Anda di halaman 1dari 17

EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

QUALITY APPRAISAL OF RESEARCH

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

LIANA CHRISTIA

DEWI ARISANDI

NURHASANAH

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan
dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah, yaitu “EVIDENCE BASED
DALAM PRAKTEK KEBIDANAN”
”.Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi mengevaluasi peningkatan makalah ini, agar selanjutnya menjadi lebih
baik. Harapan penulis.
semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Tangerang, November 2023

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI.................................................................................................................3
2.1 Metode Penelitian dalam pelayanan kebidanan...............................................................3
2.2 Desain Penelitian..............................................................................................................3
2.3 Sampel Penelitian.............................................................................................................3
2.4 Pengumpulan Data............................................................................................................4
2.5 Analisis Data.....................................................................................................................8
2.6 Metode Kualitatif.............................................................................................................8
2.7 Metode Kuantitatif............................................................................................................9
2.8 Evaluasi hasil penelitian ( evidence ) dari berbagai macam metode..............................12
2.9 Aplikasi Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan Kebidanan....................12
2.10 Publikasi Hasil Penelitian.............................................................................................13
2.11 Diseminasi Hasil Penelitian..........................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................14
3.2 SARAN.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


PENGANTAR EVIDENCE BASED PRACTICE Pengertian Evidence Bas
ed Practice. Praktik klinik merupakan tentang membuat pilihan dengan beberapa p
ertanyaan, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi tentang pasien dengan
uji mana yang terbaik? Pengobatan apa yang paling efektif untuk pasien ini? Jawa
ban atas beberapa pertanyaan ini tergantung pada pengetahuan yang dimiliki dokte
r, ketrampilan dan sikap, serta sumber-sumber yang tersedia serta kepentingan, har
apan dan nilai pasien. Pada awal tahun 1990-an, David Sackett dan teman sejawat
nya di Universitas McMaster, Ontario, Kanada, menciptakan istilah evidence-base
d medicine (EBM) yang artinya mengintegrasikan keahlian klinis individu dengan
bukti klinis eksternal terbaik yang tersedia dari penelitian yang sistematis untuk m
encapai manajemen pasien sebaik mungkin. Mereka kemudian menyempurnakan
definisinya dengan memperhatikan juga nilai pasien. Jadi Evidence Based Medici
ne (EBM) adalah usaha meningkatkan mutu informasi yang dijadikan dasar penga
mbilan keputusan pelayanan kesehatan, EBM membantu praktisi untuk menghind
ari kelebihan informasi, tetapi pada saat yang sama mencari dan menerapkan infor
masi yang paling berguna. Istilah Evidence Based Medicine yang secara luas men
ggantikan istilah lama epidemiologi klinik, saat ini juga sering disebut evidence ba
sed practice. Disamping menjadi 2 lebih inklusif mencakup berbagai bidang prakti
k kesehatan, istilah EBP menyoroti hal penting bahwa bukti yang dibicarakan mer
upakan bukti empiris tentang apa yang benarbenar berguna dan tidak berguna dala
m praktik. Bukti empiris tersebut bukan bukti ilmiah sebuah mekanisme kerja (sep
erti alur biokimia, efek fisiologis atau fitur anatomic). Banyak faktor yang mempe
ngaruhi outcome klinik, mekanisme kerja hanyalah salah satunya. EBP berhubung
an dengan outcome klinik sesungguhnya dan merupakan istilah yang akan dipakai
Evidence Based Practice (EBP) merupakan prosedur yang dapat menunjang supa
ya bisa mendapatkan fakta terbaru sehingga menjadikan bukti guna melakukan ket
entuan klinis efektif dan efisien serta memberikan pasien perawatan yang paling b
aik. Selain itu, Evidence Based Practice merupakan strategi untuk memperoleh il
mu serta ketrampilan guna menambah aksi positif tenaga kesehatan hingga dapat
menerapkan Evidence Based Practice di dalam praktik kesehatan. Dari kedua penj
elasan tentang pengertian Evidence Based Practice diatas dimengerti sebagai salah
satu cara guna memperoleh pengetahuan yang paling baru dan bersumber pada dat
a jelas dan sangat terkait guna mengambil kesimpulan klinis paling efektif serta m
enambah kemampuan tenaga kesehatan di praktikum guna meninggikan derajat ke
sehatan pasien. Karena itu membuat keputusan serta menggabungkan Evidence Ba
sed Practice ke dalam kurikulum pendidikan merupakan suatu hal yang sangat pen
ting.

1.2 Rumusan Masalah

1
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Bagaimana mengetahui metode yang umum digunakan dalam pelayanan kebi
danan, desain, sample, pengumpulan data dan analisis ?
b. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
c. Bagaimana cara mengevaluasi hasil (evidence) dari berbagai macam metode ?
d. Bagaimana cara mengaplikasikan metode penelitian dalam setting praktek pe
layanan kebidanan ?
e. Bagaimana cara mempublikasikan dan diseminasi hasil penelitian ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui metode yang umum digunakan dalam pelayanan kebidana
n, desain, sample, pengumpulan data dan analisis.
b. Untuk mengetahui penelitian kuantitatif dan kualitatif
c. Untuk mengetahui evaluasi hasil (evidence) dari berbagai macam metode
d. Untuk mengetahui aplikasi metode penelitian dalam setting praktek pelayana
n kebidanan
e. Untuk mengetahui publikasi dan diseminasi hasil penelitian.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Quality Appraisal Of Research

Definisi Quality Appraisal Of Research ( penilaian kualitas penelitian ) merupakan


proses menilai dengan cermat dan sistematis hasil penilaian ilmiah (bukti) untuk menilai
kepercayaan,nilai,dan relevansinya dalam konteks tertentu. Penilaiankritis melihat cara studi
dilakukandan memeriksa faktor faktor sepertivaliditas internal,generasi dan relevansi.

Penilaian kritis adalah proses meneliti dengan cermat dan sistematis penelitian untuk
menilai kelayakannya dan nilai dan elevansinya dalam kontek tertentu.

2.2 Levels of evidence for intervension & diagnoctic questions


2.3 Sampel Penelitian
Dalam penelitian, sampel sangatlah penting. Bahkan penentuan sampel dapat memeng
aruhi hasil penelitian. Baca juga: Perbedaan Populasi dan Sampel Jelaskan yang disebut samp
el! Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang ada untuk diteliti. Sampel juga diartikan
sebagai pengambilan anggota yang terpilih dalam populasi untuk dijadikan penelitian. Biasan
ya sampel digunakan untuk menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap populasi.
Dikutip dari buku Statistika Dasar (2014) karya Dameria Sinaga, berikut pengertian sampel:
"Sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang diambil lewat prosedur tertentu sehingga
mewakili populasinya." Sampel adalah sebagian anggota dari golongan atau objek yang dipak
ai sebagai dasar untuk mendapat keterangan atau kesimpulan dari golongan yang diteliti.

baca: https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/12/090000569/sampel-penelitian--penger
tian-tujuan-dan-cara-menentukannya?page=all.

2.4 Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data – dalam melakukan penelitian, peneliti bisa menggunaka
n berbagai jenis teknik pengumpulan data, tergantung teknik mana yang sesuai dengan jenis p
enelitian dan juga pencarian sumber datanya. Dalam memilih teknik pengumpulan data, tentu
ada beberapa teknik yang harus dilakukan untuk meminimalisasi adanya hambatan, kesalahan
atau masalah yang terjadi selama penelitian berlangsung. Sehingga teknik yang dipilih juga h
arus tepat dan berlangsung secara sistematis.

Untuk itu, Anda harus mengetahui berbagai hal mengenai teknik pengumpulan data,
mulai dari pengertian, proses pengumpulan data, berbagai macam teknik pengumpulan data,
dan juga jenis-jenis data yang akan dikumpulkan memiliki jenis atau klasifikasi seperti apa.

3
Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat lan
gkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti.

Tujuan dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi
mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan diragu
kan kebenarannya.

Teknik pengumpulan data menurut para ahli

Secara umum, pengumpulan data adalah langkah yang strategis dalam penelitian yang
disebabkan karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data untuk memen
uhi standar yang sudah ditetapkan dalam menjawab rumusan permasalahan yang diungkapka
n di dalam penelitian.

Tidak hanya memiliki pengertian secara umum, para ahli juga memiliki pandanganny
a masing-masing mengenai apa itu pengertian dan teknik pengumpulan data. Berikut adalah p
engertian dari teknik pengumpulan data menurut para ahli.

1. Djaman Satori dan Aan Komariah (2011: 103)

Pengertian teknik pengumpulan data menurut Djaman Satori dan Aan Komariah meru
pakan pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah prosedur sistematis untuk memperol
eh data yang diperlukan.

2. Ridwan (2010: 51)

Ridwan menyatakan pengertian dari teknik pengumpulan data sebagai teknik atau car
a-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

3. Sugiyono (2013)

Sugiyono mengungkapkan teknik pengumpulan data sebagai langkah yang paling stra
tegis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian tersebut adalah untuk mendapatkan
data.

Dari pengertian yang didapatkan secara umum dan juga menurut pandangan para ahli,
dapat diketahui bahwa teknik pengumpulan data memiliki hubungan yang sangat erat dengan
masalah penelitian yang ingin dipecahkan.

Di dalamnya terdapat masalah yang akan memberi arah dan juga mempengaruhi bagai
mana penentuan teknik pengumpulan data yang dilakukan di dalam suatu penelitian.

4
Sehingga, teknik pengumpulan data ini menjadi langkah yang sangat penting dalam m
elakukan penelitian agar peneliti bisa mendapatkan data yang sesuai dengan yang diharapkan
dan sesuai dengan yang ada di lapangan.

Teknik pengumpulan data

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitia
n. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula di
gunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data
antara lain:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan t
anya jawab langsung antara peneliti dan narasumber.

Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui me


dia-media tertentu, misalnya telepon, email, atau video call melalui Zoom atau skype. Wawan
cara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa y
ang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian s
eperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pe


doman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-po
in penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbag
ai faktor dalam pelaksanaannya.

Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, na
mun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.

Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga te

5
pat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan dat
a observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

a. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-
hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

b. Nonparticipant observation

Berlawanan dengan participant observation, nonparticipant observation merupakan ob


servasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang d
iamati.

3. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member
i seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah menget
ahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di
wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kue
sioner terbuka dan kuesioner tertutup.

Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek peneli
tian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyedi
akan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian.

4. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepa
da subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.

Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami s
uatu peristiwa, misalnya: autobiografi.

6
b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita ora
ng lain, misalnya: biografi.

Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja ada proses yang harus dilakukan. Prosesn
ya harus terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa dibuktikan
kebenarannya. Karena pada dasarnya, proses pengumpulan data dalam teknik mengumpulkan
data ini nanti harus bisa membuktikan hipotesis dari data yang hasilnya sudah dikumpulkan o
leh peneliti.

Berikut ini, ada 8 tahap atau proses yang harus dilakukan sebagai tahapan pengumpulan data.

1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli

Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni men
gumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi ini di
peroleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga peneliti benar-ben
ar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian.

2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana d


ata akan dikumpulkan

Tahap kedua atau proses yang dilakukan setelah tinjauan literatur adalah peneliti haru
s mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat yang kemudian pen
elitiannya bisa diterima dan juga berkaitan dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan.

3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkunga
nnya

Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan lingkungannya.
Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang dilakukan responden dan cara berp
ikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya untuk menduku
ng berlangsungnya penelitian.

4. Uji coba atau pilot study

Selanjutnya, tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen pene
litian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan sampel. Maks
udnya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup dipahami, bisa digunakan,
komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya.

5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan

7
Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang r
elevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang dirumuskan harus mengandung makna yan
g signifikan dan substantif.

6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)

Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibut
uhkan dari setiap responden. Berbagai informasi yang diperoleh ini perlu dicatat guna memud
ahkan proses analisis.

7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas

Setelah itu, dilakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk me
nguji lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap validitas dan re
liabilitasnya.

2.5 Analisis Data


Terakhir, setelah data terkumpul, penulis harus melakukan koordinasi terhadap berbag
ai data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga tid
ak ada data yang kurang valid.

2.6 Metode Kualitatif


Metode penelitian ini berfokus pada informasi yang sifatnya non numerik (bukan ang
ka). Metode ini lebih menekankan secara konseptual suatu permasalahan penelitian.

Menurut Creswell dalam buku Research Design, metode kualitatif terdiri atas lima ma
cam, yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography, case study, dan narra
tive research.

Dalam metode ini, proses dan makna penelitian lebih banyak ditonjolkan dengan men
ggunakan landasan teori berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Landasan teori juga berpera
n untuk memberikan gambaran secara umum mengenai latar penelitian sekaligus pembahasan
dari hasil penelitian.

Penelitian kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas dan membutuhkan
analisis mendalam dari peneliti. Itulah sebabnya, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau
peristiwa yang diteliti.

Umumnya, penelitian kualitatif memperoleh data utama dari wawancara dan observas
i. Setelah itu, peneliti akan menganalisis data yang didapat, sehingga kemungkinan akan mela

8
hirkan konsep atau teori baru (jika hasil penelitian yang dilakukan bertentangan dengan teori
yang digunakan di dalam penelitian).

2.7 Metode Kuantitatif


Berbeda dengan kualitatif, metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berfoku
s pada numerik atau angka dalam sebuah penelitian. Teknik ini menggunakan data statistik, d
ata hasil survei responden, dan lain sebagainya untuk mengolah data.

Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang me


miliki kaitan dengan fenomena-fenomena alam melalui pengukuran. Oleh sebab itu, penguku
ran menjadi pusat dalam penelitian ini.

Pengukuran dapat membantu melihat adanya hubungan antara pengamatan empiris de


ngan hasil dari data-data. Selain itu, penelitian kuantitatif juga membantu menemukan hubun
gan antarvariabel yang ada dalam sebuah populasi.

Daniel Rusyad dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Appr
oach memaparkan, desain penelitian kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu studi deskripti
f dan studi eksperimental. Penelitian studi deskriptif adalah penelitian yang hanya melakukan
uji hubungan antarvariabel sebanyak satu kali (memilih di antara sebelum atau sesudah peneli
tian).

Sementara itu, studi eksperimen dilakukan jika peneliti ingin mengukur variabel yang
dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Pengukuran yang dilakukan sebelum dan sesudah
ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan sebab dan akibat.

Selain perbedaan pengertian diatas, terdapat beberapa perbedaan dari kedua metode penelitia
n tersebut, seperti :

1. Desain Penelitian

 Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat ber
kembang selama proses penelitian berlangsung.
 Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitiannya s
endiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.

2. Analisis Data

 Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.


 Kuantitatif hanya dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.

9
3. Istilah Subjek Penelitian

 Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.


 Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.

4. Cara Memandang Fakta

Penelitian kualitatif memandang fakta atau kebenaran bergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini disebabkan oleh adanya hal-hal kompleks yang tidak bisa
sekadar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia.

Penelitian ini berangkat dari data, kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap releva
n, untuk menghasilkan suatu teori dalam rangka menguatkan teori sebelumnya.

Sementara itu, penelitian kuantitatif memandang fakta atau kebenaran berada pada obj
ek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apa pun yang ditemukan
di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.

5. Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam p
utih kebenaran, sehingga peneliti akan mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertent
u.

Itulah sebabnya, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyakny
a narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari n
arasumber yang dipilih.

Sementara itu, pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengguna


kan serangkaian instrumen berupa tes atau kuesioner.

Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori atau kriteria y


ang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian ini ditentukan oleh banyaknya respon
den penelitian yang terlibat.

6. Representasi Data

 Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga
laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.

10
 Hasil penelitian kuantitatif diinterpretasikan dalam bentuk hasil penghitungan yang m
atematis, sehingga dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan penel
itian ini sangat ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.

7. Macam Metode

 Macam-macam metode kualitatif, yaitu fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis


dan grounded theory.
 Macam-macam metode kuantitatif, yakni eksperimen, survei, korelasi, regresi, analisi
s jalur, dan expost facto.

8. Tujuan Penelitian

 Tujuan penelitian kualitatif ialah memperoleh pemahaman mendalam, mengembangk


an teori, serta mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
 Tujuan penelitian kuantitatif adalah menjelaskan hubungan antarvariabel, menguji teo
ri, dan melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.

9. Jenis Data

 Kualitatif: deskriptif dan eksploratif.


 Kuantitatif: numerik dan statistik.

10. Topik penelitian yang dominan

 Penelitian kualitatif digunakan dalam studi yang bertujuan untuk mengeksplorasi pen
galaman, perasaan, dan persepsi.
 Penelitian kuantitatif digunakan dalam studi penelitian yang bertujuan menjelaskan pr
evalensi, pendapat dan sikap, sifat masalah, serta merumuskan teori.

11. Ukuran sampel

 Metode kualitatif hanya mempertimbangkan beberapa kasus, sehingga sampel peneliti


an sengaja dipilih oleh penelitinya.
 Metode kuantitatif memperhitungkan ukuran sampel yang relatif lebih besar. Diasums
ikan bahwa sampel yang dipilih dalam metode kuantitatif mewakili seluruh populasi p
enelitian.

12. Format pertanyaan

 Dalam metode kualitatif, pertanyaan bersifat terbuka. Pertanyaan terbuka memberi na


rasumber kesempatan untuk merespons berdasarkan pendapat mereka sendiri. Hal ini
berarti memberi peneliti kesempatan untuk melakukan perbandingan bermakna dari re
spons yang diberikan.

11
 Dalam metode kuantitatif, pertanyaan bersifat tertutup. Oleh sebab itu, metode ini me
ngharuskan responden untuk memilih jawaban atas pertanyaan dari sejumlah tanggap
an yang telah ditentukan.

Sumber :https://kumparan.com/kabar-harian/16-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitati
f-yang-wajib-diketahui-1xha8WNDd7f/full

2.8 Evaluasi hasil penelitian ( evidence ) dari berbagai macam metode


a. Dalam proses mencari evidence atau bukti dari hasil penelitian dapat dilakukan denga
n PICO yang digunakan untuk mencari atau memulai pencarian bukti penelitian
b. Evidence atau bukti hasil penelitian dapat dilihat dari tipe dan tingkatan penelitian
c. Tingkatan penelitian yang dapat dijadikan sebagai evidence atau bukti hasil penelitian
adalah Meta-analysis dan systematic riview .
d. Systematik riview adalah ringkasan hasil dari banyak penelitian yang menampilkan da
mpak dari intervensi berbagai studi.
e. Evidence tersebut dapat ditemukan pada beberapa data base seperti CINAHL/EBSCO,
MEDLINE/PUBMED, NEJM dan COHRANE LIBRARY, BIOMED CENTRAL dll.

2.9 Aplikasi Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan Kebidanan


Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang membahas masalah k
ebidanan yang timbul berdasarkan teori-teori ilmiah dan kenyataan objektif sehingga dapat di
buat suatu analisis untuk menghasillkan suatu kesimpulan yang benar dalam menjawab masal
ah sedang dibahas.

Peran bidan sebagai peneliti adalah melakukan investigasi atau penelitian dalam bidan
g kesehatan khususnya kebidanan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Dapat berkontr
ibusi dalam menyelesaikan masalah melalui aktifitas penelitian yang hasilnya nanti dapat ber
manfaat bagi orang banyak.

2.10 Publikasi Hasil Penelitian


Publikasi hasil penelitian merupakan penyebaran hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti guna mengkomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain.
Tujuan mempublikasikan hasil penelitian yaitu: Mendapatkan umpan balik dari penelitian y
ang telah dilaksanakan Menyebarluaskan hasil penelitian sehingga dapat dibaca dan dimanf
aatkan oleh orang lain . Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan baru
serta bahan rujukan bagi peneliti lain.

2.11 Diseminasi Hasil Penelitian


Diseminasi adalah salah satu bagian penting dalam penelitian ilmiah karena bertujua
n untuk menyebarkan hasil penelitian, temuan, atau inovasi ke dalam masyarakat umum. Pr

12
oses diseminasi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti publikasi, presentasi, atau
aktivitas lainnya.

Dalam konteks penelitian ilmiah, diseminasi informasi sangat penting karena member
ikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Hasil penelitian yang tidak diseminasi dapat
hanya menjadi informasi yang terbatas pada peneliti atau tim penelitian saja. Diseminasi ya
ng efektif dapat memperluas dampak penelitian dan memberikan kontribusi nyata pada peng
embangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Diseminasi adalah proses yang dapat juga memperkuat reputasi peneliti dan institusi
tempat mereka bernaung. Dalam dunia akademik, diseminasi adalah salah satu indikator keb
erhasilan dari penelitian yang dilakukan. Semakin banyak publikasi dan presentasi yang dila
kukan oleh peneliti, semakin besar pula pengaruh mereka di bidang yang mereka tekuni. Be
rikut ulasan tentang diseminasi adalah proses penyebaran informasi beserta strategi dan taha
pannya yang dirangkum

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab II dapat di simpulkan bahwa praktik kebidanan saat ini lebih did
asarkan pada hasil penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari pada praktisi dari seluruh p
enjuru dunia.

3.2 SARAN
1. Institusi Pendidikan
Agar makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan bagi pembelajaran.

2. Mahasiswa

13
Diharapkan mahasiswa menjadi lebih memahami tentang metode penelitian yang umum
dipergunakan dalam pelayanan kebidanan berbasis evidence based.

DAFTAR PUSTAKA
(WhynneHammond, dalam Hadi Sabari Yunus, 2010: 312).

: https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/12/090000569/sampel-penelitian--pengertian-tujua
n-dan-cara-menentukannya?page=all

Djaman Satori dan Aan Komariah (2011: 103)

https://kumparan.com/kabar-harian/16-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-yang-waji
b-diketahui-1xha8WNDd7f/full

(public health) (Notoatmojo, 2012).

14

Anda mungkin juga menyukai