DESAIN PENELITIAN
DISUSUN OLEH
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkat limpahan
karunia kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyususnan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “ Metodologi Penelitian dan Statistika“.
Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penyusunan makalah inin, baik dari segi tanda baca,tanda Bahasa maupun isi. Sehingga
kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang kami dapat sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk kami khususnya.
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. DEFINISI DESAIN PENELITIAN.................................................................................................2
B. MANFAAT, TUJUAN DAN CIRI DESAIN PENELITIAN............................................................3
C. JENIS-JENIS DESAIN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI..................................................4
D. PERSYARATAN DESAIN PENELITIAN......................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah seseorang menemukan hak yang hendak diteliti, merumuskan masalah
dan menyusun pernyataan dugaan, asumsi perkiraan yang merupakan jawaban sementara,
hal yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti tersebut adalah menentukan desain
penelitiannya. Desain penelitian erat hubungannya dengan proses penelitian karena
merupakan tuntunan bagi seorang peneliti agar bisa mendapatkan jawaban-jawaban yang
telah dimunculkan. Tidak hanya menjadi tuntunan bagi para peneliti, desain penelitian
juga mempermudah peneliti untuk menggunakan suatu metode dalam mencari jawaban.
Pada bagian desain penelitian terdapat tuntunan bagi peneliti mengenai apa yang harus
dicari untuk menyempurnakan komponen penelitian, maupun apa yang seharusnya
dikerjakan dan apa pula yang seharusnya tidak dikerjakan. Pada makalah ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai desain penelitian. Seperti upa definisi dari desain
penelitian, manfaat serta tujuan dari desain penelitian, macam-macam desain penelitian
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, serta bagaimana membuat desain penelitian yang
baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas, kami menarik rumusan masalah untuk makalah
ini sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari desain penelitian?
2. Apakah manfaat, tujuan dan ciri dari desain penelitian?
3. Apa saja jenis-jenis desain penelitian menurut para ahli?
4. Apa saja persyaratan desain penelitian?
C. TUJUAN
Dari uraian rumusan masalah diatas, dapat ditarik tujuan makalah yang ingin kami
capai sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan desain penelitian.
2. Mengetahui apa saja manfaar, tujuan serta ciri dari desain penelitian.
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis desain penelitian yang dikemukakan para ahli.
4. Mengetahui apa saja syarat desain penelitian
1
BAB II
PEMBAHASAN
Desain penelitian yang sering dugunakan baik riset kualitatif maupun kuantitatif
meliputi desain penelitian eksperimental, survey atau cross-sectional, longitudinal,
studi kasus, dan komparatif. Kita bisa menerapkan desain riset mana yang paling
sesuai diterapkan dalam riset kualitatif dan kuantitatif yang kita gunakan.
2
2. Umar (2007)
Menurut para ahli, desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana
kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara
komprehensif agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan
preset, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional
sampai analisis akhir
3
Desain yang tepat sekali tidak pernah ada. Hipotesis dirumuskan bisa dalam
bentuk alternatif, karena itu desain juga, dapat berbentuk alternatif-alternatif. Desain
yang dipilih biasanya merupakan kompromi, yang banyak ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan praktis.
Jenis-jenis Desain Menurut Para Ahli
Dalam penelitian ilmu sosial terdapat banyak jenis desain penelitian. Sedangkan
dalam ilmu eksakta terutama yang menggunakan metode ekperimen, lazimnya suatu
desain penelitian bersifat sangat spesifik bergantung pada bidang dan konsentrasi
peneliti. Seringkali desain penelitian yang digunakan oleh peneliti bidang eksakta
merupakan suatu langkah atau tahapan eksperimental yang sekali lagi sangat spesifik
bagi tiap-tiap bidang keahlian, schingga jarang atau mungkin tidak pernah ditemui
ada jenis atau sebutan khusus desain penelitian pada penelitian bidang eksakta,
meskipun sebenarnya ketika seorang peneliti bidang eksakta melakukan pekerjaan
dilaboraturium, peneliti tersebut juga sedang mengaplikasikan suatu jenis desain
penelitian.
Dalam penelitian bidang sosial yang lazimnya melibatkan penelitian terhadap
populasi atau masyarakat, Kumar (2005) menyebutkan terdapat berbagai desain
penelitian yang digolongkan berdasar tiga macam perspektif, yaitu berdasarkan :
1. Jumlah kontak dengan populasi studi
2. Periode waktu rujukan studi
3. cara penyelidikan
5
c. Desain Penelitian longitudinal
Desain sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan untuk menentukan tingkat
perubahan dalam fenomena, situasi, masalah, perilaku dan sebagainya, namun tidak
mampu menjelaskan pola perubahan yang terjadi. Untuk menentukan pola perubahan
terkait dengan waktu, dapat digunakan desain longitudinal.
Dalam studi longitudinal, studi populasi dilakukan secara berulang atau berkala
dalam interval waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu yang diaplikasikan
bervariasi bergantung pada informasi yang dibutuhkan dalam penelitian itu sendiri.
Desain longitudinal juga memiliki kelemahan, bahkan dalam beberapa kasus
derajatnya bisa lebih tinggi. Selain itu juga ada kelemahan tambahan yaitu adanya
kemungkinan terjadi efek pengkondisian. Efek tersebut menggambarkan situasi
ketika responden yang sama dikontak atau disurvei berulang kali, sehingga responden
mulai mengetahui apa yang diharapkan dari jawaban mereka, dan pada akhirnya
responden merespon pertanyaan tanpa berpikir dan berpotensi memberikan jawaban
yang selalu sama.
Kelebihan dari desain longitudinal adalah memungkinkan peneliti menentukan
pola perubahan dan memperolch informasi faktual secara berkesinambungan
sehingga lebih aktual. Metode longitudinal juga lebih andal dalam mencari jawaban
tentang dinamika perubahan dan berpotensi menyediakan informasi yang lebih
lengkap, bergantung pada oprasional teori dan metodologi penelitiannya.
6
Studi retrospektif-prospektif fokus pada kajian pola yang terjadi pada
suatu fenomena pada masa lampau dan mengamati atau mempelajarinya untuk
masa depan. Suatu penelitian dikatagorikan sebagai desain ini ketika seseorang
menentukan dampak suatu intervensi atau perlakuan tanpa adanya sebuah grup
kontrol. Dengan pengertian ini, hampir semua studi sebelum-dan-sesudah, jika
dijalankan tanpa adanya kontrol, yaitu ketika baselinenya dibangun dari populasi
yang sama dengan sebelum ada perlakuan atau intervensi, dapat dikategorikan
sebagai studi retrospektif-prospektif.
7
Peneliti memilih dua grup populasi, yaitu grup eksperimen dan grup
kontrol. Kedua grup dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai kondisi yang
semirip mungkin dan sebanding. Satu hal yang berbeda adalah adanya intervensi
disalah satu grup, yaitu grup eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan
observasi "sesudah" terhadap kedua grup. Setiap hasil yang menunjukan adanya
perbedaan dari kedua grup dianggap sebagai akibat dari adanya intervensi pada
grup eksperimen.
4. Desain penelitian control ganda
Meskipun pada desain grup kontrol dapat membantu peneliti menentukan
secara kuantitas dampak yang dihasilkan oleh variabel tambahan, tetapi hal
tersebut tidak dapat menentukan secara terpisah apakah dampak tersebut
disebabkan oleh instrumen penelitian ataukah olch responden. Untuk dapat
mengetahui dampak secara terpisah, diperlukan desain kontrol ganda. Dalam
desain ini peneliti membuat dua grup kontrol sehingga total grup yang diobservasi
sebaanyak tiga grup.
5. Desain penelitian komparatif
Pada beberapa kasus, peneliti ingin membandingkan efektifitas dari
metode perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui hal ini lazimnya digunakan
desain penelitian komparatif. Dalam desain ini, peneliti membagi populasi
menjadi beberapa grup sebanyak metode perlakuan yang hendak
diperbandingkan. Selanjutnya dilakukan observasi 'sesudah untuk mengetahui
tingkat perbedaan tersebut,
a. Desain sampel
Desain samplel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat tergantung
dari pandangan efisiensi. Dalam desain sampling ini termasuk:
Mendefinisikan populasi
Menentukan besarnya sampel, dan
8
Menentukan sampel yang representatif
Definisi dari sampling sangat tergantung dari hipotesis. Dalam menentukan besaran
sampel, pemilihannya perlu dihubungkan dengan tujuan penelitian serta banyaknya
variabel yang ingin dikumpulkan
Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode Eksperimental, maka dalam
masalah desain sampling, penekanan lebih diarahkan kepada pemilihan desain
percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain percobaan ini sipeneliti selalu
dituntut oleh derajat akurasi yang ingin dicapai.
c. Desain administrasi
Desain administrasi sangat tergantung kepada orang yang meneliti, terhadap apa
yamh ia teliti, dan seberapa besar anggaran yang diperlukan oleh peneliti tersebut.
Maka di sini kami tidak akan membahasnya.
d. Desain analisis
Secara ideal desain analisis sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum pengumpulan data
dimulai. Jika desai dalam memformulasikan hipotesis sudah cukup baik, maka desain
analisis secara paralel dapat dikembangkan dari desain merumuskan hipotesis
tersebut. Hipotesis tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisis yanmg
akan dibuat.
Dalam desain analisis maka diperlukan sekali alat-alat yang digunakan untuk
membantu analisis. Penggunaan statistik yang tepat yang sesuai dengan keperluan
analisis haarus dipilioh sebaik-baiknya. Penggunaan statistik sebagai alat analisis
telah sangat berkembang, tetapi dalam analisis yang dilakukan, jangan dilupakan
asumsi-asumsi dasar yang ditempelkan pada penggunaan statistik tersebut, serta
kearah mana inferensi tersebut akan dibuat.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desain penelitian adalah strategi yang dipilih oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara
menyeluruh komponen riset dengan cara logis dan sistematis untuk membahas dan menganalisi
apa yang menjadi fokus penelitian. Deskripsi pengertian integrasi yaitu seluruh komponen riset
yang artinya desain riset merupakan bentuk komprehensif dari rencana penelitian. Komprehensif
ini tentu saja mencakup semuanya, yaitu semua komponen riset yang diperlukan, dari pertanyaan
penelitian, jenis data, metode, sampai analisi yang hendak dilakukan.
Desain penelitian yang sering dugunakan baik riset kualitatif maupun kuantitatif meliputi
desain penelitian eksperimental, survey atau cross-sectional, longitudinal, studi kasus, dan
komparatif. Kita bisa menerapkan desain riset mana yang paling sesuai diterapkan dalam riset
kualitatif dan kuantitatif yang kita gunakan.
Desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisaan
data. Desain tersebut meliputi variabel-variabel kerja dan bagaimana variabel tersebut dapat
diukur, memilih sampel, mengumpulkan data yang digunakan untuk uji hipotesis, dan analisis
data atau hasilnya. Desain ini membentu ilmuwan dalam mengalokasi sumber daya yang terbatas
dengan mengemukakan pilihan-pilihan penting (Thyer, 1993). Desain penelitian merupakan
rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Desain ini merupakan program menyeluruh dari penelitian.
Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat
hipotesis dan implikasinya sacara operasional sampai kepada analisis akhir data. Suatu desain
penelitian menyatakan baik struktur masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan
dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan dalam masalah (Keringler, 1986).
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan sebuah
rencana prosedural yang menjadi panduan peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
peneliti secara valid, obyektif, akurat dan ekonomis. Dengan kata lain desain penelitian sangat
diperlukan oleh peneliti untuk mengarahkan kerja penelitian agar lebih efektif, efisien dan tepat
sasaran.
Berikut beberapa pengertian desain penelitian:
1. Silaen (2018)
Menurut Silaen, desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
2. Umar (2007)
11
Menurut para ahli, desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja yang
terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komprehensif agar hasil
risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Rencana tersebut
mencakup hal-hal yang akan dilakukan preset, mulai dari membuat hipotesis dan
implikasinya secara operasional sampai analisis akhir
B. SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya
untuk pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://penerbitdeepublish.com/desain-penelitian/
https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US714G91790&p=manfaat+desain+penelitian
https://www.academia.edu/28455243/MAKALAH_METODOLOGI_PENELITIAN_DESAIN_PENELITIAN
https://penerbitdeepublish.com/desain-penelitian/
https://lp2m.uma.ac.id/2021/12/10/pengertian-desain-penelitian-karakteristik-dan-jenisnya/
13