awal; (5) revisi produk; (6) uji coba lapangan; (7)
revisi produk; (8) uji lapangan; (9) revisi produk akhir; (10) desiminasi dan
implementasi.
5. Empat tahap dalam penelitian pengembangan, yaitu (1) pemeriksaan
pendahuluan; (2) penyesuaian teoritis; (3) uji empiris; (4) proses dan hasil
dokumentasi, analisa dan refleksi.
6. Metode penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap
preliminary dan tahap formative evaluation.
7. Aspek-aspek penting dalam penelitian dan pengembangan, yaitu (1) jenis
data; (2) analisis data; (3) penyajian data; (4) revisi produk; (5) expert
judgement; (6) problem identification and specification; (7) personal
identification and selection; (8) questionaire design; (9) sending questioner
and analysis responded for first round; (10) development of subsequent
questionaires; (11) organization of group meetings; (12) prepare final report.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi referensi pembaca dan
sangat diharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan dalam penulisaan –
penulisan yang akan datang.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian-pengembangan-development-
research/

23

Anda mungkin juga menyukai